SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Kesimpulan
BAB V
KESIMPULAN
5.2 Kesimpulan
Tujuan dasar yang utama dari penelitian ini adalah melakukan studi
atau penelitian secara empiris mengenai kemungkinan digunakannya
(feasibility) instrumen moneter bebas bunga sebagai alat kebijakan
alternatif dalam mencapai tujuan kebijakan moneter (kestabilan moneter)
dari Otoritas Moneter dan sebagai studi kasus penulis meneliti secara
empiris mengenai penerapan rasio likuiditas pada sistem keuangan baik
berbasis bunga dan bebas bunga.
Perdebatan dalam hal kegunaan kebijakan (policy usefulness) dari
instrumen-instrumen moneter alternatif secara umum melibatkan dua
persoalan pokok; yaitu kemampuan kontrol terhadap besaran (aggregate)
moneter tersebut dan hubungan antara besaran (aggregate) moneter
dengan tujuan utama dari kebijakan tersebut (Havrilesky dan Boorman,
1980, Batten and Thornton, 1983, McCallum, 1989).
Atas dasar hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan mengontrol besaran (aggregate) moneter.
Berdasarkan uji akar-akar unit dan uji kointegrasi Engle-Granger
menunjukkan bahwa kedua besaran (aggregate) moneter dari masing-
masing sistem keuangan berbasis bunga dan bebas bunga (M1,M2 dan
145
Kesimpulan
M1ISL ,M2ISL) dan monetary base (MB & MBISL) dilihat dari
pertumbuhannya memenuhi syarat stasioneritas dan terintegrasi, yang
berarti terdapatnya hubungan jangka panjang.
Dalam ruang lingkup jangka pendek, tingkat pertumbuhan besaran
(aggregate) moneter bebas bunga khususnya M1, memiliki korelasi atau
hubungan yang lebih erat dengan tingkat pertumbuhan monetary base-
nya (MBISL) daripada hubungan antara besaran (aggregate) moneter
berbasiskan bunga (M1&M2) dengan monetary base-nya (MB) pada
periode 1997.1-2003.1, artinya Otoritas Moneter mempunyai kontrol yang
lebih kuat pada besaran (aggregate) moneter M1Isl melalui monetary
base-nya (MBISL) maka besaran (aggregate) moneter tersebut
mempunyai kegunaan untuk kebijakan. Error-correction model yang
digunakan pada keempat persamaan model kemampuan mengontrol
besaran (aggregate) moneter menunjukkan koreksi yang signifikan pada
variabel yang diamati.
2. Keterkaitan antara besaran (aggregate) moneter dan tingkat
harga
Antara pertumbuhan harga (inflasi) dan pertumbuhan dari besaran
(aggregate) moneter (M1&M2) baik bebas bunga maupun berbasiskan
bunga terdapat hubungan jangka panjang sesuai dengan hasil dari uji
akar-akar unit dan uji kointegrasi Engle-Granger.
Dalam jangka pendek, pada sistem moneter berbasis bunga, dapat
dikatakan bahwa besaran (aggregate) moneter M2 mempunyai hubungan
146
Kesimpulan
keterkaitan yang lebih erat dengan tingkat harga daripada besaran
(aggregate) M1 dilihat dari pertumbuhannya pada periode 1997.1-2003.1.
Sedangkan pada sistem moneter bebas bunga, bisa dilihat bahwa besaran
(aggregate) moneter M1(ISL) mempunyai hubungan keterkaitan yang
lebih erat dengan tingkat harga daripada besaran (aggregate) M2ISL
dilihat dari pertumbuhannya pada periode 1997.1-2003.1. Namun jika
dilihat perbandingan keterkaitan antara kedua sistem moneter tersebut
dengan tingkat harga maka sistem moneter berbasis bunga mempunyai
hubungan yang lebih erat dibandingkan sistem moneter bebas bunga, ini
dimungkinkan karena instrumen-instrumen moneter bebas bunga masih
mempunyai bagian (share) yang sangat kecil dalam perekonomian
dibandingkan dengan instrumen-instrumen moneter berbasis bunga.
Error-correction model yang digunakan pada keempat persamaan model
keterkaitan antara besaran (aggregate) moneter dan tingkat harga
menunjukkan koreksi yang signifikan pada variabel yang diamati.
3. Penerapan Rasio Likuiditas
Teori ketersediaan kredit menganjurkan bahwa rasio likuiditas
dapat digunakan sebagai instrumen moneter untuk mengontrol
pertumbuhan kredit.
Dari hasil uji akar-akar unit dan kointegrasi Engle-Granger
menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan instrumen kredit berbasis
bunga dan pertumbuhan likuiditasnya stasioner dan terkointegrasi, hasil
147
Kesimpulan
yang sama juga ditunjukkan oleh instrumen kredit bebas bunga dan
instrumen likuiditasnya.
Perbandingan dari hasil estimasi model dinamis insteumen kredit,
menunjukkan bahwa keterkaitan antara pertumbuhan instrumen kredit
berbasis bunga (CREDIT) dan bebas bunga (CREDITISL) dengan masing-
masing instrumen likuiditasnya (LIQUID & LIQUIDISL) mempunyai nilai
yang hampir sama (nilai R2
yang tidak jauh berbeda), ini berarti bahwa
penerapan rasio likuiditas sebagai instrumen dalam mengontrol
ketersediaan kredit antar kedua instrumen keuangan masih dapat
dipersamakan dalam periode 1997.1-2003.1 di Indonesia.
148

More Related Content

Viewers also liked (11)

Bab ii verdana
Bab ii verdanaBab ii verdana
Bab ii verdana
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Sap alfian 213111055(benar)
Sap alfian 213111055(benar)Sap alfian 213111055(benar)
Sap alfian 213111055(benar)
 
Nutrisi bblr
Nutrisi bblrNutrisi bblr
Nutrisi bblr
 
Lampiran 2 konsultasi
Lampiran 2 konsultasiLampiran 2 konsultasi
Lampiran 2 konsultasi
 
2079
20792079
2079
 
Presentasi seminar english
Presentasi seminar englishPresentasi seminar english
Presentasi seminar english
 
Discourse analysis
Discourse analysisDiscourse analysis
Discourse analysis
 
Leafleat diet diabetes mellitus
Leafleat diet diabetes mellitusLeafleat diet diabetes mellitus
Leafleat diet diabetes mellitus
 
No. 44 lampiran 2011
No. 44 lampiran 2011 No. 44 lampiran 2011
No. 44 lampiran 2011
 
Leaflet nutrisi ibu menyusui
Leaflet   nutrisi ibu menyusuiLeaflet   nutrisi ibu menyusui
Leaflet nutrisi ibu menyusui
 

Similar to Bab v

Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...
Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...
Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...
Oswar Mungkasa
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Yuca Siahaan
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
GabriellElena
 
KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...
KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN  MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN  MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...
KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...
Vector Asion
 

Similar to Bab v (10)

Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...
Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...
Implementasi Model Ekonomi dalam General Algebraic Modelling System (GAMS). S...
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
 
Ringkasan jurnal kelompok 2
Ringkasan jurnal kelompok 2Ringkasan jurnal kelompok 2
Ringkasan jurnal kelompok 2
 
Integrasi Pasar 1.pptx
Integrasi Pasar 1.pptxIntegrasi Pasar 1.pptx
Integrasi Pasar 1.pptx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
implementasi-model-ekonomi-dalam-general-algebraic-modelling-system-gams-suat...
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Dampak ketidakstabilan nilai tukar terhadap permintaan uang di indonesia
Dampak ketidakstabilan nilai tukar terhadap permintaan uang di indonesiaDampak ketidakstabilan nilai tukar terhadap permintaan uang di indonesia
Dampak ketidakstabilan nilai tukar terhadap permintaan uang di indonesia
 
KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...
KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN  MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN  MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...
KAJIAN PENDEKATAN KEYNESIAN DAN MONETARIS TERHADAP DINAMIKA CADANGAN DEVISA ...
 
BMP ESPA4220
BMP ESPA4220BMP ESPA4220
BMP ESPA4220
 

More from Chenk Alie Patrician (20)

Senam hamil
Senam hamilSenam hamil
Senam hamil
 
Ibu bayi sehat
Ibu bayi sehatIbu bayi sehat
Ibu bayi sehat
 
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bblTanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
 
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bblTanda tanda bahaya nifasdan bbl
Tanda tanda bahaya nifasdan bbl
 
Senam nifas
Senam nifasSenam nifas
Senam nifas
 
Senam hamil
Senam hamilSenam hamil
Senam hamil
 
Memandikan bayi
Memandikan bayiMemandikan bayi
Memandikan bayi
 
Memandikan bayi haha
Memandikan bayi hahaMemandikan bayi haha
Memandikan bayi haha
 
Liflet payudara kel 7
Liflet payudara kel 7Liflet payudara kel 7
Liflet payudara kel 7
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Leaflet pemeriksaan ibu hamil
Leaflet pemeriksaan ibu hamilLeaflet pemeriksaan ibu hamil
Leaflet pemeriksaan ibu hamil
 
Leaflet panduan pijat bayi cie
Leaflet panduan pijat bayi cieLeaflet panduan pijat bayi cie
Leaflet panduan pijat bayi cie
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasiLeaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Leaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitasLeaflet hamil berkualitas
Leaflet hamil berkualitas
 
Leaflet bersalin
Leaflet bersalinLeaflet bersalin
Leaflet bersalin
 
Leaflet perawatan payudarah
Leaflet   perawatan payudarahLeaflet   perawatan payudarah
Leaflet perawatan payudarah
 
Ketidaknyamanan masa kehamilan
Ketidaknyamanan masa kehamilanKetidaknyamanan masa kehamilan
Ketidaknyamanan masa kehamilan
 
Kb kumplit
Kb kumplitKb kumplit
Kb kumplit
 
Kb k omplit
Kb k omplitKb k omplit
Kb k omplit
 
Ibu bayi sehat
Ibu bayi sehatIbu bayi sehat
Ibu bayi sehat
 

Bab v

  • 1. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.2 Kesimpulan Tujuan dasar yang utama dari penelitian ini adalah melakukan studi atau penelitian secara empiris mengenai kemungkinan digunakannya (feasibility) instrumen moneter bebas bunga sebagai alat kebijakan alternatif dalam mencapai tujuan kebijakan moneter (kestabilan moneter) dari Otoritas Moneter dan sebagai studi kasus penulis meneliti secara empiris mengenai penerapan rasio likuiditas pada sistem keuangan baik berbasis bunga dan bebas bunga. Perdebatan dalam hal kegunaan kebijakan (policy usefulness) dari instrumen-instrumen moneter alternatif secara umum melibatkan dua persoalan pokok; yaitu kemampuan kontrol terhadap besaran (aggregate) moneter tersebut dan hubungan antara besaran (aggregate) moneter dengan tujuan utama dari kebijakan tersebut (Havrilesky dan Boorman, 1980, Batten and Thornton, 1983, McCallum, 1989). Atas dasar hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan mengontrol besaran (aggregate) moneter. Berdasarkan uji akar-akar unit dan uji kointegrasi Engle-Granger menunjukkan bahwa kedua besaran (aggregate) moneter dari masing- masing sistem keuangan berbasis bunga dan bebas bunga (M1,M2 dan 145
  • 2. Kesimpulan M1ISL ,M2ISL) dan monetary base (MB & MBISL) dilihat dari pertumbuhannya memenuhi syarat stasioneritas dan terintegrasi, yang berarti terdapatnya hubungan jangka panjang. Dalam ruang lingkup jangka pendek, tingkat pertumbuhan besaran (aggregate) moneter bebas bunga khususnya M1, memiliki korelasi atau hubungan yang lebih erat dengan tingkat pertumbuhan monetary base- nya (MBISL) daripada hubungan antara besaran (aggregate) moneter berbasiskan bunga (M1&M2) dengan monetary base-nya (MB) pada periode 1997.1-2003.1, artinya Otoritas Moneter mempunyai kontrol yang lebih kuat pada besaran (aggregate) moneter M1Isl melalui monetary base-nya (MBISL) maka besaran (aggregate) moneter tersebut mempunyai kegunaan untuk kebijakan. Error-correction model yang digunakan pada keempat persamaan model kemampuan mengontrol besaran (aggregate) moneter menunjukkan koreksi yang signifikan pada variabel yang diamati. 2. Keterkaitan antara besaran (aggregate) moneter dan tingkat harga Antara pertumbuhan harga (inflasi) dan pertumbuhan dari besaran (aggregate) moneter (M1&M2) baik bebas bunga maupun berbasiskan bunga terdapat hubungan jangka panjang sesuai dengan hasil dari uji akar-akar unit dan uji kointegrasi Engle-Granger. Dalam jangka pendek, pada sistem moneter berbasis bunga, dapat dikatakan bahwa besaran (aggregate) moneter M2 mempunyai hubungan 146
  • 3. Kesimpulan keterkaitan yang lebih erat dengan tingkat harga daripada besaran (aggregate) M1 dilihat dari pertumbuhannya pada periode 1997.1-2003.1. Sedangkan pada sistem moneter bebas bunga, bisa dilihat bahwa besaran (aggregate) moneter M1(ISL) mempunyai hubungan keterkaitan yang lebih erat dengan tingkat harga daripada besaran (aggregate) M2ISL dilihat dari pertumbuhannya pada periode 1997.1-2003.1. Namun jika dilihat perbandingan keterkaitan antara kedua sistem moneter tersebut dengan tingkat harga maka sistem moneter berbasis bunga mempunyai hubungan yang lebih erat dibandingkan sistem moneter bebas bunga, ini dimungkinkan karena instrumen-instrumen moneter bebas bunga masih mempunyai bagian (share) yang sangat kecil dalam perekonomian dibandingkan dengan instrumen-instrumen moneter berbasis bunga. Error-correction model yang digunakan pada keempat persamaan model keterkaitan antara besaran (aggregate) moneter dan tingkat harga menunjukkan koreksi yang signifikan pada variabel yang diamati. 3. Penerapan Rasio Likuiditas Teori ketersediaan kredit menganjurkan bahwa rasio likuiditas dapat digunakan sebagai instrumen moneter untuk mengontrol pertumbuhan kredit. Dari hasil uji akar-akar unit dan kointegrasi Engle-Granger menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan instrumen kredit berbasis bunga dan pertumbuhan likuiditasnya stasioner dan terkointegrasi, hasil 147
  • 4. Kesimpulan yang sama juga ditunjukkan oleh instrumen kredit bebas bunga dan instrumen likuiditasnya. Perbandingan dari hasil estimasi model dinamis insteumen kredit, menunjukkan bahwa keterkaitan antara pertumbuhan instrumen kredit berbasis bunga (CREDIT) dan bebas bunga (CREDITISL) dengan masing- masing instrumen likuiditasnya (LIQUID & LIQUIDISL) mempunyai nilai yang hampir sama (nilai R2 yang tidak jauh berbeda), ini berarti bahwa penerapan rasio likuiditas sebagai instrumen dalam mengontrol ketersediaan kredit antar kedua instrumen keuangan masih dapat dipersamakan dalam periode 1997.1-2003.1 di Indonesia. 148