Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan transistor dalam berbagai aplikasi elektronika seperti sebagai penguat, osilator, sensor, dan transduser. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat sinyal dengan memperkuat arus atau tegangan input menjadi keluaran yang lebih besar. Transistor juga digunakan sebagai komponen utama dalam osilator untuk menghasilkan gelombang sinusoidal. Selain itu, transistor dapat berfungsi se
2. Pengertian
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.
Penerapan Transistor
3. Pada umumnya,
transistor memiliki 3
terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan
yang di satu
terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus
dan tegangan yang
lebih besar daripada
arus input Basis, yaitu
pada keluaran
tegangan dan arus
output Kolektor.
Transistor through-hole
(dibandingkan dengan pita
ukur sentimeter)
4. Sebagai Osilator
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan
elemen-elemen aktif danpasif untuk menghasilkan
bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk
gelombangperiodik lainnya. Suatu osilator memberikan
tegangan keluaran dari suatu bentuk gelombang yang
diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar.
Osilatormengubah daya arus seaarh (dc) dari catu daya
ke daya arus bolak-balik (ac) dalambeban. Dengan
demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah
yangmengubah daya searah ke daya bolak-balik. Suatu
osilator dapat membangkitkanbentuk gelombang pada
suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam
sampaibeberapa ratus juta siklus tiap detik.. Osilator
digunakan dalam pemancar dan penerima radio
dantelevise, dalam radar dan dalam berbagai sistem
komunikasi
5. PRINSIP DASAR OSILATOR
Dalam suatu osilator, suatu resistansi negatif diberikan
untuk kompensasikehilangan-kehilangan (kebocoran)
dalam rangkaian. Dalam osilator umpan-balik,umpan-balik
positif dari luar cukup untuk membuat perolehan
keseluruhan menjaditidak terhingga dan memberikan
resistansi negatif yang diperlukan untuk menanggulangi
peredaman alami dari osilator. Dalam osilator resistansi
negatif terjadiumpan-balik positif dalam dan berperan
menghasilkan resistansi negatif yangdiperlukan. Dalam
suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar.
Sinyal awaluntuk menyulut (trigger) osilasi biasanya
diberikan oleh tegangan derau. Teganganderau muncul
sewaktu catu daya dihidupkan. Karena spektrum frekuensi
derau sangat
7. Salah satu fungsi transistor yang paling
banyak digunakan di dunia Elektronika
Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat
arus,penguar tegangan, dan penguat daya.
Fungsi komponen semikonduktor ini dapat
kita temukan pada rangkaian Pree-Amp Mic,
Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control,
Amplifier dan lain-lain.
Sebagai Penguat
8. Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di
bawah adalah, arus kecil pada basis (B) yang
merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah
melalui Transistor. Arus output yang telah dikuatkan
tersebut diambil dari terminal Collector (C). Besar
kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan
oleh beberapa perhitungan resistor yang
dihubungkan pada setiap terminal transistor dan
disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor.
Signal yang diperkuat dapat berupa arus DC (searah)
dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal tegangan
output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc)
Transistor.
Perinsip Kerja Penguat
11. Pada gambar pertama (Transistor Sebagai
Penguat), tegangan pada Basis (dalam mV)
dikuatkan oleh Transistor menjadi besar
(dalam Volt). Perubahan besarnya tegangan
output pada Collector akan mengikuti
perubahan tegangan input pada Basis. Pada
gambar kedua dapat terlihat perubahan dan
bentuk gelombang antara input dan output
yang telihat melalui Osciloscope.
12. Perkembangan sensor dan transduser sangat cepat
sesuai kemajuan teknologi otomasi, semakin
komplek suatu sistem otomasi dibangun maka
semakin banyak jenis sensor yang digunakan.
Robotik adalah sebagai contoh penerapan sistem
otomasi yang kompleks, disini sensor yang
digunakan dapat dikatagorikan menjadi dua jenis
sensor yaitu: (D Sharon, dkk, 1982). Internal sensor,
yaitu sensor yang dipasang di dalam bodi robot.
Sensor internal diperlukan untuk mengamati posisi,
kecepatan, dan akselerasi berbagai sambungan
mekanik pada robot, dan merupakan bagian dari
mekanisme servo.
SEBAGAI SENSOR
13. External sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar
bodi robot. Sensor eksternal diperlukan karena dua
macam alasan yaitu: Sensor untuk keamanan, yang
dimaksud “sensor untuk keamanan” adalah termasuk
keamanan objek yang dipasang sensor, yaitu
perlindungan terhadap objek yang dipasang sensor
dari kerusakan yang ditimbulkannya sendiri, serta
keamanan untuk peralatan, komponen, dan orang-
orang dilingkungan dimana objek yang dipasang
sensor tersebut digunakan. Sensor untuk penuntun,
yang dimaksud “sensor untuk penuntun” adalah
sensor yang berfungsi untuk mengetahui posisi objek
yang dipasang sensor sehingga objek tersebut dapat
menentukan langkah selanjutnya setelah berada
diposisi tersebut.
14. sensor ada 3 bagian yaitu: sensor
thermal (panas) sensor mekanis
dan sensor optik (cahaya)
Sesuai dengan fungsi sensor
sebagai pendeteksi sinyal dan
meng-informasikan sinyal
tersebut ke sistem berikutnya,
maka peranan dan fungsi sensor
akan dilanjutkan oleh transduser.
Karena keterkaitan antara
sensor dan transduser begitu
erat maka pemilihan transduser
yang tepat dan sesuai juga perlu
diperhatikan.
15. Self generating transduser
(transduser pembangkit
sendiri) Self generating
transduser adalah
transduser yang hanya
memerlukan satu sumber
energi. Contoh: piezo
electric, termocouple,
photovoltatic, termistor,
dsb. Ciri transduser ini
adalah dihasilkannya suatu
energi listrik dari
transduser secara langsung.
Dalam hal ini transduser
berperan sebagai sumber
tegangan.
External power
transduser (transduser
daya dari luar) External
power transduser adalah
transduser yang
memerlukan
sejumlah energi dari luar
untuk menghasilkan
suatu keluaran. Contoh:
RTD (resistance thermal
detector), Starin gauge,
LVDT (linier variable
differential transformer),
Potensiometer, NTC, dsb