Dokumen tersebut membahas tentang peranan guru sebagai agen pembelajaran yang profesional dan beretika, tugas guru sesuai UU, dan pentingnya mata kuliah etika guru bagi mahasiswa calon guru.
2. Peranan guru sangat startegis dan
menentukan dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan. Untuk itu guru sebagai agen
pembelajaran dituntut untuk mampu
menyelenggarakan proses pembelajaran
dengan sebaik-baiknya, dalam rangka
pembangunan pendidikan. Oleh karena itu
guru harus berperan secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
professional sesuai dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin
berkembang.
3. Guru tidak hanya semata-mata sebagai
”pengajar” yang bertugas mentransfer
pengetahuan kepada siswanya dan sebagai
”pendidik” yang mentransfer nilai-nilai tetapi
sekaligus juga sebagai ”pembimbing” yang
memberikan pengarahan dan menuntun siswa
dalam belajar. Hal ini sejalan dengan pengertian
guru menurut UU No.14 tahun 2005 yaitu:
”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.
4. Tugas mulia tersebut tidak terkecuali juga
menjadi tanggungjawab dari seorang guru IPS.
Guru IPS dituntut untuk menjadi seorang
pendidik yang berkualitas dan berkompeten
sekaligus mempunyai standar etika sesuai dengan
kode etik profesi. sehingga selain mumpuni
dalam pelaksananan pembelajaran juga dapat
menjadi contoh teladan dalam kesehariannya.
Pada gilirannya mampu mengarahkan anak didik
menjadi generasi yang kita harapkan sesuai
dengan tujuan dan cita-cita bangsa.
Sejalan dengan hal tersebut diperlukan suatu
mata kuliah yang membekali mahasiswa calon
guru IPS untuk memahami tentang kompetensi
guru professional dan etika guru dalam
mengamban jabatannya/profesinya.
5. Pengertian Etika adalah suatu
norma atau aturan yang dipakai
sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi
seseorang terkait dengan sifat
baik dan buruk.
6. etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan
dan perilaku manusia di dalam pergaulannya
dengan sesama yang menyangkut prinsip dan
aturan tentang tingkah laku yang benar.
Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan
tanggungjawab moral setiap orang dalam
berperilaku di masyarakat.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
etika.html
7. 1. Soergarda Poerbakawatja
Menurut Soergarda Poerbakawatja, pengertian etika
adalah suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan,
serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.
2. H. A. Mustafa
Menurut H. A. Mustafa, pengertian etika adalah ilmu
yang menyelidiki terhadap suatu perilaku yang baik
dan yang buruk dengan memerhatikan perbuatan
manusia sejauh apa yang diketahui oleh akan serta
pikiran manusia.
3. K. Bertens
Menurut K. Bertens, definisi etika adalah nilai dan
norma moral yang menjadi suatu acuan bagi umat
manusia secara baik secara individual atau kelompok
dalam mengatur semua tingkah lakunya.
8. 4. DR. James J. Spillane SJ
Menurut DR. James, etika adalah memperhatikan
suatu tingkah laku manusia di dalam mengambil
keputusan yang berhubungan dengan moral.
Etika lebih mengarah ke penggunaan akal budi
dengan objektivitas guna menentukan benar
atau salahnya serta tingkah laku seseorang
terhadap lainnya.
5. Drs. H. Burhanudin Salam
Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah
sebuah cabang ilmu filsafat yang membicarakan
perihal suatu nilai-nilai serta norma yang dapat
menentukan suatu perilaku manusia ke dalam
kehidupannya.
9. 6. W. J. S. Poerwadarminto
Menurut Poerwadarminto, arti etika
adalah ilmu pengetahuan tentang suatu
perilaku atau perbuatan manusia yang
dilihat dari sisi baik dan buruknya yang
sejauh mana dapat ditentukan oleh akal
manusia.
10. Etika dibedakan menjadi 3
1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan
kumpulan tentang kebajikan, tentang
penilaian dari perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu
perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang
dikatakan etis apabila orang itu telah
berbuat kebajikan.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari
pandangan-pandangan, persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan masalah
kesusilaan.
11. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam
pandangan dan moral
Dapat membantu membedakan mana yang tidak
boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah
sehingga dalam melayani tamu kita tetap dapat
yang layak diterima dan ditolak mengambil sikap
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dapat membantu seseorang mampu menentukan
pendapat.
Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-
nilai yang dibawa tamu dan yang telah dianut
oleh petugas.
12. Etika pribadi.
• Misalnya seseorang yang berhasil dibidang
usaha (wiraswasta) dan menjadi seseorang yang
kaya raya (jutawan).Ia disibukkan dengan
usahanya sehingga ia lupa akan diri pribadinya
sebagai umat Tuhan. Ia mempergunakan
kekayaannya untuk keperluan hal-hal yang tidak
terpuji dimata masyarakat (mabuk-mabukan,
suka menganggu ketentraman keluarga orang
lain). Dari segi usaha ia memang berhasil
memperkembangkan usahanya sehingga ia
menjadi jutawan, tetapi ia tidak berhasil (gagal)
dalam mengembangkan etika pribadinya.
13. Etika sosial.
•Misalnya seorang pejabat pemerintah
(negara) dipercaya untuk mengelola
keuangan negara. Uang milik negara berasal
dari rakyat dan untuk rakyat. Pejabat
tersebut ternyata melakukan penggelapan
uang negara untuk kepentingan pribadinya,
dan tidak dapat mempertanggungjawabkan
uang yang dipakainya itu kepada pemerintah.
Perbuatan pejabat yang mempergunakan
uang negara untuk kepentingan diri pribadi
tersebut, adalah perbuatan yang merusak
etika sosial.
14. 1. diskusi macam macam profesi
2. profesi yang ingin ditekuni mhsiswa?
3. pengertian guru.?
4. kenapa perlu ada etika profesi..?
5. profesi apakah sama dengan pekerjaan?
6. apakah semua pekerjaan bisa disebut
profesi?
7. guru= di gugu dan ditiru
8. etika===Profesi===guru