Dokumen ini membahas tentang tata bahasa Jepang dasar, termasuk penggunaan klausa relatif dan tatanan kalimat dalam bahasa Jepang. Dokumen ini menjelaskan bahwa klausa verba dan state-of-being dapat digunakan sebagai adjektiva untuk memodifikasi nomina. Dokumen ini juga mendebunk mitos bahwa tatanan kalimat dasar bahasa Jepang adalah subjek-objek-verba, padahal sebenarnya satu-sat
4. Treating Verbs and State-of-Being like Adjectives
Memperlakukan Verba dan State-of-Being seperti Adjektiva
5. Apakah kalian menyadari bahwa banyak bentuk dari konjugasi verba dan state-of-being
mirip dengan adjektiva-i?
Well, itu karena, dalam pengertian tertentu, mereka adalah adjektiva.
Contoh kasus, “Orang yang memakai jas mahal tinggal di apartemen mewah.”
“yang memakai jas mahal” mendeskripsikan “orang”
dan dalam bahasa Jepang,
kalian bisa memodifikasi nomina “orang” dengan klausa “yang memakai jas mahal”
seperti adjektiva biasa.
Jadi, sebenarnya, kita bisa memodifikasi sebuah nomina dengan sembarang frase verba.
7. Kosakata
1. 国際【こく・さい】[nomina] internasional
2. 教育【きょう・いく】[nomina] pendidikan
3. センター[nomina] pusat; tengah
4. 登場【とう・じょう】[nomina] kemunculan; penampilan
5. 人物【じん・ぶつ】[nomina] tokoh; karakter
6. 立入【たち・いり】[nomina] masuknya (entering)
7. 禁止【きん・し】[nomina] larangan; pantangan
8. 学生【がく・せい】[nomina] pelajar
9. 人【ひと】[nomina] orang
10. 学校【がっ・こう】[nomina] sekolah
8. Kosakata
11. 行く【い・く】[verba-u] pergi
12. 子供【こ・ども】[nomina] anak-anak; anak kecil
13. 立派【りっ・ぱ】[adj-na] baik; terhormat; mantap
14. 大人【おとな】[nomina] (orang) dewasa
15. なる[verba-u] menjadi
16. 友達【とも・だち】[nomina] teman
17. いい[adj-i] baik, bagus
18. 先週【せん・しゅう】[adverbia] pekan lalu
19. 医者【い・しゃ】[nomina] dokter
20. 仕事【し・ごと】[nomina] pekerjaan
21. 辞める【や・める】[verba-ru] menghentikan (aktivitas); berhenti; meninggalkan
9. Konjugasi bentuk negatif, bentuk lampau, dan lampau negatif dari verba
bisa digunakan seperti adjektiva untuk memodifikasi nomina.
Tetapi, kita TIDAK BISA melakukannya pada state-of-being polos yang menggunakan「だ」.
Ada sebuah partikel untuk melakukan itu, yang akan kita bahas di bagian berikutnya.
Kalian TIDAK BISA menggunakan「だ」untuk memodifikasi nomina
Catatan
seperti (yang kalian bisa lakukan) dengan「だった」,「じゃない」, dan「じゃなかった」.
10. Tetapi, kalian bisa menggabungkan nomina-nomina
ketika mereka tidak dimaksudkan untuk memodifikasi satu sama lain.
Contohnya, “International Education Center” (Pusat Edukasi Internasional),
pada frase itu kalian bisa melihat bahwa itu hanya sebuah deretan/rangkaian (string) nomina
tanpa modifikasi secara gramatikal di antara mereka.
Dalam bahasa Jepang, kalian bisa menyatakan ini sesederhana「国際教育センター」.
Kalian akan melihat rantai nomina ini dalam banyak kombinasi.
Kadang, kombinasi tertentu begitu sering digunakan sehingga hampir menjadi sebuah kata baru
dan bahkan terdaftar sebagai entri baru dalam beberapa kamus.
Beberapa contohnya adalah:「登場人物」,「立入禁止」, atau「通勤手当」.
Kalau kalian kesulitan memisahkan kata-kata dari sebuah string,
kalian bisa copy paste ke WWWJDIC bagian Translate Words in Japanese Text.
11. Contoh
Di bawah ini ada beberapa contoh modifikasi nomina dengan klausa nomina yang dikonjugasi.
1. 学生じゃない人は、学校に行かない。
Person who is not student doesn’t go to school.
Orang yang bukan pelajar tidak pergi ke sekolah.
2. 子供だったアリスが立派な大人になった。
The Aris who was a child became a fine adult.
Aris yang dulu anak-anak telah menjadi orang dewasa yang mantap.
3. 友達じゃなかったアリスは、いい友達になった。
Aris who wasn’t a friend, became a good friend.
Aris yang dulu bukan teman, telah menjadi teman yang baik.
4. 先週医者だったボビは、仕事を辞めた。
Bob who was a doctor last week quit his job.
Bob yang dulu seorang dokter minggu kemarin berhenti dari pekerjaannya.
12. Using Relative Verb Clauses as Adjectives
Menggunakan Klausa Verba Relatif sebagai Adjektiva
13. Kosakata
1. 先週【せん・しゅう】[adverbia] pekan lalu
2. 映画【えい・が】[nomina] film (movie)
3. 見る【み・る】[verba-ru] melihat
4. 人【ひと】[nomina] orang
5. 誰【だれ】[pronomina] siapa
6. いつも[adverbia] selalu
7. 勉強【べん・きょう】[nomina] (pem)belajar(an)
8. する[verba pengecualian] melakukan
9. 赤い【あか・い】[adj-i] merah
10. ズボン[nomina] celana panjang
11. 買う【か・う】[verba-u] membeli
12. 友達【とも・だち】[nomina] teman
13. 晩ご飯【ばん・ご・はん】[nomina] makan malam
14. 食べる【た・べる】[verba-ru] makan
15. 銀行【ぎん・こう】[nomina] bank
14. Klausa verba juga bisa digunakan seperti adjektiva untuk memodifikasi nomina.
Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana membuat kalimat yang cukup detail dan rumit.
1. 先週に映画を見た人は誰?
Who is the person who watched movie last week?
Siapa orang yang menonton film pekan lalu?
2. ボビは、いつも勉強する人だ。
Bobi is a person who always studies.
Bobi adalah orang yang selalu belajar.
3. 赤いズボンを買う友達はボビだ。
Friend who buy red trousers is Bobi.
Teman yang membeli celana panjang merah adalah Bobi.
4. 晩ご飯を食べなかった人は、映画で見た銀行に行った。
Person who didn’t ear dinner went to the bank I saw at movie.
Orang yang tidak makan malam pergi ke bank yang kita lihat kulihat di film.
16. Kosakata
1. 私【わたし】[pronomina] saya
2. 公園【こう・えん】[nomina] taman
3. お弁当【お・べん・とう】[nomina] kotak bekal (makan); makanan dalam kotak
4. 食べる【た・べる】[verba-ru] makan
5. 学生【がく・せい】[nomina] pelajar
6. 行く【い・く】[verba-u] pergi
17. Kita sudah mempelajari konsep klausa relatif (anak kalimat)
dan bagaimana mereka digunakan sebagai building blocks untuk membuat kalimat.
Sekarang kita akan membahas bagaimana tatanan kalimat dalam bahasa Jepang bekerja.
Ada sebuah mitos yang terus beredar mengenai tatanan kalimat bahasa Jepang
yang terus menghantui para pelajar bahasa Jepang pemula.
Ini dia.
18. Struktur kalimat dasar bahasa Indonesia, seperti yang kita tahu,
mengandung unsur-unsur berikut dalam urutan seperti: [Subjek] [Predikat/Verba] [Objek].
Sebuah kalimat menjadi salah secara gramatikal
jika salah satu dari unsur tersebut hilang atau tidak berurutan.
19. Mungkin beberapa guru bahasa Jepang akan memberitahu kalian bahwa
dasar tatanan kalimat bahasa Jepang adalah [Subjek] [Objek] [Verba].
Ini adalah contoh klasik dari
usaha penyesuaian bahasa Jepang ke dalam pemikiran berbasis bahasa Indonesia.
Tentu saja, kita semua tahu (‘kan?)
dasar tatanan kalimat bahasa Jepang yang sesungguhnya adalah:
[Verba].
Unsur-unsur lain yang muncul sebelum verba tidak harus memenuhi tatanan/urutan tertentu
dan tidak ada yang lain yang dibutuhkan untuk membentuk kalimat lengkap selain verba.
Dengan catatan, verba harus selalu berada di akhir kalimat.
Itulah kenapa ada partikel dalam bahasa Jepang,
mereka menunjukkan fungsi gramatikal sebuah kata di mana pun kata itu berada dalam kalimat.
Pada kenyataannya, tidak ada yang menghentikan kita untuk membuat kalimat dengan
[Subjek] [Objek] [Verba] atau hanya [Objek] [Verba].
20. Semua contoh berikut lengkap dan benar karena verba ada di akhir kalimat.
1. 私は公園でお弁当を食べた。
2. 公園で私はお弁当を食べた。
3. お弁当を私は公園で食べた。
4. お弁当を食べた。
5. 食べた。
Jadi, tidak usah mencemaskan apakah kalimat yang kalian buat urutannya benar atau tidak.
Cukup ingat saja aturan berikut ini.
21. Tatanan Kalimat Bahasa Jepang
• Sebuah kalimat lengkap membutuhkan verba utama yang berada di akhir kalimat.
Termasuk state-of-being.
Contoh
1. 食べた。
2. 学生(だ)
• Kalimat- kalimat lengkap (anak kalimat) bisa digunakan untuk memodifikasi nomina untuk
membuat kalimat dengan anak kalimat bertingkat, kecuali dalam kasus「だ」.
Contoh
お弁当を食べた学生が公園に行った。
Students who ate lunch went to park.
Pelajar yang makan bento pergi ke taman.