SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Di susun oleh kelompok 2:
Aditya darmawan
Bima Mulia
Cita Fuzi Lestari
Eka Nopitasari
METODE SLPTTMETODE SLPTT
METODE SLPTT
Pengertian SLPTT
Adalah suatu pendekatan inovatif dalam upaya:
 meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani
 melalui perbaikan sistem / pendekatan dalam
 perakitan paket teknologi yang sinergis antar
komponen teknologi, dilakukan secara partisipatif
oleh petani serta bersifat spesifik lokasi.
Adalah suatu tempat Pendidikan non formal bagi petani untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali
potensi, menyusun rencana usahatani, mengatasi permasalahan,
mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai
dengan kondisi sumberdaya setempat.
Adalah kawasan / area yang terdapat dalam kawasan
SL-PTT yang berfungsi sebagai lokasi percontohan,
tempat belajar dan tempat praktek penerapan
teknologi yang disusun dan diaplikasikan bersama
oleh kelompoktani / petani.
 Adalah Penyuluh Pertanian,Pengamat Organisme
Pengganggu TanamanPOPT), Pengawas Benih
Tanaman (PBT) yang telah mengikuti pelatihan SL-
PTT.
 Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
(SLPTT) merupakan metode penyuluhan dalam
penyebarluasan teknologi baru yang dianggap paling
efektif ,sehingga kegiatannya perlu untuk
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar mampu
menghasilkan produktivitas tinggi demi peningkatan
produksi yang berkelanjutan.
T U J U A N DARI METODE
SLPTT:
 Peningkatan
Produktivitas Padi atau
bahkan tanaman lain
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani dan
PrPrinsip Dalam Melakukan Metode
SLPTT.
Terpadu
Sinergis,
Spesifik Lokasi
Partisipatif,
Dinamis,
 Membantu memecahkan masalah petani dalam mengelola
usaha tani
 Meningkat dan Berkembangnya Mutu Intensifikasi yang
bersifat spesifik Lokasi sesuai dengan kondisi Sumber Daya
Alam yang tersedia.
 Terlaksananya Penerapan paket Tehnologi yang disusun
oleh petani dan Penyuluh berdasarkan Kajian Kebutuhan
Peluang (KKP).
 Peniningkatan Produktivitas yang selanjutnya dapat
meningkatkan stock beras secara Nasional
Langkah pertama penerapan PTT adalah
pemandu bersama petani melakukan
pengamatan dan menganalisa potensi lahan.
Langkah kedua adalah menyusun
komponen teknologi
Langkah ketiga adalah menerapkan
teknologi utamaPTT di lahan usahataninya.
1) Lokasi dapat berupa persawahan yang beririgasi,sawah tadah hujan, lahan
kering dan pasang surut.
2) Diprioritaskan bukan daerah endemis hama dan penyakit, bebas dari
bencana kekeringan,kebanjiran dan sengketa.
3) Unit SL-PTT, diusahakan agar berada dalam satu hamparan yang strategis
dan mudah dijangkau petani serta dipasang papan pelaksanaan SL/LL.
4) Letak lokasi Laboratorium Lapang (LL) seluas 1 ha, ditempat yang sering
dilewati petani sehingga mudah dijangkau dan dilihat oleh petani sekitarnya
Penentuan Calon Petani/Kelompoktani SL-PTT
1) Kelompoktani/petani yang dinamis dan bertempat tinggal dalamsatu wilayahyang
berdekatan.
2) Petani yang dipilih adalah petaniaktif yangmemiliki lahan ataupun
penggarap/penyewadan mau menerimateknologi baru.
3) Bersediamengikuti seluruhrangkaian kegiatanSL-PTT.
4) KelompoktaniSL-PTTditetapkan dengan Surat Keputusan KepalaDinas Pertanian
TanamanPangan / yangmembidangi tanaman panganKabupaten/ Kota.
 Kabupaten Jember merupakan salah satu yang
melaksanakan program SLPTT sejak tahun 2008
hingga tahun 2010.
1) Varitas Unggul ,Sesuai Keinginan Petani dan karakteristik Wilayah.
2) Benih bermutu tinggi.
3) Bibit muda (< 21 hari setelah sebar ).
4) Jumlah bibit 1 - 2 /lubang tanam.
5) Tanam dengan sistim Jajar Legowo 2:1,3:1, 4:1 atau sistem tegel.
6) Pemupukan N BerdasarkanBagan Warna Daun (BWD)
7) Pemupukan spesifik Lokasi.
8) Penggunaan Bahan Organik( Bokasi Kotoran ternak )
9) Pengairan Berselang.
10) Pengendalian gulma secara periodik
11) Pengendalian hama Penyakit secara terpadu ( PHT).
12) Penanganan Panen dan Pasca Panen dengan benar
13) Pencatatan /Penghitungan Analisa Usaha Tani.
SLPTT

More Related Content

Viewers also liked (7)

Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan
 
1988 fully overlapped hollow section welded joints in truss
1988 fully overlapped hollow section welded joints in truss1988 fully overlapped hollow section welded joints in truss
1988 fully overlapped hollow section welded joints in truss
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
¿Como Crear Un Blog Apetecido?
¿Como Crear Un Blog Apetecido?¿Como Crear Un Blog Apetecido?
¿Como Crear Un Blog Apetecido?
 
Komunikasi efektif 2
Komunikasi efektif   2Komunikasi efektif   2
Komunikasi efektif 2
 
Partnering with big businesses: 7 ways to find success
Partnering with big businesses: 7 ways to find successPartnering with big businesses: 7 ways to find success
Partnering with big businesses: 7 ways to find success
 
Event organizing and management
Event organizing and managementEvent organizing and management
Event organizing and management
 

Similar to SLPTT

Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
wika_wibowo
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
fahmiganteng
 
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenLecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
University of Brawijaya
 

Similar to SLPTT (20)

Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
Kata pengantar
Kata  pengantarKata  pengantar
Kata pengantar
 
Rktm lab diseminasi
Rktm lab diseminasiRktm lab diseminasi
Rktm lab diseminasi
 
Rktm kerjasama kspp
Rktm kerjasama ksppRktm kerjasama kspp
Rktm kerjasama kspp
 
Rktm kp karang agung
Rktm kp karang agungRktm kp karang agung
Rktm kp karang agung
 
Rdhptaman agro inovasi
Rdhptaman agro inovasiRdhptaman agro inovasi
Rdhptaman agro inovasi
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
 
Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018
 
Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1
Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1
Rdhp peningkatan komunikasi 2018 01 final-1
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Rktm sosialisasi, temu informasi dan pameran
Rktm sosialisasi, temu informasi dan pameranRktm sosialisasi, temu informasi dan pameran
Rktm sosialisasi, temu informasi dan pameran
 
1MM01745.pdf
1MM01745.pdf1MM01745.pdf
1MM01745.pdf
 
Penyuluhan perikanan &amp; kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan &amp; kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan &amp; kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan &amp; kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
 
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenLecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
 
Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2
Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2
Draft lab lapang kabupaten edit 8 okt2
 
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRYPEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
PEMASARAN PRODUK AGROFORESTRY
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

SLPTT

  • 1. Di susun oleh kelompok 2: Aditya darmawan Bima Mulia Cita Fuzi Lestari Eka Nopitasari
  • 4. Adalah suatu pendekatan inovatif dalam upaya:  meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani  melalui perbaikan sistem / pendekatan dalam  perakitan paket teknologi yang sinergis antar komponen teknologi, dilakukan secara partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi.
  • 5. Adalah suatu tempat Pendidikan non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usahatani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisi sumberdaya setempat.
  • 6. Adalah kawasan / area yang terdapat dalam kawasan SL-PTT yang berfungsi sebagai lokasi percontohan, tempat belajar dan tempat praktek penerapan teknologi yang disusun dan diaplikasikan bersama oleh kelompoktani / petani.
  • 7.  Adalah Penyuluh Pertanian,Pengamat Organisme Pengganggu TanamanPOPT), Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang telah mengikuti pelatihan SL- PTT.
  • 8.  Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) merupakan metode penyuluhan dalam penyebarluasan teknologi baru yang dianggap paling efektif ,sehingga kegiatannya perlu untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar mampu menghasilkan produktivitas tinggi demi peningkatan produksi yang berkelanjutan.
  • 9. T U J U A N DARI METODE SLPTT:
  • 10.  Peningkatan Produktivitas Padi atau bahkan tanaman lain
  • 12. PrPrinsip Dalam Melakukan Metode SLPTT. Terpadu Sinergis, Spesifik Lokasi Partisipatif, Dinamis,
  • 13.  Membantu memecahkan masalah petani dalam mengelola usaha tani  Meningkat dan Berkembangnya Mutu Intensifikasi yang bersifat spesifik Lokasi sesuai dengan kondisi Sumber Daya Alam yang tersedia.  Terlaksananya Penerapan paket Tehnologi yang disusun oleh petani dan Penyuluh berdasarkan Kajian Kebutuhan Peluang (KKP).  Peniningkatan Produktivitas yang selanjutnya dapat meningkatkan stock beras secara Nasional
  • 14. Langkah pertama penerapan PTT adalah pemandu bersama petani melakukan pengamatan dan menganalisa potensi lahan. Langkah kedua adalah menyusun komponen teknologi Langkah ketiga adalah menerapkan teknologi utamaPTT di lahan usahataninya.
  • 15.
  • 16.
  • 17. 1) Lokasi dapat berupa persawahan yang beririgasi,sawah tadah hujan, lahan kering dan pasang surut. 2) Diprioritaskan bukan daerah endemis hama dan penyakit, bebas dari bencana kekeringan,kebanjiran dan sengketa. 3) Unit SL-PTT, diusahakan agar berada dalam satu hamparan yang strategis dan mudah dijangkau petani serta dipasang papan pelaksanaan SL/LL. 4) Letak lokasi Laboratorium Lapang (LL) seluas 1 ha, ditempat yang sering dilewati petani sehingga mudah dijangkau dan dilihat oleh petani sekitarnya
  • 18. Penentuan Calon Petani/Kelompoktani SL-PTT 1) Kelompoktani/petani yang dinamis dan bertempat tinggal dalamsatu wilayahyang berdekatan. 2) Petani yang dipilih adalah petaniaktif yangmemiliki lahan ataupun penggarap/penyewadan mau menerimateknologi baru. 3) Bersediamengikuti seluruhrangkaian kegiatanSL-PTT. 4) KelompoktaniSL-PTTditetapkan dengan Surat Keputusan KepalaDinas Pertanian TanamanPangan / yangmembidangi tanaman panganKabupaten/ Kota.
  • 19.  Kabupaten Jember merupakan salah satu yang melaksanakan program SLPTT sejak tahun 2008 hingga tahun 2010.
  • 20. 1) Varitas Unggul ,Sesuai Keinginan Petani dan karakteristik Wilayah. 2) Benih bermutu tinggi. 3) Bibit muda (< 21 hari setelah sebar ). 4) Jumlah bibit 1 - 2 /lubang tanam. 5) Tanam dengan sistim Jajar Legowo 2:1,3:1, 4:1 atau sistem tegel. 6) Pemupukan N BerdasarkanBagan Warna Daun (BWD) 7) Pemupukan spesifik Lokasi. 8) Penggunaan Bahan Organik( Bokasi Kotoran ternak ) 9) Pengairan Berselang. 10) Pengendalian gulma secara periodik 11) Pengendalian hama Penyakit secara terpadu ( PHT). 12) Penanganan Panen dan Pasca Panen dengan benar 13) Pencatatan /Penghitungan Analisa Usaha Tani.