SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
12




                                  BAB III
            STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
          Struktur kurikulum SMP 4 Bae Kudus meliputi substansi pembelajaran
   yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas
   VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar
   kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan
   sebagai berikut:
   1. Kurikulum SMP 4 Bae Kudus memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal,
      dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel Struktur Kurikulum.
      Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
      kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
      termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan
      ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
      satuan pendidikan.
      Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
      oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
      peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
      dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
      kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
      dibimbing oleh konselor, pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat
      dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan
      diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
      dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
      pengembangan karir peserta didik.
   2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
      Terpadu”.
   3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
      tertera dalam struktur kurikulum.
   4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
13




5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
   minggu.
6. Struktur Kurikulum SMP 4 Bae Kudus disajikan dalam tabel di bawah ini
                                                     Kelas dan Alokasi
                       Komponen                           Waktu
                                                    VII    VIII     IX
    A.    Mata Pelajaran
         1. Pendidikan Agama                         2       2       2
         2. Pendidikan Kewarganegaraan               2       2       2
         3. Bahasa Indonesia                         5       5       5
         4. Bahasa Inggris                           5       5       5
         5. Matematika                               6       6       6
         6. Ilmu Pengetahuan Alam                    5       5       5
         7. Ilmu Pengetahuan Sosial                  4       4       4
         8. Seni Budaya                              2       2       2
         9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan         2       2       2
             Kesehatan
         10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan    2       2       2
             Komunikasi
    B. Muatan Lokal
                                                     2       2       2
      1. Bahasa Jawa
    C. Pengembangan Diri                            2 **)   2 **)   2 **)
        1. Pelayanan Konseling
        2. Ekstra kurikuler
            a. Kepramukaan
            b. PMR
            c. Olah Raga Bola Volly
            d. Band Sekolah
            e. Seni Rebana
            f. KIR
            g. Bimbingan Belajar / Les
            h. Pengoperasian Komputer
            i. Garmen / Menjahit
                            Jumlah                   37     37      37
   **) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
14




B. Muatan Kurikulum
  Muatan Kurikulum SMP 4 Bae Kudus meliputi sejumlah mata pelajaran yang
  ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII
  sampai dengan kelas IX. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
  merupakan bagian dari muatan kurikulum.

  1. Mata Pelajaran
        Mata Pelajaran beserta alokasi waktu yang tempuh oleh siswa di SMP
       Negeri 4 Bae Kudus berdasar Standar Isi sebagaimana tercantum pada
       Struktur Kurikulum SMP 4 Bae Kudus.

  2.    Muatan Lokal
        Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
       kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
       termasuk keunggulan daerah. Muatan lokal yang dipilih di SMP 4 Bae
       Kudus adalah mata pelajaran Bahasa Jawa.
       a.   Dasar Pemilihan muatan lokal tersebut adalah Surat Keputusan
            Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari
            2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa Tahun 2004
            untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
            SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di
            Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa.
       b.   Alokasi waktu Muatan Lokal Bahasa Jawa sebagaiman atercantum
            dalam struktur kurikulum adalah 2 jam pelajaran.

  3. Kegiatan Pengembangan Diri
                Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
       pelajaran sebagai   bagian integral dari kurikulum SMP 4 Bae Kudus.
       Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
       didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
       kebutuhan, potensi, bakat,    minat, kondisi dan perkembangan peserta
       didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah.
15




         Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan
watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan
sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra
kurikuler. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling
difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat
dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai
dengan kemampuan dan kewenangnya.
         Pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP 4 Bae Kudus
meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram
direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan
secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang
diikuti oleh semua peserta didik.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a.   Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
     perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
     kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
     melalui penyelenggaraan:
     1) Pelayanan konseling,
        Pelayanan bimbingan konseling meliputi:
        a). Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan
           yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
           mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
           kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
           dirinya secara realistik.
        b). Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
           membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
           mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
           efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
           lingkungan sosial yang lebih luas.
16




c). Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan
   yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
   belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah
   dan belajar secara mandiri.
d). Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
   peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta
   memilih dan mengambil keputusan karir.
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling:
a). Di dalam jam pembelajaran sekolah.
   1)    Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik
         untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan
         dan     penyaluran,      penguasaan      konten,    kegiatan
         instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dilakukan
         di dalam kelas.
   2)    Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu) jam
         per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
   3)    Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
         menyelenggarakan         layanan      konsultasi,   kegiatan
         konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
         pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
b). Di luar jam pembelajaran sekolah.
   1) Kegiatan tatap           muka dengan peserta didik untuk
        menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,
        bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi,
        serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar
        kelas.
   2)   Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar
        kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua)
        jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
17




              3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran
                  maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling,
                  diketahui dan dilaporkan kepada kepala sekolah.
     2) Ekstra kurikuler
        a). Jenis kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan adalah:
               (1) Pramuka
               (2) Palang Merah Remaja ( PMR )
               (3) Band Sekolah
               (4) Seni Rebana
               (5) KIR
               (6) Olah Raga Bola Volly
               (7) Bimbingan Belajar/Les
               (8) Pengoperasional Komputer
               (9) Garmen/menjahit
        b). Pembina kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau
              tenaga     kependidikan   sesuai   dengan   kemampuan     dan
              kewenangan pada substansi kegiatan yang dimaksud.
        c).    Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari dengan
              durasi waktu 2 jam sesuai dengan jadwal yang ditentukan
              sekolah.
b.   Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram dilaksanakan dalam
     bentuk:
     1). Rutin,
        a). Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dalam bentuk
              kegiatan :
                Berdo’a pada awal dan akhir pelajaran
                Sholat dzuhur berjamaah dilakukan setelah selesai
                   kegiatan pembelajaran
                Pengumpulan dana sosial berupa Infaq, setiap hari Jum’at .
        b). Bela Negara dalam bentuk kegiatan:
18




             Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin dan setiap
                peringatan hari besar nasional;
             Melaksanakan tata tertib sekolah
       c). Pengembangan Wawasan dalam bentuk kegiatan kunjungan ke
           perpustakaan dan akses internet di sekolah
       d). 7 K dengan bentuk kegiatan :
                 Berpakaian Rapi dan Sopan;
                 Kebersihan lingkungan kelas;
             Membuang sampah pada tempatnya;
                 UKS;
                 Perawatan taman kelas; dan
                 Menjaga ketertiban, keamanan dan kekeluargaan.
   2). Spontan.
       a). Memberi salam pada saat memasuki ruangan;
       b). Memberi salam dan atau jabat tangan kepada bapak ibu guru,
           karyawan dan sesama teman setiap bertemu;
       c). Budaya antri;
       d). Mengatasi silang pendapat / pertengkaran; dan
       e). Kegiatan kesetiakawanan sosial dan peduli terhadap musibah
           atau bencana.
   3). Keteladanan.
       a). Berbicara dan Berbahasa yang baik; dan
       b). Memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain.
   Mekanisme pelaksanaan kegiatan tidak terprogram adalah:
   1) Kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin diimplementasikan
       dengan kegiatan rutin peserta didik sehari-hari.
   2) Kegiatan pengembangan diri yang bersifat spontan dilaksanakan
       sesuai kondisional dan bersifat incidental.
Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif dengan
kategori sebagai berikut:
                  Katagori                           Keterangan
19




                         A                             Sangat Baik
                         B                                Baik
                         C                               Cukup
                         D                               Kurang
                         E

4. Pengaturan Beban Belajar
   Beban belajar di SMP 4 Bae Kudus diatur berdasarkan penggunaan sistem
   pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya
   saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban
   belajar pada sistem tersebut sebagai berikut :
   a. Jam    pembelajaran     untuk   setiap    mata   pelajaran     dialokasikan
      sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi
      waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil
      dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel
      dengan jumlah beban belajar yang tetap.
   b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
      terstruktur adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka
      mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
      mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
      mencapai kompetensi.
   c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah
      setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah
      setara dengan satu jam tatap muka.
   Rincian beban belajar yang di maksud adalah sebagai berikut :
                                                    Minggu
               Satu jam           Jumlah jam                           Waktu
                                                     efektif
    Kelas   pembelajaran         pembelajaran                       pembelajaran
                                                    Pertahun
          tatap muka/menit        perminggu                        /jam per tahun
                                                     ajaran
    VII             40                36               35              1260
    VIII            40                36               35              1260
    IX              40                36               35              1260

5. Ketuntasan Belajar
20




         Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk
melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan
layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi
yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
         Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik, oleh karena itu pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Kriteria ketuntasan minimal dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta
didik.
         Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMP 4 Bae Kudus
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a. KKM         ditetapkan     oleh   satuan     pendidikan    berdasarkan     hasil
   musyawarah guru mata pelajaran sebelum awal tahun ajaran dimulai.
b. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
   dilakukan melalui metode kuantitatif, yaitu dilakukan dengan rentang
   angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang
   ditentukan;
c. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
   ketuntasan       belajar    minimal        pada   setiap   indikator     dengan
   memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik
   untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan
   rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar
   tersebut.
21




e. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
   merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
   dalam SK tersebut;
f. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
   semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
   pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
   (LHB/Rapor) peserta didik;
Hal-hal yang diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal
adalah:
a. Tingkat        kompleksitas,    kesulitan/kerumitan       setiap   indikator,
   kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh
   peserta didik.
   Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi,
   apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu
   dari sejumlah kondisi sebagai berikut:
   1). guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus
          dibelajarkan pada peserta didik;
   2). guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
          bervariasi;
   3). guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang
          yang diajarkan;
   4). peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
   5). peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;
   6). peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
          tugas/pekerjaan;
   7). waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena
          memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga
          dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
   8). tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar
          peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
22




b. Kemampuan        sumber   daya      pendukung     dalam   penyelenggaraan
   pembelajaran.
   1). Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
         kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,
         laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
   2). Ketersediaan     tenaga,     manajemen     sekolah,   dan    kepedulian
         stakeholders sekolah.
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik
   Penetapan intake di kelas VII dapat didasarkan pada Nilai Ujian Akhir
   Sekolah Berstandar        Nasional, Raport kelas VI           atau psikotes;
   sedangkan penetapan intake di kelas VIII dan IX berdasarkan
   kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.

Untuk melakukan analisis setiap indikator, dibuat skala penilaian yaitu:
                                     Kriteria dan Skala Penilaian
  Aspek yang dianalisis
                                  Tinggi          Sedang          Rendah
         Kompleksitas             50 - 65          65 - 79          80 - 100
         Daya Dukung             80 - 100          65 - 79          50 - 65
         Intake siswa            80 - 100          65 - 79          50 - 65

Berdasarkan musyawarah guru mata pelajaran, ketuntasan belajar minimal
(KKM) di SMP 4 Bae Kudus pada Tahun Pelajaran 2010 / 2011, adalah
sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini:

                 MATA                                 KKM
   No.
               PELAJARAN              Kelas VII     Kelas VIII       Kelas IX
     1     Pendidikan Agama              75            75              76
     2     PKn                           75            75              75
     3     Bahasa Indonesia              70            70              70
     4     Bahasa Inggris                70            70              70
     5     Matematika                    68            69              71
     6     I P A                         70            70              70
     7     I P S                         70            70              70
     8     Seni Budaya                   75            75              75
     9     Pendidikan Jasmani            75            75              75
23




       10     T I K                           70            70              70
       11     Mulok : Bahasa Jawa             70            70              72
       12     Pengembangan diri                         Minimal Baik



6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
    a. Kriteria Kenaikan Kelas
     1) Regulasi penilaian
            Nilai rapor merupakan akumulasi dari pencapaian belajar siswa
            yang diukur melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, dan
            ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas dengan berbagai
            macam teknik dan instrumen penilaian yang relevan. Pencapaian
            belajar yang dimaksud meliputi penguasaan peserta didik dalam
            semua standar kompetensi (SK) pada masing-masing mata
            pelajaran. Dengan kata lain, penilaian dilakukan untuk setiap
            kompetensi dasar (KD) pada semua SK pada masing-masing mata
            pelajaran melalui berbagai bentuk penilaian.
            Nilai rapor merupakan rata-rata nilai ulangan harian, ulangan
            tengah semester, dan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan
            kelas. Pembobotan dan penghitungan nilai rapor yang di tetapkan
            di SMP 4 Bae Kudus adalah:
            a). Nilai Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS),
                dan Ulangan Akhir Semester (UAS) atau Ulangan Kenaikan
                Kelas (UKK) bobotnya adalah: 60% : 20% : 20%.
            b). Perhitungan nilai rapor = (60% × UH) + (20% × UTS) + (20%
                × UKK) atau {(3 × UH) + UTS + UAS}/5
            Semua nilai mata pelajaran dinyatakan dengan angka skala 0 - 100.
            Peserta   didik   yang    belum      mencapai     KKM   harus   diberi
            pembelajaran      dan    penilaian     remedial   sehingga   mencapai
            ketuntasan. Bila dalam waktu yang tersedia (hingga akhir semester)
            yang bersangkutan belum juga mencapai KKM, pencapaian/nilai
            tertinggi yang ia peroleh yang dimasukkan ke dalam rapor.
24




2) Kenaikan kelas
    Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun dengan
    kriteria kenaikan kelas untuk setiap peserta didik diatur sebagai
    berikut :
    a) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas
        yang bersangkutan.
    b) Peserta didik dinyatakan naik kelas bila semua mata pelajaran
        memiliki nilai ≥ KKM masing-masing mata pelajaran.
    c) Peserta didik dinyatakan naik bersyarat bila paling banyak 4
        mata pelajaran memiliki nilai kurang dari KKM masing-masing
        mata pelajaran, dan tidak memiliki nilai ≤ 50.
    d) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas bila lebih dari 4 mata
        pelajaran memiliki nilai kurang dari KKM masing-masing mata
        pelajaran, atau memiliki nilai ≤ 50.
    e) Kehadiran peserta didik dalam kegiatan belajar di kelas
        sekurang-kurangnya 90 % hari dari hari belajar efektif.
    f) Kegiatan pengembangan diri mendapat nilai minimal baik.
    g) Peserta    didik   yang    dinyatakan   naik      bersyarat   harus
        menuntaskan Kompetensi Dasar yang belum mencapai nilai
        Ketuntasan Minimal.
c. Kriteria Kelulusan
Kelulusan Peserta Didik dilaksanakan pada setiap akhir tahun dengan
kriteria kelulusan diatur sebagai berikut:
a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
    kelompok      mata    pelajaran    Agama     dan      akhlak     mulia,
    Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani, olah raga
    dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Sekolah dengan nilai sekurang-kurangnya sama
    dengan KKM mata pelajaran yang bersangkutan
25




d. Lulus Ujian Nasional dengan nilai sekurang-kurangnya sesuai
   dengan ketentuan yang ditentukan pemerintah; dan
e. Mengikuti kegiatan belajar di kelas IX sekurang-kurangnya 90 %
   hari belajar efektif.
26




7. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill )
   Kecakapan       hidup   merupakan    salah   satu   fokus   analisis   dalam
   pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan
   hidup dan bekerja. Dengan dimasukkannya program pendidikan
   kecakapan hidup dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
   (SKL) dilandasi kenyataan bahwa dalam pendidikan tidak hanya mengejar
   pengetahuan semata tetapi juga pada pengembangan keterampilan, sikap,
   dan nilai-nilai tertentu yang dapat direfleksikan dalam kehidupan peserta
   didik.
   Pendidikan kecakapan hidup bukan merupakan mata pelajaran yang
   berdiri sendiri melainkan terintegrasi melalui mata pelajaran-mata
   pelajaran, sehingga pedidikan kecapakan hidup dapat merupakan bagian
   dari semua mata pelajaran yang ada. Pendidikan kecakapan hidup dapat
   dilakukan melalui kegiatan intra / ekstrakurikuler untuk mengembangkan
   potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual
   dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada
   sejumlah mata pelajaran yang ada.
   Adapun Kecakapan hidup meliputi:
   a.   Kecakapan personal (personal skill)
            Kecapakan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional.
        Kesadaran diri merupakan tuntutan mendasar bagi peserta didik untuk
        mengembangkan potensi dirinya di masa mendatang.
        1) Kesadaran diri difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk
              melihat sendiri potret dirinya. Kesadaran akan eksistensi diri
              sebagai makhluk Tuhan YME, makhluk sosial, dan makhluk
              lingkungan serta kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk
              mengembangkannya.
        2) Kecakapan berpikir merupakan kecakapan dalam menggunakan
              rasio atau pikiran. Kecakapan ini meliputi kecakapan menggali
              informasi, mengolah informasi, dan mengambil keputusan secara
              cerdas, serta mampu memecahkan masalah secara tepat dan baik.
27




b. Kecakapan sosial ( social skill )
      Kecakapan     sosial     mencakup   kecakapan    berkomunikasi,   dan
     kecakapan bekerjasama berupa
     1) Kecakapan berkomunikasi
          Kecakapan berkomunikasi dapat dilakukan baik secara lisan
          maupun tulisan. Komunikasi secara lisan adalah sangat penting,
          maka perlu ditumbuhkembangkan sejak dini kepada peserta didik.
          Komunikasi secara tertulis diperlukan kecakapan bagaimana cara
          menyampaikan pesan secara tertulis dengan pilihan kalimat, kata-
          kata, tata bahasa, dan aturan lainnya agar mudah dipahami orang
          atau pembaca lain.
     2)    Kecakapan bekerjasama
          Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kebutuhan
          yang tidak dapat dielakkan sepanjang manusia hidup. Untuk
          bekerja   dalam      kelompok   diperlukan   adanya   kerjasama.
          Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama adanya saling
          pengertian dan membantu antar sesama untuk mencapai tujuan
          yang baik, hal ini agar peserta didik terbiasa dan dapat
          membangun semangat komunitas yang harmonis.
c.   Kecakapan akademik ( academic skill )
     Kecakapan akademik seringkali disebut juga kecakapan intelektual
     atau kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan
     pengembangan dari kecakapan berpikir secara umum, namun
     mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan.
d. Kecakapan vokasional ( vocational skill )
      Kecakapan ini seringkali disebut dengan kecakapan kejuruan, artinya
     suatu kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu
     yang terdapat di masyarakat atau lingkungan peserta didik. Kecakapan
     vokasional lebih cocok untuk peserta didik yang menekuni pekerjaan
     yang mengandalkan keterampilan psikomotorik daripada kecakapan
     berpikir ilmiah. Namun bukan berarti peserta didik SMP tidak layak
28




         untuk menekuni bidang kejuruan seperti ini. Misalnya merangkai dan
         mengoperasikan komputer. Kecakapan vokasional memiliki dua
         bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar dan kecakapan vokasional
         khusus yang sudah terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.
     Pendidikan kecakapan hidup di SMP 4 Bae Kudus dilakukan melalui
     kegiatan      intrakurikuler    dan     kegiatan      ekstrakurikuler.        Pendidikan
     kecakapan hidup yang dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler untuk
     mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik,
     emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, materinya
     menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.
     Berikut ini disajikan tabel analisis untuk mengintegrasikan kecakapan
     hidup dalam materi muatan wajib yang mengacu pada tujuan pendidikan
     di SMP 4 Bae Kudus pada tahun Pelajaran 2010/2011.
                                                                   Pengembangan Kecakapan Hidup
No    Mata Pelajaran            Tujuan Pendidikan              Personal Sosial Akademik Vokasional
1     Pendidikan         Membentuk peserta didik menjadi
      agama              manusia yang beriman dan                V        V
                         bertakwa kepada Tuhan YME
2     Pendidikan         Membentuk peserta didik menjadi
      Kewargane-         warga negara yang memiliki
      garaan             wawasan dan rasa kebersamaan,           V        V
                         cinta tanah air, serta bersikap dan
                         berperilaku demokratis
3     Bahasa             Membentuk peserta didik mampu
                         berkomunikasi secara efektif dan
                         efisien sesuai dengan etika yang        V        V       V
                         berlaku, baik secara lisan maupun
                         tulisan
4     Matematika         Mengembangkan logika dan
                         kemampuan berpikir peserta didik        V        V       V
5     Ilmu               Mengembangkan pengetahuan,
      Pengetahuan        dan kemampuan analisis peserta
      Alam               didik terhadap lingkungan alam          V        V       V
                         dan sekitarnya
6     Ilmu               Mengembangkan pengetahuan,
      Pengetahuan        pemahaman, dan kemampuan
      Sosial             analisis peserta didik terhadap         V        V
                         kondisi sosial masyarakat
7     Seni dan           Membentuk karakter peserta didik
      Budaya             menjadi manusia yang memiliki           V        V
                         rasa seni dan pemahaman budaya
8     Pendidikan         Membentuk karakter peserta didik
      Jasmani,           agar sehat jasmani dan rohani,
      Olahraga, dan      serta menumbuhkan rasa                  V        V
      Kesehatan          sportivitas
29




                                                                       Pengembangan Kecakapan Hidup
No        Mata Pelajaran            Tujuan Pendidikan              Personal Sosial Akademik Vokasional
1     Pendidikan             Membentuk peserta didik menjadi
      agama                  manusia yang beriman dan                V        V
                             bertakwa kepada Tuhan YME
9     Keterampilan           Membentuk peserta didik menjadi
      TIK                    manusia yang memiliki                   V        V                 V
                             keterampilan
10    Muatan Lokal           Membentuk pemahaman terhadap
      (bahasa Jawa)          potensi sesuai dengan ciri khas di      V        V
                             daerah tempat tinggalnya
11    Pengembangan           Memberikan kesempatan kepada
      Diri                   peserta didik untuk
                             mengembangkan dan
                             mengekspresikan diri sesuai             V        V       V         V
                             dengan kebutuhan, minat, dan
                             bakat .

     Pendidikan Kecakapan Hidup yang dilaksanakan dalam kegiatan
     extrakurikuler di SMP 4 Bae Kudus pada Tahun Pelajaran 2010 / 2011
     berupa kegiatan:
     a.     Garmen/menjahit; dan
     b.     Pengoperasion Komputer.

8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

     Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
     pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Disamping itu
     Kurikulum SMP 4 Bae Kudus mengikutsertakan persamaan gender dan
     pendidikan karakter dalam materi pembelajaran. Pendidikan berbasis
     unggulan        local     merupakan       ilmu     dan       aplikasi    pendidikan        yang
     implementasinya dipengaruhi oleh tempat di mana ia dipergunakan dan
     digunakan untuk mengembangkan unggulan local sejalan dengan
     kebijakan nasional yaitu otonomi daerah yang bernuansa nasional dan
     global. Unggulan local adalah kondisi dan kekuatan yang ada di daerah
     tertentu yang satu sama lain berbeda tetapi masih dalam keutuhan nasional
     dan global.

     Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
     memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
     aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
30




ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan
lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat merupakan bagian dari
pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan
kelompok mata pelajaran estetika, atau kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal yang
sudah memperoleh akreditasi.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global yang dilaksanakan di
SMP 4 Bae Kudus pada Tahun Pelajaran 20109 / 2011 dalam bentuk:

a. Unggulan Mata Pelajaran meliputi:
   1) Mata Pelajaran Matematika
   2) Mata Pelajaran Bahasa Inggris
   Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara pengecekan pemahaman
   penguasaan matematika oleh guru yang mengajar pada jam pertama
   serta diadakan klinik matematika untuk membantu siswa yang
   mengalami kesulitan penguasaan matematika, dan pengecekan
   penguasaan kosa kata bahasa inggris setelah jam terakhir oleh guru
   yang mengajar pada jam terakhir

b. Unggulan dalam ketrampilan dan seni meliputi:
   1) Garmen/Menjahit
   2) Tekonologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )
   3) Seni Rebana
   4) Band Sekolah
31




Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler dan
latihan khusus untuk menghadapi even tertentu.

More Related Content

What's hot

Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahPermen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahGilang Asri Devianty
 
Annisa nurul jannah
Annisa nurul jannahAnnisa nurul jannah
Annisa nurul jannahannisanj22
 
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalMulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalAkhmadi Akhmadi
 
Permen No. 22 Tahun 2006
Permen No. 22 Tahun 2006Permen No. 22 Tahun 2006
Permen No. 22 Tahun 2006smpbudiagung
 
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013Winarto Winartoap
 
3 juknis smp_020209
3 juknis smp_0202093 juknis smp_020209
3 juknis smp_020209Yanto Ian
 
Permendikbud no-103-tahun-2014
Permendikbud no-103-tahun-2014Permendikbud no-103-tahun-2014
Permendikbud no-103-tahun-2014Irma Muthiara Sari
 
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional PendidikanPP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional PendidikanM. ALI AMIRUDDIN
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
 
Struktur ktsp sma
Struktur ktsp smaStruktur ktsp sma
Struktur ktsp smaIrwan Hasan
 
Mulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampingan
Mulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampinganMulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampingan
Mulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampinganGilang Asri Devianty
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208MA'ARIF NU CILACAP
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208Achmad Junaidi
 
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/MadrasahPermendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/MadrasahYani Pieter Pitoy
 
Daftar kriteria ketuntasan belajar
Daftar kriteria ketuntasan belajarDaftar kriteria ketuntasan belajar
Daftar kriteria ketuntasan belajarRedy Ragrag
 

What's hot (20)

Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan MenengahPermen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
Permen Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah
 
Annisa nurul jannah
Annisa nurul jannahAnnisa nurul jannah
Annisa nurul jannah
 
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokalMulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
Mulok umum materi 11. pengembangan prog muatan lokal
 
Permen No. 22 Tahun 2006
Permen No. 22 Tahun 2006Permen No. 22 Tahun 2006
Permen No. 22 Tahun 2006
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
Permen nomor 79 tahun 2014 mulok kurikulum 2013
 
3 juknis smp_020209
3 juknis smp_0202093 juknis smp_020209
3 juknis smp_020209
 
Permendikbud no-103-tahun-2014
Permendikbud no-103-tahun-2014Permendikbud no-103-tahun-2014
Permendikbud no-103-tahun-2014
 
Mulok (25 4-2014)
Mulok (25 4-2014)Mulok (25 4-2014)
Mulok (25 4-2014)
 
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional PendidikanPP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
 
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKALPENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 
Struktur ktsp sma
Struktur ktsp smaStruktur ktsp sma
Struktur ktsp sma
 
Mulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampingan
Mulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampinganMulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampingan
Mulok permendikbud 79 tahun 2014 pendampingan
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/MadrasahPermendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kepala Sekolah/Madrasah
 
Daftar kriteria ketuntasan belajar
Daftar kriteria ketuntasan belajarDaftar kriteria ketuntasan belajar
Daftar kriteria ketuntasan belajar
 
(1)pengembangan bahan ajar mulok
(1)pengembangan bahan ajar mulok(1)pengembangan bahan ajar mulok
(1)pengembangan bahan ajar mulok
 

Viewers also liked

Viewers also liked (18)

ж.л эвэр өгүүллэг
ж.л эвэр өгүүллэг ж.л эвэр өгүүллэг
ж.л эвэр өгүүллэг
 
Bab iv ktsp smp 4 bae 2010 2011
Bab iv ktsp smp 4 bae 2010 2011Bab iv ktsp smp 4 bae 2010 2011
Bab iv ktsp smp 4 bae 2010 2011
 
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
 
Narad
NaradNarad
Narad
 
Franklin Partners Mortgages - Investment Overview
Franklin Partners Mortgages - Investment OverviewFranklin Partners Mortgages - Investment Overview
Franklin Partners Mortgages - Investment Overview
 
Vinaros, my home town
Vinaros, my home townVinaros, my home town
Vinaros, my home town
 
болсон явдлыг бичих 8 ш анги
болсон явдлыг бичих 8 ш анги болсон явдлыг бичих 8 ш анги
болсон явдлыг бичих 8 ш анги
 
KPI Từ khóa SEO
KPI Từ khóa SEO KPI Từ khóa SEO
KPI Từ khóa SEO
 
Ipa kls 7 bab 11 manusia dan lingkungannya
Ipa kls 7 bab 11 manusia dan lingkungannyaIpa kls 7 bab 11 manusia dan lingkungannya
Ipa kls 7 bab 11 manusia dan lingkungannya
 
ж.л эвэр өгүүллэг
ж.л эвэр өгүүллэг ж.л эвэр өгүүллэг
ж.л эвэр өгүүллэг
 
Ipa kls 7 bab 7 ciri-ciri makhluk hidup
Ipa kls 7 bab 7 ciri-ciri makhluk hidupIpa kls 7 bab 7 ciri-ciri makhluk hidup
Ipa kls 7 bab 7 ciri-ciri makhluk hidup
 
Text pembawa acara bahasa inggris
Text pembawa acara bahasa inggrisText pembawa acara bahasa inggris
Text pembawa acara bahasa inggris
 
Daya dan energi workshop
Daya dan energi workshopDaya dan energi workshop
Daya dan energi workshop
 
Adaptasi
AdaptasiAdaptasi
Adaptasi
 
Daftar isi petunjuk teknis revisi ma
Daftar isi petunjuk teknis revisi maDaftar isi petunjuk teknis revisi ma
Daftar isi petunjuk teknis revisi ma
 
Protokol
ProtokolProtokol
Protokol
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 

Similar to Bab iii ktsp smp 4 bae 2010-2011

Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanJurnal Eukariotik
 
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)weniananta
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulumechan_vega
 
2.2.b modul psiko edukatif
2.2.b  modul psiko edukatif2.2.b  modul psiko edukatif
2.2.b modul psiko edukatifMJUNAEDI1961
 
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3PONPESSABILAL
 
02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi
02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi
02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasiAyu Nafisa
 
3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi
3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi
3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasiSri Budi Sukiyanto
 
Silabus matematika smp kelas vii [revisi]
Silabus matematika smp kelas vii [revisi]Silabus matematika smp kelas vii [revisi]
Silabus matematika smp kelas vii [revisi]Oktavianti Nur Hasanah
 
Juknis akreditasi sd-mi
Juknis akreditasi sd-miJuknis akreditasi sd-mi
Juknis akreditasi sd-miHARLAN
 
Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018KAMARIAH S.Pd
 
Silabus integrasi kelas 1
Silabus integrasi kelas 1Silabus integrasi kelas 1
Silabus integrasi kelas 1Ova Opayanti
 
Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)
Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)
Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)Atsuki SanZaya
 
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]Silabus matematika smp kelas viii [revisi]
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]Oktavianti Nur Hasanah
 
Silabus matematika smp kelas ix [revisi]
Silabus matematika smp kelas ix [revisi]Silabus matematika smp kelas ix [revisi]
Silabus matematika smp kelas ix [revisi]Oktavianti Nur Hasanah
 
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdfVictoriaRatnaAmbarse
 
Silabus integrasi kelas 2
Silabus integrasi kelas 2Silabus integrasi kelas 2
Silabus integrasi kelas 2Hum_May10
 

Similar to Bab iii ktsp smp 4 bae 2010-2011 (20)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikanKurikulum tingkat satuan pendidikan
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
 
1. standar-isi
1. standar-isi1. standar-isi
1. standar-isi
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
2.2.b modul psiko edukatif
2.2.b  modul psiko edukatif2.2.b  modul psiko edukatif
2.2.b modul psiko edukatif
 
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
 
02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi
02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi
02 petunjuk-teknis-pengisian-instrumen-akreditasi
 
Juknis smp 02 02-09
Juknis smp 02 02-09Juknis smp 02 02-09
Juknis smp 02 02-09
 
3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi
3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi
3 juknis smp_020209-pengisian instrumen-akreditasi
 
Silabus matematika smp kelas vii [revisi]
Silabus matematika smp kelas vii [revisi]Silabus matematika smp kelas vii [revisi]
Silabus matematika smp kelas vii [revisi]
 
Juknis akreditasi sd-mi
Juknis akreditasi sd-miJuknis akreditasi sd-mi
Juknis akreditasi sd-mi
 
Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018Ppk ekstrakurikuler 2018
Ppk ekstrakurikuler 2018
 
Silabus integrasi kelas 1
Silabus integrasi kelas 1Silabus integrasi kelas 1
Silabus integrasi kelas 1
 
Silabus integrasi kelas 1
Silabus integrasi kelas 1Silabus integrasi kelas 1
Silabus integrasi kelas 1
 
Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)
Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)
Silabus matematika smp kelas viii (12 juni 2014)
 
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]Silabus matematika smp kelas viii [revisi]
Silabus matematika smp kelas viii [revisi]
 
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
Kurikulum 2013 Permen 58 th 2014
 
Silabus matematika smp kelas ix [revisi]
Silabus matematika smp kelas ix [revisi]Silabus matematika smp kelas ix [revisi]
Silabus matematika smp kelas ix [revisi]
 
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
1.9.3 LAPORAN KEGIATAN EKTRAKURIKULER 3 TAHUN SDN 3 NGANTRU_.pdf
 
Silabus integrasi kelas 2
Silabus integrasi kelas 2Silabus integrasi kelas 2
Silabus integrasi kelas 2
 

More from smp 4 bae kudus

Ipa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistem
Ipa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistemIpa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistem
Ipa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistemsmp 4 bae kudus
 
Ipa kls 7 bab 4 perubahan zat
Ipa kls 7 bab 4 perubahan zatIpa kls 7 bab 4 perubahan zat
Ipa kls 7 bab 4 perubahan zatsmp 4 bae kudus
 
Sistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiaSistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiasmp 4 bae kudus
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiasmp 4 bae kudus
 
Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011smp 4 bae kudus
 
Bab ii ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab ii   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab ii   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab ii ktsp smp 4 bae 2010-2011smp 4 bae kudus
 
A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011
A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011
A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011smp 4 bae kudus
 

More from smp 4 bae kudus (13)

Ipa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistem
Ipa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistemIpa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistem
Ipa kls 7 bab 10 pelestarian ekosistem
 
Ipa kls 7 bab 4 perubahan zat
Ipa kls 7 bab 4 perubahan zatIpa kls 7 bab 4 perubahan zat
Ipa kls 7 bab 4 perubahan zat
 
Sistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiaSistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusia
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
Biotechnology
BiotechnologyBiotechnology
Biotechnology
 
3. sumber tegangan
3. sumber tegangan3. sumber tegangan
3. sumber tegangan
 
Tata surya~ppt
Tata surya~pptTata surya~ppt
Tata surya~ppt
 
Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011Hal judul dokumen ii 2010 2011
Hal judul dokumen ii 2010 2011
 
Bab ii ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab ii   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab ii   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab ii ktsp smp 4 bae 2010-2011
 
A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011
A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011
A hal judul pengesahan-daft isi 2010-2011
 
Profil smp 4 bae kudus
Profil smp 4 bae kudusProfil smp 4 bae kudus
Profil smp 4 bae kudus
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Bab iii ktsp smp 4 bae 2010-2011

  • 1. 12 BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SMP 4 Bae Kudus meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Kurikulum SMP 4 Bae Kudus memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel Struktur Kurikulum. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. 2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. 3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. 4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
  • 2. 13 5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. 6. Struktur Kurikulum SMP 4 Bae Kudus disajikan dalam tabel di bawah ini Kelas dan Alokasi Komponen Waktu VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 4. Bahasa Inggris 5 5 5 5. Matematika 6 6 6 6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2 Kesehatan 10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan 2 2 2 Komunikasi B. Muatan Lokal 2 2 2 1. Bahasa Jawa C. Pengembangan Diri 2 **) 2 **) 2 **) 1. Pelayanan Konseling 2. Ekstra kurikuler a. Kepramukaan b. PMR c. Olah Raga Bola Volly d. Band Sekolah e. Seni Rebana f. KIR g. Bimbingan Belajar / Les h. Pengoperasian Komputer i. Garmen / Menjahit Jumlah 37 37 37 **) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
  • 3. 14 B. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum SMP 4 Bae Kudus meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. 1. Mata Pelajaran Mata Pelajaran beserta alokasi waktu yang tempuh oleh siswa di SMP Negeri 4 Bae Kudus berdasar Standar Isi sebagaimana tercantum pada Struktur Kurikulum SMP 4 Bae Kudus. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Muatan lokal yang dipilih di SMP 4 Bae Kudus adalah mata pelajaran Bahasa Jawa. a. Dasar Pemilihan muatan lokal tersebut adalah Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. b. Alokasi waktu Muatan Lokal Bahasa Jawa sebagaiman atercantum dalam struktur kurikulum adalah 2 jam pelajaran. 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum SMP 4 Bae Kudus. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah.
  • 4. 15 Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya. Pengembangan diri yang dilaksanakan di SMP 4 Bae Kudus meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik. Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan: 1) Pelayanan konseling, Pelayanan bimbingan konseling meliputi: a). Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. b). Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
  • 5. 16 c). Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. d). Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling: a). Di dalam jam pembelajaran sekolah. 1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dilakukan di dalam kelas. 2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal. 3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus. b). Di luar jam pembelajaran sekolah. 1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. 2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
  • 6. 17 3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada kepala sekolah. 2) Ekstra kurikuler a). Jenis kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan adalah: (1) Pramuka (2) Palang Merah Remaja ( PMR ) (3) Band Sekolah (4) Seni Rebana (5) KIR (6) Olah Raga Bola Volly (7) Bimbingan Belajar/Les (8) Pengoperasional Komputer (9) Garmen/menjahit b). Pembina kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan yang dimaksud. c). Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari dengan durasi waktu 2 jam sesuai dengan jadwal yang ditentukan sekolah. b. Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram dilaksanakan dalam bentuk: 1). Rutin, a). Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dalam bentuk kegiatan :  Berdo’a pada awal dan akhir pelajaran  Sholat dzuhur berjamaah dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran  Pengumpulan dana sosial berupa Infaq, setiap hari Jum’at . b). Bela Negara dalam bentuk kegiatan:
  • 7. 18  Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin dan setiap peringatan hari besar nasional;  Melaksanakan tata tertib sekolah c). Pengembangan Wawasan dalam bentuk kegiatan kunjungan ke perpustakaan dan akses internet di sekolah d). 7 K dengan bentuk kegiatan :  Berpakaian Rapi dan Sopan;  Kebersihan lingkungan kelas;  Membuang sampah pada tempatnya;  UKS;  Perawatan taman kelas; dan  Menjaga ketertiban, keamanan dan kekeluargaan. 2). Spontan. a). Memberi salam pada saat memasuki ruangan; b). Memberi salam dan atau jabat tangan kepada bapak ibu guru, karyawan dan sesama teman setiap bertemu; c). Budaya antri; d). Mengatasi silang pendapat / pertengkaran; dan e). Kegiatan kesetiakawanan sosial dan peduli terhadap musibah atau bencana. 3). Keteladanan. a). Berbicara dan Berbahasa yang baik; dan b). Memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain. Mekanisme pelaksanaan kegiatan tidak terprogram adalah: 1) Kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin diimplementasikan dengan kegiatan rutin peserta didik sehari-hari. 2) Kegiatan pengembangan diri yang bersifat spontan dilaksanakan sesuai kondisional dan bersifat incidental. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif dengan kategori sebagai berikut: Katagori Keterangan
  • 8. 19 A Sangat Baik B Baik C Cukup D Kurang E 4. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar di SMP 4 Bae Kudus diatur berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut : a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Rincian beban belajar yang di maksud adalah sebagai berikut : Minggu Satu jam Jumlah jam Waktu efektif Kelas pembelajaran pembelajaran pembelajaran Pertahun tatap muka/menit perminggu /jam per tahun ajaran VII 40 36 35 1260 VIII 40 36 35 1260 IX 40 36 35 1260 5. Ketuntasan Belajar
  • 9. 20 Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik, oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Kriteria ketuntasan minimal dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMP 4 Bae Kudus mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut: a. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran sebelum awal tahun ajaran dimulai. b. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dilakukan melalui metode kuantitatif, yaitu dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan; c. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut.
  • 10. 21 e. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut; f. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik; Hal-hal yang diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah: a. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut: 1). guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 2). guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; 3). guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; 4). peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; 5). peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; 6). peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; 7). waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan; 8). tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
  • 11. 22 b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. 1). Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran; 2). Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah. c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik Penetapan intake di kelas VII dapat didasarkan pada Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, Raport kelas VI atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas VIII dan IX berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. Untuk melakukan analisis setiap indikator, dibuat skala penilaian yaitu: Kriteria dan Skala Penilaian Aspek yang dianalisis Tinggi Sedang Rendah Kompleksitas 50 - 65 65 - 79 80 - 100 Daya Dukung 80 - 100 65 - 79 50 - 65 Intake siswa 80 - 100 65 - 79 50 - 65 Berdasarkan musyawarah guru mata pelajaran, ketuntasan belajar minimal (KKM) di SMP 4 Bae Kudus pada Tahun Pelajaran 2010 / 2011, adalah sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini: MATA KKM No. PELAJARAN Kelas VII Kelas VIII Kelas IX 1 Pendidikan Agama 75 75 76 2 PKn 75 75 75 3 Bahasa Indonesia 70 70 70 4 Bahasa Inggris 70 70 70 5 Matematika 68 69 71 6 I P A 70 70 70 7 I P S 70 70 70 8 Seni Budaya 75 75 75 9 Pendidikan Jasmani 75 75 75
  • 12. 23 10 T I K 70 70 70 11 Mulok : Bahasa Jawa 70 70 72 12 Pengembangan diri Minimal Baik 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan a. Kriteria Kenaikan Kelas 1) Regulasi penilaian Nilai rapor merupakan akumulasi dari pencapaian belajar siswa yang diukur melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas dengan berbagai macam teknik dan instrumen penilaian yang relevan. Pencapaian belajar yang dimaksud meliputi penguasaan peserta didik dalam semua standar kompetensi (SK) pada masing-masing mata pelajaran. Dengan kata lain, penilaian dilakukan untuk setiap kompetensi dasar (KD) pada semua SK pada masing-masing mata pelajaran melalui berbagai bentuk penilaian. Nilai rapor merupakan rata-rata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas. Pembobotan dan penghitungan nilai rapor yang di tetapkan di SMP 4 Bae Kudus adalah: a). Nilai Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS), dan Ulangan Akhir Semester (UAS) atau Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) bobotnya adalah: 60% : 20% : 20%. b). Perhitungan nilai rapor = (60% × UH) + (20% × UTS) + (20% × UKK) atau {(3 × UH) + UTS + UAS}/5 Semua nilai mata pelajaran dinyatakan dengan angka skala 0 - 100. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus diberi pembelajaran dan penilaian remedial sehingga mencapai ketuntasan. Bila dalam waktu yang tersedia (hingga akhir semester) yang bersangkutan belum juga mencapai KKM, pencapaian/nilai tertinggi yang ia peroleh yang dimasukkan ke dalam rapor.
  • 13. 24 2) Kenaikan kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun dengan kriteria kenaikan kelas untuk setiap peserta didik diatur sebagai berikut : a) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas yang bersangkutan. b) Peserta didik dinyatakan naik kelas bila semua mata pelajaran memiliki nilai ≥ KKM masing-masing mata pelajaran. c) Peserta didik dinyatakan naik bersyarat bila paling banyak 4 mata pelajaran memiliki nilai kurang dari KKM masing-masing mata pelajaran, dan tidak memiliki nilai ≤ 50. d) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas bila lebih dari 4 mata pelajaran memiliki nilai kurang dari KKM masing-masing mata pelajaran, atau memiliki nilai ≤ 50. e) Kehadiran peserta didik dalam kegiatan belajar di kelas sekurang-kurangnya 90 % hari dari hari belajar efektif. f) Kegiatan pengembangan diri mendapat nilai minimal baik. g) Peserta didik yang dinyatakan naik bersyarat harus menuntaskan Kompetensi Dasar yang belum mencapai nilai Ketuntasan Minimal. c. Kriteria Kelulusan Kelulusan Peserta Didik dilaksanakan pada setiap akhir tahun dengan kriteria kelulusan diatur sebagai berikut: a. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani, olah raga dan kesehatan; c. Lulus Ujian Sekolah dengan nilai sekurang-kurangnya sama dengan KKM mata pelajaran yang bersangkutan
  • 14. 25 d. Lulus Ujian Nasional dengan nilai sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan yang ditentukan pemerintah; dan e. Mengikuti kegiatan belajar di kelas IX sekurang-kurangnya 90 % hari belajar efektif.
  • 15. 26 7. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill ) Kecakapan hidup merupakan salah satu fokus analisis dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan hidup dan bekerja. Dengan dimasukkannya program pendidikan kecakapan hidup dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dilandasi kenyataan bahwa dalam pendidikan tidak hanya mengejar pengetahuan semata tetapi juga pada pengembangan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai tertentu yang dapat direfleksikan dalam kehidupan peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri melainkan terintegrasi melalui mata pelajaran-mata pelajaran, sehingga pedidikan kecapakan hidup dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang ada. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra / ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Adapun Kecakapan hidup meliputi: a. Kecakapan personal (personal skill) Kecapakan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional. Kesadaran diri merupakan tuntutan mendasar bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya di masa mendatang. 1) Kesadaran diri difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk melihat sendiri potret dirinya. Kesadaran akan eksistensi diri sebagai makhluk Tuhan YME, makhluk sosial, dan makhluk lingkungan serta kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya. 2) Kecakapan berpikir merupakan kecakapan dalam menggunakan rasio atau pikiran. Kecakapan ini meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas, serta mampu memecahkan masalah secara tepat dan baik.
  • 16. 27 b. Kecakapan sosial ( social skill ) Kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi, dan kecakapan bekerjasama berupa 1) Kecakapan berkomunikasi Kecakapan berkomunikasi dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi secara lisan adalah sangat penting, maka perlu ditumbuhkembangkan sejak dini kepada peserta didik. Komunikasi secara tertulis diperlukan kecakapan bagaimana cara menyampaikan pesan secara tertulis dengan pilihan kalimat, kata- kata, tata bahasa, dan aturan lainnya agar mudah dipahami orang atau pembaca lain. 2) Kecakapan bekerjasama Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang manusia hidup. Untuk bekerja dalam kelompok diperlukan adanya kerjasama. Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama adanya saling pengertian dan membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang baik, hal ini agar peserta didik terbiasa dan dapat membangun semangat komunitas yang harmonis. c. Kecakapan akademik ( academic skill ) Kecakapan akademik seringkali disebut juga kecakapan intelektual atau kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir secara umum, namun mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan. d. Kecakapan vokasional ( vocational skill ) Kecakapan ini seringkali disebut dengan kecakapan kejuruan, artinya suatu kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat atau lingkungan peserta didik. Kecakapan vokasional lebih cocok untuk peserta didik yang menekuni pekerjaan yang mengandalkan keterampilan psikomotorik daripada kecakapan berpikir ilmiah. Namun bukan berarti peserta didik SMP tidak layak
  • 17. 28 untuk menekuni bidang kejuruan seperti ini. Misalnya merangkai dan mengoperasikan komputer. Kecakapan vokasional memiliki dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar dan kecakapan vokasional khusus yang sudah terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Pendidikan kecakapan hidup di SMP 4 Bae Kudus dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan kecakapan hidup yang dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Berikut ini disajikan tabel analisis untuk mengintegrasikan kecakapan hidup dalam materi muatan wajib yang mengacu pada tujuan pendidikan di SMP 4 Bae Kudus pada tahun Pelajaran 2010/2011. Pengembangan Kecakapan Hidup No Mata Pelajaran Tujuan Pendidikan Personal Sosial Akademik Vokasional 1 Pendidikan Membentuk peserta didik menjadi agama manusia yang beriman dan V V bertakwa kepada Tuhan YME 2 Pendidikan Membentuk peserta didik menjadi Kewargane- warga negara yang memiliki garaan wawasan dan rasa kebersamaan, V V cinta tanah air, serta bersikap dan berperilaku demokratis 3 Bahasa Membentuk peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang V V V berlaku, baik secara lisan maupun tulisan 4 Matematika Mengembangkan logika dan kemampuan berpikir peserta didik V V V 5 Ilmu Mengembangkan pengetahuan, Pengetahuan dan kemampuan analisis peserta Alam didik terhadap lingkungan alam V V V dan sekitarnya 6 Ilmu Mengembangkan pengetahuan, Pengetahuan pemahaman, dan kemampuan Sosial analisis peserta didik terhadap V V kondisi sosial masyarakat 7 Seni dan Membentuk karakter peserta didik Budaya menjadi manusia yang memiliki V V rasa seni dan pemahaman budaya 8 Pendidikan Membentuk karakter peserta didik Jasmani, agar sehat jasmani dan rohani, Olahraga, dan serta menumbuhkan rasa V V Kesehatan sportivitas
  • 18. 29 Pengembangan Kecakapan Hidup No Mata Pelajaran Tujuan Pendidikan Personal Sosial Akademik Vokasional 1 Pendidikan Membentuk peserta didik menjadi agama manusia yang beriman dan V V bertakwa kepada Tuhan YME 9 Keterampilan Membentuk peserta didik menjadi TIK manusia yang memiliki V V V keterampilan 10 Muatan Lokal Membentuk pemahaman terhadap (bahasa Jawa) potensi sesuai dengan ciri khas di V V daerah tempat tinggalnya 11 Pengembangan Memberikan kesempatan kepada Diri peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai V V V V dengan kebutuhan, minat, dan bakat . Pendidikan Kecakapan Hidup yang dilaksanakan dalam kegiatan extrakurikuler di SMP 4 Bae Kudus pada Tahun Pelajaran 2010 / 2011 berupa kegiatan: a. Garmen/menjahit; dan b. Pengoperasion Komputer. 8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Disamping itu Kurikulum SMP 4 Bae Kudus mengikutsertakan persamaan gender dan pendidikan karakter dalam materi pembelajaran. Pendidikan berbasis unggulan local merupakan ilmu dan aplikasi pendidikan yang implementasinya dipengaruhi oleh tempat di mana ia dipergunakan dan digunakan untuk mengembangkan unggulan local sejalan dengan kebijakan nasional yaitu otonomi daerah yang bernuansa nasional dan global. Unggulan local adalah kondisi dan kekuatan yang ada di daerah tertentu yang satu sama lain berbeda tetapi masih dalam keutuhan nasional dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
  • 19. 30 ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan kelompok mata pelajaran estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global yang dilaksanakan di SMP 4 Bae Kudus pada Tahun Pelajaran 20109 / 2011 dalam bentuk: a. Unggulan Mata Pelajaran meliputi: 1) Mata Pelajaran Matematika 2) Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara pengecekan pemahaman penguasaan matematika oleh guru yang mengajar pada jam pertama serta diadakan klinik matematika untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan penguasaan matematika, dan pengecekan penguasaan kosa kata bahasa inggris setelah jam terakhir oleh guru yang mengajar pada jam terakhir b. Unggulan dalam ketrampilan dan seni meliputi: 1) Garmen/Menjahit 2) Tekonologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) 3) Seni Rebana 4) Band Sekolah
  • 20. 31 Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler dan latihan khusus untuk menghadapi even tertentu.