SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Download to read offline
Ayu H. Mulyara | Cut Ayu Rahimainita | Feisya Ayunadia | Gina Fairuz | Margareta Nerissa
ITU telah menetapkan batas akhir tv analog pada tahun 2015
85% wilayah dunia telah mengimplementasikan digitalisasi
penyiaran
2009 2011 2012 2012
Efisiensi spektrum
frekuensi yang terbatas
Infrastruktur analog
yang mulai usang
(Kemkominfo 2016)
Efisiensi
Penggunaan
Spektrum
Frekuensi
Peningkatan
Kualitas Siaran
Mempertahankan
Diversity of
ownership
Menumbuhkan
Diversity of
Content
Digital Dividend
• Spektrum frekuensi digital bisa 4-8 saluran
• Efisiensi infrastruktur
• Kualitas gambar lebih baik (karna pake dvb t2)
• Suara lebih jernih
• bertambahnya jumlah saluran program siaran
Ada 3 keuntungan dari berbagai pihak :
dari aspek spektrum
frekuensi
keuntungan bagi
konsumen
keuntungan
bagi industri
Roadmap atau peta jalan
merupakan arahan bagi
pengembangan suatu program
kebijakan yang sifatnya strategis
dan berjangka panjang.
Tahap I
(2003-2008)
Tahap II
(2009-2012)
Siaran
Simulcast
UJI COBA
SFN-MFN
REVISI UU
PENYIARAN
PEMBENTUKAN
TIM NASIONAL
TVD
SOSIALISASI
KEPADA
MASYARAKAT
IMPLEMENTASI
ANALOG
SWITCH OFF
Migrasi penyiaran dari sistem analog menjadi digital
merupakan bentuk kompromis inovasi teknologi yang
mampu mengefesiensikan penggunaan spektrum frekuensi.
Kewajiban internasional melakukan migrasi penyiaran
terestrial digital->ITU Regional Radiocommunication
Conference (RRC) pada 17 Juni 2006.
Pertemuan regional negara yang berada dalam region 1 telekomunikasi yang terdiri atas
negara-negara di Eropa, Afrika dan Timur Tengah, serta Republik Islam Iran yang
berperan sebagai chairman hingga menghasilkan berbagai kesepakatan yang tertuang
dalam Geneva Agreement 2006.
Penetapan batas waktu masa transisi dari analog ke digital mulai 17 Juni 2006.
• Model bisnis
• Standar dan teknologi digital yang akan
digunakan
• Regulasi tentang kerangka dan prosedur
perizinan
• Durasi perizinan
• Perencanaan spektrum frekuensi
• Aturan tentang izin lokal pembangunan
infrastruktur
• Penyiaran publik
• Keuntungan digital
• Perlindungan publik
• Model transisi
• Struktur organisasi pelaksana migrasi
analog ke digital
Terdapat berbagai
substansi regulasi yang
perlu disiapkan sebelum
migrasi analog ke digital
dilakukan, antara lain:
• Regulasi dan kebijakan berkaitan dengan perencanaan
penggunaan spektrum frekuensi nasional sebagai
kunci dari keseluruhan perencanaan migrasi penyiaran
analog ke digital.
• Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
nomor 23 tahun 2011 tentang rencana induk frekuensi
radio untuk keperluan televisi siaran digital terestrial
pada pita frekuensi radio 478-694 MHz.
Judhariksawan (2013): Migrasi penyiaran dari analog ke digital sendiri
bukanlah hal yang mudah.
Agar transisi berjalan dengan baik maka diperlukan strategi untuk
membantu mempertimbangkan implikasi dari berbagai aspek.
Blueprint sebagai pedoman dalam melakukan migrasi tersebut.
Berupaya untuk
menyusun pedoman
tersebut.
Tim Digital KPI sebagai bentuk
pelaksanaan tugas dan kewajiban
KPI yang telah diatur dalam Pasal
8 ayat 3 UU Penyiaran (UU no.
32 tahun 2002).
Dalam usaha implementasi
digitalisasi penyiaran di Indonesia
sangat banyak pihak yang terlibat,
turut andil, dan bersuara.
Empat pilar utama dalam pelaksanaan
digitalisasi penyiaran di Indonesia
bertemu dan menyuarakan tujuan dan
tuntutannya terhadap satu sama lain.
Pemerintah atau Regulator Ir.
Geryantika Kurnia, MA, M.Eng.
Menurut banyak pihak
pemerintah dinilai terburu-
buru dan sangat tidak
transparan terutama dalam
proses persiapan regulasi
digitalisasi.
Khawatir terhadap isu
kepemilikan swasta seperti
hal multiplexing,
kepemilikan, dan pengelolaan
penyiaran non swasta. LSM
R. Kristiawan, S.IP, M. Si.
Akademisi
Drs. Nina Mutmainnah Armando, M.Si.
Tuntutan terhadap pemerintah agar
lebih banyak melibatkan ‘kampus’
dan KPI terutama dalam sisi
persiapan regulasi penyiaran digital.
Pihak Industri
Drs. Gilang Iskandar, MM.
Permasalahan utama dari migrasi
penyiaran dari analog ke digital
adalah karena sebenarnya masih
menggunakan pola pikir yang
masih analog. Bagi kalangan
industri, penerapan digitalisasi
dinilai merugikan bisnis mereka.
Pergeseran paradigma
sistem penyiaran
Rencana migrasi
penyiaran analog ke
digital
Desentralisasi
Demokratisasi
Zona
Layanan
Kanal
saluran
siaran
saluran
siaran
saluran
siaran
saluran
siaran
saluran
siaran
saluran
siaran
Zona
Layanan
LPP LPS
Saluran siaran
dalam satu
zona layanan
Ketimpangan
Jumlah Saluran
Konsep Seleksi
(Tender)
Bakrie Group Media Indonesia SCTV Group Trans Corp MNC Group TV Lokal
Ada apa dengan
Digitalisasi Penyiaran
PERMENKOMINFO
22 Tahun 2011
Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial
Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free to air)
LP3S
LP3M
lembaga yang mengelola program siaran
untuk dipancarluaskan ke masyarakat di
suatu wilayah layanan siaran melalui saluran
siaran atau slot dalam kanal frekuensi radio.
lembaga yang menyalurkan beberapa
program siaran melalui suatu perangkat
multipleks dan perangkat transmisi kepada
masyarakat.
Yang dapat mendirikan LPPM adalah lembaga yang sudah mempunyai
izin penggunaan spektrum frekuensi radio dan izin penyelenggaraan
penyiaran dalam pasal 5 ayat 2 huruf A.
LPPM =
Lembaga
penyiaran
eksisting
Mengenalkan apa yang disebut dengan sistem ‘zona digital’ melalui
pembagian wilayah Indonesia ke dalam 15 zona dan 216 wilayah. Dalam
Permen tersebut ditulis bahwa LP3M dapat melayani lebih dari 1 zona
dari 15 zona yang ada dalam Indonesia.
DKI
Jakarta &
Banten
Jawa Barat
Jawa
Tengah
Jawa
Timur
Kep. Riau
Perizinan LP3M dan LP3S seluruhnya dilakukan
oleh Menteri Komunikasi dan Informatika.
UU Penyiaran menurut Pasal 33 ayat 4,
izin tersebut akan diberikan setelah
menerima masukan dan hasil evaluasi
dengar pendapat antara pemohon dan
KPI, serta hasil kesepakatan dalam
forum rapat bersama antara KPI dan
pemerintah.
Idealnya bentuk
regulasi
penyelenggaraan
penyiaran TV digital
terestrial penerimaan
tetap tidak berbayar
ini adalah setingkat
UU
KPI tidak dilibatkan
dalam hal tersebut
dan hal tersebut tidak
sesuai dengan
mekanisme perizinan
yang diatur dalam
UU Penyiaran
Penyebutan kedua
jenis lembaga
penyiaran baru oleh
Kemenkominfo,
yakni LP3S dan
LP3M, tidak ada
dalam UU Penyiaran
Permen 22/2011 :
izin penyelenggaraan
penyiaran didapat
dari Menkominfo.
Seharusnya, IPP
diberikan oleh
negara, yang secara
adminsitratif menjadi
wewenang KPI
Peraturan digitalisasi
penyiaran tidak
sampai pada arah
pencegahan monopoli
kepemilikan dan
mendukung
persaingan yang sehat
di bidang penyiaran.
• Permenkominfo tersebut hanya
melanjutkan sistem penyiaran (digital) yang
monopolistis, oligarkis, Jakarta sentris, dan
jauh dari kepentingan rakyat Indonesia
secara umum.
• Tidak ada perlindungan yang proposional
untuk Lembaga Penyiaran Publik (LPP),
Lembaga Penyiaran Lokal (LPL),
Lembaga Penyiaran Berjaringan (LBJ),
maupun Lembaga Penyiaran Komunitas
(LPK).
• Tidak ada jaminan bagi lembaga
penyiaran swasta yang sudah memiliki
izin penyelenggara penyiaran dapat
melakukan kegiatan penyiaran
• Selain itu, penerapan analog switch off
juga tidak diatur dalam UU Penyiaran.
Terlebih lagi, KPI tidak diberikan
peranan apapun dalam Permen ini,
berbeda dengan UU Penyiaran saat ini.
Permenkominfo
32 tahun 2013
Hanya
menghilangkan
istilah-istilah teknis
yang tidak terdapat
dalam UU
Penyiaran
15 poin Peraturan
Menkominfo
nomor 32 tahun
2013 tentang
penyiaran digital,
KPI sama sekali
tidak dilibatkan di
dalamnya
Kata Kemkominfo,
tidak bertentangan
dengan putusan
MA.
No Signal
Industri TV
Biaya
CAPEX
OPEX
Teknik
Distribusi
(MUX,
Cakupan)
Program
Quality
(HD/SD)
SDM
Kualitas
Kuantitas
Investasi yang telah dikeluarkan dalam ragka migrasi dari analog ke digital :
IDR 120,1 M
IDR 137 M
IDR 183,55 M
Penyediaan perangkat penerima siaran digital tanpa perlu mengganti
pesawat televisi (set top box). Permasalahannya :
Biaya Distribusi Sosialisasi
Perangkat eksternal yang akan
menangkap siaran televisi digital dengan
cara menerima siaran televisi digital
tersebut, kemudian mengkonversi dan
mengkompresi sinyal digital tersebut
sehingga dapat diterima oleh pesawat
televisi konvensional.
Diatur dalam Permen 22/2011
Jangkauan lebih
luas
Biaya yang lebih
minim
Lebih sedikit
infrastruktur
Kondisi geografi
dan topografi
Tingkat penetrasi
TV Kabel
Spektrum negara
tetangga
Jenis teknologi
TV Digital
Jasa
Penyiaran
Komunikasi wireless
jarak dekat
Jasa
Telekomunikasi
Thanks yah!Thanks yah!
Fin.

More Related Content

Similar to Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?

Tv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digitalTv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digitalteguhusis
 
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus Mulyanto
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus MulyantoSeminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus Mulyanto
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus MulyantoIwan S
 
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIKMASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIKArki Rifazka
 
PRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptx
PRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptxPRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptx
PRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptxadhyamitra2022
 
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTIGF Indonesia
 
Studi next generation network 2005
Studi next generation network 2005Studi next generation network 2005
Studi next generation network 2005fsfarisya
 
Telekomunikasi Pedesaan
Telekomunikasi PedesaanTelekomunikasi Pedesaan
Telekomunikasi PedesaanMaulana Malik
 
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdfnawik1
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiAfril Wibisono
 
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Andre Sahusilawane
 
03 tinjauan industri(1)
03 tinjauan industri(1)03 tinjauan industri(1)
03 tinjauan industri(1)Ketut Widya
 
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...Feriandi Mirza
 
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1Andre Sahusilawane
 
Materi Sosialisasi SE FKP 2022.pdf
Materi Sosialisasi SE FKP 2022.pdfMateri Sosialisasi SE FKP 2022.pdf
Materi Sosialisasi SE FKP 2022.pdfazizah612202
 
Governance Innovation in Indonesia
Governance Innovation in IndonesiaGovernance Innovation in Indonesia
Governance Innovation in IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radioPert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radioNur Alfiyatur Rochmah
 
Latar belakang dan kebijakan warent desa gpoba, kemkominfo
Latar belakang dan kebijakan warent desa   gpoba, kemkominfoLatar belakang dan kebijakan warent desa   gpoba, kemkominfo
Latar belakang dan kebijakan warent desa gpoba, kemkominfokeuangandesa
 

Similar to Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia? (20)

Presentasi RKK
Presentasi RKKPresentasi RKK
Presentasi RKK
 
Tv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digitalTv lokal vs tv digital
Tv lokal vs tv digital
 
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus Mulyanto
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus MulyantoSeminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus Mulyanto
Seminar TIK Indosat - 17/12/'14 - Presentasi APMI - Agus Mulyanto
 
Pokja roadmap industri
Pokja roadmap industriPokja roadmap industri
Pokja roadmap industri
 
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIKMASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
MASTEL - Pokja Roadmap Industri TIK
 
Konvergensi
KonvergensiKonvergensi
Konvergensi
 
PRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptx
PRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptxPRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptx
PRESENTASI TEKNIS SIMP3.pptx
 
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTTID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
ID IGF 2016 - Ekonomi 2 - Perkembangan Industri Telematika di era OTT
 
Studi next generation network 2005
Studi next generation network 2005Studi next generation network 2005
Studi next generation network 2005
 
Telekomunikasi Pedesaan
Telekomunikasi PedesaanTelekomunikasi Pedesaan
Telekomunikasi Pedesaan
 
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
210202 - Tahapan ASO KPID Balmon.pdf
 
Presentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasiPresentasi telekomunikasi
Presentasi telekomunikasi
 
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
Bahan presentasi tata cara perizinan tv digital (bpk.syaharudin)
 
03 tinjauan industri(1)
03 tinjauan industri(1)03 tinjauan industri(1)
03 tinjauan industri(1)
 
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
Peraturan Menteri Kominfo No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Persyaratan...
 
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
Paparan peluang usaha tv digital 24 03-14 (bpk.ngurah)-1
 
Materi Sosialisasi SE FKP 2022.pdf
Materi Sosialisasi SE FKP 2022.pdfMateri Sosialisasi SE FKP 2022.pdf
Materi Sosialisasi SE FKP 2022.pdf
 
Governance Innovation in Indonesia
Governance Innovation in IndonesiaGovernance Innovation in Indonesia
Governance Innovation in Indonesia
 
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radioPert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
 
Latar belakang dan kebijakan warent desa gpoba, kemkominfo
Latar belakang dan kebijakan warent desa   gpoba, kemkominfoLatar belakang dan kebijakan warent desa   gpoba, kemkominfo
Latar belakang dan kebijakan warent desa gpoba, kemkominfo
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Ada apa dengan digitalisasi penyiaran Indonesia?

  • 1. Ayu H. Mulyara | Cut Ayu Rahimainita | Feisya Ayunadia | Gina Fairuz | Margareta Nerissa
  • 2. ITU telah menetapkan batas akhir tv analog pada tahun 2015 85% wilayah dunia telah mengimplementasikan digitalisasi penyiaran 2009 2011 2012 2012
  • 3.
  • 4. Efisiensi spektrum frekuensi yang terbatas Infrastruktur analog yang mulai usang
  • 6. • Spektrum frekuensi digital bisa 4-8 saluran • Efisiensi infrastruktur • Kualitas gambar lebih baik (karna pake dvb t2) • Suara lebih jernih • bertambahnya jumlah saluran program siaran
  • 7. Ada 3 keuntungan dari berbagai pihak : dari aspek spektrum frekuensi keuntungan bagi konsumen keuntungan bagi industri
  • 8. Roadmap atau peta jalan merupakan arahan bagi pengembangan suatu program kebijakan yang sifatnya strategis dan berjangka panjang. Tahap I (2003-2008) Tahap II (2009-2012) Siaran Simulcast
  • 9.
  • 10. UJI COBA SFN-MFN REVISI UU PENYIARAN PEMBENTUKAN TIM NASIONAL TVD SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT IMPLEMENTASI ANALOG SWITCH OFF
  • 11. Migrasi penyiaran dari sistem analog menjadi digital merupakan bentuk kompromis inovasi teknologi yang mampu mengefesiensikan penggunaan spektrum frekuensi. Kewajiban internasional melakukan migrasi penyiaran terestrial digital->ITU Regional Radiocommunication Conference (RRC) pada 17 Juni 2006.
  • 12. Pertemuan regional negara yang berada dalam region 1 telekomunikasi yang terdiri atas negara-negara di Eropa, Afrika dan Timur Tengah, serta Republik Islam Iran yang berperan sebagai chairman hingga menghasilkan berbagai kesepakatan yang tertuang dalam Geneva Agreement 2006. Penetapan batas waktu masa transisi dari analog ke digital mulai 17 Juni 2006.
  • 13. • Model bisnis • Standar dan teknologi digital yang akan digunakan • Regulasi tentang kerangka dan prosedur perizinan • Durasi perizinan • Perencanaan spektrum frekuensi • Aturan tentang izin lokal pembangunan infrastruktur • Penyiaran publik • Keuntungan digital • Perlindungan publik • Model transisi • Struktur organisasi pelaksana migrasi analog ke digital Terdapat berbagai substansi regulasi yang perlu disiapkan sebelum migrasi analog ke digital dilakukan, antara lain:
  • 14. • Regulasi dan kebijakan berkaitan dengan perencanaan penggunaan spektrum frekuensi nasional sebagai kunci dari keseluruhan perencanaan migrasi penyiaran analog ke digital. • Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 23 tahun 2011 tentang rencana induk frekuensi radio untuk keperluan televisi siaran digital terestrial pada pita frekuensi radio 478-694 MHz.
  • 15. Judhariksawan (2013): Migrasi penyiaran dari analog ke digital sendiri bukanlah hal yang mudah. Agar transisi berjalan dengan baik maka diperlukan strategi untuk membantu mempertimbangkan implikasi dari berbagai aspek. Blueprint sebagai pedoman dalam melakukan migrasi tersebut.
  • 16. Berupaya untuk menyusun pedoman tersebut. Tim Digital KPI sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan kewajiban KPI yang telah diatur dalam Pasal 8 ayat 3 UU Penyiaran (UU no. 32 tahun 2002).
  • 17. Dalam usaha implementasi digitalisasi penyiaran di Indonesia sangat banyak pihak yang terlibat, turut andil, dan bersuara. Empat pilar utama dalam pelaksanaan digitalisasi penyiaran di Indonesia bertemu dan menyuarakan tujuan dan tuntutannya terhadap satu sama lain.
  • 18. Pemerintah atau Regulator Ir. Geryantika Kurnia, MA, M.Eng. Menurut banyak pihak pemerintah dinilai terburu- buru dan sangat tidak transparan terutama dalam proses persiapan regulasi digitalisasi. Khawatir terhadap isu kepemilikan swasta seperti hal multiplexing, kepemilikan, dan pengelolaan penyiaran non swasta. LSM R. Kristiawan, S.IP, M. Si.
  • 19. Akademisi Drs. Nina Mutmainnah Armando, M.Si. Tuntutan terhadap pemerintah agar lebih banyak melibatkan ‘kampus’ dan KPI terutama dalam sisi persiapan regulasi penyiaran digital. Pihak Industri Drs. Gilang Iskandar, MM. Permasalahan utama dari migrasi penyiaran dari analog ke digital adalah karena sebenarnya masih menggunakan pola pikir yang masih analog. Bagi kalangan industri, penerapan digitalisasi dinilai merugikan bisnis mereka.
  • 20.
  • 21. Pergeseran paradigma sistem penyiaran Rencana migrasi penyiaran analog ke digital
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 30.
  • 31. Bakrie Group Media Indonesia SCTV Group Trans Corp MNC Group TV Lokal
  • 32.
  • 34.
  • 35. PERMENKOMINFO 22 Tahun 2011 Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free to air) LP3S LP3M lembaga yang mengelola program siaran untuk dipancarluaskan ke masyarakat di suatu wilayah layanan siaran melalui saluran siaran atau slot dalam kanal frekuensi radio. lembaga yang menyalurkan beberapa program siaran melalui suatu perangkat multipleks dan perangkat transmisi kepada masyarakat.
  • 36. Yang dapat mendirikan LPPM adalah lembaga yang sudah mempunyai izin penggunaan spektrum frekuensi radio dan izin penyelenggaraan penyiaran dalam pasal 5 ayat 2 huruf A. LPPM = Lembaga penyiaran eksisting
  • 37. Mengenalkan apa yang disebut dengan sistem ‘zona digital’ melalui pembagian wilayah Indonesia ke dalam 15 zona dan 216 wilayah. Dalam Permen tersebut ditulis bahwa LP3M dapat melayani lebih dari 1 zona dari 15 zona yang ada dalam Indonesia. DKI Jakarta & Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kep. Riau
  • 38. Perizinan LP3M dan LP3S seluruhnya dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika. UU Penyiaran menurut Pasal 33 ayat 4, izin tersebut akan diberikan setelah menerima masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI, serta hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama antara KPI dan pemerintah.
  • 39. Idealnya bentuk regulasi penyelenggaraan penyiaran TV digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar ini adalah setingkat UU KPI tidak dilibatkan dalam hal tersebut dan hal tersebut tidak sesuai dengan mekanisme perizinan yang diatur dalam UU Penyiaran Penyebutan kedua jenis lembaga penyiaran baru oleh Kemenkominfo, yakni LP3S dan LP3M, tidak ada dalam UU Penyiaran Permen 22/2011 : izin penyelenggaraan penyiaran didapat dari Menkominfo. Seharusnya, IPP diberikan oleh negara, yang secara adminsitratif menjadi wewenang KPI Peraturan digitalisasi penyiaran tidak sampai pada arah pencegahan monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran.
  • 40. • Permenkominfo tersebut hanya melanjutkan sistem penyiaran (digital) yang monopolistis, oligarkis, Jakarta sentris, dan jauh dari kepentingan rakyat Indonesia secara umum. • Tidak ada perlindungan yang proposional untuk Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Lokal (LPL), Lembaga Penyiaran Berjaringan (LBJ), maupun Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK).
  • 41. • Tidak ada jaminan bagi lembaga penyiaran swasta yang sudah memiliki izin penyelenggara penyiaran dapat melakukan kegiatan penyiaran • Selain itu, penerapan analog switch off juga tidak diatur dalam UU Penyiaran. Terlebih lagi, KPI tidak diberikan peranan apapun dalam Permen ini, berbeda dengan UU Penyiaran saat ini.
  • 42. Permenkominfo 32 tahun 2013 Hanya menghilangkan istilah-istilah teknis yang tidak terdapat dalam UU Penyiaran 15 poin Peraturan Menkominfo nomor 32 tahun 2013 tentang penyiaran digital, KPI sama sekali tidak dilibatkan di dalamnya Kata Kemkominfo, tidak bertentangan dengan putusan MA.
  • 43.
  • 44.
  • 46.
  • 47.
  • 49. Investasi yang telah dikeluarkan dalam ragka migrasi dari analog ke digital : IDR 120,1 M IDR 137 M IDR 183,55 M
  • 50. Penyediaan perangkat penerima siaran digital tanpa perlu mengganti pesawat televisi (set top box). Permasalahannya : Biaya Distribusi Sosialisasi
  • 51. Perangkat eksternal yang akan menangkap siaran televisi digital dengan cara menerima siaran televisi digital tersebut, kemudian mengkonversi dan mengkompresi sinyal digital tersebut sehingga dapat diterima oleh pesawat televisi konvensional. Diatur dalam Permen 22/2011
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55. Jangkauan lebih luas Biaya yang lebih minim Lebih sedikit infrastruktur
  • 56. Kondisi geografi dan topografi Tingkat penetrasi TV Kabel Spektrum negara tetangga Jenis teknologi TV Digital
  • 58.