SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tobacum, nicotiana rustica dan spesies
lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar dan zat adiktif dengan
atau tanpa bahan tambahan. Dari segi bahan, rokok mempunyai beberapa
istilah. Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari daun
tembakau, dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh. Jadi
rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai
campuran aroma dan rasa cengkeh. Masyarakat Jawa sebagai perokok
pertama, juga mengenal istilah rokok putih, sebutan untuk rokok tanpa
cengkeh (Joglosemar, 2003). Ada pula istilah rokok klobot yang terbuat dari
daun jagung kering yang diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh.
Di Indonesia dikenal terdapat Rokok Kretek dimana merupakan jenis
rokok yang yang mengandung campuran cengkeh dalam racikan
tembakaunya. Karena cengkeh merupakan tanaman asli indonesia, maka
rokok kretek banyak ditemukan pertama kali di indonesia. Menurut cerita,
rokok kretek ditemukan di Kudus, Jawa Tengah,oleh seseorang yang bernama
Djamari menjelang berakhirnya abad ke-19. Pada masa itu sudah menjadi
kebiasaan pria atau wanita merokok.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa bahayakah rokok bagi kesehatan?
2. Apa tujuan dikeluarkan fatwa haram MUI tentang merokok ditempat umum
yang bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakat?
II. Kajian Pustaka
a. Bahayakah rokok bagi kesehatan
Fakta menunjukkan bahwa racun utama pada rokok, seperti tar,
nikotin, dan karbonmonoksida membuat penghisap rokok mengalami risiko
14 kali lebih besar terkena kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, dan
puluhan jenis penyakit membahayakan lainnya. WHO, salah satu sub-
organisasi PBB yang membidangi masalah kesehatan, melaporkan hasil
penelitiannya bahwa setiap 6 detik ada seorang manusia yang terkait dengan
rokok.
Kebiasaan merokok yang meningkat menjadi kecanduan, yang
kemudian menjadi ketergantungan pada rokok, dalam jangka waktu tertentu
benar-benar bisa mematikan yang bersangkutan karena mengidap beragam
penyakit yang diakibatkan oleh rokok.
b. Tujuan dikeluarkan fatwa haram MUI tentang merokok ditempat umum
yang bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakat
Alasan MUI ingin mengeluarkan Fatwa mengharamkan rokok karena
adanya masukan dan desakan dari beberapa ormas, LSM, wartawan, untuk
segera mengeluarkan fatwa ‘rokok itu hukumnya haram’, ini berangkat dari
realitas yang ada sudah banyak anak yang dibawah umur telah mengkonsumsi
rokok. Secara moral, etika, estetika, dan kesehatan jelas saja tidak sesuai dan
tidak pantas untuk dilakukan oleh anak dibawah umur yang akan
mempengaruhi perkembangannya, baik dalam pembentukan mentalnya dan
juga akan merusak kesehatannya.Adanya perhatian MUI terhadap realitas
yang terjadi, tentunya akan mendapat respon positif dari masyarakat, akan
tetapi bukan berarti MUI serta merta harus mengeluarkan fatwa tanpa
mengkaji persoalannya secara komprehensif, jelas saja akan mendapatkan
respon yang berbeda-beda dari berbagai kalangan.
Alasan inilah ini juga yang menjadi landasan moral bagi para ulama
untuk mengeluarkan fatwa haram. Untuk lebih meyakinkan bahwa merokok
tidak sekedar makruh seperti diyakini sebagai besar ulama saat ini, kalangan
pro fatwa MUI ini mencoba menganalogikan akibat dari perilaku merokok itu
sama halnya dengan akibat mengkonsumsi minuman keras, yakni sama-sama
membahayakan baik harta maupun jiwa.
III. Deskripsi Data
 Mengarifi Fatwa Haram Rokok
MUI seharusnya mengambil opsi jalan tengah dengan menunda fatwa
haram sembari menunggu semua pihak siap menerima fatwa tersebut. Jika
kondisi masyarakat yang menjadi pertimbangan utama, pada tahap awal MUI
tidak mengharamkan rokok secara total, tetapi mendorong berjalannya sistem
yang membatasi ruang gerak konsumsi rokok. Misalnya, mengefektifkan
kembali peraturan daerah (perda) tentang larangan merokok di tempat umum.
MUI juga dapat mendorong pemerintah pusat dan pemerintah-
pemerintah daerah agar merevisi aturan larangan merokok di tempat umum
menjadi lebih tegas dengan sanksi yang lebih keras.
Selain itu, MUI dapat pula mengeluarkan rekomendasi yang meminta
pemerintah pusat membatasi peredaran rokok, seperti halnya peraturan
penjualan minuman keras. Tujuannya, agar anak-anak yang belum cukup
umur dan belum memiliki penghasilan sendiri tidak dengan mudah
mendapatkan rokok di sembarang tempat.
IV. Pemecahan Masalah
Maka berangkat dari banyaknya angka kematian yang disebabkan oleh
rokok, MUI akhirnya mengeluarkan fatwa tentang haramnya rokok. Fatwa
MUI tersebut tampaknya didasari atas dampak negative yang timbul oleh
rokok. Fatwa MUI yang melarang merokok bagi anak-anak, remaja, dan
wanita hamil tersebut sebenarnya merupakan langkah untuk melindungi masa
depan generasi muda kita dari pengaruh negatif rokok. Karena asap rokok
yang mengandung racun (nikotin), tar, karsinogen, dsb tersebut sangat
berbahaya bagi kesehatan dan pertumbuhan kecerdasaan anak.
Solusi yang terbaik yaitu upaya yang dapat dilakukan dengan
memberikan peringatan kepada produsen rokok agar tidak mengiklankan
produknya secara berlebihan di media massa. Karena dikhawatirkan dapat
memancing minat anak-anak dan remaja, yang tadinya tidak suka merokok
dan tidak mengenal rokok menjadi berminat untuk mencoba rokok. Cara ini
mungkin akan lebih efektif. Artinya, industri rokok memang tidak mungkin
bisa dihapuskan sepenuhnya, tetapi jumlah produksinya yang harus dikurangi.
Pemerintah dalam hal ini, juga harus bersikap bijak. Kita semua tentu
sependapat jika budaya merokok tidak mungkin dapat dihilangkan dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi dengan keluarnya fatwa MUI setidaknya kita
berharap dengan pengurangan (penurunan) pemakaian dari setiap batang
rokok yang kita isap setiap harinya. Pemerintah juga memberikan lapangan
pekerjaan bagi pekerja yang dulunya bekerja di pabrik rokok, dan membuat
ruang khusus merokok.
V. Penutup
Kesimpulan
1. Fakta menunjukkan bahwa racun utama pada rokok, seperti tar, nikotin, dan
karbonmonoksida membuat penghisap rokok mengalami risiko 14 kali lebih
besar terkena kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, dan puluhan jenis
penyakit membahayakan lainnya. Dan juga dapat menjadi kecanduan dan
ketagihan.
2. Sebaiknya masyarakat mengurangi intensitas merokok setelah
dikeluarkannya fatwa MUI tentang larangan merokok walaupun belum
ditetapkan secara undang-undang oleh pemerintah pusat.
Saran
1. Seharusnya masyarakat menyadari betapa besarnya dampak akibat
menghisap satu rokok saja terutama masalak kesehatan, apalagi malah
kecanduan dan ketagihan. Dan juga dapat mengurangi jumlah kematian setiap
tahunnya di dunia terutama di indonesia.
2. Seharusnya pemerintah juga harus bersikap bijak dalam mengatasi masalah
ini. Sehingga bagi para perokok akan sadar dengan dampak merokok.
Daftar Rujukan
Majalah kampus Universitas Negeri Malang, Tahun 32 Nomor 260 Januari-
Maret 2009
Kompas.com
KONTROVERSI MEROKOK DI TEMPAT UMUM
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila
Yang dibina oleh Bapak Fattah Hanurawan
Oleh :
1. Rizky Dinar P (408312408016)
2. Umi Hayik R. L (408312409120)
3. Setya Widodo (408312409126)
4. Fitria Dwi Rosi (408312411950)
5. Furintasari (408312413113)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
Mei 2009
KONTROVERSI MEROKOK DI TEMPAT UMUM
a. Bahayakah rokok bagi kesehatan
Kebiasaan merokok yang meningkat menjadi kecanduan, yang
kemudian menjadi ketergantungan pada rokok, dalam jangka waktu tertentu
benar-benar bisa mematikan yang bersangkutan karena mengidap beragam
penyakit yang diakibatkan oleh rokok.
b. Tujuan dikeluarkan fatwa haram MUI tentang merokok ditempat umum
yang bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakat
Alasan MUI ingin mengeluarkan Fatwa mengharamkan rokok karena
adanya masukan dan desakan dari beberapa ormas, LSM, wartawan, untuk
segera mengeluarkan fatwa ‘rokok itu hukumnya haram’, ini berangkat dari
realitas yang ada sudah banyak anak yang dibawah umur telah mengkonsumsi
rokok. Secara moral, etika, estetika, dan kesehatan jelas saja tidak sesuai dan
tidak pantas untuk dilakukan oleh anak dibawah umur yang akan
mempengaruhi perkembangannya.
Alasan inilah ini juga yang menjadi landasan moral bagi para ulama
untuk mengeluarkan fatwa haram. Untuk lebih meyakinkan bahwa merokok
tidak sekedar makruh seperti diyakini sebagai besar ulama saat ini, kalangan
pro fatwa MUI ini mencoba menganalogikan akibat dari perilaku merokok itu
sama halnya dengan akibat mengkonsumsi minuman keras, yakni sama-sama
membahayakan baik harta maupun jiwa.

More Related Content

What's hot

What's hot (15)

Karya ilmiah merokok
Karya ilmiah merokokKarya ilmiah merokok
Karya ilmiah merokok
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Kliping bhaya merokok
Kliping bhaya merokokKliping bhaya merokok
Kliping bhaya merokok
 
Makalah Bahaya Merokok
Makalah Bahaya MerokokMakalah Bahaya Merokok
Makalah Bahaya Merokok
 
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangContoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
 
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
 
Aplikom
Aplikom Aplikom
Aplikom
 
Kawasan Tanpa Asap Rokok
Kawasan Tanpa Asap RokokKawasan Tanpa Asap Rokok
Kawasan Tanpa Asap Rokok
 
Hidup sehat tanpa rokok
Hidup sehat  tanpa rokokHidup sehat  tanpa rokok
Hidup sehat tanpa rokok
 
metode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokokmetode ilmiah tentang rokok
metode ilmiah tentang rokok
 
Hidup sehat tanpa merokok
Hidup sehat tanpa merokokHidup sehat tanpa merokok
Hidup sehat tanpa merokok
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
 
Bahaya Rokok
Bahaya RokokBahaya Rokok
Bahaya Rokok
 
KITA ADALAH KORBAN
KITA ADALAH KORBANKITA ADALAH KORBAN
KITA ADALAH KORBAN
 
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
 

Similar to Kontroversi Merokok Tempat Umum

Remaja perokok
Remaja perokokRemaja perokok
Remaja perokokitaufik
 
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3Annisa Fauzia
 
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)noviheryanti
 
Presentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islam
Presentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islamPresentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islam
Presentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islamTaufik Soleh
 
Bahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptxBahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptxbianka60
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinAmir Uddin
 
Roadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau IndonesiaRoadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau IndonesiaDeni Kurniawan
 
Data perokok di indonesia
Data perokok di indonesiaData perokok di indonesia
Data perokok di indonesiaSarrah Nadia
 
Pengaruh rokok bagi
Pengaruh rokok bagiPengaruh rokok bagi
Pengaruh rokok bagiarsenius eda
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)AviLa Marzuki
 

Similar to Kontroversi Merokok Tempat Umum (20)

Remaja perokok
Remaja perokokRemaja perokok
Remaja perokok
 
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
Isd indonesia keranjang sampah nikotin kel.3
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
IKM ROKOK ( Upaya Pencegahan Penyakit Kanker Akibat Merokok)
 
Plh
PlhPlh
Plh
 
Plh
PlhPlh
Plh
 
Presentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islam
Presentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islamPresentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islam
Presentasi bahaya merokok dan hukumnya dalam islam
 
Tugas 5 shella
Tugas 5 shellaTugas 5 shella
Tugas 5 shella
 
Bahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptxBahaya rokok.pptx
Bahaya rokok.pptx
 
Remaja merokok
Remaja merokokRemaja merokok
Remaja merokok
 
Remaja merokok
Remaja merokokRemaja merokok
Remaja merokok
 
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janinMakalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
Makalah olahraga pengaruh merokok bagi perkembangan janin
 
Rokok
RokokRokok
Rokok
 
Roadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau IndonesiaRoadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
Roadmap Pengendalian Tembakau Indonesia
 
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
 
Data perokok di indonesia
Data perokok di indonesiaData perokok di indonesia
Data perokok di indonesia
 
Pengaruh rokok bagi
Pengaruh rokok bagiPengaruh rokok bagi
Pengaruh rokok bagi
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Kontroversi Merokok Tempat Umum

  • 1. I. Pendahuluan A. Latar Belakang Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tobacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan. Dari segi bahan, rokok mempunyai beberapa istilah. Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari daun tembakau, dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh. Jadi rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai campuran aroma dan rasa cengkeh. Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama, juga mengenal istilah rokok putih, sebutan untuk rokok tanpa cengkeh (Joglosemar, 2003). Ada pula istilah rokok klobot yang terbuat dari daun jagung kering yang diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh. Di Indonesia dikenal terdapat Rokok Kretek dimana merupakan jenis rokok yang yang mengandung campuran cengkeh dalam racikan tembakaunya. Karena cengkeh merupakan tanaman asli indonesia, maka rokok kretek banyak ditemukan pertama kali di indonesia. Menurut cerita, rokok kretek ditemukan di Kudus, Jawa Tengah,oleh seseorang yang bernama Djamari menjelang berakhirnya abad ke-19. Pada masa itu sudah menjadi kebiasaan pria atau wanita merokok. B. Rumusan Masalah 1. Seberapa bahayakah rokok bagi kesehatan? 2. Apa tujuan dikeluarkan fatwa haram MUI tentang merokok ditempat umum yang bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakat?
  • 2. II. Kajian Pustaka a. Bahayakah rokok bagi kesehatan Fakta menunjukkan bahwa racun utama pada rokok, seperti tar, nikotin, dan karbonmonoksida membuat penghisap rokok mengalami risiko 14 kali lebih besar terkena kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, dan puluhan jenis penyakit membahayakan lainnya. WHO, salah satu sub- organisasi PBB yang membidangi masalah kesehatan, melaporkan hasil penelitiannya bahwa setiap 6 detik ada seorang manusia yang terkait dengan rokok. Kebiasaan merokok yang meningkat menjadi kecanduan, yang kemudian menjadi ketergantungan pada rokok, dalam jangka waktu tertentu benar-benar bisa mematikan yang bersangkutan karena mengidap beragam penyakit yang diakibatkan oleh rokok. b. Tujuan dikeluarkan fatwa haram MUI tentang merokok ditempat umum yang bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakat Alasan MUI ingin mengeluarkan Fatwa mengharamkan rokok karena adanya masukan dan desakan dari beberapa ormas, LSM, wartawan, untuk segera mengeluarkan fatwa ‘rokok itu hukumnya haram’, ini berangkat dari realitas yang ada sudah banyak anak yang dibawah umur telah mengkonsumsi rokok. Secara moral, etika, estetika, dan kesehatan jelas saja tidak sesuai dan tidak pantas untuk dilakukan oleh anak dibawah umur yang akan mempengaruhi perkembangannya, baik dalam pembentukan mentalnya dan juga akan merusak kesehatannya.Adanya perhatian MUI terhadap realitas yang terjadi, tentunya akan mendapat respon positif dari masyarakat, akan tetapi bukan berarti MUI serta merta harus mengeluarkan fatwa tanpa mengkaji persoalannya secara komprehensif, jelas saja akan mendapatkan respon yang berbeda-beda dari berbagai kalangan.
  • 3. Alasan inilah ini juga yang menjadi landasan moral bagi para ulama untuk mengeluarkan fatwa haram. Untuk lebih meyakinkan bahwa merokok tidak sekedar makruh seperti diyakini sebagai besar ulama saat ini, kalangan pro fatwa MUI ini mencoba menganalogikan akibat dari perilaku merokok itu sama halnya dengan akibat mengkonsumsi minuman keras, yakni sama-sama membahayakan baik harta maupun jiwa. III. Deskripsi Data  Mengarifi Fatwa Haram Rokok MUI seharusnya mengambil opsi jalan tengah dengan menunda fatwa haram sembari menunggu semua pihak siap menerima fatwa tersebut. Jika kondisi masyarakat yang menjadi pertimbangan utama, pada tahap awal MUI tidak mengharamkan rokok secara total, tetapi mendorong berjalannya sistem yang membatasi ruang gerak konsumsi rokok. Misalnya, mengefektifkan kembali peraturan daerah (perda) tentang larangan merokok di tempat umum. MUI juga dapat mendorong pemerintah pusat dan pemerintah- pemerintah daerah agar merevisi aturan larangan merokok di tempat umum menjadi lebih tegas dengan sanksi yang lebih keras. Selain itu, MUI dapat pula mengeluarkan rekomendasi yang meminta pemerintah pusat membatasi peredaran rokok, seperti halnya peraturan penjualan minuman keras. Tujuannya, agar anak-anak yang belum cukup umur dan belum memiliki penghasilan sendiri tidak dengan mudah mendapatkan rokok di sembarang tempat.
  • 4. IV. Pemecahan Masalah Maka berangkat dari banyaknya angka kematian yang disebabkan oleh rokok, MUI akhirnya mengeluarkan fatwa tentang haramnya rokok. Fatwa MUI tersebut tampaknya didasari atas dampak negative yang timbul oleh rokok. Fatwa MUI yang melarang merokok bagi anak-anak, remaja, dan wanita hamil tersebut sebenarnya merupakan langkah untuk melindungi masa depan generasi muda kita dari pengaruh negatif rokok. Karena asap rokok yang mengandung racun (nikotin), tar, karsinogen, dsb tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan dan pertumbuhan kecerdasaan anak. Solusi yang terbaik yaitu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan peringatan kepada produsen rokok agar tidak mengiklankan produknya secara berlebihan di media massa. Karena dikhawatirkan dapat memancing minat anak-anak dan remaja, yang tadinya tidak suka merokok dan tidak mengenal rokok menjadi berminat untuk mencoba rokok. Cara ini mungkin akan lebih efektif. Artinya, industri rokok memang tidak mungkin bisa dihapuskan sepenuhnya, tetapi jumlah produksinya yang harus dikurangi. Pemerintah dalam hal ini, juga harus bersikap bijak. Kita semua tentu sependapat jika budaya merokok tidak mungkin dapat dihilangkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dengan keluarnya fatwa MUI setidaknya kita berharap dengan pengurangan (penurunan) pemakaian dari setiap batang rokok yang kita isap setiap harinya. Pemerintah juga memberikan lapangan pekerjaan bagi pekerja yang dulunya bekerja di pabrik rokok, dan membuat ruang khusus merokok.
  • 5. V. Penutup Kesimpulan 1. Fakta menunjukkan bahwa racun utama pada rokok, seperti tar, nikotin, dan karbonmonoksida membuat penghisap rokok mengalami risiko 14 kali lebih besar terkena kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan, dan puluhan jenis penyakit membahayakan lainnya. Dan juga dapat menjadi kecanduan dan ketagihan. 2. Sebaiknya masyarakat mengurangi intensitas merokok setelah dikeluarkannya fatwa MUI tentang larangan merokok walaupun belum ditetapkan secara undang-undang oleh pemerintah pusat. Saran 1. Seharusnya masyarakat menyadari betapa besarnya dampak akibat menghisap satu rokok saja terutama masalak kesehatan, apalagi malah kecanduan dan ketagihan. Dan juga dapat mengurangi jumlah kematian setiap tahunnya di dunia terutama di indonesia. 2. Seharusnya pemerintah juga harus bersikap bijak dalam mengatasi masalah ini. Sehingga bagi para perokok akan sadar dengan dampak merokok. Daftar Rujukan Majalah kampus Universitas Negeri Malang, Tahun 32 Nomor 260 Januari- Maret 2009 Kompas.com
  • 6. KONTROVERSI MEROKOK DI TEMPAT UMUM Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Yang dibina oleh Bapak Fattah Hanurawan Oleh : 1. Rizky Dinar P (408312408016) 2. Umi Hayik R. L (408312409120) 3. Setya Widodo (408312409126) 4. Fitria Dwi Rosi (408312411950) 5. Furintasari (408312413113) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA Mei 2009
  • 7. KONTROVERSI MEROKOK DI TEMPAT UMUM a. Bahayakah rokok bagi kesehatan Kebiasaan merokok yang meningkat menjadi kecanduan, yang kemudian menjadi ketergantungan pada rokok, dalam jangka waktu tertentu benar-benar bisa mematikan yang bersangkutan karena mengidap beragam penyakit yang diakibatkan oleh rokok. b. Tujuan dikeluarkan fatwa haram MUI tentang merokok ditempat umum yang bertolak belakang dengan kebiasaan masyarakat Alasan MUI ingin mengeluarkan Fatwa mengharamkan rokok karena adanya masukan dan desakan dari beberapa ormas, LSM, wartawan, untuk segera mengeluarkan fatwa ‘rokok itu hukumnya haram’, ini berangkat dari realitas yang ada sudah banyak anak yang dibawah umur telah mengkonsumsi rokok. Secara moral, etika, estetika, dan kesehatan jelas saja tidak sesuai dan tidak pantas untuk dilakukan oleh anak dibawah umur yang akan mempengaruhi perkembangannya. Alasan inilah ini juga yang menjadi landasan moral bagi para ulama untuk mengeluarkan fatwa haram. Untuk lebih meyakinkan bahwa merokok tidak sekedar makruh seperti diyakini sebagai besar ulama saat ini, kalangan pro fatwa MUI ini mencoba menganalogikan akibat dari perilaku merokok itu sama halnya dengan akibat mengkonsumsi minuman keras, yakni sama-sama membahayakan baik harta maupun jiwa.