SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGHARMONISASIAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DR. DHAHANA PUTRA
Plt. DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
DIREKTUR JENDERAL PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
DASAR
HUKUM
1. Pasal 47 ayat (3), 54 ayat (2), dan Pasal 55 ayat (2) UU 12/2011:
Pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU yang berasal dari Presiden,
RPP, dan RPerpres dikoordinasikan oleh menteri atau kepala lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
2. Pasal 46 ayat (3):
Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang yang
berasal dari DPR dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPR yang khusus menangani bidang
legislasi.
3. Pasal 58 ayat (2):
Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi yang berasal dari DPRD Provinsi dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPRD
Provinsi yang khusus menangani bidang legislasi.
Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi yang berasal dari Gubernur dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
4. Pasal 63:
Ketentuan mengenai penyusunan Peraturan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 56 sampai dengan Pasal 62 berlaku secara mutatis mutandis terhadap penyusunan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
DASAR HUKUM YANG LEBIH TEKNIS (1)
1. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan atas UU 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
2. Peraturan Menkumham Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Prosedur Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi
Rancangan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2015 tentang
Keikutsertaan Perancang Peraturan Perundang-undangan
dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan
Pembinaannya.
4. Peraturan Menkumham Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang-
undangan yang Dibentuk di Daerah oleh Perancang
Peraturan Perundang-undangan.
5. Peraturan Menkumham Nomor 23 Tahun 2018
tentang Pengharmonisasian Rancangan Peraturan
Menteri, Rancangan Peraturan Lembaga Pemerintah
Nonkementerian, atau Rancangan Peraturan dari
Lembaga Nonstruktural oleh Perancang Peraturan
Perundang-undangan.
DASAR HUKUM YANG LEBIH TEKNIS (2)
• Tahun 2021
No. Rancangan (2021) Jumlah
1 Rancangan Undang-Undang 15
2 Rancangan Peraturan
Pemerintah
150
3 Rancangan Peraturan Presiden 147
Total 312
• Tahun 2022
No. Rancangan (2022) Jumlah
1 Rancangan Undang-Undang 6
2 Rancangan Peraturan
Pemerintah
39
3 Rancangan Peraturan
Presiden
73
Total 118
REKAPITULASI RANCANGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG TELAH
DIHARMONISASIKAN
TAHUN 2021 dan 2022
No. Tahun Jumlah
1 Tahun 2021 844
2 Tahun 2022 (sd bulan Juni) 524
Total 1368
DATA PERMOHONAN HARMONISASI RANCANGAN
PERATURAN MENTERI/PERATURAN NON
KEMENTERIAN/PERATURAN LPNK
TUGAS DIREKTORAT JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang
peraturan perundang-undangan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PENGERTIAN
PENGHARMONISASIAN
RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pengharmonisasian PUU
adalah upaya, kegiatan, atau
proses penyelarasan suatu
rancangan peraturan
perundang-undangan baik dari
aspek substansi maupun
teknik penyusunan Peraturan
Perundang-undangan, sehingga
Peraturan Perundang-undangan
yang dibentuk:
A. tidak tumpang tindih dan
bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan lain
B. tersusun secara
runtun, sistematis, dan
logis; dan
C. mudah dipahami,
tersusun dalam kalimat
yang jelas, singkat, dan
lugas
sebagai bagian dari satu
kesatuan utuh sistem
peraturan perundang-
undangan dalam kerangka
sistem hukum nasional.
PENGHARMONISASIAN SEBAGAI BAGIAN DARI
TAHAPAN FORMAL PEMBENTUKAN PUU
Nama Perencanaan Penyusunan Pembahasan
di DPR/DPRD
Pengesahan/
Penetapan
Pengundangan
UU √ √ √ √ (Pengesahan) √
Perpu - √ - √ (Penetapan) √
PP dan Perpres √ √ - √ (Penetapan) √
Perda √ √ √ √ (Penetapan) √
1. Pembentukan PAK
2. Rapat PAK
3. Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan
Konsepsi
Peraturan
Menteri/
Lembaga
√ √ - √ (Penetapan) √
PELAKSANAAN
PENGHARMONISASIAN
RPUU
Menteri Hukum dan
HAM bertindak selaku
koordinator
pengharmonisasian
rancangan peraturan
perundang-undangan
(RUU, RPP, dan R
Perpres)
Pengharmonisasian
Peraturan
Menteri/Lembaga oleh
Perancang Peraturan
Perundang-undangan
dilaksanakan oleh
Tim/Pokja
Pengharmonisasian di
bawah koordinasi
Direktur Jenderal
Peraturan Perundang-
undangan
Pelaksanaan pengharmonisasian di
Kemenkumham diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Peraturan
Peraturan Perundang-undangan
pada unit kerja:
a. Direktorat Harmonisasi
Peraturan Perundang-undangan I
b. Direktorat Harmonisasi
Peraturan Perundang-undangan II
1. Permohonan
Pengharmonisasian
Konsepsi
Rancangan
Peraturan
Perundang-
undangan
2. Pemeriksaan
administratif
3. Analisis Konsepsi
4. Rapat
pengharmonisasian
Konsepsi
Rancangan
Peraturan
Perundang-
undangan
5. Paraf persetujuan
6. Penyampaian hasil
Pengharmonisasian
Konsepsi
Rancangan
Peraturan
Perundang-
undangan
TAHAPAN PENGHARMONISASIAN KONSEPSI
RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pemrakarsa
Permohonan
Harmonisasi
Pemeriksaan
Administratif
Memenuhi
Persayaratan
Proses
Harmonisasi
Analisis Konsepsi
Rapat
Pengharmonisasian
(Persiapan, Pleno,
dan Tim Kecil)
Selesai
Tidak
Selesai
Rapat
Tingkat
Menko
Tidak
Selesai
Presiden
Selesai
Selesai
TAHAPAN PENGHARMONISASIAN
(RUU, RPP, R-PERPRES)
Sumber:
Peraturan Menteri Hukum dan HAM 20/2015
tentang Tata Cara dan Prosedur
Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan
Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang-
undangan
TAHAPAN PENGHARMONISASIAN
PERATURAN MENTERI/LEMBAGA
Permohonan Tertulis dari
Pemrakarsa kepada Menteri
melalui Dirjen PP
Dirjen menugaskan
Perancang (Pokja) untuk
mengharmonisasikan
Rapat Pengharmonisasian
(Kemenkumham,
Pemrakarsa, dan Lembaga
Pemerintah atau instansi
terkait)
Penyampaian kembali
rancangan yang telah
diharmonisasikan oleh
Dirjen PP kepada
Pemrakarsa
Dalam hal pengharmonisasian
membahas isu krusial, Direktur
Jenderal mengoordinasikan dan
memimpin rapat
Pengharmonisasian dan dapat
menunjuk Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama di bidang
peraturan perundang-undangan
Aspek yang diharmonisasikan
meliputi:
a. konsepsi materi muatan
(substansi); dan
b. teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan.
ASPEK YANG
DIHARMONISASIKAN
2
Konsepsi beberapa rancangan peraturan perundang-undangan yang
disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk
diharmonisasikan belum sepenuhnya mencapai kesepakatan sebagai
suatu konsepsi yang utuh dan bulat, yang seharusnya diperoleh pada
tahap pembahasan di tingkat Panitia Antarkementerian (PAK)
Perwakilan kementerian/lembaga dalam rapat harmonisasi
rancangan peraturan perundang-undangan sering berganti-ganti
atau tidak berkompeten dalam mengambil keputusan atau tidak
melaporkan hasil rapat kepada pimpinannya, sehingga
menyebabkan proses harmonisasi rancangan peraturan
perundang-undangan berlangsung lama atau terhambat
1
2
4
5
Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang disampaikan belum memenuhi
persyaratan administratif sehingga menyebabkan proses pengharmonisasian
berlangsung relatif lebih lama.
Materi rancangan peraturan perundang-undangan kadang terdapat irisan
kewenangan antar instansi kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian sehingga sulit dalam menemukan kesepakatan atas substansi
rancangan peraturan perundang-undangan.
3 Kementerian/lembaga kurang/belum memiliki sumber daya manusia
Pejabat Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan yang
memadai untuk mendukung tugas penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan pada setiap tahap pembentukan rancangan
peraturan perundang-undangan.
2
3
Keterwakilan K/L melalui keanggotaan PAK yang dibuat dari pemrakarsa
merupakan perwakilan yang terkait dengan irisan substansi dan pejabat
yang kompeten dalam mengambil keputusan dan tindak lanjutnya melapor
kepada pimpinannya sehingga proses harmonisasi menjadi cepat.
Untuk mendukung tugas penyusunan RPUU pada setiap tahap
pembentukan PUU, sudah seharusnya K/L memiliki SDM pejabat
fungsional perancang yang memadai
1 Substansi yang akan di harmonisasikan semestinya sudah di lakukan
pembahasan secara intens dan komprehensif pada tahap pembahasan
di tingkat PAK, sehingga tercapai kesepakatan sebagai suatu
konsepsi yang utuh dan bulat.
5
Dalam pelaksanaan penyusunan PUU sudah seharusnya materi muatan
yang ada irisan kewenangan antar instansi K/L sudah dilakukan pada
tahap PAK sehingga menemukan kesepakatan antar substansi RUU
tersebut.
4 Lingkup pemenuhan persyaratan administratif dalam rangka
pengharmonisasian sebaiknya K/L harus memperhatikan
persyaratan administratif yang di atur sesuai ketentuan PUU.
Digitalisasi Regulasi
REGULASIO
(Reformasi pEmbentukan reGULasi secara terintegrAsi dengan harmonisaSI
yang Otomatisasi)
REGULASI

More Related Content

Similar to REGULASI

Akmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.ppt
Akmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.pptAkmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.ppt
Akmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.pptYogieNovri
 
permendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docxpermendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docxssuserd0787d
 
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPTKabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPTBramaHabibi
 
Teknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluTeknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluRisa Sutrisno
 
Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...
Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...
Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...ssuser0ea909
 
PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...
PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...
PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...SyawaludinFarizi
 
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Kurniawan Saputra
 
Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikJoseph Sitepu
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfMawardiWardi5
 
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahPerda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahKantor Desa Junwangi
 
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptxProses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptxEgi Fahroji
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDTri Widodo W. UTOMO
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 

Similar to REGULASI (20)

Akmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.ppt
Akmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.pptAkmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.ppt
Akmal-Arah Kebijakan PP 12 Tahun 2018.ppt
 
permendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docxpermendagri-80-2015.docx
permendagri-80-2015.docx
 
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPTKabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
Kabag Hukum Legal Drafting 2019.PPT
 
Teknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenluTeknik penyusunan peraturan permenlu
Teknik penyusunan peraturan permenlu
 
Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...
Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...
Aspek Formil dan Materil Perma Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintaha...
 
Program legislasi daerah
Program legislasi daerahProgram legislasi daerah
Program legislasi daerah
 
PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...
PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...
PP XI SMA_Pancasila_BAB 2_ Sub Bab Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Un...
 
Test
TestTest
Test
 
Test
TestTest
Test
 
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
Panel 1.1 - Kemenkuhmham (Wicipto)
 
Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademik
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdf
 
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerahPerda  5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
Perda 5_th_2015_ttg_produk_hukum_daerah
 
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptxProses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Tugas politik hukum
Tugas politik hukumTugas politik hukum
Tugas politik hukum
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 

Recently uploaded

PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 

REGULASI

  • 1. PENGHARMONISASIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DR. DHAHANA PUTRA Plt. DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
  • 2. DASAR HUKUM 1. Pasal 47 ayat (3), 54 ayat (2), dan Pasal 55 ayat (2) UU 12/2011: Pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU yang berasal dari Presiden, RPP, dan RPerpres dikoordinasikan oleh menteri atau kepala lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. 2. Pasal 46 ayat (3): Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPR dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPR yang khusus menangani bidang legislasi. 3. Pasal 58 ayat (2): Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang berasal dari DPRD Provinsi dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPRD Provinsi yang khusus menangani bidang legislasi. Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang berasal dari Gubernur dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. 4. Pasal 63: Ketentuan mengenai penyusunan Peraturan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 sampai dengan Pasal 62 berlaku secara mutatis mutandis terhadap penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
  • 3. DASAR HUKUM YANG LEBIH TEKNIS (1) 1. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan atas UU 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. 2. Peraturan Menkumham Nomor 20 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Prosedur Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang-Undangan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2015 tentang Keikutsertaan Perancang Peraturan Perundang-undangan dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaannya.
  • 4. 4. Peraturan Menkumham Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang- undangan yang Dibentuk di Daerah oleh Perancang Peraturan Perundang-undangan. 5. Peraturan Menkumham Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Menteri, Rancangan Peraturan Lembaga Pemerintah Nonkementerian, atau Rancangan Peraturan dari Lembaga Nonstruktural oleh Perancang Peraturan Perundang-undangan. DASAR HUKUM YANG LEBIH TEKNIS (2)
  • 5. • Tahun 2021 No. Rancangan (2021) Jumlah 1 Rancangan Undang-Undang 15 2 Rancangan Peraturan Pemerintah 150 3 Rancangan Peraturan Presiden 147 Total 312 • Tahun 2022 No. Rancangan (2022) Jumlah 1 Rancangan Undang-Undang 6 2 Rancangan Peraturan Pemerintah 39 3 Rancangan Peraturan Presiden 73 Total 118 REKAPITULASI RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TELAH DIHARMONISASIKAN TAHUN 2021 dan 2022
  • 6. No. Tahun Jumlah 1 Tahun 2021 844 2 Tahun 2022 (sd bulan Juni) 524 Total 1368 DATA PERMOHONAN HARMONISASI RANCANGAN PERATURAN MENTERI/PERATURAN NON KEMENTERIAN/PERATURAN LPNK
  • 7. TUGAS DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 8. PENGERTIAN PENGHARMONISASIAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Pengharmonisasian PUU adalah upaya, kegiatan, atau proses penyelarasan suatu rancangan peraturan perundang-undangan baik dari aspek substansi maupun teknik penyusunan Peraturan Perundang-undangan, sehingga Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk: A. tidak tumpang tindih dan bertentangan dengan peraturan perundang- undangan lain B. tersusun secara runtun, sistematis, dan logis; dan C. mudah dipahami, tersusun dalam kalimat yang jelas, singkat, dan lugas sebagai bagian dari satu kesatuan utuh sistem peraturan perundang- undangan dalam kerangka sistem hukum nasional.
  • 9. PENGHARMONISASIAN SEBAGAI BAGIAN DARI TAHAPAN FORMAL PEMBENTUKAN PUU Nama Perencanaan Penyusunan Pembahasan di DPR/DPRD Pengesahan/ Penetapan Pengundangan UU √ √ √ √ (Pengesahan) √ Perpu - √ - √ (Penetapan) √ PP dan Perpres √ √ - √ (Penetapan) √ Perda √ √ √ √ (Penetapan) √ 1. Pembentukan PAK 2. Rapat PAK 3. Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Peraturan Menteri/ Lembaga √ √ - √ (Penetapan) √
  • 10. PELAKSANAAN PENGHARMONISASIAN RPUU Menteri Hukum dan HAM bertindak selaku koordinator pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-undangan (RUU, RPP, dan R Perpres) Pengharmonisasian Peraturan Menteri/Lembaga oleh Perancang Peraturan Perundang-undangan dilaksanakan oleh Tim/Pokja Pengharmonisasian di bawah koordinasi Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan Pelaksanaan pengharmonisasian di Kemenkumham diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peraturan Peraturan Perundang-undangan pada unit kerja: a. Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan I b. Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan II
  • 11. 1. Permohonan Pengharmonisasian Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- undangan 2. Pemeriksaan administratif 3. Analisis Konsepsi 4. Rapat pengharmonisasian Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- undangan 5. Paraf persetujuan 6. Penyampaian hasil Pengharmonisasian Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- undangan TAHAPAN PENGHARMONISASIAN KONSEPSI RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
  • 12. Pemrakarsa Permohonan Harmonisasi Pemeriksaan Administratif Memenuhi Persayaratan Proses Harmonisasi Analisis Konsepsi Rapat Pengharmonisasian (Persiapan, Pleno, dan Tim Kecil) Selesai Tidak Selesai Rapat Tingkat Menko Tidak Selesai Presiden Selesai Selesai TAHAPAN PENGHARMONISASIAN (RUU, RPP, R-PERPRES) Sumber: Peraturan Menteri Hukum dan HAM 20/2015 tentang Tata Cara dan Prosedur Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- undangan
  • 13. TAHAPAN PENGHARMONISASIAN PERATURAN MENTERI/LEMBAGA Permohonan Tertulis dari Pemrakarsa kepada Menteri melalui Dirjen PP Dirjen menugaskan Perancang (Pokja) untuk mengharmonisasikan Rapat Pengharmonisasian (Kemenkumham, Pemrakarsa, dan Lembaga Pemerintah atau instansi terkait) Penyampaian kembali rancangan yang telah diharmonisasikan oleh Dirjen PP kepada Pemrakarsa Dalam hal pengharmonisasian membahas isu krusial, Direktur Jenderal mengoordinasikan dan memimpin rapat Pengharmonisasian dan dapat menunjuk Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di bidang peraturan perundang-undangan
  • 14. Aspek yang diharmonisasikan meliputi: a. konsepsi materi muatan (substansi); dan b. teknik penyusunan peraturan perundang-undangan. ASPEK YANG DIHARMONISASIKAN
  • 15. 2 Konsepsi beberapa rancangan peraturan perundang-undangan yang disampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk diharmonisasikan belum sepenuhnya mencapai kesepakatan sebagai suatu konsepsi yang utuh dan bulat, yang seharusnya diperoleh pada tahap pembahasan di tingkat Panitia Antarkementerian (PAK) Perwakilan kementerian/lembaga dalam rapat harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan sering berganti-ganti atau tidak berkompeten dalam mengambil keputusan atau tidak melaporkan hasil rapat kepada pimpinannya, sehingga menyebabkan proses harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan berlangsung lama atau terhambat 1 2
  • 16. 4 5 Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang disampaikan belum memenuhi persyaratan administratif sehingga menyebabkan proses pengharmonisasian berlangsung relatif lebih lama. Materi rancangan peraturan perundang-undangan kadang terdapat irisan kewenangan antar instansi kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian sehingga sulit dalam menemukan kesepakatan atas substansi rancangan peraturan perundang-undangan. 3 Kementerian/lembaga kurang/belum memiliki sumber daya manusia Pejabat Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan yang memadai untuk mendukung tugas penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan pada setiap tahap pembentukan rancangan peraturan perundang-undangan.
  • 17. 2 3 Keterwakilan K/L melalui keanggotaan PAK yang dibuat dari pemrakarsa merupakan perwakilan yang terkait dengan irisan substansi dan pejabat yang kompeten dalam mengambil keputusan dan tindak lanjutnya melapor kepada pimpinannya sehingga proses harmonisasi menjadi cepat. Untuk mendukung tugas penyusunan RPUU pada setiap tahap pembentukan PUU, sudah seharusnya K/L memiliki SDM pejabat fungsional perancang yang memadai 1 Substansi yang akan di harmonisasikan semestinya sudah di lakukan pembahasan secara intens dan komprehensif pada tahap pembahasan di tingkat PAK, sehingga tercapai kesepakatan sebagai suatu konsepsi yang utuh dan bulat.
  • 18. 5 Dalam pelaksanaan penyusunan PUU sudah seharusnya materi muatan yang ada irisan kewenangan antar instansi K/L sudah dilakukan pada tahap PAK sehingga menemukan kesepakatan antar substansi RUU tersebut. 4 Lingkup pemenuhan persyaratan administratif dalam rangka pengharmonisasian sebaiknya K/L harus memperhatikan persyaratan administratif yang di atur sesuai ketentuan PUU.
  • 19. Digitalisasi Regulasi REGULASIO (Reformasi pEmbentukan reGULasi secara terintegrAsi dengan harmonisaSI yang Otomatisasi)