SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL 
& TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR 
EEKTROPLATING DENGAN METODE 
ELEKTROKOAGULASI 
Disusun oleh : 
Rizki Dwi Pangesti 
Isponi Umayah 
Mega Bunga Persada 
Eka Rusadi
Pendahuluan 
Limbah cair industri elektroplating 
mengandung logam berat yang 
berbahaya sehingga, pengolahan 
terhadap limbah hasil elektroplating 
diharapkan dapat diminimalisir 
dampaknya terhadap lingkungan. 
Elektroplating adalah pelapisan logam 
dengan menggunakan teknik 
elektrokimia atau elektrolisa. (MenLH, 
2007).
Air limbah elektroplating banyak 
mengandung logam-logam terlarut, 
pelarut dan senyawa organik maupun 
anorganik terlarut lainnya. (Purwanto, 
2005). Untuk mengolah nilai parameter-parameter 
logam berat seperti krom, 
besi, nikel, tembaga dan mangan 
dengan konsentrasi yang berbeda- beda 
digunakan pengolahan secara 
elektrokoagulasi.
Baku mutu limbah cair industri pelapisan logam di 
Indonesia, sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Timur 
No.45 Tahun 2002 dapat diperlihatkan pada tabel berikut : 
Sumber: Hendro, Mario K, Ratih S. Pemisahan Kromium dan Nikel 
dari Limbah Cair Elctroplating dengan Proses Ultrafiltrasi. Jurnal 
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Elektrokoagulasi merupakan 
metode elektrokimia untuk pengolahan 
air dimana pada anoda terjadi 
pelepasan koagulan aktif berupa ion 
logam (biasanya aluminium atau besi) 
ke dalam larutan, sedangkan pada 
katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa 
pelepasan gas hidrogen (Holt et.al., 
2005).
Sedangkan menurut Mollah, 
(2004), elektrokoagulasi merupakan 
proses kompleks yang melibatkan 
fenomena kimia dan fisik dengan 
menggunakan elaktroda untuk 
menghasilkan ion yang digunakan untuk 
mengolah air limbah.
Proses elektrokoagulasi melibatkan 
peristiwa energi listrik dengan arus 
searah digunakan untuk menginduksi 
reaksi redoks yang tidak spontan 
sehingga terjadi dekomposisi material 
elektroda (anoda) dan elektrolit.
Persamaan reaksinya adalah sebagai 
berikut: 
Reaksi pada Anoda : 
MMn+ + ne - 
(s) (aq) 
2HO+ 2e - 4H+ 
+ O+ 4e - 
2(l) (aq) 2(g) Reaksi pada katoda : 
Mn+ + ne- M(aq) 
(s) 
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 4OH-
Kuantitas rapat arus yang 
digunakan pada proses elektrokoagulasi 
bervariatif dari 10 A/m2 hingga 2000 
A/m2 . Umumnya rapat arus yang 
digunakan pada interval 10 – 150 A/m2 
Perbedaan kuantitas rapat arus yang 
digunakan tergantung pada perbedaan 
kondisi aplikasi.
Rapat arus tinggi dipilih bila 
aplikasi melibatkan proses flotasi 
dengan dimensi proses yang besar. 
Sebuah analisis sitematik dibutuhkan 
untuk mendifinisikan dan memperjelas 
hubungan antara rapat arus dengan 
faktor-faktor pemisahan yang diinginkan 
(Koparal and Ogutveren, 2002).
Metodologi Penelitian 
 Penelitian pengolahan air limbah elektroplating ini 
dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan 
metodaelektrokoagulasi dalam suatu bak 
elektrokoagulasi berkapasitas 1 liter dengan sistem 
aliran batch. 
 Rapat arus yang digunakan sebesar 40, 50, 60, dan 70 
mA/cm2. 
 Untuk percobaan ini digunakan reaktor gelas beaker 
dengan kapasitas 1000 mL. 
 Waktu kontak selama 120 menit dan pengambilan 
sampel setiap 15 menit. 
 Pengukuran secara langsung dilakukan untuk 
parameter nikel dan tembaga. 
 Pengukuran lain juga dilakukan untuk mengetahui 
besarnya nilai pada setiap variabel kontrol seperti suhu, 
kekeruhan, TDS, TSS dan pH.
 Air limbah elektroplating dimasukkan ke reaktor 
yang telah dipasang elektrodaelektroda 
Alumunium dan juga elektroda Besi, yang 
tersusun dengan jarak yang tetap dan 
dihubungkan dengan arus listrik searah. 
 Penelitian ini dilakukan analisis terhadap 
kemampuan masing-masing elektroda dari plat 
Alumunium (Al) dan Besi (Fe) sebagai anoda dan 
katoda. 
 Perbandingan penggunaan bahan elektroda 
Alumunium dan Besi dilakukan untuk mengetahui 
bahan elektroda terbaik dalam menyisihkan 
kandungan Nikel dan tembaga.
 Perlakuan dilakukan dengan menggunakan 
kerapatan arus sebesar 40 mA/cm2, 50 mA/cm2, 
60 mA/cm2, 70 mA/cm2. 
 Pada setiap reaktor dilengkapi dengan Ampere 
meter, adaptor dengan tegangan sebesar 3 Volt 
dan kuat arus sebesar 5 Ampere. 
 Proses pengambilan sampel dilakukan di reaktor 
dengan menggunakan pipet. 
 Pengambilan sampel dilakukan setiap 15 menit 
selama 120 menit untuk masing-masing 
percobaan. 
 Lokasi pengambilan sampel di tengah-tengah 
(bagian paling jernih). 
 Hal ini bertujuan supaya flok yang mengapung 
atau yang mengendap tidak ikut terbawa melalui 
pipa karet yang dipasang pada tengah-tengah 
reaktor.
Gambar 1. Skema Reaktor Elektrokoagulasi
Analisis dan Pembahasan 
Pembahasan hasil-hasil penelitian 
yang meliputi hasil percobaan 
elektrokoagulsi dengan menggunakan 
variasi jenis plat (Besi dan Alumunium) 
untuk penyisihan Nikel dan Tembaga. 
Pengukuran lain juga dilakukan untuk 
mengetahui besarnya nilai pada setiap 
variabel kontrol seperti suhu, kekeruhan, 
TDS, TSS dan pH.
1. Hasil Pengujian Konsentrasi 
Tembaga (mg/L) 
Tabel 2. Hasil Penyisihan Tembaga (mg/L) dengan Plat 
Alumunium 
Waktu 
(menit) 
Rapat Arus (mA/cm2) 
40 50 60 700 
0 26,30 26’30 19.48 14,42 
15 20,37 10.12 4,28 2,87 
30 13,21 1,04 0,76 0,52 
45 8,43 26,30 17,45 2,16 
60 5,54 7,42 4,13 2,16 
75 3,11 0,92 0,68 0,51 
90 1,49 26,30 17,11 12,47 
105 0,87 7,88 3,44 2,08 
120 0,58 1,05 0,67 0,51 
Sumber: Data Primer 2012
Gambar 2. Kurva Penyisihan Konsenrasi Cu (mg/L) dengan Plat 
Alumunium
Tabel 3. Hasil Penyisihan Tembaga dengan Plat Besi 
Waktu 
(menit) 
Rapat Arus (mA/cm2) 
40 50 60 70 
0 26,30 26,30 22,46 16,31 
15 24,92 11,28 8,61 7,07 
30 18,45 5,38 3,47 2,14 
45 12,75 26,30 20,41 15,84 
60 10,63 10,46 7,95 6,47 
75 8,41 4,79 2,62 1,94 
90 6,27 26,30 19,25 14,21 
105 4,03 10,93 6,28 5,56 
120 3,11 4,12 2,11 1,54 
Sumber: Analisis Penulis 2012
Gambar 3. Kurva Penyisihan Konsentrasi Cu dengan Plat 
Besi (mg/L)
 Konsentrasi Cu mengalami perubahan 
yang cukup signifikan dengan 
penurunan sebesar 26,3 mg/L menjadi 
0,51 mg/L pada menit ke 120 dengan 
menggunakan plat Alumunium. 
 Sedangkan dengan penggunaan plat 
besi penurunan terbaik pada 
konsentrasi 1,54 mg/l. 
 Hasil penurunan maksimal dapat terlihat 
dengan menggunakan jenis plat 
elektroda Al dengan rapat arus sebesar 
70 mA/cm
2. Hasil Penyisihan 
Konsentrasi Nikel (mg/L) 
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 
187X
Gambar 4. Kurva Penyisihan Konsenrasi Ni dengan Plat Al (mg/L)
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 
187X
 Konsentrasi Ni mengalami perubahan yang 
cukup signifikan dengan penurunan sebesar 
18,1 mg/L menjadi 0,8 mg/L pada menit ke 
105. 
 Penurunan terbaik pada konsentrasi 0,8 
dengan menggunakan plat Alumunium. 
 Penggunaan plat elektroda besi terjadi 
penurunan konsentrasi sebesar 1,34 mg/L. 
 Hasil penurunan maksimal dapat terlihat 
dengan menggunakan jenis plat elektroda Al 
dengan rapat arus sebesar 70 mA/cm2. 
 Pada proses elektrokoagulasi ini terjadi 
pembentukan endapan dan flok-flok yang 
terapung (flotation), hal ini sebagai indikasi 
bahwa ion-ion Al3+ dan Fe3+ mengikat 
polutan atau pengotor sangat efektif.
3. Hasil Perubahan pH 
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 
187X
 Besarnya pH tidak mengalami 
perubahan yang berarti. pH awal 
sebesar 6,26 dan pH akhir tertinggi 
sebesar 7,18. 
 Terjadinya kenaikan pH dikarenakan 
katoda memproduksi ion hidroksi (OH-) 
secara berlebih, seiring dengan 
pertambahan waktu. 
 Sedangkan berkurangnya pH juga 
dikarenakan pada anoda terjadi oksidasi 
air (H2O) yang menghasilkan ion H+. 
 Besarnya pH yang dihasilkan masih 
memenuhi baku mutu yang ditentukan 
oleh pemerintah sekitar 6-9.
4. Hasil Perubahan Kekeruhan 
(NTU) 
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 
187X
 Konsentrasi Kekeruhan mengalami 
perubahan yang cukup signifikan 
dengan penurunan sebesar 278 NTU 
menjadi 42,1 NTU. 
 Hasil penurunan maksimal dapat 
terlihat dengan menggunakan jenis 
plat elektroda Alumunium dengan 
rapat arus sebesar 70 mA/cm2. 
 Dibandingkan dengan hasil 
penyisihan dengan Besi pada 70 
mA/cm2 sebesar 56,7 NTU.
5. Hasil Perubahan Suhu (°C) 
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 
187X
 Suhu awal sebesar 29 ºC, pada akhir 
percobaan mengalami kenaikan suhu 
tertinggi sebesar 31 ºC. 
 Kenaikan Suhu tertinggi pada plat 
elektroda Alumunium yaitu sebesar 31 
ºC. 
 Plat elektroda Besi mengalami kenaikan 
suhu sebesar 30,5 ºC dengan rapat arus 
sebesar 70 mA/cm2. 
 Perubahan suhu pada proses 
elektrokoagulasi karena melepaskan 
energi berupa panas atau perubahan 
suhu dalam limbah.
Gambar 8. Kurva Perubahan Suhu (°C)
6. Hasil Perubahan TSS 
(mg/L) 
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 
1907-187X
Gambar 9. Kurva Perubahan TSS (mg/L)
7. Hasil Perubahan TDS (mg/L) 
Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 
187X
Gambar 10. Kurva Perubahan TDS (mg/L)
 Konsentrasi TDS tidak mengalami 
perubahan yang cukup signifikan 
dimungkinkan karena pada anoda 
menghasilkan ion Al3+ dan Fe3+. 
 TDS awal sebesar 177 mg/L dan TDS 
akhir sebesar 151 pada plat elektroda 
Alumunium dan 143 mg/L pada plat 
elektroda Besi.
Hasil analisis setelah melalui proses 
elektrokoagulasi dengan variasi jenis plat 
elektroda (Al dan Fe) dan Rapat arus ( 40, 
50, 60 dan 70 (mA/cm2)) secara umum 
memberikan perubahan yang signifikan. 
Baik konsentrasi Ni, Cu, kekeruhan, Suhu 
dan TSS, sedangkan perubahan pH dan 
TDS kurang signifikan karena pada proses 
elektrokoagulasi menghasilkan ion-ion dari 
anoda. Serta menghasilkan ion OH- dan H+ 
yang berasal dari reaksi redoks dari air.
Hasil penurunan maksimal dapat 
terlihat dengan menggunakan jenis plat 
elektroda Al dengan rapat arus sebesar 
70 mA/cm2. Pada proses 
elektrokoagulasi ini terjadi pembentukan 
endapan dan flok-flok yang terapung 
(flotation), hal ini sebagai indikasi bahwa 
ionion Al3+ dan Fe3+ mengikat polutan 
atau pengotor sangat efektif.
Kelebihan 
Pengolahan ini memiliki kelebihan 
yaitu lebih cepat pengoperasiannya, 
peralatannya sederhana, efisiensi 
penyisihan yang cukup tinggi dan tidak 
memerlukan tambahan bahan kimia.
Kesimpulan 
Berdasarkan hasil analisis dan 
temuan studi, maka dapat disimpulkan 
sebagai berikut : 
 Proses elektrokoagulasi efektif 
digunakan dalam pengolahan untuk 
menurunkan konsentrasi Tembaga dan 
Nikel, yaitu masing-masing sebesar 97% 
dan 98,9 %. 
 Penurunan Konsentrasi tembaga dan 
nikel terbaik pada rapat arus 70 mA/cm2 
yaitu sebesar 97,5% pada menit ke 105 
dan penurunan konsentrasi nikel 
sebesar 98,5% pada menit ke 90.
 Penggunaan plat elektroda 
Alumunium dapat menyisihkan 
penurunan konsentrasi nikel dan 
tembaga diatas 90 pada menit ke 60 
sedangkan plat elektroda besi 
penurunan diatas 90 % terjadi pada 
menit ke 90.
TERIMAKASIH 
Pertanyaan 
Indah : kuantitas rapat arus 10-150 
pengaruhnya? 
Lutfi : besi lebih efektif? 
Sinta : Cu dan Ni 0,51 mg/L sudah 
sesuai dengan baku mutu menteri 
Kingkungan Hidup? 
Rahma : Fungsi TDS TSS ? Untuk 
pengukuran kekeruhan menggunakan 
apa?

More Related Content

What's hot

Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
Pratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutPratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutAchmad Efendy
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutU Lhia Estrada
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airRini Wulandari
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
Dissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pHDissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pHAgung Nugraha
 
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3Jeny Safitri
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...
Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...
Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...Da'imatus Sholichah
 
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISISPERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISISNada Nasiroh M
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...risyanti ALENTA
 
laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit
laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolitlaporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit
laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolitNurramadhani A.Sida
 

What's hot (20)

Ppt anor
Ppt anorPpt anor
Ppt anor
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Pratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutPratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen Terlarut
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
Dissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pHDissolve Oxygen and pH
Dissolve Oxygen and pH
 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Laporan Elektrolisis
Laporan ElektrolisisLaporan Elektrolisis
Laporan Elektrolisis
 
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...
Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...
Evaluasi sebaran logam hg, cd, cr dan co dalam cuplikan air, sedimen dan ence...
 
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISISPERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
PERCOBAAN SEL ELEKTROLISIS
 
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan ka...
 
laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit
laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolitlaporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit
laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit
 
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 

Similar to ELEKTROKOAGULASI LIMBAH ELEKTROPLATING

Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi SederhanaPemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhanafirst last
 
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi ansyahrobi
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasiAlfina Haqoh
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEINLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEINworodyah
 
Nim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi JuniantoNim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi JuniantoSi Jo
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptrainahalimah
 
6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf
6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf
6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdfsupi4nl4mpuuk
 
Elektroplating 2
Elektroplating 2Elektroplating 2
Elektroplating 2Wulan_Ari_K
 
laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050curutkecil
 
Elektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElsya Sari
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks1habib
 
Revisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi ElektrokimiaRevisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi ElektrokimiaAnis Riswati
 
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptxDechiaSachamytaLiche
 
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706Affandi Arrizandy
 

Similar to ELEKTROKOAGULASI LIMBAH ELEKTROPLATING (20)

Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi SederhanaPemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
 
KSFM 1.ppt
KSFM 1.pptKSFM 1.ppt
KSFM 1.ppt
 
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi
 
Lapres percobaan avogadro
Lapres percobaan avogadroLapres percobaan avogadro
Lapres percobaan avogadro
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEINLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
 
Nim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi JuniantoNim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi Junianto
 
50 65-2-pb
50 65-2-pb50 65-2-pb
50 65-2-pb
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
 
Presentasi LKTI HIMAMET 2010
Presentasi LKTI HIMAMET 2010Presentasi LKTI HIMAMET 2010
Presentasi LKTI HIMAMET 2010
 
6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf
6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf
6421-Article Text-24011-2-10-20210918.pdf
 
Elektroplating 2
Elektroplating 2Elektroplating 2
Elektroplating 2
 
laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050
 
Elektroplating indra baru
Elektroplating indra baruElektroplating indra baru
Elektroplating indra baru
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
12
1212
12
 
Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks
 
Revisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi ElektrokimiaRevisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi Elektrokimia
 
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
7. Elektrokimia - sel elektrokimia.pptx
 
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
FISIKA EKSPERIMEN II : Konversi Energi Termal-Listrik Dengan Modul TEC1-12706
 

ELEKTROKOAGULASI LIMBAH ELEKTROPLATING

  • 1. PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL & TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR EEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Disusun oleh : Rizki Dwi Pangesti Isponi Umayah Mega Bunga Persada Eka Rusadi
  • 2. Pendahuluan Limbah cair industri elektroplating mengandung logam berat yang berbahaya sehingga, pengolahan terhadap limbah hasil elektroplating diharapkan dapat diminimalisir dampaknya terhadap lingkungan. Elektroplating adalah pelapisan logam dengan menggunakan teknik elektrokimia atau elektrolisa. (MenLH, 2007).
  • 3. Air limbah elektroplating banyak mengandung logam-logam terlarut, pelarut dan senyawa organik maupun anorganik terlarut lainnya. (Purwanto, 2005). Untuk mengolah nilai parameter-parameter logam berat seperti krom, besi, nikel, tembaga dan mangan dengan konsentrasi yang berbeda- beda digunakan pengolahan secara elektrokoagulasi.
  • 4. Baku mutu limbah cair industri pelapisan logam di Indonesia, sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Timur No.45 Tahun 2002 dapat diperlihatkan pada tabel berikut : Sumber: Hendro, Mario K, Ratih S. Pemisahan Kromium dan Nikel dari Limbah Cair Elctroplating dengan Proses Ultrafiltrasi. Jurnal Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
  • 5. Elektrokoagulasi merupakan metode elektrokimia untuk pengolahan air dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (biasanya aluminium atau besi) ke dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen (Holt et.al., 2005).
  • 6. Sedangkan menurut Mollah, (2004), elektrokoagulasi merupakan proses kompleks yang melibatkan fenomena kimia dan fisik dengan menggunakan elaktroda untuk menghasilkan ion yang digunakan untuk mengolah air limbah.
  • 7. Proses elektrokoagulasi melibatkan peristiwa energi listrik dengan arus searah digunakan untuk menginduksi reaksi redoks yang tidak spontan sehingga terjadi dekomposisi material elektroda (anoda) dan elektrolit.
  • 8. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut: Reaksi pada Anoda : MMn+ + ne - (s) (aq) 2HO+ 2e - 4H+ + O+ 4e - 2(l) (aq) 2(g) Reaksi pada katoda : Mn+ + ne- M(aq) (s) 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 4OH-
  • 9. Kuantitas rapat arus yang digunakan pada proses elektrokoagulasi bervariatif dari 10 A/m2 hingga 2000 A/m2 . Umumnya rapat arus yang digunakan pada interval 10 – 150 A/m2 Perbedaan kuantitas rapat arus yang digunakan tergantung pada perbedaan kondisi aplikasi.
  • 10. Rapat arus tinggi dipilih bila aplikasi melibatkan proses flotasi dengan dimensi proses yang besar. Sebuah analisis sitematik dibutuhkan untuk mendifinisikan dan memperjelas hubungan antara rapat arus dengan faktor-faktor pemisahan yang diinginkan (Koparal and Ogutveren, 2002).
  • 11. Metodologi Penelitian  Penelitian pengolahan air limbah elektroplating ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metodaelektrokoagulasi dalam suatu bak elektrokoagulasi berkapasitas 1 liter dengan sistem aliran batch.  Rapat arus yang digunakan sebesar 40, 50, 60, dan 70 mA/cm2.  Untuk percobaan ini digunakan reaktor gelas beaker dengan kapasitas 1000 mL.  Waktu kontak selama 120 menit dan pengambilan sampel setiap 15 menit.  Pengukuran secara langsung dilakukan untuk parameter nikel dan tembaga.  Pengukuran lain juga dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai pada setiap variabel kontrol seperti suhu, kekeruhan, TDS, TSS dan pH.
  • 12.  Air limbah elektroplating dimasukkan ke reaktor yang telah dipasang elektrodaelektroda Alumunium dan juga elektroda Besi, yang tersusun dengan jarak yang tetap dan dihubungkan dengan arus listrik searah.  Penelitian ini dilakukan analisis terhadap kemampuan masing-masing elektroda dari plat Alumunium (Al) dan Besi (Fe) sebagai anoda dan katoda.  Perbandingan penggunaan bahan elektroda Alumunium dan Besi dilakukan untuk mengetahui bahan elektroda terbaik dalam menyisihkan kandungan Nikel dan tembaga.
  • 13.  Perlakuan dilakukan dengan menggunakan kerapatan arus sebesar 40 mA/cm2, 50 mA/cm2, 60 mA/cm2, 70 mA/cm2.  Pada setiap reaktor dilengkapi dengan Ampere meter, adaptor dengan tegangan sebesar 3 Volt dan kuat arus sebesar 5 Ampere.  Proses pengambilan sampel dilakukan di reaktor dengan menggunakan pipet.  Pengambilan sampel dilakukan setiap 15 menit selama 120 menit untuk masing-masing percobaan.  Lokasi pengambilan sampel di tengah-tengah (bagian paling jernih).  Hal ini bertujuan supaya flok yang mengapung atau yang mengendap tidak ikut terbawa melalui pipa karet yang dipasang pada tengah-tengah reaktor.
  • 14. Gambar 1. Skema Reaktor Elektrokoagulasi
  • 15. Analisis dan Pembahasan Pembahasan hasil-hasil penelitian yang meliputi hasil percobaan elektrokoagulsi dengan menggunakan variasi jenis plat (Besi dan Alumunium) untuk penyisihan Nikel dan Tembaga. Pengukuran lain juga dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai pada setiap variabel kontrol seperti suhu, kekeruhan, TDS, TSS dan pH.
  • 16. 1. Hasil Pengujian Konsentrasi Tembaga (mg/L) Tabel 2. Hasil Penyisihan Tembaga (mg/L) dengan Plat Alumunium Waktu (menit) Rapat Arus (mA/cm2) 40 50 60 700 0 26,30 26’30 19.48 14,42 15 20,37 10.12 4,28 2,87 30 13,21 1,04 0,76 0,52 45 8,43 26,30 17,45 2,16 60 5,54 7,42 4,13 2,16 75 3,11 0,92 0,68 0,51 90 1,49 26,30 17,11 12,47 105 0,87 7,88 3,44 2,08 120 0,58 1,05 0,67 0,51 Sumber: Data Primer 2012
  • 17. Gambar 2. Kurva Penyisihan Konsenrasi Cu (mg/L) dengan Plat Alumunium
  • 18. Tabel 3. Hasil Penyisihan Tembaga dengan Plat Besi Waktu (menit) Rapat Arus (mA/cm2) 40 50 60 70 0 26,30 26,30 22,46 16,31 15 24,92 11,28 8,61 7,07 30 18,45 5,38 3,47 2,14 45 12,75 26,30 20,41 15,84 60 10,63 10,46 7,95 6,47 75 8,41 4,79 2,62 1,94 90 6,27 26,30 19,25 14,21 105 4,03 10,93 6,28 5,56 120 3,11 4,12 2,11 1,54 Sumber: Analisis Penulis 2012
  • 19. Gambar 3. Kurva Penyisihan Konsentrasi Cu dengan Plat Besi (mg/L)
  • 20.  Konsentrasi Cu mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan penurunan sebesar 26,3 mg/L menjadi 0,51 mg/L pada menit ke 120 dengan menggunakan plat Alumunium.  Sedangkan dengan penggunaan plat besi penurunan terbaik pada konsentrasi 1,54 mg/l.  Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Al dengan rapat arus sebesar 70 mA/cm
  • 21. 2. Hasil Penyisihan Konsentrasi Nikel (mg/L) Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 187X
  • 22. Gambar 4. Kurva Penyisihan Konsenrasi Ni dengan Plat Al (mg/L)
  • 23. Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 187X
  • 24.
  • 25.  Konsentrasi Ni mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan penurunan sebesar 18,1 mg/L menjadi 0,8 mg/L pada menit ke 105.  Penurunan terbaik pada konsentrasi 0,8 dengan menggunakan plat Alumunium.  Penggunaan plat elektroda besi terjadi penurunan konsentrasi sebesar 1,34 mg/L.  Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Al dengan rapat arus sebesar 70 mA/cm2.  Pada proses elektrokoagulasi ini terjadi pembentukan endapan dan flok-flok yang terapung (flotation), hal ini sebagai indikasi bahwa ion-ion Al3+ dan Fe3+ mengikat polutan atau pengotor sangat efektif.
  • 26. 3. Hasil Perubahan pH Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 187X
  • 27.
  • 28.  Besarnya pH tidak mengalami perubahan yang berarti. pH awal sebesar 6,26 dan pH akhir tertinggi sebesar 7,18.  Terjadinya kenaikan pH dikarenakan katoda memproduksi ion hidroksi (OH-) secara berlebih, seiring dengan pertambahan waktu.  Sedangkan berkurangnya pH juga dikarenakan pada anoda terjadi oksidasi air (H2O) yang menghasilkan ion H+.  Besarnya pH yang dihasilkan masih memenuhi baku mutu yang ditentukan oleh pemerintah sekitar 6-9.
  • 29. 4. Hasil Perubahan Kekeruhan (NTU) Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 187X
  • 30.
  • 31.  Konsentrasi Kekeruhan mengalami perubahan yang cukup signifikan dengan penurunan sebesar 278 NTU menjadi 42,1 NTU.  Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Alumunium dengan rapat arus sebesar 70 mA/cm2.  Dibandingkan dengan hasil penyisihan dengan Besi pada 70 mA/cm2 sebesar 56,7 NTU.
  • 32. 5. Hasil Perubahan Suhu (°C) Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 187X
  • 33.  Suhu awal sebesar 29 ºC, pada akhir percobaan mengalami kenaikan suhu tertinggi sebesar 31 ºC.  Kenaikan Suhu tertinggi pada plat elektroda Alumunium yaitu sebesar 31 ºC.  Plat elektroda Besi mengalami kenaikan suhu sebesar 30,5 ºC dengan rapat arus sebesar 70 mA/cm2.  Perubahan suhu pada proses elektrokoagulasi karena melepaskan energi berupa panas atau perubahan suhu dalam limbah.
  • 34. Gambar 8. Kurva Perubahan Suhu (°C)
  • 35. 6. Hasil Perubahan TSS (mg/L) Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X
  • 36. Gambar 9. Kurva Perubahan TSS (mg/L)
  • 37. 7. Hasil Perubahan TDS (mg/L) Sumber : Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907- 187X
  • 38. Gambar 10. Kurva Perubahan TDS (mg/L)
  • 39.  Konsentrasi TDS tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan dimungkinkan karena pada anoda menghasilkan ion Al3+ dan Fe3+.  TDS awal sebesar 177 mg/L dan TDS akhir sebesar 151 pada plat elektroda Alumunium dan 143 mg/L pada plat elektroda Besi.
  • 40. Hasil analisis setelah melalui proses elektrokoagulasi dengan variasi jenis plat elektroda (Al dan Fe) dan Rapat arus ( 40, 50, 60 dan 70 (mA/cm2)) secara umum memberikan perubahan yang signifikan. Baik konsentrasi Ni, Cu, kekeruhan, Suhu dan TSS, sedangkan perubahan pH dan TDS kurang signifikan karena pada proses elektrokoagulasi menghasilkan ion-ion dari anoda. Serta menghasilkan ion OH- dan H+ yang berasal dari reaksi redoks dari air.
  • 41. Hasil penurunan maksimal dapat terlihat dengan menggunakan jenis plat elektroda Al dengan rapat arus sebesar 70 mA/cm2. Pada proses elektrokoagulasi ini terjadi pembentukan endapan dan flok-flok yang terapung (flotation), hal ini sebagai indikasi bahwa ionion Al3+ dan Fe3+ mengikat polutan atau pengotor sangat efektif.
  • 42. Kelebihan Pengolahan ini memiliki kelebihan yaitu lebih cepat pengoperasiannya, peralatannya sederhana, efisiensi penyisihan yang cukup tinggi dan tidak memerlukan tambahan bahan kimia.
  • 43. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan temuan studi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :  Proses elektrokoagulasi efektif digunakan dalam pengolahan untuk menurunkan konsentrasi Tembaga dan Nikel, yaitu masing-masing sebesar 97% dan 98,9 %.  Penurunan Konsentrasi tembaga dan nikel terbaik pada rapat arus 70 mA/cm2 yaitu sebesar 97,5% pada menit ke 105 dan penurunan konsentrasi nikel sebesar 98,5% pada menit ke 90.
  • 44.  Penggunaan plat elektroda Alumunium dapat menyisihkan penurunan konsentrasi nikel dan tembaga diatas 90 pada menit ke 60 sedangkan plat elektroda besi penurunan diatas 90 % terjadi pada menit ke 90.
  • 46. Pertanyaan Indah : kuantitas rapat arus 10-150 pengaruhnya? Lutfi : besi lebih efektif? Sinta : Cu dan Ni 0,51 mg/L sudah sesuai dengan baku mutu menteri Kingkungan Hidup? Rahma : Fungsi TDS TSS ? Untuk pengukuran kekeruhan menggunakan apa?