Budidaya tanaman pada lahan gambut harus memperhatikan tinggi muka air tanah dan jenis tanaman yang tepat. Tinggi muka air ideal berkisar 50-60 cm, lebih rendah dari itu akan menghambat pertumbuhan tanaman. Tanaman yang cocok untuk lahan gambut memiliki akar dangkal dan tajuk ringan, seperti jahe, jagung, kedelai. Teknik budidaya yang tepat mencakup drainase, ameliorasi tanah, dan pemilihan jenis pupuk
2. Tinggi muka air tanah di bawah
permukaaan tanah
• PP No. 57 Tahun 2016 : 40 cm atau kurang
• Permentan No. 5 Tahun 2018 : 50-70 cm
(rata-rata 60 cm).
• kriteria kesesuaian lahan (kelapa sawit): di
kisaran 50-60 cm.
• pada zona perakaran intensif tanaman: di
kedalaman antara 20 sampai 60 cm
3. DAMPAK agronomi
• Permukaan air tanah yang dangkal, kurang
dari 60 cm menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman melalui gangguan
cekaman genangan, kondisi anaerobik pada
zona perakaran.
– MORFOLOGI AKAR
– FISIOLOGI AKAR
– Pertumbuhan tajuk dan organ reproduktif
4. MORFOLOGI PERAKARAN
• akar dangkal dan volume perakaran
terbatas rawan terhadap cekaman
kekeringan, terbatasnya jangkauan
penyerapan air dan hara
struktur tanah gambut yang longgar,
berkurang kemampuan akar menyanggga tegak
berdirinya pohon kelapa sawit, sehingga tumbuh
miring atau tumbang pada umur yang lebih dini.
5. FISIOLOGI PERAKARAN
• Kondisi anaerobik di zona perakaran
menghambat respirasi akar guna
menyediakan energi bagi pertumbuhan akar dan
penyerapan unsur hara secara aktif,
mengurangi ketersediaan hara : proses
denitrifikasi dan pencucian hara
menimbulkan kahat (defisiensi) hara tanaman
terutama N, K dan Mg.
6. Pertumbuhan tajuk dan organ
reproduktif
• Kondisi morfologi dan fisiologi sebagaimana
tersebut di atas menyebabkan pertumbuhan
yang terhambat pula. =:
@sejak tanam atau pada tanaman
muda:pertumbuhan lambat dan tidak seragam,
masa tanaman belum menghasilkan (TBM)
menjadi lebih lama, berarti tertundanya
pencapaian masa tanaman menghasilkan
7. • Pada tanaman dewasa pada masa TM,
perakaran tanaman bisa rusak,
Ukuran tajuk yang besar untuk transpirasi
tidak diimbangi oleh kemampuan akar menyerap air
dalam jangka melambatnya pembentukan
pelepah baru, terkulai (sengkleh) dan kemudian
mati lebih awal
ukuran tajuk mengecil, berarti daya dukung
terhadap produksi buah semakin berkurang.
8. Pengaruh terhadap organ reproduktif
(dampak resultante)
• bunga jantan yang melebihi bunga bunga
betina (bakal buah) jumlah tandan
• Ukuran tajuk yang mengecil dan kahat hara
ukuran atau bobot tandan rata-rata
• buah matang lebih awal, belum mencapai
masak fisiologis (kriteria panen), dengan kadar
minyak rendah
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. BUDIDAYA TANAMAN LAHAN
GAMBUT
• Teknik budidaya berkelanjutan
Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan “for
people, profit and planet”
• Berbagai jenis tanaman ; sistem
perakaran tanaman yang sesuai
dalam vs dangkal
21. Alternatif jenis tanaman
• Dua ciri utama tanaman yang sesuai
perakaran yang dangkal (kurang dari 30 cm)
tajuk yang ringan.
jahe dan
• jagung, kedelai, ubi kayu, talas,
semangka, nenas, lidah buaya,
lada perdu.
22. Kunci teknik agronomi
• Buka lahan dan peyiapan areal tanam “tanpa
bakar”
• Intensif, lahan marjinal, kesuburan rendah
• Tata air: parit drainase dan tinggi muka air tanah
• Ameliorasi. Perbaikan pH tanah dg kapur atau
dolomit
• Guludan
• Pemupukan yang tepat
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31. Analisis usaha jahe 1 ha
• Bibit 1250 kg x 40.0000 = Rp. 50.000.0000
Naungan jk paranet 34 gulung 3 x100m
Pupuk NPK Mutiara 10 krg
Pupuk kandang 100 krg
Abu
Pestisida(fungisida & inseksida) dan Tenaga kerja
Total investasi kurang lebih Rp. 100 jt.per ha
• Hasil
1 ha = 50 ribu rumpun
Jika per rumpun rata2 = 700 mg, berarti bobot
basah mencapai: 35 ton
Sekarang harga bisa mencapai Rp. 35 000 per kg
dan harga terendah Rp. 20 000, per kg.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. Penutup
• Kunci : teknik budidaya pengelolaan
tanaman berkelanjutan:
Buka lahan dan peyiapan areal tanam “tanpa
bakar”
Tata air: parit drainase dan tinggi muka air
tanah
Guludan
Pemilihan jenis tanaman yang tepat.
Ameliorasi, perbaikan pH tanah dengan
kapur atau dolomit atau abu
39. Penutup (lanjutan)
Pemeliharaan Intensif, lahan marjinal,
kesuburan rendah dengan pemupukan 4
tepat
cegah genangan
pengendalian hama, penyakit dan gulma
secara ramah lingkungan.