Dokumen tersebut membahas tentang kesejahteraan hewan dan persyaratan penyembelihan hewan qurban yang benar secara Islam. Terdapat empat poin utama yang dibahas yaitu definisi kesejahteraan hewan, persyaratan fisik hewan qurban, penanganan dan penyiksaan hewan sebelum disembelih, serta teknik penyembelihan yang benar."
2. KESEJAHTERAAN HEWAN
Kesejahteraan didefinisikan sebagai status
dari seekor hewan dengan upaya-upayanya
untuk menyelaraskan diri dengan
lingkungannya. (Fraser dan Broom, 1990)
PERINTAH UNTUK BERBUAT
IKHSAN PADA PROSES
PENYEMBELIHAN : tenangkanlah
hewan dan tajamkan pisaunya
5. Syarat Tempat Penampungan
• Memiliki peneduh yang melindungi hewan
• Memiliki pembatas/pagar
• Memiliki tempat pakan dan minum,
serta ventilasi udara yang baik
6. Penanganan Hewan Qurban
• Tidak mencampur hewan dari
jenis/ras yang berbeda
• Bila hewan diikat, maka tali pengikat
tidak boleh terlalu pendek.
• Tidak mengganggu fasilitas umum
Tali pengikat terlalu pendek
7.
8. bebas dari rasa lapar dan
haus ?
bebas dari rasa sakit ?
bebas dari penganiayaan
dan penyalahgunaan ?
bebas dari rasa takut dan
tertekan ?
bebas mengekspresikan
perilaku alaminya ?
9. Menurunkan hewan
Diperlukan rampa yang menghubungkan
truk dengan tanah. Sudut rampa maksimal
30 derajat, atau dapat memanfaatkan
tanggul tanah/pasir yang lebih tinggi
Rampa
15. SYARAT POKOK HEWAN KURBAN
• SEHAT
• TIDAK CACAT
• TIDAK KURUS
"Tidak bisa dilaksanakan qurban binatang yang pincang, yang
nampak sekali pincangnya, yang buta sebelah matanya dan
nampak sekali butanya, yang sakit dan nampak sekali sakitnya
dan binatang yang kurus yang tidak berdaging." (HR. Tirmidzi).
• CUKUP UMUR
"Jangan kamu menyembelih untuk qurban melainkan yang
“mussinah”(telah berganti gigi) kecuali jika sukar didapat, maka
boleh berumur satu tahun (yang masuk kedua
tahun/”Tsaniyah”) dari kambing/domba” (HR. Muslim)
16. Persyaratan Hewan Qurban
Ciri hewan sehat:
aktif bergerak, saling menaiki, nafsu
makan baik, rambut/bulu tidak kusam,
cermin hidung basah, mata bersinar,
mulut, hidung & anus bersih
Adanya surat keterangan kesehatan
hewan (SKKH)
1. Hewan sehat
17. CARA MENILAI HEWAN SEHAT
• Hewan dilihat dari sisi kanan,kiri depan
dan belakang
• Mintalah pedagang untuk menjalankan
hewan
• Periksa kaki dan kukunya
• Coba berikan makanan (paling mudah
adalah pisang)
• Lihat secara seksama lubang tubuh dan
mata
• Periksa cermin hidung bila kering
menunjukkan hewan sakit/demam
18.
19. CARA MENILAI HEWAN SEHAT
Hewan SUHU
(oC)
NADI
Puls/mnt
NAFAS
kali/mnt
Domba 38.5-40.0 70-80 12-15
Kambing 38.5-40.5 70-80 12-15
Sapi 37.5-39.5 40-60 12-16
• Periksa suhu, nadi dan pernafasan hewan
20. Persyaratan…
Ciri hewan yang cacat:
telinga rusak, ekor terpotong, pincang,
buta, dan buah zakar (testis) tidak
lengkap (hanya 1 buah)
2. Hewan tidak cacat
24. Makruh dari hewan kurban
1. Telinga dan ekornya putus atau
telinganya sobek
2. Pantat dan ambing susunya putus atau
sebagian dari keduanya seperti misalnya
putting susunya terputus-putus
3. Gila/sangat temperamen/agresif
4. Kehilangan gigi
5. Hewan yang tanduknya patah
6. Hewan yang dikebiri, kecuali dalam
keadaan terpaksa, sebagian ulama
mengharamkan
Sumber: Dr Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar
www.almanhaj.or.id
25. Persyaratan…
Syarat umur hewan qurban berdasarkan
prioritas :
Musinnah : Telah berganti gigi
Tsaniyyah : Telah Genap satu tahun dan
masuk tahun ke dua untuk kambing dan
domba, dua tahun masuk tahun ketiga untuk
sapi
Jadza’ah : Telah genap berumur enam bulan
untuk domba ekor gemuk
Dapat diketahui dari keadaan gigi hewan
3. Hewan cukup umur
26. Gigi seri 1
masih utuh
(umur < 1 thn)
Gigi seri 1
Sudah tanggal
(umur baru 1 thn)
Gigi seri 1
diganti
gigi seri tetap
(umur 1.5 thn)
Gigi Susu I-1
GigiTetap I-1
Umur domba/kambing
OK
27. Umur sapi
12 bulan - Semua gigi susu sapi lengkap
15 bulan - Gigi seri (I1) permanen muncul
Gigi susu
Gigi tetap
28. A
B
Gambar A atau B yang gigi susu
sudah berubah menjadi gigi tetap?
AA
34. Pengistirahatan Hewan
Tujuan untuk mengembalikan kondisi/kebugaran/
kesegaran hewan.
Cadangan glikogen hewan lelah/stress sangat
sedikit. Jika hewan tersebut disembelih maka
kualitas daging yang dihasilkanpun akan buruk
Pemuasaan Hewan
Hewan yang akan disembelih sebaiknya
dipuasakan tidak makan (tetapi harus tetap diberi
minum ad libitum/sepuasnya)
Tujuannya: agar sanitasi dan higiene pemotongan
terjaga (karena isi saluran cerna relatif kosong)
Jika hewan tinggal >12jam maka hewan harus
diberi makan.
35. “Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan pada segala
sesuatu. Maka jika kamu membunuh, lakukanlah
dengan cara terbaik (ihsan); jika kamu menyembelih
binatang, sembelihlah dengan cara terbaik (ihsan),
tajamkanlah pisaunya dan tenangkanlah dia”
- HR Muslim -
≈ 570 M
PENDAHULUAN
PERINTAH UNTUK MELAKSANAKAN
KESEJAHTERAAN HEWAN
36. Pemotongan Hewan
Qurban
Hewan ditangani dengan baik,
jangan tersiksa
Memenuhi persyaratan halal
Pisau harus tajam dan bersih –
(uji ketajaman dengan
menggunakan kertas HVS 80 g)
37. STRES KRONIS DAN KUALITAS
DAGING
Jika hewan mengalami stres kronis yang berkepanjangan
selama sebelum penyembelihan seperti :
- physical –transportasi yang jauh dan dikombinasi
dengan :
- physiological –lapar ,penyakit, ,stres panas ,kelelahan ,
atau
- behavioural - berkelahi
Glikogen akan turun sampai level yang sangat rendah
sehingga akan menghasilkan perubahan komposisi
biokimia daging yang dihasilkan
Pada saat pemotongan glikogen yang ada dalam otot
menjadi sangat sedikit (DFD)
38. STRES AKUT YANG PARAH
• Pada kasus stress akut yang parah :
untuk mengadapi stress yang parah maka terjadi
respirasi anaerob yang menghasilkan sisa metabolit
berupa asam laktat
Asam laktat yang terlalu tinggi pada saat
penyembelihan /penurunan pH yang terlalu cepat
akan meyebabkan daging : PSE (Pale, soft, and
exudates/ Pucat lembek dan berair
Daging PSE : mudah busuk, susut masaknya tinggi
39. PENYEMBELIHAN HEWAN STRES DAN
KESEMPURNAAN PENGELUARAN DARAH
Hewan disembelih dalam kondisi stress
•Darah banyak tertinggal di dalam otak dan otot
• pembuluh darah menutup/tersumbat
Kedua hal tersebut menyebabkan ketidak
sempurnaan pengeluaran darah : daging
menjadi cepat busuk
Selain itu hewan akan tetap tersadar dalam
waktu lama dan meronta-ronta yang
menyebabkan trauma fisik
40. METODE BURLEY DAN REEF/ROPE
SQUEEZE
• Hanya direkomendasikan untuk sapi yang sudah
terbiasa berinteraksi dengan manusia
• Tidak di rekomendasikan untuk sapi sapi yang
dipelihara ekstensif dan agresif
• Panjang tali yang cukup
• Operator yang terlatih
• jenis tali yang tidak licin (bukan terbuat dari tali
nylon)
• Arah perebahan ditentukan oleh operator yang ada
di belakang sapi
41. • Perhatikan posisi hewan dan kemana arah
perobohan.
• Hewan dibaringkan pada sisi sebelah kiri
dengan kepala di selatan (menghadap kiblat)
• Hewan yang roboh tidak sesuai arah yang
diinginkan tidak boleh di seret/dibalik.
Sembelihlah sesuai dengan arah berbaringnya.
• Setelah roboh kaki dapat diikat dengan simpul
tomfool secara hati-hati
48. PROSES PENYEMBELIHAN
• Kecepatan, ayunan dan tekanan pisau
tergantung pada keterampilan penyembelih dan
pisau yang digunakan
• Harus cepat, sekali ayun dan memotong 6
saluran yaitu, trakhea, esofagus, vena jugularis
dan arteri carotis comunis kanan dan kiri
• Penyembelihan dilakukan tepat dibawah dagu
pada tulang leher 1 sampai 3 (C1-C3) untuk
mengurangi penyumbatan buluh darah
• Darah harus keluar cepat, deras dan tuntas
53. Penyembelihan Hewan
Penyembelihan pada setiap ekor hewan dilakukan
segera setelah hewan dirobohkan
Hewan harus sudah disembelih dalam waktu
< 10 detik setelah sapi dibaringgkan
Penyembelihan tidak boleh dilihat oleh hewan lain yang akan
disembelih, artinya hewan harus disembelih di lokasi yang
tertutup/tidak terlihat oleh hewan lain, dan hewan baru
dimasukkan ke lokasi penyembelihan ketika semua petugas
sudah siap pada tugasnya masing masing.
Hewan tidak boleh dibiarkan menunggu
54.
55. LOKASI/TEMPAT PENYEMBELIHAN
• Merupakan daerah terbatas
• Hanya orang yang berkepentingan yang boleh
masuk ke daerah pemotongan
• Diusahakan kondisi yg tenang
• Terpisah dari tempat penampungan hewan
• Hewan hidup tidak boleh melihat hewan lain
sedang disembelih/dipisahkan kepalanya
• Hewan baru boleh dibawa ke tempat
penyembelihan ketika semua petugas dan
peralatan sudah siap
60. MELAFAZKAN DAN MEMAKNAI TASMIYA
• Lafaz tasmiya/ basmalah diucapkan
dilakukan setiap sesaat akan
menyembelih hewan
• Sambil melafazkan tasmiya/basmalah,
didalam hati sambil memaknai kalimat
tersebut “dengan menyebut nama
Allah…..”
• Lafaz Tasmiya/basmalah tidak boleh
diselingi dengan kata kata lain sebelum
penyembelihan dilakukan
61. MEMPOSISIKAN PISAU PADA LOKASI SAYATAN
PENYEMBELIHAN DENGAN TEPAT
• Pisau diposisikan di belakang sudut dagu,
dibelakang jakun dan tidak melewati batas
tulang leher 1-3
• Pada sapi yang punya gelambir maka
gelambir ditarik ke arah atas dengan
menggunakan tangan kiri dan selanjutnya
memposisikan pisau di belakang sudut dagu,
dibelakang jakun dan tidak melewati batas
tulang leher 1-3
64. MENGOPERASIKAN PISAU SESUAI DENGAN
PERSYARATAN TEKNIK PENYEMBELIHAN
HEWAN.
Sayatan dari atas ke bawah
• Menggengam gagang pisau dengan arah ujung
pisau mengarah ke bawah depan
• Mengggerakan pisau dari atas ke bawah (kanan ke
kiri) dengan sekali gerakkan atau maksimal 3 kali
gerakkan tanpa mengangkat pisau dari bidang
sayatan
• Harus ada ruangan kosong di bawah leher agar
pisau dapat digerakkan dengan leluasa
65. MENGOPERASIKAN PISAU SESUAI DENGAN
PERSYARATAN TEKNIK PENYEMBELIHAN
HEWAN.
Sayatan dari bawah ke atas.
• Menggenggam pisau dengan arah ujung pisau
mengarah ke bawah belakang
• Melakukan sayatan dari bawah ke atas (dari kiri
ke kanan) dengan sekali gerakkan atau
maksimal 3 kali gerakkan tanpa mengangkat
pisau dari bidang sayatan
• Harus ada ruangan kosong di bawah leher agar
pisau dapat digerakkan dengan leluasa
66. MENGOPERASIKAN PISAU SESUAI DENGAN
PERSYARATAN TEKNIK PENYEMBELIHAN
HEWAN.
• Sambil menahan posisi pisau tetap menempel
pada sayatan, dilakukan pemeriksaan apakah
tenggorokan/trachea, kerongkongan,/esofagus
dan buluh darah sudah terpotong
• Pada posisi pisau yang masih menempel pada
sayatan, dapat dilakukan penyayatan maju mundur
maksimal 3 kali jika terdapat saluran saluran yang
belum terpotong sempurna
75. HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
SELAMA PENYEMBELIHAN
• Leher tidak boleh terlalu didongakkan
• Pisau tidak boleh diangkat dari leher
sebelum yakin ketiga saluran sudah
terpotong
• Penyembelihan tidak boleh terlalu ke atas
dan atau ke bawah/ke pangkal leher
• Penampang sembelihan tidak boleh saling
bersentuhan
76. POSISI SAYATAN
• SAYATAN TERLALU KE ATAS :
Berpotensi mengiris bagian jakun/larynx.
Larynx/jakun memiliki struktur yang lebih keras
dari trachea sehingga mengganggu gerakan pisau
Beresiko esofagus tidak terpotong, esofagus pada
awalnya berjalan di sebelah dorsal/atas trachea
kemudian selanjutnya berada di samping trachea
Beresiko memotong percabangan arteri carotis
sehingga menginduksi penyumbatan buluh darah
79. POSISI SAYATAN
• SAYATAN TERLALU KE BAWAH (MELEBIHI C3)
– Buluh darah sudah berjalan dibawah otot yang tebal
sehingga otot ini akan menekan buluh darah
– Buluh darah semakin dekat dengan jantung sehingga akan
terpengaruh oleh adanya pompa hisap jantung
Jantung merupakan organ pemompa darah yang memiliki
dua sistem pompa yaitu pompa tekan dan pompa hisap.
Pompa tekan berfungsi memompa darah keluar dari
jantung sedangkan pompa hisap berfungsi untuk
menghisap darah agar kembali ke jantung
Jika sayatan dilakukan mendekati jantung maka bagian
dalam buluh darah akan terhisap/tertarik ke dalam yang
menyebabkan pemyumbatan buluh darah
80. Darah ditampung dalam lubang
(tanah yang digali, yang nanti
ditutup kembali)
Pengeluaran darah sampai tuntas
dan hewan benar-benar mati
(sapi) – uji refleks kornea
proses pengulitan
81. PERLAKUAN SETELAH PENYEMBELIHAN
MEMERIKSA KESADARAN HEWAN
• Hilangnya reflek kornea dan relaksasi tubuh
• Cara menguji reflek kornea :
Dekatkan jari ke mata hewan : mata tidak
berkedip.
• Luka bekas sayatan tidak boleh bersentuhan
• Kendurkan tali pengikat: hewan mati dalam
kondisi rileks
• Penanganan lanjutan dilakukan setelah yakin
hewan sudah kehilangan kesadaran, dan darah
sudah tidak memancar (setelah 2 menit)
82. HAL YANG DILARANG SEBELUM YAKIN
HEWAN SUDAH MATI
• Menyiram tubuh hewan terutama di luka
sembelihan
• Menyeret, memindahkan dan
menggantung hewan
•Menguliti dan memisahkan kaki serta
kepala
83. Proses pemotongan mulai dari
sembelih sampai pemisahan daging
tidak terlalu lama
Jangan tumpuk hewan yang telah
disembelih tetapi belum dipisahkan
kulit dan dikeluarkan jeroannya pada
tempat yang panas akan terjadi
pembusukan daging & jeroan
PENANGANAN SETELAH HEWAN
MATI
84. Tersedia air bersih yang
memadai
Sebaiknya penanganan karkas
digantung (domba/kambing),
usahakan daging tidak terkena
tanah, lantai dan bahan-bahan
kotor serta segera dibawa ke
tempat yang bersih
101. Penanganan Daging Qurban
Tempat penanganan daging dan
jeroan terpisah
Daging tidak langsung
diletakkan di atas lantai beri
alas yang bersih (plastik bersih
dan tidak diinjak oleh alas kaki
atau kaki) atau masukkan dalam
wadah
102. TEMPAT PENANGANAN KARKAS
Alasan karkas harus digantung :
• Menuntaskan pengeluaran darah , darah yang keluar pada saat
penyembelihan hanya 60% dari total darah di dalam tubuh
• Lebih higienis
103. PROSEDUR PENANGANAN YANG IDEAL
• Seluruh proses
pengangkutan,
pengkulitan dan
pemotongan
dilakukan tanpa
menyentuh lantai
(untuk menjaga
daging dari
kontaminasi)
111. Alas pemotong daging harus
bersih dan selalu terjaga
kebersihannya
Pisau harus bersih dan tajam
(tersedia air bersih dan asahan)
112. Pisahkan daging dan jeroan
pada kantong plastik
berbeda : gunakan kantung
pelastik anti panas
Sediakan 2 kantong plastik:
• Daging+tulang
• Jeroan
Setelah dibungkus kantung pelastik
Antipanas, Satukan dalam kantung kresek
113. 113
Jangan memotong daging
dengan ukuran terlalu kecil
kecil,jika bisa memberikan
satu paket 1/2 kg dalam
satu potongan besar hjauh
lebih baik dibandingkan
dengan 5 potongan kecil.