Dokumen tersebut membahas tentang organisasi profesi dan kode etik profesi. Organisasi profesi berperan mengatur standar kualitas dan prinsip-prinsip profesionalisme suatu bidang, serta menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut. Kode etik profesi berisi pedoman perilaku bagi anggota organisasi untuk menjalankan tugas secara profesional dan bertanggung jawab.
1. ORGANISASI DAN KODE ETIKORGANISASI DAN KODE ETIK
PROFESIPROFESI
Oleh Kelompok 1 :
Aprilianda Pasaribu
Eko Lesmana
Hari Gunawan
Rusman
Nanda Dwi Annisa
2. Organisasi ProfesiOrganisasi Profesi
Tujuan profesi : memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme tinggi sesuai
bidangnya untuk mencapai tingkat kinerja yang
tinggi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 4
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
sebuah profesi, yaitu :
◦ Kredibitas
◦ Profesionalisme
◦ Kualitas Jasa
◦ Kepercayaan
3. Organisasi profesi adalah suatu organisasi
yang mengatur dan melakukan standarisasi
kualitas, menetapkan prinsip-prinsip
profesionalisme dan menciptakan kepercayaan
atas hasil kerja profesi di masyarakat.
Organisasi profesi merupakan bagian dari
perkembangan sebuah profesi dalam proses
profesional untuk mengembangkan profesi ke
arah status profesional yang diakui oleh
pemerintah dan masyarakat sebagai pengguna
jasa profesi tersebut.
PengertianPengertian Organisasi ProfesiOrganisasi Profesi
4. Proses ProfesionalProses Profesional
Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakan
pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan
profesi ke arah status profesi.
3 langkah proses profesional yaitu:
◦ Munculnya asosiasi informal
Asosiasi informal merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang
memiliki minat sama terhadap suatu profesi atau pekerjaan tertentu.
◦ Identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu
Oleh karena memiliki kepentingan yang sama, maka komunitas tersebut
mengadopsi ilmu pengetahuan tertentu dibidangnya.
◦ Para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga
Seiring dengan berkembang lingkup profesi yang dijalaninya maupun
perkembangan ilmu dan teknologi maka dirasa perlu untuk memformalkan
komunitas tersebut menjadi suatu organisasi resmi yang diakui oleh
pemerintah dan masyarakat.
6. Organisasi-Organisasi ProfesiOrganisasi-Organisasi Profesi
IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
◦ Organisasi profesi yang mengatur standar profesionalisme dan
aturan etika bagi profesi dokter di indonesia.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)
◦ Organisasi profesi yang mengatur standar profesionalisme dan
aturan etika bagi profesi akuntan di indonesia.
PII (Persatuan Insinyur Indonesia)
◦ Organisasi profesi insinyur Indonesia yang terdiri dari anggota-
anggota yang memiliki latar belakang pendidikan dibidang teknik
seperti teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia dsb.
ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia)
◦ Organisasi profesi yang mengatur standar profesionalisme dan
aturan etika sarjana farmasi atau apoteker diindonesia.
dll
7. Fungsi Pokok Organisasi ProfesiFungsi Pokok Organisasi Profesi
5 fungsi pokok dalam peningkatan profesionalisme
yaitu:
1. Mengatur keanggotaan organisasi
Organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan,
struktur organisasi serta syarat-syarat keanggotaan sebuah profesi.
1. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui
pengetahuannya sesuai perkembangan teknologi
Organisasi profesi merupakan jembatan antara perkembangan yang
terjadi dimasyarakat dengan para pelaku profesi yang menjadi
anggotanya.
Misalnya : jika muncul suatu teknologi/tren baru dimasyarakat yang
berkaitan dengan profesi, amak organisasi profesi akan mengadakan
workshop, seminar tentang hal tersebut.
8. 3. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi
bagi anggotanya
Dengan pemilikan sertifikasi yang diakui secara nasional maupun
internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang
tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
Organisasi profesi berperan dalam mengatur pelaksanaan sertifikasi
profesi bagi anggotanya, termasuk mengatur syarat-syarat sertifikasi.
4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh
semua anggota
Etika profesi adalah aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota
organisasi profesi.
Aturan tersebut menyakut hal-hal yang boleh dilakukan atau tidak
serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
5. Memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar etika
profesi
Sanksi diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya
mengikat semua anggota.
9. Organisasi Profesi TI di IndonesiaOrganisasi Profesi TI di Indonesia
Di Indonesia sudah berdiri sebuah organisasi profesi dibidang
komputer sejak tahun 18 April 1974 yang bernama IPKIN (Ikatan
Pengguna Komputer Indonesia).
Seiring dengan perkembangannya, IPKIN berganti nama menjadi
IPKII (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia).
Azas : Pancasila
Tujuan : ikut meningkatkan pemanfaatkan dan pengembangan
teknologi komputer dan informatika di Indonesia guna menunjang
pembangunan nasional serta berperan sebagai wadah komunikasi,
konsultasi dan koordinasi antara anggota.
Fungsi :
◦ Menyelenggarakan dan atau ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ilmiah
seperti pendidikan, latihan, seminar, diskusi yang berhubungan dengan
bidang komputer dan Informatika.
◦ Mengadakan kerja sama dengan organisasi sejenis selama maksud dan
tujuan organisasi tersebut tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan
IPKIN.
11. Kode EtikKode Etik Kode artinya kumpulan sandi, buku, undang-undang dan
kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi serta
susunan prinsip hidup dalam masyarakat.
Etik adalah moral filosofi, ajaran kesusilaan.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa
yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional yang menjadi anggota dari sebuah
organisasi profesi.
Tujuan : pelaku profesi dapat menjalankan tugas dan
kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada pemakai jasa profesi tersebut.
12. Prinsip Dasar Kode Etik ProfesiPrinsip Dasar Kode Etik Profesi
Merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku
profesional diantaranya:
◦ Prinsip tanggung jawab profesi
Setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan.
◦ Prinsip kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk memberikan pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme.
◦ Prinsip integritas
Pelaku profesi harus menjunjung nilai tanggung jawab profesional dengan
integritas tinggi untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik.
◦ Prinsip obyektifitas
Pelaku profesi harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam
menjalankan tugasnya.
◦ Prinsip perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik.