SlideShare a Scribd company logo
Well Log
Well Logging
 ialah perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui
pengukuran pada sumur bor” (Ellis & Singer,2008).
 Metode ini baik dilakukan ketika surface outcrops (singkapan) tidak tersedia. Tetapi,
sampel batuan diperlukan dalam penentuan litologi.
 Well log dapat menentukan porositas, permeabilitas, air, minyak dan tekanan gas.
Hubungan Log dengan Geologi
Dalam ilmu geologi ini berbagai jenis log dapat menunjukkan karakteristik geologi.
Seperti Log Spontaneous Potential ditunjukkan untuk membedakan litologi
impermiabel dan permiabel. Sebab impermiabel ini merupakan shale yang tidak
menyerap atau meloloskan fluida. Sedangkan permiabel meloloskan fluida.
Contohnya pasir dan kerikil.
 Lalu dalam log Gamma Ray, kita dapat membadakan lithologi seperti log SP. Akan
tetapi memiliki perbedaan dengan sebelumnya karena pada log gamma ray
memiliki pancaran radioaktif seperti Thorium dan Uranium. Karena pada Gamma
Ray untuk memisahkan batupasir ini diperlukan log lain atau cutting. Karena hasil
log nya dibawah rata rata Log GR ini memiliki nilai respon yang rendah dalam
sandstone.
 Log Neutron dalam geologi menentukan pori pori batuan yang terisi air, minyak
bumi dan gas. Dalam kajian ini, fluida terperangkap dalam shale. Sehingga fluida
tersebut terjebak dan terakumulasi di dalam batuan tersebut.
Jenis Jenis Log
 Permeabilitas dan Litologi
1. Log Spontaneous Potential (SP)
2. Log Gamma Ray (GR)
 Porositas
1. Log Densitas
2. Log Neutron
 Electrical
1. Log Resitivitas
Log Spontaneous Potential (SP)
 Digunakan untuk mengukur beda potensial listrik kedua elektroda
di permukaan yang diukur dalam satuan milivolt pada formasi
 Tujuan utamanya adalah mengetahui perbedaan shale dan non
shale, ketebalan lapisan, mengkorelasi batuan.
 Terdapat 3 zona infiltrasi, yaitu: Flushed Zone, transition zone, dan
Uninvaded Zone
Log Gamma Ray
 Metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang
dihasilkan oleh unsur-unsur yang terdapat dalam lapisan
batuan di sepanjang lubang bor. Dan terdapat unsur
radioaktif didalam lapisan batuan tersebut.
 Log Gamma ray dapat digunakan sebagai indikator dalam
lithostratigrafi yang dapat digunakan dalam penentuan
korelasi lapisan batuan.
Log Densitas
Log densitas ialah Pengukuran yang memanfaatkan fenomena hamburan Compton
(Compton Scatterin). Menggunakan alat pengukur log densitas yang
disebut Formation Density Condensated (FDC).
1. Log densitas merekam bulk density formasi batuan dengan bantuan sinar
gamma
2. Bulk density merupakan densitas total dari batuan meliputi matriks padat dan
fluida yang mengisi pori.
3. Secara geologi, bulk density merupakan fungsi dari densitas mineral yang
membentuk batuan tersebut dan volume fluida bebas yang menyertainya.
4. Besarkecilnya energi yang diterima oleh detector tergantung dari :
a) Densitas matriks batuan
b) Porositas batuan
c) Densitas kandungan yang ada dalam batuan
Neutron Log
 Pengukuran Neutron Porosity pada evaluasi formasi ditujukan untuk mengukur
indeks hydrogen yang terdapat pada formasi batuan. Indeks hydrogen didefinsikan
sebagai rasio dari konsentrasi atom hydrogen setiap cm kubik batuan terhadap
kandungan air murni pada suhu 75 F.
 Log neutron menggunakan sumber dari radioaktif yang memancarkan neutron
yang bertabrakan dengan inti hidrogen yang terkandung dalam formasi batuan.
Selanjutnya jumlah radiasi yang dipantulkan kembali akan menunjukkan jumlah
yang hilang (neutron)
Log Resistivitas
 Log resistivitas adalah rekaman tahanan jenis formasi ketika dilewati oleh kuat
arus listrik, dinyatakan dalam ohmmeter (Schlumberger,1989).
 Resistivitas ini mencerminkan batuan dan fluida yang terkandung di dalam pori-
porinya. Reservoar yang berisi hidrokarbon akan mempunyai tahanan jenis lebih
tinggi (lebih dari 10 ohmmeter), sedangkan apabila terisi oleh air formasi yang
mempunyai salinitas ringgi maka harga tahanan jenisnya hanya beberapa
ohmmeter (Schlumberger,1989).
 Dalam Log ini, Log resistivity berguna pada bidang geologi ketika evaluasi cairan
dari formasi. Dan dapat digunakan ketika mengidentifikasikan batubara (resistansi
tinggi), identifikasi limestones di dalam shale (resistansi tinggi). Dan berguna
untuk korelasi antar sumur dan penentuan batas bawah antar suatu formasi dengan
meninjau dari segi lithologi.
 Log Deep Resistivitty (Resistivity true): Log yang digunakan untuk mengukur
resistivitas pada zona uninvated / zona yang tidak terinfasi rentangnya sekitar > 3
feet, dimana log ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan lumpur yang
digunakan saat pemboran, yaitu :
1. Induction Deep Log (ILD), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan
fresh water base mud (air tawar)
2. Lateral Deep Log (LLD), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan
salt water mud (air asin)
Log Shallow Resistivity (MSFL dan SFLU) biasa menggunakan log MSFL, yang
digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate
rentangnya sekitar 1 – 6 feet.
Referensi
 https://www.academia.edu/12317713/Well_Logging diakses pda 22 Februari 2020
 https://www.academia.edu/17777487/228535096-makalah-LWD-MWD diakses
pada 24 Februari 2020
 https://www.slideshare.net/OmerMAhmed/well-logging-68068670 diakses pada 27
Februari 2020

More Related Content

What's hot

ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
National Cheng Kung University
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
yuliadiyuliadi2
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
permukaan bumi
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Muh Fajri Salam
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
Ipung Noor
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
Geologyrocknrolla Lani
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapangan
CV_DINAR_GEOLOG
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
Samuel Exaudy Tondang
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiRidwan Tedjokusumo
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2
Sylvester Saragih
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
Khairunnas Khairunnas
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
IndahPasaribu1
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
UDIN MUHRUDIN
 
Migrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonMigrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbon
Khemenk
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
nyongker29
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
oilandgas24
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
ekaandinirwana
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
osmainisutra
 

What's hot (20)

ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapangan
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Migrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonMigrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbon
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 

Similar to Well Log.pptx

Wireline log
Wireline logWireline log
Wireline logubaii
 
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IPANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
Fenty Maretta
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
Lidya Victoria Victoria
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
Muhammad Faisal Latif
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Kumalagaluh
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
azzuryalfarabi
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
tikatikoong
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Dianora Didi
 
geofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptxgeofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptx
RendyMuhammad6
 
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYAEKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
RizkyAgusman2
 
Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI
fikrul islamy
 
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT__REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
Prahara Iqbal
 
Susunan muka bumi
Susunan muka bumiSusunan muka bumi
Susunan muka bumi
Destina Destina
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapangan
CV_DINAR_GEOLOG
 
Sedikit kilas balik mengenai umur batuan
Sedikit kilas balik mengenai umur batuanSedikit kilas balik mengenai umur batuan
Sedikit kilas balik mengenai umur batuan
HeriGeologist
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
Riyadi Joe
 
01(h33) petrologi batuan beku 2011
01(h33) petrologi batuan beku 201101(h33) petrologi batuan beku 2011
01(h33) petrologi batuan beku 2011dikaanis_
 
DOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.pptDOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.ppt
HitamKaktus
 

Similar to Well Log.pptx (20)

Wireline log
Wireline logWireline log
Wireline log
 
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IPANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
Logging
LoggingLogging
Logging
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
 
geofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptxgeofisikakontemporer.pptx
geofisikakontemporer.pptx
 
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYAEKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
 
Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI
 
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT__REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
 
Susunan muka bumi
Susunan muka bumiSusunan muka bumi
Susunan muka bumi
 
Sop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapanganSop pengisian buku lapangan
Sop pengisian buku lapangan
 
Sedikit kilas balik mengenai umur batuan
Sedikit kilas balik mengenai umur batuanSedikit kilas balik mengenai umur batuan
Sedikit kilas balik mengenai umur batuan
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
01(h33) petrologi batuan beku 2011
01(h33) petrologi batuan beku 201101(h33) petrologi batuan beku 2011
01(h33) petrologi batuan beku 2011
 
DOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.pptDOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.ppt
 

Well Log.pptx

  • 2. Well Logging  ialah perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor” (Ellis & Singer,2008).  Metode ini baik dilakukan ketika surface outcrops (singkapan) tidak tersedia. Tetapi, sampel batuan diperlukan dalam penentuan litologi.  Well log dapat menentukan porositas, permeabilitas, air, minyak dan tekanan gas.
  • 3. Hubungan Log dengan Geologi Dalam ilmu geologi ini berbagai jenis log dapat menunjukkan karakteristik geologi. Seperti Log Spontaneous Potential ditunjukkan untuk membedakan litologi impermiabel dan permiabel. Sebab impermiabel ini merupakan shale yang tidak menyerap atau meloloskan fluida. Sedangkan permiabel meloloskan fluida. Contohnya pasir dan kerikil.
  • 4.  Lalu dalam log Gamma Ray, kita dapat membadakan lithologi seperti log SP. Akan tetapi memiliki perbedaan dengan sebelumnya karena pada log gamma ray memiliki pancaran radioaktif seperti Thorium dan Uranium. Karena pada Gamma Ray untuk memisahkan batupasir ini diperlukan log lain atau cutting. Karena hasil log nya dibawah rata rata Log GR ini memiliki nilai respon yang rendah dalam sandstone.
  • 5.  Log Neutron dalam geologi menentukan pori pori batuan yang terisi air, minyak bumi dan gas. Dalam kajian ini, fluida terperangkap dalam shale. Sehingga fluida tersebut terjebak dan terakumulasi di dalam batuan tersebut.
  • 6. Jenis Jenis Log  Permeabilitas dan Litologi 1. Log Spontaneous Potential (SP) 2. Log Gamma Ray (GR)  Porositas 1. Log Densitas 2. Log Neutron  Electrical 1. Log Resitivitas
  • 7. Log Spontaneous Potential (SP)  Digunakan untuk mengukur beda potensial listrik kedua elektroda di permukaan yang diukur dalam satuan milivolt pada formasi  Tujuan utamanya adalah mengetahui perbedaan shale dan non shale, ketebalan lapisan, mengkorelasi batuan.  Terdapat 3 zona infiltrasi, yaitu: Flushed Zone, transition zone, dan Uninvaded Zone
  • 8. Log Gamma Ray  Metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Dan terdapat unsur radioaktif didalam lapisan batuan tersebut.  Log Gamma ray dapat digunakan sebagai indikator dalam lithostratigrafi yang dapat digunakan dalam penentuan korelasi lapisan batuan.
  • 9. Log Densitas Log densitas ialah Pengukuran yang memanfaatkan fenomena hamburan Compton (Compton Scatterin). Menggunakan alat pengukur log densitas yang disebut Formation Density Condensated (FDC). 1. Log densitas merekam bulk density formasi batuan dengan bantuan sinar gamma 2. Bulk density merupakan densitas total dari batuan meliputi matriks padat dan fluida yang mengisi pori. 3. Secara geologi, bulk density merupakan fungsi dari densitas mineral yang membentuk batuan tersebut dan volume fluida bebas yang menyertainya. 4. Besarkecilnya energi yang diterima oleh detector tergantung dari : a) Densitas matriks batuan b) Porositas batuan c) Densitas kandungan yang ada dalam batuan
  • 10.
  • 11. Neutron Log  Pengukuran Neutron Porosity pada evaluasi formasi ditujukan untuk mengukur indeks hydrogen yang terdapat pada formasi batuan. Indeks hydrogen didefinsikan sebagai rasio dari konsentrasi atom hydrogen setiap cm kubik batuan terhadap kandungan air murni pada suhu 75 F.  Log neutron menggunakan sumber dari radioaktif yang memancarkan neutron yang bertabrakan dengan inti hidrogen yang terkandung dalam formasi batuan. Selanjutnya jumlah radiasi yang dipantulkan kembali akan menunjukkan jumlah yang hilang (neutron)
  • 12.
  • 13. Log Resistivitas  Log resistivitas adalah rekaman tahanan jenis formasi ketika dilewati oleh kuat arus listrik, dinyatakan dalam ohmmeter (Schlumberger,1989).  Resistivitas ini mencerminkan batuan dan fluida yang terkandung di dalam pori- porinya. Reservoar yang berisi hidrokarbon akan mempunyai tahanan jenis lebih tinggi (lebih dari 10 ohmmeter), sedangkan apabila terisi oleh air formasi yang mempunyai salinitas ringgi maka harga tahanan jenisnya hanya beberapa ohmmeter (Schlumberger,1989).  Dalam Log ini, Log resistivity berguna pada bidang geologi ketika evaluasi cairan dari formasi. Dan dapat digunakan ketika mengidentifikasikan batubara (resistansi tinggi), identifikasi limestones di dalam shale (resistansi tinggi). Dan berguna untuk korelasi antar sumur dan penentuan batas bawah antar suatu formasi dengan meninjau dari segi lithologi.
  • 14.  Log Deep Resistivitty (Resistivity true): Log yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona uninvated / zona yang tidak terinfasi rentangnya sekitar > 3 feet, dimana log ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan lumpur yang digunakan saat pemboran, yaitu : 1. Induction Deep Log (ILD), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan fresh water base mud (air tawar) 2. Lateral Deep Log (LLD), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan salt water mud (air asin) Log Shallow Resistivity (MSFL dan SFLU) biasa menggunakan log MSFL, yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate rentangnya sekitar 1 – 6 feet.
  • 15. Referensi  https://www.academia.edu/12317713/Well_Logging diakses pda 22 Februari 2020  https://www.academia.edu/17777487/228535096-makalah-LWD-MWD diakses pada 24 Februari 2020  https://www.slideshare.net/OmerMAhmed/well-logging-68068670 diakses pada 27 Februari 2020

Editor's Notes

  1. Flushed Zone: Zona yang terletak dekat dengan lubang bor dan berisi filtrat lumpur yang mendesak kandungan semula Transition Zone: Zona ini terletak pada zona peralihan antara zona terisi lumpur dan zona kandungan semula. Uninvaded Zone: Zona yang terletak jauh dari lubang bor. Zona ini tidak terkena lumpur dan terisi kandungan semula
  2. Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif, seperti mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang mungkin terdapat pada coal dan dolomite
  3. Jadi gr dianggap foton yang akan bertumbukan elektron dari atom dalam formasi sehingga terjadi fenom hamburan compton. Lalu foton gr kehilangan seb energi krn diserap elektro dan dihamburkan ke arah beda dengan foton awal.
  4. semakin berpori batuan semakin banyak kandungan hydrogen dan semakin tinggi indeks hydrogen. Sehingga, shale yang banyak mengandung hydrogen dapat ditafsirkan memiliki porositas yang tinggi pula