Well logging adalah teknik perekaman karakteristik formasi batuan di sepanjang sumur bor. Terdapat beberapa jenis log seperti spontanous potential log, gamma ray log, densitas log, neutron log, dan resistivitas log yang dapat digunakan untuk menentukan litologi, porositas, fluida, dan sifat-sifat geologi lainnya. Informasi ini berguna untuk evaluasi sumber daya minyak dan gas di lapisan bawah tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi endapan bahan galian, termasuk bentuk-bentuk morfologi batuan beku seperti intrusi dan vulkanik, serta bentuk badan bijih seperti tabular, tubular, disseminated, dan konkordan/diskordant terhadap batuan induknya.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi endapan bahan galian, termasuk bentuk-bentuk morfologi batuan beku seperti intrusi dan vulkanik, serta bentuk badan bijih seperti tabular, tubular, disseminated, dan konkordan/diskordant terhadap batuan induknya.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Dokumen tersebut merangkum hasil pengujian kuat geser batuan yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dan kekuatan batuan terhadap geseran dan beban tertentu. Terdapat tiga sampel yang diuji dengan beban dan geseran berbeda, dan didapatkan nilai kuat geser masing-masing sampel beserta grafiknya. Dari hasil pengujian, diperoleh nilai kohesi dan sudut geser dalam batuan.
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen ini menjelaskan prosedur standar untuk pengisian buku lapangan selama aktivitas pengeboran eksplorasi batubara. Prosedur ini mencakup penjelasan tentang tanggung jawab geologis dan wellsite, definisi istilah, cara pengisian buku lapangan, dokumentasi, dan lampiran terkait.
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geokimia. Eksplorasi geokimia adalah pengukuran sistematis terhadap satu atau lebih unsur jejak dalam berbagai media seperti batuan, tanah, sedimen sungai, vegetasi, air atau gas untuk menemukan anomali geokimia yang menunjukkan keberadaan endapan mineral tertentu. Prinsip dasar eksplorasi geokimia adalah menggunakan pola dispersi mekanis atau k
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
catatan kuliah ekonomi mineral ini disusun secara ringkas dari berbagai referensi, disertai dengan contoh soal di setiap pokok bahasannya.
modul ini dapat digunakan sebagai pegangan praktis dalam perkuliahan ekonomi teknik secara umum maupun aplikasi ekonomi teknik dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Analisis petrofisika dilakukan terhadap data log sumur KP-03 di Struktur KP, Cekungan Sumatera Selatan. Tujuannya adalah menginterpretasi data log menggunakan Interactive Petrophysics untuk memperoleh nilai porositas, volume clay, water saturation, dan nett pay serta jenis fluida pengisi sumur. Berdasarkan analisis log resistivitas, densitas, dan neutron, didapatkan formasi penghasil yang berpotensi mengandung hidrokarbon adalah Formasi Talang Akar
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Dokumen tersebut merangkum hasil pengujian kuat geser batuan yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dan kekuatan batuan terhadap geseran dan beban tertentu. Terdapat tiga sampel yang diuji dengan beban dan geseran berbeda, dan didapatkan nilai kuat geser masing-masing sampel beserta grafiknya. Dari hasil pengujian, diperoleh nilai kohesi dan sudut geser dalam batuan.
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen ini menjelaskan prosedur standar untuk pengisian buku lapangan selama aktivitas pengeboran eksplorasi batubara. Prosedur ini mencakup penjelasan tentang tanggung jawab geologis dan wellsite, definisi istilah, cara pengisian buku lapangan, dokumentasi, dan lampiran terkait.
ini adalah bahan ajar dosen teknik pertambangan UNPAR Kalimantan Tengah
bahan ajar yg bagus buat to mahasiswa pertambangan di seluruh indonesia.
silahkan mendownload to bahan ajar anda sekalian.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geokimia. Eksplorasi geokimia adalah pengukuran sistematis terhadap satu atau lebih unsur jejak dalam berbagai media seperti batuan, tanah, sedimen sungai, vegetasi, air atau gas untuk menemukan anomali geokimia yang menunjukkan keberadaan endapan mineral tertentu. Prinsip dasar eksplorasi geokimia adalah menggunakan pola dispersi mekanis atau k
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
catatan kuliah ekonomi mineral ini disusun secara ringkas dari berbagai referensi, disertai dengan contoh soal di setiap pokok bahasannya.
modul ini dapat digunakan sebagai pegangan praktis dalam perkuliahan ekonomi teknik secara umum maupun aplikasi ekonomi teknik dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Analisis petrofisika dilakukan terhadap data log sumur KP-03 di Struktur KP, Cekungan Sumatera Selatan. Tujuannya adalah menginterpretasi data log menggunakan Interactive Petrophysics untuk memperoleh nilai porositas, volume clay, water saturation, dan nett pay serta jenis fluida pengisi sumur. Berdasarkan analisis log resistivitas, densitas, dan neutron, didapatkan formasi penghasil yang berpotensi mengandung hidrokarbon adalah Formasi Talang Akar
Dokumen tersebut membahas 3 topik utama:
1) Pengertian dan metode seismik gravity, seismik magnetik, dan logging untuk eksplorasi sumber daya bawah tanah termasuk air tanah dan minyak.
2) Metode logging khususnya untuk mengambil data formasi dan kondisi sumur minyak serta air tanah.
3) Proses pembentukan minyak dan gas alam, serta metode eksplorasi minyak meliputi pemetaan, eksplor
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengenalan berbagai alat penilaian formasi yang digunakan untuk mengevaluasi sumur minyak dan gas, meliputi log litologi, resistivitas, dan porositas. Dibahas pula prinsip kerja beberapa alat logging seperti gamma ray, resistivitas, dan calliper untuk mengidentifikasi zona permeabel dan impermeabel.
Dokumen ini membahas tentang aliran air tanah, termasuk proses terjadinya, sifat batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dan metode pendugaan lokasi air tanah secara permukaan dan bawah tanah melalui pemboran uji.
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
1. Penelitian menggunakan metode geolistrik untuk mengetahui litologi dan keberadaan akuifer di Desa Kurau Barat. Data geolistrik diolah menggunakan software untuk mengidentifikasi dua jenis akuifer.
2. Ditemukan akuifer bebas pada kedalaman 1,5-6,33 m dengan litologi endapan alluvial dan akuifer bebas pada kedalaman >77,71 m dengan litologi kerikil.
3. Hasil ini bermanfaat unt
Dokumen ini membahas pendugaan lapisan reservoir panas bumi di Kawasan Gunung Api Slamet dengan memanfaatkan data anomali medan gravitasi dari citra satelit. Struktur sesar dan kaldera di kawasan tersebut membuka ruang di batuan yang memungkinkan air tanah mengalir ke lapisan batuan panas di bawah permukaan, mengakibatkan perbedaan densitas dan anomali medan gravitasi. Berdasarkan interpretasi data, diduga reservoir panas buminya terletak di lapisan andes
Batuan eclogite dan kemas merupakan topik utama dokumen tersebut. Eclogite adalah batuan metamorf yang terbentuk pada tekanan dan suhu tinggi, sedangkan kemas adalah hubungan antara fragmen batuan atau mineral dalam batuan sedimen. Keduanya memiliki peranan penting dalam memahami proses tektonik lempeng dan rekonstruksi aliran purba.
1) Pemodelan geologi Zona A dan B Lapangan Ramses telah dilakukan untuk mengevaluasi cadangan minyak. 2) Didapatkan bahwa konsentrasi minyak terbesar berada di selatan masing-masing Zona, dengan jumlah minyak Zona A sebesar 82,78 juta barrel dan Zona B sebesar 36,08 juta barrel.
Dokumen tersebut membahas tentang susunan dan struktur bumi dari inti hingga permukaan yang telah diteliti melalui studi seismologi. Dari studi ini diketahui bahwa bumi terbagi dalam 3 lapisan utama yaitu barisfer, lapisan pengantara, dan litosfer. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudra yang membentuk lempeng-lempeng.
Alamat :
Jl. Bromo Gg. Amanah No. 1
Kelurahan Tegal Sari - II Kecamatan Medan Area Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara
Contact : khalid azhari
Hp : 082116661649
Email : dinargeolog@gmail.com
BAB I menjelaskan pengertian geologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang mempelajari benda-benda di bumi berdasarkan sejarahnya. Geologi memiliki cabang-cabang seperti mineralogi, petrologi, dan paleontologi. BAB II membahas susunan kerak bumi yang terdiri dari kerak atas, tengah, dan bawah berdasarkan teori plat tektonik. BAB III menjelaskan batuan dan mineral dimana batuan dibedakan men
Dokumen tersebut merangkum tentang aliran air tanah, sumber air tanah, hubungannya dengan geologi hidrologi dan mekanika fluida, media peresapan air, proses terjadinya aliran air tanah, pembagian air tanah berdasarkan kedalaman, lapisan tanah yang berperan sebagai akuifer, jenis-jenis akuifer, serta metode pendugaan air tanah melalui penyelidikan permukaan dan bawah permukaan.
1. Daerah penelitian memiliki dua satuan geomorfologi yaitu pegunungan karst dan pegunungan denudasional.
2. Terdapat tiga satuan batuan berdasarkan litostratigrafi yaitu batupasir, batugamping, dan tufa.
3. Struktur geologi yang terbentuk adalah kekar dan sesar geser.
2. Well Logging
ialah perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui
pengukuran pada sumur bor” (Ellis & Singer,2008).
Metode ini baik dilakukan ketika surface outcrops (singkapan) tidak tersedia. Tetapi,
sampel batuan diperlukan dalam penentuan litologi.
Well log dapat menentukan porositas, permeabilitas, air, minyak dan tekanan gas.
3. Hubungan Log dengan Geologi
Dalam ilmu geologi ini berbagai jenis log dapat menunjukkan karakteristik geologi.
Seperti Log Spontaneous Potential ditunjukkan untuk membedakan litologi
impermiabel dan permiabel. Sebab impermiabel ini merupakan shale yang tidak
menyerap atau meloloskan fluida. Sedangkan permiabel meloloskan fluida.
Contohnya pasir dan kerikil.
4. Lalu dalam log Gamma Ray, kita dapat membadakan lithologi seperti log SP. Akan
tetapi memiliki perbedaan dengan sebelumnya karena pada log gamma ray
memiliki pancaran radioaktif seperti Thorium dan Uranium. Karena pada Gamma
Ray untuk memisahkan batupasir ini diperlukan log lain atau cutting. Karena hasil
log nya dibawah rata rata Log GR ini memiliki nilai respon yang rendah dalam
sandstone.
5. Log Neutron dalam geologi menentukan pori pori batuan yang terisi air, minyak
bumi dan gas. Dalam kajian ini, fluida terperangkap dalam shale. Sehingga fluida
tersebut terjebak dan terakumulasi di dalam batuan tersebut.
6. Jenis Jenis Log
Permeabilitas dan Litologi
1. Log Spontaneous Potential (SP)
2. Log Gamma Ray (GR)
Porositas
1. Log Densitas
2. Log Neutron
Electrical
1. Log Resitivitas
7. Log Spontaneous Potential (SP)
Digunakan untuk mengukur beda potensial listrik kedua elektroda
di permukaan yang diukur dalam satuan milivolt pada formasi
Tujuan utamanya adalah mengetahui perbedaan shale dan non
shale, ketebalan lapisan, mengkorelasi batuan.
Terdapat 3 zona infiltrasi, yaitu: Flushed Zone, transition zone, dan
Uninvaded Zone
8. Log Gamma Ray
Metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang
dihasilkan oleh unsur-unsur yang terdapat dalam lapisan
batuan di sepanjang lubang bor. Dan terdapat unsur
radioaktif didalam lapisan batuan tersebut.
Log Gamma ray dapat digunakan sebagai indikator dalam
lithostratigrafi yang dapat digunakan dalam penentuan
korelasi lapisan batuan.
9. Log Densitas
Log densitas ialah Pengukuran yang memanfaatkan fenomena hamburan Compton
(Compton Scatterin). Menggunakan alat pengukur log densitas yang
disebut Formation Density Condensated (FDC).
1. Log densitas merekam bulk density formasi batuan dengan bantuan sinar
gamma
2. Bulk density merupakan densitas total dari batuan meliputi matriks padat dan
fluida yang mengisi pori.
3. Secara geologi, bulk density merupakan fungsi dari densitas mineral yang
membentuk batuan tersebut dan volume fluida bebas yang menyertainya.
4. Besarkecilnya energi yang diterima oleh detector tergantung dari :
a) Densitas matriks batuan
b) Porositas batuan
c) Densitas kandungan yang ada dalam batuan
10.
11. Neutron Log
Pengukuran Neutron Porosity pada evaluasi formasi ditujukan untuk mengukur
indeks hydrogen yang terdapat pada formasi batuan. Indeks hydrogen didefinsikan
sebagai rasio dari konsentrasi atom hydrogen setiap cm kubik batuan terhadap
kandungan air murni pada suhu 75 F.
Log neutron menggunakan sumber dari radioaktif yang memancarkan neutron
yang bertabrakan dengan inti hidrogen yang terkandung dalam formasi batuan.
Selanjutnya jumlah radiasi yang dipantulkan kembali akan menunjukkan jumlah
yang hilang (neutron)
12.
13. Log Resistivitas
Log resistivitas adalah rekaman tahanan jenis formasi ketika dilewati oleh kuat
arus listrik, dinyatakan dalam ohmmeter (Schlumberger,1989).
Resistivitas ini mencerminkan batuan dan fluida yang terkandung di dalam pori-
porinya. Reservoar yang berisi hidrokarbon akan mempunyai tahanan jenis lebih
tinggi (lebih dari 10 ohmmeter), sedangkan apabila terisi oleh air formasi yang
mempunyai salinitas ringgi maka harga tahanan jenisnya hanya beberapa
ohmmeter (Schlumberger,1989).
Dalam Log ini, Log resistivity berguna pada bidang geologi ketika evaluasi cairan
dari formasi. Dan dapat digunakan ketika mengidentifikasikan batubara (resistansi
tinggi), identifikasi limestones di dalam shale (resistansi tinggi). Dan berguna
untuk korelasi antar sumur dan penentuan batas bawah antar suatu formasi dengan
meninjau dari segi lithologi.
14. Log Deep Resistivitty (Resistivity true): Log yang digunakan untuk mengukur
resistivitas pada zona uninvated / zona yang tidak terinfasi rentangnya sekitar > 3
feet, dimana log ini terbagi menjadi dua macam berdasarkan lumpur yang
digunakan saat pemboran, yaitu :
1. Induction Deep Log (ILD), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan
fresh water base mud (air tawar)
2. Lateral Deep Log (LLD), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan
salt water mud (air asin)
Log Shallow Resistivity (MSFL dan SFLU) biasa menggunakan log MSFL, yang
digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate
rentangnya sekitar 1 – 6 feet.
15. Referensi
https://www.academia.edu/12317713/Well_Logging diakses pda 22 Februari 2020
https://www.academia.edu/17777487/228535096-makalah-LWD-MWD diakses
pada 24 Februari 2020
https://www.slideshare.net/OmerMAhmed/well-logging-68068670 diakses pada 27
Februari 2020
Editor's Notes
Flushed Zone: Zona yang terletak dekat dengan lubang bor dan berisi filtrat lumpur yang mendesak kandungan semula
Transition Zone: Zona ini terletak pada zona peralihan antara zona terisi lumpur dan zona kandungan semula.
Uninvaded Zone: Zona yang terletak jauh dari lubang bor. Zona ini tidak terkena lumpur dan terisi kandungan semula
Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita berhadapan dengan batuan non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif, seperti mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uranium yang mungkin terdapat pada coal dan dolomite
Jadi gr dianggap foton yang akan bertumbukan elektron dari atom dalam formasi sehingga terjadi fenom hamburan compton. Lalu foton gr kehilangan seb energi krn diserap elektro dan dihamburkan ke arah beda dengan foton awal.
semakin berpori batuan semakin banyak kandungan hydrogen dan semakin tinggi indeks hydrogen. Sehingga, shale yang banyak mengandung hydrogen dapat ditafsirkan memiliki porositas yang tinggi pula