SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
1
TIDAK BISA DOWNLOAD KLIK DISINI :
http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kardiomiopati-atau-
jantung.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ paling penting dalam tubuh, jantung berfungsi
untuk memompa darah ke seluruh tubuh, oleh karena itu kita harus senantiasa
memperhatikan kesehatan jantung kita, selain itu penyakit jantung merupakan
penyakt maut yang mematikan dieluruh dunia. Salah satunya yaitu
kardiomiopati, yang akhir-akhir ini semakin meningkat frekuensinya.
Dibeberapa negara, kardiomiopati merupakan penyebab kematian sampai
sebesar 30%.
Kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit yang langsung mengenai
otot jantung (miokard) yang menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Penyakit
ini tergolong khusus karena kelainan-kelainan yang ditimbulkan bukan terjadi
akibat penyakit perikardium,hipertensi, koroner, kelainan kongenital atau
kelainan katub. Walaupun sampai saat ini penyebab kardiomiopati masih belum
dapat dijelaskan secara pasti, tetapi kardiomiopati diduga kuat mempengaruhi
oleh faktor genetik. Kardiomiopati dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam
yaitu :
1. Kardiomiopati dilatasi, adalah kardiomiopati yang paling umum, terdapat
pada 100 orang dan manakala otot jantung melemah dan tak mampu
memompa darah secara efektif. Otot jantung yang melemah kendur dan
rongga jantung membengkak. Kebanyakan disebabkan oleh penyakit arteri
koroner, tetapi sekitar 30% disebabkan faktor genetis
2. Kardiomiopati hipertrofik, terjadi manakala di dinding jantung menebal,
sehingga dapat mencegah darah lewat jantung. Kelainan ini cukup jarang
dijumpai pada sekitar 0.2% penduduk Amerika Serikat (USA) atau terdapat
pada 2 dalam 1000 orang dan dapat mengenai laki-laki maupun perembpuan
semua umur.
2
3. Kardiomiopati restriktif, merupakan kardiomiopati jarang (terjadi 1 dalam
1000 orang) terjadi manakala dinding jantung menjadi kaku dan tidak sukup
lentur untuk terisi darah. Akibat jantung tidak terisi darah, maka
kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi tidak
efektif.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi kardiomiopati?
2. Apa etiologi dan faktor resiko kardiomiopati?
3. Bagaimana patofisiologi kardiomiopati?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan kardiomiopati?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi kardiomiopati
2. Menjelaskan etiologi dan faktor resiko penyakit kardiomiopati
3. Menjelaskan patofisiologi serta gejala manifestasi klinis kardiomiopati
4. Menjelaskan asuhan eperawatan pada pasien kardiomiopati
D. Manfaat
1. Pembaca dapat memahami definisi, etiologi, faktor resiko serta
patifiologi kardiomiopati
2. Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawtan dapat memahami asuhan
keperawtan terhadap pasien kardiomiopati
3. Perawat daat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien
dengan kardiomiopati
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan
otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara
memadai. Ada banyak penyebab kardiomiopati, penyakit jantung koroner adalah
salah satunya. Konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus, dan hipertensi adalah
beberapa penyebab lainnya. Sesak nafas merupakan gejala yang sering ditemui
berkaitan dengan kardiomiopati.
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang
tidak diketahui dan bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner, kelainan
jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup.1-7 Kardiomiopati
yang secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot jantung, ditandai
dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut
secara normal. Kondisi semacam ini cenderung mulai dengan gejala ringan,
selanjutnya memburuk dengan cepat. Pada keadaan ini terjadi kerusakan atau
gangguan miokardium, sehingga jantung tidak mampu berkontraksi secara
normal. Sebagai kompensasi, otot jantung menebal atau hipertrofi dan rongga
jantung membesar. Bersama dengan proses pembesaran ini, jaringan ikat
berproliferasi dan menginfiltrasi otot jantung. Miosit jantung (kardiomiosit)
mengalami kerusakan dan kematian, akibatnya dapat terjadi gagal jantung,
aritmia dan kematian mendadak. Oleh karena itu kardiomiopati dianggap
sebagai penyebab utama morbiditas dan mortilitas kardiovaskular.
Kardiomiopati adalah penyakit otot yang tidak diketahui sebabnya (Jota,
Shanta, 1996). Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai miokardium
secara primer dan bukan sebagai akiba hipertensi, kelainan congenital, katup
koroner, arterial dan perikardial. (Affandi Dedi, 1996 dan Winne Joshua, 2000).
B. Klasifikasi
Kardiomiopati merupakan penyakit otot jantung primer. Tidak sering
ditemukan, namun juga tidak jarang terjadi. Kardiomiopati dilatasi mendasari
4
510% gagal jantung. Kardiomiopati dikelompokkan berdasarkan hasil
pemeriksaan ekokardiografi.
1. Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati Dilatasi (dilated cardiomyopathy / DCM )
menyebabkan pembesaran ventrikel kiri (LV) sering juga ventrikel kanan
(RV), dan sering terjadi hipokinesia masif dan global bukan regional, yang
lebih menunjukkan penyakit jantung koroner (PJK). Secara klinis, terjadi
kegagalan LV atau gagal jantung kongestif, biasanya berat dan progresif,
dengan iktus kordis yang bergeser dan S3 terdengar jelas. Sering disertai
regurgitasi mitral (MR) fungsional dan fibrilasi atrium (AF). Terdapat risiko
tinggi tromboemboli.
Pada foto toraks terlihat pembesaran jantung. Beberapa penyakit bisa
menyebabkan kardiomiopati dilatasi sekunder, yang tersering adalah
kelebihan alkohol. DCM “idiopatik” atau “primer” merupakan diagnosis
pereksklusionam. Sepertiga kasus memiliki riwayat keluarga, menunjukan
adanya kontribusi genetik yang bermakna. Terapi yang dilakukan adalah
terapi standar untuk gagal jantung. Transplantasi jantung merupakan pilihan
penting bagi pasien muda dengan gagal jantung refrakter yang berat.
Kardiomiopati dilatasi adalah kardiomiopati yang ditandai dengan
adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan penipisan
dinding otot, pembesaran atrium kiri dan statis darah dalam ventrikel.
2. Kardiomiopati hipertrofik
Merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertrofi ventrikel kiri
yang khas tanpa adanya dilatasi ruang ventrikel dan tanpa penyebab yang
jelas sebelumnya. Karena itu hipertrofi ini, bukan sekunder karena penyakit
sistemik atau kardiovaskuler seperti hipertensi atau stenosis aorta yang
memperberat beban ventrikel kiri.
Kardiomiopati hipertrofik (hypertrophic cardiomyopathy /HCM)
merupakan penyakit genetik yang ditandai oleh hipertrofi miokardium
ventrikel kiri yang asimetris, terutama septum. Struktur miokardnya abnormal
(kekacauan miosit dan fibrosis interstisial). Hipertrofi yang berat
menyababkan pengecilan rongga ventrikel kiri, disfungsi diastol dan MR
5
sekunder. Hipertrofi septum menyebabkan obstruksi saluran keluar ventrikel
kiri yang dinamis. Hipertrofi dan obstruksi seringkali asimtomatik namun
berat, bisa menyebabkan sesak napas saat aktivitas, nyeri dada, atau pusing.
Risiko terbesar adalah terjadinya kolaps atau kematian mendadak akibat
aritmia ventrikel, yang bisa timbul tanpa gejala dan terjadi pada pasien yang
terlihat sehat. HCM disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode
berbagai protein kontraktil diantaranya miosin, aktin, troponin, dan protein C
pengikat miosin. Mutasi berbeda pada gen yang berbeda menyebabkan
variasi fenotipe, diantaranya usia onset, beratnya hipertrofi, dan risiko
kematian mendadak akibat aritmia. Terapinya adalah :
 Bloker β atau antagonis kanal kalsium digunakan untuk mengobati
gejala yang timbul saat aktivitas.
 Amiodaron digunakan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami
takikardia ventrikel. Pemasangan defibrilator implan bisa dibenarkan
pada pasien dengan risiko tinggi dan / atau memiliki riwayat keluarga
yang kuuat untuk terjadinya kematian mendadak.
 Konseling genetik dan skrining pada anggota keluarga yang
asimtomatik melalui ekokardiografi merupakan aspekpenting dalam
penatalaksanaan.
3. Kardiomiopati restriktif
Merupakan kelainan yang amat jarang dan sebabnya tidak diketahui.
Tanda khas kardiomiopati ini adalah adanya gangguan pada fungsi diastolik,
dinding ventrikel sangat kaku dan menghalangi pengisian ventrikel.
Kardiomiopati restriktif (restrictive cardiomyopathy / RCM)
menyebabkan miokardium menjadi rigid, kaku, dan menebal, biasanya terjadi
akibat disfungsi infiltrasi miokardium oleh zat-zat abnormal atau fibrosis.
Kelainan ini menyebabkan gagal jantung kongestif akibat disfungsi diastolik,
yang terutama bermanifestasi sebagai gagal ventrikel kanan. Termasuk jarang
ditemukan. Penyebab yang tersering adalah amiloid (amiloid primer tipe AL,
misalnya mieloma multipel, paraproteinema, atau para amiloid sekunder tipe
AA, misalnya keadaan peradangan kronis). Penyebab lain di antaranya
sarkoid, skleroderma, fibrosis endomiokardial, dan sindrom hipereosinofilik.
6
RCM biasanya refrakter terhadap terapi. Amiloid jantung simtomatik
memiliki prognosis yang sangat buruk. Terapi biasanya terbatas pada
pemberian diuretik untuk mengurangi gejala gagal jantung kanan.
C. Etiologi
1. Kardiomiopati Dilatasi
Etiologi kardiomiopati dilatasi tidak diketahui dengan pasti, tetapi
kemungkinan ada hubungannya dengan beberapa hal seperti pemakaian
alkohol berlebihan, graviditas, hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan
autoimun, bahan kimia dan fisik. Individu yang mengkonsumsi alkohol
dalam jumlah besar lebih dari beberapa tahun dapat mengalami gambaran
klinis yang identik dengan kardiomiopati dilatasi. Alkoholik dengan gagal
jantung yang lanjut mempunyai prognosis buruk, terutama bila mereka
meneruskan minum alkohol. Kurang dari ¼ pasien yang dapat bertahan
hidup sampai 3 tahun. Penyebab kardiomiopati dilatasi lain adalah
kardiomiopati peripatum, dilatasi jantung dan gagal jantung kongesti tanpa
penyebab yang pasti serta dapat timbul selama bulan akhir kehamilan atau
dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Penyakit neuromuskuler juga
merupakan penyebab kardiomiopati dilatasi.
2. Kardiomiopati Restriktif
Etiologi penyakit ini tidak diketahui. Kardiomiopati sering ditemukan
pada amiloidosis, hemokromatis, defosit glikogen, fibrosis endomiokardial,
eosinofilia, fibro-elastosis dan fibrosis miokard dengan penyebab yang
berbeda.
Fibrosis endomiokard merupakan penyakit progresif dengan penyebab
yang tidak diketahui yang sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa
muda, ditandai dengan lesi fibrosis endokard pada bagian aliran masuk dari
ventrikel.
3. Kardiomiopati hipertrofik
Etiologi kelainan ini tidak diketahui, diduga disebabkan oleh faktor
genetik, familiar, rangsangan katekolamin, kelainan pembuluh darah koroner
7
kecil. Kelainan yang menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi
atrioventrikuler dan kelainan kolagen.
D. Patofisiologi
Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati merupakan sekelompok
penyakit yang mempengaruhi struktur dan fungsi miokardium. Kardiomiopati
digolongkan berdasar patologi, fisiologi dan tanda klinisnya.
Penyakit ini dikelompokkan menjadi (1) kardiomiopati dilasi atau
kardiomiopati kongestif; (2) kardiomiopati hipertrofik; (3) kardiomiopati
restriktif. Tanpa memperhatikan kategori dan penyebabnya, penyakit ini dapat
mengakibatkan gagal jantung berat dan bahkan kematian.
1. Kardiomiopati dilasi atau kongistif adalah bentuk kardiomiopati yang paling
sering terjadi. Ditandai dengan adanya dilasi atau pembesaran rongga
ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri,
dan stasis darah dalam ventrikel. Pada pemeriksaan mikroskopis otot
memperlihatkan berkurangnya jumlah elemen kontraktil serat otot.
Komsumsi alkohol yang berlebihan sering berakibat berakibat kardiomiopati
jenis ini.
2. Kardiomiopati hipertrofi jarang terjadi. Pada kardiomiopati hipertrofi, massa
otot jantung bertambah berat, terutama sepanjang septum. Terjadi
peningkatan ukuran septum yang dapat menghambat aliran darah dari atrium
ke ventrikel; selanjutnya, kategori ini dibagi menjadi obstruktif dan
nonobstruktif.
3. Kardiomiopati restritif adalah jenis terakhir dan kategori paling sering
terjadi. Bentuk ini ditandai dengan gangguan regangan ventrikel dan tentu
saja volumenya. Kardiomiopati restriktif dapat dihubungkan dengan
amiloidosis (dimana amiloid, suatu protein, tertimbun dalam sel) dan
penyakit infiltrasi lain. Tanpa memperhatikan perbedaannya masing-masing,
fisiologi kardiomiopati merupakan urutan kejadian yang progresif yang
diakhiri dengan terjadinya gangguan pemompaan ventrikel kiri. Karena
volume sekuncup makin lama makin berkurang, maka terjadi stimulasi saraf
simpatis, mengakibatkan peningkatan tahanan vaskuler sistemik. Seperti
8
patofisiologi pada gagal jantung dengan berbagai penyebab, ventrikel kiri
akan membesar untuk mengakomodasi kebutuhan yang kemudian juga akan
mengalami kegagalan. Kegagalan ventrikel kanan biasanya juga menyertai
proses ini.
E. Pathway
Kardiomiopati
kongestif
Kardiomiopati
hipertrofi
Kardiomiopati
restriktif
Gangguan ejeksi ventrikel kiri
↓
Statis darah dalam ventrikel dan atrium
↓
Peningkatan preload dan afteload
Gagal jantung kongestif
Curah jantung
menurun
Penurunan suplai
oksigen ke jaringan
-Prognosiskondisi
penyakit
-Adanyaprogram
terapi
Peningkatan beban
volume atrium kiri
Kongesti paru
Edema paru
Sesak napas
- Penurunanperfusi
perifer
- Intoleransi aktivitas
- Kecemasan
- Pemenuhan
pendidikankesehatan
Polanapas tidakefektif
9
F. Gejala Klinis
1. Kardiomiopati Dilatasi
Gejala klinis yang menonjol adalah gagal jantung kongestif, terutama yang
kiri, berupa sesak nafas saat bekerja, lelah, lemas, dapat disertai tanda-tanda
emboli sistemik atau paru serta aritmia , orthopnea, dispnea proksimal
nokturnal, edema perifer, paltipasi berlangsung secara perlahan pada
sebagian besar pasien.
2. Kardiomiopati Restrikstif
Pada umumnya penderita mengalami kelemahan, sesak nafas, edema, asites
serta hepatomegali disertai nyeri. Tekanan vena jugularis meningkat dan
dapat lebih meningkat dengan inspirasi (tanda kusmaul). Bunyi jantung
terdengar jauh dari biasanya serta ditemukan tanda-tanda gejala penyakit
sistemik seperti amiloidosis, hemokromatis.
3. Kardiomiopati Hipertrofik
 Kardiomiopati hipertrofik simptomatik
Keluhan yang paling sering adalah dispnea, sebagian besar karena
kekakuan dinding ventrikel kiri yang meningkat dan yang mengganggu
pengisian ventrikel dan mengakibatkan tekanan diastolik ventrikel kiri
dan atrium kiri meningkat. Gejala lainnya meliputi: angia pektoris,
kelelahan dan sinkop.
 Kardiomiopati Hipertrofik Asimtomatik
Tidak ada tanda dan gejala dan dapat menyebabkan kematian tiba-tiba,
sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda dan dapat terjadi
selama atau setelah beraktivitas.
G. Pemeriksaan Klinis
1. Kardiomiopati Dilatasi / Kongestif
Didapatkan berbagai tingkat pembesaran jantung dan tanda-tanda gagal
jantung kongestif. Pada tingkat lanjut, tekanan nadi kecil dan tekanan vena
jugularis meningkat. Biasanya terdengar bunyi S3 dan S4 serta dapat timbul
regurgitasi tripuspid atau mitral.
2. Kardiomiopati Restriktif
10
Ditemukan adanya pembesaran jantung sedang. Terdengar bunyi jantung S3
atau S4 serta adanya regurgitasi mitral atau tripuspid.
3. Kardiomipati Hipertrofik
Ditemukan pembesaran jantung ringan. Pada apeks teraba getaran sistolik
bunyi S4 biasanya terdengar. Terdengar bising sistolik yang mengeras pada
tindakan falsafah.
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Dilatasi Restriktif Hipertrofi
Rontgen Pemeriksaan jantung
sedang-besar (kar-
diomegali) terutama
ventrikel kiri
Hipertensi vena pul-
monal.
Ringan.
Hipertensi vena
pul-monal.
Ringan sampai
sedang terutama
pembesaran atrium
kiri.
EKG Kelainan ST-T
Sinus takikardia
Aritmia atrial dan
ventrikel.
Voltase rendah.
Defek konduksi
Kelainan ST-T,
hiper-trofi ventrikel
kiri, Q abnormal.
Echokardio-
gram
Hipertrofi septal-
asimetrik dilatasi
dalam dan disfungsi
ventrikel kiri.
Penebalan
dinding ventrikel
kiri sistolik
normal.
Hipetrofi septum asi-
metris (ASH)
Gerakan katup mitral
ke muka saat sistolik
(SAM)
Radio nuklir Dilatasi dan dis-
fungsi ventrikel kiri
(RVG)
Fungsi sistolik
nor-mal (RVG)
Infiltrasi otot jan-
tung
Fungsi sistolik kuat
(RVG, ASH, (RVG
atau T1)) ventrikel
kiri ingeal atau
normal.
Kateterisasi Dilatasi dan dis-
fungsi ventrikel kiri.
Elevasi tekanan ven-
trikel kanan dan kiri.
Curang jantung me-
nurun.
Fungsi sistolik
nor-mal atau
peningka-tan
tekanan pengi-
sian kanan dan
kiri.
Fungsi sistolik
Obstr. Saluran /
aliran ventrikel kiri.
Elevasi tekanan ven-
trikel kanan dan kiri.
11
I. Penatalaksanaan
a. Medik
1) Kardiomiopati dilatasi
 Obat-obatan
 Diuretik
 Digitalis
 Vasodilator
 Kartikosteroid
 Anti aritmika
 Anti koagulan
 Transplantasi jantung
2) Kardiomiopati Restriktif
 Obat-obatan
 Anti aritmia
 Kortikosteroid
 Imunosupresif.
 Pemasangan alat pacu jantung
3) Kardiomiopati Hipertrofi
 Obat-obatan
 Amiodarum
 Kalsiumantagonis, seperti verapamil & nifedipin
 Disopiramid
 Digitalis diuretik nitrat dan penyekat beta adrenergik
 Operasi miotomi atau miektomi
b. Keperawatan
1. Pencegahan primer
 Anjurkan klien untuk mengurangi konsumsi alkohol.
 Cegah proses infeksi
 Monitor terjadinya hipertensi sistemik
 Monitor keadaan wanita selama masa kehamilan
2. Pencegahan sekunder
12
 Monitor tanda awal dari gagal jantung kongestif.
 Evaluasi klien dengan disritmia.
3. Pencegahan tersier.
 Perhatikan petunjuk spesifik pemakaian obat
 Pertimbangkan untuk dilakukan transplantasi jantung
 Evaluasi pemberian terapi antikoagulasi untuk mengurangi
embolisme sistemik.
J. Komplikasi
a. Fibrilasi atrial dengan trombus
b. Endokarditis infektif.
c. Gagal jantung kongestif.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kardiomiopati jarang didapat pada saat puncak penyakit infeksinya karena
akan tertutup oleh manifestasi sistemis penyakit infeksi tersebut dan baru jelas
pada fase pemulihan. Bentuk ini umumnya sembuh dengan sendirinya, tetapi
sebagian berlanjut menjadi bentuk kardiomiopati dan ada juga yang menjadi
penyebab aritmia, gangguan konduksi atau payah jantung yang secara struktural
dianggap normal.
Sebagian besar keluhan klien tidak khas, mungkin didapatkan rasa lemah,
berdebar-debar, sesak napas, dan rasa tidak enak di dada. Nyeri dada biasanya
ada bila disertai perikarditis. Kadang-kadang didapatkan rasa nyeri yang
menyerupai angina pektoris. Gejala yang paling sering ditemukan adalah
takikardia yang tidak sesuai dengan kenaikan suhu. Kadang-kadang didapatkan
hipotensi dengan nadi yang kecil atau dengan gangguan pulsasi.
B. Saran
Sebagai perawat harus selalu sigap dalam penanganan penyakit myocarditis
karena akan menjadi fatal jika terlambat menanganinya. Selain itu perawat juga
memberi health education kepada klien dan keluarga agar mereka faham dengan
myocarditis dan bagaimana pengobatannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9403371/BAB_I_PENDAHULUAN
http://www.anneahira.com/makalah-kardiomiopati.htm
http://id.scribd.com/doc/141340015/Makalah-Kardiomiopati#scribd
http://saverinussuhardin.blogspot.com/2013/08/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
dengan_2.html

More Related Content

What's hot

pidato tentang kesehatan
pidato tentang kesehatanpidato tentang kesehatan
pidato tentang kesehatanyopiardyansyah
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) akb78
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)nadialutvia
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Pointiswant mas
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah MangroveElvionita
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung Bany_31
 
Proposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan Keras
Proposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan KerasProposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan Keras
Proposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan KerasEva Ria Safitri
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupanHeri Cahyono
 
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docxmakalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docxRatihWulandari26
 
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananVitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananEvi Yuniar
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 

What's hot (20)

pidato tentang kesehatan
pidato tentang kesehatanpidato tentang kesehatan
pidato tentang kesehatan
 
Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah Mangrove
 
Ekosistem Sungai (IPA VII)
Ekosistem Sungai (IPA VII)Ekosistem Sungai (IPA VII)
Ekosistem Sungai (IPA VII)
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Makalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologiMakalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologi
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan jantung
 
14217355.ppt
14217355.ppt14217355.ppt
14217355.ppt
 
Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur
 
Proposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan Keras
Proposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan KerasProposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan Keras
Proposal Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan Keras
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
 
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docxmakalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
 
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular  AKPER PEMKAB MUNA Askep gigitan ular  AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
 
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananVitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 

Similar to Makalah kardiomiopati atau_jantung

Similar to Makalah kardiomiopati atau_jantung (20)

Tipe tipe penyakit jantung
Tipe tipe penyakit jantungTipe tipe penyakit jantung
Tipe tipe penyakit jantung
 
Refrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fixRefrat syok kardiogenik fix
Refrat syok kardiogenik fix
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah penyakit jantung pada lansia
Makalah penyakit jantung pada lansiaMakalah penyakit jantung pada lansia
Makalah penyakit jantung pada lansia
 
Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
 
Penyakit pd jantung bbl
Penyakit pd jantung bblPenyakit pd jantung bbl
Penyakit pd jantung bbl
 
Penyakit aterosklerotik koroner
Penyakit aterosklerotik koronerPenyakit aterosklerotik koroner
Penyakit aterosklerotik koroner
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Laporan pendahuluan akut miokard infark
Laporan pendahuluan akut miokard infarkLaporan pendahuluan akut miokard infark
Laporan pendahuluan akut miokard infark
 
Laporan pendahuluan akut miokard infark
Laporan pendahuluan akut miokard infarkLaporan pendahuluan akut miokard infark
Laporan pendahuluan akut miokard infark
 
Laporan pendahuluan akut miokard infark
Laporan pendahuluan akut miokard infarkLaporan pendahuluan akut miokard infark
Laporan pendahuluan akut miokard infark
 
Askep infark miokard
Askep infark miokardAskep infark miokard
Askep infark miokard
 
182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima
 

Recently uploaded

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 

Makalah kardiomiopati atau_jantung

  • 1. 1 TIDAK BISA DOWNLOAD KLIK DISINI : http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kardiomiopati-atau- jantung.html BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jantung merupakan organ paling penting dalam tubuh, jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, oleh karena itu kita harus senantiasa memperhatikan kesehatan jantung kita, selain itu penyakit jantung merupakan penyakt maut yang mematikan dieluruh dunia. Salah satunya yaitu kardiomiopati, yang akhir-akhir ini semakin meningkat frekuensinya. Dibeberapa negara, kardiomiopati merupakan penyebab kematian sampai sebesar 30%. Kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit yang langsung mengenai otot jantung (miokard) yang menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Penyakit ini tergolong khusus karena kelainan-kelainan yang ditimbulkan bukan terjadi akibat penyakit perikardium,hipertensi, koroner, kelainan kongenital atau kelainan katub. Walaupun sampai saat ini penyebab kardiomiopati masih belum dapat dijelaskan secara pasti, tetapi kardiomiopati diduga kuat mempengaruhi oleh faktor genetik. Kardiomiopati dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu : 1. Kardiomiopati dilatasi, adalah kardiomiopati yang paling umum, terdapat pada 100 orang dan manakala otot jantung melemah dan tak mampu memompa darah secara efektif. Otot jantung yang melemah kendur dan rongga jantung membengkak. Kebanyakan disebabkan oleh penyakit arteri koroner, tetapi sekitar 30% disebabkan faktor genetis 2. Kardiomiopati hipertrofik, terjadi manakala di dinding jantung menebal, sehingga dapat mencegah darah lewat jantung. Kelainan ini cukup jarang dijumpai pada sekitar 0.2% penduduk Amerika Serikat (USA) atau terdapat pada 2 dalam 1000 orang dan dapat mengenai laki-laki maupun perembpuan semua umur.
  • 2. 2 3. Kardiomiopati restriktif, merupakan kardiomiopati jarang (terjadi 1 dalam 1000 orang) terjadi manakala dinding jantung menjadi kaku dan tidak sukup lentur untuk terisi darah. Akibat jantung tidak terisi darah, maka kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi tidak efektif. B. Rumusan masalah 1. Apa definisi kardiomiopati? 2. Apa etiologi dan faktor resiko kardiomiopati? 3. Bagaimana patofisiologi kardiomiopati? 4. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan kardiomiopati? C. Tujuan 1. Menjelaskan definisi kardiomiopati 2. Menjelaskan etiologi dan faktor resiko penyakit kardiomiopati 3. Menjelaskan patofisiologi serta gejala manifestasi klinis kardiomiopati 4. Menjelaskan asuhan eperawatan pada pasien kardiomiopati D. Manfaat 1. Pembaca dapat memahami definisi, etiologi, faktor resiko serta patifiologi kardiomiopati 2. Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawtan dapat memahami asuhan keperawtan terhadap pasien kardiomiopati 3. Perawat daat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien dengan kardiomiopati
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara memadai. Ada banyak penyebab kardiomiopati, penyakit jantung koroner adalah salah satunya. Konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus, dan hipertensi adalah beberapa penyebab lainnya. Sesak nafas merupakan gejala yang sering ditemui berkaitan dengan kardiomiopati. Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang tidak diketahui dan bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup.1-7 Kardiomiopati yang secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot jantung, ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara normal. Kondisi semacam ini cenderung mulai dengan gejala ringan, selanjutnya memburuk dengan cepat. Pada keadaan ini terjadi kerusakan atau gangguan miokardium, sehingga jantung tidak mampu berkontraksi secara normal. Sebagai kompensasi, otot jantung menebal atau hipertrofi dan rongga jantung membesar. Bersama dengan proses pembesaran ini, jaringan ikat berproliferasi dan menginfiltrasi otot jantung. Miosit jantung (kardiomiosit) mengalami kerusakan dan kematian, akibatnya dapat terjadi gagal jantung, aritmia dan kematian mendadak. Oleh karena itu kardiomiopati dianggap sebagai penyebab utama morbiditas dan mortilitas kardiovaskular. Kardiomiopati adalah penyakit otot yang tidak diketahui sebabnya (Jota, Shanta, 1996). Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai miokardium secara primer dan bukan sebagai akiba hipertensi, kelainan congenital, katup koroner, arterial dan perikardial. (Affandi Dedi, 1996 dan Winne Joshua, 2000). B. Klasifikasi Kardiomiopati merupakan penyakit otot jantung primer. Tidak sering ditemukan, namun juga tidak jarang terjadi. Kardiomiopati dilatasi mendasari
  • 4. 4 510% gagal jantung. Kardiomiopati dikelompokkan berdasarkan hasil pemeriksaan ekokardiografi. 1. Kardiomiopati Dilatasi Kardiomiopati Dilatasi (dilated cardiomyopathy / DCM ) menyebabkan pembesaran ventrikel kiri (LV) sering juga ventrikel kanan (RV), dan sering terjadi hipokinesia masif dan global bukan regional, yang lebih menunjukkan penyakit jantung koroner (PJK). Secara klinis, terjadi kegagalan LV atau gagal jantung kongestif, biasanya berat dan progresif, dengan iktus kordis yang bergeser dan S3 terdengar jelas. Sering disertai regurgitasi mitral (MR) fungsional dan fibrilasi atrium (AF). Terdapat risiko tinggi tromboemboli. Pada foto toraks terlihat pembesaran jantung. Beberapa penyakit bisa menyebabkan kardiomiopati dilatasi sekunder, yang tersering adalah kelebihan alkohol. DCM “idiopatik” atau “primer” merupakan diagnosis pereksklusionam. Sepertiga kasus memiliki riwayat keluarga, menunjukan adanya kontribusi genetik yang bermakna. Terapi yang dilakukan adalah terapi standar untuk gagal jantung. Transplantasi jantung merupakan pilihan penting bagi pasien muda dengan gagal jantung refrakter yang berat. Kardiomiopati dilatasi adalah kardiomiopati yang ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri dan statis darah dalam ventrikel. 2. Kardiomiopati hipertrofik Merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertrofi ventrikel kiri yang khas tanpa adanya dilatasi ruang ventrikel dan tanpa penyebab yang jelas sebelumnya. Karena itu hipertrofi ini, bukan sekunder karena penyakit sistemik atau kardiovaskuler seperti hipertensi atau stenosis aorta yang memperberat beban ventrikel kiri. Kardiomiopati hipertrofik (hypertrophic cardiomyopathy /HCM) merupakan penyakit genetik yang ditandai oleh hipertrofi miokardium ventrikel kiri yang asimetris, terutama septum. Struktur miokardnya abnormal (kekacauan miosit dan fibrosis interstisial). Hipertrofi yang berat menyababkan pengecilan rongga ventrikel kiri, disfungsi diastol dan MR
  • 5. 5 sekunder. Hipertrofi septum menyebabkan obstruksi saluran keluar ventrikel kiri yang dinamis. Hipertrofi dan obstruksi seringkali asimtomatik namun berat, bisa menyebabkan sesak napas saat aktivitas, nyeri dada, atau pusing. Risiko terbesar adalah terjadinya kolaps atau kematian mendadak akibat aritmia ventrikel, yang bisa timbul tanpa gejala dan terjadi pada pasien yang terlihat sehat. HCM disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode berbagai protein kontraktil diantaranya miosin, aktin, troponin, dan protein C pengikat miosin. Mutasi berbeda pada gen yang berbeda menyebabkan variasi fenotipe, diantaranya usia onset, beratnya hipertrofi, dan risiko kematian mendadak akibat aritmia. Terapinya adalah :  Bloker β atau antagonis kanal kalsium digunakan untuk mengobati gejala yang timbul saat aktivitas.  Amiodaron digunakan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami takikardia ventrikel. Pemasangan defibrilator implan bisa dibenarkan pada pasien dengan risiko tinggi dan / atau memiliki riwayat keluarga yang kuuat untuk terjadinya kematian mendadak.  Konseling genetik dan skrining pada anggota keluarga yang asimtomatik melalui ekokardiografi merupakan aspekpenting dalam penatalaksanaan. 3. Kardiomiopati restriktif Merupakan kelainan yang amat jarang dan sebabnya tidak diketahui. Tanda khas kardiomiopati ini adalah adanya gangguan pada fungsi diastolik, dinding ventrikel sangat kaku dan menghalangi pengisian ventrikel. Kardiomiopati restriktif (restrictive cardiomyopathy / RCM) menyebabkan miokardium menjadi rigid, kaku, dan menebal, biasanya terjadi akibat disfungsi infiltrasi miokardium oleh zat-zat abnormal atau fibrosis. Kelainan ini menyebabkan gagal jantung kongestif akibat disfungsi diastolik, yang terutama bermanifestasi sebagai gagal ventrikel kanan. Termasuk jarang ditemukan. Penyebab yang tersering adalah amiloid (amiloid primer tipe AL, misalnya mieloma multipel, paraproteinema, atau para amiloid sekunder tipe AA, misalnya keadaan peradangan kronis). Penyebab lain di antaranya sarkoid, skleroderma, fibrosis endomiokardial, dan sindrom hipereosinofilik.
  • 6. 6 RCM biasanya refrakter terhadap terapi. Amiloid jantung simtomatik memiliki prognosis yang sangat buruk. Terapi biasanya terbatas pada pemberian diuretik untuk mengurangi gejala gagal jantung kanan. C. Etiologi 1. Kardiomiopati Dilatasi Etiologi kardiomiopati dilatasi tidak diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan beberapa hal seperti pemakaian alkohol berlebihan, graviditas, hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan autoimun, bahan kimia dan fisik. Individu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar lebih dari beberapa tahun dapat mengalami gambaran klinis yang identik dengan kardiomiopati dilatasi. Alkoholik dengan gagal jantung yang lanjut mempunyai prognosis buruk, terutama bila mereka meneruskan minum alkohol. Kurang dari ¼ pasien yang dapat bertahan hidup sampai 3 tahun. Penyebab kardiomiopati dilatasi lain adalah kardiomiopati peripatum, dilatasi jantung dan gagal jantung kongesti tanpa penyebab yang pasti serta dapat timbul selama bulan akhir kehamilan atau dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Penyakit neuromuskuler juga merupakan penyebab kardiomiopati dilatasi. 2. Kardiomiopati Restriktif Etiologi penyakit ini tidak diketahui. Kardiomiopati sering ditemukan pada amiloidosis, hemokromatis, defosit glikogen, fibrosis endomiokardial, eosinofilia, fibro-elastosis dan fibrosis miokard dengan penyebab yang berbeda. Fibrosis endomiokard merupakan penyakit progresif dengan penyebab yang tidak diketahui yang sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda, ditandai dengan lesi fibrosis endokard pada bagian aliran masuk dari ventrikel. 3. Kardiomiopati hipertrofik Etiologi kelainan ini tidak diketahui, diduga disebabkan oleh faktor genetik, familiar, rangsangan katekolamin, kelainan pembuluh darah koroner
  • 7. 7 kecil. Kelainan yang menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi atrioventrikuler dan kelainan kolagen. D. Patofisiologi Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati merupakan sekelompok penyakit yang mempengaruhi struktur dan fungsi miokardium. Kardiomiopati digolongkan berdasar patologi, fisiologi dan tanda klinisnya. Penyakit ini dikelompokkan menjadi (1) kardiomiopati dilasi atau kardiomiopati kongestif; (2) kardiomiopati hipertrofik; (3) kardiomiopati restriktif. Tanpa memperhatikan kategori dan penyebabnya, penyakit ini dapat mengakibatkan gagal jantung berat dan bahkan kematian. 1. Kardiomiopati dilasi atau kongistif adalah bentuk kardiomiopati yang paling sering terjadi. Ditandai dengan adanya dilasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri, dan stasis darah dalam ventrikel. Pada pemeriksaan mikroskopis otot memperlihatkan berkurangnya jumlah elemen kontraktil serat otot. Komsumsi alkohol yang berlebihan sering berakibat berakibat kardiomiopati jenis ini. 2. Kardiomiopati hipertrofi jarang terjadi. Pada kardiomiopati hipertrofi, massa otot jantung bertambah berat, terutama sepanjang septum. Terjadi peningkatan ukuran septum yang dapat menghambat aliran darah dari atrium ke ventrikel; selanjutnya, kategori ini dibagi menjadi obstruktif dan nonobstruktif. 3. Kardiomiopati restritif adalah jenis terakhir dan kategori paling sering terjadi. Bentuk ini ditandai dengan gangguan regangan ventrikel dan tentu saja volumenya. Kardiomiopati restriktif dapat dihubungkan dengan amiloidosis (dimana amiloid, suatu protein, tertimbun dalam sel) dan penyakit infiltrasi lain. Tanpa memperhatikan perbedaannya masing-masing, fisiologi kardiomiopati merupakan urutan kejadian yang progresif yang diakhiri dengan terjadinya gangguan pemompaan ventrikel kiri. Karena volume sekuncup makin lama makin berkurang, maka terjadi stimulasi saraf simpatis, mengakibatkan peningkatan tahanan vaskuler sistemik. Seperti
  • 8. 8 patofisiologi pada gagal jantung dengan berbagai penyebab, ventrikel kiri akan membesar untuk mengakomodasi kebutuhan yang kemudian juga akan mengalami kegagalan. Kegagalan ventrikel kanan biasanya juga menyertai proses ini. E. Pathway Kardiomiopati kongestif Kardiomiopati hipertrofi Kardiomiopati restriktif Gangguan ejeksi ventrikel kiri ↓ Statis darah dalam ventrikel dan atrium ↓ Peningkatan preload dan afteload Gagal jantung kongestif Curah jantung menurun Penurunan suplai oksigen ke jaringan -Prognosiskondisi penyakit -Adanyaprogram terapi Peningkatan beban volume atrium kiri Kongesti paru Edema paru Sesak napas - Penurunanperfusi perifer - Intoleransi aktivitas - Kecemasan - Pemenuhan pendidikankesehatan Polanapas tidakefektif
  • 9. 9 F. Gejala Klinis 1. Kardiomiopati Dilatasi Gejala klinis yang menonjol adalah gagal jantung kongestif, terutama yang kiri, berupa sesak nafas saat bekerja, lelah, lemas, dapat disertai tanda-tanda emboli sistemik atau paru serta aritmia , orthopnea, dispnea proksimal nokturnal, edema perifer, paltipasi berlangsung secara perlahan pada sebagian besar pasien. 2. Kardiomiopati Restrikstif Pada umumnya penderita mengalami kelemahan, sesak nafas, edema, asites serta hepatomegali disertai nyeri. Tekanan vena jugularis meningkat dan dapat lebih meningkat dengan inspirasi (tanda kusmaul). Bunyi jantung terdengar jauh dari biasanya serta ditemukan tanda-tanda gejala penyakit sistemik seperti amiloidosis, hemokromatis. 3. Kardiomiopati Hipertrofik  Kardiomiopati hipertrofik simptomatik Keluhan yang paling sering adalah dispnea, sebagian besar karena kekakuan dinding ventrikel kiri yang meningkat dan yang mengganggu pengisian ventrikel dan mengakibatkan tekanan diastolik ventrikel kiri dan atrium kiri meningkat. Gejala lainnya meliputi: angia pektoris, kelelahan dan sinkop.  Kardiomiopati Hipertrofik Asimtomatik Tidak ada tanda dan gejala dan dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda dan dapat terjadi selama atau setelah beraktivitas. G. Pemeriksaan Klinis 1. Kardiomiopati Dilatasi / Kongestif Didapatkan berbagai tingkat pembesaran jantung dan tanda-tanda gagal jantung kongestif. Pada tingkat lanjut, tekanan nadi kecil dan tekanan vena jugularis meningkat. Biasanya terdengar bunyi S3 dan S4 serta dapat timbul regurgitasi tripuspid atau mitral. 2. Kardiomiopati Restriktif
  • 10. 10 Ditemukan adanya pembesaran jantung sedang. Terdengar bunyi jantung S3 atau S4 serta adanya regurgitasi mitral atau tripuspid. 3. Kardiomipati Hipertrofik Ditemukan pembesaran jantung ringan. Pada apeks teraba getaran sistolik bunyi S4 biasanya terdengar. Terdengar bising sistolik yang mengeras pada tindakan falsafah. H. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Dilatasi Restriktif Hipertrofi Rontgen Pemeriksaan jantung sedang-besar (kar- diomegali) terutama ventrikel kiri Hipertensi vena pul- monal. Ringan. Hipertensi vena pul-monal. Ringan sampai sedang terutama pembesaran atrium kiri. EKG Kelainan ST-T Sinus takikardia Aritmia atrial dan ventrikel. Voltase rendah. Defek konduksi Kelainan ST-T, hiper-trofi ventrikel kiri, Q abnormal. Echokardio- gram Hipertrofi septal- asimetrik dilatasi dalam dan disfungsi ventrikel kiri. Penebalan dinding ventrikel kiri sistolik normal. Hipetrofi septum asi- metris (ASH) Gerakan katup mitral ke muka saat sistolik (SAM) Radio nuklir Dilatasi dan dis- fungsi ventrikel kiri (RVG) Fungsi sistolik nor-mal (RVG) Infiltrasi otot jan- tung Fungsi sistolik kuat (RVG, ASH, (RVG atau T1)) ventrikel kiri ingeal atau normal. Kateterisasi Dilatasi dan dis- fungsi ventrikel kiri. Elevasi tekanan ven- trikel kanan dan kiri. Curang jantung me- nurun. Fungsi sistolik nor-mal atau peningka-tan tekanan pengi- sian kanan dan kiri. Fungsi sistolik Obstr. Saluran / aliran ventrikel kiri. Elevasi tekanan ven- trikel kanan dan kiri.
  • 11. 11 I. Penatalaksanaan a. Medik 1) Kardiomiopati dilatasi  Obat-obatan  Diuretik  Digitalis  Vasodilator  Kartikosteroid  Anti aritmika  Anti koagulan  Transplantasi jantung 2) Kardiomiopati Restriktif  Obat-obatan  Anti aritmia  Kortikosteroid  Imunosupresif.  Pemasangan alat pacu jantung 3) Kardiomiopati Hipertrofi  Obat-obatan  Amiodarum  Kalsiumantagonis, seperti verapamil & nifedipin  Disopiramid  Digitalis diuretik nitrat dan penyekat beta adrenergik  Operasi miotomi atau miektomi b. Keperawatan 1. Pencegahan primer  Anjurkan klien untuk mengurangi konsumsi alkohol.  Cegah proses infeksi  Monitor terjadinya hipertensi sistemik  Monitor keadaan wanita selama masa kehamilan 2. Pencegahan sekunder
  • 12. 12  Monitor tanda awal dari gagal jantung kongestif.  Evaluasi klien dengan disritmia. 3. Pencegahan tersier.  Perhatikan petunjuk spesifik pemakaian obat  Pertimbangkan untuk dilakukan transplantasi jantung  Evaluasi pemberian terapi antikoagulasi untuk mengurangi embolisme sistemik. J. Komplikasi a. Fibrilasi atrial dengan trombus b. Endokarditis infektif. c. Gagal jantung kongestif.
  • 13. 13 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kardiomiopati jarang didapat pada saat puncak penyakit infeksinya karena akan tertutup oleh manifestasi sistemis penyakit infeksi tersebut dan baru jelas pada fase pemulihan. Bentuk ini umumnya sembuh dengan sendirinya, tetapi sebagian berlanjut menjadi bentuk kardiomiopati dan ada juga yang menjadi penyebab aritmia, gangguan konduksi atau payah jantung yang secara struktural dianggap normal. Sebagian besar keluhan klien tidak khas, mungkin didapatkan rasa lemah, berdebar-debar, sesak napas, dan rasa tidak enak di dada. Nyeri dada biasanya ada bila disertai perikarditis. Kadang-kadang didapatkan rasa nyeri yang menyerupai angina pektoris. Gejala yang paling sering ditemukan adalah takikardia yang tidak sesuai dengan kenaikan suhu. Kadang-kadang didapatkan hipotensi dengan nadi yang kecil atau dengan gangguan pulsasi. B. Saran Sebagai perawat harus selalu sigap dalam penanganan penyakit myocarditis karena akan menjadi fatal jika terlambat menanganinya. Selain itu perawat juga memberi health education kepada klien dan keluarga agar mereka faham dengan myocarditis dan bagaimana pengobatannya.