Filum Nemathelminthes adalah filum yang mencakup kelas Nematoda, Acanthocephala, dan beberapa kelas lainnya. Nemathelminthes berasal dari kata Yunani yang berarti cacing benang. Cacing-cacing dalam filum ini memiliki tubuh berbentuk silinder dengan ukuran kecil. Banyak di antaranya hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
1. FILUM
NEMATHELMINTHES
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
ANDRY GUNAWAN 2224100429
IMAM FITRIANTO 2224101497
KHAERUNNISA 2224100092
TITIK KESTARI 2224090483
YULIANISTIYANI 2224100967
2. Apa itu
Nemathelminthes ???
Nemathelminthes berasal dari
kata Nemathos = benang
kata Helminthes = cacing
Jadi pengertian Nemathelminthes adalah cacing
yang berbentuk benang atau gilig.
3. Karakteristik
Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain:
• Bilateral simetris
• Berbentuk bulat panjang, berukuran kecil dan
mengkilat
• Termasuk hewan triploblastik
• Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah,
dan sebagai parasit di tubuh manusia, hewan,
dan tumbuhan
4. Lanjutan….
• Beberapa jenis diantaranya memiliki kait
• Sistem pencernaan makanan berupa mulut ,
kerongkongan, usus, dan anus
• Respirasi secara difusi di seluruh permukaan
tubuh
• Tidak memiliki rangka dan sistem peredaran
darah
• Ukuran tubuh betina lebih besar daripada
ukuran tubuh jantan
• Reproduksi secara seksual
5. Anatomi
Gbr. Irisan melintang tubuh
Nemathelminthes
7. Kelas Nematoda
Nematoda memiliki kutikula tubuh yang transparan,
mempunyai mulut dan lubang ekskresi
Alat reproduksi pada jantan dengan testis dan betina
dengan ovarium.
Umur cacing pada umumnya mencapai 10 bulan.
Nematoda dapat dijumpai di darat, air tawar, dan air laut,
dari daerah kutub hingga daerah tropis.
Hidupnya ada yang bebas, namun ada pula yang parasit
pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Bentuk tubuhnya gilik panjang dengan simetri bilateral.
Tubuhnya tidak dilapisi silia dan tidak bersegmen.
8. Ordo
Co : Ascaris lumbricoidea
Ascaroidea
Ordo
Co : Ancylostoma duodenale
Strongiloidea
Necator americanus
Kelas Ordo
Co : Wucherreri bancrofti
Nematoda Filarioidea
Ordo
Co : Dioctophyma renala
Dioctophymoidea
Ordo
Co : Trichinella spiralis
Trichinelloidea
9. Ascaris lumbricoidea
Panjang tubuh dapat mencapai 15-40 cm dengan diameter 2-3
mm.
Cacing jantan lebih kecil dibandingkan dgn betinanya dengan
ujung ekor melengkung sementara cacing betina lurus.
Tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang tebal dan elastis dengan 4
buah garis memanjang yang terdapat di sepanjang tubuhnya (1
dorsal, 1 ventral, 2 lateral).
Di bagian anterior terdapat mulut dengan 3 buah bibir (1 bibir
dorsal dan 2 bibir ventrolateral) dan masingmasing bibir
memiliki papilla.
Merupakan hewan berumah dua, fertilisasi internal.
10. Lanjutan....
• Alat pencernaan komplit terdiri atas mulut, buccal cavity,
faring, intestin, rectum, dan anus.
• Alat ekskresi berupa sel sistem H dengan saluran utama
yang lubangnya terbuka tepat di bawah mulut.
• Saluran pencernaan makanan terdiri atas mulut, faring,
usus panjang, dan anus.
• Memiliki serabut-serabut otot longitudinal. Rongga di
antara dinding tubuh dan alat pencernaan disebut
pseudocolom.
• Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang dihubungkan
dengan 6 buah tali saraf (nerve cord) longitudinal, ke
bagian anterior dan posterior serta tali-tali saraf
transversal
11. Ascaris lumbricoides
• Respirasi permukaan tubuh: obligat
aerob atau fakultatif aerob
• sistem pencernaan : Saprozoik dengan
memakan zat yang terdapat pada
intestin. Pencernaan ekstrasel, sisa
pencernaan dikeluarkan melalui anus.
• Proses Stimulus – Respon: stimulus sel
sensoris t.s trans t.s long Cincin
saraf respon t.s trans t.s long
efektor
12. Reproduksi Ascaris lumbricoides
• Vegetatif: - Generatif: Persatuan antara gamet
jantan dan gamet betina. Alat reproduksi
jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle, penis,
lubang kelamin.
• ovarium, oviduct, seminal receptacle, vagina,
lubang kelamin. Tidak memiliki bentuk larva.
13. Reproduksi Ascaris lumbricoides
Telur Masak (tidak
sengaja) tertelan
manusia menetas Telur
menjadi Larva di saluran
pencernaan menembus
usus peredaran darah
Jantung Paru-paru Larva
Trakea (tenggorokan)
tertelan untuk kedua
kalinya dengan gejala
batuk- Cacing
batuk Usus Cacing
dewasa dewasa
15. Ancylostoma duodenale (cacing
tambang)
• Sering ditemukan di daerah pertambangan dan beriklim
panas.
• Hidup parasit pada usus manusia.
• Banyak terdapat di usus makhluk hidup.
• Panjangnya sekitar 1-1,5 cm.
• Menghisap darah sehingga dapat menyebabkan kematian
karena pada saat menggigit, cacing ini mengeluarkan zat
anti pembekuan darah (antikoagulasi).
• Cacing Ancylo-stoma jantan melebar di bagian ujung
ekornya. Sementara cacing Necator jantan ekornya
membentuk semacam bongkol.
• Memiliki kutikula yang menutupi bagian tubuhnya.
• Contoh cacing tambang adalah Anclyostoma doudenelae
dan Necator americans.
16. Necator & Ancylostoma (cacing tambang)
mulut
• Mulut terletak di bagian ujung anterior,
cacing ini banyak ditemukan di daerah
pertambangan. Di daerah mulut
Kait
terdapat beberapa buahhook (kait) kitin
sehingga dapat menyebabkan luka pada
intestin hospes. Memiliki kutikula
sebagai penutup tubuhnya.
• Alat pencernaan mirip dengan Ascaris.
• Alat ekskresi berupa sel sistem H
dengan saluran utama yang lubangnya
terbuka tepat di bawah mulut.
• Sistem saraf Alat pencernaan mirip
dengan Ascaris.
• Merupakan hewan berumah dua,
fertilisasi internal.
17. Reproduksi Necator &
Ancylostoma
• Reproduksi: Vegetatif: - Generatif: Persatuan antara
gamet jantan dan gamet betina.
• Alat reproduksi jantan: testis, vas deferen, seminal
vesicle, penis, lubang kelamin
• Alat reproduksi betina: ovarium, oviduct, seminal
receptacle/uterus, vagina, lubang kelamin.
• Larva di tanah lembab/becek masuk ke dalam tubuh
melalui kulit
• Embrio dilepaskan melalui feses, juvenil pecah
ditanah, ketika kontak dengan kulit manusia juvenil
masuk kelapisan dalam kulit, masuk kealiran darah,
mencapai paru-paru, dewasa di usus halus.
18. Daur Hidup
Telur (keluar bersama
feses) menetas
menjadi Larva Rhabditiform
Larva Filariform aktif
akan menembus kulit
aliran darah
Jantung Paru-Paru
Trakea tertelan masuk
ke Duodenum(usus 12
jari) menghisap darah
19. Wuchereria bancrofti
• Cacing filaria menyebabkan penyakit elefantiasis/kaki
gajah. Larva cacing ini akan berpindah-pindah tempat
pada siang maupun malam hari di dalam pembuluh
darah manusia. Cacing ini dapat masuk melalui hasil
gigitan nyamuk Culex sp. Yang tertular.
20. Oxyuris (cacing kremi)
• Hidup di usus besar manusia
• Panjang tubuhnya 1-1,5 cm dengan diameter
sebesar rambut/benang.
• Cacing jantan lebih kecil dibandingkan dengan
betinanya.
• Tubuhnya ditutupi oleh kutikula elastis.
• Mulut terletak di bagian ujung anterior dan banyak
menginfeksi anak-anak terutama di negara
berkembang.
• Merupakan hewan berumah dua, fertilisasi
internal.
21. Lanjutan...
• Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob atau
fakultatif aerob
• Ekskresi: sistem H
• Sistem pencernaan : Saprozoik dengan memakan
zat yang terdapat pada intestin. Pencernaan
ekstrasel, sisa pencernaan dikeluarkan melalui
anus.
• Proses Stimulus – Respon: mirip dengan Ascaris
22. Reproduksi Oxyuris vermicularis
• Vegetatif: - Generatif: Persatuan antara gamet jantan dan
gamet betina.
• Alat reproduksi jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle,
penial specula, lubang kelamin.
• Alat reproduksi betina: ovarium, oviduct, seminal
receptacle/uterus, vagina, lubang kelamin.
• Telur berkembang pesat menjadi fase infective dalam waktu
6 jam
• Setelah tertelan, telur menetas pada duodenum dan dewasa
pada usus besar
• Beberapa spesies jantan merupakan individu haploid yang
diperoleh dari partenogenesis betina, betina diploid
dihasilkan dari fertilisasi
23. Siklus hidup Oxyuris vermicularis
Cacing ini meletakkan telurnya di anus untuk
memperoleh oksigen bagi pertumbuhan larva. Gerakan
cacing ini menyebabkan rasa gatal di bagian anus. Jika
digaruk dengan tangan, telur itu akan melekat di kuku.
Telur itu akan masuk kembali ke dalam tubuh bersama
makanan yang telah terkontaminasi tangan yang ada telur
cacing kremi. Hal ini disebut autoinfeksi (infeksi diri
sendiri). Apabila akan kawin, cacing ini menuju usus
besar, dan yang betina akan meletakkan telurnya lagi di
anus.
Contoh lainnya adalah Oxyuris equi pada dubur kuda atau
keledai.
25. Trichinella spiralis (cacing otot)
• Cacing ini menyebabkan penyakit trikinosis.
Penyebarannya melalui memakan daging
yang tidak higienis dan mengandung larva
cacing ini.
• Telur yang telah dibuahi dalam cacing betina
akan berkembang menjadi embrio cacing
menembus dinding intestin kelenjar mucosa
larva peredaran darah otot serat
lintang (otot lurik) mengkista dan
termakan carnivora, dst.
26. Kelas Acanthocephala
• Cacing kelas ini hidup dalam usus
vertebrata dan biasanya melekat pada
dinding usus dengan proboscis dengan
kait duri. Hospes perantara crustacean
dan insecta.
• Contoh species: Neoechinorhynchus
emydis