Astha Brata merupakan delapan sifat kepemimpinan yang diambil dari cerita Mahabharata. Delapan sifat tersebut meliputi kemampuan memberi manfaat kepada rakyat seperti matahari, memberi petunjuk dalam kesulitan seperti bulan, menjadi teladan bagi rakyat seperti bintang, mampu menerima berbagai pendapat rakyat seperti langit, dekat dengan rakyat seperti angin, adil kepada semu
2. ASTHA BRATA
Dalam cerita mahabarata, ada sebuah kisah yang perlu
direnungkan.
Bukan masalah gugurnya Prabu Rahwana yang membela Alengka
Diraja mati-matian, melainkan ”wejangan” Prabu Rama Wijaya
pada Gunawan Wibisana yang menggantikan kakaknya yang telah
gugur membela negara Alengka.
Ajaran itu dikenal dengan ASTHA BRATA.
LEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
antasaripaulus@gmail.com
3. ASTHA BRATA
Astha artinya delapan, sedangkan Brata artinya laku kebajikan
sebagai raja.
Kisah ini berhubungan dengan sifat-sifat kepemimpinan yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin negara yang adiluhung.
Kedelapan sifat kepemimpinan ini dimaknai pula sebagai sifat dari
delapan dewa.
ASTHA BRATA terdiri dari surya, candra, kartika, indra, bayu ,
baruna, brahma, dan wisnu.
LEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
antasaripaulus@gmail.com
4. ASTHA BRATA
Astha Brata ini kalau disimak ibaratnya adalah sifat atau karakter
kepemimpinan itu sebagai ”pepindhan/perumpanaan/ simbol”
dari unsur-unsur alam ini.
Dalam pemanfataannya, sifat-sifat ini akan digunakan ketika
seorang raja berinteraksi sosial, berhubungan dengan orang yang
ada disekitarnya.
Ke delapan sifat-sifat itu kadang muncul bersamaan (secara
simultan) dan kadang muncul sendiri-sendiri di saat merespon
kebutuhan lingkungan.
LEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
antasaripaulus@gmail.com
5. ASTHA BRATA
Bathara Surya
bagaskara, baskara, srengenge,
atau matahari.
Matahari memancarkan sinar yang terang
sebagai sumber kehidupan sehingga membuat
semua mahluk tumbuh dan berkembang. Raja
memberi tiada berharap untuk kembali, adil,
tidak pilih kasih, seperti matahari menerangi
bumi. Diibaratkan, seorang pemimpin untuk
mampu menumbuhkembangkan daya hidup
rakyatnya untuk membangun bangsa dan
negara, dengan memberikan bekal lahir dan
bathin untuk dapat berkarya secara maksimal
menurut swadharma atau bidang tugasnya
masing-masing.
antasaripaulus@gmail.com
6. ASTHA BRATA
Bethara Candra
candra, rembulan, atau bulan.
Bulan memancarkan sinar di kegelapan malam.
Raja harus siap memberikan petunjuk dan
menyelesaikan segala masalah, raja bisa
menerangi rakyatnya yang sedang susah, sperti
bulan yang menerangi gelapnya malam.
Cahaya bulan yang lembut akan mampu
menumbuhkan semangat dan harapan di
tengan kegelapan. Seorang pemimpin
hendaknya mampu memberikan dorongan
atau motivasi untuk membangkitkan semangat
rakyatnya, walau dalam kelamnya duka karena
bencana.
antasaripaulus@gmail.com
7. ASTHA BRATA
Bathara Ismaya
kartika, lintang, atau bintang.
Memberikan sinar indah kemilau, jauh di
langit, sehingga dapat menjadi petunjuk arah
bagi yang memerlukan. Raja harus menepati
janji, teguh dalam prinsip, tidak mudah ganti
pendirian, sabdanya sebagai aturan, perilaku
menjadi contoh, seperti keteguhan bintang
yang setia pada tempatnya. Seorang pemimpin
harus mampu menjadi teladan untuk berbuat
kebaikan. Tak pernah ragu menjalankan
keputusan yang disepakati, serta tidak mudah
terpengaruh oleh pihak yang akan
menyesatkan.
antasaripaulus@gmail.com
8. ASTHA BRATA
Bathara Indra
angkasa, akasa, langit, awiyat, wiyati.
Raja dapat menerima segala sesuatu dan
tidak akan merasa sesak terbebani. Raja
mengayomi dan memberikan keindahan
yang membahagiakan seperti langit. Luas
tak terbatas, hingga mampu menampung
apa saja yang datang padanya. Seorang
pemimpin hendaknya memiliki keluasan
batin dan kemampuan mengendalikan diri
yang kuat, hingga dengan sabar mampu
menampung pendapat rakyatnya yang
beraneka ragam.
antasaripaulus@gmail.com
9. ASTHA BRATA
Bathara Bayu
maruta, angin.
Angin selalu ada dimana-mana, tanpa
membedakan tempat serta selalu mengisi
semua ruang kosong. Raja berada di segala
tempat, artinya tidak segan untuk meneliti
kehidupan rakyatnya. Seorang pemimpin
hendaknya dekat dengan rakyat, tanpa
membedakan derajat dan martabatnya, bisa
mengetahui keadaan dan keinginan
rakyatnya. Mampu memahami dan
menyerap aspirasi rakyat.
antasaripaulus@gmail.com
10. ASTHA BRATA
Bathara Baruna
samodra, warih, berarti air atau lautan.
Betapapun luasnya samudra, senantiasa
mempunyai permukaan yang rata, bersifat
sejuk menyegarkan. Raja berwatak air, dapat
menyesuaikan diri dimana tempat berada,
memberikan kesejukan kepada siapapun
sehingga rakyat merasa adhem ayem kadyo
siniram banyu sawindu lawase. Sang pemimpin
hendaknya mampu menempatkan semua
orang pada derajat dan martabat yang sama,
sehingga dapat berlaku adil, bijaksana dan
penuh kasih sayang terhadap rakyatnya.
antasaripaulus@gmail.com
11. ASTHA BRATA
Bathara Brahma
agni, dahana, atau api
Api mempunyai kemampuan untuk
membakar habis dan menghancur leburkan
segala sesuatu yang bersentuhan
dengannya. Raja harus bisa memberantas
angkara murka, seperti api yang dapat
membungihanguskan segala sesuatu yang
dilaluinya. Seorang pemimpin hendaknya
berwibawa dan berani menegakkan
kebenaran dan keadilan secara tegas, tuntas
dan tanpa pandang bulu.
antasaripaulus@gmail.com
12. ASTHA BRATA
Bathara Wisnu
pertiwi, bantala, lemah, kisma atau bumi
yang berarti tanah.
Raja harus memiliki watak seperti tanah, yang
murah dan penuh kasih sayang, menerima
segala tumpahan dan keluhan, memberikan
sarana hidup, tak banyak menuntut, serba
bermanfaat. Bumi mempunyai sifat kuat
sekaligus murah hati. Selalu memberi hasil
kepada siapapun yang mau berusaha
mengolan dan memeliharanya dengan tekun.
Seorang pemimpin hendaknya berwatak
sentosa, teguh dan murah hati, senang
beramal dan senantiasa berusaha untuk tidak
mengecewakan kepercayaan rakyatnya.
antasaripaulus@gmail.com