Dokumen tersebut membahas tentang peran bidan dalam penanganan anak sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana alam gempa bumi di Cianjur. Secara garis besar mencakup praktek bidan dalam mensosialisasikan prosedur penanggulangan bencana, penyelamatan korban, pengobatan luka, dan rehabilitasi pascabencana termasuk pemantauan gizi dan kesehatan mental anak.
3. Kasus!
Pada 21 November 2022 terjadi gempa bumi di cianjur, banyak sekali
korban yang ada di lokasi bencana, diantara korban tersebut ada
beberapa anak-anak yang juga menjadi korban dalam bencana gempa
tersebut. Bencana gempa tersebut menimbulkan banyak penyakit yang
dialami oleh anak baik fisik maupun psikis, mulai dari luka-luka
sederhana dikarenakan tertumpuk bahan bangunan hingga berlanjut ke
infeksi. Kita sebagai bidan tentu nya sangat berperan penting dalam
pra,saat,dan pasca bencana tersebut. Pada saat bencana kami
menemukan seorang anak laki-laki usia 5 tahun mengalami penyakit
kulit berupa luka dikarenakan faktor sanitasi,lingkungan,maupun gizi
pada saat bencana di pengungsian.
4.
5. 03
01 02
Topik Pembahasan
Pra Bencana
Kegiatan yang dilakukan
sebelum bencana
Saat Bencana
Kegiatan yang dilakukan
saat terjadi bencana
Pasca Bencana
Kegiatan yang dilakukan
setelah bencana
7. Apakah yang dilakukan bidan
saat pra bencana?
1. Mensosialisasikan prosedur menghadapi bencana
2. Mensosialisasikan apa yang perlu dipersiapkan
sebelum bencana
3. Mensosialisasikan tentang peringatan dini saat terjadi
bencana
4. Mensosialisasikan Usaha pertolongan diri sendiri
ketika ada bencana
5.Tenaga kesehatan dapat memberikan beberapa alamat
dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran,
rumah sakit dan ambulance
10. Asuhan yang dilakukan bidan saat
bencana
1. Penyelamatan dan Evakuasi pada korban
2. Pengobatan dan pemulihan kesehatan
fisik anak
3. Pemberian bantuan pada anak
4. Pemulihan Kesehatan Mental pada anak
13. Asuhan Pasca Bencana
1. Rehabilitasi (pemulihan daerah bencana, prasarana
dan sarana umum, bantuan perbaikan rumah, sosial,
psikologis, pelayanan kesehatan, keamanan dan
ketertiban) dan rekonstruksi (pembangunan,
pembangkitan dan peningkatan sarana prasarana,
termasuk fungsi pelayanan kesehatan).
2. Pelayanan kebidanan terfokus pada pelayanan
kesehatan promotif, seperti pemantauan gizi bayi
dan balita, upaya hidup bersih dan pemulihan
sanitasi lingkungan. Pemantauan gizi yang
dilakukan antara lain memastikan bahwa bantuan
makanan yang diberikan kepada bayi dan balita
(seperti susu dan makanan tambahan) cukup
memadai bagi para korban bencana.
14. lanjutan…
● Trauma anak bisa ditangaini melalui empat teknik, yaitu teknik relaksasi,
teknik mengekspresikan emosi, teknik rekreasional, teknik ekspresif. Upaya
penerapan terapi rekreasion ini memberikan keringanan beban pikiran yang
dirasakan si trauma (orang), mengurangi rasa ketegangan, mengurangi rasa
takut, menghapus memori yang membuat trauma terkait dengan bencana,
memudarkan ingatan anak tentang benca yang pernah dirasa, dan membuat
suasani hari menjadi lebih rileks, serta semakin baik memulihkan kondisi
mental anak. Pada akhirnya, kehidupan anak dapat kembali normal dalam
beberapa hari atau minggu setelah peristiwa yang mengerikan tersebut.
Terapi rekreasional ini dapat berupa permainan dan games yang berbasis
fun-education sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan mental anak
sehingga mencegah terjadinya trauma yang berkelanjutan.
● Melakukan kegiatan bermain yang mencakup pembelajaran seperti kegiatan
mengajarkan anak untuk menghadapi gempa dengan metode bernyanyi agar
selalu diingat, kegiatan menonton film anak seperti kartun yang
menceritakan gempa, dan kegiatan stimulasi dengan media seperti bermain
peran dikeadaan bencana gempa.
15.
16. Daftar Pustaka
● Kurniayanti M. 2012. PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM
PENANGANAN MANAJEMEN BENCANA. Vol 1
● Widiyatun. & F, Zainal. (2013). PERMASALAHAN KESEHATAN DALAM
KONDISI BENCANA: PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT. Jurnal Kependudukan Indonesia, 8(1), 37-53.
● Rias dkk. (2021. Mencegah Trauma Pasca Bencana Gempa Bumi
pada Anak dengan Terapi Rekreasional di Lombok Utara. Jurnal
Pengabdiandan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 93-98.
● Anggarasari, N. & Dewi, R. (2019). MITIGASI BENCANA PADA ANAK
USIA DINI. Jurnal Pendidikan : Early Childhood, 3(1), 1-9.
18. —Someone Famous
“Bencana alam bukanlah menjadi salah
siapa-siapa, tetapi ini adalah bentuk ujian
yang diberikan tuhan kepada kita supaya
kita bisa menjadi lebih baik lagi
kedepannya”