3. UPAYA PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL
Mengurangi Produk
Gas Rumah Kaca
Menggunakan Sumber
Daya Energi Alternatif
Kerjasama Internasional
Energi Matahari
Energi Nuklir
Energi Angin
Energi Hidrolistik
Energi Pasang Surut
Biogas
UNFCCC
IPCC
Protokol Kyoto
4. 1. Mengurangi
Produk Gas Rumah Kaca
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan
emisi karbon dioksida di udara adalah dengan
memelihara dan menanam pohon (reboisasi) lebih
banyak lagi.
Terutama pohon yang mudah dan cepat
pertumbuhannya mampu menyerap karbon dioksida
yang sangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan dalam kayunya.
5. 2. Menggunakan Sumber Daya Energi
Alternatif
Penggunaan energi yang dapat diperbarui
seperti energi surya, energi gerak dari air dan angin,
energi panas bumi, serta energi nuklir tidak
menghasilkan Karbon dioksida sehingga dapat
mengurangi emisi Karbon dioksida dan Nitrogen
oksida ke udara.
Berikut adalah penjelasan tiap-tiap energinya.
6. A. Energi Matahari
Energi matahari dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi dengan menggunakan panel
surya yang merupakan teknologi ramah lingkungan.
Secara langsung, energi matahari
dapat dimanfaatkan , seperti alat memasak
bertenaga matahari (solar cooker), pemanas air dan
tungku bertenaga matahari. Selain itu juga dapat
dikonversi menjadi energi listrik melalui sel surya.
7. B. Energi Nuklir
Adalah energi yang dibebaskan
(umumnya berupa panas) ketika terjadi reaksi
nuklir. Reaksi nuklir dapat berupa fisi nuklir ataupun
fusi nuklir.
Reaksi nuklir terkontrol berlangsung
dalam reaktor nuklir. Energi nuklir dapat diubah
menjadi energi listrik tanpa menghasilkan emisi
karbon dioksida serta digunakan untuk
kesejahteraan hidup manusia.
8. C. Energi Angin
Angin adalah udara yang
bergerak. Energi angin dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin
penggiling maupun membangkitkan listrik
dengan menggunakan
kincir angin.
D. Energi Hidrolistik
Pembangkit
daya hidrolistik adalah
perangkat untuk mengubah
energi kinetik air yang
mengalir menjadi energi
listrik. Energi listrik yang
terbentuk dinamakan energi
hidrolistrik.
9. E. Energi Pasang Surut
Pembangkit daya pasangsurut dibangun dekat teluk.
Selama pasang naik, air laut dibiarkan melewati
bendungan dengan cara membuka gerbang. Saat turun
gerbang ditutup. Tampungan air ini lalu
dibiarkan jatuh pada bilah
turbin yang terhubung
dengan generator
sehingga energi air
diubah menjadi
energi listrik.
10. F. BIOGAS
Biogas dihasilkan ketika kotoran hewan dan air
yang difermentasikan tanpa oksigen (fermentasi
anaerob).
Biogas merupakan campuran metana , karbon
dioksida, nitrogen, serta sisa-sisa nitrogen sulfida
bersama dakam uap air. Kandungan utamanya ialah
gas metana sebanyak 65%.
11. Kerja sama internasional diperlukan agar
pengurangan gas rumah kaca bisa berhasil. Kerja
sama ini pernah dilakukan oleh beberapa negara.
Adapun isu utama yang didiskusikan, yaitu isu
lingkungan, termasuk didalamnya pemanasan
global, kerusakan hutan, spesies langka, serta
pengembangan industri yang ramah lingkungan.
Hasil dari kerja sama tersebut adalah
dirumuskannya UNFCC.
3. Kerjasama Internasional
12. A. UNFCCC
(United Nation Convention on Climate Change)
UNFCCC yaitu hasil konferensi kerangka kerja
internasional mengenai perubahan iklim yang bertujuan
untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer.
Badan yang berperan di UNFCC, yaitu:
1. Conference of the Parties (COP)
2. Subsidiary Body for Scientific and Technological Advice
(SBSTA)
3. Subsidiary Body for Implementation (SBI)
4. Convention Secretariat ( Sekretariat Konvensi)
5. Global Environment Facility (GEF)
6. Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC)
13. B. IPCC
(Inter-governmental Panel on Climate Change)
IPCC memiliki misi untuk mengevaluasi resiko dari
perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas
manusia. Badan Independen ini melansir laporan
perubahan iklim setiap tahun ke masyarakat dunia.
14. C. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen
terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang
Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan
internasional mengenai pemanasan global. Negara
yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk
mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida
dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama
dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga
jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut,
yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.
Protokol Kyoto memiliki target untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca secara
keseluruhan rata-rata sebesar 5%. Upaya lain yaitu
untuk mengurangi emisi sebelum 2020.