Dokumen tersebut merupakan naskah drama berjudul "Tom & Jeki" yang menceritakan tentang dua remaja bernama Tom dan Jeki yang sering mendapat tekanan dari orang tua dan guru mereka karena prestasi akademik dan perilaku yang kurang memuaskan. Keduanya akhirnya bergabung dengan geng preman untuk mencari pengakuan, namun malah terjerumus ke tindakan kriminal seperti pencurian.
2. Naskah Drama “TOM & Jeki”
Para Pemain
1. M. Rahman Alfani sebagai Tom
2. M. Wafik Firdaus sebagai Jerry
3. Arif Dwi .R. sebagai ayah Tom & jerry
4. Gilang Ayu .P. sebagai ibu Tom & jerry
5. Zeki Mubarok sebagai Jeki
6. Tri Sofyan .E. sebagai Pak fa’ang (ayah jeki)
7. Azzam Zukhrofani I. sebagai Pak zamm
8. Ulfi Purwanti sebagai nenek Tom & Jeki
9. Dyah Apriliana sebagai Ibu asih (guru & teman pak fa”ang)
10. Puja Risma sebagai Kepala sekolah
3. Naskah
kapan terkahir kali kau memuji seseorang?
Kapan terakhir kali orang lain memujimu?
Sudah lama? (tulisan pada awal drama)
1. Scene 1
Jerry : Aku jerry usiaku 12 tahun
Aku tidak bodoh
Aku mendapat nilai tinggi untuk semua pelajaran
Tapi ayah dan ibu jarang memujiku
Sebaliknya mereka memarahiku
Karena tidak mendapat nilai lebih tinggi (jerry sedang melamun suara didubbing)
2. Scene 2 (di Rumah Tom & Jerry)
Tom : (Sambil mengetuk pintu ) Assalamualaikum
jerry : Waalaikumsalam. Piala apa ini kak?, (sambil merebut piala di tangan tom) kau Juara
satu blogger????? wah kakak ku hebat sekali.
ibu : “blogger hebat?”
Menulis omong kosong itu hebat?
Kenapa tidak membuatku terkesan dengan nilai-nilaimu
jerry : kakak mendapat nilai 65 dari bahasa inggris
ibu : apa 65 itu bagus, aku selalu dapat nilai 85
( tom diam saja)
Ibu : (sambil menyiapakan makan siang) bagaimana ulangan hari ini?
Tom : ya,,, ( tom tetap asyik bertelepon )
Ibu : sudah waktunya makan, kenapa kau belum makan?, ayo cepat makan (sambil
mendekati tom dan berhadapan), kau mengerti kata-kataku?, cepat makan!!!
Tom : baikk,, (sambil ketakutan)
3. Scene 3 (di Rumah Jeki)
(jeki dan ayahnya sedang makan bersama di rumahnya)
Jerry : ini kak jeki dan ayahnya, semua orang dewasa sama saja, mereka tidak suka yang
kami suka dan mereka suka yang tidak kami suka, kadang kami benar-benar kesal (dubbing)
Jeki : (sambil meninggalkan meja makan dan menyenggol tas yang berisi kaset kungfu)
Ayah jeki : (sambil menunjukan kaset) kenapa kau berlatih kungfu? Kau ingin menjadi bruce
lee?
Jeki : dia sudah mati
Ayah jeki : berani membantah (sambil marah), aku juga dulu suka bela diri tapi sekarang
kakiku jadi cacat. Apa kau tidak belajar dari kesalahanku? (merusak kaset)
Jeki : kembalikan! Jangan dirusak! (berusaha mengambil secara paksa dg sedikit
perkelahian). Jangan sentuh barang-barangku! Hey! Lepaskan
4. Scene 4 (Sekolah)
4. Tom : kau sudah kerjakan PR-mu
Jeki : sudah ku kerjakan semalam!
Pak Zamm : Assalamu alaikum W. W, yang tidak mengerjakan PR silahkan keluar kelas dan
yang mengerjakan silahkan dikumpulkan. jadi kau akhirnya mengerjakan juga (sambil
mendekati jeki) tapi ini salah semua sama saja tidak mengerjakan.
Jeki : (menggrebak meja) cerewet
Pak zamm : hey!!! Jangan membantah
Pak zamm : semua orang menyebut kalian anak bodoh
Jeki : kuperingatkan, hentikan memanggil kami “anak bodoh”, kalau kami anak bodoh
sebagai guru kami, kau kan yang bertanggung jawab (situasi semakin memanas)
Tom : betul sekali, ayah bertanggung jawab terhadap anaknya sama seperti guru terhadap
murid
Pak zamm : kau juga keluar! Kalian berdua keluar (siswa pun keluar semua) lah siapa yang
menyuruh kalian keluar?
5. Scene 5
Siswa 1 : tugas hari ini sulit sekali
Siswa 2 : ya, aku tidak suka bahasa inggris
Siswa 1 : untung tadi pak zamm tidak memarahiku karna dapat nilai 50
Pak zamm : kau hanya dapat 50 apa kau tidak malu?
Siswa 1 : tapi,,,
Pak zamm : Kau tidak mau pakai bahasa inggris, bagaimana bahasa inggrismu bisa
berkembang?
Siswa 1 : aku sudah berusaha pak
Pak zamm : berusaha? Jangan banyak alasan, orang yang tidak berusaha tidak akan pernah
maju. Sabtu ini, kalian semua harus ikut pelajaran tambahan akan kubuat kalian mau belajar
Ibu asih : anak sekarang sulit diajar mereka berbeda dengan zaman kita dulu kita harus tahu
kuncinya
Pak zamm : kunci?
Ibu asih : fokus pada bakat mereka dan bukan pada kekurangan mereka. Dengan cara itu
kita bisa berkomunikasi lebih baik. Owh yah tadi kuncinya hilang, ini kuncinya.
6. Scene 6 (di kelas Tom)
Siswa-siswa bermain hp dengan suasana yang tidak kondusif tiba-tiba ada temannya
yang memberitahukan sedang ada razia hp
Teman Tom : ada razia HaaaPeeee !!!!
Pak zamm : silahkan serahkan handphone kalian, aku beri kesempatan, silahkan kalian
berdiri dan tas diatas meja,,,, saya mempunyai data siapa saja yang setiap hari membawa
handphone (berkeliling) serahkan handphonemu?
Teman Tom : saya tidak bawa
Pak zamm : serahkan (sambil membuka data)
Teman Tom : ini
guru zamm : (berkeliling lagi dan menghampiri tom) serahkan handphonemu?
Tom : aku tidak punya
Pak Zamm: cepat!!
5. Tom : baiklah ini (sambil memberikan Hp tak sengaja menjatuhkan vcd porno langsung dia
menendangnya)
Pak Zamm : (berusaha mengambil kemudian dia mendapatkannya) hey, apa itu hentikan
setelah mendapatkan vcd perkelahianpun terjadi antara tom, jeki dan guru, siswa-siswapun
berusaha melerai.
7. Scene 7 (kantor kepsek)
Kepsek : Bu, pak ini masalah yang sangat serius membawa vcd porno apa lagi berkelahi
dengan guru sangat tidak mencerminkan kepribadian dari sekolah ini, dari pihak sekolah
kami harus mengambil kebijakan untuk tom akan dicambuk 3 kali di tengah lapangan dan
untuk kamu jeki akan kami harus keluarkan kamu
Ibu Tom : tapi kepala sekolah saya tidak pernah mencambuk anak saya di depan umum,
kenapa harus didepan umum
Ayah jeki : biar saya saja yang menghukumnya tolong jangan keluarkan anak saya
Kepsek : ini sudah menjadi peraturan dari sekolah dan saya hanya menyampaikan kebijakan
dari sekolah. Maaf Bu pak saya sibuk pandai-pandai ibu dan bapak mendidik anak kalian.
8. Scene 8 (aula sekolah)
Kepala sekolah : Assalamu alaikum w. w
Para siswa : waalaikum salam w. w
Kepala sekolah : anak-anak tepat di samping pak azzam ada siswa kelas XI yang telah
melanggar aturan sekolah kita membawa VCD porno dan berani berkelahi bersama gurunya
sebagai hukuman dari pihak sekolah akan mencambuk dia 3 kali kami berharap tidak ada lagi
yang melakukan pelanggaran, kalian semua paham!!!
Para siswa : paham bu
Kepala sekolah : kamu tom sini ( ke tempat pencambukan)
Tom : (kesakitan)
Kepala sekolah : dan kalian semua kembali ke kelas
Para siswa : baik bu
9. Scene 9 (rumah tom)
Tom terus kesakitan dia mengingat kembali kejadian yang dialaminya
10. Scene 10 (sekolah)
Pak zamm mebuat surat pengunduran diri & Menyerahkan surat pengunduran diri di
kantor kepala sekolah
Kepsek : surat pengunduran diri maksudnya apa ini pak, bapak kan sudah di tugaskan untuk
mengajar jam tambahan disini maaf pak saya sibuk (menyobek surat)
11. Scene 11
Tom pulang sekolah kemudian dia ditelepon jeki untuk menemui kesana
Tom : halo, oke aku segera kesana
Tom : hai jek, bagaimana kabarmu?
Jeki : baik, rasanya begini kalau tidak sekolah, pengangguran nggak ada kerjaan kesana
kemari nggak ada penghasilan
6. Tom : aku juga aneh nggak ada kau,
Jeki : terus bagaimana sekolahmu?
Tom : ya begitulah, sekolah terus banyak PR, pusing
Mereka berjalan kemudian didatangi oleh preman
Preman : guwe denger elo jagoan yah, mau nggak kalian gabung ke geng kita (sambil
mengulurkan tangannya, mereka kemudian bergabung)
12. Scene 12 (ruang kepsek)
Kepsek : orang tua jeki yah ada yang bisa say bantu?
Ayah jeki : kepala sekolah, tolong beri kesempatan anakku sekali lagi untuk sekolah, aku
yang salah tidak mendidiknya dengan baik
Ibu asih : kepala sekolah berilah kesempatan untuknya, kami yakin jeki bisa berubah
Kepsek : pak, jeki itu bukan satu dua kali melakukan pelanggaran di sekolah ini melainkan
banyak sekali pelanggaran yang iya lakukan. Kami dari pihak sekolah sudah memberikan
kebijakan seperti itu jadi saya tidak bisa bantu kecuali saya hanya bisa merekomendasikan
jeki ke sekolah lain
Ibu asih : tapi bu,
Kepsek : ibu asih, ibu sudah tahu kan ini peraturan dari sekolah jadi maaf tidak perlu ikut
campur
Ibu asih : baik bu, makasih
13. Scene 13 (jalanan)
Pak faang : banyak sekali sekolah di Bumiayu, apa tidak ada yang mau menerima anakku?
Ibu asih : kalau anakmu cerdas, anaknya pejabat, anaknya lurah mereka mau menerima
anakmu, inilah kenyataan dimasyarakat kita
14. Scene 14 (kamar tom)
Ibu tom : kau bukannya belajar malah main HP terus, nih kerjakan PR-mu
Tom : (pergi keluar tanpa bicara)
Ibu tom : mau kemana kau, Tom,,, tom
15. Scene 15
Ibu tom : hallo, Assalamu alaikum ayah dia pergi dari rumah yah aku marahin dia tapi dia
selalu pergi dari rumah aku sudah tak tahan lagi dengannya. Hallo ayah ayo cepat pulang aku
sudah pusing
16. Scene 16
Tom : nyanyi apa jek
Jeki : biasa
Tom : oke dah (mereka bernyanyi)
Preman : asyik bagus nih, walaupun saya tidak punya facebook. Kamu bisa nggak buat blog
buat geng kita entar sekalian yah bikin grup (melihat tom sedang bermain HP)
Tom : bisa
Preman :sipp
Ayah tom : stop bisakah kalian pergi kau masih bergaul dengan dia
7. Tom : jangan menghina temanku
Ayah tom : dia memberi pengaruh buruk bagi kau
Tom :benar mereka semua temanku, mereka semua mengakui bakatku
Ayah tom : emang apa bakatmu?
Tom : baiklah aku memang tidak berguna, kau hanya butuh jerry
Ayah tom : sudah ayo cepat pulang
Tom : tidak mau
Ayah tom : ayo cepat
17. Scene 17 (ruang tamu)
Ibu tom : assalamu alaikum
Nenek : waalaikum salam
Ibu tom : “hmm, ah, oh” itu saja yang bisa kau katakan?, apa kau tidak bisa bicara yang lain?
apa sebenarnya maumu?
Tom : (hanya diam dan acuh tak acuh)
Nenek : kalian dari mana?
ibu tom : hmm
Nenek : apa kalian mau makan di rumah?
Ibu tom : kau mau kemana tom?
Tom : kencing
Nenek : apa yang sudah terjadi?
Ibu tom : hmm
Nenek : kalau ditanya Cuma dijawab hm, ah ,oh,,,, pantas saja anakmu seperti itu, itu
menurun darimu
ibu tom : sudahlah bu, nggak usah mengganggu pikiranku, aku ini lagi pusing
Nenek : apa aku mengganggu? Setiap kali aku bicara soal anakmu, kau tidak mau
mendengar, kau bahkan tidak mau peduli dengan anakmu, mana suamimu?
Ibu Tom : entah kemana, aku bingung hadapi semua, tom yang sukanya main pergi-pergi
dari rumah, jerri yang tak punya teman sedangkan ayah tak pernah mengurusi anak-anak
18. Scene 18 (gerbang sekolah)
Siswa 1 : aneh pak zamm tidak memarahiku dengan nilai ulangannya
Siswa 2 : iya aneh
Datang pak zamm
Pak zamm : siswa@@ tunggu, kau dapat berapa nilai ulanganmu?
Siswa 1 : 60 pak
Guru zamm : sudah bagus, teruslah berusaha untuk dapat nilai sempurna, oke
Siswa 2 : apa aku bisa?
Guru zamm : kau pasti bisa!! Kalian berdua berusaha juga yah
Siswa-siswa : ehm (mengangguk)
19. Scene 29 (alfa mart)
Preman @@ : elu kalau mau geng guwe, lo ambil barang yang disitu dan serahin ke guwe
Tom : oke
8. 20. Scene 20
Petugas gadungan : woy kamu Jangan lari, jangan lari (mereka tertangkap)
Petugas gadungan : kamu lari kemana kalian
Tom & jeki : lepaskan, lepaskan
Petugas gadungan : saya akan lepaskan asal kalian mau memberi uang kepada saya
Jeki : berapa pak?
Petugas gadungan : 2 juta dalam 2 hari
Jeki : bisa dikurangi?
Petugas gadungan : 5 juta dalam 1 hari
Jeki : maksudnya lebih sedikit
Petugas gadungan : 10 juta,,,
Jeki : baik 2 juta dalam 2 hari
Petugas gadungan : oke aku akan tunggu tapi kamu jangan macam-macam
21. Scene 21
Jeki : hey tom
Tom : brengsek teman-teman kita itu, mereka entah kemana?
Jeki : uangnya masih kurang, bagaimana ini?
Tom : Aku menyerah! Biar saja aku yang dikeluakan!
Jeki : jangan begitu, tidak enak menjadi sepertiku
Tom : tapi bagaimana?
Jeki : aku punya ide
Tom : aku ikut denganmu
22. Scene 22
Jeki : kita tidak ada pilihan lagi, lihat ibu itu (menunjuk ibu di jalan)
Tom : lagi ngapain bu, nunggu angkot yah
Ibu : (mengangguk saja)
Tom : (mengambil tas)
Ibu : copet,,,,, copet,,,,
23. Scene 23
Tom & jeki dipukuli warga, kemudian ayah jeki berusaha menolong namun dia
tersungkur dipukul warga
24. Scene 24 (Rumah Sakit)
Ibu Asih : yang berbaring itu ayahmu?? kau membencinyakan, apa kau tau yang sudah dia
lakukan? meski kau tak pandai? dia bekerja keras untuk membiayai sekolahmu, tasmu rusak,
dia yang membelikan tasmu yang baru, dia pergi ke sekolah dan memohon supaya mereka
agar menerimamu dia meminta ku untuk menuliskan surat untuknya, dan dia menyalinya
sampai 163 kali untuk mengirimkan kesemua sekolah. Apa yang sudah kau lakukan untuk
ayahmu? dia ingin kau rajin belajar. Tapi kau mengecewakannya dan dikeluarkan dari
sekolah dia rela memberikan seluruh hidupnya untukmu. Dan ayahmu tak tahu bagaimana
caranya menyayangimu. (dia meninggalkan jeki sendirian sambil meneteskan air mata)
9. 25. Scene 25
Ibu tom : aku gagal menjadi seorang ibu, dengan keadaanku seperti ini aku sudah tak tahan
lagi. Aku selalu marahi tom tapi tom selalu pergi dari rumah sedangkan jerri yang tak punya
teman ayah yang tak pernah mengurusi anak-anaknya, harus bagaimana ibu
Nenek : sudahlah, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan apa kau bisa berhenti
dari pekerjaanjadi kau bisa menjadi ibu yang baik bagi mereka
Ibu : makasih ibu
26. Scene 26
Petugas gadungan menunggu tom yang memberikan uang jaminannya kemudian tak
lama tom mendatangi mereka
Petugas gadungan : mana uangnya?
Tom : uangnya di bawa ayahku
Petugas gadungan : jangan bilang aku harus menemui ayahmu?
Tom : tenang pak uangnya dibawa ayahu
Ayah Tom : maaf pak saya terlambat
Petugas gadungan : kami tidak mau dia punya catatan kriminal
Ayah Tom : ini uang 5 jutanya, terima ksaih
Petugas gadungan : Cuma sampah ini ah mending saya buang saja,,,
27. Scene 27 (di Rumah sakit)
Pak faang : apa kau sekolah lagi?
Jeki : (hanya mengangguk)
Pak faang : jangan berbohong aku tahu kamu berbohong, tolong saya ingin bertemu kepala
sekolah panggil dia kesini (sambil terengah-engah)
Jeki : ayah, ayah,,,, dokter…. dokter…
jeki berlari menuju sekolah hendak menemui kepsek untuk membujuknya agar mau
menemui ayah jeki.
28. Scene 28 (Ruang Kepsek)
Kepala Sekolah : kau lagi, mau apa kau datang kemari?
Jeki : bu kepala sekolah tolong ayahku sedang berbaring di rumah sakit bilang kepadanya
bahwa aku sudah diterima disini kembali
Kepsek : ayahmu sakit
Jeki : iya kepala sekolah tolonglah kali ini saja kepala sekolah
Kepala sekolah : kau ingin aku berbohong
Jeki : tolonglah bu kepala sekolah
Jeki berhasil membujuk kepala sekolah kemudian mereka pergi ke rumah sakit.
29. Scene 29 (Di Rumah sakit)
Pak Faang : terima kasih sudah datang, kepala sekolah tolong terimalah anakku kembali
Kepala sekolah : iya pak fa’ang
Pak faang : jek kalau kamu suka bela diri tingkatkan lagi dan belajar yang rajin ayah sangat
menyayangimu (terengah-engah)