Durian adalah buah khas Asia Tenggara yang sangat populer meskipun hanya musiman. Sampah durian merupakan sumber sampah organik utama di pasar-pasar tradisional. Walaupun beberapa dokter melarang pasien darah tinggi mengkonsumsi durian, ahli gizi berpendapat durian justru bergizi dan tidak terlarang.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah atau waste memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu
pengetahuan. Namun pada prinsipnya sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang
belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase
materi, yaitu padat, cair dan gas.
Sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya menjadi sampah organik dan
anorganik. Sampah organic atau sampah basah yang berasal dari mahluk hidup,
seperti dedaunan dan sampah dapur. Di Indonesia sekitar 60-70% dari total
volume sampah yang dihasilkan merupakan sampah basah dengan kadar air
antara 65-75%. Sumber sampah terbanyak berasal dari pasar tradisional dan
pemukiman. Sampah pasar tradisional, seperti pasar lauk-pauk, buah-buahan
dan sayur-mayur membuang hampir 95% sampah organi. Jika ditinjau dari
pengolahannya, sampah jenis ini lebih mudah ditangani, dapat diolah menjadi
pupuk, pangan ternak dan olahan makanan. Sementara itu, sampah didaerah
pemukiman jauh lebih beragam karena aktifitas manusia, minimal 75% dari total
sampah tersebut termasuk sampah organic dan sisanya merupakan sampah
anorganik (Dewi, Trias Qurnia, 2008)
The king of the fruit, itulah julukan bagi buah durian yang merupakan
salah satu jenis buah yang telah lama berkembang dan ditanam diwilayah
nusantara. Sebutan durian diduga berasal dari istilah melayu yaitu dari kata
2. 2
duri yang diberi akhiran –an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama
dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian
berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar.
Penyebadaran durian kearah barat adalah Kebima, India dan Pakistan. Buah
durian sudah dikenal di Asia tenggara dejak abad 7 M. ada puluhan durian yang
diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarkuaskan kepada
masyarakat untuk dikembangkan. Macam variates durian tersebut adalah: durian
sukun (jawa tengah), petruk (jawa tengah), si tokong (betawi), si mas (bogor),
sunan (boyolali), otong (Thailand), kani (Thailand), si dodol (Kalimantan selatan),
si japang (betawi), dan si hijau (Kalimantan selatan) (prihatman, 2007).
Durian merupakan buah musiman, sehingga harga durian biasanya
melambung tinggi. Durian hanya berbuah selama kurang lebih 3-4 bulan yaitu
nopember-januari tiap tahunnya. Walaupun demikian, minat konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi durian sampai saat ini terus bertambah, serta buah
durian ini sangat digemari banyak orang. Durian dipercaya dapat menambah
tekanan pada darah. Oleh karena itu orang yang mempunyai penyakit tekanan
darah tinggi, dianjurkan agar menghindari durian. Menurut Rahmi (2005),
kebanyakan para dokter melarang pasien yang menderita penyakit darah tinggi
atau jantung untuk tidak mengkonsumsi buah ini, dengan alas an mengganggu
kesehatan. Tetapi pendapat ahli gizi berbeda dengan para dokter, buah durian
adalah buah bergizi bukanlah buah terlarang.