Manajemen kepemimpinan dalam pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dokumen ini membahas pengertian, fungsi, nilai, teori, dan tipe-tipe kepemimpinan pendidikan serta perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen pendidikan.
Kelompok 2 Manajemen Berbasis Sekolah (The Important Of Leadership Management For Education).pptx
1. The Important Of Leadership Management For Education
Kelompok 2:
• Annisa Cahyadini (131219003)
• Habibah Rahmawati (1312819015)
• Shohifa Aulia Akbar (1312819011)
2. Pengertian manajemen kepemimpinan
dalam pendidikan
01
Fungsi manajemen kepemimpinan
dalam pendidikan
02
Nilai dan sifat kepemimpinan dalam
pendidikan
03
Perbedaan kepemimpinan dan
manajemen pendidikan
04
05
06
Teori-teori kepemimpinan pendidikan
Tipe-Tipe Kepemimpinan Pendidikan
Sub Topik
3. Pengertian Manajemen Kepemimpinan Dalam Pendidikan
Manajemen kepemimpinan dalam pendidikan
merupakan kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien (Makawimbang, 2012)
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
mengikuti keinginan seorang pemimpin (Robert,
2011)
Kepemimpinan di sekolah merupakan faktor terpenting
dalam mencapai perbaikan kinerja sekolah. Untuk
mencapai kesuksesan, sekolah membutuhkan guru yang
terlatih dan berkomitmen tetapi dalam kembali mereka
membutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang
sangat efektif (Atkinson, 2013).
4. Fungsi Manajemen Kepemimpinan Dalam Pendidikan
2
4
1
3
Pemimpin membantu
terciptanya suasana
persaudaraan, kerja
sama dengan penuh
rasa kebebasan.
Pemimpin ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan
bantuan kepada anggota
Pemimpin membantu
kelompok tentang apa
tindakan yang akan
diambil selanjutnya.
Pemimpin bertanggung
jawab dalam
pengembangan anggota
(Owens, R., 2002)
5. Nilai dan Kepemimpinan
Peran utama dari setiap pemimpin
adalah penyatuan orang
seputar nilai-nilai kunci, yang
diekspresikan dalam nilai-nilai
pribadi, kesadaran diri dan
kemampuan emosional atau moral
Wasserberg (2002, p.158)
Kepemimpinan dimulai dengan
karakter pemimpin, yang
diekspresikan dalam nilai-nilai
pribadi, kesadaran diri dan
kemampuan emosional dan moral.
Greenfield dan Ribbins (1993)
Tujuan akhir atau tujuan dari pemimpin yang
bersangkutan akan direfleksikan oleh teman
sebaya dan sekolah secara keseluruhan.
Dengan karakteristik pemimpin, Tingkah laku
atau keterampilan kepemimpinan dapat
memungkinkan seorang pemimpin untuk
memimpin secara efektif
6. Pemipin yang berhasil :
A
B
C
D
Menjadi tenang, percaya
diri dan mudah ditebak,
khususnya
ketika sedang stres.
Stabilitas dan ketenangan
emosional
Mengakui kesalahan
Keterampilan interpersonal
yang baik
Luas intelektual
Mengakui kesalahan,
bukannya
mengerahkan tenaga
untuk menutupi.
Mampu berkomunikasi
dan membujuk orang lain
tanpa menggunakan cara
lain untuk taktik negatif
atau koersif.
Mampu memahami
berbagai bidang. Tidak
hanya memiliki
bidang keahlian yang
sempit (berpikiran
sempit).
Option_A
Option_B
Option_C
Option_D
7. Pemimpin yang efektif :
Untuk menjadi pemimpin yang efektif
Indikator kepala sekolah yang efektif
Penuh inisiatif
Tekun dan proaktif dalam mengejar sasaran-sasaran
Mempunyai keinginan memimpin
Jujur dan punya integritas.
Mempunyai rasa percaya diri tebal
Mengenali dan mengontrol gaya kepemimpinannya sendiri
Mengenali dan memberi dukungan kepada bawahan
Sifat dan pekerjaan perlu diadaptasi
Komitmen terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya
Menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin
sekolah
Senantiasa memfokuskan kegiatannya terhadap pembelajaran dan kinerja guru di
kelas
Ciri pemimpin yang efektif
Latihan untuk mengenali diri sendiri
8. Perbedaan Kepemimpinan & Manajemen
Manajemen
Kepemimpinan
Manajemen Berbasis Sekolah
merupakan bentuk otonomi pendidikan
yang memberikan otonomi luas
kepada sekolah/madrasah dalam
rangka efektifitas, efisiensi, dan
produktifitas untuk peningkatan mutu
Perilaku kepala sekolah harus
dapat mendorong kinerja para guru
dengan menunjukkan rasa
bersahabat, dekat, dan penuh
pertimbangan terhadap para guru,
baik sebagai individu maupun
sebagai kelompok.
Manajemen berbasis sekolah
menawarkan kepada sekolah
dalam meyediakan pendidikan
lebih baik dan memadai bagi
para peserta didik.
Kepemimpinan merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam MBS.
Kepemimpinan berkaitan dengan
masalah kepala sekolah dalam
meningkatkan kesempatan untuk
mengadakan pertemuan secara efektif
dengan para guru dalam situasi yang
kondusif.
9. TEORI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
“The 8 Genre of Leadership Theory”
1
TEORI GENETIS (The Great Man Theory)
• Kapasitas kepemimpinan itu bersifat inheren, bahwa
pemimpin besar dilahirkan, bukan dibuat (leader are born,
not made).
2
TEORI SIFAT
• Manusia yang mewarisi sifat-sifat tertentu lebih cocok untuk
menjalankan fungsi kepemimpinan.
• Dilakukan dentifikasian karakteristik kepribadian dan
perilaku pemimpin.
3
TEORI KONTINGENSI (Contingency Theory)
• Kapasitas kepemimpinan itu bersifat inheren, bahwa
pemimpin besar dilahirkan, bukan dibuat (leader are born,
not made).
TEORI SITUASIONAL (Situational Theory)
• Pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan situasinya.
• Gaya kepemimpinan dipilih berdasarkan bagaimana situasi
yang terjadi.
4
5
6
7
8
TEORI PARTISIPATIF
• Gaya kepemimpinan yang ideal adalah melibatkan orang
lain dalam mengambil keputusan.
• Pemimpin mendorong kontribusi dari anggota kelompok.
TEORI PERILAKU (Behavioral Theory)
• Pemimpin yang hebat dapat dibentuk, bukan dilahirkan
(leader are made, not born).
• Berfokus pada tindakan pemimpin, bukan kualitas mental
atau internal.
TEORI TRANSAKSIONAL
• Berfokus pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja
kelompok.
• Bersifat tidak permanen, karena dalam masa-masa tertentu
pemimpin dapat diberhentikan.
TEORI TRANSFORMASIONAL / RASIONAL
• Teori ini berfokus pada hubungan yang terbentuk antara
pemimpin dan pengikutnya.
• Pemimpin bertugas memotivasi, menginspirasi dan
memahami orang dengan membantu anggota kelompok
memahami potensinya dalam mencapaii tujuan
10. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
TIPE OTORITER
• Tipe kepemimpinan otoriter disebut juga
tipe kepemimpinan “authoritarian”.
• Pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya.
• Dominasi yang berlebihan mudah
menghidupkan oposisi atau menimbulkan
sifat apatis, atau sifat-sifat pada anggota-
anggota kelompok terhadap pemimpinnya
TIPE PSEUDO-DEMOKRATIS
• Tipe ini disebut juga demokratis semu
atau manipulasi diplomatik.
• Pemimpin hanya tampaknya saja
bersikap demokratis padahal sebenarnya
dia bersikap otokratis.
TIPE LAISSEZ-FAIRE
• Pemimpin tidak memberikan
kepemimpinannya, dia memberikan
bawahannya berbuat sekehendaknya.
• Pemimpin sama sekali tidak memberikan
kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan
bawahannya.
• Pembagian tugas dan kerja sama
diserahkan sepenuhnya kepada
bawahannya tanpa petunjuk atau saran-
saran dari pemimpin.
TIPE DEMOKRATIS
• Pemimpin tidak bertindak sebagai
diktator, melainkan sebagai pemimpin
ditengah-tengah anggota kelompoknya.
• Pemimpin selalu berusaha menstimulasi
anggota-anggotanya agar bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan bersama.
• Dalam tindakannya selalu berpangkal
kepada kepentingan, kemampuan dan
kebutuhan kelompok
11. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Pemimpin dalam Manajemen Pendidikan
3 4 5 6
2
1
Kepribadian
(Personality)
Harapan dan
Perilaku Atasan
Karakteristik,
Harapan dan
Perilaku Bawahan
Kebutuhan Tugas Harapan dan
Perilaku Rekan
Iklim dan Kebijakan
Organisasi
Mempengaruhi
Harapan dan Perilaku
Bawahan
12. Atkinson, M. 2013. Educational leadership and management in an international school
context . Derby : Faculty Education University of Derby
Makawimbang. (2012). Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu. Bandung: Alfa Beta.
Owens, R. (2002). Organizational Behaviour in Education. Boston: Allyn and Bacon.
Robert, Overtine. (2011). Leadership Made Simple. Singapura: Wharton Books, Pte. Ltd.
Rohmah, L. 2014. Kepemimpinan Pendidikan Dalam Manajemen Berbasis
Sekolah/Madrasah. Al-Bidayah, 6 (1), 73-91.
Daftar Pustaka