SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Algoritma Collision Hashing
Type Lisch dan Eisch
Topik Khusus Bisnis Intelegensi
Nama Kelompok
1. Afif Nuzia A. ( 11043027 )
2. Glendies Goes G. ( 11043058 )
3. Wahyuni ( 11043169 )
4. Miranti Kartika K. ( 11043175 )
Hashing
Merupakan metode pengaksesan data yang
dilakukan dengan cara memetakan/
mengkonversikan himpunan kunci record menjadi
himpunan alamat memori (posisi subscript dalam
larik), sehingga range address menjadi kecil.
Collision
Terjadinya tabrakan dalam penempatan nilai kunci
pada nomor indeks tabel alamat memori yang
sama. Fungsi hash yang memberikan
kemungkinan semakin kecil terjadinya collision
berarti fungsi hash tersebut semakin baik.
Metode Coalesced Hashing Tipe Lisch
Langkah penyelesaian sebagai berikut :
1. Menggunakan link.
2. Link menunjuk ke alamat kunci yang mengalami
collision.
3. Nilai kunci yang mengalami collision ditempatkan pada
bagian akhir tabel.
4. Fungsi hash yang digunakan adalah H(K)= K MOD P,
dimana P adalah bilangan prima terkecil yang lebih dari
jumlah kunci.
5. P merupakan ukuran tabel indeks.
Metode Coalesced Hashing Tipe Eisch
Langkah penyelesaian sebagai berikut :
1. Mirip dengan coalesced hashing tipe LISCH.
2. Perbedaanya, dalam tipe ini jika terjadi lebih dari satu
kali collision, maka nilai kunci terakhir yang mengalami
collision akan ditunjuk langsung oleh home address.
Contoh Perhitungan
1
Contoh 1
Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut :
27, 18, 29, 28, 39, 13, 16
Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini.
Penyelesaian :
N=7, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10
Perhitungan:
H(27) = 27 MOD 11 = 5
H(18) = 18 MOD 11 = 7
H(29) = 29 MOD 11 = 7 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 10 masih kosong sehingga H(29) di indeks 10
home address 7 diberi link ke indeks 10
Contoh 1
H(28) = 28 MOD 11 = 6
H(39) = 39 MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 9 masih kosong sehingga H(39) di indeks 9
home address 6 diberi link ke indeks 9
H(13) = 13 MOD 11 = 2
H(16) = 16 MOD 11 = 5 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 8 masih kosong sehingga H(16) di indeks 8
home address 5 diberi link ke indeks 8
Contoh 1
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci adalah:
=(7+3)/7 = 10/7 = 1,42
Keterangan :
7: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
3: Langkah penempatan kunci
16, 39, 29 (mengalami collision)
Record Kunci Link
0
1
2 13
3
4
5 27 8
6 28 9
7 18 10
8 16
9 39
10 29
Contoh 1
Permasalahan:
Sisipkan nilai kunci 42 dan 17 menggunakan tipe Lisch dan Eisch
Tipe Lisch
H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 4 masih kosong sehingga H(42) di indeks 4
home address 9 diberi link ke indeks 4
H(17) = 17 MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 3 masih kosong sehingga H(17) di indeks 3
home address 4 diberi link ke indeks 3
Contoh 1
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 42
dan 17 adalah:
=(9+4+3)/9 = 16/9 = 1,78
Keterangan :
9: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
4: Langkah penempatan kunci
16, 39, 29, 42 (mengalami
collision)
3: Langkah penempatan kunci 17
(home address 6, pindah ke
indeks 3, link)
Record Kunci Link
0
1
2 13
3 17
4 42 3
5 27 8
6 28 9
7 18 10
8 16
9 39 4
10 29
Contoh 1
Tipe Eisch
Catatan: karena mulai nilai kunci 27 hingga 16 tidak ada collision yang lebih
dari 1 kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH.
H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 4 masih kosong sehingga H(42) di indeks 4
home address 9 diberi link ke indeks 4
H(17) = 17 MOD 11 = 6 (collision)
(terjadi collision lebih dari 1 kali pada home address 6, maka alamat
akan di link secara langsung dari home address ,yaitu 6)
indeks 3 masih kosong sehingga H(17) di indeks 3
home address 6 diberi link ke indeks 3
Contoh 1
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 42
dan 17 adalah:
=(9+6)/9 = 15/9 = 1,67
Keterangan :
9: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
6: Langkah penempatan kunci
16, 39, 29, 42, 17, 17 (mengalami
collision)
Record Kunci Link
0
1
2 13
3 17 9
4 42
5 27 8
6 28 3
7 18 10
8 16
9 39 4
10 29
Contoh Perhitungan
2
Contoh 2
Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut :
16, 29, 40, 50, 72, 14, 28, 49, 37
Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini.
Penyelesaian :
N=9, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10
Perhitungan:
H(16) = 16 MOD 11 = 5
H(29) = 29 MOD 11 = 7
H(40) = 40 MOD 11 = 7 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 10 masih kosong sehingga H(40) di indeks 10
home address 7 diberi link ke indeks 10
Contoh 2
H(50) = 50 MOD 11 = 6
H(72) = 72 MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 9 masih kosong sehingga H(72) di indeks 9
home address 6 diberi link ke indeks 9
H(14) = 14 MOD 11 = 3
H(28) = 28 MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 8 masih kosong sehingga H(28) di indeks 8
home address 9 diberi link ke indeks 8
H(49) = 49 MOD 11 = 5 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 2 masih kosong sehingga H(49) di indeks 2
home address 5 diberi link ke indeks 2
H(37) = 37 MOD 11 = 4
Contoh 2
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci adalah:
=(9+4)/9 = 13/9 = 1,44
Keterangan :
9: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
4: Langkah penempatan kunci
40, 72, 28, 49 (mengalami
collision)
Record Kunci Link
0
1
2 49
3 14
4 37
5 16 2
6 50 9
7 29 10
8 28
9 72 8
10 40
Contoh 2
Permasalahan:
Sisipkan nilai kunci 13 dan 94 menggunakan tipe Lisch dan Eisch
Tipe Lisch
H(13) = 13 MOD 11 = 2 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 1 masih kosong sehingga H(13) di indeks 1
home address 2 diberi link ke indeks 1
H(94) = 94 MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 0 masih kosong sehingga H(94) di indeks 0
home address 6 diberi link ke indeks 0
Contoh 2
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 13
dan 94 adalah:
=(11+6+0)/11 = 17/11 = 1,54
Keterangan :
11: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
6: Langkah penempatan kunci
40, 72, 28, 49, 13, 94(mengalami
collision)
0: Langkah penempatan kunci 94
(home address 6, pindah ke
indeks 0, link)
Record Kunci Link
0 94
1 13 0
2 49 1
3 14
4 37
5 16 2
6 50 9
7 29 10
8 28
9 72 8
10 40
Contoh 2
Tipe Eisch
Catatan: karena mulai nilai kunci
16 hingga 37 ada collision yang
lebih dari 1 kali, maka
penempatannya sebagai berikut :
Record Kunci Link
0
1
2 49
3 14
4 37
5 16 2
6 50 8
7 29 10
8 28 9
9 72 6
10 40
Contoh 2
Tipe Eisch
H(13) = 13 MOD 11 = 2 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 1 masih kosong sehingga H(13) di indeks 1
home address 2 diberi link ke indeks 1
H(94) = 94 MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 0 masih kosong sehingga H(94) di indeks 0
home address 6 diberi link ke indeks 0
Contoh 2
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 13
dan 94 adalah:
=(11+8)/11 = 19/11 = 1,73
Keterangan :
11: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
8: Langkah penempatan kunci
40, 72, 28, 28, 49, 94, 94, 94
(mengalami collision)
Record Kunci Link
0 94
1 13 0
2 49 1
3 14
4 37
5 16 2
6 50 9
7 29 10
8 28
9 72 8
10 40
Contoh Perhitungan
3
Contoh 3
Contoh 3
H(Gula) = (4.3) MOD 11 = 1
H(Coklat) = (4.4) MOD 11 = 5
H(Ragi) = (4.5) MOD 11 = 9
H(Minyak) =(4.4) MOD 11 = 2
H(Telur) = (4.7) MOD 11 = 6
H(Susu) = (4.14) MOD 11 = 1(collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 8 masih kosong sehingga H(Susu) di indeks 9
home address 1 diberi link ke indeks 8
Contoh 3
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci adalah:
=(8+2)/8 = 10/8 = 1,25
Keterangan :
7: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
2: Langkah penempatan kunci
Susu, Tepung (mengalami
collision)
Record Kunci Link
0
1 Gula 8
2 Minyak
3
4 Beras 10
5 Coklat
6 Telur
7
8 Susu
9 Ragi
10 Tepung
Contoh 3
Permasalahan:
Sisipkan nilai kunci Sereal = 18 dan Wijen = 23 menggunakan tipe Lisch dan
Eisch
Tipe Lisch
H(Sereal) = (4.18) MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 7 masih kosong sehingga H(Sereal) di indeks 7
home address 6 diberi link ke indeks 7
H(Wijen) = (4.23) MOD 11 = 4 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 3 masih kosong sehingga H(Wijen) di indeks 3
home address 10 diberi link ke indeks 3
Contoh 3
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci
Sereal dan Wijen adalah:
=(10+4+2)/10 = 16/10 = 1,6
Keterangan :
10: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
4: Langkah penempatan kunci
Susu, Tepung, Sereal, Wijen
(mengalami collision)
2: Langkah penempatan kunci
Wijen (home address 4, pindah
ke indeks 3, link)
Record Kunci Link
0
1 Gula 8
2 Minyak
3 Wijen
4 Beras 10
5 Coklat
6 Telur 7
7 Sereal
8 Susu
9 Ragi
10 Tepung 3
Contoh 3
Tipe Eisch
Catatan: karena mulai nilai kunci Beras hingga Susu tidak ada collision yang
lebih dari 1 kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH.
H(Sereal) = (4.18) MOD 11 = 6 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 7 masih kosong sehingga H(Sereal) di indeks 7
home address 6 diberi link ke indeks 7
H(Wijen) = (4.23) MOD 11 = 4 (collision)
(terjadi collision lebih dari 1 kali pada home address 4, maka alamat
akan di link secara langsung dari home address ,yaitu 4)
indeks 3 masih kosong sehingga H(Wijen) di indeks 3
home address 4 diberi link ke indeks 3
Contoh 3
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 42
dan 17 adalah:
=(10+4)/10 = 14/10 = 1,4
Keterangan :
10: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
4: Langkah penempatan kunci
Susu, Tepung, Wijen, Sereal
(mengalami collision)
Record Kunci Link
0
1 Gula 8
2 Minyak
3 Wijen 10
4 Beras 3
5 Coklat
6 Telur 7
7 Sereal
8 Susu
9 Ragi
10 Tepung
Contoh Perhitungan
4
Contoh 4
Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut :
1, 4, 26, 21, 13, 19, 20,31,8,3
Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini.
Penyelesaian :
N=10, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10
Perhitungan:
H(1) = 1 MOD 11 = 1
H(4) = 4 MOD 11 = 4
H(26) = 26 MOD 11 = 4 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 7 masih kosong sehingga H(26) di indeks 7
home address 4 diberi link ke indeks 7
Contoh 4
H(21) = 21 MOD 11 = 10
H(13) = 13 MOD 11 = 2
H(19) = 19 MOD 11 = 8
H(20) = 20 MOD 11 = 9
H(31) = 31 MOD 11 = 9 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 6 masih kosong sehingga H(31) di indeks 6
home address 9 diberi link ke indeks 6
H(8) = 8 MOD 11 = 8 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 5 masih kosong sehingga H(8) di indeks 5
home address 8 diberi link ke indeks 5
H(3) = 3 MOD 11 = 3
Contoh 4
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci adalah:
=(10+3)/10 = 13/10 = 1,3
Keterangan :
10: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
3: Langkah penempatan kunci
26, 37, 8 (mengalami collision)
Record Kunci Link
0
1 1
2 13
3 3
4 4 7
5 8
6 31
7 26
8 19 5
9 20 6
10 21
Contoh 4
Permasalahan:
Sisipkan nilai kunci 42 menggunakan tipe Lisch dan Eisch
Tipe Lisch
H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 0 masih kosong sehingga H(42) di indeks 0
home address 6 diberi link ke indeks 0
Contoh 4
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 42
adalah:
=(11+4+3)/11 = 18/11 = 1,64
Keterangan :
11: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
4: Langkah penempatan kunci
26, 31, 8, 42 (mengalami
collision)
3:
Record Kunci Link
0 42
1 1
2 13
3 3
4 4 7
5 8
6 31 0
7 26
8 19 5
9 20 6
10 21
Contoh 4
Tipe Eisch
Catatan: karena mulai nilai kunci 1 hingga 3 tidak ada collision yang lebih dari 1
kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH.
H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision)
(terjadi collision lebih dari 1 kali pada home address 9, maka alamat
akan di link secara langsung dari home address ,yaitu 9)
indeks 0 masih kosong sehingga H(42) di indeks 0
home address 9 diberi link ke indeks 0
Contoh 4
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci 42
adalah:
=(11+5)/11 = 16/11 = 1,45
Keterangan :
11: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
5: Langkah penempatan kunci
31, 26, 8, 42, 42(mengalami
collision)
Record Kunci Link
0 42 6
1 1
2 13
3 3
4 4 7
5 8
6 31
7 26
8 19 5
9 20 0
10 21
Contoh Perhitungan
5
Contoh 5
Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut :
6, 9, 11, 13, 17, 19, 21
Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini.
Penyelesaian :
N=7, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10
Perhitungan:
H(6) = 6 MOD 11 = 6
H(9) = 9 MOD 11 = 9
H(11) = 11 MOD 11 = 0
H(13) = 13 MOD 11 = 2
H(17) = 17 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang
kosong) indeks 10 masih kosong sehingga H(17) di indeks 10 home address 6
diberi link ke indeks 10
Contoh 5
H(19) = 19 MOD 11 = 8
H(21) = 21 MOD 11 = 10
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci adalah:
=(7+1)/7 = 8/7 = 1,143
Keterangan :
7: Langkah penempatan setiap
kunci pada home address
1: Langkah penempatan kunci 6
(mengalami collision)
Record Kunci Link
0 11
1
2 13
3
4
5
6 6 10
7 21
8 19
9 9
10 17
Contoh 5
Permasalahan:
Sisipkan nilai kunci 24, 32 dan 22 menggunakan tipe Lisch dan Eisch
Tipe Lisch
H(24) = 24 MOD 11 = 2 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 5 masih kosong sehingga H(24) di indeks 5
home address 2 diberi link ke indeks 5
H(32) = 32 MOD 11 = 10 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 4 masih kosong sehingga H(32) di indeks 4
home address 10 diberi link ke indeks 4
Contoh 5
H(22) = 22 MOD 11 = 0 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong)
indeks 3 masih kosong sehingga H(22) di indeks 3
home address 0 diberi link ke indeks 3
Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 24, 32
dan 22 adalah:
=(10+4+1)/10 = 15/10 = 1,5
Keterangan :
10 : Langkah penempatan setiap kunci pada home address
4 : Langkah penempatan kunci 17, 24, 32, 22 (mengalami collision)
Contoh 5
Record Kunci Link
0 11 3
1
2 13 5
3 22
4 32
5 24
6 6 10
7 21 4
8 19
9 9
10 17
Contoh 5
Tipe Eisch
Catatan: karena mulai nilai kunci 11 hingga 19 tidak ada collision yang lebih dari 1 kali, maka
penempatannya sama dengan tipe LISCH.
H(24) = 24 MOD 11 = 2 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 5 masih kosong sehingga H(24) di
indeks 5 home address 2 diberi link ke indeks 5
H(32) = 32 MOD 11 = 10 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 4 masih kosong sehingga H(32) di
indeks 4 home address 10 diberi link ke indeks 4
H(22) = 22 MOD 11 = 0 (collision)
(ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 3 masih kosong sehingga H(22) di
indeks 3 home address 0 diberi link ke indeks 3
Contoh 5
Tipe Eisch
Rata-rata untuk akses suatu nilai
kunci setelah penyisipan kunci
24, 32 dan 22 adalah:
=(10+4)/10 = 14/10 = 1,4
Keterangan :
Karena tidak ada Collision yang lebih
dari 1 kali
Record Kunci Link
0 11 3
1
2 13 5
3 22
4 32
5 24
6 6 10
7 21 4
8 19
9 9
10 17
Daftar Referensi
• Sutanta, Edhy. (2006), Beberapa Metode Penyelesaian
Collision Pada Organisasi Berkas Secara Hashing,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta.
• Ali Pangera, Abas, Dony Ariyus. Macam-macam Fungsi
Hash, STMIK AMIKOM, Yogyakarta.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuArning Susilawati
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasiJoni Iswanto
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitassilvia kuswanti
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasiahmad haidaroh
 
geometri analitik Lecture 3
geometri analitik Lecture 3geometri analitik Lecture 3
geometri analitik Lecture 3Chaerul Uman
 
Kejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas danKejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas danResa Firmansyah
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialMuhammad Arif
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
File1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonFile1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonIr. Zakaria, M.M
 

What's hot (20)

Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasi
 
Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10Kuadratur gauss kel 10
Kuadratur gauss kel 10
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
geometri analitik Lecture 3
geometri analitik Lecture 3geometri analitik Lecture 3
geometri analitik Lecture 3
 
Kejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas danKejadian saling bebas dan
Kejadian saling bebas dan
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
File1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonFile1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poisson
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

CV Ricardo Naranjo Santaella 2016
CV Ricardo Naranjo Santaella 2016CV Ricardo Naranjo Santaella 2016
CV Ricardo Naranjo Santaella 2016
 
Resume - Suraphon
Resume - SuraphonResume - Suraphon
Resume - Suraphon
 
Test 2
Test 2Test 2
Test 2
 
Decàleg nens malcriats
Decàleg nens malcriatsDecàleg nens malcriats
Decàleg nens malcriats
 
WF_URS 2016 poster-ad
WF_URS 2016 poster-adWF_URS 2016 poster-ad
WF_URS 2016 poster-ad
 
Another gospel by Helle Tidemann
Another gospel by Helle TidemannAnother gospel by Helle Tidemann
Another gospel by Helle Tidemann
 
Fisher_URS 2015 poster
Fisher_URS 2015 posterFisher_URS 2015 poster
Fisher_URS 2015 poster
 
Twitteren In Werktijd
Twitteren In WerktijdTwitteren In Werktijd
Twitteren In Werktijd
 

Recently uploaded

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Tkbi presentasi turunan2

  • 1. Algoritma Collision Hashing Type Lisch dan Eisch Topik Khusus Bisnis Intelegensi
  • 2. Nama Kelompok 1. Afif Nuzia A. ( 11043027 ) 2. Glendies Goes G. ( 11043058 ) 3. Wahyuni ( 11043169 ) 4. Miranti Kartika K. ( 11043175 )
  • 3. Hashing Merupakan metode pengaksesan data yang dilakukan dengan cara memetakan/ mengkonversikan himpunan kunci record menjadi himpunan alamat memori (posisi subscript dalam larik), sehingga range address menjadi kecil.
  • 4. Collision Terjadinya tabrakan dalam penempatan nilai kunci pada nomor indeks tabel alamat memori yang sama. Fungsi hash yang memberikan kemungkinan semakin kecil terjadinya collision berarti fungsi hash tersebut semakin baik.
  • 5. Metode Coalesced Hashing Tipe Lisch Langkah penyelesaian sebagai berikut : 1. Menggunakan link. 2. Link menunjuk ke alamat kunci yang mengalami collision. 3. Nilai kunci yang mengalami collision ditempatkan pada bagian akhir tabel. 4. Fungsi hash yang digunakan adalah H(K)= K MOD P, dimana P adalah bilangan prima terkecil yang lebih dari jumlah kunci. 5. P merupakan ukuran tabel indeks.
  • 6. Metode Coalesced Hashing Tipe Eisch Langkah penyelesaian sebagai berikut : 1. Mirip dengan coalesced hashing tipe LISCH. 2. Perbedaanya, dalam tipe ini jika terjadi lebih dari satu kali collision, maka nilai kunci terakhir yang mengalami collision akan ditunjuk langsung oleh home address.
  • 8. Contoh 1 Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut : 27, 18, 29, 28, 39, 13, 16 Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini. Penyelesaian : N=7, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10 Perhitungan: H(27) = 27 MOD 11 = 5 H(18) = 18 MOD 11 = 7 H(29) = 29 MOD 11 = 7 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 10 masih kosong sehingga H(29) di indeks 10 home address 7 diberi link ke indeks 10
  • 9. Contoh 1 H(28) = 28 MOD 11 = 6 H(39) = 39 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 9 masih kosong sehingga H(39) di indeks 9 home address 6 diberi link ke indeks 9 H(13) = 13 MOD 11 = 2 H(16) = 16 MOD 11 = 5 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 8 masih kosong sehingga H(16) di indeks 8 home address 5 diberi link ke indeks 8
  • 10. Contoh 1 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci adalah: =(7+3)/7 = 10/7 = 1,42 Keterangan : 7: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 3: Langkah penempatan kunci 16, 39, 29 (mengalami collision) Record Kunci Link 0 1 2 13 3 4 5 27 8 6 28 9 7 18 10 8 16 9 39 10 29
  • 11. Contoh 1 Permasalahan: Sisipkan nilai kunci 42 dan 17 menggunakan tipe Lisch dan Eisch Tipe Lisch H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 4 masih kosong sehingga H(42) di indeks 4 home address 9 diberi link ke indeks 4 H(17) = 17 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 3 masih kosong sehingga H(17) di indeks 3 home address 4 diberi link ke indeks 3
  • 12. Contoh 1 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 42 dan 17 adalah: =(9+4+3)/9 = 16/9 = 1,78 Keterangan : 9: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 4: Langkah penempatan kunci 16, 39, 29, 42 (mengalami collision) 3: Langkah penempatan kunci 17 (home address 6, pindah ke indeks 3, link) Record Kunci Link 0 1 2 13 3 17 4 42 3 5 27 8 6 28 9 7 18 10 8 16 9 39 4 10 29
  • 13. Contoh 1 Tipe Eisch Catatan: karena mulai nilai kunci 27 hingga 16 tidak ada collision yang lebih dari 1 kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH. H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 4 masih kosong sehingga H(42) di indeks 4 home address 9 diberi link ke indeks 4 H(17) = 17 MOD 11 = 6 (collision) (terjadi collision lebih dari 1 kali pada home address 6, maka alamat akan di link secara langsung dari home address ,yaitu 6) indeks 3 masih kosong sehingga H(17) di indeks 3 home address 6 diberi link ke indeks 3
  • 14. Contoh 1 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 42 dan 17 adalah: =(9+6)/9 = 15/9 = 1,67 Keterangan : 9: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 6: Langkah penempatan kunci 16, 39, 29, 42, 17, 17 (mengalami collision) Record Kunci Link 0 1 2 13 3 17 9 4 42 5 27 8 6 28 3 7 18 10 8 16 9 39 4 10 29
  • 16. Contoh 2 Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut : 16, 29, 40, 50, 72, 14, 28, 49, 37 Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini. Penyelesaian : N=9, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10 Perhitungan: H(16) = 16 MOD 11 = 5 H(29) = 29 MOD 11 = 7 H(40) = 40 MOD 11 = 7 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 10 masih kosong sehingga H(40) di indeks 10 home address 7 diberi link ke indeks 10
  • 17. Contoh 2 H(50) = 50 MOD 11 = 6 H(72) = 72 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 9 masih kosong sehingga H(72) di indeks 9 home address 6 diberi link ke indeks 9 H(14) = 14 MOD 11 = 3 H(28) = 28 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 8 masih kosong sehingga H(28) di indeks 8 home address 9 diberi link ke indeks 8 H(49) = 49 MOD 11 = 5 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 2 masih kosong sehingga H(49) di indeks 2 home address 5 diberi link ke indeks 2 H(37) = 37 MOD 11 = 4
  • 18. Contoh 2 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci adalah: =(9+4)/9 = 13/9 = 1,44 Keterangan : 9: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 4: Langkah penempatan kunci 40, 72, 28, 49 (mengalami collision) Record Kunci Link 0 1 2 49 3 14 4 37 5 16 2 6 50 9 7 29 10 8 28 9 72 8 10 40
  • 19. Contoh 2 Permasalahan: Sisipkan nilai kunci 13 dan 94 menggunakan tipe Lisch dan Eisch Tipe Lisch H(13) = 13 MOD 11 = 2 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 1 masih kosong sehingga H(13) di indeks 1 home address 2 diberi link ke indeks 1 H(94) = 94 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 0 masih kosong sehingga H(94) di indeks 0 home address 6 diberi link ke indeks 0
  • 20. Contoh 2 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 13 dan 94 adalah: =(11+6+0)/11 = 17/11 = 1,54 Keterangan : 11: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 6: Langkah penempatan kunci 40, 72, 28, 49, 13, 94(mengalami collision) 0: Langkah penempatan kunci 94 (home address 6, pindah ke indeks 0, link) Record Kunci Link 0 94 1 13 0 2 49 1 3 14 4 37 5 16 2 6 50 9 7 29 10 8 28 9 72 8 10 40
  • 21. Contoh 2 Tipe Eisch Catatan: karena mulai nilai kunci 16 hingga 37 ada collision yang lebih dari 1 kali, maka penempatannya sebagai berikut : Record Kunci Link 0 1 2 49 3 14 4 37 5 16 2 6 50 8 7 29 10 8 28 9 9 72 6 10 40
  • 22. Contoh 2 Tipe Eisch H(13) = 13 MOD 11 = 2 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 1 masih kosong sehingga H(13) di indeks 1 home address 2 diberi link ke indeks 1 H(94) = 94 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 0 masih kosong sehingga H(94) di indeks 0 home address 6 diberi link ke indeks 0
  • 23. Contoh 2 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 13 dan 94 adalah: =(11+8)/11 = 19/11 = 1,73 Keterangan : 11: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 8: Langkah penempatan kunci 40, 72, 28, 28, 49, 94, 94, 94 (mengalami collision) Record Kunci Link 0 94 1 13 0 2 49 1 3 14 4 37 5 16 2 6 50 9 7 29 10 8 28 9 72 8 10 40
  • 26. Contoh 3 H(Gula) = (4.3) MOD 11 = 1 H(Coklat) = (4.4) MOD 11 = 5 H(Ragi) = (4.5) MOD 11 = 9 H(Minyak) =(4.4) MOD 11 = 2 H(Telur) = (4.7) MOD 11 = 6 H(Susu) = (4.14) MOD 11 = 1(collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 8 masih kosong sehingga H(Susu) di indeks 9 home address 1 diberi link ke indeks 8
  • 27. Contoh 3 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci adalah: =(8+2)/8 = 10/8 = 1,25 Keterangan : 7: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 2: Langkah penempatan kunci Susu, Tepung (mengalami collision) Record Kunci Link 0 1 Gula 8 2 Minyak 3 4 Beras 10 5 Coklat 6 Telur 7 8 Susu 9 Ragi 10 Tepung
  • 28. Contoh 3 Permasalahan: Sisipkan nilai kunci Sereal = 18 dan Wijen = 23 menggunakan tipe Lisch dan Eisch Tipe Lisch H(Sereal) = (4.18) MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 7 masih kosong sehingga H(Sereal) di indeks 7 home address 6 diberi link ke indeks 7 H(Wijen) = (4.23) MOD 11 = 4 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 3 masih kosong sehingga H(Wijen) di indeks 3 home address 10 diberi link ke indeks 3
  • 29. Contoh 3 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci Sereal dan Wijen adalah: =(10+4+2)/10 = 16/10 = 1,6 Keterangan : 10: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 4: Langkah penempatan kunci Susu, Tepung, Sereal, Wijen (mengalami collision) 2: Langkah penempatan kunci Wijen (home address 4, pindah ke indeks 3, link) Record Kunci Link 0 1 Gula 8 2 Minyak 3 Wijen 4 Beras 10 5 Coklat 6 Telur 7 7 Sereal 8 Susu 9 Ragi 10 Tepung 3
  • 30. Contoh 3 Tipe Eisch Catatan: karena mulai nilai kunci Beras hingga Susu tidak ada collision yang lebih dari 1 kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH. H(Sereal) = (4.18) MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 7 masih kosong sehingga H(Sereal) di indeks 7 home address 6 diberi link ke indeks 7 H(Wijen) = (4.23) MOD 11 = 4 (collision) (terjadi collision lebih dari 1 kali pada home address 4, maka alamat akan di link secara langsung dari home address ,yaitu 4) indeks 3 masih kosong sehingga H(Wijen) di indeks 3 home address 4 diberi link ke indeks 3
  • 31. Contoh 3 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 42 dan 17 adalah: =(10+4)/10 = 14/10 = 1,4 Keterangan : 10: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 4: Langkah penempatan kunci Susu, Tepung, Wijen, Sereal (mengalami collision) Record Kunci Link 0 1 Gula 8 2 Minyak 3 Wijen 10 4 Beras 3 5 Coklat 6 Telur 7 7 Sereal 8 Susu 9 Ragi 10 Tepung
  • 33. Contoh 4 Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut : 1, 4, 26, 21, 13, 19, 20,31,8,3 Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini. Penyelesaian : N=10, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10 Perhitungan: H(1) = 1 MOD 11 = 1 H(4) = 4 MOD 11 = 4 H(26) = 26 MOD 11 = 4 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 7 masih kosong sehingga H(26) di indeks 7 home address 4 diberi link ke indeks 7
  • 34. Contoh 4 H(21) = 21 MOD 11 = 10 H(13) = 13 MOD 11 = 2 H(19) = 19 MOD 11 = 8 H(20) = 20 MOD 11 = 9 H(31) = 31 MOD 11 = 9 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 6 masih kosong sehingga H(31) di indeks 6 home address 9 diberi link ke indeks 6 H(8) = 8 MOD 11 = 8 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 5 masih kosong sehingga H(8) di indeks 5 home address 8 diberi link ke indeks 5 H(3) = 3 MOD 11 = 3
  • 35. Contoh 4 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci adalah: =(10+3)/10 = 13/10 = 1,3 Keterangan : 10: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 3: Langkah penempatan kunci 26, 37, 8 (mengalami collision) Record Kunci Link 0 1 1 2 13 3 3 4 4 7 5 8 6 31 7 26 8 19 5 9 20 6 10 21
  • 36. Contoh 4 Permasalahan: Sisipkan nilai kunci 42 menggunakan tipe Lisch dan Eisch Tipe Lisch H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 0 masih kosong sehingga H(42) di indeks 0 home address 6 diberi link ke indeks 0
  • 37. Contoh 4 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 42 adalah: =(11+4+3)/11 = 18/11 = 1,64 Keterangan : 11: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 4: Langkah penempatan kunci 26, 31, 8, 42 (mengalami collision) 3: Record Kunci Link 0 42 1 1 2 13 3 3 4 4 7 5 8 6 31 0 7 26 8 19 5 9 20 6 10 21
  • 38. Contoh 4 Tipe Eisch Catatan: karena mulai nilai kunci 1 hingga 3 tidak ada collision yang lebih dari 1 kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH. H(42) = 42 MOD 11 = 9 (collision) (terjadi collision lebih dari 1 kali pada home address 9, maka alamat akan di link secara langsung dari home address ,yaitu 9) indeks 0 masih kosong sehingga H(42) di indeks 0 home address 9 diberi link ke indeks 0
  • 39. Contoh 4 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 42 adalah: =(11+5)/11 = 16/11 = 1,45 Keterangan : 11: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 5: Langkah penempatan kunci 31, 26, 8, 42, 42(mengalami collision) Record Kunci Link 0 42 6 1 1 2 13 3 3 4 4 7 5 8 6 31 7 26 8 19 5 9 20 0 10 21
  • 41. Contoh 5 Jika diketahui nilai-nilai kunci sebagai berikut : 6, 9, 11, 13, 17, 19, 21 Maka penempatan setiap nilai kunci akan dilakukan sebagai berikut ini. Penyelesaian : N=7, P=11, alamat indeks: 0 s/d 10 Perhitungan: H(6) = 6 MOD 11 = 6 H(9) = 9 MOD 11 = 9 H(11) = 11 MOD 11 = 0 H(13) = 13 MOD 11 = 2 H(17) = 17 MOD 11 = 6 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 10 masih kosong sehingga H(17) di indeks 10 home address 6 diberi link ke indeks 10
  • 42. Contoh 5 H(19) = 19 MOD 11 = 8 H(21) = 21 MOD 11 = 10 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci adalah: =(7+1)/7 = 8/7 = 1,143 Keterangan : 7: Langkah penempatan setiap kunci pada home address 1: Langkah penempatan kunci 6 (mengalami collision) Record Kunci Link 0 11 1 2 13 3 4 5 6 6 10 7 21 8 19 9 9 10 17
  • 43. Contoh 5 Permasalahan: Sisipkan nilai kunci 24, 32 dan 22 menggunakan tipe Lisch dan Eisch Tipe Lisch H(24) = 24 MOD 11 = 2 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 5 masih kosong sehingga H(24) di indeks 5 home address 2 diberi link ke indeks 5 H(32) = 32 MOD 11 = 10 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 4 masih kosong sehingga H(32) di indeks 4 home address 10 diberi link ke indeks 4
  • 44. Contoh 5 H(22) = 22 MOD 11 = 0 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 3 masih kosong sehingga H(22) di indeks 3 home address 0 diberi link ke indeks 3 Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 24, 32 dan 22 adalah: =(10+4+1)/10 = 15/10 = 1,5 Keterangan : 10 : Langkah penempatan setiap kunci pada home address 4 : Langkah penempatan kunci 17, 24, 32, 22 (mengalami collision)
  • 45. Contoh 5 Record Kunci Link 0 11 3 1 2 13 5 3 22 4 32 5 24 6 6 10 7 21 4 8 19 9 9 10 17
  • 46. Contoh 5 Tipe Eisch Catatan: karena mulai nilai kunci 11 hingga 19 tidak ada collision yang lebih dari 1 kali, maka penempatannya sama dengan tipe LISCH. H(24) = 24 MOD 11 = 2 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 5 masih kosong sehingga H(24) di indeks 5 home address 2 diberi link ke indeks 5 H(32) = 32 MOD 11 = 10 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 4 masih kosong sehingga H(32) di indeks 4 home address 10 diberi link ke indeks 4 H(22) = 22 MOD 11 = 0 (collision) (ditempatkan pada akhir tabel yang kosong) indeks 3 masih kosong sehingga H(22) di indeks 3 home address 0 diberi link ke indeks 3
  • 47. Contoh 5 Tipe Eisch Rata-rata untuk akses suatu nilai kunci setelah penyisipan kunci 24, 32 dan 22 adalah: =(10+4)/10 = 14/10 = 1,4 Keterangan : Karena tidak ada Collision yang lebih dari 1 kali Record Kunci Link 0 11 3 1 2 13 5 3 22 4 32 5 24 6 6 10 7 21 4 8 19 9 9 10 17
  • 48. Daftar Referensi • Sutanta, Edhy. (2006), Beberapa Metode Penyelesaian Collision Pada Organisasi Berkas Secara Hashing, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. • Ali Pangera, Abas, Dony Ariyus. Macam-macam Fungsi Hash, STMIK AMIKOM, Yogyakarta.