1. Tanggap warna adalah salah satu
kemampuan mata, namun mekanisme
tanggap warna belum di ketahui jelas.

2. TEORI TANGGAP
WARNA
Kone berbeda dengan rod dalam beberapa
hal yaitu kone memberi jawaban yang
selektif terhadap warna, kurang sensitif
terhadap cahaya dan mempunyai hubungan
dengan otak dalam kaitan ketajaman
penglihatan dibandingkan rod
Kone biru
kemampuan tanggap warna dengan
gelombang frekwensi 400 sampai
500 milimikron. Berarti kone biru
dapat menerima cahaya biru, ungu
dan hijau.
Kone hijau
kemampuan tanggap warna dengan
gelombang 450 sampai 675
milimikron. Berarti kone hijau dapat
mendeteksi warna biru, hijau,
kuning,orange dan merah.
Ahli faal Lamonov, Young Helmholtz
Kone merah
dapat mendeteksi seluruh panjang
gelombang warna tetapi kepekaan
terhadap warna orange kemerahan
sangat kuat dari pada warna lain

3. Teori tiga tipe dikromat yaitu suatu warna
menengah dapat terdeteksi karena ada 2
kone yang terangsang
contohnya jika mata melihat warna kuning
kehijauan, kone merah dan hijau akan
terangsang secara bersamaan, tetapi kone
hijau terangsang lebih kuat dari pada kone
merah.

4. 

Suatu kondisi ketika sel-sel retina tidak
mampu merespon warna dengan semestinya,
kone mengalami kelemahan atau kerusakan
permanen
Buta Warna diturunkan secara genetik
dibawah kromosom X oleh ayah atau ibu.

5. Trikromasi
Dikromasi
(perubahan tingkat
sensitivitas warna)
(1 dari 3 sel kerucut
tidak ada)
Protanomali
(merah)
Deuteromalin
(hijau)
Trinomali
(biru)
Protanopia
(tidak ada sel
kerucut merah)
Denteranopia
(tidak ada sel
kerucut hijau)
Tritanopia
(tidak ada sel
kerucut biru)
Monokromasi
Retina mata
mengalami
kerusakan total
dalam merspon
warna
(hanya hitam
dan putih)

6. 
3 Prinsip Pemeriksaan Mata :
1. Pemeriksaan mata bagian dalam
2. Pengukuran daya fokus mata
3. Pengukuran kelengkungan kornea

7. Opthalmoskop
Retinoskop
Keratometer
Tenometer dari
Schiotz
Pupilometer
Lensometer

8. Untuk mengetahui keadaan
fundus okuli (retina mata
dan pembuluh darah
khoroidea keseluruhannya)
Prinsip Kerja :
1. Pencerminan mata secara
Langsung
2. Pencerminan mata secara
tak langsung

9. Untuk menentukan resep
lensa demi koreksi mata
penderita tanpa aktivitas
penderita


10. 
Untuk mengukur
kelengkungan
lensa

11. 
Untuk mengukur tekanan intraokuler

12. 
Untuk
mengetahui dan
mengukur
kekuatan lensa
penderita

13. 
Untuk
mengukur
diameter pupil
CAHAYA