THE MEMORY COLLECTIVE. Di dalam cerita-cerita masa lalu tersebut, dan nilai-nilai moral maupun kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya, ingatan kolektif berperan penting di dalam memberikan makna dan konteks. Cerita rakyat menjadi alat bagi ingatan kolektif untuk memberi identitas suatu tempat.
Gubahan massa bangunan utama dan penunjang merujuk pada analogi cangkang bulus. Hal ini menjadi ide utama dari desain bangunan pusat budaya agar mempunyai nilai lokalitas dimana ia dibangun, serta menjadi rangsangan kepada ingatan bersama akan sejarah suatu tempat yang dapat memperkuat karakter serta ikatan emosional pengunjung dengan menyajikan pengamalan ruang yang berbeda.
2. THE MEMORY COLLECTIVE
CULTURAL CENTRE & TRANSIT ORIENTED
DEVELOPMENT.
LEBAK BULUS, JAKARTA.
PERANCANGAN ARSITEKTUR VI
ADITYA YUDI KURNIAWAN 41213110026
4. Tapak perencanaan terletak di jalan raya lebak bulus, Jakarta Selatan. Tapak merupakan hasil konsolidasi lahan, dapat dianggap sebagai
tapak kosong. Tapak dapat dicapai terutama dengan moda kereta api serta dengan kendaraan umum berbagai jenis seperti bus
transjakarta, dll. Dengan ketentuan Luas tapak sekitar 2,5 Ha, KDB 60%, KLB 2, Tinggi bangunan maks. 6 lantai, serta GSB 10 m. Dalam
kawasan TOD tersebut selain terdapat stasiun MRT terdapat juga fasilitas budaya Culture Centre berupa gedung teater, galeri dan
eksibisi serta fasilitas hiburan seperti gedung bioskop, fitness area, retail dan resto.
5. Tapak perencanaan terkoneksi dengan jalan utama, Jl. Lebak Bulus Raya dengan system lalu lintas satu arah
serta diapit oleh dua jalan yang terhubung dengan kawasan perencanaan yang bisa dijadikan akses masuk
serta keluar ke kawasan TOD bagi pengguna kendaraan pribadi.
6. Tapak perencanaan berdekatan dengan kawasan komersil terpadu, pusat belanja, dan terminal bus. Hal ini
menjadi keuntungan untuk mensinergikan kawasan TOD dengan lingkungan sekitar. Hal ini juga memfasilitasi
kawaasan TOD untuk berkembang.
7. Site tapak perencanaan berada dalam kawasan terpadu dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi,
orientasi bangunan Culture Centre, diharapkan mampu memberikan citra yang baik terhadap pembentuk
wajah kota. Begitu juga dengan Statsiun MRT juga mampu memberi dampak yang signifikan terhadap
perubahan pola transportasi dari pribadi ke massal.
8. Peletakan massa bangunan dibuat diagonal, hal ini untuk mendapatkan luasan open space yang cukup. Dan di lihat
dari human view dari kondisi ekisting sirkulasi satu arah, bangunan pusat budaya langsng mendapatkan fokus,
begitu juga dari stasiun penghubungnya juga diletakkan secara diagonal, untuk langsung mendapatkan view ke
arah bangunan pusat budaya.
STASIUN
MRT
CULTURE
CENTRE
10. THE MEMORY COLLECTIVE
Daerah yang terkenal dengan stadion dan terminalnya diambil dari kata "lebakโ yang.
Artinya lembah dan "bulusโ yang berarti kura-kura. Jadi lebak bulus dapat disamakan
dengan lembah kura-kura.Kawasan ini memang kontur tanahnya tidak rata seperti
lembah dan di kali Grogol/Krukut dan kali Pesanggrahan dua kali yang mengalir di
daerah tersebut memang terdapat banyak sekali kura-kura alias bulus.
Di dalam cerita-cerita masa lalu tersebut, dan nilai-nilai moral maupun
kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya, ingatan kolektif berperan penting di
dalam memberikan makna dan konteks. Cerita rakyat menjadi alat bagi ingatan
kolektif untuk memberi identitas suatu tempat.
CULTURAL CENTRE & TRANSIT
ORIENTED DEVELOPMENT.
LEBAK BULUS, JAKARTA.
Gubahan massa bangunan utama
dan penunjang merujuk pada
analogi cangkang bulus. Hal ini
menjadi ide utama dari desain
bangunan pusat budaya agar
mempunyai nilai lokalitas dimana ia
dibangun, serta menjadi
rangsangan kepada ingatan
bersama akan sejarah suatu
tempat yang dapat memperkuat
karakter serta ikatan emosional
pengunjung dengan menyajikan
pengamalan ruang yang berbeda.