SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
NAMA : SARIFATURROHMAH
NIM : 5021201013
MATKUL : ETIKA PROFESI
No Uraian Ayat pendukung
1. A. Faham hidonisme
“Tingkah laku atau perbuatan
yang melahirkan kebahagiaan
dan kenikmatan/kelezatan”.
Ada tiga sudut pandang dari
faham ini yaitu (1) hedonisme
individualistik/egostik hedonism
yang menilai bahwa jika suatu
keputusan baik bagi pribadinya
maka disebut baik, sedangkan
jika keputusan tersebut tidak
baik maka itulah yang buruk; (2)
hedonisme rasional/rationalistic
hedonism yang berpendapat
bahwa kebahagian atau
kelezatan individu itu haruslah
berdasarkan pertimbangan akal
sehat; dan (3) universalistic
hedonism yang menyatakan
bahwa yang menjadi tolok ukur
apakah suatu perbuatan itu baik
atau buruk adalah mengacu
kepada akibat perbuatan itu
melahirkan kesenangan atau
kebahagiaan kepada seluruh
makhluk.
Dalam ayat-ayat Al-Qura’an dan sejumlah hadits-hadits
Rasulullah SAW. Mengungkapkan kebahagiaan dan
semacamnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Kebahagiaan sementara, yaitu kebahagiaan dalam
kehidupan dunia
2.Kebahagiaan sejati, yaitu kebahagiaan akhirat yang
lebih baik dan lebih kekal.
Dan kedua kebahagiaan tersebut diperoleh berkat hasil
kerja keras orang yang ingin mendapatkannya. Seperti:
orang yang ingin mendapatkan materi, orang itu akan
berusaha mendapatkan materi tersebut. Dan orang
yang ingin mendapatkan kebahagiaan akhirat orang
tersebut akan berusaha mendapatkannya dengan jalan
melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi
larangan-Nya.
Maha suci Allah yang mengadakan naluri ingin bahagia
dalam diri manusia, kemudian mengadakan sarana
atau jalan menuju kebahagiaan, lalu memberikan
petunjuk yang lurus yang harus ditempuh untuk
berbahagia dan pada puncaknya semua kebahagiaan
yang ada untuk dinikmati umat-umatnya.
kebahagian menurut syariat Islam dan Aliran yang
mengungkapkan tentang kebahagiaan.
Ungkapan-ungkapan didalam Al-Qur’an yang
menyatakan tentang kebahagiaanitu seperti: lazat,
ni’mah, mata’, aflaha, sakinah, dan lain-lain.
Surat Az-Zukurf : 71
ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫اف‬َ‫ح‬ ِ‫ص‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫اف‬َ‫ط‬ُ‫ي‬ُ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ْ‫اْل‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬َ‫ۖو‬ ٍ‫ب‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٍ‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬
َ‫ُون‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ۖو‬ ُ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ ْ‫اْل‬ ُّ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫و‬
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas,
dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat
segala apa yang diingini oleh hati dan sedap
(dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya."
2. B. Bisikan hati (intuisi)
Bisikan hati adalah “kekuatan
batin yang dapat
mengidentifikasi apakah
sesuatu perbuatan itu baik atau
buruk tanpa terlebih dahulu
melihat akibat yang ditimbulkan
perbuatan itu”. Faham ini
merupakan bantahan terhadap
faham hedonisme. Tujuan
utama dari aliran ini adalah
keutamaan, keunggulan,
keistimewaan yang dapat juga
diartikan sebagai “kebaikan budi
pekerti”
‫عن‬‫أبى‬‫هريرة‬‫قال‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسالم‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ل‬ْ‫ن‬َ‫م‬
ُّ‫ق‬َ‫ح‬َ‫أ‬ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬‫ِى‬‫ت‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ص‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ك‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬
Dari Abu Hurairah RA katanya :
“Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW
menanyakan : “Siapakah orang yang lebih berhak
untuk saya berbuat baik padanya?” Jawab Nabi :
“Ibumu.” Tanya laki-laki: “Sesudah itu siapa ?” Jawab
Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki :”Sesudah itu Siapa?”
Jawab Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki : “Sesudah itu
siapa?” Jawab Nabi : “Sesudah itu Bapakmu.”
Berbakti Kepada Ibu Bapak
‫عن‬‫عبدللا‬‫بن‬‫عمرو‬‫قال‬‫جاء‬‫رجل‬‫الى‬‫النبى‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسالم‬ْ‫س‬َ‫ي‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬ِ‫ذ‬َْْ‫ت‬
‫ِى‬‫ف‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬‫ى‬َ‫ح‬َ‫أ‬َ‫َاك‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ف‬‫ِد‬‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ف‬
Dari Abdullah bin Amru RA katanya :
“Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW meminta
supaya diizinkan turut berperang. Nabi bertanya :
“Masih hidupkah kedua orang tuamu?” Dia menjawab :
“Ya (masih hidup)!” Sabda Nabi : “Hendaklah engkau
berjihad, untuk kebaikan keduanya.”
‫عن‬‫عبدللا‬‫بن‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫َم‬‫ع‬ِ‫اص‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫أ‬‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عل‬‫يه‬
‫والسالم‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ك‬ُ‫ع‬ِ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ا‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ج‬ِ‫ه‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ِى‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ْل‬ْ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫للا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫ه‬َ‫ف‬ِ‫م‬ْ‫ن‬
َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬‫ى‬َ‫ح‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ال‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ِى‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫للا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬
ْ‫ع‬ ِ‫ج‬ْ‫ار‬َ‫ف‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ُح‬‫ص‬
Dari Abdullah bin Amru bin Ash RA katanya:
“Datang seorang laki-laki kepada Nabi Allah SAW dan
mengatakan :”Saya berjanji setiap kepada engkau
untuk berhijrah dan jihad (perjuangan). Saya
mengharapkan memperoleh pahala dari Allah.” Tanya
Nabi :”Adakah salah seorang dari kedua orangtuamu
masih hidup?” Jawab laki-laki :”Ya, bahkan keduanya
(masih hidup).” Kata Nabi : “Engkau mengharapkan
memperoleh pahala dari Allah?” Jawab laki-laki : “Ya!.”
Sabda beliau : “Pulanglah kembali kepada ibu bapakmu
dan pergaulilah keduanya dengan baik.!”
‫عن‬‫أبى‬‫هريرة‬‫قال‬‫قال‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسالم‬َ‫م‬ِ‫غ‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ر‬َ‫م‬ِ‫غ‬
ُ‫ه‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫م‬ِ‫غ‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫للا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ك‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ِ‫ر‬َ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬
‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫م‬َ‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬
Dari Abu Hurairah RA katanya :
“Rasulullah SAW bersabda : “Orang itu celaka! Sekali
lagi orang itu celaka! Sekali lagi orang itu celaka!”
Ditanyakan :”Siapakah orang itu ya Rasulullah?” Sabda
Nabi : “Siapa yang mendapati ibu bapaknya ketika
berumur sangat tua, salah seorang diantaranya atau
kedua-duanya, kemudian orang itu tidak masuk ke
dalam surga (karena tidak melayani ibu bapaknya yang
telah tua tersebut).”
Melanjutkan Tali Silaturahim Orang Tua
‫عن‬‫عبدللا‬‫بن‬‫ر‬ْ‫َم‬‫ع‬‫قال‬‫قال‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسال‬‫م‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬ ِ‫ص‬َ‫ي‬
ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬َّ‫د‬ُ‫و‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
Dari Abdullah bin Umar RA katanya:
“Rasulullah SAW bersabda : “Perbuatan yang baik,
memperhubungkan silaturrahim dengan orang yang
dikasihi bapaknya.”
Kebaikan dan Dosa
‫عن‬ِ‫اس‬َ‫و‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬ِ‫ان‬َ‫ع‬ْ‫م‬َ‫س‬‫ى‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬‫اْل‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ََْ‫س‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫و‬‫السالم‬
ِ‫َن‬‫ع‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫م‬ْ‫ث‬ِ‫اإل‬َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ُ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ِ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫م‬ْ‫ث‬ِ‫اإل‬َ‫و‬َ‫اك‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫م‬‫ِى‬‫ف‬َ‫ك‬ ِ‫ْر‬‫د‬َ‫ص‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫َر‬‫ك‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
َ‫ع‬ِ‫ل‬َّ‫ط‬َ‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬
Dari Nawas bin Sam’an Al Anshariy RA katanya:
“Saya menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang
perbuatan baik dan dosa. Beliau menjawab :
“Perbuatan baik itu ialah budi pekerti yang baik. Dan
dosa ialah yang tidak menyenangkan dalam hati
engkau, dan engkau tidak menyukai kalau dilihat oleh
orang lain.”
3. C. Evolusi
Paham ini berpendapat bahwa
segala sesuatu yang ada di alam
ini selalu (secara berangsur-
angsur) mengalami perubahan
yaitu berkembang menuju kea
rah
kesempurnaan. Dengan
mengadopsi teori Darwin (ingat
konsep selection of nature,
struggle for life, dan survival for
the fittest) Alexander
mengungkapkan bahwa nilai
moral harus selalu berkompetisi
dengan nilai yang lainnya,
bahkan dengan segala yang ada
di ala mini, dan nilai moral yang
bertahanlah (tetap) yang
dikatakan dengan baik, dan
nilai-nilai yang tidak bertahan
(kalah dengan perjuangan antar
nilai) dipandang sebagai buruk.
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan
oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk
oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya
maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah
di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari
tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) :
26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci
tentang penciptaan manusia pertama itu dalam surat Al
Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits
Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan
Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
4. D. Faham eudaemonisme
Prinsip pokok faham ini adalah
kebahagiaan bagi diri sendiri
dan kebahagiaan bagi orang
lain. Menurut Aristoteles, untuk
Nawas Ibnu Sam’an Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku
bertanya kepada
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tentang
kebaikan dan
keburukan. Beliau bersabda: “Kebaikan ialah akhlak
yang baik dan
mencapai eudaemonia ini
diperlukan 4 hal yaitu (1)
kesehatan, kebebasan,
kemerdekaan, kekayaan dan
kekuasaan, (2) kemauaan, (3)
perbuatan baik, dan (4)
pengetahuan batiniah.
keburukan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan
engkau tidak suka
bila orang lain mengetahuinya.” (HR Muslim)
Rosulullah SAW Bersabda: “Apa yang sedikit tetapi
mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi
melalaikan.” (HR. Abu Dawud)
Rosulullah SAW Bersabda: “Bagi tiap sesuatu terdapat
ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap
umatku ialah harta-benda.” (HR. Tirmidzi)
5. E. Aliran pragmatisme
Aliran ini menititkberatkan pada
hal-hal yang berguna dari diri
sendiri baik yang bersifat moral
maupun material. Yang menjadi
titik beratnya adalah
pengalaman, oleh karena itu
penganut faham ini tidak
mengenal istilah kebenaran
sebab kebenaran bersifat
abstrak dan tidak akan
diperoleh dalam dunia empiris.
Al-Gazali termasuk filosof pendidikan Islam berpaham
empiris, yang menekankan pentingnya pendidikan
terhadap pertumbuhan perkembangan anak didik.
Menurutnya, seorang anak tergantung kepada kedua
orang tuanya yag mendidiknya. Telah tertulis dalam
hadist Nabi SAW ‫على‬ ‫يولد‬ ‫مولود‬ ّ‫ل‬‫ك‬ ":‫ص.م‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬
"‫ّسانه‬‫ج‬‫يم‬ ‫أو‬ ‫ينصرانه‬ ‫أو‬ ‫دانه‬ ّ‫يهو‬ ‫فأبواه‬ ‫الفطرة‬
Tujuan pendidikan (jangka pendek) menurut al-Ghazali
ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan
kemampuannya. (al-Ibrashi, 1990) syarat untuk mencapai
tujuan ini, manusia harus memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan
bakatnya.
6. F. Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau
buruk adalah :”apakah sesuai
dengan keadaan alam”, apabila
alami maka itu dikatakan baik,
sedangkan apabila tidak alami
dipandang buruk. Jean Jack
Rousseau mengemukakan
Ilmu Pengetahuan dan Kebodohan
Oleh : Ihsan Faisal, M.Ag
1. َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫اا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬،َّ‫ن‬ِ‫إ‬ّ‫ف‬ُ‫ه‬ُ‫م‬ُّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِ َّ‫اَلل‬َّ‫ز‬َ‫ع‬َّ‫ل‬َ‫ج‬ َ‫و‬،ُ‫ه‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬َْ‫ل‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬،َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬ِ‫ب‬‫ى‬ِ‫ف‬ِ‫ع‬ ِ‫ض‬ ْ‫و‬َ‫م‬ِ‫ف‬َ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ِ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِّ‫الر‬ َ‫و‬،ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ْن‬‫ي‬َ‫ز‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ ِ‫ِل‬‫ى‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬َ‫ِل‬‫ا‬ َ‫و‬( .‫الربيع‬ )
“Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah
pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan
mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya
bahwa kemajuan, pengetahuan
dan kebudayaan adalah menjadi
perusak alam semesta.
adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat
dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan
bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
2. ‫ا‬َ‫ي‬ّ‫ر‬َ‫ذ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬،ْ‫ن‬َ َ‫ِل‬‫ا‬ ْ‫و‬َ‫د‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ت‬َ‫ف‬‫ة‬َ‫ي‬َ‫ا‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ِ َّ‫اَلل‬‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬َ‫ك‬َّ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ة‬َ‫ئ‬‫ا‬ِ‫م‬
‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬،ْ‫ن‬َ َ‫ِل‬ َ‫و‬‫ا‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬‫اب‬َ‫ب‬َ‫مِن‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬ِ‫م‬ُ‫ع‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫و‬َ‫ا‬ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬،‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
َ‫ي‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬( .‫ابن‬‫ماجة‬
“Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari
Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah)
seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik
dari pada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah)
3. ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫ار‬َ‫ق‬ َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫َو‬‫ت‬ َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬.
(‫الطبرانى‬ )
“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan
dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada
orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)
7. G. Aliran Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan
terhadap aliran natiralisme
sebab menurut faham vitalisme
yang menjadi ukuran baik dan
buruk itu bukan alam tetapi
“vitae” atau hidup (yang sangat
diperlukan untuk hidup). Aliran
ini terdiri dari dua kelompok
yaitu (1) vitalisme pessimistis
(negative vitalistis) dan (2)
vitalisme optimistime.
Kelompok pertama terkenal
dengan ungkapan “homo
1. Aku menginginkan berperang di jalan Allah, lalu aku
terbunuh, dihidupkan lagi dan mati lagi, lalu dihidupkan
lagi. (HR. Bukhari)
2. Kedua kaki hambaKu yang dilibat debu dalam perang
fisabilillah tidak akan tersentuh api neraka. (HR. Bukhari)
3. Berjaga-jaga satu malam dalam perang fisabilillah lebih
afdhol dari seribu malam dishalati malam harinya dan
dipuasai siang harinya. (HR. Al Hakim)
4. Tidak ada hijrah lagi sesudah fathu Mekah selain jihad,
niat, dan apabila diserukan berangkat (pergi berperang)
maka berangkatlah. (HR. Bukhari)
5. Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri
(masuk Islam) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah
shalat dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat
homini lupus” artinya “manusia
adalah serigala bagi manusia
yang lain”. Sedangkan menurut
aliran kedua “perang adalah
halal”, sebab orang yang
berperang itulah (yang menang)
yang akan memegang
kekuasaan. Tokoh terkenal
aliran vitalisme adalah F.
Niettsche yang banyak
memberikan pengaruh terhadap
Adolf Hitler.
mencapainya hanya orang yang paling utama di antara
mereka. (HR. Ath-Thabrani)
6. Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta,
jiwa dan lidahmu. (HR. An-Nasaa'i)
7. Manusia yang paling dekat derajatnya kepada derajat
kenabian ialah para mujahidin dan ilmuwan
(cendekiawan) karena kaum mujahidin melaksanakan
ajaran para rasul dan ilmuwan membimbing manusia
untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada setetes yang lebih disukai Allah 'Azza wajalla
daripada setetes darah di jalan Allah. (HR. Ath-Thahawi)
9. Barangsiapa memberi perlengkapan bagi seorang yang
berperang di jalan Allah maka dia terhitung ikut
berperang dan barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan
keluarga (menyantuni) orang yang berperang maka dia
terhitung ikut berperang di jalan Allah. (HR. Bukhari)
10. Wahai segenap manusia, janganlah kamu mengharap-
harap bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah
akan keselamatan. Bila bertemu dengan mereka maka
bersabarlah (yakni sabar menderita, gigih, ulet dan tabah
dalam melawan mereka). Ketahuilah, surga terletak di
bawah bayang-bayang pedang. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi
berperang (tanpa disertainya) berpesan: "Dengan nama
Allah, dengan disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah
Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil
barang rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan.
Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula melakukan
sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan
membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang
telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
12. Rasulullah Saw mengikutsertakan kaum wanita dalam
peperangan. Mereka mengobati orang yang terluka.
Rasulullah tidak pernah memberi mereka bagian dari
harta rampasan tetapi memberi mereka dari kelebihan
(sisa) pembagian. (HR. Muslim)
13. Perang adalah tipu daya. (HR. Bukhari)
14. Kalau kamu melakukan perdagangan dengan riba,
hanya menjadi peternak-peternak dan senang hanya
dengan bertani saja dan meninggalkan jihad (perjuangan)
maka Allah akan menimpakan kehinaan atasmu. Kamu
tidak dapat mencabut kehinaan itu sehingga kamu
kembali kepada Ad Dienmu. (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah)
8. H. Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai oleh Albert
Schweitzer, seorang ahli Teolog,
Musik, Medik, Filsuf, dan Etika.
Yang terpenting menurut aliran
ini adalah “penghormatan akan
kehidupan”, yaitu sedapat
mungkin setiap makhluk harus
saling menolong dan berlaku
baik. Ukuran kebaikannya
adalah “pemelihataan akan
kehidupan”, dan yang buruk
adalah setiap usaha yang
berakibat kebinasaan dan
menghalangi-halangi hidup.
َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ،ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ه‬ْ‫ْي‬
: َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ْي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ ٍ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ِ‫س‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ر‬َّ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ْي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ٍ‫ر‬
َّ‫س‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫س‬ ً‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫َر‬‫ت‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫اآلخ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ْي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ْ‫ْي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ر‬ُ‫هللا‬ َُُ‫ر‬
ِ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬َ‫ا‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫اآلخ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ْي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬
َ‫ط‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َّ‫ه‬َ‫س‬ ً‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ْي‬ِ‫ف‬ ُ‫س‬ِ‫َم‬‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ً‫ا‬‫ْق‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ط‬ َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ .ِ‫ه‬ْ‫ْي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ً‫ا‬‫ق‬
ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ي‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ت‬ ْ‫ُو‬‫ْي‬ُ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ت‬ْ‫ْي‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٌ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اج‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬
ِ‫ش‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ْي‬ِ‫ك‬َّ‫س‬‫ال‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ْي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ َ‫َز‬‫ن‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ْي‬َ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫د‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ْي‬
ُ‫هللا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ،ُ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫ح‬ َ‫و‬ ،ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬َ‫م‬ْ‫ْي‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،َُُ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬
‫أ‬َ‫ط‬َ‫ب‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬َ‫س‬َ‫ن‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬ ِ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang
menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari
berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah
akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari
kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang
sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan
baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang
menutupi (aib) seorang muslim Allah akan
tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu
menolong hambanya selama hambanya menolong
saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk
mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya
jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di
salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah
dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya
akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan
dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka
dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka
kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang
lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh
nasabnya.
(Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ‫من‬ ‫الفوائد‬
‫الحديث‬ :
1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam
menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia
dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya
yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang
sangat sulit tersebut.
2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala
sesuai dengan jenis perbuatannya.
3. Berbuat baik kepada makhluk merupakan
cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala.
4. Membenarkan niat dalam rangka mencari
ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak
menggugurkan pahala sehingga amalnya dan
kesungguhannya sia-sia.
5. Memohon pertolongan kepada Allah ta’ala
dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak
akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan
kasih sayang-Nya.
6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya
dan mengamalkannya.
7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk
mengkaji ilmu.
9. I. Aliran Idealisme
Sangat mementingkan
eksistensi akal pikiran manusia
sebab pikiran manusialah yang
« Kebencian merekaPerbuatan menjauh dariNya »
Prasangka atau akal pikiran
6 Mei 2012 oleh mutiarazuhud
Beragama berdasarkan prasangka atau akal pikiran
menjadi sumber ide. Ungkapan
terkenal dari aliran ini adalah
“segala yang ada hanyalah yang
tiada” sebab yang ada itu
hanyalah
gambaran/perwujudan dari
alam pikiran (bersifat tiruan).
Sebaik apapun tiruan tidak akan
seindah aslinya (yaitu ide). Jadi
yang baik itu hanya apa yang
ada di dalam ide itu sendiri.
manusia
Tentulah mereka akan sulit menerima kenyataannya
bahwa mereka yang selama ini merasa telah mengikuti
Salafush Sholeh namun kenyataannya mereka tidak lebih
dari mengikuti para ulama yang mengaku aku mengikuti
Salafush Sholeh namun tidak bertalaqqi (mengaji) dengan
Salafush Sholeh.
Mereka adalah hasil pengajaran para ulama korban
hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman)
dari kaum Zionis Yahudi Mereka serupa dengan kaum
Nasrani yang telah menjadi korban ghazwul fikri (perang
pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi. Kaum Nasrani
merasa telah mengikuti pengikut Rasul (pengikut Nabi Isa
a.s) namun kenyataannya mereka tidak lebih dari
mengikuti prasangka atau akal pikiran manusia seperti
Paulus (Yahudi dari Tarsus). Surat-suratnya menjadi
bagian penting Perjanjian Baru.
Firman Allah ta’ala yang artinya “Sesungguhnya (agama
tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu,
dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu)
menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi
beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).”
(QS Al Mu’minun [23] : 52-53)
Merekapun adalah korban pemaksaan kehendak
penguasa kerajaan dinasti Saudi bahwa dalam beragama
untuk mengikuti prasangka atau akal pikiran Muhammad
bin Abdul Wahhab dan menginggalkan apa yang telah
disampaikan oleh Imam Mazhab yang empat yang
bertemu dan bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush
Sholeh.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah
menggambarkan keadaan masa kini , masa di mana
penguasa yang memaksakan kehendak (Mulkan
Jabbriyyan) dalam hadits berikut
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda
ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ُ‫ة‬ َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ال‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َّ‫م‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬
‫َة‬‫ف‬ َ‫َل‬ ِ‫خ‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫اج‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ة‬ َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ال‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َّ‫م‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ش‬َ‫ء‬‫ا‬ُ َّ‫اَلل‬
ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬‫ا‬‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬‫ًّا‬‫ض‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬
ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬‫ا‬‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬‫َّا‬‫ي‬ ِ‫ْر‬‫ب‬َ‫ج‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ر‬َ‫ي‬َ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ف‬‫ا‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬
ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬‫َة‬‫ف‬ َ‫َل‬ ِ‫خ‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫اج‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ة‬ َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ال‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫َت‬‫ك‬َ‫س‬(‫أحمد‬ )
“kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa
yang Allah kehendaki, kemudian babak kekhalifahan
mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah
kehendaki, kemudian babak Raja-raja yang
menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian
babak para penguasa yang memaksakan kehendak
selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian akan
mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj
Kenabian, kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad)
10. J. Aliran Eksistensialisme
Etika Eksistensialisme
berpandangan bahwa eksistensi
di atas dunia selalu terkait pada
keputusan-keputusan individu,
Artinya, andaikan individu tidak
mengambil suatu keputusan
maka pastilah tidak ada yang
terjadi. Individu sangat
menentukan terhadao sesuatu
yang baik, terutama sekali bagi
kepentingan dirinya. Ungkapan
dari aliran ini adalah “ Truth is
Eksistensialisme menempatkan manusia sebagai subjek
sekaligus objek, sehingga manusia dianugerahi kebebasan
tanpa batas untuk menentukan apa saja yang
menyangkut dirinya. Namun, tidak hanya kebebasan yang
menjadi ciri filsafat ini, kedewasaan dan tanggungjawab
atas kebebasan yang dianugerahkan kepada manusia
merupakan hal terpenting. Dalam filsafat ini, manusia
tidak harus mematuhi sebuah hukum atau sistem apabila
menurutnya sistem itu membawa dia kepada kerugian.
Manusia dibebaskan untuk memilih pekerjaan,
pendidikan, jodoh bahkan dibebaskan dalam memilih
agama. Sesuai dengan Q.S Al Kafirun ayat 6; “Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku”
subjectivity” atau kebenaran
terletak pada pribadinya maka
disebutlah baik, dan sebaliknya
apabila keputusan itu tidak baik
bagi pribadinya maka itulah
yang buruk.
( َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫َا‬‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬١( َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫)ال‬٢‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ال‬ َ‫)و‬
( ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬٣‫ال‬ َ‫)و‬( ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬٤( ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ال‬ َ‫)و‬٥ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬)
( ِ‫ِين‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ِي‬‫د‬٦ )
11. K. Aliran Marxisme
Berdasarkan “Dialectical
Materialsme” yaitu segala
sesuatu yang ada dikuasai oleh
keadaan material dan keadaan
material pun juga harus
mengikuti jalan dialektikal itu.
Aliran ini memegang motto
“segala sesuatu jalan dapatlah
dibenarkan asalkan saja jalan
dapat ditempuh untuk
mencapai sesuatu tujuan”. Jadi
apapun dapat dipandang baik
asalkan dapat
menyampaikan/menghantar
kepada tujuan
Sudah lebih 14 abad Al Quran diturunkan ke bumi.
Ternyata masih
ada janji Tuhan yang dikemukakan dalam A1 Quran juga
belum membumi, masih
menjadi ide saja. Janji Tuhan yang dimaksud ialah yang
tertera dalam surat
Al Qashas ayat 5-6. Menurut Buletin DDII No 17 Thn ke XX
(Zulqa'idah 1413
H, April 1993 bahwa Al Quran merupakan kitab suci yang
secara jelas dan
tegas membela dan memihak kaum dhuafa. Pembelaan
dan penidakkannya, antara
lain: "Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-
orang yang tertindas
(mustadafhin atau dhuafa) di bumi dan hendak
menjadikan mereka pemimpin
dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi
bumi. Dan kami tegakkan
kedudukan mereka di bumi" (Al-Qashash: 5-6).

More Related Content

What's hot

Ahlak Kepada Allah dan Rasullulah
Ahlak Kepada Allah dan RasullulahAhlak Kepada Allah dan Rasullulah
Ahlak Kepada Allah dan RasullulahMuhamad Yogi
 
Pai Smansa
Pai SmansaPai Smansa
Pai Smansam_hilall
 
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMK
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMKAsma’ul husna kelompok P.A.I SMK
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMKRina Sintia
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidImran
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) أحمد رمضان
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanDosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanMuhsin Hariyanto
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 
Menyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusiaMenyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusiaMuhsin Hariyanto
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLalesekarIdamanperti
 
Pengertian dan pembagian hukum
Pengertian dan pembagian hukumPengertian dan pembagian hukum
Pengertian dan pembagian hukumElementary Schools
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllifNasri
 

What's hot (20)

Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam
 
Konsep tafakur di dalam
Konsep tafakur di dalamKonsep tafakur di dalam
Konsep tafakur di dalam
 
Ahlak Kepada Allah dan Rasullulah
Ahlak Kepada Allah dan RasullulahAhlak Kepada Allah dan Rasullulah
Ahlak Kepada Allah dan Rasullulah
 
Pai Smansa
Pai SmansaPai Smansa
Pai Smansa
 
Konsep dzikir dan tafakkur
Konsep dzikir dan tafakkurKonsep dzikir dan tafakkur
Konsep dzikir dan tafakkur
 
Bab 3 Asmaul Husna
Bab 3 Asmaul HusnaBab 3 Asmaul Husna
Bab 3 Asmaul Husna
 
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMK
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMKAsma’ul husna kelompok P.A.I SMK
Asma’ul husna kelompok P.A.I SMK
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
Esensi Hidup Manusia di Dunia
Esensi Hidup Manusia di DuniaEsensi Hidup Manusia di Dunia
Esensi Hidup Manusia di Dunia
 
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunanDosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
Dosa yang harus (segera) dimohonkan ampunan
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Menyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusiaMenyikapi keragaman manusia
Menyikapi keragaman manusia
 
Bab 3 tambahan
Bab 3 tambahanBab 3 tambahan
Bab 3 tambahan
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di DuniaPelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
 
Pengertian dan pembagian hukum
Pengertian dan pembagian hukumPengertian dan pembagian hukum
Pengertian dan pembagian hukum
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 

Similar to Etika profesi TEKNIK INDUSTRI

Do you believe in democracy?
Do you believe in democracy?Do you believe in democracy?
Do you believe in democracy?siauwfelix
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidupDr. Maman SW
 
Hakikat Manusia dalam Islam.ppt
Hakikat Manusia dalam Islam.pptHakikat Manusia dalam Islam.ppt
Hakikat Manusia dalam Islam.pptssuser95e39b
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidupDr. Maman SW
 
ANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJIN
ANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJINANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJIN
ANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJINHusna M
 
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013Dr. Maman SW
 
Mengenal diri dan potensi
Mengenal diri dan potensiMengenal diri dan potensi
Mengenal diri dan potensiJannah Zakaria
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN Desi Rahmawati
 
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdfpresentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdfpuskesmas74
 
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq TasawufKonsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawufade orreo
 
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz GaulHadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz GaulAbdul Muchith
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab Iarvant
 
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptxAKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptxSitiZukhaeriyah1
 

Similar to Etika profesi TEKNIK INDUSTRI (20)

PAI_2.pptx
PAI_2.pptxPAI_2.pptx
PAI_2.pptx
 
Menjaga telinga
Menjaga telingaMenjaga telinga
Menjaga telinga
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
Hakekat manusia
Hakekat manusiaHakekat manusia
Hakekat manusia
 
Do you believe in democracy?
Do you believe in democracy?Do you believe in democracy?
Do you believe in democracy?
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
Halaqoh pertama
Halaqoh pertamaHalaqoh pertama
Halaqoh pertama
 
2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx
2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx
2-2 MARTABAT MANUSIA.pptx
 
Hakikat Manusia dalam Islam.ppt
Hakikat Manusia dalam Islam.pptHakikat Manusia dalam Islam.ppt
Hakikat Manusia dalam Islam.ppt
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
ANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJIN
ANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJINANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJIN
ANALISIS QADA QADAR DALAM KITAB AQIDAH AN-NAJIN
 
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
 
Mengenal diri dan potensi
Mengenal diri dan potensiMengenal diri dan potensi
Mengenal diri dan potensi
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
 
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdfpresentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
presentasiaik-finalrahmat-160411055607.pdf
 
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq TasawufKonsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
Konsep Ilmu Akhlaq _ Akhlaq Tasawuf
 
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz GaulHadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
Hadis 5 Arbain Nawawi/ustadz Gaul
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptxAKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
AKHLAK_PELAJAR_MUSLIM MABIT.pptx
 

More from Sari Faturrohmah

More from Sari Faturrohmah (7)

elemen mesin
elemen mesinelemen mesin
elemen mesin
 
Rincian anggaran biaya ksr stt
Rincian anggaran biaya ksr sttRincian anggaran biaya ksr stt
Rincian anggaran biaya ksr stt
 
makalh etika profesi
makalh etika profesimakalh etika profesi
makalh etika profesi
 
JAWABAN EKONOMI TEKNIK
JAWABAN EKONOMI TEKNIK JAWABAN EKONOMI TEKNIK
JAWABAN EKONOMI TEKNIK
 
CARA MEMBUAT Kripik tempe
CARA MEMBUAT Kripik tempeCARA MEMBUAT Kripik tempe
CARA MEMBUAT Kripik tempe
 
Tugas presentasi PEMBUATAN TEMPE
Tugas presentasi PEMBUATAN TEMPETugas presentasi PEMBUATAN TEMPE
Tugas presentasi PEMBUATAN TEMPE
 
Kripik tempe
Kripik tempeKripik tempe
Kripik tempe
 

Etika profesi TEKNIK INDUSTRI

  • 1. NAMA : SARIFATURROHMAH NIM : 5021201013 MATKUL : ETIKA PROFESI No Uraian Ayat pendukung 1. A. Faham hidonisme “Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; (2) hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk. Dalam ayat-ayat Al-Qura’an dan sejumlah hadits-hadits Rasulullah SAW. Mengungkapkan kebahagiaan dan semacamnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Kebahagiaan sementara, yaitu kebahagiaan dalam kehidupan dunia 2.Kebahagiaan sejati, yaitu kebahagiaan akhirat yang lebih baik dan lebih kekal. Dan kedua kebahagiaan tersebut diperoleh berkat hasil kerja keras orang yang ingin mendapatkannya. Seperti: orang yang ingin mendapatkan materi, orang itu akan berusaha mendapatkan materi tersebut. Dan orang yang ingin mendapatkan kebahagiaan akhirat orang tersebut akan berusaha mendapatkannya dengan jalan melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Maha suci Allah yang mengadakan naluri ingin bahagia dalam diri manusia, kemudian mengadakan sarana atau jalan menuju kebahagiaan, lalu memberikan petunjuk yang lurus yang harus ditempuh untuk berbahagia dan pada puncaknya semua kebahagiaan yang ada untuk dinikmati umat-umatnya. kebahagian menurut syariat Islam dan Aliran yang mengungkapkan tentang kebahagiaan. Ungkapan-ungkapan didalam Al-Qur’an yang menyatakan tentang kebahagiaanitu seperti: lazat, ni’mah, mata’, aflaha, sakinah, dan lain-lain. Surat Az-Zukurf : 71 ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫اف‬َ‫ح‬ ِ‫ص‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫اف‬َ‫ط‬ُ‫ي‬ُ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ ْ‫اْل‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬َ‫ۖو‬ ٍ‫ب‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٍ‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬ َ‫ُون‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ِي‬‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ۖو‬ ُ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ ْ‫اْل‬ ُّ‫ذ‬َ‫ل‬َ‫ت‬َ‫و‬ Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat
  • 2. segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." 2. B. Bisikan hati (intuisi) Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti” ‫عن‬‫أبى‬‫هريرة‬‫قال‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسالم‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ل‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬َ‫أ‬ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ِ‫ب‬‫ِى‬‫ت‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ص‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ك‬ُّ‫م‬ُ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ك‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫أ‬ Dari Abu Hurairah RA katanya : “Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW menanyakan : “Siapakah orang yang lebih berhak untuk saya berbuat baik padanya?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki: “Sesudah itu siapa ?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki :”Sesudah itu Siapa?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki : “Sesudah itu siapa?” Jawab Nabi : “Sesudah itu Bapakmu.” Berbakti Kepada Ibu Bapak ‫عن‬‫عبدللا‬‫بن‬‫عمرو‬‫قال‬‫جاء‬‫رجل‬‫الى‬‫النبى‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسالم‬ْ‫س‬َ‫ي‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬ِ‫ذ‬َْْ‫ت‬ ‫ِى‬‫ف‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬‫ى‬َ‫ح‬َ‫أ‬َ‫َاك‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ف‬‫ِد‬‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ف‬ Dari Abdullah bin Amru RA katanya : “Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW meminta supaya diizinkan turut berperang. Nabi bertanya : “Masih hidupkah kedua orang tuamu?” Dia menjawab : “Ya (masih hidup)!” Sabda Nabi : “Hendaklah engkau berjihad, untuk kebaikan keduanya.” ‫عن‬‫عبدللا‬‫بن‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫َم‬‫ع‬ِ‫اص‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫أ‬‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِ‫ى‬ِ‫ب‬َ‫ن‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عل‬‫يه‬ ‫والسالم‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ك‬ُ‫ع‬ِ‫ي‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ا‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ج‬ِ‫ه‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ِى‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ْل‬ْ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫للا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫ه‬َ‫ف‬ِ‫م‬ْ‫ن‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬‫ى‬َ‫ح‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ال‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫ِى‬‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ف‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫للا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ن‬َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ع‬ ِ‫ج‬ْ‫ار‬َ‫ف‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ُح‬‫ص‬ Dari Abdullah bin Amru bin Ash RA katanya: “Datang seorang laki-laki kepada Nabi Allah SAW dan mengatakan :”Saya berjanji setiap kepada engkau untuk berhijrah dan jihad (perjuangan). Saya mengharapkan memperoleh pahala dari Allah.” Tanya Nabi :”Adakah salah seorang dari kedua orangtuamu masih hidup?” Jawab laki-laki :”Ya, bahkan keduanya
  • 3. (masih hidup).” Kata Nabi : “Engkau mengharapkan memperoleh pahala dari Allah?” Jawab laki-laki : “Ya!.” Sabda beliau : “Pulanglah kembali kepada ibu bapakmu dan pergaulilah keduanya dengan baik.!” ‫عن‬‫أبى‬‫هريرة‬‫قال‬‫قال‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسالم‬َ‫م‬ِ‫غ‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ر‬َ‫م‬ِ‫غ‬ ُ‫ه‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫م‬ِ‫غ‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫للا‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ك‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫أ‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ِ‫ر‬َ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫م‬َ‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬َ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ Dari Abu Hurairah RA katanya : “Rasulullah SAW bersabda : “Orang itu celaka! Sekali lagi orang itu celaka! Sekali lagi orang itu celaka!” Ditanyakan :”Siapakah orang itu ya Rasulullah?” Sabda Nabi : “Siapa yang mendapati ibu bapaknya ketika berumur sangat tua, salah seorang diantaranya atau kedua-duanya, kemudian orang itu tidak masuk ke dalam surga (karena tidak melayani ibu bapaknya yang telah tua tersebut).” Melanjutkan Tali Silaturahim Orang Tua ‫عن‬‫عبدللا‬‫بن‬‫ر‬ْ‫َم‬‫ع‬‫قال‬‫قال‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫والسال‬‫م‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُّ‫ر‬َ‫ب‬َ‫أ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ل‬ ِ‫ص‬َ‫ي‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬َّ‫د‬ُ‫و‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ Dari Abdullah bin Umar RA katanya: “Rasulullah SAW bersabda : “Perbuatan yang baik, memperhubungkan silaturrahim dengan orang yang dikasihi bapaknya.” Kebaikan dan Dosa ‫عن‬ِ‫اس‬َ‫و‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬ِ‫ان‬َ‫ع‬ْ‫م‬َ‫س‬‫ى‬ ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬‫اْل‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬ََْ‫س‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫للا‬‫صلى‬‫للا‬‫عليه‬‫و‬‫السالم‬ ِ‫َن‬‫ع‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫م‬ْ‫ث‬ِ‫اإل‬َ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ُ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ِ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫م‬ْ‫ث‬ِ‫اإل‬َ‫و‬َ‫اك‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫م‬‫ِى‬‫ف‬َ‫ك‬ ِ‫ْر‬‫د‬َ‫ص‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫َر‬‫ك‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ع‬ِ‫ل‬َّ‫ط‬َ‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ Dari Nawas bin Sam’an Al Anshariy RA katanya: “Saya menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang
  • 4. perbuatan baik dan dosa. Beliau menjawab : “Perbuatan baik itu ialah budi pekerti yang baik. Dan dosa ialah yang tidak menyenangkan dalam hati engkau, dan engkau tidak menyukai kalau dilihat oleh orang lain.” 3. C. Evolusi Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur- angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju kea rah kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest) Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di ala mini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk. Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya : "Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik- baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7) "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26) Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalam surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari) 4. D. Faham eudaemonisme Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, untuk Nawas Ibnu Sam’an Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tentang kebaikan dan keburukan. Beliau bersabda: “Kebaikan ialah akhlak yang baik dan
  • 5. mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauaan, (3) perbuatan baik, dan (4) pengetahuan batiniah. keburukan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila orang lain mengetahuinya.” (HR Muslim) Rosulullah SAW Bersabda: “Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi melalaikan.” (HR. Abu Dawud) Rosulullah SAW Bersabda: “Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda.” (HR. Tirmidzi) 5. E. Aliran pragmatisme Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris. Al-Gazali termasuk filosof pendidikan Islam berpaham empiris, yang menekankan pentingnya pendidikan terhadap pertumbuhan perkembangan anak didik. Menurutnya, seorang anak tergantung kepada kedua orang tuanya yag mendidiknya. Telah tertulis dalam hadist Nabi SAW ‫على‬ ‫يولد‬ ‫مولود‬ ّ‫ل‬‫ك‬ ":‫ص.م‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ "‫ّسانه‬‫ج‬‫يم‬ ‫أو‬ ‫ينصرانه‬ ‫أو‬ ‫دانه‬ ّ‫يهو‬ ‫فأبواه‬ ‫الفطرة‬ Tujuan pendidikan (jangka pendek) menurut al-Ghazali ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan kemampuannya. (al-Ibrashi, 1990) syarat untuk mencapai tujuan ini, manusia harus memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan bakatnya. 6. F. Aliran Naturalisme Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan Ilmu Pengetahuan dan Kebodohan Oleh : Ihsan Faisal, M.Ag 1. َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫اا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬،َّ‫ن‬ِ‫إ‬ّ‫ف‬ُ‫ه‬ُ‫م‬ُّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِ َّ‫اَلل‬َّ‫ز‬َ‫ع‬َّ‫ل‬َ‫ج‬ َ‫و‬،ُ‫ه‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬َْ‫ل‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬،َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ُ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬ِ‫ب‬‫ى‬ِ‫ف‬ِ‫ع‬ ِ‫ض‬ ْ‫و‬َ‫م‬ِ‫ف‬َ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ِ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِّ‫الر‬ َ‫و‬،ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ْن‬‫ي‬َ‫ز‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ ِ‫ِل‬‫ى‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬َ‫ِل‬‫ا‬ َ‫و‬( .‫الربيع‬ ) “Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya
  • 6. bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta. adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’) 2. ‫ا‬َ‫ي‬ّ‫ر‬َ‫ذ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬،ْ‫ن‬َ َ‫ِل‬‫ا‬ ْ‫و‬َ‫د‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ت‬َ‫ف‬‫ة‬َ‫ي‬َ‫ا‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ِ َّ‫اَلل‬‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬َ‫ك‬َّ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ة‬َ‫ئ‬‫ا‬ِ‫م‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬،ْ‫ن‬َ َ‫ِل‬ َ‫و‬‫ا‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫غ‬َ‫ت‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬‫اب‬َ‫ب‬َ‫مِن‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ل‬ِ‫م‬ُ‫ع‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫و‬َ‫ا‬ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬،‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ي‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫أ‬‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬( .‫ابن‬‫ماجة‬ “Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah) 3. ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬َ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫ار‬َ‫ق‬ َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫َو‬‫ت‬ َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬. (‫الطبرانى‬ ) “Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani) 7. G. Aliran Vitalisme Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo 1. Aku menginginkan berperang di jalan Allah, lalu aku terbunuh, dihidupkan lagi dan mati lagi, lalu dihidupkan lagi. (HR. Bukhari) 2. Kedua kaki hambaKu yang dilibat debu dalam perang fisabilillah tidak akan tersentuh api neraka. (HR. Bukhari) 3. Berjaga-jaga satu malam dalam perang fisabilillah lebih afdhol dari seribu malam dishalati malam harinya dan dipuasai siang harinya. (HR. Al Hakim) 4. Tidak ada hijrah lagi sesudah fathu Mekah selain jihad, niat, dan apabila diserukan berangkat (pergi berperang) maka berangkatlah. (HR. Bukhari) 5. Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri (masuk Islam) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah shalat dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat
  • 7. homini lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler. mencapainya hanya orang yang paling utama di antara mereka. (HR. Ath-Thabrani) 6. Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lidahmu. (HR. An-Nasaa'i) 7. Manusia yang paling dekat derajatnya kepada derajat kenabian ialah para mujahidin dan ilmuwan (cendekiawan) karena kaum mujahidin melaksanakan ajaran para rasul dan ilmuwan membimbing manusia untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi. (HR. Ad-Dailami) 8. Tiada setetes yang lebih disukai Allah 'Azza wajalla daripada setetes darah di jalan Allah. (HR. Ath-Thahawi) 9. Barangsiapa memberi perlengkapan bagi seorang yang berperang di jalan Allah maka dia terhitung ikut berperang dan barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan keluarga (menyantuni) orang yang berperang maka dia terhitung ikut berperang di jalan Allah. (HR. Bukhari) 10. Wahai segenap manusia, janganlah kamu mengharap- harap bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah akan keselamatan. Bila bertemu dengan mereka maka bersabarlah (yakni sabar menderita, gigih, ulet dan tabah dalam melawan mereka). Ketahuilah, surga terletak di bawah bayang-bayang pedang. (HR. Bukhari) 11. Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang (tanpa disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud) 12. Rasulullah Saw mengikutsertakan kaum wanita dalam
  • 8. peperangan. Mereka mengobati orang yang terluka. Rasulullah tidak pernah memberi mereka bagian dari harta rampasan tetapi memberi mereka dari kelebihan (sisa) pembagian. (HR. Muslim) 13. Perang adalah tipu daya. (HR. Bukhari) 14. Kalau kamu melakukan perdagangan dengan riba, hanya menjadi peternak-peternak dan senang hanya dengan bertani saja dan meninggalkan jihad (perjuangan) maka Allah akan menimpakan kehinaan atasmu. Kamu tidak dapat mencabut kehinaan itu sehingga kamu kembali kepada Ad Dienmu. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah) 8. H. Aliran Gessingnungsethik Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan”, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan akan kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi-halangi hidup. َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ،ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ه‬ْ‫ْي‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ْي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ ٍ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫س‬َّ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫س‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ر‬َّ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ْي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ َ‫ر‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ٍ‫ر‬ َّ‫س‬َ‫ي‬َ‫ت‬َ‫س‬ ً‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫َر‬‫ت‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫اآلخ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ْي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ْ‫ْي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ر‬ُ‫هللا‬ َُُ‫ر‬ ِ‫ف‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬َ‫ا‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫هللا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫اآلخ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ْي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ‫ي‬ َ‫ط‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬َّ‫ه‬َ‫س‬ ً‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ْي‬ِ‫ف‬ ُ‫س‬ِ‫َم‬‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ً‫ا‬‫ْق‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ط‬ َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ .ِ‫ه‬ْ‫ْي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ً‫ا‬‫ق‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ي‬ ِ‫هللا‬ ِ‫ت‬ ْ‫ُو‬‫ْي‬ُ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ت‬ْ‫ْي‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٌ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ َ‫ع‬َ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اج‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ ِ‫ش‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ْي‬ِ‫ك‬َّ‫س‬‫ال‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ْي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬ َ‫َز‬‫ن‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ْي‬َ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ار‬َ‫د‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َ‫ْي‬ ُ‫هللا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ،ُ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫ح‬ َ‫و‬ ،ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬َ‫م‬ْ‫ْي‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،َُُ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ ‫أ‬َ‫ط‬َ‫ب‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬َ‫س‬َ‫ن‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬ ِ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di
  • 9. salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ‫من‬ ‫الفوائد‬ ‫الحديث‬ : 1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit tersebut. 2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala sesuai dengan jenis perbuatannya. 3. Berbuat baik kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala. 4. Membenarkan niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya sia-sia. 5. Memohon pertolongan kepada Allah ta’ala dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih sayang-Nya. 6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan mengamalkannya. 7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk mengkaji ilmu. 9. I. Aliran Idealisme Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang « Kebencian merekaPerbuatan menjauh dariNya » Prasangka atau akal pikiran 6 Mei 2012 oleh mutiarazuhud Beragama berdasarkan prasangka atau akal pikiran
  • 10. menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri. manusia Tentulah mereka akan sulit menerima kenyataannya bahwa mereka yang selama ini merasa telah mengikuti Salafush Sholeh namun kenyataannya mereka tidak lebih dari mengikuti para ulama yang mengaku aku mengikuti Salafush Sholeh namun tidak bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh. Mereka adalah hasil pengajaran para ulama korban hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi Mereka serupa dengan kaum Nasrani yang telah menjadi korban ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi. Kaum Nasrani merasa telah mengikuti pengikut Rasul (pengikut Nabi Isa a.s) namun kenyataannya mereka tidak lebih dari mengikuti prasangka atau akal pikiran manusia seperti Paulus (Yahudi dari Tarsus). Surat-suratnya menjadi bagian penting Perjanjian Baru. Firman Allah ta’ala yang artinya “Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” (QS Al Mu’minun [23] : 52-53) Merekapun adalah korban pemaksaan kehendak penguasa kerajaan dinasti Saudi bahwa dalam beragama untuk mengikuti prasangka atau akal pikiran Muhammad bin Abdul Wahhab dan menginggalkan apa yang telah disampaikan oleh Imam Mazhab yang empat yang bertemu dan bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush Sholeh.
  • 11. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menggambarkan keadaan masa kini , masa di mana penguasa yang memaksakan kehendak (Mulkan Jabbriyyan) dalam hadits berikut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ُ‫ة‬ َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ال‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َّ‫م‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫َة‬‫ف‬ َ‫َل‬ ِ‫خ‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫اج‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ة‬ َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ال‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َّ‫م‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ش‬َ‫ء‬‫ا‬ُ َّ‫اَلل‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬‫ا‬‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬‫ًّا‬‫ض‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬‫ا‬‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬‫َّا‬‫ي‬ ِ‫ْر‬‫ب‬َ‫ج‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ُ َّ‫اَلل‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ر‬َ‫ي‬َ‫ه‬ُ‫ع‬َ‫ف‬‫ا‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ء‬‫َا‬‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬َّ‫م‬ُ‫ث‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬‫َة‬‫ف‬ َ‫َل‬ ِ‫خ‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫اج‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ة‬ َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ال‬َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫َت‬‫ك‬َ‫س‬(‫أحمد‬ ) “kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak Raja-raja yang menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian babak para penguasa yang memaksakan kehendak selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian akan mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj Kenabian, kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad) 10. J. Aliran Eksistensialisme Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan-keputusan individu, Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadao sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “ Truth is Eksistensialisme menempatkan manusia sebagai subjek sekaligus objek, sehingga manusia dianugerahi kebebasan tanpa batas untuk menentukan apa saja yang menyangkut dirinya. Namun, tidak hanya kebebasan yang menjadi ciri filsafat ini, kedewasaan dan tanggungjawab atas kebebasan yang dianugerahkan kepada manusia merupakan hal terpenting. Dalam filsafat ini, manusia tidak harus mematuhi sebuah hukum atau sistem apabila menurutnya sistem itu membawa dia kepada kerugian. Manusia dibebaskan untuk memilih pekerjaan, pendidikan, jodoh bahkan dibebaskan dalam memilih agama. Sesuai dengan Q.S Al Kafirun ayat 6; “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”
  • 12. subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk. ( َ‫ون‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬‫َا‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫َا‬‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬١( َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫)ال‬٢‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ال‬ َ‫)و‬ ( ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬٣‫ال‬ َ‫)و‬( ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬٤( ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫د‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ال‬ َ‫)و‬٥ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬) ( ِ‫ِين‬‫د‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ن‬‫ِي‬‫د‬٦ ) 11. K. Aliran Marxisme Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan Sudah lebih 14 abad Al Quran diturunkan ke bumi. Ternyata masih ada janji Tuhan yang dikemukakan dalam A1 Quran juga belum membumi, masih menjadi ide saja. Janji Tuhan yang dimaksud ialah yang tertera dalam surat Al Qashas ayat 5-6. Menurut Buletin DDII No 17 Thn ke XX (Zulqa'idah 1413 H, April 1993 bahwa Al Quran merupakan kitab suci yang secara jelas dan tegas membela dan memihak kaum dhuafa. Pembelaan dan penidakkannya, antara lain: "Dan kami hendak memberi karunia kepada orang- orang yang tertindas (mustadafhin atau dhuafa) di bumi dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi. Dan kami tegakkan kedudukan mereka di bumi" (Al-Qashash: 5-6).