SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Strategi belajar matematika
Metode Pembelajaran Ekspositori
Oleh:
Abdul Majid
(12B07023)
Prodi Pendidikan Matematika
Program Pascasarjana
UniversitasNegeriMakassar(UNM)
2014
ABSTRAK
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan.
Karakteristik metode ekspositori di antaranya: Metode ekspositori dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran secara verbal, Biasanya materi pelajaran yang disampaikan
adalah materi pelajaran yang sudah jadi, dan Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan
materi pelajaran itu sendiri.
Langkah-langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: persiapan (preparation),
Penyajian (presentation), korelasi (correlation), menyimpulkan (generalization), dan
mengaplikasikan (application).
Kelebihan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, melalui metode pembelajaran ekspositori selain
siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, keuntungan
lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang
besar.
Kekurangan metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran ini hanya
mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar, metode ini
tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik, karena metode lebih banyak
diberikan melalui ceramah, dan keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung
kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi.
Kata Kunci: Metode pembelajaran ekspositori, metode pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya, penggunaan
metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat penting diperhatikan, karena
keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada cocok tidaknya penggunaan metode
pengajaran terhadap suatu topik yang diajarkan sehingga tujuan pengajarannya dapat tercapai
dengan baik.
Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada
siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar
Mengajar bahwa: ”Metode adalah cara dalam funsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.
Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan atas mengemukakan bahwa: ”Metode
mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan
memperhatikan keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”.
Dari kedua pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang dipergunakan guru
dalam proses belajar mengajar dimana setiap guru akan menggunakan metode tertentu dalam
menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini memudahkan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dalam pengajaran matematika, penggunaan metode mengajar harus berpedoman pada
tujuan yang akan dicapai tanpa melupakan faktor-faktor siswa, guru harus menggunakan metode
yang sesuai dengan kondisi dan situasi kelas pada saat berlangsungnya pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada
waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan
metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi
pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran
ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat
mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran
perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru
dalam pembelajaran passing bawah bolavoli, antara lain dengan menggunakan metode
pembelajaran inovatif dan konvensional.
B. Pengertian Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode
ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran
kepada siswa secara langsung.
Seperti kita ketahui pada metode ceramah pusat pengajarnya terletak pada guru, guru
yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi), sedangkan pekerjaan siswa
pada umumnya mencatat dan sebagian kecil bertanya. dominasi guru pada metode ekspositori ini
banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, Apakah siswa atau mahasiswa itu mengerti atau tidak,
tetapi guru memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian bagian yang diperlukan;
misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-
contoh soal dan sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepada guru, metoda lebih murni
dari metoda ekspositori.
Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi (ceramah) guru mulai
dengan menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola / aturan
/ dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah
mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal aplikasi
konsep selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di mejanya.
Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di sampingnya,
dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat materi yang telah
diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi metode
ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran
matematika.
Metode lain yang akan dibahas di sini ialah metode ekspositori. Sering metode
ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sama-sama sifatnya memberikan
informasi, pengajaran berpusatkan kepada guru. Di sini bedakan metode ekspositori dari metode
ceramah mengingat David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah
cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.
Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode
ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna
(tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) mengutamakan antara lain
kepada pengertian daripada kepada caranya menyelesaikan soal, maka pada tahun enam puluhan
metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan
permainan.
Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti
yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara
mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara
bermakna. Sebaiknya, metode baru seperti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya
itu dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat
mengatakan yang tidak-tidak. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai.
Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah,
inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis, mengajarkan
materi yang berguna bagi peserta didik menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan
keterampilan dasar pada umumnya.
Ausubel membedakan belajar menjadi:
a) Belajar menerima (reception learning): materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk
akhir, dan
b) Belajar menemukan (discovery learning): pola dalil atau aturan harus ditemukan siswa.
Ia juga membedakan antara:
a) Belajar menghafal (rote learning),dan
b) Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya
nomor dua.
C. Karakteristik Pembelajaran Metode Ekspositori
Somantri (2001: 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi
guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan
pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan
konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya.
Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide dalam memberikan
informasi dengan lisan atau tulisan.
Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133) metode ekspositori dapat meliputi gabungan
metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan.
Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat
kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru
sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih
nampak lebih banyak.
Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu
saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan
siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi
mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan
soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis.
Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara
individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak
pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.
Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah
memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang
penting adalah
1. menyusun program pembelajaran,
2. memberi informasi yang benar,
3. pemberi fasilitas yang baik,
4. pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan
5. penilai prolehan informasi.
Sedangkan peranan siswa adalah
1. pencari informasi yang benar,
2. pemakai media dan sumber yang benar,
3. menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara
individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah
pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil
belajar yang digunakan adalah tes yang telah diberlakukan atau tes buatan guru.
Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal,
artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena
itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa
untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan
cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam metode
ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat
dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik (academic
achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk metode ekspositori.
D. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
Dalam metode ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori sangat
tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah
persiapan di antaranya adalah:
a. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;
b. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;
c. Bukalah file dalam otak siswa.
2. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah
bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
a. penggunaan bahasa,
b. intonasi suara,
c. menjaga kontak mata dengan siswa, dan
d. menggunakan trik-trik yang menyenangkan
3. Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi
dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk
memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk
meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
4. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran
yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam
metode ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti
sari dari proses penyajian.
5. Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang
biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
a. Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
b. Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekspositori
1. Kelebihan
Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran yang banyak dan
sering digunakan. Hal ini disebabkan metode ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a. Dengan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran
yang disampaikan.
b. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui metode pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan
(kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
d. Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
2. Kelemahan
Di samping memiliki kelebihan, metode ekspositori juga memiliki kelemahan, di
antaranya:
a. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan metode lain.
b. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c. Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki
guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan
berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan
mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin
berhasil.
F. Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori
Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau
bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku,
mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami
rumus itu selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, jadi ia belajar secara
bermakna. Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan), tetapi
bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-
siku, maka jadinya ia belajar menghafal.
BAB III
KESIMPULAN
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan.
Beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya
bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering
orang mengidentikannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara
dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:
1. Persiapan(Preparation)
2. Penyajian (Presentation)
3. Korelasi (Correlation)
4. Menyimpulkan (Generalization)
5. Mengaplikasikan (Application)
DAFTAR PUSTAKA
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 2, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Ruseffendi, ET (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Bandung : Tarsito.
Ruseffendi, ET (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG,
Bandung : Tarsito.
Ruseffendi, ET, dkk (1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud.
Rohman. 2012. Defenisi Metode Pembelajaran. http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-
definisi-metode-pembelajaran.html . di download pada tanggal 05 Januari 2014.

More Related Content

What's hot

36876504 kaedah-simulasi
36876504 kaedah-simulasi36876504 kaedah-simulasi
36876504 kaedah-simulasiAiraHumaira
 
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada Siswa
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada SiswaMetode Pemmbelajaran yang Berpusat pada Siswa
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada SiswaMitha Ye Es
 
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruModel Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruDani Syahrial
 
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi PengjaranModul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaranfikratulhaq
 
Kajian tindakan bahasa melayu teknik bercerita
Kajian tindakan bahasa melayu teknik berceritaKajian tindakan bahasa melayu teknik bercerita
Kajian tindakan bahasa melayu teknik berceritafatimah Baharin
 
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruMitha Ye Es
 
Kekuatan dan kelemahan rph bahasa melayu
Kekuatan dan kelemahan rph bahasa melayuKekuatan dan kelemahan rph bahasa melayu
Kekuatan dan kelemahan rph bahasa melayuNur Khairi
 
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep Teknik
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep TeknikPedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep Teknik
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep TeknikNineZero
 
BME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. Saufi
BME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. SaufiBME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. Saufi
BME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. Saufiartventure ipkt
 
bdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubel
bdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubelbdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubel
bdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubelnurwa ningsih
 
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaranKemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaranPak Yob
 
Kerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasiKerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasiMimiey Khairiey
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuYusri Sairi
 
Kaedah dan strategi pengajaran
Kaedah dan strategi pengajaranKaedah dan strategi pengajaran
Kaedah dan strategi pengajaranPendidikan
 
Kuliah 2 p, k, t, s
Kuliah 2   p, k, t, sKuliah 2   p, k, t, s
Kuliah 2 p, k, t, smos az
 
Kaedah teknik pengajaran
Kaedah teknik pengajaranKaedah teknik pengajaran
Kaedah teknik pengajaranfiro HAR
 

What's hot (20)

36876504 kaedah-simulasi
36876504 kaedah-simulasi36876504 kaedah-simulasi
36876504 kaedah-simulasi
 
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada Siswa
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada SiswaMetode Pemmbelajaran yang Berpusat pada Siswa
Metode Pemmbelajaran yang Berpusat pada Siswa
 
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada GuruModel Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
 
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi PengjaranModul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
Modul Kaedah Dan Strategi Pengjaran
 
Kajian tindakan bahasa melayu teknik bercerita
Kajian tindakan bahasa melayu teknik berceritaKajian tindakan bahasa melayu teknik bercerita
Kajian tindakan bahasa melayu teknik bercerita
 
Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013
 
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
 
Kekuatan dan kelemahan rph bahasa melayu
Kekuatan dan kelemahan rph bahasa melayuKekuatan dan kelemahan rph bahasa melayu
Kekuatan dan kelemahan rph bahasa melayu
 
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep Teknik
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep TeknikPedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep Teknik
Pedagogi Bahasa Melayu sekolah rendah - Konsep Teknik
 
BME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. Saufi
BME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. SaufiBME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. Saufi
BME 3102 Konsep Pendekatan (Kump. Saufi
 
Ciri ciri guru_sejarah
Ciri ciri guru_sejarahCiri ciri guru_sejarah
Ciri ciri guru_sejarah
 
bdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubel
bdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubelbdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubel
bdp Nurwaningsih kaitan antara metode ceramah dan teori ausubel
 
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaranKemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
Kemahiran sumber pengajaran dan pembelajaran
 
Kerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasiKerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasi
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
Kaedah dan strategi pengajaran
Kaedah dan strategi pengajaranKaedah dan strategi pengajaran
Kaedah dan strategi pengajaran
 
Kuliah 2 p, k, t, s
Kuliah 2   p, k, t, sKuliah 2   p, k, t, s
Kuliah 2 p, k, t, s
 
Hbml 4303
Hbml 4303Hbml 4303
Hbml 4303
 
Kaedah teknik pengajaran
Kaedah teknik pengajaranKaedah teknik pengajaran
Kaedah teknik pengajaran
 

Similar to Tugas final strategi

Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARSri Wiji Lestari
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii33335
 
Metode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik PembelajaranMetode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik PembelajaranNini Ibrahim01
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V Eman Syukur
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranNini Ibrahim01
 
Pembelajaran era 4
Pembelajaran era 4Pembelajaran era 4
Pembelajaran era 4doni harapan
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDani Novita Rahma
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...yunita M
 
Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3antafadly
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sdetto kono
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
3 P.P Model Pembelajaran.pptx
3 P.P Model Pembelajaran.pptx3 P.P Model Pembelajaran.pptx
3 P.P Model Pembelajaran.pptxSirFranky
 
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaranBahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaranodhias
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniMuhammadFahri34
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010AnandaOktari
 

Similar to Tugas final strategi (20)

Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Metode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik PembelajaranMetode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik Pembelajaran
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Apriliandi metode mengajar
Apriliandi metode mengajarApriliandi metode mengajar
Apriliandi metode mengajar
 
Pembelajaran era 4
Pembelajaran era 4Pembelajaran era 4
Pembelajaran era 4
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 
M 15
M 15M 15
M 15
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
 
Kaedah Eksposisi
Kaedah EksposisiKaedah Eksposisi
Kaedah Eksposisi
 
Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
3 P.P Model Pembelajaran.pptx
3 P.P Model Pembelajaran.pptx3 P.P Model Pembelajaran.pptx
3 P.P Model Pembelajaran.pptx
 
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaranBahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 

More from Abdul Majid

Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustakaAbdul Majid
 
Penerapan aljabar
Penerapan aljabarPenerapan aljabar
Penerapan aljabarAbdul Majid
 
Datastudi -belajar-jarimatika
Datastudi  -belajar-jarimatikaDatastudi  -belajar-jarimatika
Datastudi -belajar-jarimatikaAbdul Majid
 
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
Jarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandaniJarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandani
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandaniAbdul Majid
 
Garis garis sejajar
Garis garis sejajarGaris garis sejajar
Garis garis sejajarAbdul Majid
 
Final praktek spss
Final praktek spssFinal praktek spss
Final praktek spssAbdul Majid
 
Draf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiDraf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiAbdul Majid
 
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaanDaftar pertanyaan
Daftar pertanyaanAbdul Majid
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Abdul Majid
 
Tugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompkTugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompkAbdul Majid
 
Tugas kapita majid
Tugas kapita majidTugas kapita majid
Tugas kapita majidAbdul Majid
 

More from Abdul Majid (14)

Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustaka
 
Penerapan aljabar
Penerapan aljabarPenerapan aljabar
Penerapan aljabar
 
Ipi24367
Ipi24367Ipi24367
Ipi24367
 
Datastudi -belajar-jarimatika
Datastudi  -belajar-jarimatikaDatastudi  -belajar-jarimatika
Datastudi -belajar-jarimatika
 
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
Jarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandaniJarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandani
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
 
Garis garis sejajar
Garis garis sejajarGaris garis sejajar
Garis garis sejajar
 
Final praktek spss
Final praktek spssFinal praktek spss
Final praktek spss
 
Draf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiDraf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budi
 
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaanDaftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
 
Tugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompkTugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompk
 
Tugas kapita majid
Tugas kapita majidTugas kapita majid
Tugas kapita majid
 
Tugas ujian
Tugas ujianTugas ujian
Tugas ujian
 
Tehno anna
Tehno annaTehno anna
Tehno anna
 

Tugas final strategi

  • 1. Strategi belajar matematika Metode Pembelajaran Ekspositori Oleh: Abdul Majid (12B07023) Prodi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana UniversitasNegeriMakassar(UNM) 2014
  • 2. ABSTRAK Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Karakteristik metode ekspositori di antaranya: Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, dan Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Langkah-langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: persiapan (preparation), Penyajian (presentation), korelasi (correlation), menyimpulkan (generalization), dan mengaplikasikan (application). Kelebihan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, melalui metode pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Kekurangan metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar, metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik, karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, dan keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi. Kata Kunci: Metode pembelajaran ekspositori, metode pembelajaran
  • 3. BAB I PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya, penggunaan metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat penting diperhatikan, karena keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada cocok tidaknya penggunaan metode pengajaran terhadap suatu topik yang diajarkan sehingga tujuan pengajarannya dapat tercapai dengan baik. Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar Mengajar bahwa: ”Metode adalah cara dalam funsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”. Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan atas mengemukakan bahwa: ”Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”. Dari kedua pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang dipergunakan guru dalam proses belajar mengajar dimana setiap guru akan menggunakan metode tertentu dalam menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini memudahkan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pengajaran matematika, penggunaan metode mengajar harus berpedoman pada tujuan yang akan dicapai tanpa melupakan faktor-faktor siswa, guru harus menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi dan situasi kelas pada saat berlangsungnya pengajaran.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Pembelajaran Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya. Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
  • 5. Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavoli, antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan konvensional. B. Pengertian Metode Ekspositori Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung. Seperti kita ketahui pada metode ceramah pusat pengajarnya terletak pada guru, guru yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi), sedangkan pekerjaan siswa pada umumnya mencatat dan sebagian kecil bertanya. dominasi guru pada metode ekspositori ini banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, Apakah siswa atau mahasiswa itu mengerti atau tidak, tetapi guru memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian bagian yang diperlukan; misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-
  • 6. contoh soal dan sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepada guru, metoda lebih murni dari metoda ekspositori. Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi (ceramah) guru mulai dengan menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola / aturan / dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal aplikasi konsep selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di mejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di sampingnya, dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat materi yang telah diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran matematika. Metode lain yang akan dibahas di sini ialah metode ekspositori. Sering metode ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sama-sama sifatnya memberikan informasi, pengajaran berpusatkan kepada guru. Di sini bedakan metode ekspositori dari metode ceramah mengingat David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna (tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) mengutamakan antara lain kepada pengertian daripada kepada caranya menyelesaikan soal, maka pada tahun enam puluhan metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan permainan.
  • 7. Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna. Sebaiknya, metode baru seperti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya itu dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat mengatakan yang tidak-tidak. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai. Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis, mengajarkan materi yang berguna bagi peserta didik menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan keterampilan dasar pada umumnya. Ausubel membedakan belajar menjadi: a) Belajar menerima (reception learning): materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk akhir, dan b) Belajar menemukan (discovery learning): pola dalil atau aturan harus ditemukan siswa. Ia juga membedakan antara: a) Belajar menghafal (rote learning),dan b) Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya nomor dua. C. Karakteristik Pembelajaran Metode Ekspositori Somantri (2001: 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan
  • 8. konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya. Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide dalam memberikan informasi dengan lisan atau tulisan. Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133) metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak. Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah 1. menyusun program pembelajaran, 2. memberi informasi yang benar, 3. pemberi fasilitas yang baik,
  • 9. 4. pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan 5. penilai prolehan informasi. Sedangkan peranan siswa adalah 1. pencari informasi yang benar, 2. pemakai media dan sumber yang benar, 3. menyelesaikan tugas dengan penilaian guru. Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah diberlakukan atau tes buatan guru. Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya: 1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. 2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. 3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
  • 10. Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam metode ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk metode ekspositori. D. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Ekspositori Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: 1. Persiapan (Preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam metode ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah: a. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif; b. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai; c. Bukalah file dalam otak siswa. 2. Penyajian (Presentation) Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
  • 11. a. penggunaan bahasa, b. intonasi suara, c. menjaga kontak mata dengan siswa, dan d. menggunakan trik-trik yang menyenangkan 3. Korelasi (Correlation) Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa. 4. Menyimpulkan (Generalization) Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam metode ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. 5. Mengaplikasikan (Application) Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya: a. Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
  • 12. b. Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan. E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekspositori 1. Kelebihan Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan metode ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: a. Dengan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. b. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. c. Melalui metode pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). d. Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. 2. Kelemahan Di samping memiliki kelebihan, metode ekspositori juga memiliki kelemahan, di antaranya: a. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan metode lain.
  • 13. b. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. c. Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. d. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. F. Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku, mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami rumus itu selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, jadi ia belajar secara bermakna. Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan), tetapi bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku- siku, maka jadinya ia belajar menghafal.
  • 14. BAB III KESIMPULAN Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya: 1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. 2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. 3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: 1. Persiapan(Preparation) 2. Penyajian (Presentation) 3. Korelasi (Correlation) 4. Menyimpulkan (Generalization) 5. Mengaplikasikan (Application)
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 2, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ruseffendi, ET (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Bandung : Tarsito. Ruseffendi, ET (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG, Bandung : Tarsito. Ruseffendi, ET, dkk (1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud. Rohman. 2012. Defenisi Metode Pembelajaran. http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian- definisi-metode-pembelajaran.html . di download pada tanggal 05 Januari 2014.