Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang memberikan penjelasan materi pelajaran secara langsung kepada siswa melalui penyampaian verbal guru, contoh, dan tugas. Metode ini menekankan penguasaan materi pelajaran oleh siswa.
1. Strategi belajar matematika
Metode Pembelajaran Ekspositori
Oleh:
Abdul Majid
(12B07023)
Prodi Pendidikan Matematika
Program Pascasarjana
UniversitasNegeriMakassar(UNM)
2014
2. ABSTRAK
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan.
Karakteristik metode ekspositori di antaranya: Metode ekspositori dilakukan dengan cara
menyampaikan materi pelajaran secara verbal, Biasanya materi pelajaran yang disampaikan
adalah materi pelajaran yang sudah jadi, dan Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan
materi pelajaran itu sendiri.
Langkah-langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu: persiapan (preparation),
Penyajian (presentation), korelasi (correlation), menyimpulkan (generalization), dan
mengaplikasikan (application).
Kelebihan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan
materi pembelajaran, metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, melalui metode pembelajaran ekspositori selain
siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, keuntungan
lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang
besar.
Kekurangan metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran ini hanya
mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar, metode ini
tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik, karena metode lebih banyak
diberikan melalui ceramah, dan keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung
kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat,
antusiasme, motivasi.
Kata Kunci: Metode pembelajaran ekspositori, metode pembelajaran
3. BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan umumnya dan proses pendidikan khususnya, penggunaan
metode yang tepat dalam pengajaran merupakan hal sangat penting diperhatikan, karena
keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada cocok tidaknya penggunaan metode
pengajaran terhadap suatu topik yang diajarkan sehingga tujuan pengajarannya dapat tercapai
dengan baik.
Metode merupakan suatu alat atau cara dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada
siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Winarno Surachmat yang dikemukakan dalam buku Dasar dan Tehnik Interaksi Belajar
Mengajar bahwa: ”Metode adalah cara dalam funsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”.
Selanjutnya Sudirjo dalam buku Metodik Lanjutan atas mengemukakan bahwa: ”Metode
mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan
memperhatikan keseluruhan situasi belajar untuk mencapai tujuan”.
Dari kedua pendapat diatas jelas bahwa metode merupakan cara yang dipergunakan guru
dalam proses belajar mengajar dimana setiap guru akan menggunakan metode tertentu dalam
menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya. Hal ini memudahkan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dalam pengajaran matematika, penggunaan metode mengajar harus berpedoman pada
tujuan yang akan dicapai tanpa melupakan faktor-faktor siswa, guru harus menggunakan metode
yang sesuai dengan kondisi dan situasi kelas pada saat berlangsungnya pengajaran.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada
waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan
metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi
pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran
ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
5. Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat
mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran
perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru
dalam pembelajaran passing bawah bolavoli, antara lain dengan menggunakan metode
pembelajaran inovatif dan konvensional.
B. Pengertian Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode
ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran
kepada siswa secara langsung.
Seperti kita ketahui pada metode ceramah pusat pengajarnya terletak pada guru, guru
yang banyak bicara menyampaikan materi pelajaran (informasi), sedangkan pekerjaan siswa
pada umumnya mencatat dan sebagian kecil bertanya. dominasi guru pada metode ekspositori ini
banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, Apakah siswa atau mahasiswa itu mengerti atau tidak,
tetapi guru memberikan informasi hanya pada saat-saat atau bagian bagian yang diperlukan;
misalnya pada permulaan pengajaran, pada topik yang baru, pada waktu memberikan contoh-
6. contoh soal dan sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepada guru, metoda lebih murni
dari metoda ekspositori.
Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi (ceramah) guru mulai
dengan menerangkan suatu konsep mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola / aturan
/ dalil tentang konsep itu, siswa bertanya, guru memeriksa (mengecek) apakah siswa sudah
mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah guru memberikan contoh-contoh soal aplikasi
konsep selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal di papan tulis atau di mejanya.
Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di sampingnya,
dan sedikit ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir ialah siswa mencatat materi yang telah
diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal pekerjaan rumah. Jadi metode
ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa (tradisional) kita pakai pada pengajaran
matematika.
Metode lain yang akan dibahas di sini ialah metode ekspositori. Sering metode
ekspositori ini disamakan dengan metode ceramah karena sama-sama sifatnya memberikan
informasi, pengajaran berpusatkan kepada guru. Di sini bedakan metode ekspositori dari metode
ceramah mengingat David P.Ausubel berpendapat bahwa metode ekspositori yang baik adalah
cara mengajar yang paling efektif daan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.
Pada tahun lima puluhan banyak pendidik matematika berpendapat bahwa metode
ekspositori (ceramah) itu hanya menyebabkan siswa belajar menghafal yang tidak banyak makna
(tanpa banyak mengerti). Karena pengajaran matematika (modern) mengutamakan antara lain
kepada pengertian daripada kepada caranya menyelesaikan soal, maka pada tahun enam puluhan
metode itu diganti sebagian oleh metode baru misalnya dengan laboraturium, penemuan,dan
permainan.
7. Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti
yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara
mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara
bermakna. Sebaiknya, metode baru seperti laboratorium, penemuan, permainan dan semacamnya
itu dapat menyebabkan pengajaran tidak efektif, tidak efisien, dan bila tidak hati-hati dapat
mengatakan yang tidak-tidak. Karena itu ia berperdapat cara-cara ini supaya jarang dipakai.
Meskipun demikian ia menyetujui pengajaran yang menggunakan metode pemecahan masalah,
inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis, mengajarkan
materi yang berguna bagi peserta didik menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan
keterampilan dasar pada umumnya.
Ausubel membedakan belajar menjadi:
a) Belajar menerima (reception learning): materi yang disajikan kepada siswa ada dalam bentuk
akhir, dan
b) Belajar menemukan (discovery learning): pola dalil atau aturan harus ditemukan siswa.
Ia juga membedakan antara:
a) Belajar menghafal (rote learning),dan
b) Belajar dengan bermakna (meaningful lerning): disini yang diutamakan prosesnya,hasilnya
nomor dua.
C. Karakteristik Pembelajaran Metode Ekspositori
Somantri (2001: 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi
guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan
pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan
8. konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya.
Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide dalam memberikan
informasi dengan lisan atau tulisan.
Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133) metode ekspositori dapat meliputi gabungan
metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan.
Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat
kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru
sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih
nampak lebih banyak.
Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu
saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan
siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi
mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan
soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis.
Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara
individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak
pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.
Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah
memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang
penting adalah
1. menyusun program pembelajaran,
2. memberi informasi yang benar,
3. pemberi fasilitas yang baik,
9. 4. pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan
5. penilai prolehan informasi.
Sedangkan peranan siswa adalah
1. pencari informasi yang benar,
2. pemakai media dan sumber yang benar,
3. menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara
individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah
pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil
belajar yang digunakan adalah tes yang telah diberlakukan atau tes buatan guru.
Terdapat beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal,
artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena
itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa
untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan
cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
10. Metode pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam metode
ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat
dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik (academic
achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk metode ekspositori.
D. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Ekspositori
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
Dalam metode ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori sangat
tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah
persiapan di antaranya adalah:
a. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;
b. Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;
c. Bukalah file dalam otak siswa.
2. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah
bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
11. a. penggunaan bahasa,
b. intonasi suara,
c. menjaga kontak mata dengan siswa, dan
d. menggunakan trik-trik yang menyenangkan
3. Korelasi (Correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap
keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi
dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk
memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk
meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
4. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran
yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam
metode ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti
sari dari proses penyajian.
5. Mengaplikasikan (Application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan
informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang
biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:
a. Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,
12. b. Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.
E. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekspositori
1. Kelebihan
Metode pembelajaran ekspositori merupakan metode pembelajaran yang banyak dan
sering digunakan. Hal ini disebabkan metode ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
a. Dengan metode pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran
yang disampaikan.
b. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui metode pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan
(kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
d. Keuntungan lain adalah metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
2. Kelemahan
Di samping memiliki kelebihan, metode ekspositori juga memiliki kelemahan, di
antaranya:
a. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan metode lain.
13. b. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c. Karena metode lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan
kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta
kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki
guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan
berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan
mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin
berhasil.
F. Contoh Mengajar dengan Metode Ekspositori
Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau
bermakna. Misalnya dalam mempelajari konsep dalil Pythagoras tentang segitiga siku-siku,
mungkin bentuk terakhir c2 = b2 + a2 sudah disajikan (belajar menerima), tetapi siswa memahami
rumus itu selalu dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-siku, jadi ia belajar secara
bermakna. Siswa lain memahami rumus c2 = b2 + a2 dari pencarian (belajar menemukan), tetapi
bila kemudian ia menghafalkan c2 = a2 + b2 tanpa dikaitkan dengan sisi-sisi sebuah segitiga siku-
siku, maka jadinya ia belajar menghafal.
14. BAB III
KESIMPULAN
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan
contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan
penugasan.
Beberapa karakteristik metode ekspositori di antaranya:
1. Metode ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya
bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan metode ini, oleh karena itu sering
orang mengidentikannya dengan ceramah.
2. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti
data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berpikir ulang.
3. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah
proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara
dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:
1. Persiapan(Preparation)
2. Penyajian (Presentation)
3. Korelasi (Correlation)
4. Menyimpulkan (Generalization)
5. Mengaplikasikan (Application)
15. DAFTAR PUSTAKA
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 2, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Ruseffendi, ET (1988). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya
dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, Bandung : Tarsito.
Ruseffendi, ET (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG,
Bandung : Tarsito.
Ruseffendi, ET, dkk (1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud.
Rohman. 2012. Defenisi Metode Pembelajaran. http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-
definisi-metode-pembelajaran.html . di download pada tanggal 05 Januari 2014.