SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
1 1
2 2 
Kebijakan Industri Nasional (Perpres 28/2008) 
Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi negara 
industri Visi Industri 2025 tangguh dunia 
a. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat; 
b. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional; 
c. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi 
masyarakat; 
d. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan 
teknologi nasional; 
e. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan 
dan wawasan budaya masyarakat; 
f. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan negara 
dan penciptaan rasa aman masyarakat; 
g. Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan 
melalui pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku 
terbarukan, pengelolaan lingkungan yang baik, serta memiliki rasa 
tanggung jawab sosial yang tinggi. 
Misi 
Membawa Indonesia pada tahun 2020 menjadi Negara Industri 
Maju Baru 
Visi Industri 2020 
(Antara)
3 3 
INDUSTRI ANDALAN 
MASA DEPAN 
BASIS 
INDUSTRI 
MANUFAKTUR 
INDUSTRI 
ALAT 
ANGKUT 
INDUSTRI 
AGRO 
SSUUMMBBEERRDDAAYYAA 
MMAANNUUSSIIAA 
PETRO KIMIA 
SEMEN 
BAJA 
DLL 
INDUSTRI 
TELEMATIKA 
TPT 
SEPATU 
ELEKTRONIK 
DLL 
INDUSTRI BARANG MODAL 
INDUSTRI KOMPONEN 
(BASIS U K M) 
SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN 
KOMPETENSI 
INTI INDUSTRI 
DAERAH 
RREESSEEAARRCCHH && 
DDEEVVEELLOOPPMMEENNTT 
DAYA 
KREATIF 
Industri saat 
ini 
Peta Panduan 
STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI 
1.Tujuan, Sasaran dan Maksud KIN 
2.Strategi Operasional 
i. Lingkungan Bisnis yang Kondusif 
ii. 35 Klaster industri Prioritas 
iii. Kompetensi Inti Industri di daerah 
Visi Industri 2025 (Visi antar 2020) 
FASILITAS PEMERINTAH 
1.Insentif Fiskal 
2.Insentif Nonfiskal 
3.Kemudahan-kemudahan 
Bangun Industri Nasional 2025
4 4 
Pendekatan 
IImmpplleemmeennttaassii ppeemmbbaanngguunnaann iinndduussttrrii nnaassiioonnaall ddiillaakkuukkaann 
sseeccaarraa ssiinneerrggii ddaann tteerriinntteeggrraassii ddii sseelluurruuhh ddaaeerraahh ddeennggaann 
22 ((dduuaa)) ppeennddeekkaattaann,, yyaaiittuu :: 
PPeennggeemmbbaannggaann 3355 KKllaasstteerr IInndduussttrrii 
PPrriioorriittaass yyaanngg ddiippiilliihh bbeerrddaassaarrkkaann 
kkeemmaammppuuaann nnaassiioonnaall uunnttuukk bbeerrssaaiinngg 
ddii ppaassaarr ddoommeessttiikk ddaann iinntteerrnnaassiioonnaall.. 
PPeennggeemmbbaannggaann iinndduussttrrii ppeennggoollaahhaann 
kkoommooddiittii uunngggguullaann ddaaeerraahh mmeennuujjuu 
KKoommppeetteennssii IInnttii IInndduussttrrii DDaaeerraahh 
((ppeemmbbeerrddaayyaaaann pprroodduukk iinndduussttrrii 
uunngggguullaann ddaaeerraahh)) 
TToopp--DDoowwnn 
BBoottttoomm--UUpp
5 5 
Pengelompokan Klaster Industri Prioritas 
IKM Tertentu 
Industri Penunjang 
Industri Kreatif... 
1. Elektronika 
2. Telekomunikasi 
3. Komputer dan 
Basis Industri 
Manufaktur Alat Angkut 
Agro 
Elektronika 
& Telematika 
1. Industri Material Dasar (baja, 
semen, petrokimia, keramik) 
2. Industri Permesinan (mesin 
listrik & peralatan listrik, 
mesin peralatan umum) 
3. Industri Manufaktur Padat 
Tenaga Kerja (tekstil & produk 
tekstil, alas kaki) 
1.Pengolahan Kelapa sawit 
2.Karet dan Barang Karet 
3.Kakao 
4.Pengolahan Kelapa 
Peralatannya 
1.Kendaraan Bermotor 
2.Perkapalan 
3.Kedirgantaraan 
4.Perkeretaapian 
1.Batu Mulia dan Perhiasan 
2.Garam 
3.Gerabah & Keramik Hias 
4.Minyak Atsiri 
5.Makanan Ringan 
1. Perangkat Lunak & Konten 
Multimedia 
2. Fashion 
3. Kerajinan & Barang Seni 
9. Furniture 
10. Pengolahan Ikan 
11. Kertas 
12. Pengolahan Susu 
Fokus 
5. Pengolahan Kopi 
6. Gula 
7. Hasil Tembakau 
8. Pengolahan Buah
6 6 
Definisi Klaster Industri 
menurut Perpres No 28/2008) 
 Sekelompok industri inti yg terkonsentrasi secara 
regional maupun global 
 yg saling berhubungan atau berinteraksi sosial 
secara dinamis, 
 baik dengan industri terkait, industri pendukung 
maupun jasa penunjang, infrastruktur ekonomi 
dan lembaga terkait 
 dalam meningkatkan efisiensi, menciptakan aset 
secara kolektif dan mendorong terciptanya inovasi 
sehingga tercipta keunggulan kompetitif.
7 7 
Alasan Utama Perlunya Klaster Industri 
1. Adanya pasar lokal yg signifikan; aglomerasi beberapa perusahaan akan 
menciptakan peluang pasar lebih besar 
2. Berkurangnya biaya transportasi dan rantai pasok; 
3. Kemudahan akses sumber daya industri; 
4. Peluang besar bagi munculnya kegiatan usaha baru; 
5. Terdapat spesialisasi yg tinggi pada produk yg dihasilkan; 
6. Lingkungan yg lebih kompetitif mendorong motivasi; 
7. Kerjasama yg lebih baik diantara anggota klaster; dan kedekatannya dpt 
meningkatan kepercayaan diantara perusahaan & kemudahan 
berkomunikasi; 
8. Kumpulan perusahaan dgn kegiatan yg sama akan menciptakan pasar 
tenaga kerja yg berpengalaman dan spesialisasi pada sektornya ; 
9. Kemudahan akses mendapat tenaga kerja yg trampil; 
10.Kedekatan beberapa perusahaan pada sektor yg sama dapat menciptakan 
pertukaran pengetahuan melalui kontak langsung, kemudahan mobilisasi 
tenaga kerja, dan “spill-over” yg pada gilirannya terjadi peningkatan 
inovasi dan produktivitas
8 8 
Spektrum kegiatan kolaborasi 
 Kerjasama pertukaran informasi (Jointly inform) 
 newsletters, electronic links, cluster directories 
 Kerjasama pembelajaran (Jointly learn) 
 seminars, conferences, training 
 Kerjasama pemasaran (Jointly market) 
 strategic plans for exports, cluster brochures 
 Kerjasama pengadaan/pembelian bahan baku 
(Jointly purchase) 
 buyer-supplier linkages 
 Kerjasama produksi (Jointly produce) 
 bid on projects, joint ventures, federal labs 
 Kerjasama pembangunan infrastruktur/fasilitas 
bersama (Jointly build economic foundations) 
centers of excellence, telecom, tech transfer,
9 9 
Model Generik Klaster Industri
1010
1111 
Klaster
1212 
Rantai Nilai (Value chain)
1313 
Rantai Pasok (Supply Chain)
1414 
Siklus Kehidupan Klaster
1515 
Klaster menciptakan platform 
untuk kreativitas, difusi, adopsi dan interaksi inovasi 
KKnnoowwlleeddggee DDrriivveenn PPllaattffoorrmm 
CClluusstteerriinngg 
DDeevveellooppmmeenntt 
Emerging 
Extending 
“Lift-off” 
IInnnnoovvaattiioonn CCyyccllee 
Creation 
Interaction Diffusion 
Adoption
1616 
TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI (1)
1717 
TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI (2)
1818 
Alat untuk Studi Diagnostik 
1. Pemetaan Klaster (Cluster Mapping) 
2. Segmentasi produk & pasar 
3. SWOT 
4. GAP Analysis 
5. Porter’s Five Forces Analysis 
6. Analisa Rantai Nilai 
7. Analisa Tren Pasar 
8. Analisa Posisi Daya Saing
1919
2020
2121
2222
2323
2424
2525
2626 
Rincian Tahapan Pengembangan Klaster Industri 
Tahapan Kegiatan Langkah-Langkah 
Tahap I 
Aktivitas awal 
inisiatif / prakarsa 
pengembangan 
1. Inisiasi 
2. Mengembangkan Tim Prakarsa 
Klaster 
3. Eksplorasi/Analisis 
4. Identifikasi Isu-Isu Strategis 
5. Identifikasi Klaster Kunci 
6. Konsensus Prakarsa 
Sosialisasi dan sinkronisasi klaster industri 
MengembangkanTim Prakarsa Klasteruntuk 
melaksanakan tugas awal berkaitan dengan 
prioritas dan sasaran strategis 
untukpengembangan/penguatan klaster. 
Mengidentifikasi potensi pengembangan klaster 
industri dan mengevaluasi kinerja perekonomian 
daerah 
Merumuskan prioritas dan sasaran strategis bagi 
pengembangan/penguatan klaster 
Mengidentifikasi klaster kunci (utama) yang 
memiliki keunggulan dan berpotensi besar untuk 
tumbuh sebagai penggerak perekonomian 
Mencapai suatu konsensus diantara anggota tim 
berkaitan dengan klaster terpilih 
Tahap II 
Penyusunan 
kerangka dan 
agenda 
pengembangan 
1. Kelembagaan Kolaborasi dan 
Struktur Operasional 
2. Perumusan Strategi dan Implikasi 
Kebijakan 
3. Perencanaan Aksi 
4. Konsensus Rencana 
Membentuk lembaga yang akan menjalankan 
klaster industri sekaligus menyusun struktur 
operasional dari lembaga tersebut. 
Menghasilkan tema klaster industri terpilih dan 
rumusan Strategi Klaster Industri dalam rangka 
peningkatan omzet penjualan 
Menyusun rencana aksi klaster industri yang 
merupakan rencana tindak kolaboratif seluruh 
komponen klaster industri 
Mengembangkan proses partisipatif untuk 
mencapai konsensus dan membangun komitmen 
bersama, serta implementasi sesuai dengan 
prioritas dan peran masing-masing.
2727 
Rincian (lanjutan) 
27 
Tahapan Kegiatan Langkah-Langkah 
Tahap III 
Implementasi 
Klaster Industri 
1. Mobilisasi Sumber Daya dan 
Pelaksanaan Aktivitas 
2. Pencapaian Milestone 
3. Pengelolaan Sinergi 
Mensosialisasikan rencana aksi klaster industri 
kepada para pelaku ekonomi/ stakeholders kunci. 
Membentuk organisasi kemitraan yang akan 
menjadi wadah pelaksanaan setiap rencana aksi 
klaster industri. 
Mendokumentasi sumberdaya (asset SDA, SDM 
dan lainnya) yang ada untuk mendukung klaster 
industri dan mempublikasikan informasi berkaitan 
dengan aktivitas kemitraan klaster industri 
Mendanai kegiatan operasional organisasi 
kemitraan klaster industri 
Implementasi rencana aksi 
Mempromosikan produk-produk klaster industri 
Menggali dan mengimplementasikan gagasan-gagasan 
baru 
Mengadakan pertemuan rutin kemitraan klaster 
industri 
Tahap IV 
Monitoring Dan Evaluasi 
1. Pemantauan 
2. Evaluasi 
3. Perbaikan 
Mengidentifikasi kegiatan dan output yang 
dihasilkan dari setiap kegiatan 
Melakukan koordinasi dengan setiap penanggung 
jawab tahapan dan kegiatan 
Melakukan analisis terhadap hasil pemantauan 
dan dijadikan pijakan dalam evaluasi secara 
mendalam 
Mengumpulkan informasi dan komentar dari 
stakeholders yang terlibat dalam penerapan 
pendekatan pengembangan /penguatan klaster 
industri dari klaster industri 
Menyempurnakan dan memodifikasi pedoman dan 
adaptasikan sesuai kondisi yang terjadi 
Menyusun dokumen perbaikan terhadap 
pelaksanaan kegiatan klaster dan perbaikan 
(Dokumen Perbaikan Rencana awal)
2828 
Strategi Pengembangan Klaster Industri
2929 
Fokus industri fashion : industri pakaian, industri 
alas kaki, industri asesoris (tas, dompet, dll)
3030
3131 
Sasaran Pembangunan Industri Fashion 
Jangka Menengah (2010 – 2014)
3232 
Program & Rencana Aksi 2010 - 2014
3333
3434
3535
3636
3737
3838
3939
4040 
Norwegian Fashion
4141 
Norwegian Fashion
4242
4343
4444
4545
4646
4747
4848
4949 
The fashion business in the ‘80 
Communication 
Retailing 
Design 
Manufacturing 
Culture 
Society 
Consumption 
The core competence of 
fashion clusters
5050 
The fashion business in the new decade 
Design 
MMuullttii--ccoommppeetteennccee 
ccoommppaannyy 
Manufacturing 
Communication 
Retailing 
Culture 
Society 
Consumption
5151

More Related Content

What's hot

KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07PUPUK
 
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM oleh Tatang Taufik
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM   oleh Tatang TaufikBahan Konsep Kelembagaan PI UMKM   oleh Tatang Taufik
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM oleh Tatang TaufikTatang Taufik
 
Akselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedangAkselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedangPEMPROP JABAR
 
12 Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik
12  Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik12  Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik
12 Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufikpemetarencanaan
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufikpemetarencanaan
 
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013   Tatang A. T...Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013   Tatang A. T...
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...Tatang Taufik
 
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. TaufikBudaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. TaufikPemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
 
managing growing business compilation
managing growing business compilationmanaging growing business compilation
managing growing business compilationFiona Jeniko
 

What's hot (14)

KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07KB cluster pocket-07
KB cluster pocket-07
 
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM oleh Tatang Taufik
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM   oleh Tatang TaufikBahan Konsep Kelembagaan PI UMKM   oleh Tatang Taufik
Bahan Konsep Kelembagaan PI UMKM oleh Tatang Taufik
 
Ekonomi industri
Ekonomi industriEkonomi industri
Ekonomi industri
 
Akselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedangAkselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedang
 
12 Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik
12  Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik12  Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik
12 Kebijakan Organisasi - Tatang A Taufik
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik13  Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
13 Implikasi Kebijakan - Tatang A Taufik
 
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013   Tatang A. T...Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013   Tatang A. T...
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. T...
 
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. TaufikBudaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
 
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. TaufikPemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
 
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
 
managing growing business compilation
managing growing business compilationmanaging growing business compilation
managing growing business compilation
 

Similar to Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kacung Abdullah
 
[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf
[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf
[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdfmodeno
 
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaPengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaKacung Abdullah
 
Pedoman sinas 2013
Pedoman sinas 2013Pedoman sinas 2013
Pedoman sinas 2013sumiharto
 
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...Kanaidi ken
 
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...isniayu putri arief
 
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Tri Widodo W. UTOMO
 
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...ana_sari
 
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.pptMANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.pptSyamsudinBaharsyah
 
Strategi Dual TIK Tatang Taufik
Strategi Dual TIK   Tatang TaufikStrategi Dual TIK   Tatang Taufik
Strategi Dual TIK Tatang TaufikTatang Taufik
 
Ngo & revolusi industri 4.0 v2
Ngo & revolusi industri 4.0 v2Ngo & revolusi industri 4.0 v2
Ngo & revolusi industri 4.0 v2Abdul Ghani
 
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfAnggiTriWibowo
 
M1 KB2 - Bisnis Pemasaran
M1 KB2 - Bisnis PemasaranM1 KB2 - Bisnis Pemasaran
M1 KB2 - Bisnis PemasaranPPGHybrid1
 
97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfdNtan Hitori De
 

Similar to Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso) (20)

Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
 
Pendidikan 4 0 era revoulusi industri
Pendidikan 4 0 era revoulusi industriPendidikan 4 0 era revoulusi industri
Pendidikan 4 0 era revoulusi industri
 
[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf
[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf
[Lampiran] Kurikulum & Lini Waktu MSIB Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.pdf
 
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanitaPengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
Pengembangan IKM dalam meningkatkan peran wirausaha wanita
 
Pedoman sinas 2013
Pedoman sinas 2013Pedoman sinas 2013
Pedoman sinas 2013
 
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
 
DAY_1_PERUBAHAN_PERADABAN.pptx
DAY_1_PERUBAHAN_PERADABAN.pptxDAY_1_PERUBAHAN_PERADABAN.pptx
DAY_1_PERUBAHAN_PERADABAN.pptx
 
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
 
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
 
Global operations adidas
Global operations adidasGlobal operations adidas
Global operations adidas
 
Ainun naim
Ainun naimAinun naim
Ainun naim
 
Buku pedoman insinas 2013
Buku pedoman insinas 2013Buku pedoman insinas 2013
Buku pedoman insinas 2013
 
Budgeting
BudgetingBudgeting
Budgeting
 
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
4,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,externalmicroenviromentanalysis,univer...
 
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.pptMANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
MANAJEMEN STRATEGIK PART 3.ppt
 
Strategi Dual TIK Tatang Taufik
Strategi Dual TIK   Tatang TaufikStrategi Dual TIK   Tatang Taufik
Strategi Dual TIK Tatang Taufik
 
Ngo & revolusi industri 4.0 v2
Ngo & revolusi industri 4.0 v2Ngo & revolusi industri 4.0 v2
Ngo & revolusi industri 4.0 v2
 
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
 
M1 KB2 - Bisnis Pemasaran
M1 KB2 - Bisnis PemasaranM1 KB2 - Bisnis Pemasaran
M1 KB2 - Bisnis Pemasaran
 
97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd97926320 quality-function-development-qfd
97926320 quality-function-development-qfd
 

More from Kacung Abdullah

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kacung Abdullah
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...Kacung Abdullah
 
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...Kacung Abdullah
 
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaPembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaKacung Abdullah
 
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahCara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahKacung Abdullah
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Kacung Abdullah
 
Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Kacung Abdullah
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiKacung Abdullah
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiKacung Abdullah
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataKacung Abdullah
 
Strategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementStrategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementKacung Abdullah
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 
Defining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyDefining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyKacung Abdullah
 

More from Kacung Abdullah (20)

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
 
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
 
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaPembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
 
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahCara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
 
Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Organization life cycle
Organization life cycleOrganization life cycle
Organization life cycle
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasi
 
21 core competencies
21 core competencies21 core competencies
21 core competencies
 
Pendanaan/Modal
Pendanaan/ModalPendanaan/Modal
Pendanaan/Modal
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Working Capital
Working CapitalWorking Capital
Working Capital
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian data
 
Strategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementStrategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce Management
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
KBLI 2015
KBLI 2015KBLI 2015
KBLI 2015
 
Defining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyDefining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st Century
 

Klaster fashion bukittinggi (Oleh Roosmiharso)

  • 1. 1 1
  • 2. 2 2 Kebijakan Industri Nasional (Perpres 28/2008) Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi negara industri Visi Industri 2025 tangguh dunia a. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat; b. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional; c. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi masyarakat; d. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan teknologi nasional; e. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan wawasan budaya masyarakat; f. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan negara dan penciptaan rasa aman masyarakat; g. Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan melalui pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku terbarukan, pengelolaan lingkungan yang baik, serta memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Misi Membawa Indonesia pada tahun 2020 menjadi Negara Industri Maju Baru Visi Industri 2020 (Antara)
  • 3. 3 3 INDUSTRI ANDALAN MASA DEPAN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR INDUSTRI ALAT ANGKUT INDUSTRI AGRO SSUUMMBBEERRDDAAYYAA MMAANNUUSSIIAA PETRO KIMIA SEMEN BAJA DLL INDUSTRI TELEMATIKA TPT SEPATU ELEKTRONIK DLL INDUSTRI BARANG MODAL INDUSTRI KOMPONEN (BASIS U K M) SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH RREESSEEAARRCCHH && DDEEVVEELLOOPPMMEENNTT DAYA KREATIF Industri saat ini Peta Panduan STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI 1.Tujuan, Sasaran dan Maksud KIN 2.Strategi Operasional i. Lingkungan Bisnis yang Kondusif ii. 35 Klaster industri Prioritas iii. Kompetensi Inti Industri di daerah Visi Industri 2025 (Visi antar 2020) FASILITAS PEMERINTAH 1.Insentif Fiskal 2.Insentif Nonfiskal 3.Kemudahan-kemudahan Bangun Industri Nasional 2025
  • 4. 4 4 Pendekatan IImmpplleemmeennttaassii ppeemmbbaanngguunnaann iinndduussttrrii nnaassiioonnaall ddiillaakkuukkaann sseeccaarraa ssiinneerrggii ddaann tteerriinntteeggrraassii ddii sseelluurruuhh ddaaeerraahh ddeennggaann 22 ((dduuaa)) ppeennddeekkaattaann,, yyaaiittuu :: PPeennggeemmbbaannggaann 3355 KKllaasstteerr IInndduussttrrii PPrriioorriittaass yyaanngg ddiippiilliihh bbeerrddaassaarrkkaann kkeemmaammppuuaann nnaassiioonnaall uunnttuukk bbeerrssaaiinngg ddii ppaassaarr ddoommeessttiikk ddaann iinntteerrnnaassiioonnaall.. PPeennggeemmbbaannggaann iinndduussttrrii ppeennggoollaahhaann kkoommooddiittii uunngggguullaann ddaaeerraahh mmeennuujjuu KKoommppeetteennssii IInnttii IInndduussttrrii DDaaeerraahh ((ppeemmbbeerrddaayyaaaann pprroodduukk iinndduussttrrii uunngggguullaann ddaaeerraahh)) TToopp--DDoowwnn BBoottttoomm--UUpp
  • 5. 5 5 Pengelompokan Klaster Industri Prioritas IKM Tertentu Industri Penunjang Industri Kreatif... 1. Elektronika 2. Telekomunikasi 3. Komputer dan Basis Industri Manufaktur Alat Angkut Agro Elektronika & Telematika 1. Industri Material Dasar (baja, semen, petrokimia, keramik) 2. Industri Permesinan (mesin listrik & peralatan listrik, mesin peralatan umum) 3. Industri Manufaktur Padat Tenaga Kerja (tekstil & produk tekstil, alas kaki) 1.Pengolahan Kelapa sawit 2.Karet dan Barang Karet 3.Kakao 4.Pengolahan Kelapa Peralatannya 1.Kendaraan Bermotor 2.Perkapalan 3.Kedirgantaraan 4.Perkeretaapian 1.Batu Mulia dan Perhiasan 2.Garam 3.Gerabah & Keramik Hias 4.Minyak Atsiri 5.Makanan Ringan 1. Perangkat Lunak & Konten Multimedia 2. Fashion 3. Kerajinan & Barang Seni 9. Furniture 10. Pengolahan Ikan 11. Kertas 12. Pengolahan Susu Fokus 5. Pengolahan Kopi 6. Gula 7. Hasil Tembakau 8. Pengolahan Buah
  • 6. 6 6 Definisi Klaster Industri menurut Perpres No 28/2008)  Sekelompok industri inti yg terkonsentrasi secara regional maupun global  yg saling berhubungan atau berinteraksi sosial secara dinamis,  baik dengan industri terkait, industri pendukung maupun jasa penunjang, infrastruktur ekonomi dan lembaga terkait  dalam meningkatkan efisiensi, menciptakan aset secara kolektif dan mendorong terciptanya inovasi sehingga tercipta keunggulan kompetitif.
  • 7. 7 7 Alasan Utama Perlunya Klaster Industri 1. Adanya pasar lokal yg signifikan; aglomerasi beberapa perusahaan akan menciptakan peluang pasar lebih besar 2. Berkurangnya biaya transportasi dan rantai pasok; 3. Kemudahan akses sumber daya industri; 4. Peluang besar bagi munculnya kegiatan usaha baru; 5. Terdapat spesialisasi yg tinggi pada produk yg dihasilkan; 6. Lingkungan yg lebih kompetitif mendorong motivasi; 7. Kerjasama yg lebih baik diantara anggota klaster; dan kedekatannya dpt meningkatan kepercayaan diantara perusahaan & kemudahan berkomunikasi; 8. Kumpulan perusahaan dgn kegiatan yg sama akan menciptakan pasar tenaga kerja yg berpengalaman dan spesialisasi pada sektornya ; 9. Kemudahan akses mendapat tenaga kerja yg trampil; 10.Kedekatan beberapa perusahaan pada sektor yg sama dapat menciptakan pertukaran pengetahuan melalui kontak langsung, kemudahan mobilisasi tenaga kerja, dan “spill-over” yg pada gilirannya terjadi peningkatan inovasi dan produktivitas
  • 8. 8 8 Spektrum kegiatan kolaborasi  Kerjasama pertukaran informasi (Jointly inform)  newsletters, electronic links, cluster directories  Kerjasama pembelajaran (Jointly learn)  seminars, conferences, training  Kerjasama pemasaran (Jointly market)  strategic plans for exports, cluster brochures  Kerjasama pengadaan/pembelian bahan baku (Jointly purchase)  buyer-supplier linkages  Kerjasama produksi (Jointly produce)  bid on projects, joint ventures, federal labs  Kerjasama pembangunan infrastruktur/fasilitas bersama (Jointly build economic foundations) centers of excellence, telecom, tech transfer,
  • 9. 9 9 Model Generik Klaster Industri
  • 10. 1010
  • 12. 1212 Rantai Nilai (Value chain)
  • 13. 1313 Rantai Pasok (Supply Chain)
  • 15. 1515 Klaster menciptakan platform untuk kreativitas, difusi, adopsi dan interaksi inovasi KKnnoowwlleeddggee DDrriivveenn PPllaattffoorrmm CClluusstteerriinngg DDeevveellooppmmeenntt Emerging Extending “Lift-off” IInnnnoovvaattiioonn CCyyccllee Creation Interaction Diffusion Adoption
  • 16. 1616 TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI (1)
  • 17. 1717 TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI (2)
  • 18. 1818 Alat untuk Studi Diagnostik 1. Pemetaan Klaster (Cluster Mapping) 2. Segmentasi produk & pasar 3. SWOT 4. GAP Analysis 5. Porter’s Five Forces Analysis 6. Analisa Rantai Nilai 7. Analisa Tren Pasar 8. Analisa Posisi Daya Saing
  • 19. 1919
  • 20. 2020
  • 21. 2121
  • 22. 2222
  • 23. 2323
  • 24. 2424
  • 25. 2525
  • 26. 2626 Rincian Tahapan Pengembangan Klaster Industri Tahapan Kegiatan Langkah-Langkah Tahap I Aktivitas awal inisiatif / prakarsa pengembangan 1. Inisiasi 2. Mengembangkan Tim Prakarsa Klaster 3. Eksplorasi/Analisis 4. Identifikasi Isu-Isu Strategis 5. Identifikasi Klaster Kunci 6. Konsensus Prakarsa Sosialisasi dan sinkronisasi klaster industri MengembangkanTim Prakarsa Klasteruntuk melaksanakan tugas awal berkaitan dengan prioritas dan sasaran strategis untukpengembangan/penguatan klaster. Mengidentifikasi potensi pengembangan klaster industri dan mengevaluasi kinerja perekonomian daerah Merumuskan prioritas dan sasaran strategis bagi pengembangan/penguatan klaster Mengidentifikasi klaster kunci (utama) yang memiliki keunggulan dan berpotensi besar untuk tumbuh sebagai penggerak perekonomian Mencapai suatu konsensus diantara anggota tim berkaitan dengan klaster terpilih Tahap II Penyusunan kerangka dan agenda pengembangan 1. Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional 2. Perumusan Strategi dan Implikasi Kebijakan 3. Perencanaan Aksi 4. Konsensus Rencana Membentuk lembaga yang akan menjalankan klaster industri sekaligus menyusun struktur operasional dari lembaga tersebut. Menghasilkan tema klaster industri terpilih dan rumusan Strategi Klaster Industri dalam rangka peningkatan omzet penjualan Menyusun rencana aksi klaster industri yang merupakan rencana tindak kolaboratif seluruh komponen klaster industri Mengembangkan proses partisipatif untuk mencapai konsensus dan membangun komitmen bersama, serta implementasi sesuai dengan prioritas dan peran masing-masing.
  • 27. 2727 Rincian (lanjutan) 27 Tahapan Kegiatan Langkah-Langkah Tahap III Implementasi Klaster Industri 1. Mobilisasi Sumber Daya dan Pelaksanaan Aktivitas 2. Pencapaian Milestone 3. Pengelolaan Sinergi Mensosialisasikan rencana aksi klaster industri kepada para pelaku ekonomi/ stakeholders kunci. Membentuk organisasi kemitraan yang akan menjadi wadah pelaksanaan setiap rencana aksi klaster industri. Mendokumentasi sumberdaya (asset SDA, SDM dan lainnya) yang ada untuk mendukung klaster industri dan mempublikasikan informasi berkaitan dengan aktivitas kemitraan klaster industri Mendanai kegiatan operasional organisasi kemitraan klaster industri Implementasi rencana aksi Mempromosikan produk-produk klaster industri Menggali dan mengimplementasikan gagasan-gagasan baru Mengadakan pertemuan rutin kemitraan klaster industri Tahap IV Monitoring Dan Evaluasi 1. Pemantauan 2. Evaluasi 3. Perbaikan Mengidentifikasi kegiatan dan output yang dihasilkan dari setiap kegiatan Melakukan koordinasi dengan setiap penanggung jawab tahapan dan kegiatan Melakukan analisis terhadap hasil pemantauan dan dijadikan pijakan dalam evaluasi secara mendalam Mengumpulkan informasi dan komentar dari stakeholders yang terlibat dalam penerapan pendekatan pengembangan /penguatan klaster industri dari klaster industri Menyempurnakan dan memodifikasi pedoman dan adaptasikan sesuai kondisi yang terjadi Menyusun dokumen perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan klaster dan perbaikan (Dokumen Perbaikan Rencana awal)
  • 28. 2828 Strategi Pengembangan Klaster Industri
  • 29. 2929 Fokus industri fashion : industri pakaian, industri alas kaki, industri asesoris (tas, dompet, dll)
  • 30. 3030
  • 31. 3131 Sasaran Pembangunan Industri Fashion Jangka Menengah (2010 – 2014)
  • 32. 3232 Program & Rencana Aksi 2010 - 2014
  • 33. 3333
  • 34. 3434
  • 35. 3535
  • 36. 3636
  • 37. 3737
  • 38. 3838
  • 39. 3939
  • 42. 4242
  • 43. 4343
  • 44. 4444
  • 45. 4545
  • 46. 4646
  • 47. 4747
  • 48. 4848
  • 49. 4949 The fashion business in the ‘80 Communication Retailing Design Manufacturing Culture Society Consumption The core competence of fashion clusters
  • 50. 5050 The fashion business in the new decade Design MMuullttii--ccoommppeetteennccee ccoommppaannyy Manufacturing Communication Retailing Culture Society Consumption
  • 51. 5151