SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
i
MAKALAH
KASUS-KASUS AKTUAL KEPEMIMPINAN
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan
Dosen Pengampu:
Firdaus Ainul Yaqin, M.Pd.I
Disusun oIeh:
1. Nailatus Sururoh Haq (0362)
2. Sri Wulandari (0351)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
rahmatdan hidayah-Nya pulalah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.Makalah ini
diharapkan dapat memberikan banyak informasi yang bermanfaat bagi pembaca baik dalam
proses pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi pembaca dalam
mengembangkan kompetensinya agar kelak mampu memahami dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penulisan, penyusunan, hingga menjadi makalah ini yaitu kepada: Bapak
Firdaus Ainul Yaqin M.Pd.I, selaku dosen pembimbing.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan
datang. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga bermanfaat bagi
kita semuanya.
Kraksaan, 20 Oktober 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Tipe dan Gaya Kepemimpinan ...........................................................................2
B. Keterbatasan Kepemipinan ................................................................................3
C. Kasus Aktual Kepemipinan................................................................................5
D. Faktor-faktor penyebab korupsi Kepemimpinan ...............................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Simpulan .............................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan manajer perusahaan untuk
mengarahkan dan memengaruhi para bawahannya dalam kegiatan yang berhubungan
dengan tugas, agar para bawahaannya tersebut mau mengerahkan seluruh
kemampuan-baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kepemimpinan juga merupakan salah satu
topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati
sekaligus fenomena yang paling sedikit dipahami. Fenomena kepemimpinan di negara
Indonesia juga telah membuktikan bagaimana kepemimpinan telah berpengaruh
sangat besar terhadap kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara. Dalam dunia
organisasi, kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap jalannya organisasi dan
kelangsungan hidupnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Tipe dan Gaya Kepemimpinan?
2. Apa saja keterbatasan-keterbatasan kepemimpinan?
3. Apa saja kasus-kasus Aktual Kepemimpinan?
4. Apa saja faktor-faktor penyebab Korupsi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Tipe dan Gaya Kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui kasus Aktual Kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab Korupsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe tersendiri yang
membedakan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Berikut adalah tipe
kepemimpinan:
a. Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan ini berifat sentralistik pada pemimpin sebagi penentu
dan pengendali anggota dan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam hal ini, anggota organisasi tidak memiliki hak apapun, melainkan hanya
memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan perintah pemimpin.
b. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini lebih menekankan pada manusia memiliki hak
asasi yang sama.
c. Kepemimpinan Bebas
Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa setiap anggota organisasi
memiliki kecakapan untuk membuat keputusan dan mampu mengurus dirinya
masing-masing dengan sedikit arahan dalam mengerjakan tugasnya.
Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang memimpin perilaku bawahan
untuk mendorong etos kerja, produktivitas kerja dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Terdapat beberapa jenis gaya kepemimpinan, diantaranya (Robbins &
Judge, 2008):
a. Gaya Kepemipinan Kharismatik, dimana para bawahan memiliki suatu kesan
tersendiri kepada pemimpin mereka. Ciri dari pemimpin yang memiliki gaya
kharismatik adalah visi dan artikulasi, resiko personal, peka terhadap lingkungan,
kepekaan terhadap kebutuhan pengikut, perilaku tidak konvensional.
3
b. Gaya Kepemimpinan Transaksional, yaitu pemimpin memberikan motivasi
kepada bawahannya dengan cara membuat tujuan yang jelas dengan peran dan
tugas. Terdiri atas: a) imbalan kontingen, b) manajemen berdasarkan pengecualian
(aktif), c) manajemen berdasarkan pengecualian (pasif), d) Laissez Faire dengan
melepas tanggung jawab dan menghindari pembuatan keputusan.
c. Gaya Kepemimpinan Transformasional, yaitu pemimpin lebih memfokuskan
pada
pengembangan para bawahannya dengan cara mengubah kesadaran bawahan
untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara baru, membangkitkan dan
mengeluarkan tindakan lebih untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Gaya Kepemimpinan Visioner, yaitu pemimpin membuat visi yang realistis,
kredibel, dan menarik untuk masa depan organisasinya.
B. Keterbatasan Kepemimpinan
a. Keterbatasan manusiawi.
Manusia yang berhasil memperoleh kesempatan sebagai pemimpin tidak
dapat lepas dari kelemahan yangbersifatuniversaldan kodrati. Kelemahan-
kelemahan itu mengakibatkan keterbatasan dalam merealisasikan
kepemimpinannya, keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya.
b. Keterbatasan nilai spiritual.
Harkat manusia yang tinggi merupakan pembeda nilai jati diri setiap
manusia, termasuk dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya. Harkat
manusia dalam memikul tanggung jawab dibatasi oleh nilai-nilai tertentu di
antaranyanorma sosial dan norma spiritual yang menjadi sumberperilaku seorang
pemimpin.
Keterbatasan norma spiritual yaitu keterbatasan karena adanya faktor
keterbatasan sebagai seorang pemimpin, yaitu keterbatasan manusia sebagai
pemimpin memiliki kewajiban dan sekaligus melekat pada dirinya berupa
larangan yang harus di patuhi. Sedangkan keterbatasan normatif adalah
4
keterbatasan karena adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan
negara, seperti hukum-hukum yang masih berlaku.
c. Keterbatasan kepemimpinan karena unsur fisik / jasmani antara lain meliputi :
a) Usia
Sebagai pemimpin pada usia muda, setiap orang memiliki energi
(tenaga) fisik yang bersifat maksimal untuk berprestasi, untuk mewujudkan
dan inisiatif yang positif di bandingkan dengan pemimpin yang sudah lanjut
usianya.
b) Fisik yang sehat
Fisik manusia dapat letih dan sakit untuk itu perlu istirahat serta tidur yang
cukup, memerlukan makanan yang bersih dan bergizi dengan maksud
mewujudkan kepemimpinan yang efektif.
c) Keterbatasan karena waktu
Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang berusaha atau mampu
mengatasi keterbatasan waktu, karena pemimpin tidak dapat hadir dalam acara
/ waktu yang sama dalam dua acara.
d. Keterbatasan Administratif.
Dalam proses kepemimpinan tidak semua kemauan, kehendak, gagasan,
pendapat, rencana, kreativitas dari seorang pemimpin dapat dilaksanakan secara
bebas. Dengan kata lain, kepemimpinan dibatasi oleh kondisi yang terdapat di
dalam pengendalian proses kerja sama untuk mencapai yang disebut keterbatasan
administratif, misalnya: setiappemimpin dibatasioleh visidan misi organisasi.
Dengan demikian setiap pemimpin dalam setiap daya dan upayanya tidak dapat
dengan seenaknya melenceng dariperwujudan yang terarah pada pencapaian visi
dan misi organisasi. Hal ini karena mereka memiliki batas-batas posisi,
kewenangan dan fungsi sebagai wujud dari adanya bidang tugas horizontal pada
setiap jenjang dan pembatas yang mengharuskan pemimpin hanya boleh
melakukan kegiatan di bidangnya.
5
C. Kasus aktual Kepemimpinan
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses memengaruhi dan
memberikan teladan dari seorang pemimpin kepada bawahannya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Di dalam kepemimpinan ini terdapat upaya
untuk mengarahkan orang lain melalui unsur kepercayaan, rasa hormat, dan kerja
sama demi pencapaian tujuan organisasi. Melalui kepemimpinan yang efektif, tujuan
organisasi akan dapat tercapai melalui arahan dan inspirasi dari seorang pemimpin.
Tingginya aktivitas korupsi di Indonesia, menurut Jaya (2008: 57) cenderung
dipengaruhi oleh moralitas pejabatnya yang sewenang-wenang melakukan tindak
korupsi sejak puluhan tahun yang lalu tanpa ada hukuman yang berefek jera. Sebagai
akibatnya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi dalam berbagai macam sektor
dalam segala tingkatan, mulai dari pejabat pusat hingga pejabat daerah, bahkan
hingga rekanan pejabat yang bersangkutan, yang tidak ada hubungan langsung dengan
pemerintahan. Praktek penyakit biro-krasi ini berjalan secara turun temurun karena
lemahnya fungsi kontrol yang dimiliki oleh negara sekaligus didukung oleh pejabat
dan masyarakat yang bermental korup.
Salah satu patologi (penyakit) birokrasi yaitu korupsi telah menjangkiti
sebagian birokrat atau pegawai. Dari sekian banyak bentuk korupsi maka dapat di
identifikasikan bahwa bentuk-bentuk korupsi yaitu: penyalahgunaan/penyelewengan,
dan Penggelapan. Penyelewangan dan penggelapan terjadi akibat pengendalian
terhadap proses administrasi dan supervisi transaksi keuangan berjalan dengan sistem
yang tidak baik. Hal ini sangat memungkinkan penggelapan terjadi dengan cara
mencuri uang negara sebagian dan seluruhnya.
Dalam majalah Aktual (2014:12) disebutkan bahwa mantan bupati
probolinggo setelah menjabat Bupati dua periode penuh, tahtanya diwariskan kepada
istrinya. Dinasti ini telah di rancang jauh sebelumnya. Cara yang di lakukan HA
membangun dinasti yakni dengan melakukan ancaman, premanisme, Pengerehan PNS,
pendekatan politis hingga merajut kekuatan baru dengan mendiririkan lembaga
pendidikan berbasis keagamaan guna mengimbangi prngaruh dua pondok pesantren
besar yang ada di probolinggo.
6
Selain itu di perparah dengan model kepemimpinan yang cenderung
mendiamkan atau bahkan melindungi sebagian aparatnya yang korupsi sebagaimna
disebutkan sebelumnya. Artinya setiap penindakan korupsi terlihat seakan -akan
selalu terbelit-belit pada akhirnya kasus itu menghilang dengan berbagai macam cara
yang dilakukan oleh top leader.
Berdasarkan temuan awal di lapangan, kasus korupsi terdapat beberapa keunikan di
antaranya yaitu:
1. Terjadinya politik Dinasti yang telah di rancang jauh sebelum mencalonkan diri
sebagai Bupati.
2. Politik Birokrasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan tekanan dan
ancaman untuk mempertahankan dan melindungi kebobrokannya.
3. Politik yang dilakukan juga berlindung di belakan background keagamaan, yaitu
dengan mengumpulkan kyai-kyai untuk masuk dalam kelompoknya.
D. Faktor-Faktor Penyebab Korupsi
Para pemimpin bangsa saat ini, khususnya pemimpin pemerintah atau
pemimpin suatu organisasi politik di Indonesia seolah terbuai dengan berkembangnya
zaman. Berada di lingkungan kekuasaan memang sangat menjanjikan dan membuat
semua orang lupa akan tugas selanjutnya yang harus dipersiapkan sejak saat ini, salah
satunya menyiapkan pemimpin untuk generasi berikutnya. Banyak dari meraka para
pemimpin yang terjerat kasus korupsi karena beberapa faktor, salah satu contohnya
faktor yang pertama adalah politik balas jasa, penyuapan, ataupun menerima atau
memberi hadiah kepada pihak lain dalam konteks ingin mempertahankan kekuasaan.
Faktor yang kedua adalah pemimpin itu dihasilkan memalui cara-cara yang
instan seperti melalui penyuapan seseorang itu bisa duduk menjadi pemimpin,
berdasarkan kedekatan dengan lingkungan birokrasi lantas seseorang itu dimudahkan
tanpa proses seleksi sebagai pimpinan dan masih banyak cara instan lainnya yang
berujung pada penurunan kualitas calon pemimpin mendatang. Maka tidak heran
banyak pemimpin yang ingin merasa serba instan, dan tidak memahami konteks
keilmuannya. Kurang sadarnya pemimpin akan dampak dari arus globalisasi yang
7
begitu cepat membuat kondisi-kondisi bangsa sangat rentan dan cepat berubah, salah
satunya tentang pluralisme, perbedaan pendapat, yang kemudian para masyarakat
terjebak ke dalam gagalnya memahami sebuah arti penting keberagaman antara satu
dengan yang lainnya.
Dalam buku berjudul Peran Parlemen dalam Membasmi Korupsi, ICW (2000)
mengidentifikasi empat faktor penyebab korupsi, yaitu faktor politik, faktor hukum,
faktor ekonomi dan birokrasi, dan faktor transnasional.
1. Faktor politik menjadi salah satu penyebab terjadinya korupsi, karena banyak
peristiwa politik yang dipengaruhi oleh money politic.
2. Faktor hukum menjadi penyebab korupsi, dikarenakan banyak produk hukum
yang tidak jelas aturannya, pasal-pasalnya multitafsir, dan ada kecenderungan
aturan hukum dibuat untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu meskipun orang
awam tidak bisa melihatnya. Demikian pula, sanksi yang tidak ekuivalen dengan
perbuatan yang dilarang, sehingga tidak tepat sasaran dan dirasa terlalu ringan
atau terlalu berat.
3. Faktor ekonomi menjadi penyebab korupsi, terutama di negara-negara yang
sistem ekonominya sangat monopolistik. Kenyataan juga menunjukkan bahwa
korupi tidak hanya dilakukan oleh orang yang ekonominya pas-pasan untuk
bertahan hidup, tetapi saat ini korupsi juga dilakukan oleh orang-orang kaya dan
berpendidikan tinggi. Mereka melakukan korupsi karena mental buruk, tidak
bermoral, sehingga berjiwa serakah (by greed) untuk mengambil harta negara
guna menambah pundi-pundi kekayaannya.
4. Faktor transnasional amat terkait dengan perkembangan hubungan ekonomi lintas
negara yang tidak jarang menambah lahan sumber bagi tumbuhnya korupsi di
kalangan birokrasi pemerintahan. Korupsi mudah terjadi, karena perusahaan-
perusahaan asing (transnasional) dapat beroperasi di suatu negara tanpa harus
masuk ke lini birokrasi pusat. Mereka bisa masuk ke lini birokrasi pemerintah
daerah dengan cara memberi uang pelicin agar dapat berinvestasi di daerah.
Korupsi berlangsung bagai simbiosis mutualisme, di mana pengusaha asing
memiliki uang yang dapat digunakan untuk menyogok pejabat agar memperoleh
8
izin untuk melakukan usaha di daerah, sedangkan elit daerah mempunyai otoritas
untuk memutuskan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe tersendiri yang
membedakan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Berikut adalah tipe
kepemimpinan: Kepemimpinan otoriter, Kepemimpinan demokratis, dan
Kepemimipinan bebas. Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang memimpin
perilaku bawahan untuk mendorong etos kerja, produktivitas kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Dalam majalah Aktual (2014:12) disebutkan bahwa mantan bupati
probolinggo setelah menjabat Bupati dua periode penuh, tahtanya diwariskan kepada
istrinya. Dinasti ini telah di rancang jauh sebelumnya. Cara yang di lakukan HA
membangun dinasti yakni dengan melakukan ancaman, premanisme, Pengerehan PNS,
pendekatan politis hingga merajut kekuatan baru dengan mendiririkan lembaga
pendidikan berbasis keagamaan guna mengimbangi prngaruh dua pondok pesantren
besar yang ada di probolinggo.
Selain itu di perparah dengan model kepemimpinan yang cenderung
mendiamkan atau bahkan melindungi sebagian aparatnya yang korupsi sebagaimna
disebutkan sebelumnya. Artinya setiap penindakan korupsi terlihat seakan -akan
selalu terbelit-belit pada akhirnya kasus itu menghilang dengan berbagai macam cara
yang dilakukan oleh top leader.
B. Kritik dan Saran
Melalui makalah ini penulis mengharap agar pembaca dapat mengetahui dan
memahami. Dan semoga makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat. Penulis
menyadari bahwa laporan makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis
sangat mengharapkan kritikan dan sarannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Balkis Aulia Hanadita, Gaya Kepemimpinan Perempuan Dalam Instansi Publik: Studi
Kepada Kepemimpinan Susi Pudjiastuti, Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Vol.8 No.1 Juni
Tahun 2020.
Marwiyah Siti (2018). Kepemimpinan Spiritual Profetik dalam Pencegahan Korupsi.
Surabaya: CV. Jakad Publishing
Handoyo Eko (2013). Pendidikan Antikorupsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

More Related Content

Similar to Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc

Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinanrendrafauzi
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxPenjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxJuwita Sari
 
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership PdfMakalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership Pdfifulmoch
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraSyaifOer
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanWemiOngirwalu
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan indah pertiwi
 
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhiraKepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhiraSuryadewi88
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiXee Yuliani
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanikbalhudori
 
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanKonsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanAbdau Qur'ani
 

Similar to Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc (20)

Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docxPenjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
Penjelasan tentang Kepemimpinan Dan Perubahan.docx
 
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership PdfMakalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Bab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinanBab i glen kepemimpinan
Bab i glen kepemimpinan
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan
 
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhiraKepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
Kepemimpinan yang melayani tujuh karakter undhira
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan PendidikanKonsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
Konsep Dasar Kepemimpinan Pendidikan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (10)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Kasus-Kasus Aktual Kepemimpinan.doc

  • 1. i MAKALAH KASUS-KASUS AKTUAL KEPEMIMPINAN Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Dosen Pengampu: Firdaus Ainul Yaqin, M.Pd.I Disusun oIeh: 1. Nailatus Sururoh Haq (0362) 2. Sri Wulandari (0351) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmatdan hidayah-Nya pulalah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.Makalah ini diharapkan dapat memberikan banyak informasi yang bermanfaat bagi pembaca baik dalam proses pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi pembaca dalam mengembangkan kompetensinya agar kelak mampu memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan, penyusunan, hingga menjadi makalah ini yaitu kepada: Bapak Firdaus Ainul Yaqin M.Pd.I, selaku dosen pembimbing. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Kraksaan, 20 Oktober 2021 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER....................................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1 C. Tujuan..................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2 A. Tipe dan Gaya Kepemimpinan ...........................................................................2 B. Keterbatasan Kepemipinan ................................................................................3 C. Kasus Aktual Kepemipinan................................................................................5 D. Faktor-faktor penyebab korupsi Kepemimpinan ...............................................7 BAB III PENUTUP................................................................................................9 A. Simpulan .............................................................................................................9 B. Saran....................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan manajer perusahaan untuk mengarahkan dan memengaruhi para bawahannya dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas, agar para bawahaannya tersebut mau mengerahkan seluruh kemampuan-baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kepemimpinan juga merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati sekaligus fenomena yang paling sedikit dipahami. Fenomena kepemimpinan di negara Indonesia juga telah membuktikan bagaimana kepemimpinan telah berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara. Dalam dunia organisasi, kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidupnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja Tipe dan Gaya Kepemimpinan? 2. Apa saja keterbatasan-keterbatasan kepemimpinan? 3. Apa saja kasus-kasus Aktual Kepemimpinan? 4. Apa saja faktor-faktor penyebab Korupsi? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui Tipe dan Gaya Kepemimpinan. 2. Untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan kepemimpinan. 3. Untuk mengetahui kasus Aktual Kepemimpinan. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab Korupsi.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe tersendiri yang membedakan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Berikut adalah tipe kepemimpinan: a. Kepemimpinan Otoriter Tipe kepemimpinan ini berifat sentralistik pada pemimpin sebagi penentu dan pengendali anggota dan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, anggota organisasi tidak memiliki hak apapun, melainkan hanya memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan perintah pemimpin. b. Kepemimpinan Demokratis Tipe kepemimpinan ini lebih menekankan pada manusia memiliki hak asasi yang sama. c. Kepemimpinan Bebas Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa setiap anggota organisasi memiliki kecakapan untuk membuat keputusan dan mampu mengurus dirinya masing-masing dengan sedikit arahan dalam mengerjakan tugasnya. Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang memimpin perilaku bawahan untuk mendorong etos kerja, produktivitas kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Terdapat beberapa jenis gaya kepemimpinan, diantaranya (Robbins & Judge, 2008): a. Gaya Kepemipinan Kharismatik, dimana para bawahan memiliki suatu kesan tersendiri kepada pemimpin mereka. Ciri dari pemimpin yang memiliki gaya kharismatik adalah visi dan artikulasi, resiko personal, peka terhadap lingkungan, kepekaan terhadap kebutuhan pengikut, perilaku tidak konvensional.
  • 6. 3 b. Gaya Kepemimpinan Transaksional, yaitu pemimpin memberikan motivasi kepada bawahannya dengan cara membuat tujuan yang jelas dengan peran dan tugas. Terdiri atas: a) imbalan kontingen, b) manajemen berdasarkan pengecualian (aktif), c) manajemen berdasarkan pengecualian (pasif), d) Laissez Faire dengan melepas tanggung jawab dan menghindari pembuatan keputusan. c. Gaya Kepemimpinan Transformasional, yaitu pemimpin lebih memfokuskan pada pengembangan para bawahannya dengan cara mengubah kesadaran bawahan untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara baru, membangkitkan dan mengeluarkan tindakan lebih untuk mencapai tujuan organisasi. d. Gaya Kepemimpinan Visioner, yaitu pemimpin membuat visi yang realistis, kredibel, dan menarik untuk masa depan organisasinya. B. Keterbatasan Kepemimpinan a. Keterbatasan manusiawi. Manusia yang berhasil memperoleh kesempatan sebagai pemimpin tidak dapat lepas dari kelemahan yangbersifatuniversaldan kodrati. Kelemahan- kelemahan itu mengakibatkan keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya, keterbatasan dalam merealisasikan kepemimpinannya. b. Keterbatasan nilai spiritual. Harkat manusia yang tinggi merupakan pembeda nilai jati diri setiap manusia, termasuk dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya. Harkat manusia dalam memikul tanggung jawab dibatasi oleh nilai-nilai tertentu di antaranyanorma sosial dan norma spiritual yang menjadi sumberperilaku seorang pemimpin. Keterbatasan norma spiritual yaitu keterbatasan karena adanya faktor keterbatasan sebagai seorang pemimpin, yaitu keterbatasan manusia sebagai pemimpin memiliki kewajiban dan sekaligus melekat pada dirinya berupa larangan yang harus di patuhi. Sedangkan keterbatasan normatif adalah
  • 7. 4 keterbatasan karena adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan negara, seperti hukum-hukum yang masih berlaku. c. Keterbatasan kepemimpinan karena unsur fisik / jasmani antara lain meliputi : a) Usia Sebagai pemimpin pada usia muda, setiap orang memiliki energi (tenaga) fisik yang bersifat maksimal untuk berprestasi, untuk mewujudkan dan inisiatif yang positif di bandingkan dengan pemimpin yang sudah lanjut usianya. b) Fisik yang sehat Fisik manusia dapat letih dan sakit untuk itu perlu istirahat serta tidur yang cukup, memerlukan makanan yang bersih dan bergizi dengan maksud mewujudkan kepemimpinan yang efektif. c) Keterbatasan karena waktu Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang berusaha atau mampu mengatasi keterbatasan waktu, karena pemimpin tidak dapat hadir dalam acara / waktu yang sama dalam dua acara. d. Keterbatasan Administratif. Dalam proses kepemimpinan tidak semua kemauan, kehendak, gagasan, pendapat, rencana, kreativitas dari seorang pemimpin dapat dilaksanakan secara bebas. Dengan kata lain, kepemimpinan dibatasi oleh kondisi yang terdapat di dalam pengendalian proses kerja sama untuk mencapai yang disebut keterbatasan administratif, misalnya: setiappemimpin dibatasioleh visidan misi organisasi. Dengan demikian setiap pemimpin dalam setiap daya dan upayanya tidak dapat dengan seenaknya melenceng dariperwujudan yang terarah pada pencapaian visi dan misi organisasi. Hal ini karena mereka memiliki batas-batas posisi, kewenangan dan fungsi sebagai wujud dari adanya bidang tugas horizontal pada setiap jenjang dan pembatas yang mengharuskan pemimpin hanya boleh melakukan kegiatan di bidangnya.
  • 8. 5 C. Kasus aktual Kepemimpinan Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses memengaruhi dan memberikan teladan dari seorang pemimpin kepada bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Di dalam kepemimpinan ini terdapat upaya untuk mengarahkan orang lain melalui unsur kepercayaan, rasa hormat, dan kerja sama demi pencapaian tujuan organisasi. Melalui kepemimpinan yang efektif, tujuan organisasi akan dapat tercapai melalui arahan dan inspirasi dari seorang pemimpin. Tingginya aktivitas korupsi di Indonesia, menurut Jaya (2008: 57) cenderung dipengaruhi oleh moralitas pejabatnya yang sewenang-wenang melakukan tindak korupsi sejak puluhan tahun yang lalu tanpa ada hukuman yang berefek jera. Sebagai akibatnya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi dalam berbagai macam sektor dalam segala tingkatan, mulai dari pejabat pusat hingga pejabat daerah, bahkan hingga rekanan pejabat yang bersangkutan, yang tidak ada hubungan langsung dengan pemerintahan. Praktek penyakit biro-krasi ini berjalan secara turun temurun karena lemahnya fungsi kontrol yang dimiliki oleh negara sekaligus didukung oleh pejabat dan masyarakat yang bermental korup. Salah satu patologi (penyakit) birokrasi yaitu korupsi telah menjangkiti sebagian birokrat atau pegawai. Dari sekian banyak bentuk korupsi maka dapat di identifikasikan bahwa bentuk-bentuk korupsi yaitu: penyalahgunaan/penyelewengan, dan Penggelapan. Penyelewangan dan penggelapan terjadi akibat pengendalian terhadap proses administrasi dan supervisi transaksi keuangan berjalan dengan sistem yang tidak baik. Hal ini sangat memungkinkan penggelapan terjadi dengan cara mencuri uang negara sebagian dan seluruhnya. Dalam majalah Aktual (2014:12) disebutkan bahwa mantan bupati probolinggo setelah menjabat Bupati dua periode penuh, tahtanya diwariskan kepada istrinya. Dinasti ini telah di rancang jauh sebelumnya. Cara yang di lakukan HA membangun dinasti yakni dengan melakukan ancaman, premanisme, Pengerehan PNS, pendekatan politis hingga merajut kekuatan baru dengan mendiririkan lembaga pendidikan berbasis keagamaan guna mengimbangi prngaruh dua pondok pesantren besar yang ada di probolinggo.
  • 9. 6 Selain itu di perparah dengan model kepemimpinan yang cenderung mendiamkan atau bahkan melindungi sebagian aparatnya yang korupsi sebagaimna disebutkan sebelumnya. Artinya setiap penindakan korupsi terlihat seakan -akan selalu terbelit-belit pada akhirnya kasus itu menghilang dengan berbagai macam cara yang dilakukan oleh top leader. Berdasarkan temuan awal di lapangan, kasus korupsi terdapat beberapa keunikan di antaranya yaitu: 1. Terjadinya politik Dinasti yang telah di rancang jauh sebelum mencalonkan diri sebagai Bupati. 2. Politik Birokrasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan tekanan dan ancaman untuk mempertahankan dan melindungi kebobrokannya. 3. Politik yang dilakukan juga berlindung di belakan background keagamaan, yaitu dengan mengumpulkan kyai-kyai untuk masuk dalam kelompoknya. D. Faktor-Faktor Penyebab Korupsi Para pemimpin bangsa saat ini, khususnya pemimpin pemerintah atau pemimpin suatu organisasi politik di Indonesia seolah terbuai dengan berkembangnya zaman. Berada di lingkungan kekuasaan memang sangat menjanjikan dan membuat semua orang lupa akan tugas selanjutnya yang harus dipersiapkan sejak saat ini, salah satunya menyiapkan pemimpin untuk generasi berikutnya. Banyak dari meraka para pemimpin yang terjerat kasus korupsi karena beberapa faktor, salah satu contohnya faktor yang pertama adalah politik balas jasa, penyuapan, ataupun menerima atau memberi hadiah kepada pihak lain dalam konteks ingin mempertahankan kekuasaan. Faktor yang kedua adalah pemimpin itu dihasilkan memalui cara-cara yang instan seperti melalui penyuapan seseorang itu bisa duduk menjadi pemimpin, berdasarkan kedekatan dengan lingkungan birokrasi lantas seseorang itu dimudahkan tanpa proses seleksi sebagai pimpinan dan masih banyak cara instan lainnya yang berujung pada penurunan kualitas calon pemimpin mendatang. Maka tidak heran banyak pemimpin yang ingin merasa serba instan, dan tidak memahami konteks keilmuannya. Kurang sadarnya pemimpin akan dampak dari arus globalisasi yang
  • 10. 7 begitu cepat membuat kondisi-kondisi bangsa sangat rentan dan cepat berubah, salah satunya tentang pluralisme, perbedaan pendapat, yang kemudian para masyarakat terjebak ke dalam gagalnya memahami sebuah arti penting keberagaman antara satu dengan yang lainnya. Dalam buku berjudul Peran Parlemen dalam Membasmi Korupsi, ICW (2000) mengidentifikasi empat faktor penyebab korupsi, yaitu faktor politik, faktor hukum, faktor ekonomi dan birokrasi, dan faktor transnasional. 1. Faktor politik menjadi salah satu penyebab terjadinya korupsi, karena banyak peristiwa politik yang dipengaruhi oleh money politic. 2. Faktor hukum menjadi penyebab korupsi, dikarenakan banyak produk hukum yang tidak jelas aturannya, pasal-pasalnya multitafsir, dan ada kecenderungan aturan hukum dibuat untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu meskipun orang awam tidak bisa melihatnya. Demikian pula, sanksi yang tidak ekuivalen dengan perbuatan yang dilarang, sehingga tidak tepat sasaran dan dirasa terlalu ringan atau terlalu berat. 3. Faktor ekonomi menjadi penyebab korupsi, terutama di negara-negara yang sistem ekonominya sangat monopolistik. Kenyataan juga menunjukkan bahwa korupi tidak hanya dilakukan oleh orang yang ekonominya pas-pasan untuk bertahan hidup, tetapi saat ini korupsi juga dilakukan oleh orang-orang kaya dan berpendidikan tinggi. Mereka melakukan korupsi karena mental buruk, tidak bermoral, sehingga berjiwa serakah (by greed) untuk mengambil harta negara guna menambah pundi-pundi kekayaannya. 4. Faktor transnasional amat terkait dengan perkembangan hubungan ekonomi lintas negara yang tidak jarang menambah lahan sumber bagi tumbuhnya korupsi di kalangan birokrasi pemerintahan. Korupsi mudah terjadi, karena perusahaan- perusahaan asing (transnasional) dapat beroperasi di suatu negara tanpa harus masuk ke lini birokrasi pusat. Mereka bisa masuk ke lini birokrasi pemerintah daerah dengan cara memberi uang pelicin agar dapat berinvestasi di daerah. Korupsi berlangsung bagai simbiosis mutualisme, di mana pengusaha asing memiliki uang yang dapat digunakan untuk menyogok pejabat agar memperoleh
  • 11. 8 izin untuk melakukan usaha di daerah, sedangkan elit daerah mempunyai otoritas untuk memutuskan.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe tersendiri yang membedakan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Berikut adalah tipe kepemimpinan: Kepemimpinan otoriter, Kepemimpinan demokratis, dan Kepemimipinan bebas. Gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang memimpin perilaku bawahan untuk mendorong etos kerja, produktivitas kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam majalah Aktual (2014:12) disebutkan bahwa mantan bupati probolinggo setelah menjabat Bupati dua periode penuh, tahtanya diwariskan kepada istrinya. Dinasti ini telah di rancang jauh sebelumnya. Cara yang di lakukan HA membangun dinasti yakni dengan melakukan ancaman, premanisme, Pengerehan PNS, pendekatan politis hingga merajut kekuatan baru dengan mendiririkan lembaga pendidikan berbasis keagamaan guna mengimbangi prngaruh dua pondok pesantren besar yang ada di probolinggo. Selain itu di perparah dengan model kepemimpinan yang cenderung mendiamkan atau bahkan melindungi sebagian aparatnya yang korupsi sebagaimna disebutkan sebelumnya. Artinya setiap penindakan korupsi terlihat seakan -akan selalu terbelit-belit pada akhirnya kasus itu menghilang dengan berbagai macam cara yang dilakukan oleh top leader. B. Kritik dan Saran Melalui makalah ini penulis mengharap agar pembaca dapat mengetahui dan memahami. Dan semoga makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat. Penulis menyadari bahwa laporan makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan sarannya.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Balkis Aulia Hanadita, Gaya Kepemimpinan Perempuan Dalam Instansi Publik: Studi Kepada Kepemimpinan Susi Pudjiastuti, Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Vol.8 No.1 Juni Tahun 2020. Marwiyah Siti (2018). Kepemimpinan Spiritual Profetik dalam Pencegahan Korupsi. Surabaya: CV. Jakad Publishing Handoyo Eko (2013). Pendidikan Antikorupsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.