Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang matrik ancaman bahaya yang terdiri dari gempa bumi dan kebakaran gedung serta dampak yang ditimbulkannya, kemudian skoring ancaman bahaya berdasarkan probabilitas dan dampak, matrik kerentanan yang terdiri dari manusia, kekerabatan, keamanan, dan lingkungan, matrik kapasitas yang terdiri dari kebijakan, kesiapsiagaan
2. MATRIK ANCAMAN/ BAHAYA
Jenis
ancaman
bencana
Karakteristik
ancaman bencana
penyebab Dampak yang di timbulkan probabilitas keterangan
Gempa
bumi
Gempa bumi
berangsung dalam
waktu yang sangat
singkat, lokasi
kejadian tertentu,
akibatnya dapat
menimbulkan
bencana, berpotensi
telurang lagi.
Disebabkan dari
pelepasan energi
yang dihasilkan
oleh tekanan yang
disebabkan
lempengan yang
bergerak ke satu
arah atau bisa
lebih.
Menimbulakan kerusakan
bangunan, kebakaran, tanah
longsor, runtuhan batuan.
Besar
kemungkinan
akan terjadi
gempa
susulan
Menyelamatkan
diri dengan tidak
berada dekat
dengan
bangunan yang
mudah runtug
saat gempah
Kebakara
n gedung
Kebakaran gedung
adalah peristiwa
penyebab
kerusakan yang
dapat terjadi
kapanpun dan tidak
dapat diprediksi.
Disebabkan oleh
korsleting listrik,
kebocoran gas,
dan gelalayan
manusia.
Dapat membakar kulit/tubuh,
dapat menyebabkan
hipertermia, dapat
menyebabkan sesak nafas,
dan menggangu penglihatan,
dapat menimbukan penyakit
dan gangguan kesehatan
lainnya
Besar
kemungkinan
akan terjadi
kebakaran
jika
melakukanke
salahan yang
sama.
Jika didalam
gedung
sebaiknya keluar
dengan menutup
hidung dan mulut
mengguanakan
kain basa agar
pernafasan tidak
terganggu.
3. SKORING ANCAMAN/ BAHAYA
PROBABILITAS DAMPAK
5 = sangat besar (hampir dipastikan 100% terjadi
lagi)
4 = hampir besar (10-100% terjadi lagi 1 atau 10
tahun kedepan)
3 = mungkin (1-10% terjadi lagi)
2 = kemungkinan kecil (kurang dari terjadi lagi)
1 = tidak pasti (tidak dapat dipastikan)
5 = sangat parah (hampir dipastikan 100%
daerahnya hancur total)
4 = parah (50-75% daerahnya hancur total)
3 = cukup parah (10-50% daerahnya hancur)
2 = ringan (-10% daerah yang terkena)
1 = tidak parah (tidak berdampak)
Contoh penggunaan skala angka 1 sampai 5 dalam menentukan nilai
probabilitas dan dampak adalah sebagai berikut:
4. MATRIX KERENTANAN (VULNERABALITY)
NO KOMPONEN
KERENTANAN
DAMPAK TINGKAT
KERENTANAN
KETERANGAN
1. Manusia Kematian karena tertimpa
reruntuhan bangunan
Rendah Saat terjadinya gempa yang terus
menerus sampai tsunami sekolah
di liburkan
2. Kekerabatan Warga sibuk mengurus dirinya
sendiri dan keluarga untuk
menyelamatkan harta benda
Rendah Penyelamatan kepada warga
telah dilakukan sebelum gempa
susulan
3. Keamanan Terjadinya, Penjarahan
sesama Mahasiswa/ Warga
Rendah Kepolisian bersama warga
melakukan pengamanan
4. lingkungan Pencemaran Udara , debu
berterbangan akibat banyak
bangunan yang runtuh
Tinggi -
5. Matrik Kapasitas
NO KOMPONEN TENIS KAPASITAS TINGKAT
KAPASITAS
KETERANGAN
1. Kebijakan Kebijakan satuan tugas
penanggulangan bencana
Rendah Kurang berjalan maksimal
2. Kesiapsiagaan Peringatan gempa susulan Tinggi Telah ada peringatan
3. Peran serta
mahasiswa dan
masyarakat
Penyiapan kebutuhan Tinggi Kebutuhan dasar
pengungsi telah di
siapkan
Proses evaluasi Tinggi Warga saling
membantumelakukan
peran evaluasi dengan
sarana prasarana yang
dimiliki secara individual
6. Y can enter a subtitle here if you need it
Skor Frekuensi
terjadinya
Dampak
kerugian
Dampak
korban
Luas
dampak
Kapasitas
1 Sangat jarang
(lebih dari 5
tahun)
Sangat
sedikit(<1
0 orang)
Sangat
sedikit (<5
juta)
KK Sangat
Tinggi
2 Jarang (dalam
5 tahun)
Sedikit(10
-20 orang)
Sedikit(10
-50juta)
RT Tinggi
3 Sedang (dalam
3 tahun)
Sedang(2
0-50
orang)
Sedang
(50-100 jt)
RW Sedang
4 Sering(dalam 1
tahun)
Banyak(5
0-100
orang)
Banyak
950-100
jt)
Dusun Rendah
PARAMETER PENILAIAN RISIKO