Dokumen tersebut membahas penyakit-penyakit pada tanaman lidah buaya dan sirih. Pada tanaman lidah buaya disebutkan penyakit karat, antraknos, busuk batang, dan busuk lunak bakteri. Sedangkan pada tanaman sirih disebutkan penyakit busuk daun phytophthora, busuk layu sclerotium, powdery mildew, antraknos, dan bercak daun bakteri.
2. 1. Penyakit Karat
Patogen : Phakopsora pachyrhizi
Gejala : Bercak kecil berwarna kuning pucat
pada daun, kemudian melebar dan menjadi
berwarna coklat; massa spora berwarna
oranye dapat terlihat pada bagian bawah
daun; daun dapat gugur dari tanaman.
Faktor : Suhu rendah dan kelembaban tinggi
3.
4. 2. Antraknos
Patogen : Colletotrichum gloeosporioides
Gejala : Gejala awal berupa bulat kecil hingga
oval, dengan kebasahan berwarna hijau gelap
yang kemudian menjadi bercak melingkar
dengan tengah berwarna tan hingga coklat
muda. Saat bercak matang, bagian tengah lesi
menjadi coklat kemerahan hingga coklat.
Kemudian lesi menyatu menjadi daerah
nekrotik yang besar.
5. Faktor : Cuaca hangat dan basah; menyebar
dengan mudah selama cuaca basah oleh
percikan air
Pengendalian : Fungisida
6.
7. 3. Busuk Batang
Patogen : Fusarium spp.
Gejala : Pangkal batang menjadi coklat
kemerahan hingga hitam dan membusuk
Faktor : Suhu rendah dan kelembaban tinggi
Pengendalian : Memotong bagian yang busuk
8.
9. 4. Busuk Lunak Bakteri
Patogen : Pectobacterium chrysanthemi
Gejala : Daun berair dan membusuk berwarna
gelap; daun muda layu dan rusak; daun
menggembung karena terbentuk gas di
dalamnya
Faktor : Bakteri bertahan hidup di sisa-sisa
tanaman di lapangan; munculnya saat cuaca
panas dan basah
12. 1. Busuk Daun Phytophthora
Patogen : Phytophthora parasitica var. piperina
Gejala : Adanya busuk basah pada daun dan layu
akibat busuk pangkal. Awalnya, bercak coklat
gelap muncul dan menjadi basah serta
membusuk pada kondisi kelembaban tinggi
yang terus-menerus. Atau bercak nekrotik
coklat gelap dengan zonasi berwarna coklat
muda muncul
13. Faktor : Kelembaban tinggi dan suhu rendah
Penyebaran : Jamur bersifat tular tanah dan
dapat menyebar melalui irigasi maupun spora
yang diterbangkan oleh angin
Pengendalian : Fungisida
14.
15. 2. Busuk Layu Sclerotium
Patogen : Sclerotium rolfsii
Gejala : Infeksi biasanya dimulai dari pangkal
daun. Miselium putih seperti kapas terlihat di
bagian batang dan akar. Bagian batang
menunjukkan pembusukan jaringan, daun
merontok, layu dan akhirnya mengering.
Faktor : Suhu tinggi (28-30˚C )
16. Penyebaran : Bersifat tular tanah dan dapat
bertahan pada sisa tanaman sakit. Dapat
menyebar melalui irigasi dan dapat bertahan
pada tanaman inang lain.
Pengendalian :
1.Mencabut dan membakar tanaman sakit
2.Fungisida
17.
18. 3. Powdery Mildew
Patogen : Oidium piperis
Gejala : Infeksi terutama pada tunas dan daun yang
masih muda. Tepung keputihan terlihat di kedua
bagian permukaan daun yang kemudian
membesar dan menutupi sebagian besar daun.
Tunas dan pucuk menjadi cacat dan layu. Ketika
serangan meningkat, tepung putih berubah
menjadi coklat dan pada beberapa kasus, daun
menguning dan terjadi penggundulan daun.
19. Faktor : Cuaca lembab kering
Penyebaran : Bersifat tular tanah dan dapat
bertahan pada sisa-sisa tanaman. Penyebaran
melalui konidia dan irigasi
Pengendalian : Mengumpulkan dan membakar
daun yang terserang
20.
21. 4. Antraknos
Patogen : Colletotrichum piperis
Gejala : Terdapat bercak kecil bulat kehitaman pada
daun yang kemudian membesar hingga
berukuran 2 cmmenjadi konsentris dan ditutupi
dengan halo kuning. Daun terserang menjadi
kuning pucat dengan bintik hitam besar pada
tengah bercak. Lesi bulat kehitaman dapat
terbentuk pada batang, membesar dengan cepat
dan memecah batang sehingga menyebabkan
layu dan kering
22. Penyebaran : Dapat bertahan di sisa-sisa
tanaman sakit maupun di tanah. Konidia
tersebar melalui tanah, irigasi, dan angin.
Pengendalian :
1.Membasmi dan membakar tanaman sakit
2.Fungisida
23.
24. 5. Bercak Daun Bakteri
Patogen : Xanthomonas campestris p.v. betlicola
Gejala : Dimulai dengan bintik kecil coklat
kebasahan pada daun yang dikelilingi halo kuning,
kemudian membesar dan menjadi nekrotik dan
kaku. Pada kondisi cuaca basah, infeksi menyebar
ke batang dan menimbulkan lesi kecil hitam
memanjang pada ruas. Jaringan batang menjadi
rapuh dan mudah patah pada ruas terinfeksi dan
layu serta mengering.
25. Faktor : Kelembaban tinggi
Penyebaran : Percikan air hujan dan irigasi
Pengendalian :
1.Membuang dan membakar tanaman sakit
2.Mengatur irigasi