Dokumen tersebut membahas tentang teknik pewarnaan mikroba. Teknik pewarnaan digunakan untuk mempermudah pengamatan bentuk dan struktur mikroorganisme seperti bakteri dengan cara meningkatkan kontrasnya di bawah mikroskop. Ada beberapa teknik pewarnaan yang dibahas seperti pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial, dan pewarnaan khusus untuk struktur tertentu.
2. Nama Anggota Kelompok
1. CHINTIA GUSTIRA HIDAYAH (222114016)
2. BIDARATUL WAHYUNA (222114028)
3. GITA AMANDA (222114033)
4. SARA (222114040)
5. MUHAMMAD KHALID RABBANI (222114066)
6. SELENA PUTRI SANIA (222114073)
3. SURAT AS – SAFFT AYAT (10-11)
ُت ٍةَارَجِت ٰ
ىَلَع ْمُكُُّلدَأ ْلَه واُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَي
ٍيمِلَأ ٍباَذَع ْنِم ْمُكي ِجْن
(
١٠
)
ِ َّ
اَّللِب َونُنِمْؤُت
َو ْمُكِلا َوْمَأِب ِ َّ
َّللا ِليِبَس يِف َونُدِهاَجُت َو ِهِلوُسَر َو
ْنِإ ْمُكَل ٌْريَخ ْمُكِلَٰذ ۚ ْمُكِسُفْنَأ
ْمُتْنُك
َونُمَلْعَت
(
١١
)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang pedih. (10).
Engkau beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu
mengetahuinya. (11)”.
4. ● MATA KULIAH : BIOLOGI SEL
● JUDUL MATERI : PEWARNAAN MIKROBA
● DOSEN PENGAMPU : YAYUK PUTRI RAHAYU,S.SI.,M.SI.
OLEH :
● KELAS 1-A / KELOMPOK 7
5. َارَجِت ٰ
ىَلَع ْمُكُُّلدَأ ْلَه واُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَي
ٍيمِلَأ ٍباَذَع ْنِم ْمُكي ِجْنُت ٍة
(
١٠
)
ِبَس يِف َونُدِهاَجُت َو ِهِلوُسَر َو ِ َّ
اَّللِب َونُنِمْؤُت
ُكِسُفْنَأ َو ْمُكِلا َوْمَأِب ِ َّ
َّللا ِلي
ٌْريَخ ْمُكِلَٰذ ۚ ْم
َونُمَلْعَت ْمُتْنُك ْنِإ ْمُكَل
(
١١
)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu
aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkanmu dari adzab yang pedih. (10).
Engkau beriman kepada Allah dan Rasulnya dan
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu.
Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu
mengetahuinya. (11)”.
SURAT AS SAFF AYAT 10-11
6. Mikroorganisme yang ada di alam ini memiliki morfologi.
Struktur sifat-sifat yang khas begitu pula dengan bakteri.
Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri jadi
mudah di lihat adalah dengan cara metode pengenceran atau
pewarnaan.
Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak
mengadsorbsi atau membiaskan cahaya. Alasan inilah yang
menyebabkan zat warna di gunakan untuk mewarnai
mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan
cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya dapat
ditingkatkan. Penggunaan zat warna memungkinkan
pengamatan struktur seperti spora, flagela , dan bahan inklusi
yang mengandung zat pati dan granula fosfat .
“
7. Tujuan Pewarnaan Mikroba
Adapun dari tujuan pewarnaan mikroba yaitu ;
1. Mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi,
maupun fungi.
2. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
3. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan struktur dalam
jasad.
4. Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan
sehingga sifat-sifat fisik dan kimia dapat diketahui.
5. Memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas
ukuran dan bentuk bakteri
6. Mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari pada
bakteri dengan zat warna
7. Meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya
8. Teknik Pewarnaan Mikroba
1. Pewarnaan sederhana
2. Pewarnaan differensial dibagi pewarnaan gram
dan pewarnaan tahan asam Pewarnaan differensial.
3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu
: pewarnaan flagel, pewarnaan spora,pewarnaan
kapsul.
4. Pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain
dari bakteri.
5. Pewarnaan negatif
9. Pewarnaan
sederhana
Pewarnaan sederhana adalah
mewarnai sel-sel bakteri hanya
digunakan satu macam zat warna
saja.
Pewarnaan
differensial
Pewarnaan differensial adalah
pewarnaan bakteri yang
menggunakan lebih dari satu zat
warna seperti pewarnaan gram dan
pewarnaan.
PEWARNAAN
KHUSUS UNTUK
MELIHAT
STRUKTUR
TERTENTU
Pewarnaan ini dipakai untuk
mewarnai bagian-bagian sel bakteri
atau bakteri tertentu yang sulit
diwarnai dengan pewarnaan biasa.
Pewarnaan dibagi 5 :
10. 1. Pewarnaan gram
Pewarnaan gram adalah suatu metode umtuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negative
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
- Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop.
Contohnya : Actinomyces, lactobacillus, Propionibacterium, Eubacterium,
Bifidocacterium, Arachnia, Clostridium, peptostreptococcus, dan
stayphylococcus.
11. -Gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan
zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan gram
sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan mikroskop.
Contohnya : Escherichia coli, pseudomonas aeruginosa,
klebsiella pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae, dan
meningokokus.
12. 2. Pewarnaan spora
Pewarnaan spora adalah struktur yang tahan terhadap panas dan bahan
kimia.
Contoh bakteri yang berbentuk spora adalah Bacillus, Clostridium,
Thermactinomyces dan Sporosacina
3. pewarnaan tahan asam
pewarnaan tahan asam adalah pewarnaan yang ditunjukkan terhadap
bakteri yang mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar
menyerap zat warna.
13. 3. Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu
- pewarnaan spora
- pewarnaan flagel
- pewarnaan kapsul
4. pewarnaan khusus untuk melihat komponen lain dari bakteri
: - pewarnaan Neisser (granula volutin)
- pewarnaan Yudium (granula glikogen)
14. 5. Pewarnaan negative
pewarnaan negative adalah pewarnaan yang tidak langsung
mewarnai bakteri, melainkan mewarnai latar belakang preparat
bakteri tersebut.
Pewarnaan ini dilakukan dengan menggunakan pewarna yang
bersifat asam seperti nigrosin, tinta india atau eirosin.
15. Faktor-factor yang mempengaruhi pewarnaan bakteri:
1. fiksasi
untuk membunuh bakteri secara cepat dengan relative tidak
menyebabkan perubahan dan struktur bakteri, melekat bakteri
diatas kaca objek dan meningkatkan sifat afinitas pewarna.
2. peluntur warna
untuk menghasilkan kontras yang baik pada bayangan
mikroskop.
16. 3. Substrat
atas dasar macam zat warna yang diserap oleh sel dapat
dibedakan :
- sel-sel basophil yaitu sel – sel yang dapat mengikat zat
warna basah.
- sel-sel asidofil (oksifil) yakni sel – sel yang dapat mengikat
zat warna asam.
- sel-sel yang sudanofil yaitu sel –sel yang dapat mengikat
zat – zat warna yang larut dalam minyak.
17. 4. Intensifikasi pewarnaan
zat warna dapat di identifikasikan dengan beberapa cara
misalnya dengan mempertinggi kadar zat warna, mempertinggi
temperatut pewarnaan 60-90 derajal celcius dan
menambahkan suatu mordan.
5. penggunaan zat warna penutup
zat warna penutup adalah suatu zat warna basah yang
berada warnanya dengan zat warna mula-mula yang
digunakan.
18. KESIMPULAN DAN SARAN
Dapat disimpulkan dari materi yang diatas bahwa :
Salah satu tujuan dari pewarnaan mikroba yaitu mempermudah untuk melihat struktur bakteri,ragi
maupun fungi serta mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat
warna.
Adapun salah satu Teknik pewarnaan mikroba berupa pewarnaan sederhana, Pewarnaan differensial
dibagi pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam , Pewarnaan khusus untuk melihat struktur tertentu.
Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi pewarnaan mikroba antara lain : Fiksasi, peluntur warna,
substrat, Intensifikasi pewarnaan, Penggunaan zat warna penutup.
Saran :
Semoga kedepannya isi dari materi yang di lampirkan di atas dapat dilaksanakannya praktikum tentang
pewarnaan mikroba agar lebih mudah dipahami dari materi tersebut.