3. Pertanian Indonesia sedang mengalami krisis dengan jumlah talenta muda
yang terus menyusut. Pandangan dan stigma yang tidak menarik dari praktik
pertanian saat ini telah berkontribusi pada rendahnya minat generasi muda -
sebuah ironi di tengah-tengah bonus demografi yang dirasakan.
Sayangnya, potensi besar ini berada di tengah-tengah ironi karena negara ini
menghadapi krisis talenta pertanian. Sektor pertanian dan perkebunan
merupakan kontributor tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja nasional, yaitu
29,9% dari total populasi produktif Indonesia.
4. Pertanian berperan dalam kontribusi ekonomi nasional, termasuk dalam ekspor produk
pertanian. Pertanian yang efisien dapat meningkatkan pendapatan negara dan stabilitas
ekonomi. Pertanian memiliki peranan penting dalam perkembangan bangsa, pertanian berperan
sebavai penyedia kebutuhan pokok pangan untuk seluluruh penduduk yang ada di Indonesia.
Indonesia adalah negara agraris.
Keberhasilan petani dalam produksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung.
Petani akan dapat memproduksi hasil pertanian dengan baik jika berbagai kebutuhannya dapat
dipenuhi. Sehingga produksi untuk memenuhi Kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi. Namun,
seiring perkembangan jaman Petani dihadapi berbagai permasalahan dalam proses produksi
yang dilakukannya. Permasalahan tersebut di pengaruhi oleh berbagai faktor yang menyebabkan
Kualitas produksi petani semakin menurun. Banyaknya permasalahan yang Dihadapi membuat
jumlah petani semakin menurun, sehingga menyebabkan krisis
petani di Indonesia.
5. Generasi muda sangat berperan penting di dalam pertanian, karena generasi muda akan
meneruskan bidang pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan di masa depan.
Namun, pada saat ini generasi muda enggan menggeluti bidang pertanian. Alasan generasi
muda enggan menggeluti budang pertanian adalah
1. Stigma bahwa pertanian adalah pekerjaan yang menguras fisik
2. Biaya usaha tani yang sangat besar dimulai dari bibjg, pupuk, obat-obatan, dll.
3.Sistem usaha tani yang masih terbelakang, masih menggunakan cara konvensional
4. Kerusakan Sumbersaya Alam, hal ini disebabkan lahan semula sebagai usaha tani dirubah
menjadi pemukiman penduduk dan lahan industri lainnya
5. Kurangnya motivasi petani dalam mendalami pertanian
6. Rencana Prioritas untuk pembangunan masa depan dalam mengatasi krisis generasi
muda dalam krisis pangan nasional adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan akses yang lebih baik ke pendidikan dan
pelatihan di bidang pertanian kepada generasi muda. Ini termasuk pendidikan formal,
kursus pertanian, dan pelatihan keterampilan yang relevan.
2. Fasilitas dan Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur pertanian seperti irigasi, jalan,
gudang, dan pasar yang dapat membantu generasi muda mengelola usaha pertanian
dengan lebih efisien.
3. Akses ke Sumber Daya: Membantu generasi muda dalam mengakses tanah, modal,
benih, dan teknologi pertanian yang diperlukan untuk memulai dan mengelola usaha
pertanian.
7. Pendanaan dan Dukungan
Keuangan: Membangun program
dukungan keuangan seperti kredit
pertanian dengan suku bunga
yang terjangkau atau insentif pajak
untuk usaha pertanian yang
dimiliki oleh generasi muda.
Fasilitasi Pasar: Memfasilitasi
akses generasi muda ke pasar
yang adil dan menguntungkan
untuk produk pertanian
mereka, termasuk dukungan
dalam pemasaran dan
distribusi.
Inovasi dan Teknologi:
Mendorong penggunaan
teknologi pertanian terbaru
dan inovasi dalam praktik
pertanian untuk
meningkatkan produktivitas
dan efisiensi.
8. Kemitraan: Membangun kemitraan
dengan lembaga pendidikan,
sektor swasta, dan organisasi
pertanian untuk menyediakan
dukungan yang lebih
komprehensif kepada generasi
muda.
Pemahaman Pasar: Membantu
generasi muda memahami
peluang pasar, tren konsumen,
dan permintaan untuk
berbagai produk pertanian.
Keberlanjutan Lingkungan:
Mendorong praktik pertanian
yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan untuk memastikan
pertanian yang
berkesinambungan bagi
generasi mendatang.
9. Komunitas dan Jaringan:
Membangun komunitas dan
jaringan antara generasi muda
petani untuk berbagi pengalaman,
ide, dan dukungan.
Kewirausahaan dan
Pengembangan Bisnis:
Memberikan pelatihan dalam
kewirausahaan dan
manajemen bisnis agar
generasi muda dapat
mengelola usaha pertanian
mereka dengan efektif.
Pengakuan dan Penghargaan:
Memberikan pengakuan dan
penghargaan kepada generasi
muda yang berhasil dalam
bidang pertanian untuk
memotivasi yang lain.
10. Suratha, I. K. (2015). Krisis petani berdampak pada ketahanan pangan
di Indonesia. Media Komunikasi Geografi, 16(1).
Karim, J. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas
Pembangunan Menggunakan Metode Promethee Pada Desa Ayula
Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.
ILKOM Jurnal ilmiah, 10(1), 86-91.
https://www.google.com/amp/s/www.cnbcindonesia.com/opini/2023070
4141012-14-451144/mengatasi-krisis-regenerasi-di-sektor-pertanian-
indonesia/ampGenerasi muda sangat berperan penting di dalam
pertanian, karena generasi muda akan meneruskan bidang pertanian
guna mewujudkan ketahanan pangan di masa depan.