SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MAKALAH MANAJEMEN BENCANA
“Manajemen Gizi pada Bencana”
Di Susun Oleh :
Kelompok 2
1. Albertina Nesta Bani 2020610023
2. Yuliani Lende 2020610023
3. Vemi Roslince Mesa 2020610021
4. Aristo Warandoy 2020610036
5. Agustinus Kedu Lere 2020610031
Latar belakang
Indonesia secara geografis adan demografis rentan terhadap terjadinya bencana alam dan
bencana non alam, termasuk potensdi bencana akibat konflik social. Kejadian bencana
mengakibatkan korban bencana harus mengungsi dengan segala keterbatasan. Kondisi ini
dapat berdampak pada perubahan status gizi korban bencana khususnya kelompok rentan
yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia.
Balita dan anak berumur di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok yang paling
rentan dan memerlukan penanganan gizi khusus. Pemberian makanan yang tidak tepat pada
kelompok tersebut dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian, terlebih pada situasi
bencana. Risiko kematian lebih tinggi pada bayi dan anak yang menderita kekurangan gizi
terutama apabila bayi dan anak juga menderita kekurangan gizi mikro. Penelitian di
pengungsian menunjukkan bahwa kematian anak balita 2-3 kali lebih besar dibandingkan
kematian pada semua kelompok umur. Kematian terbesar terjadi pada kelompok umur 0-6
bulan (WHOUNICEF, 2001). Oleh karena itu penanganan gizi dalam situasi bencana menjadi
bagian penting untuk menangani pengungsi secara cepat dan tepat.
Rumusan masalah
 Apa yang dimaksud dengan bencana?
 Apa yang dimaksud dengan manajemen gizi bencana?
 Apa tujuan dari manajemen gizi bencana?
 Bagaimana strategi dari manajemen gizi?
 Apa saja langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganan gizi pada kondisi
darurat?
 Bagaimana penilaian status gizi darurat?
 Apa tindak lanjut yang dilakukan terhadap situasi status gizi darurat?
Definisi
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Manajemen gizi
Dampak bencana alam yang bersifat darurat salah satunya adalah masalah kesehatan dan gizi.
Dengan kondisi darurat, tenaga kesehatan diperlukan untuk menanggulangi dampak dari bencana
alam ini ahli gizi merupakan salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang memiliki peran penting
dalam setiap tahapan bencana, terutama di bidang gizi. Ibu, anak, dan lansia merupakan kelompok
usia yang paling rentan mengalami masalah gizi kurang, sebagai dampak dari sebuah bencana.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya
tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan. Penyebab timbulnya
masalah gizi adalah multi faktor, karena itu pendekatan penanggulannya melibatkan berbagai sektor
yang terkait. Penangan gizi darurat pada saat bencana menjadi prioritas pertama dimana layanan
pangan dan gizi merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dalam penanganan kedaruratan.
Tujuan manajemen gizi bencana
A. Tujuan Umum
Petugas memahami kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana mulai dari pra bencana,
tanggap darurat dan pasca bencana secara cepat dan tepat untuk mencegah terjadinya
penurunan status gizi korban bencana.
B. Tujuan Khusus
a. Petugas memahami kegiatan penanganan gizi pada pra bencana
b. Petugas memahami pengelolaan penyelenggaraan makanan pada situasi bencana
c. Petugas mampu menganalisis data hasil Rapid Health Assessment (RHA) kejadian bencana
d. Petugas mampu menganalisis data status gizi balita dan ibu hamil korban bencana.
e. Petugas mampu melaksanakan pemantauan dan evaluasi pasca bencana
Strategi manajemen gizi bencana
1. Pelayanan gizi
2. Penyuluhan gizi
3. Penyediaan Tenaga Khusus atau Sumber Daya Manusia di
bidang Gizi
4. Penyediaan Bahan Makanan
Tahap Penanganan Gizi Darurat
Tahapan di dalam penanganan gizi darurat, antara lain :
1. Fase pertama (fase 1) adalah :
 Pengungsi baru terkena bencana.
 Petugas belum sempat mengidentifikasi pengungsi secara lengkap.
 Belum ada perencanaan pemberian makanan terinci sehingga semua golongan umur menerima
bahan makanan yang sama.
 Khusus untuk bayi dan baduta harus tetap diberikan ASI dan MP-ASI.
2. Fase kedua (fase II) adalah:
 Pengungsi sudah lebih dari 5 hari bermukim di tempat pengungsian.
 Sudah ada gambaran keadaan umum pengungsi (jumlah, golongan umur, jenis kelamin, keadaan
lingkungan dan sebagainya), sehingga perencanaan pemberian bahan makanan sudah lebih terinci.
 Penyediaan bahan makanan disesuaikan kebutuhan kelompok rawan.
Lanjutan
3. Fase ketiga (fase III) adalah:
 Melakukan penapisan (screening) bila prevalensi gizi kurang balita 10 -14,9% atau 5-9,9% yang
disertai dengan faktor pemburuk.
 Menyelenggarakan pemberian makanan tambah-an sesuai dengan jenis intervensi yang telah
ditetapkan pada tahap 1 fase II.
 Melakukan penyuluhan baik perorangan atau kelompok dengan materi penyuluhan sesuai dengan
butir b.
 Memantau perkembangan status gizi melalui surveilans.
Penanganan gizi darurat pada kelompok rawan
A. Balita
 Memberikan Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir dalam waktu ½ - 1 jam pertama.
 Memberikan hanya ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan (ASI eksklusif).
 Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi mulai umur 6 bulan sampai umur 2 tahun.
 Tetap memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.
 Untuk bayi dan baduta diberikan suplementasi kapsul vitamin A dengan dosis
B. Makanan Ibu Hamil Dan Menyusui
Ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan zat gizi. Ibu hamil perlu penambahan energi 300 Kal dan
Protein 17 gram, sedangkan ibu menyusui perlu tambahan Energi 500 Kal dan Protein 17 gram. Suplementasi
vitamin dan mineral untuk ibu hamil adalah Fe 1 tablet setiap hari.
C. Makanan Ujia Lanjut
Kebutuhan energi pada usia lanjut pada umumnya sudah menurun, tetapi kebutuhan vitamin dan mineral tidak.
Oleh karena itu diperlukan makanan porsi kecil tetapi padat gizi. Dalam pemberian makanan pada orang tua
harus memperhatikan faktor psikologis dan fisiologis agar makanan yang disajikan dapat dikonsumsi habis.
Pemberian Makan Dalam Situasi Darurat
Penyebab langsung kekurangan gizi adalah penyakit dan atau asupan makan yang tidak
mencukupi, yang pada akhirnya diakibatkan oleh tidak cukupnya pangan, kesehatan,
ataupun perawatan pada tingkat rumah tangga atau masyarakat. Dalam penanganan gizi
pada situasi darurat, respons untuk mencegah dan memperbaiki kekurangan gizi
memerlukan pencapaian standar-standar minimum tidak hanya dari sisi makanan saja
namum juga termasuk pelayanan kesehatan, pasokan air dan sanitasi, hingga hunian dan
penampungan.
Pada dasarnya tujuan pemberian pangan dalam situasi darurat adalah:
 Bertahan hidup
 Mempertahankan/memperbaiki status gizi, utamanya pada kelompok rentan
 Menyelamatkan aset produksi
 Menghindari migrasi missal
 Menjamin tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup unuk seluruh penduduk.
 Mendorong rehabilitasi keadaan secara swadaya masyarakat
Penilaian Status Gizi Darurat
Berikut ini merupakan standar tandar bantuan gizi untuk kelompok berisiko:
 Bayi berumur kurang dari enam bulan harus diberi ASI secara eksklusif atau dalam kasus-
kasus khusus dapat diberikan susu pengganti ASI yang tepat dalam jumlah yang memadai.
 Anak-anak berumur 6-24 bulan mempunyai akses terhadap makanan tambahan yang
bergizi dan sarat energi.
 Perempuan yang hamil atau menyusui mempunyai akses terhadap gizi dan bantuan
tambahan
 Perhatian khusus diberikan untuk melindungi, meningkatkan dan mendukung perawatan
gizi bagi wanita usia subur.
 Informasi, pendidikan dan pelatihan yang tepat tentang gizi diberikan kepada para
professional yang relevan, juru rawat, dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam
praktek pemberian makan bayi dan anak.
Lanjutan
 Akses kaum lanjut usia untuk mendapatkan makanan yang bergizi dan
dukungan gizi yang tepat dilindungi, ditingkatkan, dan didukung.
 Keluarga yang mempunyai anggota keluarga sakit kronis, termasuk
mereka yang menderita HIV/AIDS dan anggota keluarga yang mempunyai
kecacatan tertentu mempunyai akses terhadap makanan bergizi yang
tepat dan dukungan gizi yang memadai.
 Terbangun system berbasis komunitas untuk menjamin perawatan
individu-individu yang rentan secara semestinya.
Monitoring dan tindak lanjut
 Pemberian makanan dalam situasi darurat terutama pada kelompok
rentan tidak terbatas kewajiban sampai individu dari kelompok
rentan menerima makanan yang diberikan, namun perlu pengawasan
serta tindak lanjut untuk memastikan tujuan dari pemberian
makanan seperti telah dibahas diatas dapat tercapai.
 Pengawasan atau monitoring dapat dilakukan pada proses
pendistribusian bantuan dan pendistribusian makanan di level
komunitas dan bahkan sampai tingkat rumah tangga. Pada tahap
tindak lanjut tetap perlu diupayakan bahwa korban bencana
memahami apa kebutuhan mereka dalam hal makanan dan
bagaimana akses pencapaiannya, serta kewaspadaan pasca bencana
untuk mencegah masalah gizi yang muncul.
Mitigasi penanggulangan gizi balita
1. Penyuluhan gizi
2. Akses terhadap makanan bergizi
3. Program suplementasi gizi
4. Pemantauan pertumbuhan gizi
5. Konseling gizi
6. Dukungan pada ibu hamil dan meyusui
7. Kalaborasi dengan Lembaga Kesehatan
8. Pantau Kesehatan anak yang rentan
9. Pemahaman budaya local
10. Edukasi pangan local
Tanggap darurat penanganan bencana gizi balita
1. Evaluasi status gizi
2. Distribusi makanan darurat
3. Suplementasi gizi
4. Asi darurat
5. Pelayanan Kesehatan darurat
6. Pemantauan gizi balita
7. Edukasi gizi
8. Pendekatan berbasis Masyarakat
9. Dukungan psikososial
10. Kaloborasi dan koordinasi
Rehabilitasi bencana balita
Kegiatan penanganan pasca bencana pada dasarnya adalah :
1. Memantau status gizi dengan cara evaluasi
2. Supervisi dan konseling gizi
3. Rehabilitasi fasilitas Kesehatan
4. Monitoring pertumbuhan balita
5. Rehabilitasi anak usia dini
6. Kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pihak (Lembaga Kesehatan,
pemerintah, dan organisasi non pemerintah dalam Upaya rehabilitasi gizi
balita pasca bencana)
Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

More Related Content

Similar to MAKALAH MANAJEMEN BENCANA-1.pptx

MATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxMATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxjanjun6
 
STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...
STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...
STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...SantiKartini1
 
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxMencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxdeaanugerah
 
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxpptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxagriSagala1
 
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kTugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kanggieapriliani
 
Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi septy nora
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingTriana Septianti
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
edukasi 1000 HPK.pdf
edukasi 1000 HPK.pdfedukasi 1000 HPK.pdf
edukasi 1000 HPK.pdfssuser73c502
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxRudiNardoyo
 
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptxSTUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptxSahalKhoironi1
 

Similar to MAKALAH MANAJEMEN BENCANA-1.pptx (20)

MATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptxMATERI PENYULUHAN.pptx
MATERI PENYULUHAN.pptx
 
STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...
STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...
STUNTING SEDERHANA. Pengertian Stunting, ciri, ciri, gejala(penyebab), pengob...
 
1000 HPK 01.ppt
1000 HPK 01.ppt1000 HPK 01.ppt
1000 HPK 01.ppt
 
balita.ppt
balita.pptbalita.ppt
balita.ppt
 
balita.ppt
balita.pptbalita.ppt
balita.ppt
 
balita.ppt
balita.pptbalita.ppt
balita.ppt
 
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxMencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
 
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptxpptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
pptstuntingdes2022-230116154802-1b3c3ab9.pptx
 
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kTugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
150995358 case
150995358 case150995358 case
150995358 case
 
Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
edukasi 1000 HPK.pdf
edukasi 1000 HPK.pdfedukasi 1000 HPK.pdf
edukasi 1000 HPK.pdf
 
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptxPPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
PPT Referat Stunting LXI-AB.pptx
 
STU.pptx
STU.pptxSTU.pptx
STU.pptx
 
7 9-1-pb (1)
7 9-1-pb (1)7 9-1-pb (1)
7 9-1-pb (1)
 
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptxSTUNTING DAN WASTING PPT.pptx
STUNTING DAN WASTING PPT.pptx
 
GIZI dan Makanan
GIZI dan MakananGIZI dan Makanan
GIZI dan Makanan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA-1.pptx

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN BENCANA “Manajemen Gizi pada Bencana” Di Susun Oleh : Kelompok 2 1. Albertina Nesta Bani 2020610023 2. Yuliani Lende 2020610023 3. Vemi Roslince Mesa 2020610021 4. Aristo Warandoy 2020610036 5. Agustinus Kedu Lere 2020610031
  • 2. Latar belakang Indonesia secara geografis adan demografis rentan terhadap terjadinya bencana alam dan bencana non alam, termasuk potensdi bencana akibat konflik social. Kejadian bencana mengakibatkan korban bencana harus mengungsi dengan segala keterbatasan. Kondisi ini dapat berdampak pada perubahan status gizi korban bencana khususnya kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia. Balita dan anak berumur di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok yang paling rentan dan memerlukan penanganan gizi khusus. Pemberian makanan yang tidak tepat pada kelompok tersebut dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian, terlebih pada situasi bencana. Risiko kematian lebih tinggi pada bayi dan anak yang menderita kekurangan gizi terutama apabila bayi dan anak juga menderita kekurangan gizi mikro. Penelitian di pengungsian menunjukkan bahwa kematian anak balita 2-3 kali lebih besar dibandingkan kematian pada semua kelompok umur. Kematian terbesar terjadi pada kelompok umur 0-6 bulan (WHOUNICEF, 2001). Oleh karena itu penanganan gizi dalam situasi bencana menjadi bagian penting untuk menangani pengungsi secara cepat dan tepat.
  • 3. Rumusan masalah  Apa yang dimaksud dengan bencana?  Apa yang dimaksud dengan manajemen gizi bencana?  Apa tujuan dari manajemen gizi bencana?  Bagaimana strategi dari manajemen gizi?  Apa saja langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganan gizi pada kondisi darurat?  Bagaimana penilaian status gizi darurat?  Apa tindak lanjut yang dilakukan terhadap situasi status gizi darurat?
  • 4. Definisi Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
  • 5. Manajemen gizi Dampak bencana alam yang bersifat darurat salah satunya adalah masalah kesehatan dan gizi. Dengan kondisi darurat, tenaga kesehatan diperlukan untuk menanggulangi dampak dari bencana alam ini ahli gizi merupakan salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam setiap tahapan bencana, terutama di bidang gizi. Ibu, anak, dan lansia merupakan kelompok usia yang paling rentan mengalami masalah gizi kurang, sebagai dampak dari sebuah bencana. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi faktor, karena itu pendekatan penanggulannya melibatkan berbagai sektor yang terkait. Penangan gizi darurat pada saat bencana menjadi prioritas pertama dimana layanan pangan dan gizi merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dalam penanganan kedaruratan.
  • 6. Tujuan manajemen gizi bencana A. Tujuan Umum Petugas memahami kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana secara cepat dan tepat untuk mencegah terjadinya penurunan status gizi korban bencana. B. Tujuan Khusus a. Petugas memahami kegiatan penanganan gizi pada pra bencana b. Petugas memahami pengelolaan penyelenggaraan makanan pada situasi bencana c. Petugas mampu menganalisis data hasil Rapid Health Assessment (RHA) kejadian bencana d. Petugas mampu menganalisis data status gizi balita dan ibu hamil korban bencana. e. Petugas mampu melaksanakan pemantauan dan evaluasi pasca bencana
  • 7. Strategi manajemen gizi bencana 1. Pelayanan gizi 2. Penyuluhan gizi 3. Penyediaan Tenaga Khusus atau Sumber Daya Manusia di bidang Gizi 4. Penyediaan Bahan Makanan
  • 8. Tahap Penanganan Gizi Darurat Tahapan di dalam penanganan gizi darurat, antara lain : 1. Fase pertama (fase 1) adalah :  Pengungsi baru terkena bencana.  Petugas belum sempat mengidentifikasi pengungsi secara lengkap.  Belum ada perencanaan pemberian makanan terinci sehingga semua golongan umur menerima bahan makanan yang sama.  Khusus untuk bayi dan baduta harus tetap diberikan ASI dan MP-ASI. 2. Fase kedua (fase II) adalah:  Pengungsi sudah lebih dari 5 hari bermukim di tempat pengungsian.  Sudah ada gambaran keadaan umum pengungsi (jumlah, golongan umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan sebagainya), sehingga perencanaan pemberian bahan makanan sudah lebih terinci.  Penyediaan bahan makanan disesuaikan kebutuhan kelompok rawan.
  • 9. Lanjutan 3. Fase ketiga (fase III) adalah:  Melakukan penapisan (screening) bila prevalensi gizi kurang balita 10 -14,9% atau 5-9,9% yang disertai dengan faktor pemburuk.  Menyelenggarakan pemberian makanan tambah-an sesuai dengan jenis intervensi yang telah ditetapkan pada tahap 1 fase II.  Melakukan penyuluhan baik perorangan atau kelompok dengan materi penyuluhan sesuai dengan butir b.  Memantau perkembangan status gizi melalui surveilans.
  • 10. Penanganan gizi darurat pada kelompok rawan A. Balita  Memberikan Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir dalam waktu ½ - 1 jam pertama.  Memberikan hanya ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan (ASI eksklusif).  Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi mulai umur 6 bulan sampai umur 2 tahun.  Tetap memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.  Untuk bayi dan baduta diberikan suplementasi kapsul vitamin A dengan dosis B. Makanan Ibu Hamil Dan Menyusui Ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan zat gizi. Ibu hamil perlu penambahan energi 300 Kal dan Protein 17 gram, sedangkan ibu menyusui perlu tambahan Energi 500 Kal dan Protein 17 gram. Suplementasi vitamin dan mineral untuk ibu hamil adalah Fe 1 tablet setiap hari. C. Makanan Ujia Lanjut Kebutuhan energi pada usia lanjut pada umumnya sudah menurun, tetapi kebutuhan vitamin dan mineral tidak. Oleh karena itu diperlukan makanan porsi kecil tetapi padat gizi. Dalam pemberian makanan pada orang tua harus memperhatikan faktor psikologis dan fisiologis agar makanan yang disajikan dapat dikonsumsi habis.
  • 11. Pemberian Makan Dalam Situasi Darurat Penyebab langsung kekurangan gizi adalah penyakit dan atau asupan makan yang tidak mencukupi, yang pada akhirnya diakibatkan oleh tidak cukupnya pangan, kesehatan, ataupun perawatan pada tingkat rumah tangga atau masyarakat. Dalam penanganan gizi pada situasi darurat, respons untuk mencegah dan memperbaiki kekurangan gizi memerlukan pencapaian standar-standar minimum tidak hanya dari sisi makanan saja namum juga termasuk pelayanan kesehatan, pasokan air dan sanitasi, hingga hunian dan penampungan. Pada dasarnya tujuan pemberian pangan dalam situasi darurat adalah:  Bertahan hidup  Mempertahankan/memperbaiki status gizi, utamanya pada kelompok rentan  Menyelamatkan aset produksi  Menghindari migrasi missal  Menjamin tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup unuk seluruh penduduk.  Mendorong rehabilitasi keadaan secara swadaya masyarakat
  • 12. Penilaian Status Gizi Darurat Berikut ini merupakan standar tandar bantuan gizi untuk kelompok berisiko:  Bayi berumur kurang dari enam bulan harus diberi ASI secara eksklusif atau dalam kasus- kasus khusus dapat diberikan susu pengganti ASI yang tepat dalam jumlah yang memadai.  Anak-anak berumur 6-24 bulan mempunyai akses terhadap makanan tambahan yang bergizi dan sarat energi.  Perempuan yang hamil atau menyusui mempunyai akses terhadap gizi dan bantuan tambahan  Perhatian khusus diberikan untuk melindungi, meningkatkan dan mendukung perawatan gizi bagi wanita usia subur.  Informasi, pendidikan dan pelatihan yang tepat tentang gizi diberikan kepada para professional yang relevan, juru rawat, dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam praktek pemberian makan bayi dan anak.
  • 13. Lanjutan  Akses kaum lanjut usia untuk mendapatkan makanan yang bergizi dan dukungan gizi yang tepat dilindungi, ditingkatkan, dan didukung.  Keluarga yang mempunyai anggota keluarga sakit kronis, termasuk mereka yang menderita HIV/AIDS dan anggota keluarga yang mempunyai kecacatan tertentu mempunyai akses terhadap makanan bergizi yang tepat dan dukungan gizi yang memadai.  Terbangun system berbasis komunitas untuk menjamin perawatan individu-individu yang rentan secara semestinya.
  • 14. Monitoring dan tindak lanjut  Pemberian makanan dalam situasi darurat terutama pada kelompok rentan tidak terbatas kewajiban sampai individu dari kelompok rentan menerima makanan yang diberikan, namun perlu pengawasan serta tindak lanjut untuk memastikan tujuan dari pemberian makanan seperti telah dibahas diatas dapat tercapai.  Pengawasan atau monitoring dapat dilakukan pada proses pendistribusian bantuan dan pendistribusian makanan di level komunitas dan bahkan sampai tingkat rumah tangga. Pada tahap tindak lanjut tetap perlu diupayakan bahwa korban bencana memahami apa kebutuhan mereka dalam hal makanan dan bagaimana akses pencapaiannya, serta kewaspadaan pasca bencana untuk mencegah masalah gizi yang muncul.
  • 15. Mitigasi penanggulangan gizi balita 1. Penyuluhan gizi 2. Akses terhadap makanan bergizi 3. Program suplementasi gizi 4. Pemantauan pertumbuhan gizi 5. Konseling gizi 6. Dukungan pada ibu hamil dan meyusui 7. Kalaborasi dengan Lembaga Kesehatan 8. Pantau Kesehatan anak yang rentan 9. Pemahaman budaya local 10. Edukasi pangan local
  • 16. Tanggap darurat penanganan bencana gizi balita 1. Evaluasi status gizi 2. Distribusi makanan darurat 3. Suplementasi gizi 4. Asi darurat 5. Pelayanan Kesehatan darurat 6. Pemantauan gizi balita 7. Edukasi gizi 8. Pendekatan berbasis Masyarakat 9. Dukungan psikososial 10. Kaloborasi dan koordinasi
  • 17. Rehabilitasi bencana balita Kegiatan penanganan pasca bencana pada dasarnya adalah : 1. Memantau status gizi dengan cara evaluasi 2. Supervisi dan konseling gizi 3. Rehabilitasi fasilitas Kesehatan 4. Monitoring pertumbuhan balita 5. Rehabilitasi anak usia dini 6. Kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pihak (Lembaga Kesehatan, pemerintah, dan organisasi non pemerintah dalam Upaya rehabilitasi gizi balita pasca bencana)
  • 18. Kesimpulan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.