SOP Public Safety Center (PSC) mengatur tentang pelayanan di PSC Kabupaten Bengkulu Selatan. PSC merupakan pusat komunikasi kegawatdaruratan yang terintegrasi dengan calltaker, dispatcher, dan supervisor. Calltaker menjawab panggilan masyarakat, dispatcher menginformasikan kejadian ke tim lapangan, dan supervisor mengkoordinasi kinerja calltaker dan dispatcher. PSC bekerja sama dengan instansi terkait seperti BPBD dan kepolisian dalam penanganan insiden.
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
SOP PSC 119
1. PUBLIC SAFETY CENTER 119
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
Nomor SOP 441.1 / /DINKES/2023
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi (ditinjau
kembali)
Disahkan Oleh KEPALA DINAS
DIDI RUSLAN, SKM, M. Si
NIP. 19750827 199703 1 002
PELAYANAN DI PUBLIC SAFETY CENTER (PSC) Nama SOP SOP Public Safety Center (PSC)
a. Public Safety Center (PSC)
PENGERTIAN 1. PSC adalah suatu pusat komunikasi panggilan kegawatdaruratan yang terintegrasi.
2. Di dalam system PSC terdapat beberapa komponen yaitu koodinator / supervisor, calltaker, dan dispatcher
3. Koordinator bertanggungjawab penuh atas segala proses dan program pelaksanaan dalam lingkup system PSC
4. Supervisor bertanggungjawab dalam mengkoordinasi kerja callTaker dan calldispatcher, menampung setiap permasalahan dan
memberikan solusi dalam masalah tersebut serta mengevaluasi kinerja calltaker dan calldispatcher.
5. Calltaker dan calldispatcher melakukan tugas sesuai dengan prosedur yang sudah di tetapkan dalam PSC
TUJUAN Mengetahui secara menyeluruh tentang PSC (Public Safety Center)
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Menciptakan pelayanan kegawatdaruratan yang terkoordinasi secara sistematis
2. Merespon setiap panggilan dari luar (Masyarakat) dan unit terkait
3. Menindaklanjuti keluhan penelpon dengan cepat dan tepat
2. 4. Memberikan arahan triageonline dengan fokus
5. Tersedia segala sistem monitoring dan mapping yang dapat mengetahui lokasi penelpon / kejadian sesuai standart
6. Penataan monitor dan area mapping yang mudah dalam pengoperasiaannya
7. Menunjuk supervisor yang mampu membawahi calltaker dan calldispatcher
8. Tim PSC yang terdidik dan terlatih
9. Koordinasi yang baik antara PSC dan tim PHC
UNIT TERKAIT
1. PSC
2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait
b. Penerima Panggilan (Call Talker)
PENGERTIAN 1. Salah satu tim PSC (Public Safety Center) yang bertugas menerima / menjawab panggilan kegawatdaruratan
2. CallTaker harus mampu menguasai situasi dari penelpon
3. Bersikap menenangkan pasien, berbicara secara halus dan sopan serta tidak terpengaruh dengan emosional penelpon.
TUJUAN Agar CallTaker dapat menjalankan tugas sesuai dengan standart yang telah ditetapkan
KEBIJAKAN
3. PROSEDUR 1. Datang tepat waktu (log in)
2. Mengaktifkan system komputer
3. Mengevaluasi panggilan yang belum terselesaikan dalam shift sebelumnya
4. Menjawab panggilan maksimal 4 dering (10 detik)
5. Menjawab panggilan sesuai dengan protocol EMD
6. Merespon semua panggilan yang masuk
7. Apabila calltaker mendapati pemanggil yang tidak memberitahu lokasi kejadian korban, nomor telepon yang bias dihubungi, tidak
mengetahui apa yang terjadi dengan korban, tidak memberikan informasi sebenar-benarnya kepada calltaker maka dipastikan itu adalah
panggilan palsu, maka calltaker tidak mendispatch ke dispatcher untuk meresponkelokasi.
8. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
9. Menyelesaikan semua pangggilan sebelum operan jaga
10. Keluar dari sistem (log out)
UNIT TERKAIT
1. PSC
2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait
4. PROSEDUR 1. Datang tepat waktu (log in)
2. Mengaktifkan system komputer
3. Mengevaluasi panggilan yang belum terselesaikan dalam shift sebelumnya
4. Menjawab panggilan maksimal 4 dering (10 detik)
5. Menjawab panggilan sesuai dengan protocol EMD
6. Merespon semua panggilan yang masuk
7. Apabila calltaker mendapati pemanggil yang tidak memberitahu lokasi kejadian korban, nomor telepon yang bias dihubungi, tidak
mengetahui apa yang terjadi dengan korban, tidak memberikan informasi sebenar-benarnya kepada calltaker maka dipastikan itu adalah
panggilan palsu, maka calltaker tidak mendispatch ke dispatcher untuk meresponkelokasi.
8. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
9. Menyelesaikan semua pangggilan sebelum operan jaga
10. Keluar dari sistem (log out)
UNIT TERKAIT
1. PSC
2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait
c. Ambulan Penunjang
PENGERTIAN Kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit atau cidera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat ketempat
lain guna perawatan lebih lanjut
TUJUAN
1. Pertolongan pasien pra-rumah sakit
2. Membawa penderita gawat darurat yang sudah ditangani /
mendapat perawatan ketempat tindakan denitif / distabilkan dirumah sakit.
5. KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Persyaratan teknis
1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspenselunak
2. Ruangan penderita dipisahkan dengan tempat pengemudi
3. Tempat duduk dapat diatur / dilipat bagi petugas di ruangan penderita
4. Dilengkapi sabuk pengaman
5. Ruangan penderita cukup luas untuk 1 tandu
6. Ruangan penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri tegak untuk melakukan tindakan
7. Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90 cm diatas tempat penderita.
6. PROSEDUR B. Persyaratan medis.
1. Tabung oksigen dengan peralatan minimal untuk 1 orang.
2. Peralatan medis lengkap (kasus trauma atau medis) /emergencybag
3. Peralatan resusitasi lengkap bagi orang dewasa dan anak /bayi.
4. Suctionpump manual dan listrik 12 V DC, monitor ttv, AED
5. Minor surgery set
6. Obat-obatan gawat darurat dan cairan infuse secukupnya.
7. Kriteria pasien dengan derajat tranfer 2-3 dirujuk oleh tim PHC (didampingi dokter)
C. Tata tertib
1. Sewaktu menuju tempat pasien, boleh menggunakan sirine dan lampu rotator.
2. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati.
3. Kecepatan kendaraan maksimal 40 km/jam di jalan biasa dan80 km/jam dijalan bebas hambatan.
UNIT TERKAIT 1. PSC
2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait
7. d. Petugas Penghubung Ke Pusat Layanan
PENGERTIAN Bagian dari PSC yang bertugas menginformasikan ke tim PHC untuk kebutuhan penghantaran ambulan gawat darurat
TUJUAN Proses langkah-langkah dispatcher menginformasikan ke PHC untuk kebutuhan penghantaran ambulan gawat darurat untuk kemudian
menentukan triageonline
KEBIJAKAN
Kebutuhan darurat, mendesak,atau segera diidentifikasi dengan proses :
a. Untuk pasien Instalasi Gawat Darurat dilakukan triage berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi
b. Untuk pasien Instalasi Rawat Jalan dilakukan pemilahan dengan metode cepat (fasttrack) disesuaikan dengan indikasi medis.
c. Untuk pasien yang dijemput dengan ambulan, maka skrining dilakukan dirumah/tempat pasien dijemput (yang harus diperiksa meliputi
: keadaan umum, tanda-tanda vital, GDS (gula darah sewaktu)
d. Petugas medis harus memastikan bahwa RSUD Hasanuddin Damrah mampu melayani pasien tersebut dan adanya ketersediaan tempat.
Apabila tempat tidak tersedia, maka petugas harus mengirim pasien kerumah sakit lain terdekat yang mampu memberikan pelayanan
sesuai dengan kondisi pasien.
8. PROSEDUR
1. Mendapat informasi dari calltaker
2. Melaporkan kejadian kepada tim PHC
3. Dispatcher menginformasikan tentang kejadian, lokasi / alamat ,nomor telepon, kondisi pasien pada tim PHC
4. Tim Ambulan berangkat menuju kelokasi dengan peralatan lengkap (sesuai dengan kasus)
5. Dispatcher memantau Tim Ambulan dan melaporkan ke instalasi gawat darurat
6. Berkoordinasi dengan instansi terkait apabila ada
kejadian gangguan kemanusiaan, keamanan, sarana prasarana dan sosial.
UNIT TERKAIT 1. PSC danTim PHC
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Instansi terkait
9. e. Ambulan PSC
PENGERTIAN Kendaraan transportasi gawat darurat ataupun non gawat darurat yang digunakan untuk membawa penderita dari satu tempat ketempat lain
guna mendapatkan perawatan lebih lanjut
TUJUAN 1. Pertolongan pasien pra rumah sakit
2. Membawa penderita gawatdarurat yang sudah ditangani / mendapat perawatan ketempat tindakan definitif / distabilkan di puskesmas /
rumah sakit.
3. Membawa penderita baik penderita yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia pada saat kejadian.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Persyaratan teknis
1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak
2. Ruangan penderita dipisahkan dengan tempat pengemudi
3. Tempat duduk dapat diatur/dilipat bagi petugas di ruangan penderita
4. Dilengkapi sabuk pengaman
5. Ruangan penderita cukup luas untuk 1 tandu
6. Ruangan penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri tegak untuk melakukan tindakan
7. Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90cm diatas tempat penderita.
B. Persyaratan medis.
1 Tabung oksigen dengan peralatan lengkap minimal untuk 1 orang.
2 Monitor ttv, Defibrilator (AED).
3 Kriteria pasien gawat darurat baik yang urgentataupun non urgent
C.Tata tertib
1. Sewaktu menuju tempat pasien, boleh menggunakan sirine dan lampu rotator kecuali penjemputan /
pengambilan pasien yang sudah meninggal dunia
2. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati.
3. Kecepatan kendaraan maksimal 40km/jam di jalan Biasa dan 80km/jam dijalan bebas hambatan.
UNIT TERKAIT Tim Pre Hospital Careambulan PSC
10. f. Permintaan Penanganan
PENGERTIAN
Suatu sistem pelayanan kegawatdaruratan dini yang dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi terhadap individu atau
masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka dan sudah terintegrasi dengan pihak pihak terkait.
TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dandata individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu memberikan pertolongan
gawat darurat secara dini dengan cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Menjawab panggilan maksimal 4 dering (10 detik)
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. Menjawab panggilan sesuai dengan protocol EMD
4. Merespon semua panggilan yang masuk
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Bila diperlukan bisa bekerjasama dengan pihak pihak terkait.
7. Menyelesaikan semua pangggilan sebelum operan jaga
UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Tim PSC
3. Instalasi Gawat Darurat
11. g. Koordinasi Dengan Semua Instansi
1. Koodinasi Dengan BPBD
PENGERTIAN Suatu sistem pelayanan kegawatdaruratan dini yang dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi terhadap individu atau
masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka yang terintegrasi dengan BPBD
TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan data individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu memberikan pertolongan
gawat darurat secara dini dengan cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Menghubungi BPBD melalui alat radio medik, pesawat telepone, dan tablet.
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkandiri.
3. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk ditindak lanjuti.
4. Menyelesaikan semua pelaporan atas informasi yang telah diterima dari individu atau masyarakat.
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung menghubungi BPBD, maka informasi tersebut oleh BPBD diteruskan ke callcenter PSC
(0355) 320119 apabila ada korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun non medis lainnya, serta diinformasikan secara
pararel ke group PSC melalui aplikasi whatsapp android
7. Koordinasi pelaporan dari masyarakat bisa langsung menghubungi callcenter PSC (0355) 320119 kemudian diteruskan ke lintas terkait
yaitu BPBD
UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Tim PSC
3. BPBD
12. 2. Koordinasi Dengan Dinas Kepolisian
PENGERTIAN Suatu sistem pelayanan kegawatdaruratan dini yang dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi terhadap individu atau
masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka yang terintegrasi dengan kepolisian
TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan data individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu memberikan pertolongan
gawat darurat secara dini dengan cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Menghubungi kepolisian melalui alat radio medik, pesawat telepone, dan tablet.
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
3. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk ditindak lanjuti.
4. Menyelesaikan semua pelaporan atas informasi yang telah diterima dari individu atau masyarakat.
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Jika pelaporan berasal dari masyarakat langsung menghubungi kepolisian, maka informasi tersebut oleh kepolisian diteruskan ke
callcenter PSC (0355) 320119 apabila ada korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun non medis serta diinformasikan
secara pararel ke group PSC melalui aplikasi whatsapp android
7. Koordinasi pelaporan dari masyarakat bisa langsung menghubungi callcenter PSC (0355) 320119 kemudian diteruskan ke lintas terkait
yaitu kepolisian
UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Tim PSC
3. Kepolisian
13. 3. Koordinasi Dengan Pemadam Kebakaran
PENGERTIAN Suatu sistem pelayanan kegawatdaruratan dini yang dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi terhadap individu atau
masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka yang terintegrasi dengan PEMADAM KEBAKARAN
TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan data individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu memberikan pertolongan
gawat darurat secara dini dengan cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Menghubungi DAMKAR melalui alat radio medik,pesawat telepone, dan tablet.
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
3. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petakauntuk ditindak lanjuti.
4. Menyelesaikan semua pelaporan atas informasi yang telah diterima dari individu atau masyarakat.
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Jika pelaporan dari masyarakat langsung menghubungi DAMKAR, maka informasi tersebut oleh DAMKAR diteruskan ke callcenter
PSC (0355) 320119 apabila ada korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun non medis lainnya, serta diinformasikan secara
pararel ke group PSC melalui aplikasi whatsapp android
7. Koordinasi pelaporan dari masyarakat bisa langsung menghubungi callcenter PSC (0355) 320119 kemudian diteruskan ke lintas terkait
yaitu DAMKAR
UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Tim PSC
3. Dinas DAMKAR
14. h. Respon Cepat Dalam Kasus Kebakaran
PENGERTIAN Tindakan dari tim PHC yang merespon secara cepat suatu kejadian kegawatdaruratanketempat lokasi setelah menerima panggilan dari
masyarakat dimana panggilan tersebut terintegrasi dengan pihak DAMKAR, Kepolisian dan Tim PHC terdekat (Puskesmas/PSC)
TUJUAN Mempercepat pelayanan dalam berikan pelayanan medis maupun non medis yang optimal terhadap masyarakat
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Seseorang yang mengetahui `(kebakaran)melaporkan ke PSC Bengkulu Selatan dengan menghubungi no telpon 0355 320119
2. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
3. Calltaker menerima panggilan dan meminta informasi kepada pemanggil tentang suatu kejadian sesuai protokol EMD, memberikan
arahan kepada pemanggil,kemudian meneruskan ke dispatcher
4. Dispatcher menghubungi DAMKAR, Kepolisian dan tim PHC terdekat (Puskesmas / TEMS) sesuai lokasi kejadian melalui alat radio
medik, pesawat telpon dan tablet
5. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk ditindak lanjuti
6. Mengikuti informasi dari setiap kejadian
7. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung menghubungi DAMKAR, maka informasi tersebut oleh DAMKAR diteruskan ke
callcenter PSC (0355) 320119 apabila ada korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun non medis lainnya, serta
diinformasikan secara pararel ke group PSC melalui aplikasi whatsappandroid
8. Mencatat di dokumentasi
UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Puskesmas / Tim TEMS
3. Dinas DAMKAR
4. Kepolisian
15. i. Respon Cepat Pada Kasus Kecelakaan
PENGERTIAN Tindakan dari tim PHC yang merespon secara cepat suatu kejadian kegawatdaruratan ketempat lokasi setelah menerima panggilan dari
masyarakat dimana panggilan tersebut terintegrasi dengan pihak KEPOLISIAN dan Tim PHC terdekat (Puskesmas/PSC)
TUJUAN Mempercepat pelayanan dalam berikan pelayanan medis maupun non medis yang optimal terhadap masyarakat
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Seseorang yang mengetahui kejadian (kecelakaan lalu lintas) melaporkan ke PSC tulungagung dengan menghubungi no telpon 0355
320119
2. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
3. Calltakker menerima panggilan dan meminta informasi kepada pemanggil tentang suatu kejadian sesuai protokol EMD ,memberikan
arahan kepada pemanggil,kemudian meneruskan ke dispatcher
4. Dispatcher menghubungi pihak KEPOLISIAN dan tim PHC terdekat (Puskesmas/TEMS) sesuai lokasi kejadian melalui alat radio
medik,pesawattelpon dan tablet
5. Menyampaikan laporan atas informasi yang telahditerima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk ditindak lanjuti
6. Mengikuti informasi dari setiap kejadian
7. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung menghubungi pihak KEPOLISIAN, maka informasi tersebut oleh KEPOLISIAN
diteruskan ke callcenter PSC (0355) 320119 apabila ada korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun non medis lainnya, serta
diinformasikan secara pararel ke group PSC melalui aplikasi whatsapp android
8. Mencatat di dokumentasi
UNIT TEKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Puskesmas/Tim PSC
3. KEPOLISIAN
16. j. Respon Cepat Pada Kasus Bencana
PENGERTIAN Tindakan dari tim PHC yang merespon secara cepat suatu kejadian kegawatdaruratan ketempat lokasi setelah menerima panggilan dari
masyarakat dimana panggilan tersebut terintegrasi dengan pihak BPPD, Kepolisian, TNI, PMI dan Tim PHC terdekat (Puskesmas/ PSC)
TUJUAN Mempercepat pelayanan dalam memberikan pelayanan medis maupun non medis yang optimal terhadap masyarakat
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Seseorang yang mengetahui kejadian (Bencana Alam) melaporkan ke PSC Bengkulu Selatan dengan menghubungi no telpon 0355 320119
2. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
3. Calltaker menerima panggilan dan meminta informasi kepada pemanggil tentang suatu kejadian sesuai protokol EMD, memberikan arahan
kepada pemanggil, kemudian meneruskan ke dispatcher
4. Dispatcher menghubungi BPPD, Kepolisian, TNI, PMIdan tim PHC terdekat (Puskesmas/PSC) sesuai lokasi kejadian melalui alat radio
medik, pesawat telpon dan tablet
5. Menyampaikan laporan atas informasi yang telahditerima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk ditindak lanjuti
6. Mengikuti informasi dari setiap kejadian
7. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung menghubungi BPPD, maka informasi tersebut oleh BPPD diteruskan ke callcenter PSC
(0355) 320119 apabila ada korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun non medis lainnya, serta diinformasikan secara pararel
ke group PSC melalui aplikasi whatsapp android
8. Mencatat di dokumentasi
UNIT TEKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Puskesmas/PSC
3. Dinas BPPD
4. Kepolisian
5. TNI
6. PMI