Puisi ini membahas masalah lingkungan yang penuh sampah di berbagai tempat di Indonesia. Tokoh 'aku' mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dan mengingatkan pembaca untuk tidak membiarkan negara menjadi tempat pembuangan sampah terbesar. Puisi ini menggunakan unsur sindiran untuk menyampaikan pesan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Itu Sampah atau Apa
1. Kelompok 2
1. Callista Rian I Putri
2. Fina Aulia Rahmatika
3. M. Hiban Abimanyu
4. Rifky Anggadiva Prasetya
5. Rizka Mutia Zahra
6. Winda Luthfia
2. Nomor 1
Strukturnya:
a. Abstraksi terdapat di kalimat " beri tau aku jika kau
lihat itu sampah atau apa?"
b. Orientasi terdapat di kalimat" dijlanan ada sampah ,
di selokan pen uh sampah dan seterusnya."
c. Krisis terdapat di kalimat" negri kita ini apkah negri
sampah?"
d. Reakai terdapat di kalimat"apakah di mulut manusia
ada sampah? Periksa sekarang dan sterusnya."
e. Koda terdapat di kalimat " jangan biarkan negri kita
sebagai tong smpahterbesar! Ingat itu!".
3. Nomor 2
Iya, karena mengandung humor, terdapat
sindiran, kritik, dan memiliki tujuan tertentu.
4. Nomor 3
Tokoh ‘aku’ bertindak sebagai diri sendiri. Dan yang
diajak bicara adalah pembaca atau pendengar teks
anekdot yang berbentuk puisi tersebut.
5. Nomor 4
Iya, merasa tidak nyaman dan prihatin dengan kondisi
lingkungan yang penuh sampah. Dalam puisi tersebut
tokoh ‘aku’ banyak mengeluh karena sampah ada
dimana-mana.
6. Nomor 5
₪Di jalanan
₪Di laci meja
₪Di selokan
₪Di bus, truk dan angkot
₪Di kursi restoran
₪Di meja direktur
₪Di tempat
penyeberangan
₪Di bawah pos satpam
₪Di ruang sidang
₪Di ruang tunggu rumah
sakit
₪Di atas pot bunga
sekolahan
₪Di bawah tiang bendera
merah putih ( Istana
Presiden)
₪Di balik gerbang masuk
MPR
7. Nomor 6
Iya, karena kami tinggal di negeri yang terdapat dalam
puisi tersebut. Dan kenyataannya, masih banyka orang
yang membuang sampah tidak pada tempatnya, dan
tindakan tersebut merupakan akibat dari kurangnya
kesadaran dalam mengelola lingkungan yang sehat
bebas sampah.
8. Nomor 7
Tidak semuanya. Maksud kalimat “Apakah di
mulut manusia ada sampah” (bait 5) merupakan
sindiran dan luapan kemarahan, karena sampah
berada dimana-mana.
9. Nomor 8
Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga
nusantara
Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah
terbesar
Gunung sampah
Lautan sampah