Dokumen tersebut membahas tentang cara menemukan peluang bisnis, mulai dari sumber-sumber inspirasi untuk mendapatkan ide bisnis, analisis peluang, dan model bisnis. Beberapa sumber inspirasi yang dijelaskan adalah faktor internal seperti pengetahuan dan pengalaman, serta faktor eksternal seperti masalah yang dihadapi, kebutuhan yang belum terpenuhi, dan perubahan yang terjadi. Peluang bisnis sebaiknya dimulai dari min
Dessy Hayati Hakim. (Innovation and Entreprenuership) Tugas individu modul 6 analisis peluang usaha
1. Kesempatan Mencari Peluang, Analisis Peluang, Model
Langkah Membangun Ide Bisnis (Kaplan), Beserta
Contoh Penerapannya
DESSY HAYATI HAKIM
55117010007
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Ide Bisnis Itu Bersumber dari Sebuah Inspirasi yang
Bernilai Jual Tinggi dan Ada Pasarnya.............................................. 3
B. Indikasi Sumber Peluang ................................................................... 3
C. Dari Mana Seharusnya Memulai Menemukan Peluang Bisnis.......... 6
D. Mulailah Menemukan Peluang dari Minat Anda,
Bukan Melihat Orang Lain ................................................................ 7
E. Analisis Peluang Sebelum Dijadikan Bisnis...................................... 7
F. Menilai Peluang Membuka Usaha/ Bisnis Baru ................................ 10
G. Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle ........................................... 11
H. Model 5 Langkah Membangun Ide Bisnis The Balance Scorecard . 19
CONTOH PENERAPAN .............................................................................. 21
KESIMPULAN.............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 23
3. ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tahapan memunculkan ide untuk menemukan inspirasi ............ 2
Gambar 2. Model bisnis dengan puzzle....................................................... 11
Gambar 3. Kepingan-kepingan gambar BMC ............................................. 12
Gambar 4. Elemen Pertama BMC Customer Segment ................................ 13
Gambar 5. Elemen kedua BMC Value Proposition..................................... 13
Gambar 6. Elemen ketiga BMC Channels................................................... 14
Gambar 7. Elemen keempat BMC Revenue Stream.................................... 15
Gambar 8. Elemen kelima BMC Customer Relationship............................ 15
Gambar 9. Elemen keenam BMC Key Activities......................................... 16
Gambar 10. Elemen ketujuh BMC Key Resources........................................ 16
Gambar 11. Elemen kedelapan BMC Key Partnership................................. 17
Gambar 12. Elemen kesembilan BMC Cost Structure.................................. 17
Gambar 13. Pemetaan model bisnis dengan semua Elemen.......................... 18
Gambar 14. Penyusunan BMC ...................................................................... 18
4. 1
PENDAHULUAN
Banyak orang yang sukses menjadi wirausahawan dengan menciptakan bisnis yang
baru dan baru lagi, tetapi ada orang yang sulit menemukan peluang bisnisnya hingga
membutuhkan waktu yang lama untuk memulai sebuah bisnis. Ternyata hal itu tergantung
bagaimana cara ia menemukan inspirasi.
Inspirasi ada di sekitar kita dan datang atau tidak tergantung pada cara orang
memandang sebuah kejadian yang dihubungkan dengan apa yang ada dalam benak dan
pikirannya. Untuk itu, bisa disebutkan bahwa inspirasi itu muncul di saat terjadi konektivitas
(pertemuan atau titik temu) antara pengetahuan, memori, latar belakang pendididkan, atau
pengalaman yang dipunyai oleh seseorang dengan cara pandangnya dalam menyelesaikan
sebuah masalah, kejadian, atau kesulitan yang dihadapi di mana masalah tersebut belum
terselesaikan hingga kini.
Dalam Buku Hendro (2011) Menyelesaikan masalah untuk mendapatkan inspirasi bisa
berujung pada sebuah inovasi dengan kreativitasnya. Berikut ini diuraikan beberapa sumber
yang dapat memunculkan sebuah inspirasi yang layak untuk diketahui :
1. FAKTOR INTERNAL yang ada dalam diri orang sebagai SUBJEK untuk
menemukan sebuah inspirasi, antara lain:
a. Pengetahuan yang ia miliki.
b. Pengalaman dari individu itu sendiri.
c. Pengalaman saat ini ketika melihat orang lain menyelesaikan masalah.
d. Instuisi yang merupakan pemikiran yang tercetus dari individu itu sendiri.
2. FAKTOR EKSTERNAL yang dihadapi seseorang yang menjadi OBJEK untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, yaitu :
a. Masalah yang ia hadapi dan belum terpecahkan serta terus menerus muncul
mengganggunya.
b. Kesulitan yang ia hadapai sehari-hari.
c. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik bagi dirinya atau orang lain.
d. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Faktor internal menjadi sumber untuk mnedapatkan inspirasi, salah satunya sebagai
subjek yang menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek (Faktor
5. 2
External) yang dihadapinya dengan kemampuan kreativitasnya. Kemampuan
kreativitas yang digunakan berdasarkan landasan teori kreativitas antara lain :
1. Teori Ketidaksempurnaan
2. Hindari jebakan logika
3. Berpikir berbeda dengan kebanyakan orang
4. Berpikir detail
5. Ganti kata “tetapi” dengan kata “dan”
Munculnya sebuah ide untuk menemukan inspirasi sepertinya bisa didiagramkan maka
diagramnya akan tampak seperti berikut ini :
6.
ALAT OBJEK
INPUT
HASIL
TIMBUL
Gambar 1. Tahapan memunculkan ide untuk menemukan inspirasi
FAKTOR INTERNAL (SUBYEK)
Untuk digunakan sebagai alat dalam
memecahkan masalah
FAKTOR EXTERNAL (OBYEK)
Untuk menjadi sumber munculnya
sebuah inspirasi
Titik Temu (Konektivitas)
Untuk dicari Solusinya
Munculnya Alternatif-
alternatif ide dipikirannya
dengan teori kreativitas
Untuk Mencari Solusi
Kreatif
Inspirasi
Titik Temu (Konektivitas)
Untuk dicari Solusinya
6. 3
A. Ide Bisnis itu Bersumber dari Sebuah Inspirasi yang Bernilai Jual Tinggi dan Ada
Pasarnya
Dalam Buku Hendro (2011) Inspirasi berasal dari kata Inspiration dalam bahasa
inggris yang artinya ilham, sedangkan ide berasal dari kata Idea dalam bahasa inggris yang
berarti gagasan atau pemikiran yang baik. Jadi bisa disimpulkan bahwa inspirasi muncul dari
berbagai gagasan pemikiran yang baik dalam memecahkan masalah. Ilham itu berasal dari
faktor internal, yaitu pengetahuan dan faktor exsternal, yaitu pengalaman yang dilihat/dialami.
Dari kedua sumber itu akat tercipta gagasan, yaitu ide untuk memecahkan masalah. Diagram
sumber-sumber inspirasi diawali dari munculnya sebuah inspirasi dari berbagai ide. Jadi
munculnya sebuah inspirasi adalah proses atau pemilihan dari berbagai banyak ide dan gagasan
yang berujung pada sebuah kritalisasi dari ide yang baik, namun bila ide dan gagasan itu
mempunyai nilai jual tinggi akan dihasilkan sebuah inspirasi yang akan berubah menjadi
“Peluang”. Apa maksudnya sebuah ide dan gagasan memiliki nilai jual tinggi ? maksudnya
ialah ide dan gagasan harus sangat erat berhubungan dengan pasar. Syaratnya ide itu harus
bersifat nilai jual tinggi adalah :
1. Mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau pasar
2. Memiliki keunggulan bersaing dalam sebuah kompetisi
3. Tidak bersifat sementara atau ada aspek waktu yang lama
4. Ada nilai uangnya atau bisa di nilai dengan uang
5. Memenuhi aspek kreativitas dan inovasi yang bersifat solusi atau penyelesaian masalah
dari kesulitan yang selama ini belum ada orang yang mampu menyelesaikannya.
B. Indikasi Sumber Peluang
Peluang berasal dari sebuah inspirasi, ide, atau kesempatan yang muncul untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bisnis.
Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti sebuah atau beberapa
kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment. Jadi asal dari peluang itu adalah
kesempatan yang terjadi dan berkembang menjadi ide bagi seseorang.
Sumber Peluang dan Bagaimana Mengembangkannya dimulai dari :
1. Diri Anda Sendiri
7. 4
Peluang yang paling potensial dan sangat besar rasio kesuksesannya itu bersumber dari
dalam diri sendiri, karena beberapa alasan berikut :
a. Bisnis itu membutuhkan proses bisnis yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup
sehingga harus membuat bahagia dan sukses
b. Bisnis itu membutuhkan konsekuensi dan komitmen yang tinggi sehingga kunci
kesuksesannya adalah harus mencintai pekerjaan atau bisnis tersebut.
c. Kesuksesan biisnis itu adalah akumulasi dari kesuksesan dalam menaklukan
kegagalan demi kegagalan hingga semuanya bisa terwujud.
Contoh sumber-sumber peluang yang berasal dari diri sebagai berikut :
A. Hobi
Bisnis itu berasal dari hobi yang telah membuat seseorang sukses sebagai
wirausahawan dan terbukti semakin berkembang. Sebagai contoh :
a. Bill Gates, yang hobi mengutak atik computer, terinspirasi oleh mesin
mainframe yang baru diciptakan oleh IBM. Karena terlalu besar ia berpikir
:
- Banyak orang mengalami kesulitan menggunakan mesin computer yang
besar. Sebagian orang ingin computer yang simple, kecil, dan canggih.
- Ketidaksempurnaan operating system yang ada dalam computer telah
menimbulkan inspirasi untuk menciptakan DOS (Disk Operating
System) yang kemudian berkembang menjadi windows.
B. Keahlian
Keahlian dalam mengelola bisnis akan mendorong kesuksesan bisnis. Sebagai
contoh pendiri dan pencipta search engine Google yaitu Larry dan Sergey Brin
yang ahli matematika menemukan peluang bisnis dari masalah dan kesulitan
yang mereka hadapi
C. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Penelitian
Penegtahuan dan latar belakang pendidikan juga merupan sumber awal dari
mana menemukan peluang. Karena kita sudah mengetahui, mempelajari, dan
memahami bidang yang ditekuni.
2. Lingkungan
Banayak peluang dan inspirasi yang timbul justru dari lingkungan, misalnya
a. Usaha orang tua, dlam diskusi setiap harinya orang tua sering menceritakan
kesulitan-kesulitan bisnisnya. Hal itu bisa mendatangkan inspirasi bisnis bila bisa
8. 5
menghubungkan dengan latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan dan
keahlian.
b. Lingkungan rumah, seperti pergaulan, tetangga, teman main dan lain-lain.
c. Kebiasaan dalam rangka menuju sekolah, perjalannnya, lingkungan kampus, teman
kampus dan lain-lain.
Semua bisa menciptakan inspirasi, ide dan gagasan luar biasa bila sering menggunakan teori
kreativitas dalam melihat suatu kejadian, masalah, kesulitan dan keterbatasan. Contoh orang
yang sukses karena lingkungan :
- Bob Sadino mendapatkan inspirasi atau ide bisnisnya dari lingkungan
tempat ia bekerja yang setiap hari biasa dilakukannya hingga menjadi
sebuah peluang bisnis. Diawali dari tetangga, ia lalu mendpatkan 50
ekor ayam hingga menghasilkan telur untuk dijajakan pada ornag asing
di daerah Kemang. Lingkungan orang asing ternyata sangat peduli
dengan faktor higienis, kebersihan, dan bebas pestisida. Inilah yang
memberikan dia inspirasi untuk mengembangkan kebun sayur-sayuran
organic dengan cara hidroponik dimana di Indonesia sayur-sayuran
organic yang orang asing butuhkan masih langka.
3. Perubahan yang Terjadi
Peluang terbesar yang sering muncul menjadi sebuah bisnis adalah perubahan yang
terjadi di lingkungan, contohnya adalah :
a. Perubahan Global
b. Perubahan Lingkungan
c. Perubahan Peraturan Pemerintah juga akan menimbulkan ancaman bagi industry
yang terkena dampaknya dan peluang bagi yang mampu membacanya dan
mendapatkan manfaatnya.
d. Perubahan Musim
e. Perubahan Gaya Hidup
f. Perubahan tingkat kebutuhan tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan
masyarakat pada umumnya.
g. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi. Hal ini mendorong
meningkatnya permintaan akan kebutuhan entertainment.
h. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan teknologi
SmartPhone dan Internet. Munculnya system penjualan Online.
9. 6
4. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan baru dalam
memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan mendirikan usaha baru.
Suara-suara konsumen yang bisa menciptakan peluang baru adalah :
a. Keluahan-keluhan dari konsumen
b. Saran-saran dari konsumen
c. Permintaan khusus dari konsumen dan calon konsumen
d. Angan-angan yang diimpikan oleh konsumen tentang prosuk atau jasa tertentu
e. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
5. Gagasan Orang Lain
Seperti halnya suara konsumen, gagasan orang lain yang bersifat orisinil akan
memunculkan sebuah peluang bisnis yang baru.
6. Informasi yang Diperoleh
Dalam perjumpaan dengan orang lain terkadang kita mendapatkan informasi baru bagi
ornag yang mendegarnya, informasi baru itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai
peluang bisnis karena informasi tersebut memiliki konektivitas dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki.
Banyak sumber peluang bisnis yang bisa digali dari hal-hal yang sekiranya kita pikirkan
itu tidak mungkin. Kuncinya adalah berpikir kreatif dan tumbuhkan kreatifitas untuk
menciptakan sebuah inovasi produk terbaru yang bisa dikonversikan serta punya nilai jual
tinggi. Inilah kunci utama kesuksesan sebuah bisnis.
C. Dari Mana Seharusnya Memulai Menemukan Peluang Bisnis
Saat kita berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan, kita pasti akan dihadapi
pertanyaan : “dari mana saya seharusnya memulai untuk menemukan sebuah peluang?:”
jawabannya adalah mulailah dari apa yang menjadi minat anda. Contoh orang yang suka
mengkoleksi mainan yang lucu-lucu, apakah ia harus berbisnis mainan ? atau menjadi kolektor
mainan ? semua tergantung pada minat anda senang melihat barang unik dan lucu atau senang
berjualan barang yang unik dan lucu.
10. 7
D. Mulailah Menemukan Peluang dari Minat Anda Bukan Melihat Orang Lain
Agar bisa sukses dalam mengubah peluang menjadi sebuah peluang emas, maka harus
memulainnya dari Minat. Dengan demikian minat di sektor bisnis yang tepat dengan sebuah
Industri maka itulah yang disebut Bisnis. Kemudia harus menguasai pangsa pasarnya agar
peluang memiliki nilai jual yang tinggi guna memenuhi kebutuhan pasar yang kosong.
a. Langkah Pertama : Tentukan Dari Mana Akan Mulai Menemukan Sebuah Sumber
Peluang, Anda tahu bahwa sumber peluang yang paling potensial adalah diri Anda dan
salah satu pijakan awalnya adalah minat Anda. Setelah mengetahui pejakan tersebut
maka mulailah melakukan riset dan trial untuk menemukan kekuatan peluang di
segmen yang tepat.
b. Langkah Kedua : Temukan di Sektor Mana Anda Masuk, Kekuatan peluang itu
bertumpu pada kekuatan sektor bisnis yang tepat sehingga anda harus benar-benar
memilih yang sesuai dengan minat Anda dan kekuatan sebuah bisnis yang tepat adalah
kekosongan pasarnya.
c. Langkah Ketiga : Berdayakan Kekuatan Produk Anda Agar Punya Nilai Jual, jika
peluang yang bagus dan tepat untuk mengisi kekosongan pasar tidak mempunyai nilai
jual yang tinggi, maka peluang itu hanyalah sekedar impian. Mengapa ? karena produk
itu tidak akan laku di pasaran. Hal ini merupakan sebuah proses yang sangat penting
dari tahapan di atas.
d. Langkah Keempat : Evaluasi dan Berdayakan Peluang Anda Menjadi Produk (Bisnis),
sebagai langakah terakhir untuk memanfaatkan peluang Anda yaitu dengan
mengevaluasi dan menganalisa faktor keberhasilan dan faktor kegagalan peluang bisnis
Anda dan kembangkan menjadi sebuah produk untuk memulai bisnis yang potensial.
E. Analisis Peluang Sebelum Dijadikan Bisnis
Untuk membuat peluang menjadi peluang emas, maka harus menganalisa peluang
tersebut. Sejauh mana tingkat kesuksesan dan kegagalannya di pasar sangat bergantung pada
pengintegrasian keempat hal yaitu persaingan, pesaing, perubahan arah persaingan dan
kebutuhan pelanggan.
1. Ciri-ciri bisnis yang potensial itu adalah :
11. 8
a. Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memiliki nilai jual yang
tinggi.
b. Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisis pribadi semata tetapi
sifatnya nyata.
c. Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama di pasar.
d. Tidak akan menghabiskan modal karena terlalu besar investasinya
e. Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman
f. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industry.
Oleh sebab itu, bila ingin mempunyai bisnis yang potensial, maka perlu mengetahui ciri-ciri
sebuah peluang yang mendasari sebuah bisnis yang baik. Ciri-ciri peluang bisnis yang baik
adalah :
a. Peluang itu orisinil dan bukan tiruan, bisnis yang sukses itu bukan hanya meniru
bisnis orang lain
b. Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaiangan dan kebutuhan
pasar di masa mendatang
c. Benar-benar sesuai dengan minat dan Link agar peluang bisa bertahan lama.
d. Tingkat visibilitas benar-benar teruji, untuk itu perlu dilakukan riset dan uji coba
di pasar.
e. Bersifat ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
f. Yakin untuk mewujudkannya dan sukses untuk menjalankannya
g. Senang menjalankannya dan benar-benar suka akan bisnis tersebut.
2. Faktor-Faktor Keberhasilan Peluang usaha Untuk menjadi Keberhasilan Usaha
Tahapan ini merupakan sebuah tahapan penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor
keberhasilan sebuah peluang usaha agar bisnis berhasil sebagai berikut :
a. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik bukan tiruan
b. Peluang itu berasal dari benang merah antara AKU-BISNIS-PASAR-PRODUK
c. Berawal dari uji test pasar dan uji coba seperti :
- Seberapa besar tingkat kebutuhan produk di pasar apakah tinggi atau
rendah ?
- Seberapa besar tingkat kontitnuitas kebutuhan akan produk tersebut ?
- Mengetahui alasan, mengapa mengapa orang enggan membeli,
memakai, dan menggunakan jasa atau produk anda?
12. 9
d. Mengikuti dan mematuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
e. Mengikuti tren perubahan pasar
f. Bila terus menerus diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya
g. Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai
h. Merupakan alternative terbaik dari peluang-peluang yang ada.
3. Faktor Kegagalan Sebuah Peluang Usaha yang Gagal Dijadikan Bisnis
Banyak inspirasi yang bagus dan brilian, namun terkadang inspirasi tersebut gagal
dijadikan sebuah bisnis atau gagal saat diluncurkan untuk menjadi produk atau jasa
yang ingin ditawarkan kepada calon pelanggan. Untuk itu perlu diketahui faktor-
faktor kegagalan peluanng usaha agar bisa meminimalisir resiko usaha. Faktor-
faktor tersebut adalah :
a. Kebutuahan pasarnya tidak bersifat monoton dan musiman sehingga bersifat
jangka pendek.
b. Peluang itu sudah keldaluarsa atau telah ada orang yang memulai bisnis tersebut
c. Tidak segera mengambil keputusan untuk memulainya sehingga peluang itu
lewat begitu saja.
d. Waktunya sudah lewat , terjadi perubahan kebutuhan atau muncul teknologi
baru yang telah membuat produk atau jasa itu out of date
e. Survey pasar tidak akurat
f. Tidak ada benang merah antara AKU-BINIS-PASAR-PRODUK
g. Mudah ditiru oleh orang lain
4. Memberdayakan dan Mengembangkan Peluang Anda
Setelah melakukan survey, riset, uji coba pasar, dan telah memenuhi benang merah
AKU-BISNIS-PASAR-PRODUK maka peluang harus diberdayakan menjadi peluang
emas, caranya adalah sebagai berikut :
1. ATMI
- Amati, Tiru, Modifikasi dan Improvisasi. Setelah melakukan survey dan
riset maka salah satu jalan untuk memberdayakan peluang adalah
strategi ATMI.
2. Make It Better
13. 10
- Membuat peluang menjadi lebih baik lagi setelah survey pasar misalnya
menjadi lebih cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih ringan dan lain-lain
3. Make It One
- Menjadikannya sebagai yang pertama. Peluang yang baik itu adalah
peluang bisnis yang pertama kali dilakukan sebelum orang lain
melakukannya.
4. Make Your Product Be A Specialist
- Produk yang ditawarkan adalah produk yang khusus dan menjadi
spesialis
5. Clonner
- Meniru habis tetapi merek berbeda. Cara ini sering dilakukan oleh orang
lain, tetapi harus hati-hati mengingat ada unsur hak paten, HAKI atau
tuntutan dari pihak yang ditiru.
6. Subtitute
- Menjadi produk pengganti. Cara ini efektif bila memulai bisnis di mana
pasar sudah cukup besar dengan menjadi produk pengganti dari produk
pesaing yang paling besar atau menengah.
F. Menilai Peluang Membuka Usaha/ Bisnis Baru
Dalam buku Leonardo (2014) Menurut Bygrave (1994) ada tiga komponen utama yang
sebaiknya diteliti dan dievaluasi bagi seseorang yang ingin sukses untuk membuka usaha baru,
yaitu :
1. The Opportunity Kesempatan. Apakah dengan adanya suatu kesempatan
tersebut kita mampu menangkap dan menjalankannya di kemudian hari.
2. The Entreprenuer (and The Management Team) entrepreneur dan tim
manajemen. Apakah kita mampu menjadi wirausahawan dengan membentuk
suatu tim manajemen yang solid.
3. The Resources Needed to Smart the Company and Make it Grow kebutuhan
berbagi sumber daya untuk memulai usaha dan pertumbuhan perusahaan.
Apakah berbagai sumber daya yang mungkin kita perlukan mampu kita
sediakan, minimal sumber bahan baku, sumber daya manusia sumber daya
modal. Lebih jauh jika memungkinkan mampu menguasai factor produksi
14. 11
utama atau 6M (men, money,material, machine, method dan market) ditambah
sumber daya tanah dan manajemen.
Ketiga hal tersebut menurut Bygrave menjadi kunci atau komponen utama yang dapat
menentukan sukses gagalnya menjalankan bisnis atau usaha.
G. Menyusun Model Bisnis Dengan Puzzle
Dalam Sapri Pamulu (2015) Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis
sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber daya yang tidak berwujud (
intangible asset) sehingga suatu cara baru yang lengkap diperlukan untuk dapat mengambarkan
model bisnisnya secara visual dengan mudah dan sederhana sehingga dapat segera dikelola
secara sistematis dan terukur.
Sungguh memang tidaklah mudah untuk dapat menggambarkan model bisnis secara mudah
dan sederhana, apalagi bagi kalangan pemula yang baru saja memulai berbisnis. Tetapi model
bisnis ini mutlak diperlukan agar bisnis dapat dipetakan dari hulu sampai hilir agar
memudahkan dalam pemantauan proses bisnis untuk dapat diambil keputusan secara cepat dan
tepat. Masalahnya tidak semua kalangan dapat mengerti dengan mudah jika diminta untuk
menggambarkan seperti apa model bisnis dari bidang usaha yang digelutinya.
Gambar 2. Model bisnis dengan puzzle.
Dapatkah model bisnis ini dituangkan dalam bentuk puzzle dimana proses bisnis
digambarkan sebagai potongan-potongan atau kepingan gambar yang dapat dengan mudah
disusun menjadi sebuah gambar model yang utuh? Jawabannya “ya” karena model bisnis dapat
15. 12
dikatakan sebagai sebuah template untuk menggambarkan alur bisnis kita secara lengkap dari
berbagai sudut pandang.
Para pakar bisnis mengkategorikan model bisnis dalam tiga kelompok yaitu :
(1)model bisnis sebagai metode (cara) (2) model bisnis sebagai strategi, dan (3) bisnis model
bisnis dilihat dari aspek komponen-komponennya.
Model terakhir inilah yang menarik dan populer dikenal sebagai model bisnis kanvas, atau
Business Model Canvas (BMC). Konsep model bisnis yang dikembangkan oleh Alexander
Osterwalder dan Yves Pigneur ini, berhasil menyederhanakan konsep model bisnis yang rumit
melalui pendekatan kanvas, dimana model bisnis ditampilkan dalam satu lembar kanvas, berisi
peta sembilan elemen (kotak). Karena mudah dan sederhana, pendekatan kanvas ini dapat
mendorong sebanyak mungkin orang untuk terlibat dalam pengembangan model bisnis, baik
karyawan maupun manajemen perusahaan misalnya.
Gambar 3. Kepingan-kepingan gambar BMC
Kepingan-kepingan gambar dalam BMC mencakup sembilan elemen yaitu (1)
Customer Segment, (2) Value Proposition, (3) Channel, (4) Customer Relationship, (5)
Revenue Stream, (6) Key Resourcess, (7) Key Activities, (8) Key Partnership,dan (9) Cost
Structure. Nah apa saja yang dimaksud dengan elemen-elemen atau potongan kepingan
tersebut? Mari kita ulas elemen ini satu per satu sebagai berikut.
16. 13
Gambar 4. Elemen Pertama BMC Customer Segment
Elemen pertama dari BMC adalah Segmen Pelanggan (Customer Segment). Segmen
pelanggan adalah orang, kelompok dan atau organisasi pengguna barang dan jasa yang harus
dilayani. Organisasi dapat memilih untuk melayani satu atau lebih segmen, dan pemilihan
segmen ini akan menentukan komponen-komponen lainnya dalam model bisnis. Segmen ini
dapat terdiri atas pasar massal dimana organisasi fokus pada sekelompok besar pelanggan
umum atau segment khsus yang fokus hanya kepada kelompok tertentu saja. Segmen bisa juga
dikelompokkan atas segmented dan diversified market dimana pada kelompok segemen
pertama, organisasi akan melayai dengan barang/jasa yang sama dengan sedikit perbedaan
manfaat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam, sedangkan segmen diversifikasi
lebih menekankan pada kelompok segmen yang berbeda dan tidak berhubungan satu sama lain.
Segmen pelanggan yang juga populer dikenal orang adalah segmen business to businer (B2B)
dan business to customer (B2C)
Gambar 5. Elemen kedua BMC Value Proposition
17. 14
Elemen kedua dari BMC adalah Value Proposition (Preposisi Nilai). Value Proposition
ini adalah manfaat yang tercipta dari produk barang/jasa kepada segmen pasar yang dilayani.
Value proposition juga akan mempengaruhi komponen lainnya seperti Channel dan Customer
Relationship. Bebrapa contoh manfaat atau preposisi nilai produk yaitu kenyamanan, harga,
desain, merek atau status, penghematan, kurang berisiko.
Gambar 6. Elemen ketiga BMC Channels
Elemen ketiga dalam BMC adalah Channels (Saluran). Channels merupakan saluran
atau jalur sarana untuk menyampaikan Value Proposition kepada segmen pelanggan dilayani.
Channel berfungsi dalam lima tahapan mulai dari (1) menciptakan kesadaran pelanggan akan
adanya produk barang/jasa, (2) membantu calon pelanggan mengavaluasi produk barang/jasa,
(3) Memungkinkan pelanggan untuk memiliki atau membeli produk barang/jasa, (4)
menyampaikan nilai manfaat kepada pelanggan dan terakhir (5) memastikan adanya kepuasan
purna jual melalui dukungan layanan pelanggan. Contoh saluran atau jalur sarana ini misalnya
pertemuan tatap muka, penyerahan secara fisik, media tradisional (majalah, surat kabar, radio
dan telivisi) dan internet.
18. 15
Gambar 7. Elemen keempat BMC Revenue Stream
Elemen keempat BMC adalah Revenue Stream. Revenue Stream merupakan komponen
yang dianggap paling vital karena merupakan sumber organisasi untuk memperoleh
pendapatan dari pelanggan. Secara garis besar, ada dua ketagori pendapatan yaitu pendapatan
dari pelanggan yang sekali putus dan pelanggan berulang. Jenis-jenis pendapatan tersebut dapat
bersumber dari penjualan langsung putus, leasing atau sewa, biaya jasa, biaya berlangganan,
pemberian lisensi, dan fee kepialangan.
Gambar 8. Elemen kelima BMC Customer Relationship
Elemen kelima dari BMC adalah Customer Relationship (hubungan pelanggan), yaitu
cara organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya. Organisasi harus dapat mendefinisikan
secara jelas jenis hubungan yang disukai pelanggan, misalnya apakah hubungan pribadi,
otomatis atau swalayan, transaksi tunggal atau berlangganan? Tujuan dari jalinan pelanggan
19. 16
ini adalah untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama dan atau
memperoleh lebih banyak pendapatan dari pelanggan yang sudah ada.
Gambar 9. Elemen keenam BMC Key Activities
Elemen keenam dari BMC adalah Key Activities (aktifitas kunci). Key Activities adalah
kegiatan terpenting organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai agar proses bisnisnya
berjalan. Aktifitas kunci ini dapat berupa kegiatan membuat produk, desain atau solusi atau
menjual produk barang dan jasa.
Gambar 10. Elemen ketujuh BMC Key Resources
Elemen ketujuh dari BMC adalah Key Resources (sumberdaya kunci). Key Resources
adalah sumber daya inti milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai.
Sumber daya umumnya berwujud sumberdaya manusia, fisik seeperti tanah, bangunan,
20. 17
kendaraan dan peralatan, keuangan, dan sumber daya intelektual yang mencakup asset tak
berwujud seperti teknologi, metode atau sistem, hak paten, reputasi maupun brand.
Gambar 11. Elemen kedelapan BMC Key Partnership
Elemen kedelapan adalah Key Partnership (mitra kunci). Key Partnership merupakan
sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, namun tidak
dimiliki oleh organisasi tersebut, tetapi oleh mitra. Pemanfaatan mitra kunci dapat berupa
outsourcing ( alih daya), joint venture, joint operation, atau aliansi strategis. Jaringan kemitraan
ini membantu membuat seuatu model bisnis menjadi efektif.
Gambar 12. Elemen kesembilan BMC Cost Structure
Cost Structure (Struktur Biaya) adalah elemen terakhir yang merupakan elemen ke-9
dari BMC. Cost Structure adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi dengan
mendapat sumber daya inti, melaksanakan keitiftas kunci dan bekerja sama dengan mitra kunci
21. 18
untuk mewujudkan preposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang
terukur dan efisien merupakan kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi.
Pemetaan model bisnis dengan pendekatan ini, dimulai dari elemen 1. Customer Segment,
diikuti dengan elemen 2. Value Proposition, 3. Channel, 4. Customer Relationship, 5. Revenue
Streams, 6. Key Resources, 7. Key Activities, 8. Key Partners,dan hingga ke elemen 9. Cost
Structure sebagaimana digambarkan sebagai berikut.
Gambar 13. Pemetaan model bisnis dengan semua Elemen
Untuk menyusun BMC, ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan yaitu pertama,
organisasi dapat dimulai dengan memotret atau memetakan model bisnis saat sekarang ini
(Model BMC Masa Kini), lalu melakukan analisis evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancama bagi organisasi (Model SWOT), dan terakhir, hasilnya lalu dipakai untuk merancang
perbaikan dan penyempurnaan model bisnis yang ada dan prototipe model-model bisnis baru
untuk masa depan organisasi (Model BMC Masa Depan).
Gambar 14. Penyusunan BMC
22. 19
Sebagaimana tergambar di atas, untuk menyusun BMC, ada 3 (tiga) langkah yang harus
dilakukan yaitu pertama, organisasi dapat dimulai dengan memotret atau memetakan model
bisnis saat sekarang ini (Model BMC Masa Kini), lalu melakukan analisis evaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancama bagi organisasi (Model SWOT), dan terakhir, hasilnya lalu
dipakai untuk merancang perbaikan dan penyempurnaan model bisnis yang ada dan prototipe
model-model bisnis baru untuk masa depan organisasi (Model BMC Masa Depan). Hasil dari
BMC adalah hasil iterasi dari proses tersebut.
H. Model 5 Langkah Membangun Ide Bisnis The Balanced Scorecard (BSC)
Dalam Modul Manurung (2018) Kaplan telah mengubah kinerja banyak perusahaan di
seluruh penjuru dunia. Sejak 1992, sistem manajemen kinerja ini telah membantu banyak
manajemen puncak menentukan tujuan dan strategi perusahaan dan menerjemahkannya secara
konkrit ke dalam suatu set cara pengukuran.
BSC mampu menerjemahkan strategi ke dalam sebuah proses yang bukan hanya
menjadi milik manajemen puncak, namun juga setiap individu pada setiap level di dalam
perusahaan. Setiap pegawai megetahui bukan hanya apa yang harus dilakukannya, namun juga
mengapa dia melakukan itu. Namun yang lebih penting lagi adalah bahwa BSC tidak
memandang strategi dalam kaitan aspek finansial semata, namun juga 3 (tiga) aspek tambahan,
yaitu: 1) hubungan dengan pelanggan, 2) proses internal, serta 3) pembelajaran dan
pertumbuhan.
Banyak pihak percaya, bahwa ketiga aspek tambahan tersebut bukanlah hal yang benar-
benar baru. Namun sebagai sebuah kerangka pemikiran, dunia harus mengakui bahwa Robert
S. Kaplan, seorang profesor akunting pada Harvard Business Shool, beserta David P. Norton,
seorang konsultan teknologi informasi, yang telah berjasa merumuskan konsep pemikiran
tersebut sehingga menjadi sebuah sistem yang dapat menjadi acuan bagi perusahaan-
perusahaan yang ingin menerapkan sistem ini secara sistematis.
Berikut ini langkah-langkah awal dalam membuka usaha sendiri dan setiap tahapannya,
yang merupakan suatu kesatuan yang penting agar dilakukan untuk mencapai hasil yang
maksimal;
1. Mencari dan Menentukan Ide Usaha.
23. 20
Langkah yang paling utama adalah menentukan ide, langkah ini adalah langkah
yang paling penting dan krusial, karena ide memengaruhi akan dibawa kemana arah
usaha anda. Ide usaha ada banyak tapi terkadang memilih usaha yang tepat dan
sesuai minat kita akan lebih sedikit sulit.
Memilih ide yang tidak kita suka bisa berdampak buruk pada kelangsungan usaha
kita karena kurangnya minat dan kecintaan pada rutinitas usaha yang kita jalani.
Memulai usaha tanpa ide akan sangat aneh dan mustahil, untuk itu dalam memilih
ide coba pilih yang selaras dengan kemampuan, keahlian dan pengalaman anda.
Anda dapat mencoba mencari ide usaha dari hobi anda, kesukaan anda dan hal-hal
lain dari diri anda yang sebenarnya banyak juga peluang usaha yang ada di depan
mata kita jika kita mau mecoba menggalinya.
2. Buat Perencanaan Usaha (Business Plan).
Setelah anda menemukan ide usaha yang tepat dan potensial menurut anda sekarang
saatnya membuat perencanaan dari ide yang anda dapat. Sebuah usaha yang
direncanakan akan lebih mempermudah berjalannya usaha tersebut. Karena kita
telah mengetahui apa-apa saja yang harus kita kerjakan dan apa saja yang kita
butuhkan, misalnya masalah modal, tempat usaha, proses produksi, pemasaran dan
lain sebagainya.
Alasan lain mengapa perencanaan usaha (Business Plan) sangat penting adalah
dengan ini, kita akan tahu kemana arah usaha kita, kita tahu anggaran dan modal
awal serta kebutuhan lain yang kita perlukan, kemudian kita juga tahu risiko apa
yang mungkin timbul dan sudah bisa melakukan langkah antisipasi dari awal, kita
bisa mengatur efisiensi waktu dan masih banyak lagi.
3. Melakukan Survei dan Analisa.
Ketika ide sudah didapat dan perencanaan juga telah matang maka langkah
selanjutnya adalah melakukan survei dan analisa. Survei serta analisa yang
diperlukan dan biasanya dilakukan oleh wirausahawan antara lain adalah mencari
lokasi usaha yang strategis, melihat kekuatan pesaing, melihat potensi pasar, dan
masih banyak lagi. Inti dari survei ini adalah untuk mendapatkan hasil secara
terperinci seputar hal-hal yang dapat menghambat sekaligus memajukan usaha.
Survei dilakukan agar kelak usaha kita bisa berjalan dengan lancar.
4. Mempersiapkan Usaha dengan Matang.
24. 21
Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah persiapan. Kita tidak
menginginkan jika nanti ketika usaha kita mulai berjalan ternyata usaha yang kita
miliki belum cukup siap untuk beroperasi dengan baik, bisa karena kesulitan
mencari bahan baku, kesulitan memasarkan produk dan lain sebagainya.
Kesiapan yang harus kita siapkan sebagai contoh misalnya; karyawan, alat atau
mesin yang dibutuhkan, modal usaha, kemudahan bahan baku maupun promosi
dan masih banyak lagi. Persiapan ini bisa jadi sebagai koreksi atas ide, perencanaan
dan analisa yang telah kita lakukan diawal.
5. Take Action - Jalankan Usaha Anda.
Setelah semua siap seperti bagaimana potensialnya ide yang anda pilih, bagaimana
matangnya perencanaan yang dibuat, seberapa besar peluang dari analisa dan
survei, serta bagaimana siapnya usaha anda untuk mulai beroperasi maka sekarang
saatnya anda mulai action dengan usaha anda.
Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena dari sinilah anda bisa
tahu apa saja yang kurang dari usaha anda, apa saja yang harus diperbaiki dan
dibenahi, serta tahu bagaimana minat konsumen akan prodak anda. Dari action ini
anda dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menghambat usaha dan mengetahui
hal-hal yang dapat membuat usaha anda berkembang.
CONTOH PENERAPAN
1. Mencari dan Menentukan Ide Usaha
Nadiem Makarim mendapatkan ide usaha membuat Gojek berdasarkan pengalamannya
yang suka mengunakan jasa Ojek dalam melakukan aktivitasnya.
2. Membuat Perencanaan Usaha
Dalam membuat perencanaan usahanya, berdasarkan pendidikan, melalui pendidikan
yang ia terima di SMA Singapura dan pendidikan sarjana di International Relations di
University Amerika Serikat dan Pendidikan Master di Harvard Business school
menjadikannya orang yang memiliki pengetahuan yang luas serta Pengalamannya yang
bekerja di perusahaan konsultan Mckinsey & Company sebagai Managing Editor di
Zalora Indonesia dan menjadi Chief Officer di Kartuku, berdasarkan pengalaman yang
ia miliki Nadiem Makarim Mendirikan Gojek.
3. Melakukan Survei dan Analisis
25. 22
Permasalahan pertama yang dihadapi oleh ojek pangkalan adalah banyaknya waktu
yang terbuang karena menunggu penumpang di pangkalan, dan ojek pangkalan harus
sesuai giliran jika ada penumpang yang ingin menggunakan jasa ojek tentu saja ini
hanya membuang-buang waktu karena harus terus menunggu saat gilirannya datang.
4. Mempersiapkan Usaha dengan Matang
Nadiem Makariem menggunakan ponsel untuk mempersiapkan usaha bisnisnya serta
dengan kemajuan teknologi dibuatlah aplikasi Gojek yang dapat di download oleh siapa
saja yang memiliki smarphone.
5. Take Action –Jalankan Usaha
Setelah melihat peluang tersebut Nadiem Makariem untuk melakukan inovasi
bagaimana cara menghubungkan pengendara ojek dengan calon penggunannya, pada
awalnya gojek masih mengunakan system yang masih sederhana yaitu dengan
menghubungi abang ojek dengan telepon atau kirim SMS tetapi karena kemajuan
teknologi yang semakin pesat tercetuslah ide untuk membuat aplikasi menggunakan
ponsel pintar karena setiap orang pasti memiliki ponsel pintar. Dalam menjalankan
usahaya ia menggunakan bahasa mitra untuk karyawan Gojeknya. Setiap mitra gojek
harus memiliki dan mendownload aplikasi Gojek tersebut di SmartPhone.
KESIMPULAN
Seorang Entreprenuer harus dapat melihat peluang untuk dapat menbangun ataupun
mengembangan bisnis yang sudah ada. Ide atau gagasan untuk dapat menemukan peluang
tersebut langkah pertama di dapat dari pendidikan dan pengalaman kedua factor tersebut sangat
penting dimiliki oleh seorang Entreprenuer. Namun kegagalan dalam melihat pelung juga
dapat dialami oleh enterprenuer yang disebabkan oleh banyak hal seperti kurangnya
pengalaman, terburu-buru dalam membangun bisnis tanpa melakukan riset, terlalu lama
berpikir saat sudah menemukan peluang tersebut dan tidak adanya tindakan untuk membuat
peluang tersebut menjadi nilai jual.
26. 23
DAFTAR PUSTAKA
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan : Panduan Bagi Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia Bisni. Jakarta : Erlangga
Manurung, A.D.R. 2018. Modul 6 : Mencari Peluang Usaha. Jakarta
Pamulu Sapri. 2015. Menyususn Model Bisnis dengan Puzzle (1/2). Wiratman School of
Technology& Business
Saiman Leonardo. 2014. Kewirausahaan : Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus. Jakarta : Salemba
Empat