SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Wahyudi S.



MODEL PEMILIHAN MODA
Metode Binomial Logit Selisih

       Berikut ini penerapan binomial logit dalam memodelkan pemilihan moda antara
jalan raya (bus) dengan jalan baja (kereta api). Penjelasan rinci mengenai model
binomial-logit-selisih.

       Suatu survei pemilihan moda dilakukan pada beberapa koridor dengan zona asal
dan tujuan yang dilayani oleh dua moda transportasi (bus dan kereta api). Terdapat
empat zona asal (A,B,C,D) dan tiga zona tujuan (U,V,W) sehingga terdapat 12 pasangan
antarzona beberapa data yang dikumpulkan dalam survei koridor tersebut adalah:

       X1     = waktu tempuh selama berada di kendaraan (dalam satuan menit)

       X2     = waktu menunggu (dalam satuan menit)

       X3     = biaya operasi kendaraan (dalam satuan uang)

       X4     = biaya terminal(dalam satuan uang)




       Nilai waktu X1     = 3 satuan uang/menit

       Nilai waktu X2     = 5 satuan uang/menit

       Catatan:

       Nilai waktu menunggu diasumsikan dua kali nilai waktu selama berada
dikendaraan. Hal ini cukup masuk akal karena memang manusia pada umumnya tidak
suka menunggu. Tabel 12.2 memperlihatkan data hasil survei koridor, data persentase
pemilihan moda dan biaya operasi.
Tabel 12.2 Informasi operasi moda jalan raya dan jalan baja serta persentase pemilihan moda
                                             Jalan baja
                Kota     Jalan raya (bus)       (K.A)      (%) dgn moda (%) dgn moda
 Kota asal                                                                                     CJR   CJB
               tujuan                                         jalan raya       jalan baja
                         X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3
    A             U      25 3 30 10 20 10 19                            82               18    130   129
    B             U      21 3 25 10 18             8 18                 80               20    113   112
    C             U      19 3 21 10 15 10               8               84               16    103   103
    D             U      16 3 18 10 15 15               7               95                5     91   127
    A             V      25 5 40 20 25 10 27                            75               25    160   152
    B             V      20 5 25 20 20             8 20                 80               20    130   120
    C             V      15 5 15 20 10             8 10                 55               45    105    80
    D             V      13 5 15 20 15 12 10                            89               11     99   115
    A            W       29 4 42 15 25 10 30                            75               25    164   155
    B            W       19 4 23 15 15             9 25                 80               20    115   115
    C            W       16 4 20 15 12 10 10                            70               30    103    96
    D            W       11 4 15 15 10 10               5               85               15     83    85



       Keterangan:

       CJR = (3.X1) + (5. X2) + X3 + X4 = biaya jalan raya

       CJB = (3.X1) + (5. X2) + X3      = biaya jalan baja




       Dengan menggunakan persamaan 12.14 dan mengasumsikan Yi = Log e

       Serta X1 =∆Ci = CiJB - CiJR, persamaan tidak- linear (12.11) dapat ditulis kembali
dalam bentuk persamaan linear Yi = A + Bxi, seperti terlihat pada gambar 12.11.

       Dengan menggunakan analisis regresi-linear (lihat persamaan 12.14 – 12.15),
bisa didapatkan nilai A dan B, sehingga nilai α dan β bisa didapat sebagai berikut: α = -A
dan β = -B. Tabel 12.3 memperlihatkan perhitungan analisis regresi linear untuk model
binomial-logit-selish.
Tabel 12.3 Perhitungan metode analisis regresi-linier untuk model binomial-Logit-selisih
               CJB -     Loge {(1-
  CJR   CJB     CJR       P)/P}           XiYi       (Xi)2 exp(A+BXi) P=1/(1+exp(A+BXi))
                (Xi)       (Yi)
 130                 129          -1      -1,5163       1,5163    1              0,2399             0,8065
 113                 112          -1      -1,3863       1,3863    1              0,2399             0,8065
 103                 103           0      -1,6582       0,0000    0              0,2297             0,8132
                                                             -
  91 127                          36      -2,9444     105,9998 1296              0,0486             0,9536
 160 152                          -8      -1,0986       8,7889   64              0,3244             0,7551
 130 120                         -10      -1,3863      13,8629  100              0,3536             0,7388
 105     80                      -25      -0,2007       5,0168  625              0,6753             0,5969
  99 115                          16      -2,0907     -33,4519  256              0,1152             0,8967
 164 155                          -9      -1,0986       9,8875   81              0,3387             0,7470
 115 115                           0      -1,3863       0,0000    0              0,2297             0,8132
 103     96                       -7      -0,8473       5,9311   49              0,3107             0,7630
  83     85                        2      -1,7346      -3,4692    4              0,2107             0,8259
   Total                          -7     -17,3484     -96,5310 2477
                   B = (N.Σ(XiYi)-(ΣXi.ΣYi))/(N.ΣXi2-(Σxi)2)            =                          -0,0431
                         A = (rata-rata Y) - B (rata-rata X)            =                          -1,4709




                                  Analisa Regresi Linier Model Binomial
                                               Logit Selisih
                   0.00

                   -0.50

                   -1.00                                                             R² = 0.928
  Loge {(1-P)/P}




                   -1.50

                   -2.00

                   -2.50

                   -3.00

                   -3.50
                           -30     -20     -10        0            10       20      30        40
                                                          CJB - CJR




gambar 12.11 analisa regresi-linear model binomial-logit-selisih
dengan mendapatkan nilai α = -A =1,4709 dan β = - B = 0,0431, persamaan model
binomial-logit-selisih dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:




                      PJR =
 Tabel 12.4 hasil perhitungan proporsi jalan raya (PJR) dan selisih (CJB - CJR)

        CJB - CJR                 exp(A+BXi)            PJR=1/(1+exp(A+BXi))

         100                       0,0031                       0,9969
          90                       0,0047                       0,9953
          80                       0,0073                       0,9928
          70                       0,0112                       0,9889
          60                       0,0173                       0,9830
          50                       0,0266                       0,9741
          40                       0,0409                       0,9607
          30                       0,0630                       0,9407
          20                       0,0970                       0,9116
          10                       0,1492                       0,8701
           0                       0,2297                       0,8132
          -10                      0,3536                       0,7388
          -20                      0,5443                       0,6476
          -30                      0,8378                       0,5441
          -40                      1,2895                       0,4368
          -50                      1,9848                       0,3350
          -60                      3,0550                       0,2466
          -70                      4,7024                       0,1754
          -80                      7,2380                       0,1214
          -90                      11,1409                      0,0824
         -100                      17,1483                      0,0551
Model Logit Biner Selisih
                   1.00
                   0.90
                   0.80
                   0.70
       {(1-P)/P}




                   0.60
                   0.50
  Loge PJR




                   0.40
                   0.30
                   0.20
                   0.10
                   0.00
                                 -90
                                       -80
                                             -70
                                                   -60
                                                         -50
                                                               -40
                                                                     -30
                                                                           -20
                                                                                 -10




                                                                                                                 50
                          -100




                                                                                       0
                                                                                             10
                                                                                                  20
                                                                                                       30
                                                                                                            40


                                                                                                                      60
                                                                                                                           70
                                                                                                                                80
                                                                                                                                     90
                                                                                                                                          100
                                                                                  CJB - CJR
                                                                                 CJB - CJR




        Pada gambar terlihat bahwa 80% orang akan memilih jalan raya (bus) meskipun
biaya jalan raya (bus) sama dengan biaya jalan baja (kereta api). Hal ini membuktikan
bahwa bus jauh lebih diminati dari pada kereta api. Jika biaya jalan baja lebih mahal
sebanyak 20 satuan uang dari pada biaya jalan raya, persentase orang menggunakan
jalan raya meningkat menjadi 91%.

       Oleh karena itu, gambar kurva model-logit-biner-selisih diatas dapat digunakan
oleh pengambil kebijakan operasi bus dan kereta api untuk menentukan berbagai
kebijakan yang harus diambil untuk merebut pangsa pasar pesaingnya.

More Related Content

What's hot

Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanEkha Poetra
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaraDedy Novrijal
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGMira Pemayun
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...Edi Supriyanto
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategangPoten Novo
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxFakhriWahidSanjaya
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)wildan grenadi
 

What's hot (20)

Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalan
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
 
Uji Konsistensi Data Hujan
Uji Konsistensi Data HujanUji Konsistensi Data Hujan
Uji Konsistensi Data Hujan
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa  rsni 03 2847...
Menentukan beban seismik dasar & distribusi vertikal gaya gempa rsni 03 2847...
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 

Similar to Model Pemilihan Moda Transportasi Menggunakan Metode Binomial Logit Selisih

SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiAvrilina Hadi
 
Analisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode websterAnalisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode websterDewiAnggraeni81
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Ilham Al-Buwuly
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanahyulika usman
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangyulika usman
 
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhirA162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhirAmeer Haziq
 
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhirA162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhirAmeer Haziq
 
APRK BAB vii n viii kuskus.docx
APRK BAB vii n viii kuskus.docxAPRK BAB vii n viii kuskus.docx
APRK BAB vii n viii kuskus.docxkusmiraagustian1
 
PERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RAB
PERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RABPERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RAB
PERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RABHAJARUL ASWADI
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiMega Yasma Adha
 
Manmut soal PK Atribut
Manmut soal PK AtributManmut soal PK Atribut
Manmut soal PK Atributracka perkasa
 
Its paper-19454-4209106014-presentation
Its paper-19454-4209106014-presentationIts paper-19454-4209106014-presentation
Its paper-19454-4209106014-presentationriza_fahlevi
 
LMCP1352 Projek Akhir - A158493
LMCP1352 Projek Akhir  - A158493LMCP1352 Projek Akhir  - A158493
LMCP1352 Projek Akhir - A158493KaarrtiniNagarajah
 
Operational Management_6 Jan 2023.pptx
Operational Management_6 Jan 2023.pptxOperational Management_6 Jan 2023.pptx
Operational Management_6 Jan 2023.pptxAminullah Assagaf
 
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPAsep Mulyadi
 

Similar to Model Pemilihan Moda Transportasi Menggunakan Metode Binomial Logit Selisih (20)

SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
Analisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode websterAnalisa simpang bersinyal metode webster
Analisa simpang bersinyal metode webster
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Adjustment GPS
Adjustment GPSAdjustment GPS
Adjustment GPS
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambang
 
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhirA162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
 
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhirA162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
A162781 lmcp1352 tugasan projek akhir
 
APRK BAB vii n viii kuskus.docx
APRK BAB vii n viii kuskus.docxAPRK BAB vii n viii kuskus.docx
APRK BAB vii n viii kuskus.docx
 
PERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RAB
PERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RABPERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RAB
PERANCANGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DRAINASE, RAB
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
 
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak Lurus Berubah BeraturanGerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak Lurus Berubah Beraturan
 
Manmut soal PK Atribut
Manmut soal PK AtributManmut soal PK Atribut
Manmut soal PK Atribut
 
PPT (1).pptx
PPT (1).pptxPPT (1).pptx
PPT (1).pptx
 
Its paper-19454-4209106014-presentation
Its paper-19454-4209106014-presentationIts paper-19454-4209106014-presentation
Its paper-19454-4209106014-presentation
 
LMCP1352 Projek Akhir - A158493
LMCP1352 Projek Akhir  - A158493LMCP1352 Projek Akhir  - A158493
LMCP1352 Projek Akhir - A158493
 
Operational Management_6 Jan 2023.pptx
Operational Management_6 Jan 2023.pptxOperational Management_6 Jan 2023.pptx
Operational Management_6 Jan 2023.pptx
 
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKP
 

Model Pemilihan Moda Transportasi Menggunakan Metode Binomial Logit Selisih

  • 1. Wahyudi S. MODEL PEMILIHAN MODA Metode Binomial Logit Selisih Berikut ini penerapan binomial logit dalam memodelkan pemilihan moda antara jalan raya (bus) dengan jalan baja (kereta api). Penjelasan rinci mengenai model binomial-logit-selisih. Suatu survei pemilihan moda dilakukan pada beberapa koridor dengan zona asal dan tujuan yang dilayani oleh dua moda transportasi (bus dan kereta api). Terdapat empat zona asal (A,B,C,D) dan tiga zona tujuan (U,V,W) sehingga terdapat 12 pasangan antarzona beberapa data yang dikumpulkan dalam survei koridor tersebut adalah: X1 = waktu tempuh selama berada di kendaraan (dalam satuan menit) X2 = waktu menunggu (dalam satuan menit) X3 = biaya operasi kendaraan (dalam satuan uang) X4 = biaya terminal(dalam satuan uang) Nilai waktu X1 = 3 satuan uang/menit Nilai waktu X2 = 5 satuan uang/menit Catatan: Nilai waktu menunggu diasumsikan dua kali nilai waktu selama berada dikendaraan. Hal ini cukup masuk akal karena memang manusia pada umumnya tidak suka menunggu. Tabel 12.2 memperlihatkan data hasil survei koridor, data persentase pemilihan moda dan biaya operasi.
  • 2. Tabel 12.2 Informasi operasi moda jalan raya dan jalan baja serta persentase pemilihan moda Jalan baja Kota Jalan raya (bus) (K.A) (%) dgn moda (%) dgn moda Kota asal CJR CJB tujuan jalan raya jalan baja X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 A U 25 3 30 10 20 10 19 82 18 130 129 B U 21 3 25 10 18 8 18 80 20 113 112 C U 19 3 21 10 15 10 8 84 16 103 103 D U 16 3 18 10 15 15 7 95 5 91 127 A V 25 5 40 20 25 10 27 75 25 160 152 B V 20 5 25 20 20 8 20 80 20 130 120 C V 15 5 15 20 10 8 10 55 45 105 80 D V 13 5 15 20 15 12 10 89 11 99 115 A W 29 4 42 15 25 10 30 75 25 164 155 B W 19 4 23 15 15 9 25 80 20 115 115 C W 16 4 20 15 12 10 10 70 30 103 96 D W 11 4 15 15 10 10 5 85 15 83 85 Keterangan: CJR = (3.X1) + (5. X2) + X3 + X4 = biaya jalan raya CJB = (3.X1) + (5. X2) + X3 = biaya jalan baja Dengan menggunakan persamaan 12.14 dan mengasumsikan Yi = Log e Serta X1 =∆Ci = CiJB - CiJR, persamaan tidak- linear (12.11) dapat ditulis kembali dalam bentuk persamaan linear Yi = A + Bxi, seperti terlihat pada gambar 12.11. Dengan menggunakan analisis regresi-linear (lihat persamaan 12.14 – 12.15), bisa didapatkan nilai A dan B, sehingga nilai α dan β bisa didapat sebagai berikut: α = -A dan β = -B. Tabel 12.3 memperlihatkan perhitungan analisis regresi linear untuk model binomial-logit-selish.
  • 3. Tabel 12.3 Perhitungan metode analisis regresi-linier untuk model binomial-Logit-selisih CJB - Loge {(1- CJR CJB CJR P)/P} XiYi (Xi)2 exp(A+BXi) P=1/(1+exp(A+BXi)) (Xi) (Yi) 130 129 -1 -1,5163 1,5163 1 0,2399 0,8065 113 112 -1 -1,3863 1,3863 1 0,2399 0,8065 103 103 0 -1,6582 0,0000 0 0,2297 0,8132 - 91 127 36 -2,9444 105,9998 1296 0,0486 0,9536 160 152 -8 -1,0986 8,7889 64 0,3244 0,7551 130 120 -10 -1,3863 13,8629 100 0,3536 0,7388 105 80 -25 -0,2007 5,0168 625 0,6753 0,5969 99 115 16 -2,0907 -33,4519 256 0,1152 0,8967 164 155 -9 -1,0986 9,8875 81 0,3387 0,7470 115 115 0 -1,3863 0,0000 0 0,2297 0,8132 103 96 -7 -0,8473 5,9311 49 0,3107 0,7630 83 85 2 -1,7346 -3,4692 4 0,2107 0,8259 Total -7 -17,3484 -96,5310 2477 B = (N.Σ(XiYi)-(ΣXi.ΣYi))/(N.ΣXi2-(Σxi)2) = -0,0431 A = (rata-rata Y) - B (rata-rata X) = -1,4709 Analisa Regresi Linier Model Binomial Logit Selisih 0.00 -0.50 -1.00 R² = 0.928 Loge {(1-P)/P} -1.50 -2.00 -2.50 -3.00 -3.50 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 CJB - CJR gambar 12.11 analisa regresi-linear model binomial-logit-selisih
  • 4. dengan mendapatkan nilai α = -A =1,4709 dan β = - B = 0,0431, persamaan model binomial-logit-selisih dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: PJR = Tabel 12.4 hasil perhitungan proporsi jalan raya (PJR) dan selisih (CJB - CJR) CJB - CJR exp(A+BXi) PJR=1/(1+exp(A+BXi)) 100 0,0031 0,9969 90 0,0047 0,9953 80 0,0073 0,9928 70 0,0112 0,9889 60 0,0173 0,9830 50 0,0266 0,9741 40 0,0409 0,9607 30 0,0630 0,9407 20 0,0970 0,9116 10 0,1492 0,8701 0 0,2297 0,8132 -10 0,3536 0,7388 -20 0,5443 0,6476 -30 0,8378 0,5441 -40 1,2895 0,4368 -50 1,9848 0,3350 -60 3,0550 0,2466 -70 4,7024 0,1754 -80 7,2380 0,1214 -90 11,1409 0,0824 -100 17,1483 0,0551
  • 5. Model Logit Biner Selisih 1.00 0.90 0.80 0.70 {(1-P)/P} 0.60 0.50 Loge PJR 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 -90 -80 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 50 -100 0 10 20 30 40 60 70 80 90 100 CJB - CJR CJB - CJR Pada gambar terlihat bahwa 80% orang akan memilih jalan raya (bus) meskipun biaya jalan raya (bus) sama dengan biaya jalan baja (kereta api). Hal ini membuktikan bahwa bus jauh lebih diminati dari pada kereta api. Jika biaya jalan baja lebih mahal sebanyak 20 satuan uang dari pada biaya jalan raya, persentase orang menggunakan jalan raya meningkat menjadi 91%. Oleh karena itu, gambar kurva model-logit-biner-selisih diatas dapat digunakan oleh pengambil kebijakan operasi bus dan kereta api untuk menentukan berbagai kebijakan yang harus diambil untuk merebut pangsa pasar pesaingnya.