SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KONSEP
ANTROPOLOGI
SOSIAL DAN
KESEHATAN
Dosen Pengampu:
Dr. Drs. H. Syafruddin Ritonga, M.AP.
Seperti halnya sosiologi antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya.
Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:
1. Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi. Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai
berlomba lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak
menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan
merekakemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-
suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi
tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
A. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
ANTROPOLOGI
2. FaseKedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun
menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi
masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi
secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka
menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-
bangsa primitive yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai
bangsa yang tinggi kebudayaannya.
Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis,
mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan
maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat
sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di
Eropa berlomba-lomba membangun koloni di
benua lain seperti Asia, Amerika, Australia
dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-
koloni tersebut, muncul berbagai kendala
seperti serangan dari bangsa asli,
pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang
kurang cocok bagi bangsa Eropa serta
hambatan-hambatan lain.
Dalam menghadapinya,
pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha
mencari-cari kelemahan suku asli untuk
kemudian menaklukannya. Untuk itulah
mereka mulai mempelajari bahan-bahan
etnografi tentang suku-suku bangsa di luar
Eropa, mempelajari kebudayaan dan
kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah
kolonial.
4. Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat.
Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah
bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh
kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi
sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang
ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan
manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di
dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu
menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan
kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu
juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa
yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu
penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut
berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang
masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang
telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN
ANTROPOLOGI KESEHATAN
Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli potologi Jerman
terkemuka yang pada tahun 1849
menulis apabila kedokteran adalh ilmu
mengenai manusia yang sehat maupun
yang sakit, maka apa pula ilmu yang
merumuskan hukum-hukum sebagai
dasar struktur sosial untuk menjadikan
efektif hal-hal yang intren dalam manusia
itu sendiri sehingga kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi.
Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya
perhatian antropologi kesehatan
terdapat pada tulisan yang ditulis
Caudil berjudul "Applied
Anthropology in Medicine". Tulisan
ini merupakan tour the force yang
cemerlang, tetapi meskipun telah
menimbulkan antusiasme, tulisan
itu tidaklah menciptakan suatu
subdisiplin baru.
Tahun 1963
10 tahun kemudian, Scoth memberi judul
" Antropologi Kesehatan " dan Paul
membicarakan " Ahli Antropologi
Kesehatan " dalam suatu artikel
mengenai kedokteran dan kesehatan
masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli
antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian
tentang kesehatan dan penyakit bagi
ilmu antropologi.
Perkembangan teknologi menjadi
salah satu faktor perubahan budaya
kesehatatan dalam masyarakat.
Sebagi contoh, masyarakat dahulu
saat akan melakukan persalinan
minta bantuan oleh dukun bayi
dengan peralatan sederhana, namun
saat ini masyarakat lebih banyak yang
mendatangi bidan atau dokter
kandungan dengan peralatan yang
canggih. Bahkan mereka bisa tau
keadaan calon bayi mereka di dalam
kandungan melalui USG.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan
yang pesat dan teknologi yang
semakin canggih, budaya kesehatan
di masa lalu berbeda dengan
kebudayaan kesehatan di masa
sekarang dan mendatang.
C. DEFINISI ANTROPOLOGI
KESEHATAN
Antropologi
kesehatan adalah studi tentang
pengaruh unsur-unsur budaya
terhadap penghayatan
masyarakat tentang penyakit
dan kesehatan (Solita
Sarwono, 1993). Definisi yang
dibuat Solita ini masih sangat
sempit karena antropologi
sendiri tidak terbatas hanya
melihat penghayatan
masyarakat dan pengaruh
unsur budaya saja. Antropologi
lebih luas lagi kajiannya dari itu
seperti Koentjaraningrat
mengatakan bahwa ilmu
antropologi mempelajari
manusia dari aspek fisik, sosial,
budaya .
Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa Antropologi
Kesehatan adalah disiplin
yang memberi perhatian
pada aspek-aspek biologis
dan sosio-budya dari
Tingkah laku manusia,
terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya
disepanjang sejarah
kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan
dan penyakit pada manusia.
D. KONSEP DASAR INDIVIDU
Individu dalam hal ini merupakan konsep
sosiologi. Sehingga tidak boleh diartikan
sama dengan konsep sosial yang kita
gunakan sehari-hari. Sebab dalam sehari-
hari. Konsep individu memnunjukkan pada
orang pribadi.
INDIVIDU
Individu adalah subjek yang melakukan
sesuatu, subjek yang mempunyai
kehendak, subjek yang pikiran, subjek
yang memberi arti pada sesuatu, yang
mampu menilai tindakan dan hasil
tindakannya sendiri.
DALAM
PENGERTIAN
SOSIOLOGI
Individu adalah subjek yang bertindak.
1. Subjek menunjuk pada semua
keadaan yang berhubungan dengan
dunia internal manusia.
2. 2. sedangkan objek menunjuk pada
dunia eksternal, berarti objek itu
berada di luar individu.
SINGKATNYA
E. KONSEP DASAR MASYARAKAT
01
Peter L. Berger mendefinisikan masyarakat
sebagai masyarakat merupakan suatu
keseluruhan komplek hubungan manusia
yang luas sifatnya.
02
Keseluruhan kompleks dalam definisi di atas
berarti bahwa keseluruhan itu terdiri dari
bagian-bagian yang membentuk suatu
kesatuan.
03
Oleh karena itu, Peter L. Berger juga
mendefinisikan masyarakat: " yang
menunjuk pada suatu sistem interaksi"
Interaksi yang dimaksud adalah tindakan
(actiion) yang terjadi paling kurang antara
dua orang yang saling pengaruh
mempengaruhi perilakunya.
F. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. Manusia sebagai pencipta dan
pengunaan kebudayaan
1. Suatu hubungan pedoman antar
manusia atau kelompoknya.
2. Sebagai modal dasar pembangunan
3. Pembeda manusia dengan binatang
4. Wadah untuk menyalurkan perasaan dan
kemampuan lain.
5. Dst .
B. Pengaruh budaya
terhadap lingkungan
Sebagaimana diketahui bahwa
kebudayaan adalah hasil cipta,
karsa dan ras manusia oleh
karenanya kebudayaan mengalami
perubahan dan perkembangannya
sejalan dengan perkembangan
manusia itu.
C. Problematika kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan
dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
2. Hambatan kebudayaan berkaitan
dengan faktor psikologi atau
kewajiban.
3. Gagap budaya
4. Dst
Manusia dalam kehidupan sehari-hari
selalu menampakkan diri dengan berbagai
karakteristik yang membedakan dengan
oranglain. Perbedaan antarindividu
maupun kelompok menjadi kekuatan untuk
mencapai tujuan bersama.
G. HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN SOSIAL
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx

Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiMuslimin B. Putra
 
pengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIpengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIBernike Zega
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lainIrman Aras
 
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanMiftakhul Jannah
 
Pert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdf
Pert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdfPert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdf
Pert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdfMThantawiJauhari
 
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docxBagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docxrenijuliati
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologibudifilo
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kYadhi Muqsith
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kYadhi Muqsith
 
Makalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologiMakalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologiYadhi Muqsith
 
PPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptxPPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptxMunifah ifa
 
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptx
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptxRUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptx
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptxSitaLatifah
 
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropSAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropdesliana_korea
 

Similar to PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx (20)

Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
 
pengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIpengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGI
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
 
Pesentation antropologi
Pesentation antropologiPesentation antropologi
Pesentation antropologi
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
 
Makalah artopologi
Makalah artopologiMakalah artopologi
Makalah artopologi
 
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Pert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdf
Pert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdfPert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdf
Pert.-3.2-Antropologi-Budaya.pdf
 
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docxBagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Antropologi Hukum
Antropologi HukumAntropologi Hukum
Antropologi Hukum
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
 
Makalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologiMakalh karakteristik sosionatropologi
Makalh karakteristik sosionatropologi
 
PPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptxPPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptx
 
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptx
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptxRUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptx
RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI.pptx
 
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antropSAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
SAJIAN ANTROPOLOGI Sejarah perk. antrop
 

More from TrieAnanda2

PPT TMBK K.2.pptx
PPT TMBK K.2.pptxPPT TMBK K.2.pptx
PPT TMBK K.2.pptxTrieAnanda2
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxTrieAnanda2
 
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptxPPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptxTrieAnanda2
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxTrieAnanda2
 
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptxPANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptxTrieAnanda2
 
PPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptx
PPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptxPPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptx
PPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptxTrieAnanda2
 
PPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptx
PPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptxPPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptx
PPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptxTrieAnanda2
 
PPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.ppt
PPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.pptPPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.ppt
PPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.pptTrieAnanda2
 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptxILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptxTrieAnanda2
 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptxILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptxTrieAnanda2
 
PROPOSAL ANAN PETSHOP.pptx
PROPOSAL ANAN PETSHOP.pptxPROPOSAL ANAN PETSHOP.pptx
PROPOSAL ANAN PETSHOP.pptxTrieAnanda2
 

More from TrieAnanda2 (11)

PPT TMBK K.2.pptx
PPT TMBK K.2.pptxPPT TMBK K.2.pptx
PPT TMBK K.2.pptx
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
 
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptxPPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
PPT KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN 4.pptx
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
 
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptxPANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
PANCASILA PERTEMUAN 1.pptx
 
PPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptx
PPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptxPPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptx
PPT PSIKOLOGI KOMUNIKASI PERTEMUAN 9&10.pptx
 
PPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptx
PPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptxPPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptx
PPT KONSEP DASAR KEBIJAKAN INFORMASI K.1.pptx
 
PPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.ppt
PPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.pptPPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.ppt
PPT KEWARGANEGARAAN DAN ANTI KORUPSI PERTEMUAN 6.ppt
 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptxILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 1.pptx
 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptxILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
 
PROPOSAL ANAN PETSHOP.pptx
PROPOSAL ANAN PETSHOP.pptxPROPOSAL ANAN PETSHOP.pptx
PROPOSAL ANAN PETSHOP.pptx
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (7)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx

  • 2. Seperti halnya sosiologi antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya. Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut: 1. Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an) Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi. Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan merekakemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku- suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. A. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ANTROPOLOGI
  • 3. 2. FaseKedua (tahun 1800-an) Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa- bangsa primitive yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
  • 4. 3. Fase Ketiga (awal abad ke-20) Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni- koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
  • 5. 4. Fase Keempat (setelah tahun 1930-an) Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.
  • 6. B. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI KESEHATAN Tahun 1849 Rudolf Virchow, ahli potologi Jerman terkemuka yang pada tahun 1849 menulis apabila kedokteran adalh ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial untuk menjadikan efektif hal-hal yang intren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. Tahun 1953 Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian antropologi kesehatan terdapat pada tulisan yang ditulis Caudil berjudul "Applied Anthropology in Medicine". Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang, tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru. Tahun 1963 10 tahun kemudian, Scoth memberi judul " Antropologi Kesehatan " dan Paul membicarakan " Ahli Antropologi Kesehatan " dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.
  • 7. Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatatan dalam masyarakat. Sebagi contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta bantuan oleh dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang mendatangi bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang canggih. Bahkan mereka bisa tau keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.
  • 8. C. DEFINISI ANTROPOLOGI KESEHATAN Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karena antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari Tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.
  • 9. D. KONSEP DASAR INDIVIDU Individu dalam hal ini merupakan konsep sosiologi. Sehingga tidak boleh diartikan sama dengan konsep sosial yang kita gunakan sehari-hari. Sebab dalam sehari- hari. Konsep individu memnunjukkan pada orang pribadi. INDIVIDU Individu adalah subjek yang melakukan sesuatu, subjek yang mempunyai kehendak, subjek yang pikiran, subjek yang memberi arti pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. DALAM PENGERTIAN SOSIOLOGI Individu adalah subjek yang bertindak. 1. Subjek menunjuk pada semua keadaan yang berhubungan dengan dunia internal manusia. 2. 2. sedangkan objek menunjuk pada dunia eksternal, berarti objek itu berada di luar individu. SINGKATNYA
  • 10. E. KONSEP DASAR MASYARAKAT 01 Peter L. Berger mendefinisikan masyarakat sebagai masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang luas sifatnya. 02 Keseluruhan kompleks dalam definisi di atas berarti bahwa keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan. 03 Oleh karena itu, Peter L. Berger juga mendefinisikan masyarakat: " yang menunjuk pada suatu sistem interaksi" Interaksi yang dimaksud adalah tindakan (actiion) yang terjadi paling kurang antara dua orang yang saling pengaruh mempengaruhi perilakunya.
  • 11. F. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN A. Manusia sebagai pencipta dan pengunaan kebudayaan 1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya. 2. Sebagai modal dasar pembangunan 3. Pembeda manusia dengan binatang 4. Wadah untuk menyalurkan perasaan dan kemampuan lain. 5. Dst . B. Pengaruh budaya terhadap lingkungan Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan ras manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. C. Problematika kebudayaan 1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan. 2. Hambatan kebudayaan berkaitan dengan faktor psikologi atau kewajiban. 3. Gagap budaya 4. Dst
  • 12. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu menampakkan diri dengan berbagai karakteristik yang membedakan dengan oranglain. Perbedaan antarindividu maupun kelompok menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan bersama. G. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SOSIAL