SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KATA PENGANTAR



       Puji syukur khadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya penulis telah dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini

       Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kekeliruan untuk itu kritik dan saran sangat penulis terapkan guna
kesempurnaan makalah ini.

       Atas bantuanya tak lupa penulis ucapkan terima kasih.




                                                  Tulang Bawang, 21 Oktober 2012
                                                   Penulis




                                                  NOVIYANTI
                                                  NPM. 090401012
BAB I
                                     PENDAHULUAN




a. Latar belakang
   Sebuah masalah dapat terjadi apabila ada suatu hal yang mendasari masalah itu,
   pembahasan tentang hakikat dasar dan kajian Ilmu Antropologi juga begitu, oleh karena
   itu pembahasan tentang itu semua baik itu konsep-konsepnya maupun jalan keluar atau
   penyelesaian tercantum dalam makalah ini. Adapun tentang ruang lingkup dan apa yang
   terkait tentang dalam administrasi akan tercantum beserta penjelasan dalam makalah ini.


b. Rumusan masalah
   Menjelaskan tentang Ruang lingkup perkembangan Antropologi ?


c. Tujuan
   Kita dapat mengetahui tentang :
   Perkembangan ruang lingkup Antropologi.
BAB II
                                    PEMBAHASAN


A. Ruang lingkup perkembangan Antropologi


   Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari umat manusia (anthropos).
   Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti manusia dan logos
   berarti ilmu. Antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks dari segi
   fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu
   tentang manusia dan kebudayaannya.


   Antropologi   mulai    dikenal   banyak    orang    sebagai   sebuah     ilmu   setelah
   diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun
   1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan
   Ero-Amerika dan Uni Soviet. Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul
   “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953), “An Appraisal of
   Anthropology Today” yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), “Yearbook of
   Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan “Current
   Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini, di
   beberapa wilayah berkembang pemikiran-pemikiran antropologi yang bersifat teoritis,
   sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran fungsi praktisnya.
    Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5 fase yaitu
   fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh para
   musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua, sampai fase keempat merupakan
   kelanjutannya di mana antropologi semakin berkembang baik mencangkup teori maupun
   metode kajiannya. Fase ke lima merupakan tahap terbaru yang menunjukkan
   perkembangan antropologi setelah tahun 1970-an.
   Koentjaraningrat telah membagi perkembangan antropologi dalam 4 fase :


   FASE PERTAMA ( sebelum 1800 )


   Awal perkembangan ilmu antropologi terjadi ketika orang-orang Eropa Barat mulai
   menjelajah ke berbagai benua.
Bersama penjelajahan tersebut mulai terkumpul suatu himpunan besar mengenai kisah
perjalanan, laporan dan semacamnya yang merupakan tulisan dan buah tangan para
musafir, pelaut, pendeta penyiar agama Nasrani, penerjemah kitab Injil dan pegawai
pemerintah jajahan.
Himpunan tersebut mulai menarik perhatian orang Eropa karena perbedaaan yang
menarik dari berbagai suku bangsa yang ada.Himpunan tersebut berisi diskripsi tentang
bangsa-bangsa, adat istiadat,susunan masyarakat,bahasa dan ciri-ciri dan suku di bangsa
Afrika, Asia,India, Pribumi benua Amerika ,Oseania namun sifatnya kabur , tidak teliti
dan biasanya hanya memperhatikan hal-hal yang menurut orang Eropa aneh dan menarik
untuk ditulis.
Dikalangan terpelajar Eropa Barat kemudian muncul 3 sikap bertentangan orang-orang
Asia ,Afrika, Osenian,dan Indiapun begitu yaitu
1. Beranggapan bahwa sebenarnya orang-orang tersebut bukan manusia akan tetapi
    semacam iblis,dan lain-lain.untuk para kaum Pribumi
2. Mengenal kaum pribumi sebagai masrakat baru yang masih murni, belum mengenal
    kejahatan seperti pada bangsa Eropa Barat pada saat itu.
3. Pandangan tentang hasil kebudayaan masyarakat pribumi yang menurutnya aneh
    bisa dimanfaatkan untuk berdirinya museum untuk mengumpulkan segala hasil
    budaya segala bangsa.


FASE KEDUA ( pertengahan abad ke 19 )

Fase ini merupakan fase ketika upaya mengintegrasikan bahan etnografi mulai dilakukan
dengan sungguh-sungguh.

Dalam fase kedua ini dapat dianggap bahwa penelitian etnografi mulai berkembang
menjadi ilmu antropologi.

Himpunan deskripsi bangsa-bangsa ( etnografi ) mulai dibuatkan karangan ilmiah dengan
pendekatan evolusi manusia.

Menurut orang Eropa adanya keanekaragaman adat berbagai suku bangsa sangat
dipengaruhi oleh evolusi atau perkembangan kebudayaan manusia, mulai yang primitif
sampai yang modern, hanya saja para peneliti yaitu orang-orang Eropa Barat
menempatkan dirinya sebagai golongan orang yang modern dan diluar mereka dianggap
orang primitif yang memiliki kebudayaan yang unik.

Dalam fase ini antropologi masih bersifat ilmu akademis, artinya tidak mempunyai suatu
tujuan secara langsung yang bersifat penerapan praktis dan hanya dipelajari oleh
kalangan sarjana di akademi maupun universitas dengan menganggap keunikan budaya
bangsa-bangsa yang ada sebagai keprimitifan yang perlu dikaji.



FASE KETIGA ( permulaan abad ke 20 )


    Pada fase ini antropologi mulai menjadi suatu ilmu praktis yang bertujuan
mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa untuk
kepentingan pemerintah kolonial.


FASE KEEMPAT ( sesudah tahun 1930 )


   Pada masa ini antropologi mengalami perkembangan yang paling luas, dengan
ditandai dua peristiwa besar yaitu musnahnya bangsa-bangsa primitif atau bangsa-bangsa
jajahan pasca perang dunia II dan diadakannya simposium internacional antropologi
yang   dihadiri   oleh   lebih   dari   60   ahli   antropologi    dari   berbagai   bangsa.
Dalam fase ini antropologi tidak hanya bersifat akademis ataupun praktis saja tetapi
antropologi   memiliki     kedua    sifat    tersebut   yakni     akademis    dan    praktis.
Secara akademis antropologi bertujuan untuk mencapai pengertian tentang makhluk
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat dan
kebudayaannya.
Secara praktis antropologi mempunyai tujuan mempelajari manusia dalam aneka warna
masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut.
  Menurut Kontjaraningrat, antropologi di Indonesia hampir tidak terikat oleh tradisi
antropologi manapun dan belum mempunyai tradisi yang kuat. Oleh karena itu seleksi
dan kombinasi dari beberapa unsur atau aliran dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan
masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi.
A. PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI MASA KINI

  Pebedaan-Perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah. Uraian mengenai keempat fase
  perkembangan ilmu antropologi di atas tadi adalah perlu untuk suatu pengertian
  tentang tujuan dan ruang-lingkupnya.


  Di Amerika Serikat ilmu antropologi telah memakai dan mengintegrasikan seluruh
  warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya yang pertama, kedua,
  ketiga, ditambah dengan berbagai spesialisasi guna mendapatkan pengertian tentang
  dasar-dasar dari keanekaragaman wujud dari masyarakat dan kebudayaan manusia
  yang ada sekarang.


  Di Inggris serta negara-negara yang ada di bawah pengaruhnya, seperti Australia,
  Ilmu antropologi dalam fase perkembangannya yang ketiga masih dilakukan,tetapi
  dengan hilangnya daerah-daerah jajahan Inggris sifatnya pasti akan berubah juga.
  Pada waktu daerah seperti Papua Niugini dan kepalauan Malanesia masih jadi daerah
  jajahannya, daerah tersebut kemudian di pelajari dan digunakan sebagai keperluan
  pemerintah setempat.


  Di Eropa Tengah seperti Jerman, Austria dan swiss, hingga hanya kira-kira 15 tahun
  yang lalu ilmu antropologi di sana masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa di
  luar Eropa untuk mencapai pengertian tentang sejarah.
  Di Eropa Utara, di negara-negara Skandinavia, ilmu antropologi untuk sebagian
  bersifat akademikal seperti di Jerman dan Austria.


  Di Rusia ( Uni Soviet ) perkembangan ilmu antropologi tidak banyak dikenal di
  pusat-pusat ilmiah lain di dunia, karena Rusia hingga kira-kira sekitar tahun 1960
  memang seolah-olah mengisolasikan diri dari dunia lainnya.
  Di Indonesia sekarang telah dikembangkan tentang ilmu Antropologi yang khas di
  Indonesia, dalam menentukan dasar antropologi kita tidak terikat atas tradisi
  sehingga dalam mengembangkan itu kita dapat mengkombinasikan dan memilah
  yang mana untuk mengembangkan Negara lain, dan diselaraskan kepada masalah
  yang ada di masyarakat Indonesia.
Perbedaan istilah yang ada diberbagai Negara untuk dipergunakan, berikut ini akan
  dijelaskan istilah yang lazim dipakai beserta artinya,
  Ethnography            (pelukisan      atau        deksripsi     tentang       bangsa-
  bangsa)                             digunakan di Eropa Barat.
  Ethnology ( Ilmu bangsa-bangsa )
  Digunakan di Amerika & Inggris
  Voelkerkunde (Ilmu bangsa-bangsa )
   dipakai Di Eropa Tengah sampai sekarang.
  Kulturkunde ( Ilmu kebudayaan dipakai di Amerika Anthropology (Ilmu tentang
  manusia ) yang merupakan pergantian makna yang mana dahulu merupakan arti
  dari ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia, dipakai di inggris & amerika , Di Eropa
  Barat & Eropa Tengah Diartikan sebagai ilmu tentang Ras manusia dipandang dari
  ciri-ciri fisiknya.
  Cultural Anthropology (Ilmu tentang tubuh manusia) dipakai di Amerika dan Di
  Indonesia dipakai dalam arti tentang kebudayaan.




B. ILMU-ILMU BAGIAN DARI ANTROPOLOGI


  Menurut Koentjaraningrat (1997) setelah diadakan kajian ulang, maka batas lapangan
  penelitiannya hanya meliputi 5 masalah penelitian khusus, yaitu:
     a. masalah sejarah asal dan perkembangan manusia/evolusi manusia secara
         biologis
     b. masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia di pandang dari
         sudut cirri-ciri tubuhnya.
     c. masalah sejarah asal, perkemabnagan dan penyebaran aneka warna bahasa
         yang diucap manusia di muka bumi
     d. masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka warna kebudayaan
         manusia di seluruh muka bumi
     e. masalah         mengenai   asas-asas    kebudayaan   manusia   dalam   kehidupan
         masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di muka bumi masa kini.
Dengan pengkajian masalah khusus tersebut yang kemudian diimbangi oleh
ketajaman model penelitian dan analisis datanya, maka muncullah ilmu-ilmu bagian
antropologi:
   a. Paleoantropologi, ilmu bagian yang membahas soal asal-usul atau terjadi dan
       evolusi manusia dengan mempergunakan bahan-bahan penelitian berupa sisa-
       sisa tubuh yang telah membatu (fosil).
   b. Antropologi fisik, mencoba mencari sesuatu pengertian tentang sejarah
       terjadinya aneka warna makhluk hidup dipandang dari sudut cirri-ciri
       tubuhnya, ex. Warna kulit, bentuk rambut, volume tengkorak, golongan darah.
       Mengelompokan atas cirri khusus ini kemudian memunculkan konsep tentang
       „ras‟.
   c. Etnolinguistik, mempelajari tentang artikulasi dan fenomena keragaman
       manusia dari aspek keragaman manusia dari aspek bahasa, tata bahasa, dan
       cirri bahasa dari manusia selaku pendukung kebudayaan.
   d. Prehistori, mempelajari tentang sejarah perkembangan dan penyebaran semua
       kebudayaan manusia di bumi sejak belum mengenal huruf
   e. Etnologi, mencoba mencari pengertian tentang pengertian mengenai asas-asas
       manusia dengan mempelajari aneka warna kebudayaan yang ada dalam
       kehidupan manusia. Etnologi mendeskripsikan bangsa dan dasar ras dan
       kebudayaan, menjelaskan tentang penyebarannya masa kini dan masa lampau
       serta difusi atau penyebaran kebudayaan manusia. Terdapat 2 aliran kajian
       dalam etnologi :
          Descriptive integration, mengolah dan mengintegrasikan menjadi 1 hasil-
           hasil penelitian dan hanya 1 daerah tertentu saja
          Generalizing approach (sincronikpantropologi social), mengolah dan
           m,engintegrasikan menjadi 1 hasil-hasil penelitian dari sebanyak mungkin
           daerah kemudian dicari persamaan dan perbedaannya.
C. HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI BUDAYA ATAU SOSIAL DAN
  SOSIOLOGI


  Sosiologi merupakan salah satu ilmu yang sangat dekat dengan antropologi, seperti
  yang kita ketahui antropologi-sosial berusaha mencari unsur-unsur persamaan aneka
  warna masyarakat dan bedudayaan masyarakat dimuka bumi, dengan tujuan untuk
  mencapai pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia
  pada umumnya. Hal tersebut akhir-akhir ini menjadi tujuan dari ilmu sosiologi,
  sehingga dilihat dari tujuannya kedua ilmu ini seolah-olah sama. tetapi ada hal yang
  mendasar yang berbeda dari kedua disiplin ilmu tersebut. Perbedaannya yaitu :


      a) Kedua ilmu tersebut mempunyai asal mula dan sejarah perkembangan yang
         berbeda. Ilmu antropologi dimulai sebagai himpunan bahan keterangan
         tentang masyarakat dan kebudayaan penduduk pribumi di daerah luar Eropa
         untuk menjadi suatu ilmu khusus karena kebutuhan masyarakat Eropo untuk
         mendapat pengertian tentang tingkatan-tingkatan permulaan dalam sejarah
         dan perkembangan masyarakat dan kebudayaannya sendiri. Sebaliknya,
         sosiologi dimulai sebagai suatu filsafat yang menjadi suatu ilmu filsafat yang
         menjadi ilmu khusus karena krisis masyarakat Eropa menyebabkan orang
         eropa memerlukan suatu ilmu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
         azas-azas masyarakat dan kebudayaannya sendiri.


      b) Asal mula sejarah yang berbeda menyebabkan adanya suatu perbedaan
         pengkhususan kepada pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmu tersebut.
         Sejarah perkembangan ilmu antropologi telah menyebabkan bahwa ilmu ini
         sejak awal hingga sekarang terutama kepada pokok kajian dalam berbagai
         masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup diluar kebudayaan
         bangsa Eropa dan AS. Sebaliknya sosiologi sejak awal telah menyebabkan
         ilmu ini hingga kini ditujukan kepada objek penelitian dalam masyarakat dan
         kebudayaan serta bangsa-bangsa yang hidup dalam lingkungan kebudayaan
         Ero-As, walaupun sekarang telah ada orientasi yang juga memfokus objeknya
         pada masyarakat pribumi diluar bangsa eropa-AS. Dan untuk masa sekarang
         perbedaan tersebut telah memudar mengingat adanya kecenderungan analisis
         dan penelitian terbalik, yaitu yang semula sosiologi terkesan seolah penelitian
kota, mengarah kepada pedesaan sehingga muncul disiplin ilmu sosiologi
         pedesaan. Dan antropologi yang semula lebih kepada daerah pedesaan
         sekarang telah merambah ke masyarakat perkotaan.


      c) Metode ilmiah dari antropologi social dan sosiologi. Antropologi memiliki
         pengalaman yang lama dalam penelitian kebudayaan suku-suku bangsa.
         Pengalaman meneliti masyarakat dalam skala kecil ini telah memberikan
         kesempatan kepada para ahli antropologi untukmengembangkan berbagai
         metode penelitian yang bersifat mendalam, seperti misalnya metode
         wawancara. Dengan demikian kerangka analisisnya menggunakan pola
         kualitatif. Sebaliknya, ilmu sosiologi lebih memusatkan perhatiannya pada
         unsure-unsur dan gejala khusus dalam masyarakat dengan menganalisis
         kelompok-kelompok social yang bersifat khusus saja, hubungan antara
         kelompok-kelompok atau individu atau proses yang terdapat dalam kehidupan
         suatu masyarakat. Jadi sosiologi banyak menggunakan metode penelitian
         yang bersifat penelitian meluas, seperti menggunakan metode angket dengan
         kerangka analisis kualitatif.




D. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN ILMU-ILMU LAIN.


  antropologi bukanlah satu-satunya ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
  manusia. Dibawah ini diuraikan hubungan beberapa ilmu lain dengan antropologi.
     1) Ilmu geologi dan antropologi
         Bantuan Ilmu geologi dalam mempelajari tentang cirri-ciri lapisan bumi serta
         perubahan-perubahannya, sangat dibutuhkan oleh subilmu paleoantropologi
         dan prehistori dalam menetapkan umur relative dari fosil-fosil makhluk primat
         dan fosil manusia dari zaman dahulu, serta artefak atau barang-barang hasil
         kebudayaan tempo dulu yang digali dari dalam bumi.
     2) ilmu paleoantropologi dan antropologi
         bantuan ilmu ini yang mengkaji tentang fosil makhluk hidup dari zaman
         dahulu bertujuan untuk membuat suatu rekonstruksi tentang proses evolusi
         bentuk makhluk-makhluk yang pernah ada dimuka bumi merupakan ilmu
Bantu yang sangat penting bagi antropologi. Fosildapat berupa sisa bagian
   tubuh manusia atau tumbuhan yang terkubur di dalam tanah.
3) ilmu anatomi dan antropologi
   ilmu ini diperlukan oleh antropoloi dalam usaha untuk mendapatkan
   pengertian tentang soal asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan
   antar ras-ras didunia. Melalui kajian penelitian tentang cirri-ciri dari berbagai
   tengkorak dan bagian tubuh manusia pada umumnya (yang pada dasarnya
   menjadi dasar ilmu anatomi)
4) ilmu kesehatan masyarakat dan antropologi
   antropologi memberikan kepada dokter kesehatan masyarakat yang akan
   bekerja di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode dan cara
   untuk mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adapt istiadat
   setempat.
5) ilmu psikiatris dan antropologi
   ilmu ini menjebatani kajian kebudayaan dan kepribadian dalam menelaah
   suatu kelompok suku bangsa.
6) ilmu linguistic dan antropologi
   ilmu linguistic sangat dibutuhkan karena merupakan suatu hal yang mustahil
   apabila antropolog mengadakan openelitian tanpa mengenal dn memahami
   bahasa suku bangsa yang akan diteliti
7) ilmu arkeologi dan antopologi
   ilmu ini diperlukan oleh sub ilomu prehistori yang bermaksud mengetahui
   sejarah perkembangan kebudayaan manusia dan suku-suku bangsa sejak
   sebelum mengenal tulisan sampai kepada masa sekarang.
8) ilmu sejarah dan antopologi
   merupakan ilmu Bantu yang penting karena kaitannya dengan mengenal
   sejarah awal perkembangan nya suatu suku bangsa yang dijadikan objek
   kajian/penelitian.
9) ilmu administrasi dan antopologi
   ilmu ini sangat dibutuhan terutama agar data-data penelitian yang diperoleh
   dapat terhimpun dalam suatu kumpulan yang baik sehingga dapat
   memudahkan dalam kajian-kajian di masa yang akan dating.
10) ilmu politik dan antopologi
dalam penulisan sebuah deskripsi etnografi tentang masyarakat suatu suku
   bangsa akan seorang peneliti antropologi akan berhadapan dengan kekuatan
   dan proses politik setempat.
11) ilmu geografi dan antopologi
   geologi adalah ilmu tantang alam dunia yang memebrikan lukisan tentang
   bumi serta cirri-ciri dari segala bentuk hidup yang menduduki muka bumi.
   Antropologi yang membahas tentang manusia sebagai salah satu mahluk di
   bumi sangat memerlukan bantuan ilmu ini.
12) ilmu ekonomi dan antopologi
   ilmu ekonomi mempunyai hubungan yang timbale balik dengan antropologi.
   Mengkaji bagaimana prilaku ekonomi suatu masyarakat suku bnagsa tidak
   akan lepas dari bagaimanakah sikap dasar masyarakat, struktur suatu
   masyarakat, cara berfikir, dan cara pandang dan sebagaimana.
13) ilmu hukum adat dan antopologi
   metode penelitian antropologi banyak dipergunakan oleh peneliti hokum adapt
   sejak permulaan abat-20. antropologi penting karena hokum adapt bukan
   merupakan suatu system hokum yang telah diabstaksikan sebagai aturan-
   aturan dalam kitab undang-unsang melainkan timbul dan hidup langsung dari
   masalah perdata yang berasal dalam aktivitas.
14) Hubungan antara ilmu administrasi dan antropologi.
   Ilmu administrasi tentu akan menghadapi masalah-masalah yang sama seperti
   ilmu ekonomi.
15) Hubungan antara ilmu politik dan antropologi.
   Ilmu politik telah melebarkan perhatiannya ke masalah-masalah yang
   menyangkut latar belakang sosial budaya dari kekuatan-kekuatan politik.
16) Ilmu gabungan mengenai tingkah laku manusia.
   Tingkah laku dan tindakan manusia tidak hanya diteliti antropologi melainkan
   juga oleh berbagai ilmu sosial sepertisosiologi dan psikologi.
E. METODE ILMIAH DARI ANTROPOLOGI BUDAYA ATAU SOSIAL DAN
  SOSIOLOGI


  Metode Ilmiah. Adalah semua cara yang dapat digunakan dalam ilmu tersebut untuk
  mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Kesatuan pengetahuan dapat dicapai dalam
  ilmu yang bersangkutan melalui tiga tingkat, yaitu:
  1. Pengumpulan fakta
       Pengumpulan fakta. Dalam kenyataan, aktivitas pengumpulan fakta disini terdiri
       dari berbagai metode observasi, mencatat, mengolah, dan mendeskripsi fakta-
       fakta yang terjadi dalam suatu masyarakat yang hidup.
                  Metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan dapat
       dibagi dalam tiga golongan yang mempunyai perbedaan pokok, yaitu:
  1.    Penelitian di lapangan
  2.    Penelitian di laboratorium
  3.    Penelitian perpustakaan


  2. Penentuan ciri-ciri umum dan system


       Penentuan ciri-ciri umu dan system. Merupakan suatu tahap dalam cara berpikir
       ilmiah, yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan system yang
       digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang telah terkumpul dalam suatu
       penelitian. Induktif yaitu dari pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa dan fakta-
       fakta yang nyata,kepada konsep-konsep mengenai ciri-ciri umum yang lebih
       abstrak.   Mengenai    kehidupan    masyarakat    dan   kebudayaan,    disamping
       pengetahuan yang berupa kaidah-kaidah sosial budaya.


  3. Verifikasi


       Dilakukan dalam kenyataan alam atau dalam masyarakat yang hidup, terhadap
       kaidah-kaidah yang telah dirumuskan atau kaidah-kaidah yang dimaksudkan
       untuk memperkuat suatu pengertian yang telah ada. Secara deduktif, yaitu dari
       perumusan umum ke fakta-fakta yang ada. Metode verivikasi yang bersifat
       kualitatif. Untuk memperkuat pengertian dengan cara menerapkannya secara rinci
       pada kenyataan, yaitu pada beberapa masyarakat yang ada.
Pada metode-metode kuantitatif verfikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan
      sebanyak mungkin fakta dari kejadian-kejadian dan gejala-gejala sosial budaya
      yang sama atau menunjukkan persamaan yang mendasar, yang disebut metode
      statistik.


F. TENAGA AHLI, LEMBAGA, MAJALAH & PRASARANA ANTROPOLOGI


  Kehidupan ilmiah. Suatu cabang pengetahuan dapat dikatakan “hidup” apabila para
  ahli dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut melakukan kegiatan-kegiatan penelitian
  untuk memecahkan berbagai macam masalah. Karena suatu penelitian biasanya
  memerlukan pendanaan yang besar, maka untuk menyokong kegiatan-kegiatan
  peneltian itu diperlukan kehadiran badan-badan yang dapat menompang kegiatan-
  kegiatan, yaitu perguruan-perguruan tinggi dan yayasan-yayasan.


  Tugas lembaga ilmiah pada umumnya adalah menyelenggarakan pertemuan dan
  kongres-kongres dan menerbitkan majalah ilmiah dan membiayai proyek penelitian.
  Kegiatan ilmiah biasanya dilakukan oleh tenaga ahli dan sarjana yang telah dilatih
  dalam mengembangkan masalah-masalah dalam lapangan suatu cabang ilmiah dan
  dalam hal meneliti masalah-masalah tadi.


  Dalam melakukan penelitian biasanya memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga
  harus ada badan-badan atau lembaga yang mendorong untuk melakukan kegiatan
  penelitian para ahli tersebut. Badan atau lembaga tersebut biasanya adalah perguruan-
  perguruan tinggi, disamping bertugas mengerjakan, juga berusaha mengembangkan
  berbagai macam cabang ilmiah.


  Majalah merupakan sarana yang penting untuk membantu kelancaran kegiatan
  penelitian, maka dari itu tenaga ahli atau sarjana yang sedang melakukan kegiatan
  penelitian harus mempunyai majalah yang berkaitan tentang kegiatan penelitian
  tersebut.
BAB III
                                     PENUTUP


A. KESIMPULAN


  Antropologi   mulai    dikenal   banyak    orang    sebagai   sebuah    ilmu    setelah
  diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun
  1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan
  Ero-Amerika dan Uni Soviet. Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul
  “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953), “An Appraisal of
  Anthropology Today” yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), “Yearbook of
  Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan “Current
  Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini, di
  beberapa wilayah berkembang pemikiran-pemikiran antropologi yang bersifat teoritis,
  sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran fungsi praktisnya.
  Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5 fase yaitu
  fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh para
  musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua, sampai fase keempat merupakan
  kelanjutannya di mana antropologi semakin berkembang baik mencangkup teori maupun
  metode kajiannya. Fase ke lima merupakan tahap terbaru yang menunjukkan
  perkembangan antropologi setelah tahun 1970-an.
DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hardjanti, Kartika S. 2007. Materi Ajaran Antropologi pada Suspan Sesko Angkatan 2007.
Dikutip dari Http:// www.wodpress.com. (diakses pada tanggal 12-02-2010 pukul 21.50
WIB).
Ihromi,T.Q. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan obor Indonesia
Universitas Indonesia.
Kontjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Koentjaraningrat.2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

More Related Content

What's hot

Fase perkembangan antropologi
Fase perkembangan antropologiFase perkembangan antropologi
Fase perkembangan antropologiBanjir Febriko
 
Pengantar Antropologi
Pengantar AntropologiPengantar Antropologi
Pengantar AntropologiSURIYAMBO
 
PPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup Antropologi
PPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup AntropologiPPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup Antropologi
PPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup AntropologiRia Liniarti Subandi
 
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...RuslinaFitriani1
 
Materi Antropologi
Materi Antropologi Materi Antropologi
Materi Antropologi renanugraha
 
Pengantar ilmu artopologi
Pengantar ilmu artopologiPengantar ilmu artopologi
Pengantar ilmu artopologiabdulharisahada
 
pengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIpengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIBernike Zega
 
Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiMuslimin B. Putra
 
Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)jeneponto
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologibudifilo
 
Ppt_pengertian antropologi pdf
Ppt_pengertian antropologi pdfPpt_pengertian antropologi pdf
Ppt_pengertian antropologi pdfFahrulRosyid1
 
Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatanAntropologi kesehatan
Antropologi kesehatandenpai
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)eka septarianda
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lainIrman Aras
 

What's hot (20)

Fase perkembangan antropologi
Fase perkembangan antropologiFase perkembangan antropologi
Fase perkembangan antropologi
 
Pengantar Antropologi
Pengantar AntropologiPengantar Antropologi
Pengantar Antropologi
 
PPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup Antropologi
PPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup AntropologiPPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup Antropologi
PPT Asas-Asas dan Ruang Lingkup Antropologi
 
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
Tugas artikel antropologi ruslina fitriani-Sosiologi-Dr. Taufik Ramdani, S.Th...
 
Materi Antropologi
Materi Antropologi Materi Antropologi
Materi Antropologi
 
Pengantar ilmu artopologi
Pengantar ilmu artopologiPengantar ilmu artopologi
Pengantar ilmu artopologi
 
pengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGIpengantar ANTROPOLOGI
pengantar ANTROPOLOGI
 
Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
 
Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)Antropologi bapak muslim (6)
Antropologi bapak muslim (6)
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
 
Amerika
AmerikaAmerika
Amerika
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Ppt_pengertian antropologi pdf
Ppt_pengertian antropologi pdfPpt_pengertian antropologi pdf
Ppt_pengertian antropologi pdf
 
Pengantar Antropologi
Pengantar AntropologiPengantar Antropologi
Pengantar Antropologi
 
Ruang lingkup antropologi
Ruang lingkup antropologiRuang lingkup antropologi
Ruang lingkup antropologi
 
Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatanAntropologi kesehatan
Antropologi kesehatan
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
02. korelasi  antropologi dan ilmu lain02. korelasi  antropologi dan ilmu lain
02. korelasi antropologi dan ilmu lain
 

Similar to Makalah artopologi

Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docxBagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docxrenijuliati
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kYadhi Muqsith
 
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptxPPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptxTrieAnanda2
 
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.pptSlide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.pptNuhaImanudin
 
PPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptxPPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptxMunifah ifa
 
1 pengantar-antropologi-sosial 2
1 pengantar-antropologi-sosial 21 pengantar-antropologi-sosial 2
1 pengantar-antropologi-sosial 2Arief Hanafie
 
Analisis studi etnografi
Analisis studi etnografiAnalisis studi etnografi
Analisis studi etnografifajrisaptaji
 
Hubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarahHubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarahMuhamad Arifin
 
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfHUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfVinsensiusApriliaNug
 
Rabu Sos x kd 3.1
Rabu Sos x kd 3.1Rabu Sos x kd 3.1
Rabu Sos x kd 3.1RiyanAdita
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologibudifilo
 
02. pengantar antropologi kesehatan
02. pengantar antropologi kesehatan02. pengantar antropologi kesehatan
02. pengantar antropologi kesehatanSakriani Jamaluddin
 

Similar to Makalah artopologi (15)

Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docxBagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
Bagi_MODUL_AJAR_RENI.docx
 
Makalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi kMakalh karakteristik sosionatropologi k
Makalh karakteristik sosionatropologi k
 
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptxPPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
PPT ANTROPOLOGI PERTEMUAN 2.pptx
 
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.pptSlide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
 
PPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptxPPT Antropologi&Sosiologi.pptx
PPT Antropologi&Sosiologi.pptx
 
1 pengantar-antropologi-sosial 2
1 pengantar-antropologi-sosial 21 pengantar-antropologi-sosial 2
1 pengantar-antropologi-sosial 2
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
 
Analisis studi etnografi
Analisis studi etnografiAnalisis studi etnografi
Analisis studi etnografi
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Hubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarahHubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarah
 
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdfHUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
HUBUNGAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN HUKUM SEBAGAI DASAR ANTROPOLOGI HUKUM-1.pdf
 
Rabu Sos x kd 3.1
Rabu Sos x kd 3.1Rabu Sos x kd 3.1
Rabu Sos x kd 3.1
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
02. pengantar antropologi kesehatan
02. pengantar antropologi kesehatan02. pengantar antropologi kesehatan
02. pengantar antropologi kesehatan
 

More from Faisal Tanjung

More from Faisal Tanjung (6)

01 juni 2012
01 juni 201201 juni 2012
01 juni 2012
 
Hormat
HormatHormat
Hormat
 
Makalah ptkp1
Makalah ptkp1Makalah ptkp1
Makalah ptkp1
 
Fakta baru tentang gajah mada dan sumpah palapa
Fakta baru tentang gajah mada dan sumpah palapaFakta baru tentang gajah mada dan sumpah palapa
Fakta baru tentang gajah mada dan sumpah palapa
 
Analis & analisis sistem
Analis & analisis sistemAnalis & analisis sistem
Analis & analisis sistem
 
Susunan panitia pernikahan
Susunan panitia pernikahanSusunan panitia pernikahan
Susunan panitia pernikahan
 

Makalah artopologi

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur khadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan penulisan makalah ini Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan untuk itu kritik dan saran sangat penulis terapkan guna kesempurnaan makalah ini. Atas bantuanya tak lupa penulis ucapkan terima kasih. Tulang Bawang, 21 Oktober 2012 Penulis NOVIYANTI NPM. 090401012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Sebuah masalah dapat terjadi apabila ada suatu hal yang mendasari masalah itu, pembahasan tentang hakikat dasar dan kajian Ilmu Antropologi juga begitu, oleh karena itu pembahasan tentang itu semua baik itu konsep-konsepnya maupun jalan keluar atau penyelesaian tercantum dalam makalah ini. Adapun tentang ruang lingkup dan apa yang terkait tentang dalam administrasi akan tercantum beserta penjelasan dalam makalah ini. b. Rumusan masalah Menjelaskan tentang Ruang lingkup perkembangan Antropologi ? c. Tujuan Kita dapat mengetahui tentang : Perkembangan ruang lingkup Antropologi.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Ruang lingkup perkembangan Antropologi Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari umat manusia (anthropos). Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu. Antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaannya. Antropologi mulai dikenal banyak orang sebagai sebuah ilmu setelah diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun 1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan Ero-Amerika dan Uni Soviet. Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953), “An Appraisal of Anthropology Today” yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), “Yearbook of Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan “Current Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini, di beberapa wilayah berkembang pemikiran-pemikiran antropologi yang bersifat teoritis, sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran fungsi praktisnya. Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5 fase yaitu fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh para musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua, sampai fase keempat merupakan kelanjutannya di mana antropologi semakin berkembang baik mencangkup teori maupun metode kajiannya. Fase ke lima merupakan tahap terbaru yang menunjukkan perkembangan antropologi setelah tahun 1970-an. Koentjaraningrat telah membagi perkembangan antropologi dalam 4 fase : FASE PERTAMA ( sebelum 1800 ) Awal perkembangan ilmu antropologi terjadi ketika orang-orang Eropa Barat mulai menjelajah ke berbagai benua.
  • 4. Bersama penjelajahan tersebut mulai terkumpul suatu himpunan besar mengenai kisah perjalanan, laporan dan semacamnya yang merupakan tulisan dan buah tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama Nasrani, penerjemah kitab Injil dan pegawai pemerintah jajahan. Himpunan tersebut mulai menarik perhatian orang Eropa karena perbedaaan yang menarik dari berbagai suku bangsa yang ada.Himpunan tersebut berisi diskripsi tentang bangsa-bangsa, adat istiadat,susunan masyarakat,bahasa dan ciri-ciri dan suku di bangsa Afrika, Asia,India, Pribumi benua Amerika ,Oseania namun sifatnya kabur , tidak teliti dan biasanya hanya memperhatikan hal-hal yang menurut orang Eropa aneh dan menarik untuk ditulis. Dikalangan terpelajar Eropa Barat kemudian muncul 3 sikap bertentangan orang-orang Asia ,Afrika, Osenian,dan Indiapun begitu yaitu 1. Beranggapan bahwa sebenarnya orang-orang tersebut bukan manusia akan tetapi semacam iblis,dan lain-lain.untuk para kaum Pribumi 2. Mengenal kaum pribumi sebagai masrakat baru yang masih murni, belum mengenal kejahatan seperti pada bangsa Eropa Barat pada saat itu. 3. Pandangan tentang hasil kebudayaan masyarakat pribumi yang menurutnya aneh bisa dimanfaatkan untuk berdirinya museum untuk mengumpulkan segala hasil budaya segala bangsa. FASE KEDUA ( pertengahan abad ke 19 ) Fase ini merupakan fase ketika upaya mengintegrasikan bahan etnografi mulai dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam fase kedua ini dapat dianggap bahwa penelitian etnografi mulai berkembang menjadi ilmu antropologi. Himpunan deskripsi bangsa-bangsa ( etnografi ) mulai dibuatkan karangan ilmiah dengan pendekatan evolusi manusia. Menurut orang Eropa adanya keanekaragaman adat berbagai suku bangsa sangat dipengaruhi oleh evolusi atau perkembangan kebudayaan manusia, mulai yang primitif sampai yang modern, hanya saja para peneliti yaitu orang-orang Eropa Barat
  • 5. menempatkan dirinya sebagai golongan orang yang modern dan diluar mereka dianggap orang primitif yang memiliki kebudayaan yang unik. Dalam fase ini antropologi masih bersifat ilmu akademis, artinya tidak mempunyai suatu tujuan secara langsung yang bersifat penerapan praktis dan hanya dipelajari oleh kalangan sarjana di akademi maupun universitas dengan menganggap keunikan budaya bangsa-bangsa yang ada sebagai keprimitifan yang perlu dikaji. FASE KETIGA ( permulaan abad ke 20 ) Pada fase ini antropologi mulai menjadi suatu ilmu praktis yang bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa untuk kepentingan pemerintah kolonial. FASE KEEMPAT ( sesudah tahun 1930 ) Pada masa ini antropologi mengalami perkembangan yang paling luas, dengan ditandai dua peristiwa besar yaitu musnahnya bangsa-bangsa primitif atau bangsa-bangsa jajahan pasca perang dunia II dan diadakannya simposium internacional antropologi yang dihadiri oleh lebih dari 60 ahli antropologi dari berbagai bangsa. Dalam fase ini antropologi tidak hanya bersifat akademis ataupun praktis saja tetapi antropologi memiliki kedua sifat tersebut yakni akademis dan praktis. Secara akademis antropologi bertujuan untuk mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Secara praktis antropologi mempunyai tujuan mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut. Menurut Kontjaraningrat, antropologi di Indonesia hampir tidak terikat oleh tradisi antropologi manapun dan belum mempunyai tradisi yang kuat. Oleh karena itu seleksi dan kombinasi dari beberapa unsur atau aliran dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi.
  • 6. A. PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI MASA KINI Pebedaan-Perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah. Uraian mengenai keempat fase perkembangan ilmu antropologi di atas tadi adalah perlu untuk suatu pengertian tentang tujuan dan ruang-lingkupnya. Di Amerika Serikat ilmu antropologi telah memakai dan mengintegrasikan seluruh warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya yang pertama, kedua, ketiga, ditambah dengan berbagai spesialisasi guna mendapatkan pengertian tentang dasar-dasar dari keanekaragaman wujud dari masyarakat dan kebudayaan manusia yang ada sekarang. Di Inggris serta negara-negara yang ada di bawah pengaruhnya, seperti Australia, Ilmu antropologi dalam fase perkembangannya yang ketiga masih dilakukan,tetapi dengan hilangnya daerah-daerah jajahan Inggris sifatnya pasti akan berubah juga. Pada waktu daerah seperti Papua Niugini dan kepalauan Malanesia masih jadi daerah jajahannya, daerah tersebut kemudian di pelajari dan digunakan sebagai keperluan pemerintah setempat. Di Eropa Tengah seperti Jerman, Austria dan swiss, hingga hanya kira-kira 15 tahun yang lalu ilmu antropologi di sana masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa untuk mencapai pengertian tentang sejarah. Di Eropa Utara, di negara-negara Skandinavia, ilmu antropologi untuk sebagian bersifat akademikal seperti di Jerman dan Austria. Di Rusia ( Uni Soviet ) perkembangan ilmu antropologi tidak banyak dikenal di pusat-pusat ilmiah lain di dunia, karena Rusia hingga kira-kira sekitar tahun 1960 memang seolah-olah mengisolasikan diri dari dunia lainnya. Di Indonesia sekarang telah dikembangkan tentang ilmu Antropologi yang khas di Indonesia, dalam menentukan dasar antropologi kita tidak terikat atas tradisi sehingga dalam mengembangkan itu kita dapat mengkombinasikan dan memilah yang mana untuk mengembangkan Negara lain, dan diselaraskan kepada masalah yang ada di masyarakat Indonesia.
  • 7. Perbedaan istilah yang ada diberbagai Negara untuk dipergunakan, berikut ini akan dijelaskan istilah yang lazim dipakai beserta artinya, Ethnography (pelukisan atau deksripsi tentang bangsa- bangsa) digunakan di Eropa Barat. Ethnology ( Ilmu bangsa-bangsa ) Digunakan di Amerika & Inggris Voelkerkunde (Ilmu bangsa-bangsa ) dipakai Di Eropa Tengah sampai sekarang. Kulturkunde ( Ilmu kebudayaan dipakai di Amerika Anthropology (Ilmu tentang manusia ) yang merupakan pergantian makna yang mana dahulu merupakan arti dari ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia, dipakai di inggris & amerika , Di Eropa Barat & Eropa Tengah Diartikan sebagai ilmu tentang Ras manusia dipandang dari ciri-ciri fisiknya. Cultural Anthropology (Ilmu tentang tubuh manusia) dipakai di Amerika dan Di Indonesia dipakai dalam arti tentang kebudayaan. B. ILMU-ILMU BAGIAN DARI ANTROPOLOGI Menurut Koentjaraningrat (1997) setelah diadakan kajian ulang, maka batas lapangan penelitiannya hanya meliputi 5 masalah penelitian khusus, yaitu: a. masalah sejarah asal dan perkembangan manusia/evolusi manusia secara biologis b. masalah sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia di pandang dari sudut cirri-ciri tubuhnya. c. masalah sejarah asal, perkemabnagan dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucap manusia di muka bumi d. masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh muka bumi e. masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di muka bumi masa kini.
  • 8. Dengan pengkajian masalah khusus tersebut yang kemudian diimbangi oleh ketajaman model penelitian dan analisis datanya, maka muncullah ilmu-ilmu bagian antropologi: a. Paleoantropologi, ilmu bagian yang membahas soal asal-usul atau terjadi dan evolusi manusia dengan mempergunakan bahan-bahan penelitian berupa sisa- sisa tubuh yang telah membatu (fosil). b. Antropologi fisik, mencoba mencari sesuatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk hidup dipandang dari sudut cirri-ciri tubuhnya, ex. Warna kulit, bentuk rambut, volume tengkorak, golongan darah. Mengelompokan atas cirri khusus ini kemudian memunculkan konsep tentang „ras‟. c. Etnolinguistik, mempelajari tentang artikulasi dan fenomena keragaman manusia dari aspek keragaman manusia dari aspek bahasa, tata bahasa, dan cirri bahasa dari manusia selaku pendukung kebudayaan. d. Prehistori, mempelajari tentang sejarah perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sejak belum mengenal huruf e. Etnologi, mencoba mencari pengertian tentang pengertian mengenai asas-asas manusia dengan mempelajari aneka warna kebudayaan yang ada dalam kehidupan manusia. Etnologi mendeskripsikan bangsa dan dasar ras dan kebudayaan, menjelaskan tentang penyebarannya masa kini dan masa lampau serta difusi atau penyebaran kebudayaan manusia. Terdapat 2 aliran kajian dalam etnologi :  Descriptive integration, mengolah dan mengintegrasikan menjadi 1 hasil- hasil penelitian dan hanya 1 daerah tertentu saja  Generalizing approach (sincronikpantropologi social), mengolah dan m,engintegrasikan menjadi 1 hasil-hasil penelitian dari sebanyak mungkin daerah kemudian dicari persamaan dan perbedaannya.
  • 9. C. HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI BUDAYA ATAU SOSIAL DAN SOSIOLOGI Sosiologi merupakan salah satu ilmu yang sangat dekat dengan antropologi, seperti yang kita ketahui antropologi-sosial berusaha mencari unsur-unsur persamaan aneka warna masyarakat dan bedudayaan masyarakat dimuka bumi, dengan tujuan untuk mencapai pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Hal tersebut akhir-akhir ini menjadi tujuan dari ilmu sosiologi, sehingga dilihat dari tujuannya kedua ilmu ini seolah-olah sama. tetapi ada hal yang mendasar yang berbeda dari kedua disiplin ilmu tersebut. Perbedaannya yaitu : a) Kedua ilmu tersebut mempunyai asal mula dan sejarah perkembangan yang berbeda. Ilmu antropologi dimulai sebagai himpunan bahan keterangan tentang masyarakat dan kebudayaan penduduk pribumi di daerah luar Eropa untuk menjadi suatu ilmu khusus karena kebutuhan masyarakat Eropo untuk mendapat pengertian tentang tingkatan-tingkatan permulaan dalam sejarah dan perkembangan masyarakat dan kebudayaannya sendiri. Sebaliknya, sosiologi dimulai sebagai suatu filsafat yang menjadi suatu ilmu filsafat yang menjadi ilmu khusus karena krisis masyarakat Eropa menyebabkan orang eropa memerlukan suatu ilmu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai azas-azas masyarakat dan kebudayaannya sendiri. b) Asal mula sejarah yang berbeda menyebabkan adanya suatu perbedaan pengkhususan kepada pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmu tersebut. Sejarah perkembangan ilmu antropologi telah menyebabkan bahwa ilmu ini sejak awal hingga sekarang terutama kepada pokok kajian dalam berbagai masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup diluar kebudayaan bangsa Eropa dan AS. Sebaliknya sosiologi sejak awal telah menyebabkan ilmu ini hingga kini ditujukan kepada objek penelitian dalam masyarakat dan kebudayaan serta bangsa-bangsa yang hidup dalam lingkungan kebudayaan Ero-As, walaupun sekarang telah ada orientasi yang juga memfokus objeknya pada masyarakat pribumi diluar bangsa eropa-AS. Dan untuk masa sekarang perbedaan tersebut telah memudar mengingat adanya kecenderungan analisis dan penelitian terbalik, yaitu yang semula sosiologi terkesan seolah penelitian
  • 10. kota, mengarah kepada pedesaan sehingga muncul disiplin ilmu sosiologi pedesaan. Dan antropologi yang semula lebih kepada daerah pedesaan sekarang telah merambah ke masyarakat perkotaan. c) Metode ilmiah dari antropologi social dan sosiologi. Antropologi memiliki pengalaman yang lama dalam penelitian kebudayaan suku-suku bangsa. Pengalaman meneliti masyarakat dalam skala kecil ini telah memberikan kesempatan kepada para ahli antropologi untukmengembangkan berbagai metode penelitian yang bersifat mendalam, seperti misalnya metode wawancara. Dengan demikian kerangka analisisnya menggunakan pola kualitatif. Sebaliknya, ilmu sosiologi lebih memusatkan perhatiannya pada unsure-unsur dan gejala khusus dalam masyarakat dengan menganalisis kelompok-kelompok social yang bersifat khusus saja, hubungan antara kelompok-kelompok atau individu atau proses yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat. Jadi sosiologi banyak menggunakan metode penelitian yang bersifat penelitian meluas, seperti menggunakan metode angket dengan kerangka analisis kualitatif. D. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN ILMU-ILMU LAIN. antropologi bukanlah satu-satunya ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia. Dibawah ini diuraikan hubungan beberapa ilmu lain dengan antropologi. 1) Ilmu geologi dan antropologi Bantuan Ilmu geologi dalam mempelajari tentang cirri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya, sangat dibutuhkan oleh subilmu paleoantropologi dan prehistori dalam menetapkan umur relative dari fosil-fosil makhluk primat dan fosil manusia dari zaman dahulu, serta artefak atau barang-barang hasil kebudayaan tempo dulu yang digali dari dalam bumi. 2) ilmu paleoantropologi dan antropologi bantuan ilmu ini yang mengkaji tentang fosil makhluk hidup dari zaman dahulu bertujuan untuk membuat suatu rekonstruksi tentang proses evolusi bentuk makhluk-makhluk yang pernah ada dimuka bumi merupakan ilmu
  • 11. Bantu yang sangat penting bagi antropologi. Fosildapat berupa sisa bagian tubuh manusia atau tumbuhan yang terkubur di dalam tanah. 3) ilmu anatomi dan antropologi ilmu ini diperlukan oleh antropoloi dalam usaha untuk mendapatkan pengertian tentang soal asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan antar ras-ras didunia. Melalui kajian penelitian tentang cirri-ciri dari berbagai tengkorak dan bagian tubuh manusia pada umumnya (yang pada dasarnya menjadi dasar ilmu anatomi) 4) ilmu kesehatan masyarakat dan antropologi antropologi memberikan kepada dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode dan cara untuk mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adapt istiadat setempat. 5) ilmu psikiatris dan antropologi ilmu ini menjebatani kajian kebudayaan dan kepribadian dalam menelaah suatu kelompok suku bangsa. 6) ilmu linguistic dan antropologi ilmu linguistic sangat dibutuhkan karena merupakan suatu hal yang mustahil apabila antropolog mengadakan openelitian tanpa mengenal dn memahami bahasa suku bangsa yang akan diteliti 7) ilmu arkeologi dan antopologi ilmu ini diperlukan oleh sub ilomu prehistori yang bermaksud mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan manusia dan suku-suku bangsa sejak sebelum mengenal tulisan sampai kepada masa sekarang. 8) ilmu sejarah dan antopologi merupakan ilmu Bantu yang penting karena kaitannya dengan mengenal sejarah awal perkembangan nya suatu suku bangsa yang dijadikan objek kajian/penelitian. 9) ilmu administrasi dan antopologi ilmu ini sangat dibutuhan terutama agar data-data penelitian yang diperoleh dapat terhimpun dalam suatu kumpulan yang baik sehingga dapat memudahkan dalam kajian-kajian di masa yang akan dating. 10) ilmu politik dan antopologi
  • 12. dalam penulisan sebuah deskripsi etnografi tentang masyarakat suatu suku bangsa akan seorang peneliti antropologi akan berhadapan dengan kekuatan dan proses politik setempat. 11) ilmu geografi dan antopologi geologi adalah ilmu tantang alam dunia yang memebrikan lukisan tentang bumi serta cirri-ciri dari segala bentuk hidup yang menduduki muka bumi. Antropologi yang membahas tentang manusia sebagai salah satu mahluk di bumi sangat memerlukan bantuan ilmu ini. 12) ilmu ekonomi dan antopologi ilmu ekonomi mempunyai hubungan yang timbale balik dengan antropologi. Mengkaji bagaimana prilaku ekonomi suatu masyarakat suku bnagsa tidak akan lepas dari bagaimanakah sikap dasar masyarakat, struktur suatu masyarakat, cara berfikir, dan cara pandang dan sebagaimana. 13) ilmu hukum adat dan antopologi metode penelitian antropologi banyak dipergunakan oleh peneliti hokum adapt sejak permulaan abat-20. antropologi penting karena hokum adapt bukan merupakan suatu system hokum yang telah diabstaksikan sebagai aturan- aturan dalam kitab undang-unsang melainkan timbul dan hidup langsung dari masalah perdata yang berasal dalam aktivitas. 14) Hubungan antara ilmu administrasi dan antropologi. Ilmu administrasi tentu akan menghadapi masalah-masalah yang sama seperti ilmu ekonomi. 15) Hubungan antara ilmu politik dan antropologi. Ilmu politik telah melebarkan perhatiannya ke masalah-masalah yang menyangkut latar belakang sosial budaya dari kekuatan-kekuatan politik. 16) Ilmu gabungan mengenai tingkah laku manusia. Tingkah laku dan tindakan manusia tidak hanya diteliti antropologi melainkan juga oleh berbagai ilmu sosial sepertisosiologi dan psikologi.
  • 13. E. METODE ILMIAH DARI ANTROPOLOGI BUDAYA ATAU SOSIAL DAN SOSIOLOGI Metode Ilmiah. Adalah semua cara yang dapat digunakan dalam ilmu tersebut untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Kesatuan pengetahuan dapat dicapai dalam ilmu yang bersangkutan melalui tiga tingkat, yaitu: 1. Pengumpulan fakta Pengumpulan fakta. Dalam kenyataan, aktivitas pengumpulan fakta disini terdiri dari berbagai metode observasi, mencatat, mengolah, dan mendeskripsi fakta- fakta yang terjadi dalam suatu masyarakat yang hidup. Metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam tiga golongan yang mempunyai perbedaan pokok, yaitu: 1. Penelitian di lapangan 2. Penelitian di laboratorium 3. Penelitian perpustakaan 2. Penentuan ciri-ciri umum dan system Penentuan ciri-ciri umu dan system. Merupakan suatu tahap dalam cara berpikir ilmiah, yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan system yang digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang telah terkumpul dalam suatu penelitian. Induktif yaitu dari pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa dan fakta- fakta yang nyata,kepada konsep-konsep mengenai ciri-ciri umum yang lebih abstrak. Mengenai kehidupan masyarakat dan kebudayaan, disamping pengetahuan yang berupa kaidah-kaidah sosial budaya. 3. Verifikasi Dilakukan dalam kenyataan alam atau dalam masyarakat yang hidup, terhadap kaidah-kaidah yang telah dirumuskan atau kaidah-kaidah yang dimaksudkan untuk memperkuat suatu pengertian yang telah ada. Secara deduktif, yaitu dari perumusan umum ke fakta-fakta yang ada. Metode verivikasi yang bersifat kualitatif. Untuk memperkuat pengertian dengan cara menerapkannya secara rinci pada kenyataan, yaitu pada beberapa masyarakat yang ada.
  • 14. Pada metode-metode kuantitatif verfikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin fakta dari kejadian-kejadian dan gejala-gejala sosial budaya yang sama atau menunjukkan persamaan yang mendasar, yang disebut metode statistik. F. TENAGA AHLI, LEMBAGA, MAJALAH & PRASARANA ANTROPOLOGI Kehidupan ilmiah. Suatu cabang pengetahuan dapat dikatakan “hidup” apabila para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut melakukan kegiatan-kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai macam masalah. Karena suatu penelitian biasanya memerlukan pendanaan yang besar, maka untuk menyokong kegiatan-kegiatan peneltian itu diperlukan kehadiran badan-badan yang dapat menompang kegiatan- kegiatan, yaitu perguruan-perguruan tinggi dan yayasan-yayasan. Tugas lembaga ilmiah pada umumnya adalah menyelenggarakan pertemuan dan kongres-kongres dan menerbitkan majalah ilmiah dan membiayai proyek penelitian. Kegiatan ilmiah biasanya dilakukan oleh tenaga ahli dan sarjana yang telah dilatih dalam mengembangkan masalah-masalah dalam lapangan suatu cabang ilmiah dan dalam hal meneliti masalah-masalah tadi. Dalam melakukan penelitian biasanya memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga harus ada badan-badan atau lembaga yang mendorong untuk melakukan kegiatan penelitian para ahli tersebut. Badan atau lembaga tersebut biasanya adalah perguruan- perguruan tinggi, disamping bertugas mengerjakan, juga berusaha mengembangkan berbagai macam cabang ilmiah. Majalah merupakan sarana yang penting untuk membantu kelancaran kegiatan penelitian, maka dari itu tenaga ahli atau sarjana yang sedang melakukan kegiatan penelitian harus mempunyai majalah yang berkaitan tentang kegiatan penelitian tersebut.
  • 15. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Antropologi mulai dikenal banyak orang sebagai sebuah ilmu setelah diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun 1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan Ero-Amerika dan Uni Soviet. Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953), “An Appraisal of Anthropology Today” yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), “Yearbook of Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan “Current Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini, di beberapa wilayah berkembang pemikiran-pemikiran antropologi yang bersifat teoritis, sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran fungsi praktisnya. Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5 fase yaitu fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh para musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua, sampai fase keempat merupakan kelanjutannya di mana antropologi semakin berkembang baik mencangkup teori maupun metode kajiannya. Fase ke lima merupakan tahap terbaru yang menunjukkan perkembangan antropologi setelah tahun 1970-an.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Hardjanti, Kartika S. 2007. Materi Ajaran Antropologi pada Suspan Sesko Angkatan 2007. Dikutip dari Http:// www.wodpress.com. (diakses pada tanggal 12-02-2010 pukul 21.50 WIB). Ihromi,T.Q. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan obor Indonesia Universitas Indonesia. Kontjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. Koentjaraningrat.2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.