Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan di Indonesia. Semua orang wajib menjadi peserta program jaminan sosial, termasuk pekerja asing yang bekerja di Indonesia minimal enam bulan. Dokumen ini juga menjelaskan besaran iuran program BPJS dari pemberi kerja dan pekerja, serta proses klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK).
4. Pemberi Kerja : 2%
Tenaga Kerja : 1%
Pemberi Kerja :
0,24% - 1,74%
Pemberi Kerja :
0,3 %
Pemberi Kerja : 3,7%
Tenaga Kerja : 2%
Ilustrasi besaran iuran
Upah Rp 4.416.186,- UMR 2021
Pekerja Pemberi Kerja
JKK (0,24%) - 10.599
JKM (0,3%) - 13.249
JHT (5,7%) 88.324 163.399
JP (3 %) 44.162 88.324
Jumlah 132.486 275.570
Total Iuran/bln
23.847
384.208
Program
Iuran
408.056
JHT + JP
JKK+JKM
IURAN PROGRAM PU
5.
6.
7. Proses Alur Klaim JKK Apabila terjadi Kecalakaan Kerja:
1. Jika terjadi kecelakaan kerja dapat langsung datang ke PLKK (Pusat Layanan Kecelakaan Kerja)/ Rumah sakit
terdekat (tanpa mengeluarkan biaya)
2. Melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada kantor cabang minimal 2x24 jam
3. Melengkapi berkas yang diminta rumah sakit untuk penanganan pasien
4. Apabila sudah terlanjur ditangani di RS non PLKK maka biaya dapat di reimburse sesuai dengan standar RS
Pemerintah
5. Menghubungi PIC BPJS untuk melaporkan terjadinya kecelakaan kerja
6. Mengisi Form Laporan kecelakaan kerja
7. Menyiapkan dokumen persyaratan pengajuan klaim sebagai berikut :
a.Formulir tahap I dan tahap II
b.Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan;
c.Kartu Tanda Penduduk (KTP);
d.Surat keterangan dokter yang memeriksa/merawat dan/atau dokter penasehat;
e.Kuitansi biaya pengangkutan;
f. Kuitansi biaya pengobatan dan/atau perawatan;
g.Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan.