1. “Manajemen Perubahan yang sudah
pernah dilakukan oleh perusahaan”
Nama : Agus Wantara
NPM : 220202180003
Mata Ujian : Manajemen Perubahan
Dosen : Evinta Amalia N. SE.,MM
CONTOH KASUS MANAJEMEN
PERUBAHAN PADA PT. ASTRA
INTERNASIONAL, TBK.
2. COMPANY PROFILE
PT. ASTRA INTERNASIONAL, TBK.
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan
perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah dilakukan perubahan
nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan
kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia
dengan menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2021 adalah
sebesar Rp231 triliun.
Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perusahaan
mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan,
jasa dan konsultasi. Hingga tahun 2022, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan
model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari:
• Otomotif.
• Jasa Keuangan.
• Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi.
• Agribisnis.
• Infrastruktur dan Logistik.
• Teknologi Informasi.
• Properti.
3. LATAR BELAKANG
PT. ASTRA INTERNASIONAL, TBK.
Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa melalui
produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup, masyarakat Indonesia menggunakan
sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan asuransi
milik Astra. Pelaku bisnis bermitra dengan Astra memanfaatkan berbagai kendaraan komersial, alat
berat, layanan logistik, sistem teknologi informasi dan jasa pertambangan dari Astra. Berbagai
produk yang dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit, batu bara dan kendaraan bermotor,
senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi dalam menyumbangkan devisa bagi negara.
Saat ini, kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui
270 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi, dengan didukung oleh 198.203
karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun
reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan
memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang berperan serta
dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan
bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan
sumbangsih non-bisnis melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang
kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan serta teknologi.
4. FILOSOFI, VISI & MISI
PT. ASTRA INTERNASIONAL, TBK.
Filosofi :
1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara
2. Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Pelanggan
3. Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama
4. Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik
Visi :
1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan pertumbuhan
yang berkelanjutan dan struktur keuangan yang solid.
2. Menjadi Perusahaan yang intelligent dan agile yang berfokus pada karyawan, pelanggan dan
masyarakat.
Misi :
“Sejahtera Bersama Bagi Bangsa dengan Memberikan Nilai Terbaik Kepada Para Pemangku Kepentingan”
5. CONTOH KASUS MANAJEMEN
PERUBAHAN PADA PT. ASTRA
INTERNASIONAL, TBK.
Manajemen perubahan atau change management merupakan pendekatan terstruktur dalam rangka
membawa PT. Astra Internasional Tbk dari kondisi saat ini (current state) ke masa depan yang
diinginkan (desired future state) untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Dalam lingkungan PT.
Astra Internasional Tbk, perubahan tersebut meliputi perubahan didalam struktur organisasi,
proses, tata laksana, sumber daya manusia, pola pikir dan budayakerja. Fokus utama dari
dari manajemen perubahan adalah sumber daya manusia yang pada akhirnya akan mengarah kepada
pembelajaran organisasi (Building Learning Organization). Pembelajaran organisasi merupakan
kegiatan organisasi ketika pemimpin dan karyawan secara terus menerus meningkatkan kapasitas
mereka untuk mencapai tujuan, saat pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif bebas,
diutamakan dalam rangka perbaikan dan orang-orangnya memiliki keinginan untuk belajar.
Manajemen perubahan selalu dibutuhkan oleh PT.Astra Internasional Tbk untuk menciptakan tata
kelola organisasi dan bisnis yang lebih efektif, produktif, efisian, kreatif, dan mempunyai
kinerja. Melalui perubahan yang jelas dan terbuka, PT.Astra Internasional Tbk berpotensi untuk
memperkuat dirinya melalui kinerja dan komunikasi serta integrasi dalam kolaborasi yang
menyatukan semua fakta keunggulan di lingkunganPT.Astra Internasional Tbk secara profesional.
Manajemen perubahan PT.Astra Internasional Tbk harus memastikan bahwa setiap
kegiatan perubahan dilakukan secara terencana dan terukur, sehingga keberhasilan penerimaan
setiap orang terhadap perubahan yang diinginkan dapat diwujudkan secara sempurna.
6. PT.Astra Internasional Tbk menerapkan delapan langkah perubahan teori
Kotter (1997) yaitu incease urgency, build the guiding team, get
theright vision, communicating for buy in, empower action, create short term
win, don’t let up, make change stick. serta menggunakan peta perjalanan
manajemen transisi untuk merealisasikannya, yaitu :
• 1.Stagnation: keadaan dimana terjadi suasana “depresi” atau hiperaktif
di dalam organisasi
• 2.Preparation: keadaan dimana para pimpinan mulai mencoba merencanakan
dan mengkomunikasikan perubahan yang dimaksud.
• 3.Implementation: keadaan dimana berbagai inisiatif perubahan dilakukan
oleh sejumlah besar orang-orang di dalam organisasi pada berbagai level
manajemen.
• 4.Determination: keadaan dimana terjadi konflik, pertengkaran,
kegagalan dan keberhasilan yang tidak signifikan.
• 5.Fruition: keadaan dimana manfaat dari perubahaan benar-benar dirasakan.
7. Proses perubahan di Astra selalu diikuti dengan proses evaluasi
secara berkala, di mana manajemen mengikuti setiap perkembangan yang
terjadi. Ini untuk menjaga jangan sampai terjadi penyimpangan dalam
melakukan perubahan. Proses perubahan tersebut digambarkan dalam
bentuk roda yang terus berputar naik ke anak tangga yang lebih
tinggi. Roda tersebut mengandung fungsi dasar manajemen PDCA (Plan,
Do, Check, Action). Untuk memutar roda dilakukan melalui training
masif. Setiap roda yang naik ke tangga lebih tinggi diganjal
dengan Standardization(S) agar tidak melorot turun, sehingga PDCA
berubah menjadi SCDA. Di setiap akhir tahun, manajemen Astra
mengadakan perayaan sebagai apresiasi terhadap tim yang
dinilai terbaik dalam melakukan improvement, baik teknik maupun
non-teknik.
8. Strategi memimpin perubahan ialah dengan :
1.) Akselerasi perubahan dimasa depan,
2.) Pemimpin dalam pusaran perubahan
3.) Langkah memimpin perubahan.
4.) Keseimbangan antara perubahan dan kontinuitas
5.) Meningkatkan kepuasan pekerja.
Adapun strategi dalam implementasi perubahan untuk dapat menjamin perubahan akan berhasil
meliputi beberapa hal berikut :
1) tujuan tahunan
2) kebijakan
3) alokasi sumber daya
4) mengelola konflik
5) menyesuaikan strukturdengan strategi perubahan
6) mengelola penolakan terhadap perubahan
7) menciptakan budaya yang mendukung strategi perubahan,
8) mengaitkan kinerjadengan strategi pemberian tunjangan
9) perhatian sumber daya manusia ketikamengimplementasikankan strategi perubahan.
Untuk dapat melaksanakan proses perubahan itu dibutuhkan team work yang hebat, oleh karenya
sebagai pemimpinyang mengendalikan harus dapat membawa team work yang produktif.
Memimpin dan
Mengelola Perubahan
9. Kesimpulan
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terselenggaranya perubahan yang baik.
Berdasarkan telaah literatur dan penelitian terdahulu yang telah disajikan,
faktor komunikasi, dan kepemimpinan sangat penting guna mewujudkan terjadinya
perubahan yang baik dalam organisasi. Diperlukan komitmen manajemen yang kuat
guna mengkomunikasikan visi perusahaan kepada karyawan. Apabila proses
komunikasi ini tidak berjalan dengan baik, maka mustahil proses perubahan yang
terjadi dapat berjalan dengan baik karena ketiadaan dukungan penuh dari
karyawan. Proses pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia yang ada di
dalam organisasi dapat dilakukan untuk mendukung terjadinya perubahan yang baik
dengan menumbuhkan pengetahuan bahwa organisasi sedang bertransformasi.