SlideShare a Scribd company logo
KAIDAH DAN RAGAM PUISI
PENGANTAR ILMU SASTRA
Kelompok 4
Adeliana Simanjuntak
Mitta Hulhannag
Hafif Furqon
APA ITU PUISI ?????
Puisi adalah karya sastra dengan
bahasa yang dipadatkan, dipersingkat,
dan diberi irama dengan bunyi yang
padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif)
2. KAIDAH PUISI
1. UNSUR-UNSUR PUISI
Secara sederhana, batang tubuh puisi
terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata,
larik, bait bunyi dan makna
KATA
Kata adalah unsur utama terbentuknya
sebuah puisi. Pemilihan kata(diksi) yang
tepat sangat menentukan kesatuan dan
keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-
kata yang dipilih diformulasi menjadi
sebuiah larik
LARIK
Larik (baris) mempunyai pengertian
berbeda dengan kalimat prosa.
Larik bisa berupa satu kata saja,
bisa frase,bisa pula seperti sebuah
kalimat.
BAIT
Bait merupakan kumpulan larik yang
tersusun harmonis, pada bait inilah biasanya
ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah
larik dalam dalam sebuah bait biasanya empat
buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
BUNYI
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan)
adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-
kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama(ritme) adalah
pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dank eras lembut
ucapan bunyi. Baik rima maupun irama inilah yang
menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat
puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa
dilagukan.
MAKNA
Makna adalah unsur tujuan dari
pemilihan kata, pembentukan larik dan
bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan
dari puisi tersebut. Adapun secara lebih
detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan
menjadi dua struktur yaitu struktur
batin dan struktur fisik.
Struktur batin puisi meliputi hal-hal sebagai
berikut :
TEMA/
AMANAT RASA (FEELING) NADA (TONE)
AMANAT/
TUJUAN/
MAKSUD
Struktur fisik puisi meliputi hal-hal
berikut
Perwajahan
puisi (tipografi) Diksi
Imaji
Kata
kongkret
Bahasa figurative
atau bahasa
bermajas
CIRI-CIRI PUISI
1. Pemadatan bahasa
Jika puisi itu dibaca deretan kata-kata tidak
membentuk kalimat dan alinea, tetapi
membentuk larik dan bait yang sama sekali
berbeda hakikatnya Larik memiliki makna yang
lebih luas dari kalimat.Dalam perwujudan
tersebut, diharapkan kata atau frasa juga
memiliki arti yang lebih luas dari pada kalimat
biasa.
•Pemadatan bahasa
•Pemadatan bahasa
•Pemadatan bahasa
2. Pemilihan Kata Khas
a. Lambang : penggantian suatu hal/benda dengan hal/ benda
lain. Ada lambing yang bersifat local, kedaerahan, nasional,
universal (berlaku untuk semua masyarakat). Lambing
warna, lambing bunyi dan lambing suasana.
b. Persamaan bunyi atau rima : pemilihan kata di dalam
sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke baris lain
mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan
bunyi yang harmonis
c. Makna kias : makna kias banyak digunakan dalam karya
sastra dan salah satunya puisi paling banyak menggunakan
makna kias.
3. Kata Konkret
Kata-kata yang dipilih penyair lebih diperkonkret untuk
menggambarkan sesuatu secara lebih konkret. Oleh karena itu,
kata-kata diperkonkret. Bagi penyair mungkin dirasa lebih jelas
karena lebih konkret, namun bagi pembaca sering lebih sulit
ditafsirkan maknanya .
4. Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat
memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh
penyair. Melalui pengimajian, apa yang digambarkan seolah-
olah dapat dilihat(imajivisual), didengar(imaji auditif), atau
dirasa (imaji taktil).
5. Irama (Ritme)
Irama (ritme) berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa,
dan kalimat. Dalam puisi (khusunya puisi lama), irama berupa
pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang
yang menciptakan keindahan. Irama dapat juga berarti pergantian
keras-lumbut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara
berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang
memperindah puisi
6. Tata Wajah
Dalam puisi mutakhir (setelah tahun 1976), banyak ditulis puisi
yang mementingkan tata wajah, bahkan penyair berusaha
menciptakan puisi seperti gambar. Puisi sejenis itu disebut puisi
konkret karena tata wajahnya membentuk gambar yang mewakili
maksud tertentu.
TEKNIK PEMBUATAN PUISI
1. Tahap mengungkapkan fakta diri
2. Tahap mengungkapkan rasa diri
3. Tahap mengungkapkan fakta objek lain
4. Tahap mengungkapkan rasa objek lain
5. Tahap pengungkapan kehadiran yang belum hadir
TEKNIK PEMBACAAN PUISI
1. Interpretasi( penafsiran/pemahaan makna puisi)
Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca
puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata
yang tersurat
2. Konsentrasi (pemusatan pikiran)
Sebelum memulai pembacaan, sebaiknya pusatkan pikiran pada keberhasilan
membaca puisi
3. Artikulasi
Pelafalan adalah suatu proses atau usaha untuk mengucapkan bunyi bahasa,
baik itu suku kata, kata, frasa, ataupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema
puisi.
4. Intonasi (tekanan)
Intonasi adalah penyajian tinggi rendah irama puisi dengan memerhatikan jenis-
jenis tekanan, seperti tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo.
5. Jeda
Pemenggalan dapat dilakukan pada bait demi bait, kalimat demi kalimat agar
kesan estetika dapat muncul dari keseluruhan pembacaan puisi.
6. Sikap
Sikap merupakan kunci kesuksesan membaca puisi dihadapan orang, maka dari
itu diperlukan penguasaan sikap yang sempurna oleh pembaca.
7. Gerak-gerik dan mimic
Penggunaan gerak-gerik dalam pembacaan puisi dapat membangkitkan gairah
pendengar untuk mendengarkan puisi yang anda bawakan. Penggunaan mimic
yang tepat sesuai dengan tema puisi juga haruslah dilakukan dengan baik agar
seolah-olah pembaca ikut mengalami dan merasakan apa yang terdapat di dalam
puisi yang dibacakan.
8. Volume suara
Volume suara yang digunakan sebaiknya menyesuaikan tempat dan
jumlah perkiraan jumlah pendengar.
9. Kelancaran komunikasi dan pengaturan kecepatan membaca.
Kedua hal tersebut harus benar-benar dicermati agar pendengar dapat
menikmati puisi yang dibacakan dengan baik serta pesan yang ada di
dalam puisi juga dapat tersampaikan.
3. RAGAM PUISI
A. Penggolongan puisi berdasarkan isi meliputi :
1. Puisi Epik
Puisi epik ialah puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik
kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda,kepercayaan,maupun
sejarah
2. Puisi Naratif
Puisi naratif ialah puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita dengan
pelaku, penokohan, perwatakan, latar/setting, maupun rangkaian peristiwa
tertentu yang menjalin suatu cerita
3. Puisi Lirik
Puisi lirik ialah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan
segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang
melingkupinya
4. Puisi Dramatik
Puisi dramatik ialah salah satu jenis puisi yang secara objektif
menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun
monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu
5. Puisi Satirik
Puisi satirik ialah puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang
kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun
suatu masyarakat.
6. Romance
Romance adalah puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap
sang kekasih
8. Elegi
Elegi ialah puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih atau perasaan
duka
9. Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal,
sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis adalah pemujaan terhadap tokoh-
tokoh yang dikagumi.
10. Himne
Himne ialah puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan
rasa cinta terhadap bangsa ataupun tanah air.
B. Penggolongan puisi berdasarkan bentuk meliputi :
1. Bentuk puisi lama
Bentuk puisi lama selalu berdasarkan pola hidup masyarakat lama
dengan segala aktivitasnya. Karena itu bentuk puisi ini mempunyai ciri-
ciri :
A. Terikat oleh bait dan rima
B. Menyangkut pola masyarakat lama
C. Biasanya ada sampiran
D. Menekankan pada ritme dan nada
E. Merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama pengarangnya
F. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
Contoh puisi yang masuk kategori ini adalah mantra, pantun,
karmina, seloka, gurindam, syair, dan talibun.
2. Bentuk puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris,
suku kata, maupun rima. Dari segi bentu(jumlah larik) puisi baru digolong menjadi :
a. Distikon (2 larik)
b. Terzina (3 larik)
c. Quatrain (4 larik)
d. Quint (5 larik)
e. Sektet (6 larik)
f. Septima (7 larik)
g. Oktav/stanza (8 larik)
h. Sonata ( 14 larik), jenis ini berasal dari Italia dengan ragam komposisi jumlah larik
sebgaai berikut :
a. 4, 4, 3, 3 jumlah lariknya 14
b. 8, 6 jumlah lariknya 14
c. 4, 4, 4, 2 jumlah lariknya 14
d. 4, 4, 2, 2, 2 jumlah lariknya 14
3. Bentuk puisi modern
Bentuk puisi modern adalah bentuk di mana karya-karya puisi sudah tidak
terikat oleh jumlah larik dan bait
3. Penggolongan puisi berdasarkan jenis :
1. Puisi transparan
Puisi transparan juga biasa disebut puisi diafan, di mana penikmat puisi
dengan dengan mudah menyatu dan memahami puisi tersebut
2. Puisi prismatic
Pemakaian kata dan bahasa puisi ini dalam bentuk kiasan atau bermakna
simbolis, bahkan jenis puisi ini dituntut pengembangan daya imajinasi
sehingga terkadang puisi ini memerlukan pengkajian dan analisis yang
mendalam
4. Puisi mbeling
Puisi mbling adalah bentuk-bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan-aturan
puisi, melainkan aturan khusus yang ada pada puisi baik menyangkut unsur
yang membangun maupun yang terkait dengan puisi tersebut

More Related Content

Similar to TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx

Uas tik dan multimedia kelompok 3
Uas tik dan multimedia kelompok 3Uas tik dan multimedia kelompok 3
Uas tik dan multimedia kelompok 3Rahmi Tahnia
 
APRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT EEE
APRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT  EEEAPRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT  EEE
APRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT EEEwekaeka78
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxdevy27
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiPriyanka Eka
 
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxKelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxRashaHuwaHasanun
 
Memahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhaliza
Memahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhalizaMemahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhaliza
Memahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhalizaOzone Gote
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASbuwarnisutopo
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Inunks Peihhcc
 
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudTugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudfannyoctivasari1
 
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudTugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudfannyoctivasari1
 
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudTugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudfannyoctivasari1
 
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfKreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfNikkaShrimp
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxRianViki
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 
PPT Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptx
PPT  Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptxPPT  Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptx
PPT Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptxLoisVgo
 
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptxmateri Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptxNurhafizaDetia
 

Similar to TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx (20)

Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Uas tik dan multimedia kelompok 3
Uas tik dan multimedia kelompok 3Uas tik dan multimedia kelompok 3
Uas tik dan multimedia kelompok 3
 
APRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT EEE
APRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT  EEEAPRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT  EEE
APRESIASI SASTRA PUISI PEMBELAJARAN PT EEE
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisi
 
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxKelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
 
Bmm3116
Bmm3116Bmm3116
Bmm3116
 
Memahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhaliza
Memahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhalizaMemahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhaliza
Memahami puisi-dalam-lirik-lagu-siti-nurhaliza
 
MODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJASMODUL PUISI DAN MAJAS
MODUL PUISI DAN MAJAS
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
 
Puisi Lama
Puisi Lama Puisi Lama
Puisi Lama
 
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudTugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
 
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudTugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
 
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paudTugas komputer fanny octivsari pg paud
Tugas komputer fanny octivsari pg paud
 
4. puisi
4. puisi4. puisi
4. puisi
 
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdfKreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
Kreatif Mengungkap rasa dan realitas dalam berpuisi.pdf
 
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptxPP_Indo_Materi_puisi.pptx
PP_Indo_Materi_puisi.pptx
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
PPT Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptx
PPT  Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptxPPT  Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptx
PPT Modul 7 Bahasa dan Sastra Indonesia.pptx
 
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptxmateri Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
 

TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx

  • 1. KAIDAH DAN RAGAM PUISI PENGANTAR ILMU SASTRA Kelompok 4 Adeliana Simanjuntak Mitta Hulhannag Hafif Furqon
  • 2. APA ITU PUISI ????? Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)
  • 3. 2. KAIDAH PUISI 1. UNSUR-UNSUR PUISI Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait bunyi dan makna
  • 4. KATA Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata(diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata- kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuiah larik
  • 5. LARIK Larik (baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase,bisa pula seperti sebuah kalimat.
  • 6. BAIT Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis, pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
  • 7. BUNYI Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata- kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama(ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dank eras lembut ucapan bunyi. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
  • 8. MAKNA Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur yaitu struktur batin dan struktur fisik.
  • 9. Struktur batin puisi meliputi hal-hal sebagai berikut : TEMA/ AMANAT RASA (FEELING) NADA (TONE) AMANAT/ TUJUAN/ MAKSUD
  • 10. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal berikut Perwajahan puisi (tipografi) Diksi Imaji Kata kongkret Bahasa figurative atau bahasa bermajas
  • 11. CIRI-CIRI PUISI 1. Pemadatan bahasa Jika puisi itu dibaca deretan kata-kata tidak membentuk kalimat dan alinea, tetapi membentuk larik dan bait yang sama sekali berbeda hakikatnya Larik memiliki makna yang lebih luas dari kalimat.Dalam perwujudan tersebut, diharapkan kata atau frasa juga memiliki arti yang lebih luas dari pada kalimat biasa. •Pemadatan bahasa •Pemadatan bahasa •Pemadatan bahasa
  • 12. 2. Pemilihan Kata Khas a. Lambang : penggantian suatu hal/benda dengan hal/ benda lain. Ada lambing yang bersifat local, kedaerahan, nasional, universal (berlaku untuk semua masyarakat). Lambing warna, lambing bunyi dan lambing suasana. b. Persamaan bunyi atau rima : pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis c. Makna kias : makna kias banyak digunakan dalam karya sastra dan salah satunya puisi paling banyak menggunakan makna kias.
  • 13. 3. Kata Konkret Kata-kata yang dipilih penyair lebih diperkonkret untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret. Oleh karena itu, kata-kata diperkonkret. Bagi penyair mungkin dirasa lebih jelas karena lebih konkret, namun bagi pembaca sering lebih sulit ditafsirkan maknanya . 4. Pengimajian Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui pengimajian, apa yang digambarkan seolah- olah dapat dilihat(imajivisual), didengar(imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
  • 14. 5. Irama (Ritme) Irama (ritme) berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi (khusunya puisi lama), irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan. Irama dapat juga berarti pergantian keras-lumbut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi 6. Tata Wajah Dalam puisi mutakhir (setelah tahun 1976), banyak ditulis puisi yang mementingkan tata wajah, bahkan penyair berusaha menciptakan puisi seperti gambar. Puisi sejenis itu disebut puisi konkret karena tata wajahnya membentuk gambar yang mewakili maksud tertentu.
  • 15. TEKNIK PEMBUATAN PUISI 1. Tahap mengungkapkan fakta diri 2. Tahap mengungkapkan rasa diri 3. Tahap mengungkapkan fakta objek lain 4. Tahap mengungkapkan rasa objek lain 5. Tahap pengungkapan kehadiran yang belum hadir
  • 16. TEKNIK PEMBACAAN PUISI 1. Interpretasi( penafsiran/pemahaan makna puisi) Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata yang tersurat 2. Konsentrasi (pemusatan pikiran) Sebelum memulai pembacaan, sebaiknya pusatkan pikiran pada keberhasilan membaca puisi 3. Artikulasi Pelafalan adalah suatu proses atau usaha untuk mengucapkan bunyi bahasa, baik itu suku kata, kata, frasa, ataupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema puisi.
  • 17. 4. Intonasi (tekanan) Intonasi adalah penyajian tinggi rendah irama puisi dengan memerhatikan jenis- jenis tekanan, seperti tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. 5. Jeda Pemenggalan dapat dilakukan pada bait demi bait, kalimat demi kalimat agar kesan estetika dapat muncul dari keseluruhan pembacaan puisi. 6. Sikap Sikap merupakan kunci kesuksesan membaca puisi dihadapan orang, maka dari itu diperlukan penguasaan sikap yang sempurna oleh pembaca. 7. Gerak-gerik dan mimic Penggunaan gerak-gerik dalam pembacaan puisi dapat membangkitkan gairah pendengar untuk mendengarkan puisi yang anda bawakan. Penggunaan mimic yang tepat sesuai dengan tema puisi juga haruslah dilakukan dengan baik agar seolah-olah pembaca ikut mengalami dan merasakan apa yang terdapat di dalam puisi yang dibacakan.
  • 18. 8. Volume suara Volume suara yang digunakan sebaiknya menyesuaikan tempat dan jumlah perkiraan jumlah pendengar. 9. Kelancaran komunikasi dan pengaturan kecepatan membaca. Kedua hal tersebut harus benar-benar dicermati agar pendengar dapat menikmati puisi yang dibacakan dengan baik serta pesan yang ada di dalam puisi juga dapat tersampaikan.
  • 19. 3. RAGAM PUISI A. Penggolongan puisi berdasarkan isi meliputi : 1. Puisi Epik Puisi epik ialah puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda,kepercayaan,maupun sejarah 2. Puisi Naratif Puisi naratif ialah puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita dengan pelaku, penokohan, perwatakan, latar/setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita
  • 20. 3. Puisi Lirik Puisi lirik ialah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya 4. Puisi Dramatik Puisi dramatik ialah salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu 5. Puisi Satirik Puisi satirik ialah puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat. 6. Romance Romance adalah puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih
  • 21. 8. Elegi Elegi ialah puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih atau perasaan duka 9. Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis adalah pemujaan terhadap tokoh- tokoh yang dikagumi. 10. Himne Himne ialah puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa ataupun tanah air.
  • 22. B. Penggolongan puisi berdasarkan bentuk meliputi : 1. Bentuk puisi lama Bentuk puisi lama selalu berdasarkan pola hidup masyarakat lama dengan segala aktivitasnya. Karena itu bentuk puisi ini mempunyai ciri- ciri : A. Terikat oleh bait dan rima B. Menyangkut pola masyarakat lama C. Biasanya ada sampiran D. Menekankan pada ritme dan nada E. Merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama pengarangnya F. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan. Contoh puisi yang masuk kategori ini adalah mantra, pantun, karmina, seloka, gurindam, syair, dan talibun.
  • 23. 2. Bentuk puisi baru Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Dari segi bentu(jumlah larik) puisi baru digolong menjadi : a. Distikon (2 larik) b. Terzina (3 larik) c. Quatrain (4 larik) d. Quint (5 larik) e. Sektet (6 larik) f. Septima (7 larik) g. Oktav/stanza (8 larik) h. Sonata ( 14 larik), jenis ini berasal dari Italia dengan ragam komposisi jumlah larik sebgaai berikut : a. 4, 4, 3, 3 jumlah lariknya 14 b. 8, 6 jumlah lariknya 14 c. 4, 4, 4, 2 jumlah lariknya 14 d. 4, 4, 2, 2, 2 jumlah lariknya 14
  • 24. 3. Bentuk puisi modern Bentuk puisi modern adalah bentuk di mana karya-karya puisi sudah tidak terikat oleh jumlah larik dan bait
  • 25. 3. Penggolongan puisi berdasarkan jenis : 1. Puisi transparan Puisi transparan juga biasa disebut puisi diafan, di mana penikmat puisi dengan dengan mudah menyatu dan memahami puisi tersebut 2. Puisi prismatic Pemakaian kata dan bahasa puisi ini dalam bentuk kiasan atau bermakna simbolis, bahkan jenis puisi ini dituntut pengembangan daya imajinasi sehingga terkadang puisi ini memerlukan pengkajian dan analisis yang mendalam 4. Puisi mbeling Puisi mbling adalah bentuk-bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan-aturan puisi, melainkan aturan khusus yang ada pada puisi baik menyangkut unsur yang membangun maupun yang terkait dengan puisi tersebut