SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp (Paskawati dkk, 2010). Kompresi merupakan
pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran,
terdapat beberapa macam kertas yang digunakan oleh masyarakat, antara lain,
alumunium foil, kertas cellophane, karton, duplex, kertas majalah, tas kertas,
kertas serbet, kertas pastel, kertas merang, kertas tissue, wallpapers,
watercolor paper, kertas minyak, kertas metalik, kertas daur ulang dan art
paper.
Kertas seni (art paper) dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, adalah
salah satu jenis kertas dengan penampilan estetik yang kaya akan nuansa alami
dan unik. Kertas seni diolah secara khusus dengan tangan (handmade)
sehingga kertas seni identik dengan handmade paper, kertas yang ramah
lingkungan serta secara visual memiliki tampilan atau karakter spesifik dari
segi tekstur, warna, corak, maupun dimensinya (Mustopa, 2012). Pemanfaatan
kertas seni (art paper) pada umumnya sebagai kerajinan, sehingga penilaian
terhadap kertas seni hanya dilihat dari keindahan relatif kertas dan warna yang
dimiliki. Keindahan relatif kertas seni dapat dilihat dari tekstur kertas, corak
kertas dan lain-lain, sedangkan warna kertas dapat disesuaikan dengan
keinginan dan kebutuhan. Berbeda dengan penilaian kualitas kertas yang
2
digunakan pada umumnya seperti kertas tulis, kertas karton, dan lain-lain
kualitas kertas dilihat dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, gramatur dan lain-
lain.
Selama ini, kebanyakan kertas seni dibuat menggunakan bahan baku
tanaman yang dianggap sebagai gulma atau limbah tanaman yang tidak
digunakan lagi. Menurut C. Purnawan dkk (2012) ampas tebu sebagai bahan
alternatif pembuat kertas dekorasi dengan menggunakan metode organosolv
dengan pelarut organik tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan. Pada
proses delignivikasi ampas tebu, dengan perbandingan etanol dengan ampas
tebu 10:1, 15:1, 20:1, dan 25:1 (v/b). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa
semakin besar jumlah etanol (larutan pemasak) ampas tebu yang diperoleh
semakin halus dan lunak. Menurut Nasution (2010) dari hasil percobaan
pemasakan jerami padi untuk basis 100 liter larutan NaOH 5% dalam wadah
pemasak drum bekas oli, dapat dilakukan pemasakan 9 kg jerami padi kering
udara. Setelah proses pemasakan selesai dan bubur jerami padi dicuci bersih,
disaring kemudian dikeringkan, diperoleh sekitar 5,5 kg pulp jerami padi
kering udara atau rendemen sekitar 65,6%. Sedangkan menurut Syamsu dkk
(2012) selulosa microbial dari nata de cassava dapat dikombinasikan dengan
sabut kelapa untuk dijadikan sebagai bahan baku kertas. Prabawati dan Wijaya
(2008) menyatakan bahwa dalam penelitiannya terbukti bahwa merang dan
pelepah pohon pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan
kertas yang ramah lingkungan dan kertas yang dihasilkan dari kedua bahan
3
tersebut mempunyai keungulan yang terletak pada corak dan warnanya yang
khas.
Rumput gajah secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri
tegak, berakar dalam, tinggi rimpang yang pendek. Rumput gajah (Pennisetum
purpureum) banyak ditemukan didaerah sekitar kita, namun pemanfaatannya
hanya sebatas sebagai pakan ternak. Kandungan dari rumput gajah adalah:
protein kasar 5,2 % dan serat kasar 40,85% (Sari, 2009). Serat kasar terdiri
atas selulosa, hemiselulosa dan lignin. Oleh karena rumput gajah merupakan
bahan berserat kasar tinggi, makan berpotensi menjadi bahan baku pembuatan
Ipulp Idan kertas. Selulosa terdapat pada sebagian besar dalam dinding sel dan
bagian-bagian berkayu dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa mempunyai peran
yang menentukan karakter serat dan memungkinkan penggunaannya dalam
pembuatan kertas. Serat selulosa menunjukkan sejumlah sifat yang memenuhi
kebutuhan pembuatan kertas (Dahlan, 2011). Pulp adalah hasil pemisahan
serat dari bahan baku berserat. Pulp dapat dibuat dari bahan kayu, non kayu,
dan kertas bekas (waste paper). Bahan baku pulp biasanya mengandung tiga
komponen utama yaitu: selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Secara umum
prinsip pembuatan pulp merupakan proses pemisahan selulosa terhadap
impurities bahan-bahan dari senyawa yang dikandung oleh kayu di antaranya
lignin. Proses pulping rumput gajah bisa menggunakan proses soda dimana
bahan kimia yang digunakan soda api (NaOH). Pada pembuatan kertas seni
(art paper), penambahan larutan NaOH berfungsi untuk melarutkan lignin saat
proses pembuburan (pulping) sehingga mempercepat proses pemisahan dan
4
pemutusan serat (Sucipto dkk, 2009). Semakin besar konsentrasi larutan
pemasak, maka akan semakin besar jumlah larutan pemasak (NaOH) yang
bereaksi dengan lignin. Tetapi, pemakaian larutan pemasak yang berlebihan
tidak menguntungkan karena akan menyebabkan selulosa terdegradasi.
Konsentrasi NaOH dibatasi maksimum 15% (Paskawati dkk, 2010).
Penampilan suatu produk akan terlihat lebih menarik dengan penggunaan
zat warna. Zat warna dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Zat Pewarna Sintesis
(ZPS) dan Zat Pewarna Alami (ZPA). Zat Pewarna Alami (ZPA) yaitu zat
warna yang berasal dari bahan-bahan alam pada umumnya dari hasil ekstrak
tumbuhan atau hewan (Isminingsih, 1978). Berdasarkan penelitian Sutara
(2009), organ yang digunakan sebagai bahan pewarna alam adalah daun, kulit
kayu/batang, akar, biji, rimpang. Jadi pendistribusian warna alam pada organ
tumbuhan yang diamati hampir semua organ tumbuhan mengandung zat
warna alam. Menurut Saati (2011) pigmen antosianin bunga mawar 2-4%
efektif menyumbangkan warna kemerahan (redness) dan kekuningan
(yellowness) pada beberapa produk industri antara lain sari buah, yoghurt,
jelly, minuman berkarbonat (pangan, makanan-minuman) dan body lotion
(kosmetik). Hardjanti (2008) menyatakan bahwa daun katuk dapat digunakan
sebagai bubuk pewarna alami karena daun katuk tidak menimbulkan sifat
inderawi yang dapat mempengaruhi nilai produk. Berdasarkan penelitian
Manurung (2012), ekstrak sampel warna dari kulit buah manggis diperoleh
warna merah kecoklatan, tetapi belum dipastikan kelompok/golongan senyawa
apa saja yang mampu terekstrak. Oktiani dkk (2013) dalam penelitiannya
5
manyatakan bahwa pada proses pembuatan larutan zat awrna alami dari
ekstrak bunga kembang sepatu merah dihasilkan warna ungu untuk ekstraksi
rebus melalui proses perebusan selama 15 menit atau sampai volume 100 mL,
dan warna merah muda untuk ekstraksi segar dengan cara sampel diblender.
Warna yang dihasilkan diindikasikan sebagai senyawa betasianin. Betasianin
merupakan golongan betaliain yang menghasilkan warna merah-ungu. Contoh
tanaman yang bisa didapatkan zat warnanya adalah daun jati dan kunyit. Daun
jati dapat diekstraksi menghasilkan warna merah karena mengandung
antosianin, sedangkan kunyit dapat diekstraksi menghasilkan warna
kekuningan karena mengandung kurkumin. Seperti dalam penelitian Nurwanti
dkk (2013) yang menyatakan bahwa warna merah yang dihasilkan dari filtrat
daun muda jati berasal dari zat warna antosianin yang dikandung daun muda
jati tersebut. Dan Stahl dalam Hardjanti (2008) menyatakan bahwa komponen
yang terpenting dari umbi kunyit adalah zat warna kurkumin dan minyak
atsirinya. Kurkumin merupakan zat warna yang secara biogenetis berasal dari
fenil alanin, asam malonat, dan asam sitrat.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang
“KARAKTERISTIK KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH
(Pennisetum purpureum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI
NAOH DAN PEWARNA YANG BERBEDA”.
6
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan maka dalam penelitian ini
dibatasi sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah rumput gajah (Pennisetum Purpureum),
konsentrasi NaOH (10%, 12,5% dan 15%), sedangkan pewarna yang
digunakan adalah zat warna dari kunyit (20%) dan daun jati (20%).
2. Objek penelitian adalah kertas seni dari rumput gajah dengan pewarna
3. Parameter yang diukur adalah karakteristik kertas seni (ketahanan tarik
dan ketahanan sobek) dan organoleptik kertas seni (tekstur, warna,
kenampakan serat, dan kesukaan masyarakat terhadap produk).
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari rumput
gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH
dan pewarna yang berbeda?.
2. Bagaimana uji organoleptik karakteristik kertas dari rumput gajah
(Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan
pewarna yang berbeda?.
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah
1. Untuk mengetahui ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari
rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi
NaOH dan pewarna yang berbeda.
2. Untuk mengetahui organoleptik kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum
purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang
berbeda.
E. Manfaat Penelitian
1. IPTEK
a. penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk sosialisasi ke masyarakat
bahwa rumput gajah (Pennisetum purpureum) dapat diolah menjadi
barang yang dapat dimanfaatkan selain sebagai pakan ternak.
b. penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk mengetahui ketahanan
tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari bahwa rumput gajah
(Pennisetum purpureum) dengan ditambah konsentrasi NaOH dan
pewarna yang berbeda.
c. penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya.
2. bagi masyarakat
a. hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai sentra usaha kecil
yang dapat menambah pendapatan masyarakat
8
b. meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat dalam
pengaplikasian rumput gajah (Pennisetum purpureum).
3. bagi peneliti
a. dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana cara membuat
kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan
penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda.
b. dapat menambah wawasan, pengetahuan, maupun keterampilan
peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian karakteristik kertas
seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum).
c. dapat mengetahui ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari
rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan
konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda.
d. dapat mengetahui hasil uji organoleptik terhadap kertas seni dari
rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan
konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda.

More Related Content

Similar to KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH

Tugas atnopedagogie Kain sasirangan
Tugas atnopedagogie Kain sasiranganTugas atnopedagogie Kain sasirangan
Tugas atnopedagogie Kain sasiranganMutiara Cess
 
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyPkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyFelly Shafira
 
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...John Kelik
 
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxAdam Superman
 
Daur ulang barang bekas
Daur ulang barang bekasDaur ulang barang bekas
Daur ulang barang bekasDiana Ary
 
175 515-1-pb
175 515-1-pb175 515-1-pb
175 515-1-pb12105
 
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...UNESA
 
Akrilik buatan sendiri
Akrilik buatan sendiriAkrilik buatan sendiri
Akrilik buatan sendiriAgus Sayuti
 
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John KelikKumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John KelikJohn Kelik
 
Presentasi daur ulang kertas 1
Presentasi daur ulang kertas 1Presentasi daur ulang kertas 1
Presentasi daur ulang kertas 1Adi Nugroho
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)aufia w
 

Similar to KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH (13)

Tugas atnopedagogie Kain sasirangan
Tugas atnopedagogie Kain sasiranganTugas atnopedagogie Kain sasirangan
Tugas atnopedagogie Kain sasirangan
 
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyPkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
 
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...
Pengaruh Perbandingan Komposisi Serbuk Kasar dengan Serbuk Halus, dan Serbuk ...
 
contoh Abstract laporan
contoh Abstract laporancontoh Abstract laporan
contoh Abstract laporan
 
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
 
Daur ulang barang bekas
Daur ulang barang bekasDaur ulang barang bekas
Daur ulang barang bekas
 
175 515-1-pb
175 515-1-pb175 515-1-pb
175 515-1-pb
 
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
Proyek Monografi ST: Bukti Taksonomi Varietas Mangga Golek, Gadung, Gedong GI...
 
Akrilik buatan sendiri
Akrilik buatan sendiriAkrilik buatan sendiri
Akrilik buatan sendiri
 
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John KelikKumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
Kumpulan Intisari Hasil Karya Ilmiah John Kelik
 
Presentasi daur ulang kertas 1
Presentasi daur ulang kertas 1Presentasi daur ulang kertas 1
Presentasi daur ulang kertas 1
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp (Paskawati dkk, 2010). Kompresi merupakan pemberian tekanan yang tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di pasaran, terdapat beberapa macam kertas yang digunakan oleh masyarakat, antara lain, alumunium foil, kertas cellophane, karton, duplex, kertas majalah, tas kertas, kertas serbet, kertas pastel, kertas merang, kertas tissue, wallpapers, watercolor paper, kertas minyak, kertas metalik, kertas daur ulang dan art paper. Kertas seni (art paper) dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, adalah salah satu jenis kertas dengan penampilan estetik yang kaya akan nuansa alami dan unik. Kertas seni diolah secara khusus dengan tangan (handmade) sehingga kertas seni identik dengan handmade paper, kertas yang ramah lingkungan serta secara visual memiliki tampilan atau karakter spesifik dari segi tekstur, warna, corak, maupun dimensinya (Mustopa, 2012). Pemanfaatan kertas seni (art paper) pada umumnya sebagai kerajinan, sehingga penilaian terhadap kertas seni hanya dilihat dari keindahan relatif kertas dan warna yang dimiliki. Keindahan relatif kertas seni dapat dilihat dari tekstur kertas, corak kertas dan lain-lain, sedangkan warna kertas dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Berbeda dengan penilaian kualitas kertas yang
  • 2. 2 digunakan pada umumnya seperti kertas tulis, kertas karton, dan lain-lain kualitas kertas dilihat dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, gramatur dan lain- lain. Selama ini, kebanyakan kertas seni dibuat menggunakan bahan baku tanaman yang dianggap sebagai gulma atau limbah tanaman yang tidak digunakan lagi. Menurut C. Purnawan dkk (2012) ampas tebu sebagai bahan alternatif pembuat kertas dekorasi dengan menggunakan metode organosolv dengan pelarut organik tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan. Pada proses delignivikasi ampas tebu, dengan perbandingan etanol dengan ampas tebu 10:1, 15:1, 20:1, dan 25:1 (v/b). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa semakin besar jumlah etanol (larutan pemasak) ampas tebu yang diperoleh semakin halus dan lunak. Menurut Nasution (2010) dari hasil percobaan pemasakan jerami padi untuk basis 100 liter larutan NaOH 5% dalam wadah pemasak drum bekas oli, dapat dilakukan pemasakan 9 kg jerami padi kering udara. Setelah proses pemasakan selesai dan bubur jerami padi dicuci bersih, disaring kemudian dikeringkan, diperoleh sekitar 5,5 kg pulp jerami padi kering udara atau rendemen sekitar 65,6%. Sedangkan menurut Syamsu dkk (2012) selulosa microbial dari nata de cassava dapat dikombinasikan dengan sabut kelapa untuk dijadikan sebagai bahan baku kertas. Prabawati dan Wijaya (2008) menyatakan bahwa dalam penelitiannya terbukti bahwa merang dan pelepah pohon pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan kertas yang ramah lingkungan dan kertas yang dihasilkan dari kedua bahan
  • 3. 3 tersebut mempunyai keungulan yang terletak pada corak dan warnanya yang khas. Rumput gajah secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, tinggi rimpang yang pendek. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) banyak ditemukan didaerah sekitar kita, namun pemanfaatannya hanya sebatas sebagai pakan ternak. Kandungan dari rumput gajah adalah: protein kasar 5,2 % dan serat kasar 40,85% (Sari, 2009). Serat kasar terdiri atas selulosa, hemiselulosa dan lignin. Oleh karena rumput gajah merupakan bahan berserat kasar tinggi, makan berpotensi menjadi bahan baku pembuatan Ipulp Idan kertas. Selulosa terdapat pada sebagian besar dalam dinding sel dan bagian-bagian berkayu dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa mempunyai peran yang menentukan karakter serat dan memungkinkan penggunaannya dalam pembuatan kertas. Serat selulosa menunjukkan sejumlah sifat yang memenuhi kebutuhan pembuatan kertas (Dahlan, 2011). Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat. Pulp dapat dibuat dari bahan kayu, non kayu, dan kertas bekas (waste paper). Bahan baku pulp biasanya mengandung tiga komponen utama yaitu: selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Secara umum prinsip pembuatan pulp merupakan proses pemisahan selulosa terhadap impurities bahan-bahan dari senyawa yang dikandung oleh kayu di antaranya lignin. Proses pulping rumput gajah bisa menggunakan proses soda dimana bahan kimia yang digunakan soda api (NaOH). Pada pembuatan kertas seni (art paper), penambahan larutan NaOH berfungsi untuk melarutkan lignin saat proses pembuburan (pulping) sehingga mempercepat proses pemisahan dan
  • 4. 4 pemutusan serat (Sucipto dkk, 2009). Semakin besar konsentrasi larutan pemasak, maka akan semakin besar jumlah larutan pemasak (NaOH) yang bereaksi dengan lignin. Tetapi, pemakaian larutan pemasak yang berlebihan tidak menguntungkan karena akan menyebabkan selulosa terdegradasi. Konsentrasi NaOH dibatasi maksimum 15% (Paskawati dkk, 2010). Penampilan suatu produk akan terlihat lebih menarik dengan penggunaan zat warna. Zat warna dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Zat Pewarna Sintesis (ZPS) dan Zat Pewarna Alami (ZPA). Zat Pewarna Alami (ZPA) yaitu zat warna yang berasal dari bahan-bahan alam pada umumnya dari hasil ekstrak tumbuhan atau hewan (Isminingsih, 1978). Berdasarkan penelitian Sutara (2009), organ yang digunakan sebagai bahan pewarna alam adalah daun, kulit kayu/batang, akar, biji, rimpang. Jadi pendistribusian warna alam pada organ tumbuhan yang diamati hampir semua organ tumbuhan mengandung zat warna alam. Menurut Saati (2011) pigmen antosianin bunga mawar 2-4% efektif menyumbangkan warna kemerahan (redness) dan kekuningan (yellowness) pada beberapa produk industri antara lain sari buah, yoghurt, jelly, minuman berkarbonat (pangan, makanan-minuman) dan body lotion (kosmetik). Hardjanti (2008) menyatakan bahwa daun katuk dapat digunakan sebagai bubuk pewarna alami karena daun katuk tidak menimbulkan sifat inderawi yang dapat mempengaruhi nilai produk. Berdasarkan penelitian Manurung (2012), ekstrak sampel warna dari kulit buah manggis diperoleh warna merah kecoklatan, tetapi belum dipastikan kelompok/golongan senyawa apa saja yang mampu terekstrak. Oktiani dkk (2013) dalam penelitiannya
  • 5. 5 manyatakan bahwa pada proses pembuatan larutan zat awrna alami dari ekstrak bunga kembang sepatu merah dihasilkan warna ungu untuk ekstraksi rebus melalui proses perebusan selama 15 menit atau sampai volume 100 mL, dan warna merah muda untuk ekstraksi segar dengan cara sampel diblender. Warna yang dihasilkan diindikasikan sebagai senyawa betasianin. Betasianin merupakan golongan betaliain yang menghasilkan warna merah-ungu. Contoh tanaman yang bisa didapatkan zat warnanya adalah daun jati dan kunyit. Daun jati dapat diekstraksi menghasilkan warna merah karena mengandung antosianin, sedangkan kunyit dapat diekstraksi menghasilkan warna kekuningan karena mengandung kurkumin. Seperti dalam penelitian Nurwanti dkk (2013) yang menyatakan bahwa warna merah yang dihasilkan dari filtrat daun muda jati berasal dari zat warna antosianin yang dikandung daun muda jati tersebut. Dan Stahl dalam Hardjanti (2008) menyatakan bahwa komponen yang terpenting dari umbi kunyit adalah zat warna kurkumin dan minyak atsirinya. Kurkumin merupakan zat warna yang secara biogenetis berasal dari fenil alanin, asam malonat, dan asam sitrat. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang “KARAKTERISTIK KERTAS SENI DARI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI NAOH DAN PEWARNA YANG BERBEDA”.
  • 6. 6 B. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan maka dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Subjek penelitian adalah rumput gajah (Pennisetum Purpureum), konsentrasi NaOH (10%, 12,5% dan 15%), sedangkan pewarna yang digunakan adalah zat warna dari kunyit (20%) dan daun jati (20%). 2. Objek penelitian adalah kertas seni dari rumput gajah dengan pewarna 3. Parameter yang diukur adalah karakteristik kertas seni (ketahanan tarik dan ketahanan sobek) dan organoleptik kertas seni (tekstur, warna, kenampakan serat, dan kesukaan masyarakat terhadap produk). C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda?. 2. Bagaimana uji organoleptik karakteristik kertas dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda?.
  • 7. 7 D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah 1. Untuk mengetahui ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda. 2. Untuk mengetahui organoleptik kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda. E. Manfaat Penelitian 1. IPTEK a. penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk sosialisasi ke masyarakat bahwa rumput gajah (Pennisetum purpureum) dapat diolah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan selain sebagai pakan ternak. b. penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk mengetahui ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari bahwa rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan ditambah konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda. c. penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. bagi masyarakat a. hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai sentra usaha kecil yang dapat menambah pendapatan masyarakat
  • 8. 8 b. meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat dalam pengaplikasian rumput gajah (Pennisetum purpureum). 3. bagi peneliti a. dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana cara membuat kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda. b. dapat menambah wawasan, pengetahuan, maupun keterampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian karakteristik kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum). c. dapat mengetahui ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda. d. dapat mengetahui hasil uji organoleptik terhadap kertas seni dari rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan penambahan konsentrasi NaOH dan pewarna yang berbeda.