1. i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :
RAINBOW TISSUE AROMATERAPHY DARI LIMBAH BATANG PISANG
(MUSA Sp.) DAN MINYAK ATSIRI LOKAL YANG MULTIGUNA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan oleh:
Sita Hifdiah Maulidini (NIM 21030110141087 / Angkatan 2010)
Nurul Qoshri (NIM 21030110141076 / Angkatan 2010)
Bagus Wahyu Murtianto (NIM 21030110141090 / Angkatan 2010)
Primadiani Nurhanidar (NIM 21030110141107 / Angkatan 2010)
Rudy Christanto (NIM 21030111130143 / Angkatan 2011)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................. iv
A. Judul Kegiatan ......................................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
C. Perumusan Masalah .................................................................................. 2
D. Tujuan ...................................................................................................... 2
E. Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2
F. Kegunaan ................................................................................................. 3
G. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 3
Pohon Pisang ............................................................................................ 3
Proses Pembuatan Pulp (Pulping) ............................................................ 4
Minyak Atsiri ........................................................................................... 5
H. Metode Pelaksanaan ................................................................................. 6
Alat dan Bahan yang Digunakan ............................................................. 6
Penetapan Variabel .................................................................................. 7
Rancangan Percobaan ............................................................................... 7
Metode yang Digunakan .......................................................................... 7
Analisa Hasil ............................................................................................ 8
Prosedur Penelitian .................................................................................. 8
I. Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 9
J. Rancangan Biaya ..................................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................. 10
Lampiran ......................................................................................................... 11
4. iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Batang Pisang................................................................................. 3
Gambar 2. Minyak Atsiri ................................................................................. 5
Gambar 3. Digester Pulp.................................................................................. 6
Gambar 4. Diagram Rancangan Percobaan .................................................... 7
5. v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel komposisi kimia dan unsur dari batang pisang ....................... 3
Tabel 2. Tabel Macam-macam minyak atsiri dan kegunaannya ..................... 5
Tabel 3. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 9
Tabel 4. Rancangan Biaya ............................................................................... 9
6. 1
A. JUDUL KEGIATAN
Rainbow Tissue Aromatheraphy dari Limbah Batang Pisang (Musa
Paradisea) dan Minyak Atsiri Lokal yang Multiguna.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini, kertas tissue telah menjadi ciri budaya kehidupan modern
manusia, yaitu kepraktisan. Bahan utama dalam proses pembuatan kertas tissue
adalah bubur kertas atau pulp yang terbuat dari bahan baku kayu yang
mengalami beberapa tahapan proses yang disebut pulping . Di Indonesia,
kebutuhan akan pulp setiap tahunnya semakin tinggi. Biro Pusat Statistik
mencatat impor pulp di Indonesia pada tahun 2004 sejumlah 543.345 ton
dan mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2005 (8.479.910
ton) dan pada tahun 2006 (22.069.216 ton) (Anonim, 2006).
Berdasarkan data statistik Kehutanan (2009) bahwa hingga tahun 2009
sesuai dengan ijin usaha yang diberikan, produksi hutan tanaman mencapai
18,95 juta m3
(HTI) dan 0,09 juta m3
(Perusahaan Hutan Negara Indonesia).
Sedangkan produksi hutan alam dari HPH hanya mencapai 4,86 juta m3
dan dari
Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) sejumlah 6,62 juta m3
. Padahal kebutuhan kayu
nasional yang disampaikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Kehutanan Tahun 2006 - 2025, mencapai 64 juta m3
per tahun (Anonim, 2006).
Kondisi tersebut mengakibatkan adanya ketimpangan yang tinggi antara
ketersediaan produksi kayu dengan kebutuhan kayu nasional. Tingginya tingkat
penebangan hutan akibat meningkatnya penggunaan kayu sebagai bahan baku
berbagai industri perkayuan menyebabkan perlunya mengganti dengan serat
alam non-kayu. Serat alam non-kayu memiliki keuntungan dibandingkan
dengan kayu diantaranya adalah kemudahan dipanen dalam waktu yang relatif
lebih singkat dibandingkan pohon kayu dan kemudahannya dibudidaya.
Batang pisang merupakan limbah pertanian potensial yang belum
banyak dimanfaatkan. Batang pisang memiliki ukuran panjang serat 4,20 - 5,46
mm dan kandungan lignin 33,51% (SyafRudyn, 2004). Batang pisang memiliki
potensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku kertas tissue. Pernyataan ini
juga didukung oleh Lisnawati (2000), yang menyatakan bahwa batang pisang
mempunyai potensi serat yang berkualitas baik, sehingga merupakan salah satu
alternatif bahan baku potensial untuk pembuatan kertas tissue.
Penggunaan kertas tissue yang hanya digunakan untuk keperluan sanitasi
mendasari kami melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan minyak
atsiri dalam pembuatannya yang dapat memberikan kenyamaan, seperti rasa
sejuknya merangsang system saraf, memperbaiki peredaran udara, menyegarkan,
kecekatan mental, mengurangi rasa sakit kepala, dan memiliki sifat disinfeksi dan
mengusir serangga.
7. 2
C. PERUMUSAN MASALAH
Pada peneletian terdahulu dilakukan sebuah penelitian tentang pembuatan
pulp secara kimia dari serat kayu (Dahl, 1789). Dahl melakukan penelitian
tersebut menggunakan metode proses kraft dengan chlorin sebagai zat aktif
pencuci pulp. Penelitian tersebut memberikan jawaban bahwa pulp dapat
terbentuk dari serat kayu dan dapat diproduksi massal secara industri dengan
mudah. Namun, seiring waktu ditemukan masalah dalam ekonomisasi industri
pulp, dampak lingkungan yang diakibatkan dari eksploitasi serat kayu dan limbah
yang mengandung bahan kimia, serta keamanan dan kesehatan pengguna dalam
menggunakan pulp seperti tissue untuk kebutuhan sehari-hari.
Pada penelitian tersebut terdapat variable berubah yang dapat dimodifikasi,
limbah batang pisang merupakan sumber serat non-kayu yang banyak ditemukan,
peroksida merupakan agen pemutih ( non-chlorin) yang ramah lingkungan, filler
aromaterapi dari minyak atsiri merupakan suatu inovasi dalam pengembangan
industri tissue untuk memberikan kenyamanan dan sekaligus pemberi warna
kertas tissue.
Oleh karena itu, kami mengusulkan penelitian pembuatan tissue dari bahan
baku limbah batang pisang dengan metode kimia kraft menggunakan pemutih
peroksida serta penambahan filler aromaterapi dari minyak atsiri sebagai nilai
tambah yang diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan dan mampu
menambah nilai guna yang bermanfaat bagi penggunanya serta nilai komersial
yang bermanfaat dalam ekonomisasi industri pulp.
D. TUJUAN
Untuk dapat menyelesaikan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
antara lain:
1. Mengembangkan teknologi pembuatan produk pulp tissue dari bahan baku
limbah batang pisang yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
2. Mengkaji pengaruh TFC Peroksida sebagai pengganti chlorin yang
berbahaya dalam fungsinya sebagai zat aktif pencuci pulp.
3. Meningkatkan kualitas dan fungsi produk pulp tissue dengan aditif filler
minyak atsiri dan pewarna alami.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitiaan ini antara lain:
1. Memberikan solusi ekonomi dan masalah lingkungan dengan modifikasi
bahan baku dan pemutih dalam pembuatan pulp kertas tissue.
2. Memberi nilai lebih pada produk pulp tissue dengan penambahan filler
minyak atsiri dan warna yang dihasilkan.
3. Produk rainbow tissue aromatherapy yang multiguna.
4. Artikel ilmiah di tingkat nasional atau internasional
8. 3
F. KEGUNAAN
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa penambahan
wawasan ilmu pengetahuan serta pengembangan pembuatan pulp skala industri.
G. TINJAUAN PUSTAKA
G.1. Batang Pisang
Gambar 1.Batang Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) merupakan tanaman perkebunan
yang banyak dibudidayakan di negara tropis seperti Indonesia. Selama ini pisang
hanya dimanfaatkan pada buah dan daunnya, sedangkan pelepah batang pisang
kurang banyak dimanfaatkan. Pelepah batang pisang mempunyai kandungan serat
(selulosa) yang cukup tinggi serta daur hidup pisang relatif pendek, hal itu sangat
memungkinkan untuk menggantikan kayu sebagai bahan baku pembuatan kertas
tissue. Pada tahun 2003, produksi pisang Indonesia mencapai 2.374.841 ton
dengan luas sekitar sekitar 56.728 ha. Selanjutnya pada tahun 2004, produksi dan
luas tersebut meningkat menjadi 2.758.708 ton dan 65.897 ton. Atas dasar itu,
maka potensi pelepah batang pisang pada tahun 2002-2003 mencapai sekitar
79.603.169-92.469.504 ton (Sumarjono, 2004; Anonim, 2005/2006).
Tabel 1. Tabel komposisi kimia dan unsur dari batang pisang.
Nama Kandungan
Chemical Composition (wt %
dry)
Ash
SiO2
Ekstractive
Hemicellulose
Lignin
Cellulose
10.7
1.59
4.76
30.5
12.25
40.2
Elemental composition (wt %
dry) 38.2
9. 4
Carbon
Hydrogen
Nitrogen
Oxygen
5.3
0.3
43.4
Calorific Value,Kj / g -dry 15.7
Kadar lignin dalam batang pisang adalah 12,25% sedangkan seratnya
relatif panjang sekitar 4,29 mm. Kadar lignin yang rendah dari pelepah merupakan
keuntungan lain karena proses pembuatan pulp relatif membutuhkan bahan
pemasak yang relatif sedikit dan waktu yang relatif singkat sehingga memberikan
keuntungan secara ekonomis (Lisnawati, 2000). Mereka lebih mudah delignified
dan memerlukan kondisi memasak lebih ringan dan lebih cepat dibandingkan
dengan sumber serat kayu.
G.2. Proses Pembuatan Pulp (Pulping)
Pulping adalah suatu proses dimana kayu/bahan baku berserat
lainnya diperkecil ukurannya sehingga menjadi suatu massa serat
(Smook, 1994). Tujuan utama pembuatan pulp adalah untuk melepaskan
serat-serat yang dapat dikerjakan secara kimia, mekanik atau semikimia
yaitu kombinasi dua tipe perlakuan. Menurut Onggo (2004), proses
pulping yang optimal untuk serat tanaman non-kayu adalah proses
alkali menggunakan NaOH. Selulosa bersifat tidak larut dalam alkali
NaOH, sedangkan lignin, hemiselulosa, pektin dan komponen serat lainnya
bersifat larut. Pembuatan pulp secara semikimia meliputi perlakuan
serpih dengan larutan Natrium hidroksida (NaOH) dan defibrasi
penggiling akhir (Fengel dan Wegener, 1995).
Proses pemutihan bertujuan untuk menghilangkan sisa lignin yang masih
terdapat dalam pulp. Apabila pada proses pemutihan digunakan khlorin, maka
dari unit ini akan dihasilkan limbah cair COC (chlorinated organic
compounds) yang diketahui sangat berbahaya terhadap lingkungan. Pada
konsep TCF sama sekali tidak digunakan unsur khlor. Sebagai pengganti khlorin
pada konsep TCF biasanya digunakan oksigen atau ozon. Bahan kimia yang
digunakan dalam proses pemutihan terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. Oksidator.
Oksidator berfungsi untuk mendegradasi dan menghilangkan lignin dari
gugus kromoform. Oksidator yang sering digunakan adalah Khlor (C),
Oksigen(O), Hipoklorit (H), Klordioksida (D), Peroksida (P), Ozon (Z) dan
Nitrogen dioksida (N).
2. Alkali.
Alkali berfungsi untuk mendegradasi lignin dengan cara hidrolisa dan
melarutkan gugus gula sederhana yang masih bersatu dalam pulp. Alkali
disini menggunakan NaOH sebagai basa kuat.
Peroksida tidak hanya digunakan untuk memutihkan pulp mekanik tapi juga
digunakan dalam serangkaian tahap pemutihan pada industri pulp kimia. Bahan
kimia ini sering digunakan pada tahap akhir rangkaian proses pemutihan,
10. 5
dan menghasilkan peningkatan derajat putih dan stabilitas pada pulp tanpa
mengalami penurunan rendemen dan lignin yang signifikan. Keuntungan lain
dari penggunaan peroksida sebagai bahan pemutih adalah kemudahan
dalam pemanasan dan penerapan, serta menghasilkan produk yang relatif
tidak beracun dan tidsk berbahaya. Namun kekurangannya adalah harga
bahan kimia peroksida dan bahan aditifnya yang masih tinggi. Umumnya tahap
peroksida menggunakan bahan kimia berupa Natrium peroksida (Na2O2),
Hidrogen peroksida (H2O2), atau kombinasi keduanya.
G.3. Minyak Atsiri
Gambar 3. Minyak Atsiri
Indonesia merupakan negara yang cukup berpotensi dalam produksi
minyak atsiri. Penggunaan minyak atsiri dari bahan alam sebagai obat
semakin diminati masyarakat, seiring dengan gerakan “kembali ke alam”
(back to nature) yang dilakukan masyarakat. Tanaman obat makin penting
peranannya dalam pola konsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan. Menurut
Tim Penulis Martha Tilaar Center (2002) dengan meningkatnya kesadaran
manusia terhadap pemanfaatan sumber daya alam tersebut, maka
pemanfaatan produk herbal semakin berkembang tidak hanya di Negara-
negara Timur saja, melainkan sudah merambah ke negara-negara Barat. Hal ini
tampak dari data WHO yang menunjukkan bahwa permintaan roduk herbal
di negara-negara Eropa dalam kurun waktu 1999 - 2004 diperkirakan mencapai
66% dari permintaan dunia.
Tabel 2. Tabel Macam-macam minyak atsiri dan kegunaannya
Nama Minyak Atsiri Kegunaan
Cypress Mengatasi tekanan darah rendah, system
sirkulasi, wasir, selulit serta mengurangi
keringat yang berlebihan dari dalam tubuh
Lavender: Merawat infeksi paru-paru, sinus, vaginal
termasuk jamur, radang tenggorokan, asma,
kista dan peradangan lain. Meningkatkan daya
tahan tubuh, regenerasi sel, luka terbuka,
infeksi kulit dan sangat nyaman untuk kulit
11. 6
Gambar 3. Digester Pulp
bayi.
Sandalwood Menyembuhkan infeksi saluran kencing dan
alat kelamin, mengobati radang dan luka bakar,
masalah tenggorokan, membantu mengatasi
sulit tidur dan menciptakan ketenangan hati.
Ylang-ylang: Bersifat menenangkan, melegakan sesak napas,
berfungsi sebagai tonik rambut sekaligus
sebagai pembangkit rasa cinta.
Lemon berfungsi untuk memberikan rasa segar,
menghilangkan mual dan mabuk perjalanan,
kelelahan fisik, menghilangkan kantuk,
meningkatkan konsentrasi
Santalia berfungsi untuk relaksasi, meningkatkan
konsentrasi, menghilangkan stress, membantu
mengatasi kesulitan tidur (insomnia),
menyegarkan pikiran, membantu mengatasi
rasa cemas, tegang dan ketakutan. Menguatkan
jantung dan melancarkan peredaran darah.
Centifolia berfungsi sebagai Anti Depressant,
menghilangkan nyeri, membangkitkan
semangat dan menenangkan emosi,
menormalkan irama pernafasan. Membantu
mengatasi Pre Menstrual Syndrome (nyeri
haid) pada wanita.
H. METODE PELAKSANAAN
H.1. Bahan dan Alat yang Digunakan
1. Bahan
Bahan utama yang digunakan dalarn penelitian ini adalah limbah batang
pisang. Bahan kimia yang digunakan dalarn proses pemasakan kraft RDH adalah
NaOH dan Na2S. Bahan kirnia untuk proses pemutihan metoda ECF adalah
Peroksida dan NaOH. .Bahan kimia untuk analisis terdiri dari KMnO4, Na2S2O3,
KI, H2S04 4 N, larutan kanji, BaCI2, formaldehid, WCI, indikator pp, amoniak
dan air suling.
2. Alat
Alat yang digunakan terdiri dari neraca analitis, bejana
pemasak (digester), mesin pembuat serpih (chipper), sprout
waldron refiner, PFl mill, freeness tester, penyaring pulp (flat
screener), oven, pH meter, penangas air, desikator, gelas ukur,
gelas piala, temometer dan peralatan pengujian lembaran pulp
yang terdiri atas rearing tesrer, tensile tester, bursting tester.
12. 7
H.2. Penetapan Variabel
1. Variabel Tetap :
kadar NaOH 2%, Na2S, air
suhu steam
waktu pemasakan
2. Variabel Berubah :
bobot serpih serat batang pisang (panjang 2,5-3 cm; lebar 1-2 cm; tebal 0,2-
0,3 cm)
kadar ECF Peroksida (H2O2) 0,1% ; 0,16% ; 0,22% ; 0,28%
kadar filler aromateraphy 0,1% ; 0,2% ; 0,3%
H.3. Rancangan Percobaan
Gambar 4. Diagram Rancangan Percobaan
H.4. Metode yang Digunakan
Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah proses
pemasakan pulp dengan metode kraft RDH (Rapid Displacement Heating) dengan
proses pemutihan pulp Totally Free Chlorin dengan empat tahap delignifikasi.
13. 8
H.5. Analisa Data
Analisis yang dilakukan meliputi penghitungan rendemen pulp, penentuan
bilangan kappa, kekuatan sobek, kekuatan tarik, kekuatan retak, ketahanan lipat
opasitas, derajat putih pulp dengan TCF Peroksida, serta ketahanan aromaterapi
pada pulp.
H.6. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian meliputi :
1. Pembuatan serpih
Pembuatan serpih dilakukan dengan mesin penyerpih (chipper). Serpih- dibuat
dengan ukuran panjang 2,5 - 3,0 crn, lebar 1 - 2,0 cm dan tebal 0,2 - 0,3 cm.
Serpih kayu dikeringkan di udara terbuka selama 1 - 2 hari. Setelah itu serpih
disimpan dalarn kantong plastik untuk mempertahankan dan menyeragamkan
kadar air serpih.
2. Penyiapan larutan pemasak
Proses pemasakan secara alkali dengan menggunakan larutan NaOH, N2S dan
air.
3. Pemasakan Serpih Sistem RDH
Serpih batang pisang di steaming terlebih dahulu dengan menggunakan
steam selama 7 menit pada suhu 10 ᵒC. Setelah itu lindi putih hangat
dimasukan kedalam digester, kemudian dipanaskan menuju suhu maksimum
120 ᵒC selama 20 menit dan dipertahankan selama 20 menit. Hal ini
dimaksudkan untuk preimpregnasi yaitu memisahkan dan rnenghilangkan udara
yang terdapat dalam serpih. Pada impregnasi yang kedua larutan lindi putih panas
dimasukkan kedalam digester kemudian dipanaskan pada suhu maksirnurn 155 ᵒC
selarna 30 menit kemudian dipertahankan selama 20 menit. Pemasakan dilakukan
pada suhu 170 ᵒC selarna 1 jam untuk mencapai suhu maksimum dan
dipertahankan sarnpai faktor-H pemasakan tercapai. Faktor-H adalah suatu
variabel tunggal yang digunakan untuk memperkirakan waktu dan suhu
pemasakan dengan tepat (Vroom, 1957).
4. Pemutihan dan Penambahan Aditif
Pemutihan pulp dilakukan dengan 2 tahapan yaitu tahap delignifikasi untuk
melarutkan atau rnenghilangkan lignin dengan peroksida dan tahap ekstraksi
dengan NaOH sebanyak 2 %. Pemutihan berikutnya adalah sebagai tahap
pencerahan untuk mencapai derajat putih setelah tahap delignifikasi dengan
menggunakan dioksida klorin. Konsentrasi Peroksida yang digunakan pada tahap
terdiri dari 4 taraf, dengan variasi berdasarkan kappa factor (KF) yang ditetapkan
yaitu 0,10; 0,16; 0,22 dan 0,28. Kemudian bubur pulp dicetak dalam suatu
lempengan menjadi lembaran kertas lalu diberi filler aromateraphy dari minyak
atsiri lokal dan pewarna.
14. 9
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
Tahapan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perijinan Laboratorium
Persiapan alat
Perancangan Alat
Pembelian bahan baku
Musa Paradisea dan
bahan pendukung
Pelaksanaan
penelitian
pembuatan
tissue
Pembuatan
pulping
Pemberian
Peroksida
Pemberian
Atsiri
Analisa Hasil
Uji Kepuasan Konsumen
Penyusunan Laporan
Akhir
Artikel ilmiah
Pembuatan Poster
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 4. Rancangan Biaya
No. Uraian Jumlah
Harga
satuan
Total
1 Bahan habis pakai
Limbah batang pisang 20 btg Rp 100.000 Rp 2.000.000
Minyak Atsiri Lokal (kayu
putih) @ 20ml
200 ml Rp 10.000 Rp 2.000.000
Alkali 1 paket Rp 500.000 Rp 500.000
Pewarna alami 1 Rp 100.000 Rp 100.000
Aquadest 1000 L Rp 15.000 Rp 1.500.000
2 Alat-alat
Ember 10 buah Rp 50.000 Rp 500.000
Botol 10 buah Rp 35.000 Rp 350.000
Kertas saring 200 lembar Rp 4.000 Rp 800.000
3 Bahan Analisa
KI 1 botol Rp 100.000 Rp 100.000
H2SO4 1 botol Rp 200.000 Rp 200.000
15. 10
Na2S2O3 1 botol Rp 250.000 Rp 250.000
KMnO4 1 botol Rp 150.000 Rp 150.000
NaOH 1 botol Rp 150.000 Rp 150.000
N2S 1 botol Rp 275.000 Rp 275.000
4 Transportasi Rp 350.000 Rp 350.000
5 Pengemasan
Poster Rp 50.000 Rp 50.000
Design kemasan Rp 75.000 Rp 75.000
6 Dokumentasi Rp 250.000 Rp 250.000
7 Pelatihan dan Seminar 3 Rp 250.000 Rp 750.000
8 Biaya lain-lain
Sewa alat dan laboratorium 3x1 bulan Rp 500.000 Rp 1.500.000
Pembuatan proposal,
laporan, dan penggandaan
Rp 200.000
TOTAL Rp 12.050.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Batubara, Ridwanti. 2006. Teknologi Bleaching Ramah Lingkungan. Depaertemen
Kehutanan USU. USU Repository.
Dewi, F. S., Parwata, O. M.,. 2008. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak
Atsiri dari Rimpang Lengkuas. Jurusan Kimia Fmipa Universitas Udayana,
Bukit Jimbaran. Jurnal kimia 2 (2), juli 2008 : 100-104
Hadipernata, Mulyana. Efisiensi Proses Pemutihan Pulp Kraft RDH (Rapid
Displacement Heating dengan Metode ECF (Elementally Chlorin Free).
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pacapanen Pertanian
Ishak, Marsilla. 2006. Effect Of Different Organic Loading Rate On Biological
Pretreatment To Chemical Pulping Process. Faculty Of Chemical
Engineering & Natural Resources
Kumar, Manish. 2011. Comparative Study Of Pulping Of Banana Stem.
International Journal of Fiber and Textile Research: 1(1), 1-5
Mishra R,Shaikh AR.2010.Aromatherapy : The Power of Scent : A review.
International Journal of Pharmacy Research & Development Online
(IJPRD):1-16
Muksin. 2007. Pengolahan Material Serat Alami Menggunakan Enzim
Mikrobiologi untuk Media Ekspresi Seni Dua Dimensi. ITB J. Vis. Art: Vol.
1 D, No. 3, 2007, 401-416.
Nurani, Lis. 2011. Pemanfaatan Batang Pisang sebagai Baahan Baku Papan
Serat dengan Perlakuan Termo Mekanis. Balai Penelitian Kehutanan
Manado.
16. 11
Postma, Dirk. 2012. Chemical And Physical Modification Of Wood Based
Hemicelluloses For Use In The Pulp And Paper Industry. Faculty of
Engineering at Stellenbosch University.
Said, Nusa. 2011. Disinfeksi untuk Pengolahan Air Minum. University Teknology
of Malaya.
Subyakto. 2009. Proses Pembuatan Serat Selulosa Berukuran Nano dari Sisal dan
Bambu Betung. UPT Balai Litbang Biomaterial LIPI. Berita Selulosa: 4(2),
57-65.
Yosephine, Allita. 2012. Pemanfaatan Ampas Tebu Dan Kulit Pisang Dalam
Pembuatan Kertas Serat Campuran. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala. Jurnal Teknik Kimia
Indonesia: Vol. 11, No. 2, 2012, 94-100
L. LAMPIRAN
L.1. Biodata Singkat Ketua Pelaksana
Nama : Sita Hifdiah Maulidini
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 2 September 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Karanganyar No. 86 Tegal
Universitas/ Jurusan : Universitas Diponegoro/ Teknik Kimia
Email : sthifdiah@gmail.com
L.2. Biodata Singkat Anggota Pelaksana
1. Nama : Nurul Qoshri
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 28 September 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Lempongsari Barat IV/321 Semarang
Universitas/ Jurusan : Universitas Diponegoro/ Teknik Kimia
Email : nurulqoshri@gmail.com
17. 12
2. Nama : Bagus Wahyu Murtianto
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 22 Mei 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Jangli Krajan Barat IV No.132
Universitas/ Jurusan : Universitas Diponegoro/ Teknik Kimia
Email : baguswahyumurtianto@ymail.com
3. Nama : Primadiani Nurhanidar
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 1 September 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Panggeran Barat XII No.72 Yogyakarta
Universitas/ Jurusan : Universitas Diponegoro/ Teknik Kimia
Email : imma_portal@yahoo.co.id
4. Nama : Rudy Christanto
Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 15 November 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Rawa bebek No. 1 D Jakarta Timur
Universitas/ Jurusan : Universitas Diponegoro/ Teknik Kimia
Email : rudychristanto.15@gmail.com
18. 13
L.2. Biodata Singkat Dosen Pendamping
Nama : Dr. Andri Cahyo Kumoro, ST., MT.
NIP : 197405231998021001
NIDN : 0023057403
Jabatan : Dosen
Nama Institusi : Universitas Diponegoro
Tempat, Tanggal Lahir : Purworejo, 23 Mei 1974
Alamat : Jalan Wonodri Baru Raya 27 Smg
No. Telp. / Hp. : (024)7460058
Alamat email : andrewkomoro@undip.ac.id
Occupations :
1. Students Affair Supervisor, Faculty of Engineering, Diponegoro
University, 2007-present
2. Expert Staff: National Clean Production Centre, Ministry of Environment,
The Republic of Indonesia, 2008-present
3. Head of Quality Assurance Division, Department of Chemical
Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University, 2009-
present
4. Proposal Reviewer: Diponegoro University Research Institute, 2009-
present
5. Quality Assurance Team Member: Diponegoro University Research
Institute, 2012 – present
6. ASEAN University Network (AUN) Assessment Document Keeper,
Institute of Education Development, Diponegoro University, 2011- present
7. Head of Community Service Division, the Research and Community
Service Unit, Faculty of Engineering, Diponegoro University, 2012-
present