2. Gudang
Pengertian Gudang
Menurut David E Mulcahy, gudang* adalah suatu fungsi
penyimpanan berbagai macam jenis produk / unit-unit
penyimpanan persediaan (UPS) yang memiliki unit-unit
penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang kecil dalam
jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan saat
Produk dibutuhkan oleh pelanggan
Gudang sebagai tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan
barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang
tersebut diminta sesuai dengan jadwal produksi.
* David E. Mulcahy: “Warehouse and Distribution Operation Handbook”, p.12
3. Fungsi / Tujuan Gudang
Gudang atau storage pada umumnya akan memiliki fungsi yang
cukup penting didalam menjaga kelancaran operasi produksi suatu
pabrik. Disini ada tiga tujuan utama dari departemen ini yang
berkaitan dengan pengadaan barang, yaitu sebagai berikut:
– Pengawasan, yaitu dengan sistem administrasi yang terjaga
dengan baik untuk mengontrol keluar masuknya material.
Tugas ini juga menyangkut keamanan dari pada material yaitu
jangan sampai hilang.
– Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan/perawatan agar material
yang disimpan di dalam gudang tidak cepat rusak dalam
penyimpanan.
– Penimbunan/penyimpanan, yaitu agar sewaktu-waktu
diperlukan maka material yang dibutuhkan akan tetap tersedia
sebelum dan selama proses produksi berlangsung.
4. Jenis Gudang
Dalam suatu pabrik, gudang dapat dibedakan menurut karakteristik
material yang akan disimpan, yaitu sebagai berikut.
1. Raw Material Storage
Gudang ini akan menyimpan setiap material yang akan
dibutuhkan/digunakan untuk proses produksi. Lokasi dari gudang ini
umumnya berada di dalam bangunan pabrik (indoor). Untuk beberapa
jenis bahan tertentu bisa juga diletakkan di luar bangunan pabrik (outdoor)
yang mana hal ini akan dapat menghemat biaya gudang karena tidak
memerlukan bangunan special untuk itu. Gudang ini kadang-kadang
disebut pula sebagai stock room karena fungsinya memang penyimpan
stock untuk kebutuhan tertentu.
2. Working Process Storage
Dalam industri manufaktur sering kita jumpai bahwa benda kerja harus
melalui beberapa macam operasi dalam pengerjaannya. Prosedur ini
sering pula harus terhenti karena dari satu operasi ke operasi berikutnya
waktu pengerjaan yang dibutuhkan tidaklah sama, sehingga untuk itu
material harus menunggu sampai mesin atau operator berikutnya siap
mengerjakan.
5. Storage ini biasanya terdiri dari dua macam, yaitu:
- Small amount materials, yang akan diletakkan di antara stasiun kerja,
mesin atau pula suatu tempat yang berdekatan dengan lokasi operasi
selanjutnya tersebut.
- Large amount materials, atau bahan-bahan yang akan disimpan dalam
jumlah yang besar dan waktu yang relatif cukup lama yang mana
lokasinya akan terletak di dalam area produksi.
3. Finished Goods Product Storage
Kadang-kadang disebut juga dengan warehouse yang fungsinya
adalah menyimpan produk-produk yang telah selesai dikerjakan.
Departemen ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
- Penerimaan produk jadi yang telah selesai dikerjakan oleh departemen
produksi.
- Penyimpanan produk jadi dengan sebaik-baiknya dan selalu siap pada
saat ada permintaan masuk.
- Pengepakan (packaging) dari produk untuk dapat dikirim dengan aman.
6. Menyelenggarakan administrasi pergudangan terutama untuk produk
jadi. Jelas di sini bahwa lokasi dari gudang produk jadi (dan juga
departemen pengiriman barang) haruslah direncanakan berdekatan
dengan fasilitas transportasi seperti halnya pada saat merencanakan
departemen penerimaan bahan dan raw material storage.
4. Storage For Supplies
Gudang untuk penyimpanan non-productive items dan digunakan untuk
menunjang fungsi dan kelancaran produksi seperti packaging materials,
maintenance supplies, parts, office supplies, dan lain-lain.
5. Finished Parts Storage
Gudang untuk menyimpan parts yang siap untuk dirakit. Gudang ini
biasanya diletakkan berdekatan dengan assembly area atau bisa juga
ditempatkan secara terpisah di dalam work in process storage.
6. Salvage
Sebagian besar proses produksi ada kemungkinan beberapa benda
kerja akan salah dikerjakan (miss-processed), untuk ini memerlukan
pengerjaan kembali untuk membetulkannya sehingga kualitas produksi
tersebut diperbaiki kembali. Benda kerja yang tidak bisa diperbaiki akan
menjadi scrap atau buangan/limbah, untuk ini harus diletakkan dalam
lokasi sendiri.
7. 7. Scrap & Waste
Scrap adalah material atau komponen yang salah dikerjakan dan tidak
bisa diperbaiki lagi sedangkan buangan atau waste adalah normal residu
dari proses produksi seperti garam, potongan-potongan logam, dan lain-
lain yang tidak berguna lagi dalam proses produksi yang ada (meskipun
dalam proses recycling hal ini akan berguna untuk bahan produk yang
lain). Material yang berupa scrap atau buangan ini biasanya akan
dikumpulkan dan diletakkan dalam area yang terpisah dari pabrik dengan
harapan akan bisa dijual ke pihak lain yang membutuhkannya.
Gudang Produk Jadi
Menurut Fred E. Meyers, gudang produk jadi merupakan lokasi
penyimpanan produk jadi. Area yang dibutuhkan tergantung kebijakan
manajemen. Gudang produk jadi dapat berupa sebuah departemen atau
hanya sebuah bangunan. Departemen gudang produk jadi mempunyai
tujuan utama untuk menyimpan produk jadi suatu perusahaan. Setelah
dirakit dan dikemas, produk jadi akan dibawa ke gudang untuk disimpan
sampai produk tersebut akan dikirim ke konsumen / pelanggan.
*Fred E. Meyers: “Plant Layout and Material Handling”, Prentice-Hall Inc, New Jersey, 1993,
p. 125-126
8. Gudang produk jadi merupakan lokasi penyimpanan, pemenuhan
permintaan, dan persiapan untuk pengiriman produk jadi. Pemenuhan
permintaan merupakan pekerjaan buruh yang paling utama dan
berdampak pada layout gudang secara keseluruhan.
Dua kriteria perancangan yang penting untuk layout gudang produk jadi
adalah:
1. Fixed location
2. Small amount of everything
1. Fixed location
Fixed location berarti tiap produk harus ditempatkan pada lokasi yang
pasti shingga pekerja dapat menemukan produk secepat mungkin.
Menempatkan produk pada urutan part merupakan cara yang pling
sederhana, tapi paling tidak efisien. Untuk meningkatkan produktivitas,
produk yang paling populer harus ditempatkan di lokasi yang paling
menguntungkan.
2. Small amount of everything
Small amount of everything adalah hasil langsung dari kriteria pertama.
Dengan hanya menyimpan sejumlah kecil dari semuanya pada lokasi
yang pasti, pengambil pesanan dapat menjangkau semua produk dalam
waktu relatif singkat.
11. Perhitungan Kebutuhan Area Gudang
Gudang Bahan
Sebagai contoh, perhitungan kebutuhan luas area gudang bahan untuk setiap
material part ragum adalah sebagai berikut:
Massa Baja 1 = Massa Jenis x Volume Baja
= 7.850 Kg/m3 x 30,5 x 15,6 x 1,8 (cm)
= 6,72 kg
Massa Baja 2 = massa jenis x volume
= 7.850 Kg/m3 x 30,5 x 15,6 x 2,6 (cm)
= 9,71 kg
Massa Baja 3 = massa jenis x volume
= 7.850 Kg/m3 x 30,5 x 15,6 x 3,8 (cm)
= 14,19 kg
Massa Baja 4 = massa jenis x volume
= 7.850 Kg/m3 x 30,5 x 15,6 x 4,4 (cm)
= 16,43 kg
Massa Baja 5 = massa jenis x volume
= 1.770 Kg/m3 x 3,14 x 1,6 x 1,6 x 15 (cm)
= 0,21 kg
12. Perhitungan Kebutuhan Area Gudang
Jumlah Baja 1 = Kebutuhan Per Minggu / Berat Baja 1
= 821,21 / 6,72
= 122,20 123
Jumlah Baja 2 = Kebutuhan Per Minggu / Berat Baja 2
= 483,89 / 9,71
= 49,83 50
Jumlah Baja 3 = Kebutuhan Per Minggu / Berat Baja 3
= 362,91 / 14,19
= 25,58 26
Jumlah Baja 4 = Kebutuhan Per Minggu / Berat Baja 4
= 283,95 / 16,43
= 17,28 18
Jumlah Baja 5 = Kebutuhan Per Minggu / Berat Baja 5
= 422,86 / 0,21
= 2013,62 2.014
13. Perhitungan Kebutuhan Area Gudang
Luas Area Baja = Jumlah Baja x Dimensi Baja
Berikut merupakan Luas area Baja dari setiap Baja.
• Luas area baja 1 = 123 x 30,5 x 15,6 = 58523,40 cm2
• Luas area baja 2 = 50 x 30,5 x 15,6 = 23711,11 cm2
• Luas area baja 3 = 26 x 30,5 x 15,6 = 12168,61 cm2
• Luas area baja 4 = 18 x 30,5 x 15,6 = 8564,40 cm2
• Luas area baja 5 = 2.014 x 3,14 x 1,6 x 1,6 = 16186,28 cm2
14. Perhitungan Kebutuhan Area Gudang
Allowance =
Luas Area−Total Area
Total Luas
×100%
=
425.600−151.281,79
425.600
× 100%
= 64,45%
No. Fasilitas Jumlah
Luas (cm)
Total Luas Fasilitas (cm2)
1 Baja 1 123 30,5 x 15,6 58.144,60
2 Baja 2 50 30,5 x 15,6 23.711,11
3 Baja 3 26 30,5 x 15,6 12.168,61
4 Baja 4 18 30,5 x 15,6 8.222,97
5 Baja 5 2.014 3,14 x (1,6)2 16.186,28
6 Area Forklift 1 250 x 120 30.000
7 Pintu 1 138 x 8 1.104
8 Tong sampah 1 32 x 32 1024
Total Area 151.281,79
Luas Area 800 x 532 425.600
15. Perhitungan Kebutuhan Area Gudang
• Gudang Produk
Sebagai contoh, perhitungan kebutuhan jumlah kotak produk adalah
sebagai berikut:
No Data Nilai
1 Dimensi Ragum 20 cm × 10 cm × 5,5 cm
2 Dimensi Kotak 40 cm × 40 cm × 40 cm
3 Tinggi Tumpukan Maksimum 350 cm
4 Target Produksi 11.594
5 Produksi Per Hari Kerja
11.594 / tahun / 313 hari
≈ 38 ragum / hari
6 Kapasitas Panjang Kotak =
Panjang Kotak
Panjang Ragum
=
40
20
= 2
7 Kapasitas Lebar Kotak =
Lebar Kotak
Lebar Ragum
=
40
10
= 4
8 Kapasitas Tinggi Kotak =
Tinggi Kotak
Tinggi Ragum
=
40
5,5
= 7,27 ≈ 8
9 Jumlah kapasitas kotak
= Panjang × Lebar × Tinggi
= 2 × 4 × 8 = 64
10 Jumlah kotak per hari
=
Target Produksi
Minggu
=
11.594
52
= 222,96 ≈
223
11 Jumlah Tumpukan Kotak =
223
64
= 3,48 ≈ 4 kotak
12 Hari Kerja Gudang Produk 60 hari (10 minggu)
13 Penyimpanan Ragum
4 kotak / minggu × 10 minggu
= 40 kotak
14
Luas Box Produk pada Gudang
Produk
= 40 × 40 cm × 40 cm
= 64.000 cm2
16. • Maka perhitungan total luas fasilitas gudang produk adalah sebagai
berikut.
No Fasilitas Jumlah Luas (cm)
Total Luas
Fasilitas (cm2)
1 Box Produk 40 40 × 40 64.000
2 Area Forklift 1 250 × 120 30.000
3 Forklift 1 240 x 110 26.400
4 Pintu 1 138 x 8 1.104
Total 121.504
Luas Area 700 cm × 500 cm 350.000
Allowance =
Total Luas−Total Luas Fasilitas
Total Luas
×100%
=
350.000−121.504
350.000
× 100%
= 65,28 %