SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pengertian Hukum Jaminan
Hukum jaminan ini dijelaskan oleh sejumlah ahli. Menurut J Satrio, hukum jaminan adalah
aturan hukum yang mengatur jaminan piutang kreditur kepada debitur.
Menurut uraian Satrio, hal ini menyangkut hak kreditor dan mengabaikan hak debitur.
Menurut Prof M. Ali Mansyur, hukum jaminan adalah aturan yang mengatur hubungan hukum
antara kreditur dan debitur ketika agunan diperlukan dalam pemberian kredit.
Sedangkan Sri Soedewi Masjhoen Sofwan menjelaskan, hukum jaminan merupakan undang-
undang yang mengatur konstruksi yuridis dan memungkinkan pemberian fasilitas kredit melalui
penjaminan barang yang dibeli sebagai jaminan.
Pada hakikatnya, hukum jaminan adalah suatu peraturan hukum yang mengatur hubungan
antara penjamin (debitur) dan penerima jaminan (kreditur) sebagai akibat dari pengenaan
hutang (kredit) tertentu dengan jaminan (benda atau orang tertentu).
Undang-undang yang Mengatur Hukum
Jaminan
 Meskipun tidak ada konsep hukum tentang jaminan dalam
undang-undang, KUH Perdata memuat aturan yang
mengatur tentang jaminan secara umum. Dinyatakan
dalam Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata, menurut Pasal
1131 KUH Perdata “Segala barang-barang bergerak dan tak
bergerak milik debitur, baik yang sudah ada maupun yang
akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan
perorangan debitur itu.” Alhasil, berdasarkan pasal ini,
seluruh harta benda seseorang otomatis menjadi jaminan
atas utang.
 Barang-barang tersebut menjadi jaminan bersama
bagi semua kreditor terhadap mereka, menurut
Pasal 1132 KUH Perdata, dan hasil penjualan
barang tersebut dibagi sesuai dengan rasio hutang
masing-masing, kecuali ada alasan yang sah untuk
didahulukan.
Sifat Perjanjian Jaminan
 Perjanjian jaminan tidak dapat berdiri sendiri kecuali jika
didahului dengan perjanjian sementara atau perjanjian pokok.
Akibatnya, pengaturan jaminan adalah kesepakatan
(accessoire), tambahan, atau lanjutan. Karena tidak ada yang
dapat menjamin hutang jika tidak berwujud, perjanjian
jaminan akan diselesaikan setelah perjanjian pokok
diselesaikan.
Jaminan Umum dan Jaminan Khusus
Dapat atau tidaknya suatu objek digunakan sebagai jaminan utang tergantung pada
lembaga penjamin.
 1) Jaminan Umum
Sesuai Pasal 1131 KUHPerdata (“KUHPer”), semua barang yang dimiliki oleh pehutang,
baik yang bergerak atau tidak bergerak, saat ini atau yang akan datang, menjadi
tanggungan untuk segala perikatan perseorangan. Inilah yang disebut sebagai Jaminan
umum.
 2) Jaminan Khusus
Ada pasal-pasal dalam hukum jaminan yang mengatur barang-barang yang dijadikan
agunan hutang, atau yang dikenal sebagai jaminan kebendaan. Jaminan kebendaan
adalah jaminan dengan objek berupa harta bergerak maupun tidak bergerak yang
dimaksudkan untuk menjamin hutang debitur kepada kreditor jika debitur tidak
mampu membayar hutangnya kepada kreditor di masa mendatang.
Jenis-Jenis Jaminan Kebendaan
Tadi telah dijelaskan jika terdapat pasal yang mengatur barang-barang sebagai agunan
dan dikenal sebagai jaminan kebendaan. Berikut adalah jenis-jenis jaminan
kebendaan.
1) Gadai
Barang yang digadaikan adalah barang bergerak yang terdiri dari barang berwujud dan
tidak berwujud, seperti perhiasan dan hak untuk mendapat uang (surat piutang). Jika
debitur tidak dapat melunasi pinjaman, kreditur dapat memiliki barang yang
digadaikan.
Menurut Pasal 1155 dan 1156 KUH Perdata, eksekusi barang gadai dapat dilakukan
dalam salah satu dari dua bentuk yakni eksekusi langsung atau eksekusi berdasarkan
putusan pengadilan sebelumnya.
 2) Fidusia
Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan atas suatu benda atas dasar
kepercayaan, selama benda yang dialihkan hak kepemilikannya tersebut tetap
berada di bawah kendali pemilik benda. Fidusia diatur oleh Undang-Undang
Jaminan Fidusia No. 42 tahun 1999.
Benda fidusia mencakup benda bergerak atau tidak bergerak, baik berwujud
maupun tidak berwujud, seperti bangunan yang tidak dibebani hak tanggungan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan.
3) Hipotek
Hipotek adalah klaim hukum atas harta tak gerak yang digunakan sebagai jaminan
dalam penyelesaian kontrak. Objek cicilan adalah kapal dengan kapasitas kargo 20
m3. Pasal 1162 sampai 1232 KUH Perdata, serta UU No. 17 tahun 2008 tentang
Pelayaran Bab IV Hipotek dan Piutang-Pelayaran Yang Didahulukan, mengatur hal ini.
Apa yang terjadi jika debitur gagal memenuhi kewajibannya? Menurut Pasal 1178 (2)
KUH Perdata, pelaksanaan hipotek dalam kasus debitur wanprestasi (melanggar janji)
memberi peminjam, maka kreditur sebagai pemegang hipotek di kapal berhak untuk
melakukan penjualan lelang publik atas kapal yang sudah dibebani hipotek. Hasil
penjualan kapal digunakan untuk memenuhi kewajiban debitur kepada kreditur.
Kini Anda sudah tahu bahwa hukum jaminan beserta prosedurnya mampu membantu
Anda mendapatkan dana tambahan. Jadi, pelajarilah hal tersebut secara seksama
sebelum mengambil langkah. Yuk cari ilmu legalitas lainnya melalui blog Prospeku.

More Related Content

Similar to HukumJaminan40

Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Agung Kharisma
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Agung Kharisma
 
Hak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanHak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanamanda lubis
 
Makallah gadai
Makallah gadaiMakallah gadai
Makallah gadaiNur Alim
 
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...RioAyu
 
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan IslamHUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan IslamWaldiNopriansyah1
 
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...Alorka 114114
 
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptxMateri Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptxMuslim Nugraha
 
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999ELJUNI EDIN GIRSANG
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxFauziRusdianto1
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...adeayularassati
 
19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx
19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx
19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptxDiahNurAfifah2
 
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 

Similar to HukumJaminan40 (20)

Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
 
Hak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminanHak kebendaan bersifat jaminan
Hak kebendaan bersifat jaminan
 
Makallah gadai
Makallah gadaiMakallah gadai
Makallah gadai
 
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
Hak Kebendaan yang memberikan jaminan (gadai, Hipotek, Hak Tanggungan, Fidusi...
 
Jaminan 1
Jaminan 1Jaminan 1
Jaminan 1
 
Hukum Kebendaan
Hukum KebendaanHukum Kebendaan
Hukum Kebendaan
 
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan IslamHUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam
 
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
 
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptxMateri Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
 
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Hukum jaminan sudjito
Hukum jaminan   sudjitoHukum jaminan   sudjito
Hukum jaminan sudjito
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali, aspek hukum lembaga, universitas mercu bua...
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
 
19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx
19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx
19_B1A019067_DIAH NUR AFIFAH 2.pptx
 
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akad Fidusia - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 

Recently uploaded

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 

Recently uploaded (12)

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 

HukumJaminan40

  • 1. Pengertian Hukum Jaminan Hukum jaminan ini dijelaskan oleh sejumlah ahli. Menurut J Satrio, hukum jaminan adalah aturan hukum yang mengatur jaminan piutang kreditur kepada debitur. Menurut uraian Satrio, hal ini menyangkut hak kreditor dan mengabaikan hak debitur. Menurut Prof M. Ali Mansyur, hukum jaminan adalah aturan yang mengatur hubungan hukum antara kreditur dan debitur ketika agunan diperlukan dalam pemberian kredit. Sedangkan Sri Soedewi Masjhoen Sofwan menjelaskan, hukum jaminan merupakan undang- undang yang mengatur konstruksi yuridis dan memungkinkan pemberian fasilitas kredit melalui penjaminan barang yang dibeli sebagai jaminan. Pada hakikatnya, hukum jaminan adalah suatu peraturan hukum yang mengatur hubungan antara penjamin (debitur) dan penerima jaminan (kreditur) sebagai akibat dari pengenaan hutang (kredit) tertentu dengan jaminan (benda atau orang tertentu).
  • 2. Undang-undang yang Mengatur Hukum Jaminan  Meskipun tidak ada konsep hukum tentang jaminan dalam undang-undang, KUH Perdata memuat aturan yang mengatur tentang jaminan secara umum. Dinyatakan dalam Pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata, menurut Pasal 1131 KUH Perdata “Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu.” Alhasil, berdasarkan pasal ini, seluruh harta benda seseorang otomatis menjadi jaminan atas utang.
  • 3.  Barang-barang tersebut menjadi jaminan bersama bagi semua kreditor terhadap mereka, menurut Pasal 1132 KUH Perdata, dan hasil penjualan barang tersebut dibagi sesuai dengan rasio hutang masing-masing, kecuali ada alasan yang sah untuk didahulukan.
  • 4. Sifat Perjanjian Jaminan  Perjanjian jaminan tidak dapat berdiri sendiri kecuali jika didahului dengan perjanjian sementara atau perjanjian pokok. Akibatnya, pengaturan jaminan adalah kesepakatan (accessoire), tambahan, atau lanjutan. Karena tidak ada yang dapat menjamin hutang jika tidak berwujud, perjanjian jaminan akan diselesaikan setelah perjanjian pokok diselesaikan.
  • 5. Jaminan Umum dan Jaminan Khusus Dapat atau tidaknya suatu objek digunakan sebagai jaminan utang tergantung pada lembaga penjamin.  1) Jaminan Umum Sesuai Pasal 1131 KUHPerdata (“KUHPer”), semua barang yang dimiliki oleh pehutang, baik yang bergerak atau tidak bergerak, saat ini atau yang akan datang, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan. Inilah yang disebut sebagai Jaminan umum.  2) Jaminan Khusus Ada pasal-pasal dalam hukum jaminan yang mengatur barang-barang yang dijadikan agunan hutang, atau yang dikenal sebagai jaminan kebendaan. Jaminan kebendaan adalah jaminan dengan objek berupa harta bergerak maupun tidak bergerak yang dimaksudkan untuk menjamin hutang debitur kepada kreditor jika debitur tidak mampu membayar hutangnya kepada kreditor di masa mendatang.
  • 6. Jenis-Jenis Jaminan Kebendaan Tadi telah dijelaskan jika terdapat pasal yang mengatur barang-barang sebagai agunan dan dikenal sebagai jaminan kebendaan. Berikut adalah jenis-jenis jaminan kebendaan. 1) Gadai Barang yang digadaikan adalah barang bergerak yang terdiri dari barang berwujud dan tidak berwujud, seperti perhiasan dan hak untuk mendapat uang (surat piutang). Jika debitur tidak dapat melunasi pinjaman, kreditur dapat memiliki barang yang digadaikan. Menurut Pasal 1155 dan 1156 KUH Perdata, eksekusi barang gadai dapat dilakukan dalam salah satu dari dua bentuk yakni eksekusi langsung atau eksekusi berdasarkan putusan pengadilan sebelumnya.
  • 7.  2) Fidusia Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan atas suatu benda atas dasar kepercayaan, selama benda yang dialihkan hak kepemilikannya tersebut tetap berada di bawah kendali pemilik benda. Fidusia diatur oleh Undang-Undang Jaminan Fidusia No. 42 tahun 1999. Benda fidusia mencakup benda bergerak atau tidak bergerak, baik berwujud maupun tidak berwujud, seperti bangunan yang tidak dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.
  • 8. 3) Hipotek Hipotek adalah klaim hukum atas harta tak gerak yang digunakan sebagai jaminan dalam penyelesaian kontrak. Objek cicilan adalah kapal dengan kapasitas kargo 20 m3. Pasal 1162 sampai 1232 KUH Perdata, serta UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran Bab IV Hipotek dan Piutang-Pelayaran Yang Didahulukan, mengatur hal ini. Apa yang terjadi jika debitur gagal memenuhi kewajibannya? Menurut Pasal 1178 (2) KUH Perdata, pelaksanaan hipotek dalam kasus debitur wanprestasi (melanggar janji) memberi peminjam, maka kreditur sebagai pemegang hipotek di kapal berhak untuk melakukan penjualan lelang publik atas kapal yang sudah dibebani hipotek. Hasil penjualan kapal digunakan untuk memenuhi kewajiban debitur kepada kreditur. Kini Anda sudah tahu bahwa hukum jaminan beserta prosedurnya mampu membantu Anda mendapatkan dana tambahan. Jadi, pelajarilah hal tersebut secara seksama sebelum mengambil langkah. Yuk cari ilmu legalitas lainnya melalui blog Prospeku.