SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
HUKUM
JAMINAN
Waldi Nopriansyah, S.H.I.,M.S.I
Jaminan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kegiatan ekonomi pada umumnya karena pemberian
pinjaman modal dari lembaga keuangan (baik bank
maupun non bank) mensyaratkan adanya suatu
jaminan yang harus dipenuhi para pencari modal untuk
mendapatkan pinjaman/tambahan modal baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek
Pengertian Hukum Jaminan
Keputusan Direksi Bank Indonesia No.23/69/KEP/DIR
Tanggal 28 Februari 1991 tentang Jaminan pemberian
kredit
“Jaminan adalah suatu keyakinan bank atas
kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai
dengan perjanjian”
Jaminan Tanggungan
UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Argaria
Staatsblad 1908-542 jo stastblad 1909-586 dan stastblad
1937-190
UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak
Tanggungan atas Tanah serta
benda-benda yang berkaitan
dengan tanah
Pasal 1131 KUHPerdata
“Segala Kebendaan si berutang (debitur), baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak,
baik yang sudah ada maupun yang baru akan
ada di kemudian hari, menjadi jaminan suatu
segala perikatan pribadi debitur tersebut”
Fungsi Jaminan
Meyakinkan Bank atau kreditur, bahwa
debitur mempunyai kemampuan untuk
mengembalikan dan melunasi kredit yang
diberikan kepadanya
TUJUAN
JAMINAN
Menjamin
Pemenuhan
Pelaksanaan atau
pembayaran suatu
kewajiban
Prestasi atau utang
debitor kepada
kreditor
Jenis Jaminan
1. Jaminan Perorangan (Personal Guaranty) adalah jaminan
seseorang dari pihak yang bertindak untuk menjamin
dipenuhi kewajiban-kewajiban dari debitur.
2. Jaminan Kebendaan adalah suatu tindakan berupa suatu
penjaminan yang dilakukan si berpiutang (kreditur)
terhadap debiturnya
Kehati-hatian
5 C
prinsip kehati-
hatian dalam
menyalurkan
dan
memberikan
kredit
Character
Capacity
Capital
Collateral
Condition of
economy
Lembaga-lembaga Jaminan di Indonesia
1.Hak Tanggungan “UUHT Pasal 1 : Jaminan yang dibebankan pada hak atas
tanah sebagaimana maksud dalam UUPA.
Adapun Objek Hak tanggungan dalam UUHT Pasal 4 sebagai berikut:
a. Hak guna Usaha
b. Hak guna Bangunan
c. Hak pakai atas tanah Negara
d. Hak pakai atas tanah hak milik
e. Hak atas tanah berikut bangunan, tanaman dan hasil karya yang telah
ada
f. Rumah susun dan hak milik atas satuan rumah susun
lanjutan
2. Gadai. Sebagaimana Pasal 1150 KUHPerdata adalah suatu hak yang
diperoleh seseorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang
diserahkan kepadanya oleh sesorang yang berutang atau oleh
seseorang lain atasnya.
Pada pasal diatas ada 2 unsur Pokok sebagai berikut:
a. Gadai Lahir setelah adanya penyerahan kekuasaan atas objek
gadai yaitu benda bergerak dari debitur (pemberi jaminan)
kepada kreditur (pemegang jaminan)
b. Kreditur sebagai yang diistimewakan dari kreditur yang lain
apabila debitur Wanprestasi maka dapat mengambil pelunasan
dan dan hasil penjualan benda jaminan yaitu Parate executie
Lanjutan…
3. Fidusia menurut subekti adalah “secara kepercayaan”
UU jaminan Fidusia (UUJF No. 42 tahun 1992) pasal 1 “ hak jaminan
atas benda bergerak dan benda tidak bergerak khususnya bangunan
yang tidak dapat dibebani hak tanggungan.
Istilah Fidusia
Istilah Fidusia berasal dari hukum Romawi, yang dikenal sebagai gadai
atas hak kepemilikan benda berdasarkan kepercayaan yang disepakati
sebagai jaminan bagi pelunasan utang kreditur
Subjek, Objek dan sifat Fidusia
Subjek
Fidusia
Pasal 1 ayat 5 UUJF yaitu
perseorangan dan Korporasi
Objek
Fidusia
UUJF Pasal 1 ayat
2
Lanjutan
Objek fidusia terdiri dari benda yang bergerak dan tidak bergerak. Atau
objek fidusia segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang terdaftar maupun
yang tidak terdaftar, yang bergerak maupun yang tak bergerak.
Contoh Fidusia
• Rumah susun berikut tanah tempat bangunan yang merupakan
kesatuan tanah hak pakai milik negara.
• hak pakai atas tanah negara beserta rumah susun yang dibangun
• Kapal yang tidak terdaftar
• Perumahan
• Tanah girik. (pada dasarnya adalah jenis tanah milik adat yang
konversi haknya ke negara belum didaftarkan melalui Kantor
Pertanahan.)
Sifat Fudisia
Perjanjian Tambahan
Selalu mengikuti
bendanya
Memberikan kepastian
Hukum
Apabila wanprestasi
dapat dilakukan parate
executie
Hipotek
Vollmar Hipotek:
“Hak kebendaan atas benda-benda bergerak tidak bermaksud
memberikan kepada orang melainkan untuk jaminan atas
hutangnya.”
KAFALAH
Jaminan dalam syariah disebut dengan Al-Kafalah (Guaranty) Al-
kafalah berasal dari kata ‫ـ‬ُ‫ـ‬‫ـ‬ ‫كفل‬ (menanggung) merupakan jaminan yang
diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung
Al-Haskafi mendefinisikan kafalah sebagai berikut:
“jaminan atau garansi yang diberikan seseorang kepada orang lain
terkait dengan jiwa atau harta atau harta yang dighasab dan
sejenisnya”.
Kalangan Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanbaliyah
mendefinisikan kafalah sebagai jaminan yang diberikan seseorang
kepada orang lain yang mempunyai tanggung jawab menunaikan hak
membayar hutang.
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NOMOR
11/DSN-MUI/VI/2000
mendefinisikan kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh
penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil).
KAFALAH DALAM PERBANKAN SYARIAH
kafalah dalam dunia perbankan syariah dikenal dengan bank garansi
(BG) yaitu jaminan yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk
memenuhi kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah yang
bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya.
Landasan Hukum Kafalah
1. ALQURAN
2. Sunnah
3. Ijma’
Alqur’an
Firman Allah dalam QS. Yusuf [12]: 72:
•
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُ‫د‬ِ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ن‬
َ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ص‬
ِ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ال‬
ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬
ُ‫ل‬ْ‫م‬ ِ‫ح‬
َ‫ب‬
‫ْر‬‫ي‬ِ‫ع‬
‫َا‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬
‫ْم‬‫ي‬ِ‫ع‬ َ‫ز‬
.
"Penyeru-penyeru itu berseru: 'Kami kehilangan piala Raja; dan barang
siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan
makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya."
Sunnah
Sabda Rasulullah SAW :
ُ‫للا‬ َ‫و‬
ْ‫ي‬ِ‫ف‬
ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬
ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
َ‫ان‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫م‬
ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬
ْ‫ي‬ِ‫ف‬
ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬
.
"Allah menolong hamba selama hamba menolong saudaranya.“
Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari 'Amr bin 'Auf:
•
ُ‫ح‬ْ‫ل‬ُّ‫ص‬‫ال‬
‫ز‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬
َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬
َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
‫ا‬‫ل‬ِ‫إ‬
‫ا‬ً‫ح‬ْ‫ل‬ُ‫ص‬
َ‫م‬‫ا‬‫ر‬َ‫ح‬
َ‫ل‬َ‫ح‬
ً‫ل‬
ْ‫و‬َ‫أ‬
‫ا‬‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬
‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬
َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ُ‫ش‬
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫وط‬ُ‫ر‬
‫ا‬‫ل‬ِ‫إ‬
‫ا‬ً‫ط‬ ْ‫َر‬‫ش‬
َ‫م‬‫ا‬‫ر‬َ‫ح‬
ً‫ل‬َ‫ل‬َ‫ح‬
ْ‫و‬َ‫أ‬
‫ا‬‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬
‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬
.
"Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum
muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram."
Ijma’
Ulama dan kaum muslim bersepakat bahwa kafalah diperbolehkan, karena
masyarakat membutuhkan akad semacam ini.
Ada dua alasan kenapa kafalah diperbolehkan:
• Kafalah dapat membantu meringankan beban si berhutang contohnya
apabila si berhutang tidak bisa membayar hutangnya makan jaminan
tersebut dapat membayar hutang-hutangnya dengan melalui kesepakatan
terlebih dahulu
• Kafalah dapat membantu bagi si piutang, karena dengan adanya jaminan si
piutang merasa tenang uang yang dipinjamkanya kepada si berhutang,
sehingga si berhutang mampu membayar hutang tersebut.
Hukum Atas Upah Kafalah
Ulama kontemporer, seperti Mustafa Abdullah al-Hamsyari yang
mengutip pendapat Imam Syafi'i, berpandangan bahwa pemberian
uang (fee) kepada orang yang ditugaskan untuk mengadukan suatu
masalah kepada raja tidak dapat dianggap sebagai uang sogok (riswah),
tetapi dianggap sebagai upah (ju'alah), dan hukumnya sebagai ganjaran
lelah atau biaya perjalanannya.
upah atas kafalah diperbolehkan, asalkan sesuai dengan konteks
jaminan tersebut dan juga sesuai dengan prinsip syariah. Contoh Rahn
(gadai) dalam perbankan syariah di mana seseorang memerlukan uang
kemudian dia menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman.
HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam

More Related Content

Similar to HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam

Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptxMateri Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptxMuslim Nugraha
 
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptxPengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptxakbarardhi
 
Makallah gadai
Makallah gadaiMakallah gadai
Makallah gadaiNur Alim
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Agung Kharisma
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Agung Kharisma
 
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999ELJUNI EDIN GIRSANG
 
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
 lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptxAkbarArdhiansyah
 
Skema kafalah
Skema kafalahSkema kafalah
Skema kafalahRacih
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahansyori ajid
 
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.pptHAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.pptSaptaningUnsur1
 
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalahHiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalahAhmad Zainal Arifin
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITRachardy Andriyanto
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatRazma
 

Similar to HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam (20)

Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptxMateri Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
Materi Hukum Jaminan MSL - Ketentuan Umum.pptx
 
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptxPengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
Pengantar Hk Jaminan, Definisi, Sejarah.pptx
 
Makallah gadai
Makallah gadaiMakallah gadai
Makallah gadai
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
 
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
Pengemangan perusahaan ( pemanfaatan jaminan)
 
Hukum jaminan
Hukum jaminanHukum jaminan
Hukum jaminan
 
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
Undang undang fiducia no. 42 tahun 1999
 
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
 lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
lembaga jaminan UIN SATU Akbar.pptx
 
Skema kafalah
Skema kafalahSkema kafalah
Skema kafalah
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalah
 
Hukum Kebendaan
Hukum KebendaanHukum Kebendaan
Hukum Kebendaan
 
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.pptHAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
HAK-HAK JAMINAN MENURUT HUKUM PERDATARef2.ppt
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalahHiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
Hiwalah, rahn, wakalah dan kafalah
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh Muamalat
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 

Recently uploaded

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 

Recently uploaded (11)

Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

HUKUM JAMINAN dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam

  • 2. Jaminan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi pada umumnya karena pemberian pinjaman modal dari lembaga keuangan (baik bank maupun non bank) mensyaratkan adanya suatu jaminan yang harus dipenuhi para pencari modal untuk mendapatkan pinjaman/tambahan modal baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek
  • 3. Pengertian Hukum Jaminan Keputusan Direksi Bank Indonesia No.23/69/KEP/DIR Tanggal 28 Februari 1991 tentang Jaminan pemberian kredit “Jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan perjanjian” Jaminan Tanggungan
  • 4. UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Argaria Staatsblad 1908-542 jo stastblad 1909-586 dan stastblad 1937-190 UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah serta benda-benda yang berkaitan dengan tanah
  • 5. Pasal 1131 KUHPerdata “Segala Kebendaan si berutang (debitur), baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan suatu segala perikatan pribadi debitur tersebut”
  • 6. Fungsi Jaminan Meyakinkan Bank atau kreditur, bahwa debitur mempunyai kemampuan untuk mengembalikan dan melunasi kredit yang diberikan kepadanya
  • 8. Jenis Jaminan 1. Jaminan Perorangan (Personal Guaranty) adalah jaminan seseorang dari pihak yang bertindak untuk menjamin dipenuhi kewajiban-kewajiban dari debitur. 2. Jaminan Kebendaan adalah suatu tindakan berupa suatu penjaminan yang dilakukan si berpiutang (kreditur) terhadap debiturnya
  • 9. Kehati-hatian 5 C prinsip kehati- hatian dalam menyalurkan dan memberikan kredit Character Capacity Capital Collateral Condition of economy
  • 10. Lembaga-lembaga Jaminan di Indonesia 1.Hak Tanggungan “UUHT Pasal 1 : Jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana maksud dalam UUPA. Adapun Objek Hak tanggungan dalam UUHT Pasal 4 sebagai berikut: a. Hak guna Usaha b. Hak guna Bangunan c. Hak pakai atas tanah Negara d. Hak pakai atas tanah hak milik e. Hak atas tanah berikut bangunan, tanaman dan hasil karya yang telah ada f. Rumah susun dan hak milik atas satuan rumah susun
  • 11. lanjutan 2. Gadai. Sebagaimana Pasal 1150 KUHPerdata adalah suatu hak yang diperoleh seseorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh sesorang yang berutang atau oleh seseorang lain atasnya. Pada pasal diatas ada 2 unsur Pokok sebagai berikut: a. Gadai Lahir setelah adanya penyerahan kekuasaan atas objek gadai yaitu benda bergerak dari debitur (pemberi jaminan) kepada kreditur (pemegang jaminan) b. Kreditur sebagai yang diistimewakan dari kreditur yang lain apabila debitur Wanprestasi maka dapat mengambil pelunasan dan dan hasil penjualan benda jaminan yaitu Parate executie
  • 12. Lanjutan… 3. Fidusia menurut subekti adalah “secara kepercayaan” UU jaminan Fidusia (UUJF No. 42 tahun 1992) pasal 1 “ hak jaminan atas benda bergerak dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan.
  • 13. Istilah Fidusia Istilah Fidusia berasal dari hukum Romawi, yang dikenal sebagai gadai atas hak kepemilikan benda berdasarkan kepercayaan yang disepakati sebagai jaminan bagi pelunasan utang kreditur
  • 14. Subjek, Objek dan sifat Fidusia Subjek Fidusia Pasal 1 ayat 5 UUJF yaitu perseorangan dan Korporasi
  • 16. Lanjutan Objek fidusia terdiri dari benda yang bergerak dan tidak bergerak. Atau objek fidusia segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar, yang bergerak maupun yang tak bergerak.
  • 17. Contoh Fidusia • Rumah susun berikut tanah tempat bangunan yang merupakan kesatuan tanah hak pakai milik negara. • hak pakai atas tanah negara beserta rumah susun yang dibangun • Kapal yang tidak terdaftar • Perumahan • Tanah girik. (pada dasarnya adalah jenis tanah milik adat yang konversi haknya ke negara belum didaftarkan melalui Kantor Pertanahan.)
  • 18. Sifat Fudisia Perjanjian Tambahan Selalu mengikuti bendanya Memberikan kepastian Hukum Apabila wanprestasi dapat dilakukan parate executie
  • 19. Hipotek Vollmar Hipotek: “Hak kebendaan atas benda-benda bergerak tidak bermaksud memberikan kepada orang melainkan untuk jaminan atas hutangnya.”
  • 20. KAFALAH Jaminan dalam syariah disebut dengan Al-Kafalah (Guaranty) Al- kafalah berasal dari kata ‫ـ‬ُ‫ـ‬‫ـ‬ ‫كفل‬ (menanggung) merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung
  • 21. Al-Haskafi mendefinisikan kafalah sebagai berikut: “jaminan atau garansi yang diberikan seseorang kepada orang lain terkait dengan jiwa atau harta atau harta yang dighasab dan sejenisnya”.
  • 22. Kalangan Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanbaliyah mendefinisikan kafalah sebagai jaminan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang mempunyai tanggung jawab menunaikan hak membayar hutang.
  • 23. FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NOMOR 11/DSN-MUI/VI/2000 mendefinisikan kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil).
  • 24. KAFALAH DALAM PERBANKAN SYARIAH kafalah dalam dunia perbankan syariah dikenal dengan bank garansi (BG) yaitu jaminan yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya.
  • 25. Landasan Hukum Kafalah 1. ALQURAN 2. Sunnah 3. Ijma’
  • 26. Alqur’an Firman Allah dalam QS. Yusuf [12]: 72: • ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫د‬ِ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ َ‫ع‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ص‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ل‬ْ‫م‬ ِ‫ح‬ َ‫ب‬ ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ع‬ َ‫ز‬ . "Penyeru-penyeru itu berseru: 'Kami kehilangan piala Raja; dan barang siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya."
  • 27. Sunnah Sabda Rasulullah SAW : ُ‫للا‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ . "Allah menolong hamba selama hamba menolong saudaranya.“ Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari 'Amr bin 'Auf: • ُ‫ح‬ْ‫ل‬ُّ‫ص‬‫ال‬ ‫ز‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ً‫ح‬ْ‫ل‬ُ‫ص‬ َ‫م‬‫ا‬‫ر‬َ‫ح‬ َ‫ل‬َ‫ح‬ ً‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ش‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫وط‬ُ‫ر‬ ‫ا‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ً‫ط‬ ْ‫َر‬‫ش‬ َ‫م‬‫ا‬‫ر‬َ‫ح‬ ً‫ل‬َ‫ل‬َ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ . "Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram."
  • 28. Ijma’ Ulama dan kaum muslim bersepakat bahwa kafalah diperbolehkan, karena masyarakat membutuhkan akad semacam ini. Ada dua alasan kenapa kafalah diperbolehkan: • Kafalah dapat membantu meringankan beban si berhutang contohnya apabila si berhutang tidak bisa membayar hutangnya makan jaminan tersebut dapat membayar hutang-hutangnya dengan melalui kesepakatan terlebih dahulu • Kafalah dapat membantu bagi si piutang, karena dengan adanya jaminan si piutang merasa tenang uang yang dipinjamkanya kepada si berhutang, sehingga si berhutang mampu membayar hutang tersebut.
  • 29. Hukum Atas Upah Kafalah Ulama kontemporer, seperti Mustafa Abdullah al-Hamsyari yang mengutip pendapat Imam Syafi'i, berpandangan bahwa pemberian uang (fee) kepada orang yang ditugaskan untuk mengadukan suatu masalah kepada raja tidak dapat dianggap sebagai uang sogok (riswah), tetapi dianggap sebagai upah (ju'alah), dan hukumnya sebagai ganjaran lelah atau biaya perjalanannya. upah atas kafalah diperbolehkan, asalkan sesuai dengan konteks jaminan tersebut dan juga sesuai dengan prinsip syariah. Contoh Rahn (gadai) dalam perbankan syariah di mana seseorang memerlukan uang kemudian dia menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman.