2. Kemampuan peneliti: penguasaan
konsep dan teori
• Seorang peneliti harus memiliki wawasan konsepsual
yang luas.
• Semakin banyak konsep dan teori yang dikuasi semakin
mudah bagi peneliti untuk merumuskan isu penelitian
yang menarik. Isu penelitian dapat dirumuskan dengan
mengkaitkan satu konsep dengan konsep yang lain dan
menggunakannya untuk menjelaskan situasi
probematik yang terjadi.
– Misalnya, situasi problematik terkait dengan pelayanan
publik, “prosedur yang banyak dan panjang, banyak yang
harus dipenuhi dan berjenjang”, kaitkan dengan konsep
trust, orientasi kontrol, fragmentasi birokrasi, dsb
3. Kemampuan peneliti: multi-disiplin
• Perspekti multidisiplin penting dimiliki agar peneliti dapat
memahami fenomena secara utuh dengan segala dimensi/
aspeknya
• Setiap disiplin memiliki cara pandang tertentu terhadap satu
fenomena, fokus pada satu aspek/ dimensi tetapi mengabaikan
dimensi lainnya. Setiap disiplin memiliki cognitive style yang
berbeda.
• Misalnya, fenomena kemiskinan dapat dipahami secara berbeda
tergantung perspektifnya.
– Antropologi- kemiskinan sebagai akibat dari adanya tradisi dan prilaku
tertentu (etos kerja, prilaku menabung, dsb)
– Politik- kemiskinan terjadi karena tidak ada akses terhadap
kekuasaan, sehingga kebijakan tidak berpihak kepada mereka.
– Ekonomi- kemiskinan terjadi karena tidak memiliki akses terhadap
faktor produksi.
4. Kecakapan metodologi dan analisis
• Ada banyak cara melakukan riset, tergantung
pada tujuan riset dan jenis informasi yang akan
dicari.
• Peneliti harus memiliki sikap yang terbuka
terhadap pendekatan dan metodologi yang ada.
Tidak perlu terperangkap pada pendekatan
tertentu.
• Pemahaman terhadap pendekatan yang berbeda-
beda dan kerampilan menggunakan metodologi
yang berbeda-beda menentukan kualitas
informasi yang dihasilkan.
5. Etos kerja
• Orientasi kebaruan: menciptakan kebaruan dalam
keseluruhan proses riset
• Merumuskan masalah dan pertanyaan penelitian
– Menentukan state of the art dan gap in knowledge
• Mengembangkan teori dan kerangka konsepsual
– Kreatif dalam merangkai dan menghubungkan konsep yang satu
dengan konsep lainnya
• Menggunakan metodologi
– Memiliki kecakapan dalam memanfaatkan metodologi yang ada
untuk membantu memahami fenomena yang ditelitinya
• Mempresentasikan hasil
– Cara mempublikasi dan presentasi hasil riset
6. Etos kerja
• Kegigihan dalam mencari data
– Menggunakan berbagai cara yang wajar untuk
memperoleh data yang dicari
– Tidak mudah menyerah
• Orientasi pada kualitas
– Standar kualitas yang tinggi pada keseluruhan
proses riset
– Standar kualitas yang harus diterapkan pada
semua kegiatan riset