1. Proses Sosial sebagai Inti Penataan Permukiman Kumuh
Yayat Supriatna
Teknik Planologi – Universitas Trisakti
2. Adakah yang berubah dengan City Changer ?
Lingkungan fisik menjadi lebih baik ?
Budaya dan perilaku masyarakat berubah ?
3. Bagaimana hasilnya ?
•Kelembagaan masyarakat berfungsi maksimal ?
•Tumbuhnya kegiatan ekonomi ?
•Tumbuhnya tanggung jawab komunitas ?
•Kegiatan sebatas proyek ?
•Prosesnya berlanjut ?
•Hasil sebatas monumen ?
•Dukungan datang dari pemerintah daerah ?
4. 4
Struktur
Proses
Kultur
Elemen Sosial Masyarakat sebagai Dasar Pembangunan Permukiman
Struktur kultur/
Kultur struktur
Struktur Proses/
Proses struktur
Kultur Proses/ Proses kultur
Pemb.
Manusia
5. Struktur
1.Elemen dasar yang membentuk suatu keteraturan dari Kehidupan Sosial (Social Life).
2.Struktur adalah setiap tindakan atau alat yang digunakan pihak yang berkuasa untuk mengatur, memerintah sampai mengeksploitasi.
3.Struktur sosial : Pola hubungan antara kelompok sosial, memiliki sifat mengatur, menghambat dan memberi kendala tetapi sekaligus memberi fasilitas pada tindakan manusia (aktor). 5
6. Contoh: “Elemen Struktural”
Resmi/legal dari Pemerintah :
Undang-Undang
Kebijakan Pemerintah
Program Pemerintah
Anggaran Pembangunan
Proyek pemerintah
Tidak Resmi dari Penguasa Informal :
Kekuatan Iklan : Promosi dan Iklan Perumahan
Produk Industri/Teknologi: Mall →hari libur ke Mal (secara tidak sadar dipaksa), sale/diskon/konser musik →antre berjam-jam .
Tidak Resmi dari Aspek Fisik :
•
Sruktur demografi : jumlah Penduduk, kepadatan penduduk ,komposisi penduduk → kekumuhan →agresif → tidak peduli lingkungan.
•
Lokasi : Kota, Desa, strategis tidak strategis.
6
7. Kultur
•
Sistem nilai, norma, sistem kepercayaan dan semua kebiasaan serta adat istiadat, yang telah mendarah daging (internalized) pada system kepribadian individu/masyarakat sehingga memiliki “kekuatan” membentuk dan menjadi pedoman pola perilaku dan sikap anggota masyarakat (dari dalam). 7
8. Contoh: Elemen Kultural
Sistem kepercayaan.
Tradisi , adat istiadat/kebiasaan.
Budaya (kebiasaan) lokal : buang hajat diruang terbuka, sungai dan kebun.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Kepedulian terhadap sanitasi (kebersihan) .
Malas ? Tidak peduli ? Aturan budaya tidak mengijinkan.
Kongkow-kongkow, nongkrong di warung kopi. 8
9. Proses Sosial
→ Proses sosial arena yang dapat menjadi sumber perubahan struktur maupun kultur. (”social order is a negotiated order”).
Negosiasi yang dinamis dan kreatif antar anggota masyarakat,
Mengembangkan kualitas dan kuantitas ruang dan kesempatan untuk berlangsungnya proses sosial yang dinamis. 9
10. Contoh: Elemen Proses Sosial
•
Interaksi antara masyarakat – City Changer (kesepakatan untuk melakukan perubahan ? )
•
Interaksi Antar Komponen Masyarakat - dengan aparat pemerintah .
•
Kesempatan berdiskusi dan berwacana: di warung kopi, di lokasi kegiatan sampai di seminar
•
Kesempatan bernegosiasi, untuk melakukan perubahan terhadap struktur (aturan) dan kultur (kebiasaan) masyarakat. 10
11. Kondisi
Permukiman
Saat Ini
Tantangan
Struktur
Tantangan
Kultur
Proses Sosial
Kondisi
Perubahan
Yg diharapkan
Fisik
Kumuh Berat
Kumuh Sedang
Kumuh Ringan
Pilihan kegiatan:
•
Sanitasi
•
Air Bersih
•
Sampah
•
Jalan lingkungan
•
Bangunan
•
Sarana PJU
•
Budaya kebersihan rendah
•
Kebiasaan sulit dirubah
•
Wacana perubahan fisik & kultur yg ingin dicapai bersama masyarakat.
•
Fisik kegiatan tercapai…% ?
•
Kultur berubah ..% .
•
Keberlanjutan dipertahankan.
Peraturan :
RTRW
RDTR & ZC
Perwal Kumuh
Program/Proyek
•
Ada Anggaran
•
Tidak ada anggaran
•
Perlu payung hukum atau tidak.
•
Ada dukungan program atau tidak
•
Tidak percaya lagi kepada aturan .
•
Nilai nilai aturan berbeda dgn kultur
•
Lokasi dilegalkan
•
Pembuatan aturan yg mengadopsi harapan & keing- inan masy.
•
Memperkuat kedudukan permukiman sbg bagian program prioritas RPJM
Informal :
Tidak punya pilihan lain.
Sangat nyaman
Kelembagaan tidak kuat
Bukan pemilik tnh
•
Dipertahankan atau tidak (keberlanjutan)
•
Revitalisasi terbatas.
•
Penetapan status lokasi sah /diakui secara administrasi
•
Modal sosial, budaya, kapital terbatas.
•
Nilai sosial berubah menjadi nilai
Material.
•
Pembentukan organisasi masy sebagai pengelola lingkungan.
•
Membentuk struktur sosial baru
. Organisasi masyarakat sebagai aktor utama perubahan struktur dan kultur.
Perpaduan Struktur – Kultur – Proses Sosial
12. Bagaimana City Changer dapat merubah keadaan
DOMINASI
STRUKTUR
(PERATURAN & FISIK)
Aturan terlalu banyak
yang harus diikuti
DOMINASI
KULTUR
( KEBIASAAN, NILAI, KEPERCAYAAN)
Kebiasaan sudah
Sulit untuk dirubah
AKTOR
TERBE- LENGGU
Aturan dan Budaya menjadi kendala
Karena adanya inkonsistensi kebijakan dan nilai
Budaya lama yg tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat.
13. Aktor dapat merubah Struktur (masyarakat)
Struktur Membentuk Masyarakat
Aktor
Membentuk
Masyarakat
Perda Kebersihan
Perda Dilarang Merokok
Perda Ketertiban
Perda Sampah ,
Mengatur Masyarakat agar tertib dan taat aturan
Aktor (Jokowi, Ahok, Risma, Ridwan Kamil ) dapat merubah masyarakat menjadi Peduli Kota dan merubah peraturan kota kearah yg lebih memberdayakan
14. Membangun Kesadaran Untuk Menata Lingkungan
Dalam kehidupan masyarakat terdapat 2 jenis kesadaran : (1) Praktis dan (2) Diskursif ( Anthony Giddens) :
Kesadaran Praktis : berupa tindakan berulang-ulang yang tidak memerlukan proses reflektif (perenungan) dan tidak ada “pengambilan jarak “ oleh aktor / masyarakat terhadap struktur (kebiasaan yang sudah terbentuk).
Contoh ;
Kebiasaan membuang sampah ke sungai, terus menerus dilakukan, tanpa ada kesadaran bahwa tindakan itu salah. Sebab semua orang melakukan hal yang sama. Ketika semua orang melakukan hal yang sama dan menjadi rutinitas keseharian , maka tindakan tersebut semakin memperkuat dan memperjelas bahwa itu sudah menjadi tatanan yang berlaku . (sudah membentuk struktur).
15. Kesadaran Diskursif Kunci Perubahan
•
Kapan Perubahan itu akan terjadi ?
Kesadaran akan terjadi, jika semakin banyak aktor/masyarakat yg mengadopsi kesadaran Diskursif yaitu ketika aktor/ masy “mengambil jarak” dari struktur (kebiasaan yang sudah terbentuk) dan melakukan suatu tindakan dengan mencari makna lain dari tindakannya tersebut.
•
Contoh :
•
Ketika semua orang membuang sampah ke sungai, ada aktor yang “menyimpang” dengan membuang sampah ke tempat (bak) sampah. Dia keluar dari kebiasaan yang sudah terbentuk di masyarakat. ketika ditanya, mengapa dia melakukan itu. Dengan kesadaran diskursif dia menjelaskan membuang sampah ke sungai adalah kebiasaan yang salah dan dapat menimbulkan bencana.
•
Aktor telah mampu melakukan refleksi dan bisa memberikan makna lain dari tindakannya.
16. Kekuatan Aktor ( dgn kesadaran diskursif) Untuk Merubah Masyarakat melalui Proses Sosial.
•Meningkatkan Kesadaran diskursif
•Pendidikan /pelatihan pengetahuan.
• Membangun jaringan kerja antar individu yg memiliki kesadaran diskursif
individu
•Kesadaran diskursif di tingkat komunitas
•Hasil pengetahuan diproduksi dalam praktik kehidupan sosial.
• Kelembagaan RT/RW menjadi ajang proses sosial
RT-RW
•kesadaran diskursif pada lingkup yang lebih luas
•kelembagaan di tingkat yg lebih tinggi menjadi ajang proses sosial untuk melakukan perubahan.
Kelurahan